Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTEK KULIAH LAPANGAN (PKL)


KEPEDULIAN SOSIAL TERHADAP ANAK-ANAK YAYASAN PANTI
ASUHAN YATIM PIATU DAN DHUAFA IZZATUL MUSLIMIN
BAITUL AITAM
(DI KECAMATAN MATARAM BARU KABUTPATEN LAMPUNG
TIMUR)

Disusun Oleh :
AHMAD GIWANTORO
1831090182
PRODI SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2020/2021

1
UNIVERSITAS ISLAMNEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
Alamat : JL.Letkol H.Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung,Tlp.(0721)
70353178041
PERSETUJUAN
JUDUL : Kepedulian Sosial Terhadap Anak-anak Yayasan Panti Asuhan
Yatim Piatu dan Dhuafa Izzatul Muslimin BAITUL AITAM yang
terletak di Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur
NAMA : Ahmad Giwantoro
PRODI : Sosiologi Agama
FAKULTAS : Ushuluddin dan Studi Agama

MENYETUJUI
Diajukan untuk memenuhi Tugas individu Laporan Praktek Kuliah Lapangan Dari
rumah (PKL-DR) prodi sosiologi agama Fakultas Ushuluddin dan Studi
Agama UIN Raden Intan Lampung
Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama
Mengetahui

Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa ybs

Faisal Adnan Reza M.Psi. Ahmad Giwantroro


199209162019031019 1831090182

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga
saya dapat menyelesaikan Laporan hasil PKL di Yayasan Panti Asuhan Yatim
Piatu dan Dhuafa Izzatul Muslimin BAITUl AITAM di kecamatan Mataram
Baru Kabupaten Lampung Timur

Makalah dalam bentuk laporan kegiatan selama PKL telah saya susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan laporan hasil PKL-DR (Praktek Kuliah
Lapangan-Dari Rumah). Untuk itu saya menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
hasil Laporan selama PKL.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Sehingga
dapat memaklumi dan memberi saran atas kekurangannya dalam makalah
laporan PKL ini.

Way Jepara,17 desember 2020

penulis

3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………….………………………………….5
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………...6
C. Tujuan …………………………………………………………………….6
D. Manfaat PKL-DR …………………………………………………………6
E. Teori dan Metodologi ……………………………………………………..7

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat …………………………………………………………..10
B. Kondisi Geografis dan Demografis ……………………………………...12
C. Uraian Realisasi PKL – DR ……………………………………………..15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………….…………………….....…23
B. Daftar Pustaka …………………………………………………………...24
C. Lampiran …………………………………………………………..…….25

4
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup
sendirian dan selalu membutuhkan orang lain untuk menunjang
keberlangsungan hidupnya. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia harus
saling menghormati, mengasihi dan peduli terhadap berbagai macam keadaan
disekitarnya. Kepedulian ini merupakan sikap memperhatikan sesuatu yang
bukan bermaksud untuk ikut campur dalam urusan orang lain melainkan
membantu menyelesaikan permasalah dengan tujuan kebaikan sehingga akan
terciptanya keseimbangan sosial.
Kepedulian Sosial merupakan sikap memperlakukan orang lain dengan
penuh kebaikan dan kedermawanan, peka terhadap perasaan orang lain, siap
membantu orang yang membutuhkan pertolongan, tidak pernah berbuat kasar,
dan tidak menyakiti hati orang lain.Peduli sosial harus dilakukan tanpa
pemrih, berarti tidak mengharapakan balasan atas pemberian atau bentuk
aktivitas yang kita lakukan kepada orang lain. Jadi saat melakukan aktivitas
sebagai bentuk kepedulian, tidak ada keengganan ataupun ucapan menggerutu.
Semua dilakukan Cuma-Cuma, tanpa pamrih, hati terbuka, dan tanpa
menghitung-hitung, kepedulian sejati itu tidak bersayarat.1
Kepedulian sosial perlu diajarkan sejak kecil karena kepedulian seseorang
tidak tumbuh begitu saja tanpa adanya rangsangan baik itu berupa pendidikan
ataupun pembiasaanseperti yang di terapkan kepada anak-anak di Yayasan
Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa IZZATUL MUSLIMIN BAITUL
AITAM yang teretak di kecamatan Mataram Baru kabupaten Lampung Timur.
Dimana mereka di bina untuk peka terhadap kondisi sosial yang ada pada
lingkungan sekitarnya apabila ketika anak sudah menanamkan jiwa sosialnya
dan anak tersebut akan lebih mudah dalam bersosialisasi serta akan lebih
1
Cahyo Waskito Adi, Skripsi: “Penanaman Kepedulian Sosial di MTs Satu Atap Hidayatul
Mubtadi’in Kalitapen Kecamatan Purwojadi Kabupaten Banyumas” (Purwokerto: IAIN
PURWOKERTO, 2016), hal. 1-7

