Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

SOSIOLOGI PEDESAAN

OLEH :

RITA SETIAWATI 205431101005

PENGELOLAAN AGRIBISNIS PERKEBUNAN

POLITEKNIK SERUYAN

2022
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sosiologi pedesaan adalah cabang ilmu sosiologi yang secara mandiri
memberikan kajian mengenai hubungan masyarakat dengan lingkungan
sosial pedesaan, dimana hubungan yang dimaksudkan ialah hubungan sosial
melalui proses sosial dan interaksi sosial yang dilakukan secara individu dan
kelompok, hingga akhirnya mampu untuk menganalisis problematika sosial
kehidupan pedesaan dan solusi untuk kesejahteraan masyarakat.
Adapun masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup
bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah
memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam
lingkungannya. Masyarakat yang tinggal di suatu daerah atau desa yang terpencil
pasti akan mengalami suatu perubahan, baik itu secara cepat atau lambat, besar
atau kecil, yang dikehendaki maupun yang tidak dikehendaki, tergantung dari
berbagai faktor yang ada di sekitar lingkungan desa atau daerah tersebut.
Perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi dengan berbagai macam cara dan
faktor yang melandasinya. Macam-macam perubahan-perubahan yang terjadi
dalam masyarakat misalnya perubahan yang bersifat besar misalnya saja dalam
hal industrialisasi yang terjadi pada masyarakat agraris akhir-akhir ini yang
mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat khususnya pada masyarakat agraris misalnya saja
dalam hal kelembaga-kelembaga masyarakat, nilai dan norma, dan juga pola
kehidupan dari masyarakat itu sendiri. Peran industrialisasi disini sangat besar
pengaruhnya terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat desa
khususnya masyarakat agraris.
Pengertian desa di sini adalah suatu kesatuan masyarakat dalam wilayah kelas
baik menurut suasana yang formal maupun informal, Di mana satuan terkecilnya
terdiri dari keluarga yang mempunyai wilayah dan otonomi sendiri dalam
penyelenggaraan kehidupan dan keterikatan antara keluarga-keluarga dalam
kelompok masyarakat terjadi sendiri akibat adanya unsur penguat yang bersifat
religius, tradisi dan adat istiadat. Desa Mekar Indah ini berada di pelosok jauh dari
pusat pemerintahan daerah Kabupaten dan juga akses jalan untuk menuju ke desa
tersebut masih kurang layak, sehingga masyarakat di desa tersebut seperti
1
terisolasi atau terpencilkan. Kebanyakan masyarakat Desa Mekar Indah bekerja
sebagai petani hal ini dikarenakan letak dari Desa Mekar Indah tersebut hanya
bisa untuk pertanian saja.
Suatu desa memiliki suatu lembaga yang mengatur kehidupan masyarakat
desanya, yaitu lembaga kemasyarakatan yang merupakan himpunan norma-norma
segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan
masyarakat.
Desa sebagai persekutuan hidup bersama memiliki karakteristik
perkembangan masyarakat yang lambat, adat yang khas dan mengikat warganya,
hubungan warga yang erat dan solidaritas tinggi, serta sarana dan prasarana yang
kurang lengkap. Untuk mencukupi kehidupan sosial ekonominya mereka selalu
memperhatikan alam sekitarnya. Sehingga mereka hanya mengambil dari alam
sesuai dengan kebutuhannya. Dalam mengelola usaha tanipun mereka hanya
menggunakan lahan seperlunya tanpa merusak lingkungan.
Kehidupan masyarakat desa yang sederhana dan guyup tidak selamanya
mendatangkan ketentraman. Kadang-kadang diantara mereka ada konflik-konflik
sosial yang mereka selesaikan secara musyawarah. Oleh karena itu, dilaksanakan
praktikum Sosiologi Pedesaan ini untuk lebih mengenal dan memahami serta
mengetahui kehidupan masyarakat desa yang kompleks di segala bidang
kehidupan.

1.2 Tujuan Praktikum


Praktikum sosiologi pedesaan ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar lebih
luas mengenal Desa Mekar Indah yang meliputi :
1. Perilaku masyarakat desanya,
2. Kekosmopolitan petani,
3. Kelembagaan pedesaan,
4. Pola komunikasi,
5. Organisasi sosial desa,
6. Struktur sosial desa,
7. Konflik Sosial
8. Adat istiadat yang ada di desa tersebut.

