Anda di halaman 1dari 15

Observasi Lembaga Sosial Desa Cintamulya

Dosen Pengampu: Aditya Candra Lesmana, S.Sosio., M.Sosio.

Oleh :

Kelompok 1

Fadiya Malika Aruf            170310220003


Diaz Aristawidya Nugroho   170310220010
Andjani Nadia Nurputri Suhendi 170310220015
Ni Nyoman Andrani Kusumawati 170310220047
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
petunjuk dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil observasi kami yang
berjudul “Observasi Lembaga Sosial Desa Cintamulya” dengan baik. Laporan observasi ini
merupakan hasil observasi kami tentang peranan lembaga sosial dan kelompok sosial terhadap
permasalahan sosial yang terjadi di Desa Cintamulya yang “ABADI” (Agamis, Beradab, dan
Inovatif). 
Terselesaikannya laporan ini, tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada: 
1. Anggota kelompok 1 yang sangat kompak dan sangat bersungguh-sungguh dalam
pengerjaan laporan observasi ini. 
2. Bapak Syarip Wahyudi Kepala Desa Cintamulya 
3. Bapak Adam Kepala Bidang Kesejahteraan Desa Cintamulya selaku narasumber 
Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Sosiologi
untuk Pekerjaan Sosial. Selain itu, kami berharap semoga laporan observasi kami dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi wadah bagi kami Mahasiswa Kesejahteraan Sosial
untuk lebih memahami tentang kesejahteraan masyarakat serta menjadi referensi untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. 
Kami mohon maaf dengan tulus jika ada kesalahan maupun kekurangan dalam
penyusunan laporan ini. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
terlibat. 

Jatinangor, 28 Mei 2023 

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 
Daftar Isi
Daftar Tabel 
Daftar Gambar
BAB I. PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang Desa Cintamulya
B. Tujuan Observasi Desa Cintamulya
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori dan konsep Pemetaan Masyarakat yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN
Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL

REKAPITULASI JUMLAH PENDUDUK

DAFTAR GAMBAR

Dokumentasi Bersama Kepala Bidang Kesejahteraan Desa


Cintamulya.
Tampak Depan Kantor Desa

Dokumentasi Kelompok 1 dengan Tampak Depan Kantor


Desa
Dokumentasi Kelompok 1 dengan Pintu Masuk Desa
Cintamulya

Dokumentasi Kelompok 1 dengan Pintu Masuk Desa


Cintamulya
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Desa Cintamulya terangkum ke dalam wilayah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten
Sumedang. Desa Cintamulya terletak antara 6 056’54,34’ Lintang Selatan dan 107 047’17,55’’
Bujur Timur dengan Ketinggian 690 m diatas permukaan laut dengan luas wilayah 140,0 hektar.
Batas wilayah Desa Cintamulya meliputi Utara Desa Cisempur, sebelah Selatan Kabupaten
Bandung, sebelah barat Desa Mekargalih dan Desa Jatimukti, sementara sebelah timur Desa
Mangunarga. Secara geografis, Desa Cintamulya adalah merupakan wilayah dataran rendah
dengan ketinggian antara 2 - 4 mdpl yang terdiri dari persawahan, tanah darat serta pemukiman.
Desa cintamulya termasuk ke dalam iklim tropis, dimana suhu udara tertinggi antara 35 ºC s.d 38
ºC dan suhu terendah antara 18 ºC s.d 23 ºC. 
Pada saat ini Desa Cintamulya terdiri dari 4 Dusun, 10 Rukun Warga (RW) dan 35
Rukun Tetangga (RT). 10 RW yang termasuk ke dalam Desa Cintamulya yaitu RW1 Cipasir,
RW 2 Nagrak, RW 3 Citanggulun, RW 4 Citanggulun, RW 5 Cibungur, RW 6 Cipajaran, RW 7
Cibungur, RW 8 Cipajaran, RW 9 Dusun Nagrak Perum Kopkarin dan RW 10 Dusun
Citanggulun. Pada periode saat ini yaitu tahun 2023 jumlah penduduk Desa Cintamulya dengan
pembagian sesuai dengan jenis kelamin yaitu Laki laki sebanyak 3.486 dan perempuan sebanyak
3.268 sehingga total keseluruhan jumlah penduduk Desa Cintamulya sebesar  6.754  jiwa. 
Keadaan sosial di Desa Cintamulya tergambar dari beberapa bidang yaitu pendidikan,
kesehatan, olahraga, seni budaya, agama, mata pencaharian, pemukiman, ketentraman dan
ketertiban masyarakat. Keadaan perekonomian di desa cintamulya terbilang mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, saat ini masyarakat di desa
cintamulya sudah berkembang dengan melakukan usaha perdagangan hingga usaha ekonomi
produktif. Di Desa Cintamulya banyak masyarakat yang membudidayakan hewan untuk
meningkatkan perekonomiannya. Kondisi pemerintahan di Desa Cintamulya berjalan dengan
baik, dengan kata lain semua  hal yang berkaitan dengan memberikan layanan yang dibutuhkan
dapat dilaksanakan secara teratur. Dalam ketertiban Desa Cintamulya juga menjadi prioritas
karena kehidupan yang layak akan berdampak positif terhadap berbagai aspek perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di Desa Cintamulya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam observasi lembaga sosial yang dilakukan di Desa
Cintamulya adalah sebagai berikut : 
1. Apa saja kelompok sosial yang ada di Desa Cintamulya?
2. Apa saja lembaga sosial yang ada di Desa Cintamulya?
3. Apa saja permasalahan yang ada dan bagaimana solusi yang dilakukan oleh Desa
Cintamulya? 