5
dihargai di masyarakat. Dimulai dengan hal yang kecil seperti membantu
teman sebayanya untuk belajar bersama semisal mengerjaka PR(pekerjaan
rumah) atau membantu temannya ketika temannya mendapatkan kesuliatan
memahami materi pelajaran yang sudah diajarkan oleh guru, memberikan
buku bacaan yang sudah tidak dipakai diberikan pada temannya atau di
sumbangkan ke tempat yang menampung buku bacaan semisal perpustakaan,
menjenguk temannya yang sakit, aktif dalam kegiatan yang ada di masyarakat
semisal kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan, meramaikan
masjid dan suka berinfaq.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah singkat Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu dan
Dhuafa Izzatul Muslimin BAITUL AITAM?
2. Apa saja praktek kerja lapangan dari rumah (PKL-DR) yang di
lakukan?
3. Apa yang di maksud dengan virus COVID-19 dan bagaimana cara
pencegahannya?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan rasa kepudulian sosial anak-anak terdapat lingkungan
sekitar baik secara langsung maupun tidak langsung di masa pandemi
COVID-19 ini.
2. Tujuan Khusus
a. Menjadikan anak-anak di Yayasan Panti Asuhan dan Dhuafa
Izzatul Muslimin BAITUL AITAM peduli terdap lingkungan
sekitar
b. Meingkatkan kualitas anak-anak Yayasan Panti Asuhan Yatim
Piatu dan Dhuafa Izzatul Muslimin BAITUL AITAM melalui
binaan islami agar menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah.
c. Memberikan edukasi tentang COVID-19

6
d. Memberikan pemahaman bagaimana cara memutus penyebaran
COVID-19

D. Manfaat PKL-DR
1. Manfaat dari PKL-DR yang saya lakukan yaitu dapat memperluas dan
memperkuat tali silaturahmi dengan pihak-pihak Yayasan Panti
Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa Izzatu Muslimin BAITUL AITAM
Mataram Baru Lampung Timur.
2. Dengan Kegiatan PKL-DR yang saya lakukan ini dapat menambah
wawasan para anak panti bahwa kepedulian sosial itu penting
3. Dengan program kegiatan praktik kuliah lapangan ini dapat turut serta
dalam melindungi anak panti dari virus Covid-19 dengan cara
memberikan pemahaman tentang virus Covid-19.

E. Teori dan Metodelogi


1. Landasan Teori
a. Teori peran
Teori peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan
antara teori,orientasi, maupun disiplin ilmu. Selain dari psikologi, teori
peran berawal dari sosiologi dan antropologi (Sarwono, 2002). Dalam
ketiga ilmu tersebut, istilah “peran” diambil dari dunia teater. Dalam
teater, seorang aktor harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan
dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk berperilaku secara
tertentu. Posisi aktor dalam teater (sandiwara) itu kemudian dianologikan
dengan posisi seseorang dalam masyarakat. Sebagaimana halnya dalam
teater, posisi orang dalam masyarakat sama dengan posisi aktor dalam
teater, yaitu bahwa perilaku yang diharapkan daripadanya tidak berdiri
sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitan dengan adanya orang-orang
lain yang berhubungan dengan orang atau aktor tersebut. Dari sudut
pandang inilah disusun teori-teori peran.