2
1.3 Tempat dan waktu
Praktikum sosiologi pedesaan dilaksanakan pada tanggal 28 Maret sampai 23
April 2022, yang dilaksanakan di Desa Mekar Indah, Kecamatan Seruyan Hilir
Timur, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, dan terletak pada koordinat 03
218555’S 112 496763’E. Adapun uraian kegiatannya sebagai berikut :
N Nama Yang
Hari/Tanggal Kegiatan
O dikunjungi
1. Sabtu, 09/04/2022 Proses pembibitan kelapa Pak Wawan

sawit

2. Jumat, 15/04/2022 Pendataan kelompok tani, Pak Polo (Sekdes)


Jumlah lumbung padi, pabrik
padi, Dll.
3. Jumat, 15/04/2022 Membahas masalah bibit padi Pak Asmui (Ketua
yang baik dan proses Kelompok tani’’
Ayem Tentrem’’
pengolahan lahan pertanian
mulai dari pengolahan laha,
pemeliharaan dan pemanenan

3
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan manusia dan masyarakat
dan bebagai aspeknya. Sedangkan sosiologi pedesaan yang baru hendaknya
merupakan studi tentang bagaimana masyarakat desa (bukan hanya desa
pertanian) menyesuaikan diri terhadap masuknya sistem kapitalisme modern di
tengah kehidupan mereka (Raharjo,1999).

2.2 Pedesaan
Suatu kesatuan masyarakat berdasarkan adat dan hukum adat yang menetap
dalam suatu wilayah yang tertentu batas-batasannya, memiliki ikatan lahir dan
batin yang sangat kuat, baik karena seketurunan maupun karena sama-sama
memiliki kepentingan politik, ekonomi, sosial, dan keamanan; memiliki susunan
pengurus yang dipilih bersama; memiliki kekayaan dalam jumlah tertentu dan
berhak menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri (R.H Unang Soenardjo,
1984).

2.3 Sosiologi Pedesaan


Sosiologi pedesaan merupakan sosiologi pemukiman. Sosiologi yang
membahas dalam situasi dan keadaan lingkungan bagaimana manusia di pedesaan
tak peduli apakah yang petani atau bukan petani, pekerja atau yang sedang
berlibur hidup dan bergaul dengan sesama mereka bagaimana hubungan antara
mereka dan dengan penduduk lainnya diatur, pada nilai, norma dan otoritas apa
tindakan mereka berorientasi, dalam kelompok dan organisasi mana berlangsung
kehidupan mereka, masalah mana yang muncul dan dengan bantuan proses sosial
mana hal ini bisa diselesaikan (Molo, 2012).

2.4 Kependudukan
Penduduk merupakan sejumlah orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah
pada waktu tertentu. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dibedakan menjadi
laki-laki dan perempuan. Komposisi penduduk menurut jeniskelamin dapat
4
menunjukkan sex ratio, yaitu perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan. Menurut Schultz dalam (Ananta, 1993).
2.5 Sex Ratio
Komposisi penduduk menurut usia dalam tampilannya dapat berupaumur
tanggal (0,1,2,3,4, dan seterusnya) dan dapat pula berupa interval (0-4,5-9, 10-14,
dan seterusnya). Adapun komposisi penduduk menurut jenis kelamin dibedakan
antara laki-laki dan perempuan. Berdasarkan datakomposisi penduduk menurut
jenis kelamin, selanjutnya dapat digunakanuntuk menghitung sex ratio. Sex ratio
adalah perbandingan penduduk menurut jenis kelamin (Untoro, 2008).

2.6 Struktur Sosial


Struktur sosial adalah aspek statis yang memberikan kedudukan danperan para
anggota kehidupan sosial sehingga aksi, interaksi dan interkoneksi dapat terjadi,
dimengerti dan terantisipasi. Struktur sosial memungkinkan kehidupan sosial
terjadi. Manusia sudah berbentuk tubuh yang utuh dapat bergerak dan hidup
seperti struktur sosial. Hidup saja tidak cukup, masyarakat punya tujuan
dan harapan yang akan dicapai (Kartono, 2004).

2.7 Organisasi Sosial


Organisasi sosial merujuk kepada pola-pola interaksi sosial seperti frekuensi
dan lamanya kontak antara orang-orang, kecenderungan mengawali kontak, arah
pengaruh antara orang-orang, derajat kerja sama, perasaan tertarik dan perilaku
sosial orang-orang yang disebabkan oleh situasi sosial mereka. Komunikasi
merupakan aktivitas dasar manusia dan dengan adanya komunikasi yang baik
maka suatu organisasi dapat berjalan dengan lancardan berhasil, begitu pula
sebaliknya apabila kurang atau tidak adanya komunikasi maka organisasi akan
macet atau berantakan. Komunikasi sosial dapat didefinisikan sebagai
pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan
bagian dari suatu organisasi tertentu (Afandi, 2016).

2.8 Penguasaan Tanah


Penguasaan tanah bidang pertanian juga memuat tentang hak milik tanah itu
sendiri di dalam hukum pertanahan yang berlaku di Indonesia, pengakuan hak
milik atas tanah ini dibuat secara tertulis dalam bentuk sertifikat. Perihal status
5
tanah hak milik atau bukan hak milik tidak hanya sebatas pada ada atau tidaknya
sertifikat saja. Jadi, bukan berarti pula jika tidak memiliki sertifikat hak milik
berakibat serta merta pada hilangnya hak pengelolaan tanah, hak menanami, hak
merawat, dan hak mendayagunakan (Herwati et al, 2005).

