Anda di halaman 1dari 12

ILMU SOSIAL DASAR

DOSEN PENGAMPU
Jawasi, M.Pd

KELOMPOK 3
Vieo uzmi zahra 23041340058
Nafisa alfi karima 23041340048
Ronal alfi baitullah 23041340070
Rian saputra 23041340057
Nabil 23041340064

PRODI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH KONTEMPORER
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PAGE \* MERGEFORMAT 2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha pengasih lagi mah
a penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-nya, yang telah melimpahk
an rahmat, dan hidayah, dan inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelsaikan ma
kalah ilmiah tentang ILMU SOSIAL DASAR. Makalah ini telah kami susun dengan maksima
l sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banya
k terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua ini, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan b
aik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh Karena itu dengan segala kekuran
gan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang ILMU SOSI
ALsemoga dengan adanya makalah ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Penulis

Palembang 16 desember 2023

PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN………………………………………………………………………1.
LATAR BELAKAN………………………………………………………………………1
RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………1
ISI…………………………………………………………………………………………2
PENERTIAN ILMU SOSIAL DASAR DAN RUANG LINGKUP……………………...2
PERBEDAAN ILMU SOSIAL DAN ILMU ALAM…………………………………….5
PENDEKATAN ILMIAH DALAM ILMU SOSIAL…………………………………….6
PENUTUP…………………………………………………………………………………7
KESIMPULAN…………………………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………8

PAGE \* MERGEFORMAT 2
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Menurut Suriasumantri, ilmu ialah kumpulan pengetahuan yang terhimpun lewat meto
de-metode keilmuan (metode ilmiah) atau kumpulan pengetahuan, mempunyai ciri-ciri te
rtentu yang membedakan ilmu dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya. Menurut Liang
Gie, ilmu ialah kumpulan pengetahuan sistematis, memiliki metode penelitian, dan diper
oleh melalui aktivitas penelitian. Secara filsafat, terdapat tiga dasar yang dijadikan landas
an bagi ekstensi suatu ilmu yaitu:
1. Ontologi yaitu terkait dengan masalah apa yang dikaji oleh ilmu tertentu, dibatasi pada
pengalaman empiris.
2. Epistimologi yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
3. Aksiologi yaitu membahas nilai kegunaan sekaligus membahas berbagai aspek moral d
an sosial.
Menurut Harsoyo, ilmu-ilmu sosial adalah ilmu-ilmu yang mempelajari sikap dan ting
kah laku manusia di dalam kelompok. P.N. Usman Tampubolon, mengemukakan bahwa i
lmu sosial adalah ilmu yang menggunakan metode-metode ilmiah untuk menjawab perta
nyaan-pertanyaan tentang perilaku manusia.

1.2RUMUSAN MASALAH

1. pengertian ilmu sosial dan ruang lingkupnya.

2. perbedaan ilmu sosial dan ilmu alam.

3. pendekatan ilmiah dalam ilmu sosial.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB 1
ISI
2.1 PENERTIAN ILMU SOSIAL
Ilmu sosial dasar sebagai komponen dari mata kuliah dasar umum (MKDU) m
empunyai tema pokok perkuliahan, yaitu mebicarakan hubungan timbal balik antar m
anusia dengan sesama manusia dan lingkungan sekelilingnya, hubungan ini dapat diw
ujudkan kedalam realitas sosial, dan realitas sosial ini yang mejadi titik perhatiannya;
jadi ilmu sosial dasar berperan untuk menghadapi masalah- masalah sosial yang dihad
api oleh masyarakat. Dengan demikian mata-kuliah ilmu sosial dasar ini merupakan s
uatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan
dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapai dalam memaha
mi gejala-gejala sosial, agar daya tangkap dan tanggap, persepsi dan penalaran mahasi
swa dalam mengahadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan ma
hasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih mendasar dan mendalam. dan teori-t
eori yang diperoleh dan dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian da
lam lapangan ilmu-ilmu sosial”.1Ilmu sosial dasar sebagaimana halnya dengan ilmu b
udaya dasar dan ilmu alamiah dasar bukanlah pengantar suatu bidang keahlian ilmu-il
mu sosial tertentu, seperti pengantar ilmu politik, pengantar sosiologi, pengantar antro
pologi dan sebagainya, akan tetapi menggunakan pengertian-pengertian yang berasal
dari berbagai bidang ilmu sosial, seperti geografi sosial, sosiologi, antropologi sosial,
ilmu politik, ilmu ekonomi, psikologi sosial dan sejarah dengan tujuan untuk menang
gapi masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, dengan demiki
an dapatlah dikemukakan bahwa mata kuliah ilmu sosial dasar diharapkan dapat berfu
ngsi sebagai pembekalan pengetahuan dan kesadaran untuk mewujudkan nilai-nilai ya
ng ada dalam masyarakat
Menurut Harsoyo, ilmu-ilmu sosial adalah ilmu-ilmu yang mempelajari sikap dan ting
kah laku manusia di dalam kelompok. P.N. Usman Tampubolon, mengemukakan bah
wa ilmu sosial adalah ilmu yang menggunakan metode-metode ilmiah untuk menjawa
b pertanyaan-pertanyaan tentang perilaku manusia.2
Definisi-definisi tersebut bersifat umum, ia tidak menunjuk kepada ilmu sosial tertent
u, sehingga dari definisi- definisi tersebut kita tidak dapat memperoleh gambaran tent
ang tingkah laku apa yang ingin dijelaskan. Tingkah laku khusus akan tergambar dala