7
Linton (1936, dalam Cahyono, 2008), seorang antropolog, telah
mengembangkan teori peran. Teori Peran menggambarkan interaksi sosial
dalam terminologi aktor-aktor yang bermain sesuai dengan apa yang
ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori ini, harapanharapanperan
merupakan pemahaman bersama yang menuntun individu untuk
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Menurut teori ini, seseorang
yang mempunyai peran tertentu misalnya sebagai dokter, mahasiswa,
orang tua, wanita, dan lain sebagainya, diharapkan agar seseorang tadi
berperilaku sesuai dengan peran tersebut. Mengapa seseorang mengobati
orang lain, karena dia adalah seorang dokter. Jadi karena statusnya adalah
dokter maka dia harus mengobati pasien yang datang kepadanya dan
perilaku tersebut ditentukan oleh peran sosialnya.2
Jadi dalam kegiatan PKL-DR yang saya lakukan di Yayasan Panti
Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa Izzatul Muslimin BAITUL AITAM di
kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur. Saya yang
berperan sebagai mahasiswa memberikan pemahaman tentang bagaimana
peran kita di dalam masyarakat yang di harapkan itu bisa menjadi salah
satu faktor pemupuk munculnya sikap kepedulian sosial kepada anak-anak
yang ada disana.

2. Metodelogi Penelitian
a. Metode Edukasi
Metode adalah cara yang digunakanuntuk mengimplementasikan
rencana yangsudah disusun dalam kegiatan nyata agartujuan yang telah
disusun tercapai secaraoptimal Wina Sanjaya, 2006). Metodemerupakan
sebuah langkah yang turutmembantu terealisasikannya proseskegiatan
yang maksimal, efektif danefisien.
Sedangkan menurut Nana Sudjana, metode pembelajaran atau edukasi
adalah cara yang dipergunakan pendidik dalam melakukan hubungan

2
Gartiria Hutami, “Pengaruh Konflik Peran dan Ambiguitas Peran Terhadap Komitmen
Independensiauditor Pemerintah Daerah” (SEMARANG, Undip, 2003), hal. 5-6

8
dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran (Nana
Sudjana, 2000). Metode pembelajaran juga dapat dikatakan sebagai pelicin
pembelajaran untuk mencapai tujuan, karena pada dasarnya metode
pembelajaran merupakan sebuah cara yang digunakan untuk
memperlancar berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang berorientasi
pada tujuan.
Pembelajaran atau edukasi adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.3
Dengan metode ini di harapakan anak-anak di Yayasan Panti Asuhan
yatim piatu dan dhuafa Izzatul Muslimin BAITUL AITAM melakukan
apa yang saya harapkan seperti apa yang saya berikan kepada mereka.

3
Ariep Hidayat, Maemunah Sad’iah, Santi Lianawati, “ Metode Pembelajaran Aktif Dan
Kreatif Pada Madrasah Diniyah Takmiliyah di Kota Bogor” jurnal edukasi islami, Vol. 09 No. 01,
2020, Hal. 73-74

9
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Berdirnya Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu dan


Dhuafa Izzatul Muslimin BAITUL AITAM

Yayasan Izzatul Muslimin terletak di Desa Mataram Baru, Kecamatan


Mataram Baru, lebih tepatnya diperbatasan Desa Sri Menanti Kec. Bandar
Sribhawono Kab. Lampung Timur.
Yayasan Izzatul Muslimin membangun Panti Asuhan “Baitul Aitam”
didirikan oleh Syafruddin Anwar, Khoirul Lubis, Sugianto, Murnailis, Entin
Kartini. Yang telah diresmikan tanggal 12 Desember 2011 di atas Tanah
Waqaf dari lingkungan sekitar selebar 5.000 m2 , sebagai sarana Da’wah dan
Pendidikan bagi Yatim dan Dhuafa dalam menciptakan generasi yang
Islami dan berpendidikan. Sementara kondisi ummat di lingkungan Panti
Asuhan “Baitul Aitam” yang kurang memperhatikan pendidikan kepada
anak telah banyak menyebabkan generasi putus sekolah.
Lalu pada Pada tahun 2015 Yayasan sudah MERESMIKAN Pondok
Pesantren Izzatul Muslimin sebagai bentuk kepriahtianan terhadap
banyaknya anak-anak yang putus sekolah di lingkungan sekitar. lalu
pengembangan dari Panti Asuhan “Baitul Aitam” dan telahmembebaskan
atau membeli tanah didepan Panti Asuhan yang telah dibangun Pondok
Pesantren.
Oleh karena itu membangun Pondok Pesantren Izzatul Muslimin dan
Panti Asuhan “Baitul Aitam” yang memadai menjadi prioritas yang
mendesak untuk mendapat perhatian semua pihak, khususnya ummat
Islam di Kec. Mataram Baru dan saudara muslim di Kab. Lampung Timur.
Lalu pada tanggal 28 agustus 2015 Pondok pesantren Izzatul
Muslimin yang diresmikanoleh Bapak Erwin (Bupati Lampung
Timur)berfungsi sebagai pusat pembinaan ummat Islam khususnya yang
berada di Kecamatan Mataram Baru. Dengan selesainya pembangunan