2.9 Stratifikasi Sosial


Sratifikasi sosial merupakan gejala umum yang dapat ditemukan dalam setiap
masyarakat. Keberadaan sistem sratifikas sosial ini terjadi dengan sendirinya
dalam proses pertumbuhan masyarakat. Namun, ada juga yang dengan sengaja
disusun untuk mengejar suatu tujuan tertentu. Stratifiki yang disengaja. biasanya
dilakukan didalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam
organisasi-organisasi formal seperti pemerintahan perusahaan, partai politik
ataupun perkumpulan. Dengan demikian kekuasaan dan wewenang merupakan
suatu unsur khusus dalam sistem strarifikasi. Hal ini dilandasi dengan suatu
pandangan bahwa apabila masyarakat hendak hidup teratur, maka kekuasaan dan
wewenang yang ada harus dibagi-bagi dengan teratur agar jelas umur-umur lain
dalam stratifikasi adalah status dan ekonomi. Ekonomi membedakan penduduk
menurut jumlah dan sumber pendapatan (Jeffery, 2004).

2.10 Konflik Sosial


Konflik adalah ketidakstabilan, ketidakharmonisan, dan ketidakamanan
dibidang tertentu yang membuat masyarakat hidup tidak nyaman. Konflik
berasal dari Bahasa Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan
pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik
adalah unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Konflik memiliki fungsi
positif, konflik menjadi dinamika sejarah manusia, konflik menjadi entitas sosial,
dan konflik adalah bagian dari proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia
(Shahab, 2007).

2.11 Kebudayaan
Kata “kebudayaan” berasal dari kata dasar budaya. Kata budaya selalu
dihubungkan dengan identitas nasional dalam konteks kebudayaan. Oleh
6
karena itu budaya nasional adalah identitas sekaligus kekayaan suatu bangsa.
Identitas budaya ini turut menentukan perkembangan peradaban suatu bangsa di
tengah dinamika global yang mengurung segala aspek kehidupan termasuk
kebudayaan itu sendiri. Sesungguhnya budaya suatu bangsa juga mengandung
unsur yang bersifat konstruktif terhadap perkembangan nilai-nilai yang
dianutsecara bersama, khususnya dalam hubungan antar bangsa.
Perkembangannya biasanya unsur budaya yang bersifat konstruktif ini yang
didorong menjadi identitas suatu bangsa dan dipakai sebagai alat diplomasi
memenangkan, mendominasi, dan memperoleh hubungan antar bangsa (Liliweri,
2014).

2.12 Kosmopolitan
Kosmopolitan merupakan keterbukaan suatu kelompok masyarakat terhadap
dunia luar atau terjadinya perubahan gaya hidup suatu kelompok masyarakat yang
terjadi karena adanya pengaruh-pengaruh dari luar kelompok masyarakat tersebut
dimana gaya hidup itu diadopsi oleh masyarakat tersebut menjadi gaya hidup
mereka. Terjadinya kosmopolitan seringkali ditandai dengan pecahnya kultural
yang telah dijalani masyarakat selama ini. Di Cina, sepuluh tahun keterbukaan
yang luar biasa terhadap semua hal yang bau barat mencapai puncaknya dalam
proses mahasiswa menuntut demokrasi yang dihadapi dengan tindakan keras
berdarah oleh pemerintah dan serangan halasan garis keras terhadap apa yang
dianggap oleh pemerintah sebagai sumber kegelisahan mahasiswa pengaruh dari
luar. Disamping itu munculnya gaya hidup global dapat terjadi karena
perdagangan, perjalanan, dan televisi (Naishitt, 2000)

7
III. METODOLOGI

III.1 Metode Dasar Praktikum


Praktikum sosiologi pedesaan pada dasarnya adalah melatih mahasiswa
mengamati hal-hal yang terjadi di Desa wilayah praktikum dengan metode
Deskriptif analisis yaitu mendiskripsikan segala sesuatu yang berhubungan
dengan Sosiologi pedesaan yang berlangsung saat ini dengan cara pengumpulan
data, menganalisis dan menyimpulkan.

III.2 Teknik Pengumpulan Data


A. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung
antara narasumber dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data
berupa informasi. Bentuk informasi yang diperoleh dinyatakan dalam tulisan,
atau direkam secara audio, visual, atau audio visual. Pelaksanaan wawancara
yang kami lakukan di desa Mekar Indah bersifat langsung. Kami mendatangi
responden, wawancara dipandu dengan kuisioner yang telah tersedia.
Diusahakan memperoleh data yang obyektif. Data penunjang dapat diperoleh
dari masyarakat, baik mengenai sejarah desa maupun fenomena yang ada.
Wawancara langsung dilakukan dengan menemui secara langsung orang yang
memiliki informasi yang dibutuhkan, narasumber yang kami wawancarai
secara langsung untuk dimintai informasi mengenai seputar pertanian yaitu
bapak Polo dan pak Asmui. Kemudian untuk informasi mengenai perkebunan
kelapa sawit narasumber yang kami gali informasinya yaitu bapak Iwan.
Wawancara kami lakukan dengan melalui tanya-jawab. Wawancara digunakan
dalam praktikum ini untuk mengatasi kelemahan metode observasi dalam
pengumpulan data. Informasi dari narasumber dapat dikaji lebih mendalam
dengan memberikan interpretasi terhadap situasi dan fenomena yang terjadi di
desa Mekar Indah.