C. Tujuan Observasi Desa Cintamulya


1. Mengetahui lembaga sosial dan kelompok sosial di Desa Cintamulya. 
2. Mengetahui tugas dan fungsi lembaga sosial dan kelompok sosial di Desa Cintamulya. 
3. Mengetahui permasalahan sosial yang terjadi di Desa Cintamulya.
4. Memahami bentuk interaksi sosial warga Desa Cintamulya dengan lembaga sosial.  
5. Mengetahui upaya lembaga sosial dalam menangani masalah sosial di Desa Cintamulya 
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kemiskinan adalah suatu kondisi seseorang atau kelompok orang yang tidak mampu
memenuhi hak-hak dasarnya untuk menjalankan kehidupan yang bermartabat. Di Indonesia
sendiri kemiskinan masih menjadi salah satu masalah yang besar dan sulit diselesaikan.

Pemetaan masyarakat adalah proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan untuk
kita lebih paham dengan karakteristik, perilaku, dan pola interaksi masyarakat di wilayah
tertentu. Tujuan utama dari pemetaan masyarakat adalah untuk mengidentifikasi aspek-aspek
penting dari masyarakat tersebut sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan,
pengambilan keputusan, atau pengembangan program dan kebijakan. Adapun beberapa
penelitian terdahulu yang membahas mengenai kemiskinan.

Max Weber sebagai ahli sosiologi mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai


pengelompokkan individu-individu berdasarkan kelas istimewa (privilese), status sosial
(prestise), dan kelas kekuasaan.  Menurut Ralp Linton selaku antropolog asal Amerika Serikat,
stratifikasi sosial dipengaruhi oleh adanya berbagai status sosial seperti status bawaan (status
utama), status pencapaian dan status yang diperjuangkan. Pitrim Sorokin mendefinisikan
stratifikasi sosial sebagai perbedaan hirarkis yang ada pada masyarakat. Menurut Pitrim, kondisi
ini adalah sebuah keniscayaan dari suatu komunitas masyarakat yang lahir akibat keteraturan
dalam bersosial.

Struktur sosial pada satu sisi mempengaruhi praktik bertindak individu, dan di sisi lain ia
adalah sekaligus media yang dihasilkan dari praktik tindakan itu sendiri. Pada titik ini struktur
sosial menjadi dasar dari pola-pola kehidupan sosial dalam masyarakat, tetapi ia juga terus
mengalami perubahan, berdinamika menyesuaikan dengan praktik-praktik sosial oleh individu
(Abercrombie, Hill, dan Turner 2010: 525). 