10
Pondok pesantren Izzatul Muslimin, telah berdiri Sekolah Menegah
Pertama Islam Terpadu (SMP IT) untuk mendidik anak-anak yatim dan
dhuafa yang berada di Mataram Baru dan Srimenanti sebagai murid
pertama telah terdaftar 13 siswa/siswi4.
1. Visi dan misi
a. Visi
Pondok pesantren Izzatul Muslimin sebagai sebuah lembaga yang
mengemban amanah dalam mendidik anak-anak yatim, piatu, dan dhuafa
dalam membentuk karakter para santri dengan IMTAQ, IPTEK dan
SMART sebagai bekal menghadapi perkembangan zaman.
b. Misi
1. Membekali pendidikan ajaran Islam yang bersumber pada al-
Qur’an dan as-Sunnah
2. Membina budaya kesalihan (kesalihan individu dan kesalihan
sosial) dan budaya keterampilan (soft-skill) serta pendidikan
perilaku (attitude)
3. Memberi kesempatan pada generasi muda untuk menempuh
pendidikan di bidang agama dan umum tanpa memandang status
sosial dan ekonomi dari berbagai kalangan, khususnya yang tidak
mampu
4. Memberikan santunan kepada para santri yang layak
5. Membentuk generasi SMART (Sholeh, Mandiri, Akhlak, Rajin dan
Terampil) berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah
2. Tujuan
a. Menjadikan para santri siap menghadapi perubahan zaman dengan
IMTAQ dan IPTEK
b. Berjiwa Islami, berwawasan kebangsaan dan berkepribadian utuh
c. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki sesuai
dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan
pada masyarakat
d. Membantu pemerintah dalam meretas kebodohan, kemiskinan dan
krisis moral anak bangsa sehingga terbentuklah generasi terbaik yang
berkarakter agamis dan nasionalis

4
Dokumen Profosal Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa Izzatul Muslimin
BAITUL AITAM, hal. 2

11
B. Kondisi Geografis dan Demografis
Yayasan Panti asuhan yatim piatu dan dhuafa izzatul muslimin BAITUL
AITAM yang terletak di Jl. Lintas Timur, Dusu VIII RT/RW 012/011, Desa
Mataram Baru, Kec. Mataram Baru, Kab. Lampung Timur, Propinsi Lampung
memiliki kondisi tanah yang relatif menurun dan menempati seluas 5.000 m2

1. Kondisi fisik Yayasan panti asuhan yatim piatu dan dhuafa izzatul
muslimin BAITUL AITAM
Tabel 1
No Sarana dan prasarana banyak
1 Yayasan Izzatul Muslimin

- Panti Asuhan Baitul Aitam 1 unit

- Asrama Pesantren Putra 1 unit

- Asrama Pesantren Putra 1 unit

2 SMP IT Izzatul Muslimin

-Kantor Kepala Sekolah 1 unit


- Ruang Kelas 1 unit
- Mushala
1 unit

12
2. Susunan pengurus Yayasan Izzatul Muslimin

PEMBINA

1. Afri Junaidi
2. Delva Saputra
3. Fauzi Saputra
4. Khatib
5. Khoirul Lubis
6. Sugianto

PENGAWAS

1. Kamit
2. Jasnimar
3. Rita Samsu

SEKRETARIS KETUA YAYASAN BENDAHARA

Murnailis Syafruddin Anwar Entin Kartini

13
3. Susunan SMP IT Izzatul Muslimin

STRUKTUR SEKOLAH SMP IT IZZATUL MUSLIMIN


TAHUN 2020-2021

Kepala Yayasan
Safruddin Anwar

Kepala Sekolah
Sunarti, S.Pd

Waka Kurikulum Waka Kesiswaan


Edi Yanto, S.Ag Devi Novitasari, S.Pd

Bendahara dan Sekertaris


Mulia Destika, S.E

Dewan Guru
Arif Setiawan, S.I.Pust.
Operator Sekolah Dian Nurjanah, S.Pd
Dian Nurjanah, S.Pd Neni Agustin, S.Pd
Ratih Yuninggsih, S.TP
Ratna Ernawati, S.Pd