8
B. Observasi
Observasi adalah proses pemerolehan data informasi dari tangan pertama,
dengan cara melakukan pengamatan. Observasi dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung. Observasi yang kami lakukan di Desa
Mekar Indah yaitu dengan cara Langsung Ke desa tersebut dengan di
damping, satu orang penyuluh bernama Arlin yang memang bertugas sebagai
penyuluh desa Mekar Indah.

C. Kuisioner
Metode pengumpulan data dengan cara memberi responden seperangkat
pertanyaan maupun pernyataan tertulis untuk dijawabnya.. Dengan
memberikan daftar pertanyaan tersebut, jawaban-jawaban yang diperoleh
kemudian dikumpulkan sebagai data. Data diolah dan disimpulkan menjadi
hasil penelitian. Adapun beberapa pertanyaan kuesioner tersebut adalah :
1. Berapa Jumlah Kelompok Pertanian (Pertanian padi) yang ada di Desa
Mekar Indah ?
2. Berapa Jumlah Kepala Keluarga yang ada di Desa Mekar Indah ?
3. Bagaimana proses adat perkawinan di Desa mekar indah ?
4. Apa saja mata pencaharian penduduk Desa Mekar Indah ?
5. Bagaimana sistem tanam yang di terapkan oleh para petani Desa Mekar
Indah?

III.3 Jenis dan Sumber Data


Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari petani atau
responden dengan wawancara menggunakan kuisioner sehingga data yang
didapatkan berupa data mentah. Adapun data primer yang kami ambil dan kami
dapat dari Desa Mekar Indah yaitu hasil wawancara dengan pak Polo mengenai
Jumlah lumbung padi, pabrik padi serta usaha apa saja yang di kelola masyarakat
Desa Mekar Indah. Selanjutnya wawancara dengan pak Asmui mengenai masalah
bibit padi yang baik dan proses pengolahan lahan pertanian mulai dari pengolahan
laha, pemeliharaan dan pemanenan dan yang terakhir wawancara dengan pak
Iwan mengenai Proses pembibitan kelapa sawit.

9
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dengan cara mencatat langsung data
yang ada di instansi terkait atau pihak yang telah mengumpulkan data tersebut.
Adapun data sekunder yang kami peroleh dari desa Mekar Indah adalah :
 Data pendidikan penjabat desa
 Data nama penjabat pemerintahan desa
 Data sarana /prasarana pendidikan
 Data prasarana kesehatan
 Data jumlah penduduk dan kepala keluarga
 Data tingkat pendidikan penduduk
 Data jenis tanah/lahan
 Data produksi tanaman panga
 Data lembaga pemerintahan
 Data lembaga kemasyarakatan

III.4 Metode Analisis Data


Metode Deskriptif Analisis
Suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan
gambaran suatu objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah
dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum. Metode analisis deskriptif yang kami gunakan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang kami dapat adalah dengan
menyalin data sesuai dengan profil desa yang sudah di bukukan. Tidak hanya dari
profil desa, kami juga mendapat data-data kependudukan dari penyuluh yang
bertugas di Desa Mekar Indah berupa buku serta mendapat data dari aparat desa
berupa photo yang berisi luas dan lintang Desa Mekar Indah.

10
IV. HASIL DAN ANALISIS

4.1. Keadaan Umum


Mekar Indah adalah salah satu desa di kecamatan Seruyan Hilir
Timur, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Indonesia dan terletak pada
koordinat 03 218555’S 112 496763’E. Desa ini adalah eks transmigrasi tahun
1992-1993. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, pedagang,
nelayan, dan PNS.
Masyarakat Desa Mekar indah atau nama lainnya Tran Unit 4 sebagian
masyarakatnya masih menggunakan rumah berbentuk panggung yang ukurannya
tidak terlalu besar dan juga sebagian masyarakatnya masih menggunakan bahasa
jawa sebagai bahasa sehari-hari. Tidak hanya itu saja budaya mereka pun masih
mereka lestarikan seperti apa bila ada acara mereka menampilkan kesenian kuda
lumping dan acara peringatan hari jadi desapun di buatkan nasi tumpeng. Selain
itu tidak ada pembeda dalam pergaulan dalam strata sosial.
Meskipun Desa Mekar indah terbilang desa yang masih sangat tradisonal akan
tetapi disana organisasi dan struktur desanya tidak kalah dengan desa-desa lain
yang ada di Kecamatan Seruyan Hilir Timur. Fasilitasnya berupa puskesmas,
sekolah TK, SD, SMP, dan masjid. Akses transportasi air melewati sungai, darat
(masih dalam rancangan).
Desa Mekar Indah merupakan daerah pasang surut sehingga hanya
komoditas padi yang menjadi unggulan. Desa ini sangat baik untuk investasi
perkebunan sawit, ubi jalar, ubi kayu, padi, sayur mayur, buah-buahan terutama
semangka, timun suri, jeruk, pepaya, rambutan, dan pisang. Peternakan terutama
sejenis unggas, kambing, dan sapi, namun kendalanya adalah belum terbukanya
akses jalan darat dan penerangan PLN.
Selama hampir 20 tahun masyarakat Mekar Indah menunggu terbukanya akses
darat menuju kuala pembuang (ibu kota kab. Seruyan) tetapi sepertinya sulit
terealisasi karena tidak adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk membuka