1
A.W. Widjaya, Ilmu Sosial Dasar (Jakarta: C.V. Akademika Prassindo, Ed. I, Cet. I, 1986), hal. 31
2
Said Hamid Hasan. 1993. Pendidikan IPS 2. Jakarta: Depdikbud, h 3-4

PAGE \* MERGEFORMAT 2
m disiplin-disiplin ilmu sosial, misalnya tingkah laku manusia dalam memenuhi kebut
uhannya atau usaha untuk mencapai kemakmuran akan tergambar di dalam definisi il
mu ekonomi. Pengaruh sosial terhadap tingkah laku manusia, dalam hal ini tingkah la
ku individu akan tergambar dalam psikologi sosial.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu sosial pada hakikatnya me
rupakan gabungan atau kumpulan dari ilmu tentang tingkah laku manusia. Hal ini men
yangkut berbagai aspek dari sikap dan tingkah laku manusia sebagai makhluk hidup d
alam masyarakat. Apabila kita mempelajari tingkah laku manusia sebagai makhluk hi
dup di dalam masyarakat, maka tingkah laku tersebut mempunyai berbagai aspek, sep
erti aspek biologis, psikologis, sosiologis, ekonomi dan sebagainya.

TUJUAN MEMPELAJARI ILMU SOSIAL DASAR

Rancangan pembelajaran pada umumnya dan hasil yang akan diperoleh pada k
hususnya dari tamatan Perguruan Tinggi (PT), diharapkan tidak hanya menjadi orang
yang pakar dalam bidang spesialisasinya saja meskipun hal itu merupakan tugas utam
a Perguruan Tinggi. Bersamaan dengan itu, diharapkan pula bahwa berbagai macam k
emampuan profesional tersebut membentu kepribadian pada diri mahasiswa sebagai g
enerasi muda dan warga masyarakat yang baik. Agar sebagai warga masyarakat yang
baik, maka kepribadian tersebut harus ditumbuh-kembangkan pada mahasiswa selama
menempuh proses pendidikannya. Hal ini sesuai dengan arahan Dirjen. Dikti. Sebagai
berikut: “...pemilikan cakrawala yang luas disertai dengan wawasan matang-seimbang
dalam menyikapi permasalahan-permasalahan kehidupan masyarakatnya...”.3Sebagai
mata kuliah dasar umum, ilmu sosial dasar bertujuan membantu mengembangkan wa
wasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran y
ang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan t
erpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dala
m mengahadapi manusia-manusia lain serta sikap dan tingkah-laku manusia lain terha
dap manusia yang bersangkutan.Jadi secara rinci Ilmu Sosial Dasar bertujuan membin
a mahasisawa agar:

1. Memahami dan menyadari adanya kenyataan- kenyataan sosial dan masalah- ma


salah sosial yang ada dalam masyarakat.2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tangga
p untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
3
Dirjen. Dikti. Depdikbud. RI: Keputusan Dirjen. Dikti. Depdikbud. RI. No. 25/Dikti/Kep/1985, tentang penyemp
urnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU); pasal 1 (3)

PAGE \* MERGEFORMAT 2
3. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersif
at kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya) secara kritis dengan me
lalui pendekatan inter- disipliner.

4. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berk
omunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah-masalah sosial yan
g timbul dalam masyarakat.4

1.2 RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL

Mengenai ruang lingkup ilmu-ilmu sosial, sampai sekarang ini para ahli seben
arnya tidak ada kesepakatan bulat. Wallerstein mengelompokkan beberapa disiplin ilm
u yang dikategorikan sebagai ilmu sosial yaitu sosiologi, antropologi, geografi, ekono
mi, sejarah, psikologi, hukum dan ilmu politik. Brown dalam karyanya yang berjudul
“Explanation ini Social Sciences” menjelaskan bahwa yang termasuk dalam paket ilm
u sosial meliputi sosiologi, antropologi, ekonomi, sejarah, demografi, ilmu politik, da
n psikologi. Berdasarkan pendapat Wallerstein dan Brown, maka ilmu-ilmu sosial me
miliki beberapa cabang, yaitu:

a. Antropologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari manusia pada umumnya, dan
khususnya antropologi budaya yang mempelajari segi kebudayaan masyarakat.

b. Ekonomi merupakan ilmu sosial yang mempelajari produksi dan pembagian kek
ayaan dalam masyarakat, atau ilmu sosial yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi
kebutuhannya.

c. Geografi merupakan ilmu sosial yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan ata
s fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
d. Hukum merupakan ilmu sosial yang mempelajari sistem aturan yang telah dilemba
gakan.
e. Linguistik merupakan ilmu sosial yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari b
ahasa.
f. Pendidikan merupakan ilmu sosial yang mempelajari masalah yang berkaitan d
engan belajar, pembelajaran serta pembentukan karakter dan moral.
g. Politik merupakan ilmu sosial yang mempelajari pemerintahan sekelompok ma
nusia termasuk negara.