Bimbingan Konseling
Karim

14
4. Data Anak Asuh
Ini adalah data anak asuh yang berada di Yayasan Izzatul Muslimin
pada tahun 2011-2020 yang berjumlah 49 orang anak. Anak asuh tersebut
berasal dari berbagai daerah di profinsi Lampung yang memliki latar
belakang keluarga yang kurang mampu.

No Tahun Jumlah Anak


1 2011 7
2 2012 10
3 2013 15
4 2014 17
5 2015 20
6 2016 25
7 2017 27
8 2018 30
9 2019 33
10 2020 49

C. Uraian Realisasi Praktik Kerja Lapangan Dari Rumah (PKL-DR)


Kegiatan PKL-DR yang sala lakukan di Yayasan Panti Asuhan Yatim
Piatu Dan Dhuafa Izzatul Muslimin BAITUL AITAM yang terletak di
Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur berjalan dengan
lancar. Baik anak-anak atau pengurus yayasan mendukung progam dan
kegiatan PKL-DR yang saya lakukan.
Pada minggu pertama saya membuat rangcangan prakter kerja,
kemudian membuat membahas rancangan progam kegiatan PKL-DR di
Yayasan Izzatul Muslimin. Selanjutnya pembuatan video dengan tema
“kepedulian sosial terhadap anak-anak Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu
dan DhuafaIzzatul Muslimin di Kecamatan Mataram Baru Kabupaten
Lampung Timur”. Video ini saya tujukan kepada elemen masyarakat di
sosial media khususnya Instagram untuk lebih peduli terhdap sesama di
masa pandemi seperti ini. Lalu pada minngu berikutnya saya melakukan
kegiatan PKL-DR di Yayasan Izzatul Muslimin, disana saya dan teman-

15
teman saya disambut hangat oleh pihak Yayasan dan juga anak-anak
disana. Dan saya berterima kasih kepada pihak yayasan karena di beri
kesempatan menyampaikan materi dan ilmu yang saya miliki kepada
anak-anak yaitu dengan memberi pemahan tentang bagaimana kita cara
kita berbakti kepada orang tua (Birrul Walidain), lalu pemahaman tentang
apa itu COVID-19 dan bagaiman cara pencegahannya dan yang terakhir
saya memberikan bantuan kepada pihak Yayasan berupa bahan pokok
makanan.

1. Aklak terhadap Orang Tua (Birrul Walidain)


Pada kegiatan PKL-DR yang saya lakukan di Yayaysan panti ashuan
yatim piatu dan dhuafa izzatul muslimin BAITUL AITAM, saya
berkesempatan untuk membagikan sedikit ilmu saya kepada anak-anak
disana tentang aklak kepada orang tua atau Birrul Walidain.
Berbakti kepada orang tua memang sudah kewajiban anak yang perlu
dilakukan. Beberapa ahli berpendapat tentang pengertian berbakti, salah
satunya menurut pendapat Al-Atsari (2007)makna berbakti adalah menaati
kedua orang tua dengan melakukan semua apa yang merekaperintahkan
selama hal tersebut tidak bermaksiat kapada Allah. Berbakti terhadap
orang tuaterdorong oleh ungkapan wong tuo ala-ala malati, yang berarti
meskipun orang tua jelek tetapibertuah. Anak akan berfikir bahwa akibat
yang dapat menimpa dari sikap dan tindakan tidakberbakti terhadap orang
tua adalah kuwalat.
Sebenarnya kata Al - Walidain memiliki arti kedua orang tua kandung.
Sedangkan Al -Birr artinya kebaikan, berdasarkan hadits Rasulullah
Shalallahu „Alaihi Wasalam: “Al – Birradalah baiknya akhlak”. Al -
Birrmerupakan hak kedua orang tua dan kerabat dekat, lawan dariAl-
„Uquuq (durhaka), yaitu "kejelekan dan menyia-nyiakan hak“.Al -
Birradalah mentaati keduaorang tua di dalam semua apa yang mereka
perintahkan kepada engkau, selama tidak bermaksiatkepada Allah, dan Al
-„Uquuqdan menjauhi mereka dan tidak berbuat baik kepadanya.