11
keterisoliran desa Mekar Indah. Hal tersebut tentunya berdampak pada lambatnya
kemajuan perkembangan desa ini. Untuk menuju ke kuala pembuang yang
berjarak 30 km harus memakan waktu 2 jam menggunakan klotok (perahu kecil),
tentunya hal itu memperlambat mobilitas barang/ orang dari dan ke desa Mekar
Indah.

4.2. Kependudukan
Tabel Jumlah Penduduk di Desa Mekar Indah
Tanggal Laki-laki Perempuan Jumlah penduduk Jumlah Kepadatan
KK ( jiwa/km2 )
04/09/2020 634 612 1.246 321 16

Penduduk merupakan sejumlah orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah


pada waktu tertentu. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dibedakan menjadi
laki-laki dan perempuan. Komposisi penduduk menurut jeniskelamin dapat
menunjukkan sex ratio, yaitu perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan. Menurut Schultz dalam (Ananta, 1993).
Dari tabel 4.1.1. dapat diketahui bahwa jumlah penduduk pada tahun 2020
yaitu 1.246 jiwa terdiri dari 634 orang laki-laki dan 612 orang perempuan. Jumlah
KK pada tahun 2020 yaitu 321 dan untuk kepadatan yaitu 16 jiwa/km2. Dari data
diatas maka desa Mekar Indah tidak termasuk desa yang mengalami kepdatan
penduduk, karena pada saat survei kelapangan terlihat rumah warga yang
berjauhan antara KK yang satu dengan yang lainnya dan masih banyak lahan
kosong yang hanya digunakan untuk bercocok tanam atau berkebun.

Tabel Tingkat Pendidikan di Desa Mekar Indah Tahun 2021


Tingkat pendidikan Laki-laki Perempuan
Usia 7-8 tahun yang sedang sekolah 142 orang 150 orang
Usia 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah 5 orang 4 orang
Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 20 orang 18 orang
Tamat SD /sederajat 133 orang 143 orang
Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 56 orang 22 orang
Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTA 80 orang 97 orang

12
Tamat SMP/sederajat 60 orang 26 orang
Tamat SMA/sederajat 80 orang 97 orang
TamatD-1/sederajat 15 orang 20 orang
Tamat D-3/sederajat 1 orang 0 orang
Jumlah Total 1.169 orang

Tingkat pendidikan penduduk merupakan salah satu indikator pertumbuhan


pembangunan suatu desa. Semakin banyak penduduk yang berpendidikan tinggi
maka semakin baik pembangunan di desa tersebut. Pendidikan tinggi juga
mempengaruhi pola pikir masyarakat.
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2021 banyak penduduk
sudah bersekolah, walaupun ada sebagian yang tidak lulus dari sekolah dasar
tersebut, tetapi pada tahun 2021 ini juga penduduk yang tidak tamat SD sudah
semakin sedikit. Hal  ini disebabkan masyarakat mulai mengerti dan sadar akan
pentingnya pendidikan seiring dengan perkembangan iptek.
Rata-rata pendidikan yang ditempuh adalah jenjang Sekolah Dasar (SD).
Demikian juga dengan lulusan SMP dan SMA, masing-masing mengalami
peningkatan pada tahun 2021. Hal ini karena adanya kesadaran masyarakat untuk
mengadakan program Wajib Belajar 9 tahun dari pemerintah, karena pada
dasarnya itu semua baik untuk pertumbuhan dan perkembangan penduduk itu
sendiri. Jumlah lulusan D-1 pada tahun 2021 ini cukup banyak. Hal ini terjadi
karena masyarakat memiliki kesadaran untuk mencapai pendidikan yang lebih
tinggi agar dipandang masyarakat lain sebagai masyarakat yang memiliki status
tinggi, selain itu dengan adanya peningkatan pendidikan di harapkan tingkat
kesejahteraan penduduk juga meningkat.

Tabel Mata Pencaharian Pokok di Desa Mekar Indah


Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
Petani 290 orang 125 orang
Buruh tani 57 orang 46 orang
Pegawai Negeri Sipil 7 orang 9 orang
Peternak 5 orang 0 orang
Pedagang keliling 1 orang 6 orang

13
Pengrajin industri rumah tangga lainnya 7 orang 2 orang
Jumlah total prnduduk 555 orang

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk desa bermata
pencaharian sebagai petani baik sebagai pemilik, penggarap dan penyewa.
Penduduk memilih bertani sebagai mata pencahariannya karena lahan pertanian
di Desa Mekar Indah cukup luas dan bertani merupakan pekerjaan turun-
temurun. Sedangkan mata pencaharian sebagai buruh tani pada tahun 2020 lebih
sedikit, hal ini karena banyak dari mereka yang awalnya bekerja sebagai buruh
tani beralih ke pekerjaan lain, yang mana pendapatannya lebih banyak daripada
sebagai buruh tani. Selain itu mereka juga mulai memiliki lahan pertanian
sendiri. Dan penduduk yang bermata pencaharian lainnya hanya sedikit.