Berdasarkan penelitian (Sulistya Wardaya dan Anni Suprapti 2018) mengutip Robert K.
Merton. Merton dalam George Ritzer (2009) menyebutkan bahwa masyarakat merupakan suatu
sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berhubungan dan menyatu
dalam keseimbangan. Sejalan dengan kondisi terbentuknya diawali dari hadirnya para pendatang
yang memiliki kesamaan ikatan suku dan agama menempati wilayah teritorial yang sama maka
dapat dipahami mereka merasa senasib sepenanggungan diperantauan.
BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam observasi ini, metodologi yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang
didasarkan pada beberapa teori. Secara kata, metode adalah sebuah kata dalam bahasa Yunani
yaitu ‘methodos’ yang terdiri dari kata ‘metha’ yang berarti melewati atau melalui dan ‘hodos’
yang berarti cara atau jalan. Metode dapat diartikan sebagai cara atau jalan yang akan dilalui atau
ditempuh untuk mencapai sebuah tujuan. 

Menurut Sutedi (2011:58) metode penelitian kualitatif yaitu langkah penelitian yang
dilakukan untuk menggambarkan dan menjabarkan suatu fenomena yang terjadi dengan
menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Fokus pada observasi ke
Desa Cintamulya adalah membahas tentang permasalahan sosial yang terjadi dan upaya lembaga
sosial dalam menjawab permasalahan tersebut, dapat menggambarkan bentuk interaksi sosial
warga desa, dan memotret lingkungan Desa Cintamulya . Hal ini bersifat penelitian deskriptif
yaitu menjabarkan, memotret, segala fenomena yang dijadikan pusat perhatian peneliti,
kemudian dijabarkan secara aktual dan faktual. 
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian kami, Desa Cintamulya memiliki Sembilan lembaga sosial yang
bergerak diberbagai bidang, adapun lembaga sosial yang bergerak di desa ini adalah BPD (Badan
Permusyawaratan Desa), LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa), Linmas
(Perlindungan Masyarakat), PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), Karang Taruna,
MUI (Majelis Utama Indonesia Desa Cintamulya), BUMDes (BUMDes Sugih Mulya),
POLINDES, dan GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani Desa Cintamulya). Dalam
penelitiannya, kami mendapati bahwasanya Karang Taruna yang berada di Desa Cintamulya
bergerak dalam 3 bidang, yaitu pendidikan, seni, dan agama. Anggota karang taruna itu sendiri
berusia 15-45 tahun, tetapi anggota aktif hanya 15-25 tahun. Karang Taruna di Desa Cintamulya
tergolong aktif dan memiliki beberapa program yang diadakan rutin, seperti seminar, pelatihan
sosial hukum, kepemudaan, dan karang taruna di desa ini juga memiliki sanggar yang diikuti
oleh anak-anak uk setempat untuk berlatih kesenian tradisional Sunda seperti Tari dan alat musik
Sunda. 
Desa Cintamulya merupakan desa yang berdekatan dengan kawasan industri. Terdapat
dua pabrik besar di sekitar desa ini, yaitu PT. Kahatex dan PT. Insan Sandang. Hal ini yang
mengakibatkan masyarakat sekitar memiliki pekerjaan sebagai buruh pabrik dan pedagang. 
Kemiskinan merupakan ketidakmampuan untuk membeli barang-barang kebutuhan dasar seperti
makanan, pakaian, papan, dan obat-obatan menurut Namietz (2011) dalam Maipita (2014).
Menurut Badan Pusat Statistik, indikator kemiskinan terdiri dari (Badan Pusat Statistik, 2016):

A. Head Count Index, yaitu persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan
B. Poverty Gap Index (Indeks kedalaman kemiskinan), merupakan ukuran rata-rata
kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
C. Poverty Severity Indeks (Indeks keparahan kemiskinan), merupakan gambaran mengenai
penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin.