16
Oleh sebab itu dapat disimpulkan dari definisi birrul walidaintersebut
adalah, suatu bentuk keharusan yang menjadi kewajiban bersifat Fardhu
„Ain bagi anak untuk menunjukkan akhlak yang mulia kepada kedua
orang tua, menuruti perintahnya selama masih dalam ta‟at yang baik
(tidak menyimpang dari ajaran agama Islam),tidak menyia – nyiakan
keberadaanya, mendoakannya, dan tetap melakukan kebaikan kepadanya.
Namun jika keduanya atau salah satunya telah tiadahendaklah seorang
anak selalu mendoakannya.
Perlu kita sadari birrul walidain merupakan muamalah utama yang
diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wata‟ala. Sehingga dalam bertingkah
laku kepada kedua orang tua memiliki adab – adab yang khusus. Penulis
kitab Majmu’Az –Zawa’id telah menulis kisah berikut ini : “Abu Ghassan
Adh-Dhabby bercerita, Aku keluar dan berjalan bersama Ayahku saat
cuaca sedang panas. Lalu Abu Hurairah bertemu denganku dan ia
bertanya, “siapa orang ini?” jawabku: “Ayahku‟ lalu Abu Hurairah
berkata, “Janganlah engkau berjalan didepan ayahmu, tetapi berjalanlah
dibelakang atau disampingnya. Janganlah engkau membiarkan seseorang
menghalangi jalan diantara kamu dan ayahmu. Janganlah engkau berjalan
diatas tempat ayahmu. Dan janganlah engkau memakan tulang berdaging
(yang sebagian dagingnya telah diambil), sedangkan ayahmu melihatnya,
karena boleh jadi ayahmu menginginkannya,” kata Abu Hurairah. Dengan
demikian penulis akan memaparkan adab-adab kepada orang tua.
Adab dalam pandangan Al –Mawardi adalah kebaikan manusia,
kerendahan hati, sikap yang baik, kesederhanaan, kontrol diri, amanah,
dan terbatas dari iri hati, serta kebaikan sosial, seperti ucapan yang baik
menjaga rahasia iffah (lidah), sabar dan tabah memberi nasihat yang baik,
menjaga kepercayaan dan keputusan didalam bahasa Arab adab anak
terhadap orang tua disebut Birr Al-Walidain5.

5
Fika Pijika Nufus, “konsep pendidikan Birrul Walidain dalam QS. Lukman (31):14 dan QS
Al-Isra (17):23-24” , DIDAKTIKA, Vol. 16 No. 1, 2017, hal. 18-20

17
Dari pengertian adab tersebut, dapat disimpulkan bahwa adab
merupakan tatakrama, sikap yang baik, akhlak seseorang dalam
berinteraksi pada kehidupan sehari – hari. Namun dalam bahasa arab adab
anak terhadap orang tua disebut sebagai Birr Al -Walidain.Adab-adab anak
terhadap orang tua :
1. Mendengarkan perkataan mereka.
2. Berdiri menyambut keduanya ketika mereka berdiri menghormati dan
memelihara kehormatan mereka, meskipun kedudukan mereka berada
dibawahnya.
3. Mematuhi perintahnya selama perintah itu bukan dalam mendurhakai
Allah.
4. Tidak berjalan di depan kedua orang tuanya, tetapi disamping atau
dibelakangnya. Jika ia berjalan didepan kedua orang Karena suatu hal,
maka tidaklah mengapa ketika itu.
5. Tidak mengeraskan suaranya melebihi suara kedua orang tua demi
sopan santun terhadap mereka.
6. Menjawab panggilan mereka dengan jawaban yang lunak.
7. Berusahalah keras untuk mencari keridhaan kedua orang tua dengan
perbuatan dan perkataan
8. Bersikaplah rendah hati dan lemah lembut kepada kedua orang tua
seperti melayani mereka.
9. Menyuapi makan dengan tangannyabila keduanya tidak mampu
danmengutamkan keduanya diatas diri dan anak-anaknya.
10. Tidak mengungkit-ungkit kebaikanmu yang kepada keduanya maupun
pelaksanaan perintah yang dilakukan olehnya.
11. Janganlah ia memandang kedua orang tua dengan pandangna sinis.
2. Pemahan Tentang COVID-19
Dalam kegiatan PKL-DR ini juga saya memberikan pemahaman
tentang apa itu COVID-19 dan bagaimana cara pencegahannya.
Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus ini adalah virus jenis