Tabel Agama/Aliran Kepercayaan Penduduk Desa Mekar Indah


Agama Laki-laki Perempuan
Islam 631 orang 609 orang
Kristen 3 orang 3 orang
Jumlah 634 orang 612 orang

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa agama yang dianut oleh sebagian besar
penduduk adalah agama Islam karena penduduk pendatang maupun kelahiran
bayi mayoritas beragama Islam. Di Desa Mekar Indah antara penduduk dengan
agama mayoritas dan penduduk dengan agama minoritas masih tetap terjaga
keharmonisannya.

4.3. Sex Ratio


Tabel Jumlah Laki-Laki Dan Perempuan Desa Mekar Indah
Tanggal Laki-laki Perempuan Jumlah penduduk
04/09/2020 634 612 1.246

Sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah


penduduk perempuan. Jika sex ratio kurang dari 100 maka jumlah penduduk laki-
laki lebih sedikit dari jumlah penduduk perempuan. Jika sex ratio sama dengan

14
100 maka jumlah penduduk laki-laki sama dengan jumlah penduduk perempuan.
Dan jika sex ratio lebih dari 100 maka jumlah penduduk pria lebih banyak dari
penduduk perempuan.

Perhitungan sex ratio  = Jumlah penduduk pria  x  100


Jumlah penduduk wanita
= 634 x 100
612
= 103,59
Dari tabel diatas diketahui nilai sex ratio Desa Mekar Indah pada tahun 2020
adalah jumlah penduduk pria lebih banyak dari penduduk perempuan. Dari
perhitungan dapat diketahui sex ratio pada tahun 2020 adalah 103,59 artinya dari
100 perempuan di desa Mekar Indah terdapat 103 laki-laki. Dengan demikian
jumlah pekerjaan yang harus ditanggung oleh keduanya tidak jauh berbeda. Hal
ini terlihat dari pekerjaan yang harus diselesaikan di areal persawahan, dibagi
antara pria dan wanita.seperti penanaman dikerjakan oleh wanita dan pengairan
dikerjakan oleh pria.

4.4. Struktur Sosial


Struktur sosial pemerintahan Desa Mekar Indah Kecamatan Seruyan Hilir
Timur Kabupaten Seruyan dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel Struktur Sosial Pemerintahan Desa Mekar Indah
Kades/lurah Sekdes/seklur Ketua BPD Wk ketua BPD Sekretaris BPD
YUSWANDI JAPOLO EDI PURNOMO FAJAR OKI WAWAN
( S-1 ) ( SLTA ) ( SLTA ) RIDWAN SETIAWAN
( SLTA ) ( S-1 )

Struktur sosial di pedesaan memiliki sifat yang sederhana, karena adanya


keseragaman mata pencaharian pada penduduk. Selain itu, aktivitas pedesaan
hanya bertujuan untuk mempertahankan hidup dan mencapai kebutuhan sehari-
hari. Di desa Mekar Indah struktur sosial di gunakan untuk struktur dalam hal
kepemimpinan/pejabat desa.

15
4.5. Organisasi Sosial
Tabel Organisai Sosial di Desa Mekar Indah
Tanggal Jenis lembaga Dasar hukum Jumlah Jumlah Kegiatan
pengurus
Berdasarkan
Kelompok
24/12/2012 keputusan 10 3 0
tani/nelayan
lurah/kepala desa
Berdasarkan
Organisasi
24/12/2012 keputusan 2 3 0
perempuan lain
lurah/kepala desa
Berdasarkan
04/09/2020 Rukun warga keputusan 4 4 1
lurah/kepala desa
Berdasarkan
04/09/2020 Karang taruna keputusan 1 19 4
lurah/kepala desa
Berdasarkan
24/12/2012 LKMD/LKMK keputusan 1 3 0
lurah/kepala desa
Berdasarkan
Organisasi
24/12/2012 keputusan 1 0 0
keagamaan
lurah/kepala desa
Berdasarkan
04/09/2020 PKK keputusan 1 5 3
lurah/kepala desa
04/09/2020 Rukun tetangga Berdasarkan 12 12 3
keputusan

16
lurah/kepala desa

Dari table diatas dapat diketahui bahwa di desa Mekar Indah terdapat
organisasi sosial salahsatunya adalah :

1) Karang taruna
Sebagai wadah bagi pemuda dan pemudi desa untuk dapat saling
mengenal, berkumpul serta dapat melakukan kegiatan-kegiatan positif bagi
kemajuan desa. Keanggotaan karang taruna adalah pemuda dan pemudi Desa
Mekar Indah dengan kepengurusan dibentuk dengan cara pemilihan dan
disepakati berdasarkan keputusan lurah/kepala desa.