Berdasarkan indikator BPS, penduduk yang berada di desa ini termasuk dalam kategori miskin
karena rata-rata gaji yang mereka dapatkan adalah dibawah UMR. Inilah yang menjadi salah satu
permasalahan yang dihadapi oleh Desa Cintamulya, yaitu kemiskinan. Menurut Kepala Bidang
Kesejahteraan Desa Cintamulya penduduk yang berada di desa ini masih tergolong sejahtera
karena masyarakat dirasa mampu untuk menghidupi keluarganya. Permasalahan kemiskinan ini
dapat diatasi dengan berbagai cara oleh Desa Cintamulya, seperti contohnya adalah ketika ada
masyarakat yang melaporkan kondisinya ke desa maka akan diberikan BLDD (Bantuan
Langsung Dana Desa) berupa sembako dan lainnya. Adapun upaya lain yang dilakukan untuk
mengatasi kemiskinan ini yaitu pembuatan UMKM yang dikelola oleh BUMDES. Dalam bidang
pendidikan, desa juga aktif untuk memberikan KIP kepada anak-anak yang ingin melanjutkan
sekolahnya, tetapi permasalahannya adalah desa tidak bisa memberikan kepada semua anak
karena keterbatasan dana yang selalu di perkerucut setiap tahunnya. 

Adapun permasalahan lainnya yang ada di desa ini adalah tindakan kriminal seperti
tukang palak. Hal ini dikarenakan Desa Cintamulya sebagai lajur lintasan antara desa satu dan
lainnya, tetapi hal ini sudah lama tidak terjadi lagi karena sudah dilakukannya pendekatan oleh
pemangku kepentingan desa dan kepala desa yang merupakan salah satu anggota Ormawa.
Selain itu, permasalahan yang dihadapi oleh desa ini adalah banjir. Banjir ini disebabkan oleh
saluran yang terhimpit karena dekatnya Desa Cintamulya dengan kawasan industri yang
menghasilkan limbah, tetapi desa ini sudah memiliki desa siaga bencana yang sudah
mempersiapkan perahu karet dan bantuan lainnya ketika terjadi bencana alam. 
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil observasi kami dari laporan diatas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa: 

1. Keadaan sosial di Desa Cintamulya tergambar dari beberapa bidang yaitu pendidikan,
kesehatan, olahraga, seni budaya, agama, mata pencaharian, pemukiman, ketentraman
dan ketertiban masyarakat. 
2. Dalam meningkatkan bidang pendidikan Desa Cintamulya melaksanakan upaya yaitu
program wajib belajar selama 9 tahun baik pendidikan formal dan non formal serta
meningkatkan kesadaran kepada masyarakat desa untuk tetap melanjutkan pendidikan
hingga jenjang yang lebih tinggi. 
3. Lembaga sosial yang berada di Desa Cintamulya terdapat BPD (Badan Permusyawaratan
Desa), LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa), Linmas (Perlindungan
Masyarakat), PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), Karang Taruna, MUI
(Majelis Utama Indonesia Desa Cintamulya), BUMDes (BUMDes Sugih Mulya),
POLINDES, dan GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani Desa Cintamulya).
4. Dalam menunjang bidang kesehatan Desa Cintamulya memperhatikan kesehatan
masyarakat dengan menyediakan fasilitas yang tersedia yaitu POLINDES beserta
ambulan sebagai alat transportasi untuk mobilisasi ke Pusat Kesehatan Masyarakat
terdekat. 
5. Dalam upaya mengatasi kemiskinan yang terjadi di Desa Cintamulya, sesuai dengan misi
Kepala Desa yaitu Inovatif dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)
dinilai dapat membantu mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kemandirian
masyarakat untuk berinovasi dan kreatif. 
6. Permasalahan sosial yang ada di Desa Cintamulya mulai dari kemiskinan, premanisme,
kegersangan, dan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, hingga saat ini
permasalahan sosial yang terjadi di Desa Cintamulya sudah ditangani dengan semaksimal
mungkin. 
DAFTAR PUSTAKA

Adnan, G. (2021). Stratifikasi Sosial dan Perjuangan Kelas Dalam Perspektif Max Weber.
https://repository.ar-raniry.ac.id/19547/1/Artikel%20-%20Stratifikasi%20Sosial%20dan
%20Perjuangan%20Kelas%20%26%20HKI.pdf
Ferezagia, D. V. (2018). Analisis Tingkat Kemiskinan di Indonesia, 1.
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1073793&val=16163&title=Analisis%20Tingkat%20Kemiskinan%20di%20Indonesia
Wardaya, Suprapti, S. A. (2018). Kemiskinan dalam Perspektif Sosiologi, 2, 74-80.
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/JSW/article/download/3121/pdf

Anda mungkin juga menyukai