18
baru yang bisa menular kemanusia dan dapat menyerang siapa saja, seperti
lansia, orang dewasa, anak-anak, dan bayi.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019)
dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember
2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar
ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu
beberapa bulan.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).Virus ini
menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan,
misalnya ketika berada diruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara
yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet.

Gejala Virus Corona (COVID-19)


Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19
bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit
tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh
atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri
dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan corona
virus6.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu:
 demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
 Batuk kering
 Sesak napas

6
Merry Dame Cristy Pane, “Virus Corona”, (https://www.alodokter.com/virus-corona,
diakses pada tanggal 16 desember 2020 pukul 23.59)

19
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus
Corona meskipun lebih jarang, yaitu:
 Diare
 Sakit kepala
 Hilangnya kemampuan mengecap rasa
 Hilangnya kemampuan untuk mencium bau

Pencegahan Virus Corona (COVID-19)


 Terapkan physical distancing yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari
orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan
mendesak.
 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian,
termasuk saat pergi berbelanja dan mengikuti ibadah di hari raya,
misalnya Idhul Adha
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar
rumah atau di tempat umum.
 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti
mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang
cukup, dan mencegah stres.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
buang tisu ke tempat sampah.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.

3. Kepedulian Sosial

20
Manusia memang tidak akan pernah lepas dari apa yang disebut sosial.
Karena memang manusia itu merupakan makhluk sosial, makhluk yang
memerlukan orang lain, berkomunikasi dengan sesama, bertukar pikiran,
tolong menolong. Dalam pandangan Islam seseorang tidak akan dikatakan
sempurna imannya sampai ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai
dirinya sendiri.Meskipun pandangan Islam sudah demikian benar, namun
kenyataannya masih banyak orang yang kurang peka terhadap
permasalahan sosial sekarang ini. Sehingga tatanan sosial menjadi kurang
seimbang yang akhirnya terjadilah banyak kekacauan seperti pencurian,
perampokan, pembunuhan, yang mungkin saja hal ini terjadi yang
disebabkan salah satunya karena faktor kurang peduli terhadap
permasalahan sosial.

Kehidupan masyarakat sekarang bergeser menjadi individualis,


kebersamaan dan tolong menolong yang dulu menjadi ciri khas
masyarakat kita semakin menghilang.Kepedulian kepada sesamapun
semakin menipis. Pergeseran kehidupan ini disebabkan oleh berbagai
faktor salah satunya adalah faktor arus moderenitas menjadi faktor
pendukung utama perubahan sosial. interaksi antara satu orang dengan
yang lainnya didasari atas kepentingan, baik itu kepentingan karir, politik,
bisnis, ekonomi dan kepentingan lainnya7.

Kepedulian sosial perlu diajarkan sejak kecil karena kepedulian


seseorang tidak tumbuh begitu saja tanpa adanya rangsangan baik itu
berupa pendidikan ataupun pembiasaan. Seseorang akan peka terhadap
kondisi sosial yang ada pada lingkungan sekitarnya apabila ketika
seseorang itu sudah menanamkan jiwa sosialnya dan seseorang tersebut
akan lebih mudah dalam bersosialisasi serta akan lebih dihargai di
masyarakat.

7
Nur Ikhwani, skripsi:”Kepedulian Sosial Anak Dilingkungan Masyarakat Margosari Studi
Deskriptif Anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorego, Salatiga tahun 2017” (Salatiga,
IAIN SALATIGA, 2017), hal. 1-2

21
Saya berharap dengan adanya PKL-DR yang saya laukan di Yayasan
Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa Izzatul Muslimin BAITUL AITAM
anak-anak di sana menjadi paham akan kepudlian sosial dan juga
bahayanya COVID-19 dan bagaimana cara pencegahannya.