2) PKK
Keanggotaan PKK adalah ibu-ibu rumah tangga. Kepengurusan dipilih
secara bersama dan disepakati berdasarkan keputusan lurah/kepala desa.
Pengurus yang dipilih adalah ibu-ibu yang berpendidikan dan yang lebih tua
serta berpengalaman dalam organisasi. PKK tiap bulan sekali mengadakan
arisan dan pertemuan untuk pengajian pada hari yang berbeda.

4.6. Penguasaan Tanah


Status penguasaan tanah yang dijumpai di Desa Mekar Indah adalah :
 Petani penggarap, yaitu petani yang menggarap lahan usaha tani milik
sendiri.
 Petani penyewa, yaitu petani yang tidak mempunyai lahan usaha tani sendiri
tapi mengerjakan lahan usaha tani milik orang lain dengan sistem bayar di
muka.
 Petani penyakap, yaitu petani yang tidak mempunyai lahan usaha tani sendiri
tetapi mengerjakan lahan usaha tani milik orang lain dengan sistem bagi
hasil.
 Buruh tani yaitu tidak mempunyai lahan usaha tani sendiri tapi mengerjakan
lahan usaha tani milik orang lain dengan mendapat upah

4.7. Stratifikasi Sosial


17
Stratifikasi sosial masyarakat desa pada dasarnya masih berhubungan dengan
bidang pekerjaan dan kemampuan dalam bidang keuangan yang mereka miliki.
Untuk Desa Mekar Indah Kepala Desa memiliki kedudukan teratas karena
kedudukan kepala desa adalah kedudukan formal berdasarkan aturan yang
berlaku di Indonesia tentang pemerintah dan juga kedudukan kepala desa bersifat
ascribed status (status yang diperoleh) berdasarkan kesepakatan atau dukungan
masyarakat sehingga kepala Desa memiliki pengaruh yang signifikan didalam
kehidupan masyarakat Desa Mekar Indah.
Sementara itu kedudukan menengah yaitu kedudukan fungsional yang di isi
oleh Bidan, Perawat, Dukun Alternatif Lain, Guru dan tenaga pengajar lainnya
serta pedagang. Kedudukan ini menempati peran yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat Desa Mekar Indah seperti halnya kedudukan seorang perawat selain
dipandang dan pendidikan seorang perawat juga berperan dalam hal pengobatan
penyakit masyarakat secara medis. Namun untuk kedudukan pedagang dikatakan
menempati kedudukan menengah yaitu dilihat dari ukuran kekayaan yaitu ia
dihargai dikarenakan kepemilikan rumah yang layak, kendaraan yang bagus,
pakaian dan lain-lain yang mengidentikan ia adalah golongan kaya.
Untuk kedudukan kelas bawah atau Lower Class di Desa Mekar Indah adalah
golongan para pekerja kasar seperti Nelayan, Petani dan Buruh Harian.
Kedudukan ini merupakan kedudukan masyarakat biasa yang tidak memiliki
tingkat kekayaan, ilmu pengetahuan modern atau tingkat pendidikan rendah yang
berpengaruh pada pekerjaan dan penghasilan mereka serta keterbatasan akses
kekuasaan secara umum.

4.8. Konflik Sosial


Untuk Konflik sosial di Desa Mekar Indah untuk beberapa tahun kebelakang
sudah tidak ada lagi, seperti halnya konflik social yang sering terjadi didesa
adalah masalah tanah baik mengenai batas-batas sampai tanah sengketa sudah
tidak dijumpai lagi di Desa Mekar Indah hal tersebut dikarenakan seluruh
penduduk atau masyarakat Desa Mekar Indah sudah memiliki Sertifikat
kepemilikan masing-masing.

4.9. Kebudayaan

18
Desa Mekar Indah masih kental akan kebudayaan tradisionalnya atau
kebudayaan jaman leluhurnya seperti halnya pada saat ada acara seperti hitanan
seringkali menampilkan kesenian kuda lumping bukan hanya dari kesenian dari
makananpun Desa Mekar Indah masih mengikuti atau masih megunakan
kebiasaan lama seperti pembuatan nasi tumpeng setiap acara syukuran
memperingati hari jadi Desa Mekar Indah. Tidak hanya itu kegiatan gotong
royong yang dilakukan pun masih rutin mereka lakukan seperti pada hari-hari
tertentu gotong royong membersihkan pekarang di wilayah desa sekitar, gotong
royong membersihkan musholah/tempat ibadah pada hari-hari penting dan saling
membantu pada saat acara pernikahan pada salah satu warga.

4.10. Kosmopolitan
Untuk kosmopolitan yang terjadi di Desa Mekar Indah salah satunya adalah
penggunaan alat-alat pertanian yang mulai canggih dari alat penyemprot yang
sekarang sudah menggunakan listrik, kemudian merotok padi hasil panen
menggunakan mesin serta membajak sawah sekarang tidak menggunakan tenaga
hewan lagi melainkan sudah menggunakan mesin traktor. Selain dari penggunaan
alat-alat pertanian hal yang terlihat lainnya yaitu maraknya penggunaan alat
komunikasi yang semakin hari semakin canggih serta keluarnya tren-tren pakaian
dari berbagai kota bahkan Negara yang marak dijual dipasaran yang akhirnya
dibeli di pakai di desa Mekar Indah

4.11. Sarana dan Prasarana


Tabel Sarana dan Prasarana Pendidikan di Desa Mekar Indah
Jenis Jumlah Sekolah Sekolah
Tanggal pengajar Siswa
sekolah sekolah negeri milik desa
04/09/2022 Play group 1 0 1 3 15
04/09/2022 TK 0 0 1 3 16
04/09/2022 SD 2 2 0 14 82
04/09/2022 SMP 1 1 0 8 53

Dari table diatas dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana pendidikan di
Desa Mekar Indah sudah cukup baik untuk ukuran desa karena sudah terdapat

19
Play group, TK dan SD. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran penduduk akan
pentingnya pendidikan cukup baik. Bahkan ada penduduk yang menyekolahkan
anaknya ke sekolah-sekolah yang dianggap lebih baik di daerah lain dan ada
beberapa yang kuliah di Perguruan Tinggi di luar kota.

Tabel Sarana dan Prasarana di Desa Mekar Indah


Sarana dan Prasarana Jumlah
Lapangan Sepak Bola 1
Lapangan voli 1

Dari tabel diatas di Desa Mekar Indah sudah terdapat lapangan sepak bola dan
lapangan voli. Sarana olahraga ini juga dimanfaatkan oleh warga masyarakat
Desa Mekar Indah terutama oleh remaja.

Tabel Sarana dan Prasarana Peribadatan


Sarana dan Prasarana Jumlah
Masjid 1
Langgar/Mushola 6
Gereja Katholik 1

Dari table diatas dapat diketahui bahwa jumlah masjid yang ada di Desa
Mekar Indah adalah 1, untuk langgar/mushola ada 6 dan untuk gereja katholik
ada 1. Hubungan antara manusia dengan Tuhan merupakan hal yang sangat
pribadi dan penting yang dapat diwujudkan dengan ketaatan dalam beribadah,
maka sebagai sarana didirikanlah tempat ibadah.

20
BAB V
KESIMPULAN
1) Mekar Indah adalah salah satu desa di kecamatan Seruyan Hilir
Timur, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Indonesia.
2) Jumlah penduduk di Desa Mekar Indah pada tahun 2020 yaitu 1.246 jiwa terdiri
dari 634 orang laki-laki dan 612 orang perempuan. Jumlah KK pada tahun 2020
yaitu 321 dan untuk kepadatan yaitu 16 jiwa/km2
3) Pada tahun 2021 banyak penduduk sudah bersekolah, walaupun ada sebagian
yang tidak lulus dari sekolah dasar tersebut, tetapi pada tahun 2021 ini juga
penduduk yang tidak tamat SD sudah semakin sedikit.
4) Penduduk memilih bertani sebagai mata pencahariannya karena lahan pertanian
di Desa Mekar Indah cukup luas dan bertani merupakan pekerjaan turun-temurun.
5) Agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk adalah agama Islam karena
penduduk pendatang maupun kelahiran bayi mayoritas beragama Islam.
6) Sex ratio pada tahun 2020 adalah 103,59 artinya dari 100 perempuan di desa
Mekar Indah terdapat 103 laki-laki.
7) Struktur sosial di pedesaan memiliki sifat yang sederhana, karena adanya
keseragaman mata pencaharian pada penduduk.
8) Di desa Mekar Indah terdapat organisasi sosial diantaranya kelompok tani, rukun
warga, karang taruna, rukun tetangga, dan PKK.
9) Status penguasaan tanah yang dijumpai di Desa Mekar Indah adalah petani
penggarap, petani penyewa, petani penyakap dan buruh tani.
10) Stratifikasi sosial masyarakat desa pada dasarnya masih berhubungan dengan
bidang pekerjaan dan kemampuan dalam bidang keuangan yang mereka miliki
11) Desa Mekar Indah masih kental akan kebudayaan tradisionalnya atau kebudayaan
jaman leluhurnya.
21
12) Kosmopolitan yang terjadi di Desa Mekar Indah salah satunya adalah penggunaan
alat-alat pertanian yang mulai canggih dari alat penyemprot yang sekarang sudah
menggunakan listrik.
13) Sarana dan prasarana pendidikan di Desa Mekar Indah sudah cukup baik untuk
ukuran desa karena sudah terdapat Play group, TK dan SD.
14) Desa Mekar Indah sudah terdapat lapangan sepak bola dan lapangan voli
15) Jumlah masjid yang ada di Desa Mekar Indah adalah 1, untuk langgar/mushola
ada 6 dan untuk gereja katholik ada 1.

22

Anda mungkin juga menyukai