22
BAB 3

PENUTUP

1. Kesimpulan

Ketidaklengkapan figur orang tua dan keterbatasan ekonomi pada anak


dapat dikategorikan menjadi beberapa sebutan. Adanya sebutan Yatim, Piatu
dan Dhuafa’. Dengan keterbatasan-ketarbatasan tersebut pemerintah
memberikan naungan dan perlindungan,dengan di bentuknya lembaga-
lembaga yang dapat melindungi mereka (anak-anak) seperti Yayasan Panti
Asuhan Yatim Piatu Dan Dhuafa Izzatul Muslimin Baitul Aitam Di
Kecamatan Mataram Baru Kabutpaten Lampung Timur.
Sebagai mahluk sosial dan beragama kita memerlukan bantuan orang lain
dan saling tolong menolong khususnya pada masa pandemi dengan maraknya
virus COVID-19 kegiatan ekonomi terhambat sehingga lembaga-lembaga
panti asuhan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan anak-anak yatim piatu dan
dhuafa’. Adanya permasalahan sosial tersebut saya sebagai mahluk sosial
melakukan bentuk kepedulian sosial terhadap sesama. Seperti kegiatan yang
saya lakukan pada saat PKL-DR ini saya melakukan bentuk kepedulian saya
dengan cara membatu dengan memberikan kebutuhan bahan pangan pokok
kepada Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu Dan Dhuafa Izzatul Muslimin
Baitul Aitam Di Kecamatan Mataram Baru Kabutpaten Lampung Timur.
Akhlak dan perilaku moral sangat penting di tanamkan dalam diri seorang
anak. Khususnya pada anak-anak yang keterbelakangan kurangnya bimbingan
dari orang tua, maka dalam kegiatan PKL-DR ini saya memberikan
pemahaman tentang berbakti kepada orang tua (Birul walidain) dan lain
sebagainya. kegiatan PKL-DR yang saya lakukan ini saya turut serta dalam
memberikan rasa bentuk perlindungan saya terhadap anak-anak panti asuhan
tersebut dengan memberikan pemahaman tentang Virus Covid-19, agar
mereka dapat melindungi dirinya sendiri dengan cara melakukan cara
pencegahan Virus Covid-19 yang saya sampaikan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Adi , Cahyo Waskito, Skripsi: “Penanaman Kepedulian Sosial di MTs Satu Atap
Hidayatul Mubtadi’in Kalitapen Kecamatan Purwojadi Kabupaten Banyumas”
(Purwokerto: IAIN PURWOKERTO, 2016).

Dokumen Profosal Yayasan Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhuafa Izzatul Muslimin
BAITUL AITAM

Cristy Pane , Merry Dame, “Virus Corona”, (https://www.alodokter.com/virus-


corona, diakses pada tanggal 16 desember 2020 pukul 23.59)

Hutami , Gartiria, “Pengaruh Konflik Peran dan Ambiguitas Peran Terhadap


Komitmen Independensiauditor Pemerintah Daerah” (SEMARANG, Undip, 2003).

Hidayat , Ariep, Maemunah Sad’iah, Santi Lianawati, “ Metode Pembelajaran Aktif


Dan Kreatif Pada Madrasah Diniyah Takmiliyah di Kota Bogor” jurnal edukasi
islami, Vol. 09 No. 01, 2020.

Nufus , FikaPijika, “konsep pendidikan Birrul Walidain dalam QS. Lukman (31):14
dan QS Al-Isra (17):23-24” , DIDAKTIKA, Vol. 16 No. 1, 2017.

Ikhwani , Nur, skripsi:”Kepedulian Sosial Anak Dilingkungan Masyarakat


Margosari Studi Deskriptif Anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorego,
Salatiga tahun 2017” (Salatiga, IAIN SALATIGA, 2017).

24
LAMPIRAN

1. Foto penyampaian materi

2. Foto pembagian masker

25
3. Foto sholat berjamaah

4. Foto pemberian bantuan

26

Anda mungkin juga menyukai