4
Hartono dan Arnicum aziz, MKDU: Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. VII. 2008), hal. 4.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
h. Psikologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari tingkah laku dan proses me
ntal.
i. Sejarah merupakan ilmu sosial yang mempelajari masa lalu yang berhubungan d
engan umat manusia.
j. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari masyarakat dan hubungan a
ntar manusia di dalamnya.5
2.1. PERBEDAAN ANTARA ILMU SOSIAL DAN ILMU ALAM
Ilmu alam dan ilmu sosial merupakan dua buah ilmu dalam kehidupan yan
g saling berbanding terbalik dalam proses perkembangannya. Pada masa sekarang
ini, ilmu-ilmu alam sudah berkembang sangat pesat jika dibandingkan ilmu-ilmu
sosial. Dalam perkembangannya, ilmu alam dan ilmu sosial memang memiliki be
berapa perbedaan yang berpengaruh terhadap berkembangnya pengetahuan pada
masing-masing bidang kajiannya. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain : 1. O
byek Penelaahan yang Kompleks Obyek penelaahan ilmu sosial lebih kompleks ji
ka dibandingkan dengan ilmu alam. Jika gejala alam hanya mempelajari satu jenis
gejala yang berupa fisik, maka ilmu sosial mempelajari gejala yang lebih komple
ks lagi. Ilmu sosial tidak hanya mempelajari fisik saja, tetapi juga mempelajari m
engenai tingkah laku dan perubahan keadaan dalam lingkungan. Keduanya memp
unyai obyek penelitian yang sama, yaitu makhluk hidup dan lingkungan. Bedanya
adalah, ilmu alam mengkaji mengenai bentuk fisik dari makhluk hidup dan lingku
ngan, sedangkan ilmu sosial tidak hanya mengkaji mengenai bentuk fisiknya saja,
tetapi juga perubahan-perubahan yang terjadi dan pengaruhnya terhadap lingkung
an. Contoh : ilmu alam mempelajari genetika yang mengkaji mengenai jenis gen
yang berpengaruh terhadap warna kulit manusia, sedangkan ilmu sosial mempelaj
ari politik yang mengkaji mengenai hubungan antara warna kulit dengan kriteria
pemilihan presiden di Amerika Serikat.
2. Kesukaran dalam Pengamatan Gejala sosial tidak dapat sepenuhnya diingat dan
harus menggunakan alat perekam untuk dapat mendokumentasikan peristiwa yang
terjadi. Sedangkan gejala alam, misalnya penelitian terhadap tumbuhan di laborato
rium dapat dilakukan sewaktu waktu.
Contoh peristiwa hancurnya gedung WTC di amerika tidak mungkin akan diulang
untuk diwawancarai,namunkarena keterbatasan indrawi manusia ada beberapa m
omen yang tidak dapat diingat. Untuk itu harus ada alat perekam di sekitar lokasi
5
Supardi, op.cit., h. 23-24.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
kejadian untuk merekam kejadian. Sedangkan untuk peristiwa alam misalnya seor
ang ahli tumbuhan akan menyilangkan dua jenis tanaman. Ketika penelitiannya itu
belum berhasil, dia akan terus mengulangi penelitiannya tersebut sampai berhasil.
3. Obyek Penelaahan yang Tak Terulang Penelitian mengenai kejadian sosial tida
k dapat diulang setidaknya dalam kurun waktu yang singkat. Berbeda dengan keja
dian mengenai gejala alam yang dapat diulang-ulang dalam waktu yang tidak terla
lu lama. Contoh : August Comte memerlukan waktu yang cukup lama untuk mem
pelajari kehidupan sosiologis masyarakat, bahkan ketika berganti abad keadaan so
sial dalam masyarakat pun sudah berbeda seiring dengan pekembangan jaman. Se
mentara Thomas Alfa Edison selalu gagal dalam menciptakan lampu pijar, namun
dia terus mengulangi percobaannya sampai akhirnya berhasil. 4. Hubungan antara
Ahli dan Obyek Penelaahan Ahli ilmu alam mempelajari fakta yang terdapat pada
alam, sedangkan ahli ilmu sosial mempelajari fakta yang terdapat dalam masyarak
at kondisional. Contoh : Isaac Newton merumuskan jika usaha adalah hasil perkali
an antara gaya (F) dengan luas permukaan (A) dalam fisika, sedangkan Harold D l
asswell merumuskan bahwa politik adalah who gets what, when, and how dalam il
mu politik
2.3 PENDEKATAN ILMIAH DALAM ILMU SOSIAL
Bidang studi ilmu-ilmu sosial mencakup berbagai disiplin seperti sejarah,
geografi, politik, ekonomi, hukum, sosiologi, antropologi, dsb. Pemilihan dan pen
gorganisasin materi dalam kurikulum ilmu-ilmu sosial serta kegiatan pembelajara
n yang tepat diharapkan dapat membuat siswa memiliki kemampuan mengemban
gkan pemahaman yang mendalam dan kritis terhadap masyarakat di mana mereka
berada. Kegiatan pembelajaran menyangkut kegiatan mengajar di pihak guru, da
n belajar dipihak siswa. Di pihak guru, kegiatan mengajar (instruction) berarti ”pr
oviding the arangement of environment to facilitate learning”. Di pihak siswa, “le
arning is the development of new knowledge, skills, or attitudes as individual inte
racts with information and environment” (Heinich, 1996:8). Lingkungan yang di
maksud di sini tidak terbatas hanya menyangkut soal tempat di mana kegiatan bel
ajar berlangsung, tetapi juga meliputi metode, media, dan peralatan yang diperluk
an untuk menyampaikan pelajaran dan memberikan petunjuk belajar siswa.Kajian
ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam dan komprehensif tentang metode ilm
iah dalam studi ilmu-ilmu sosial. Dari telaah kritis yang dilakukan terhadap hubu
ngan obyek-metode diperoleh gambaran, bahwa prosedur kinerjanya ilmiah ilmu-

PAGE \* MERGEFORMAT 2
ilmu sosial menggunakan metode linier (persepsi, konsepsi, dan prediksi) dan unt
uk mengungkap kebenarannya menggunakan metode kuantitatif dan metode kuali
tatif. Metode kuantitatif dan metode kualitatif dalam studi ilmu-ilmu sosial tidak
perlu dipertentangkan secara radikal, namun perlu pemanduan agar hasil yang dih
arapkan lebih optimal. Dengan kuantitatif, masalah obyektivitas lebih mudah terja
ga dan dengan kualitatif, realitas ganda dapat diungkap, lebih sensitif dan adaptif
terhadap pola-pola nilai yang diteliti.

PENUTUP
KESIMPULAN
Menurut Harsoyo, ilmu-ilmu sosial adalah ilmu-ilmu yang mempelajari si
kap dan tingkah laku manusia di dalam kelompok. P.N. Usman Tampubolon, men
gemukakan bahwa ilmu sosial adalah ilmu yang menggunakan metode-metode il
miah untuk menjawab pertanyaan pertanyaan tentang perilaku manusia. Brown d
alam karyanya yang berjudul “Explanation ini Social Sciences” menjelaskan bah
wa yang termasuk dalam paket ilmu sosial meliputi sosiologi, antropologi, ekono

PAGE \* MERGEFORMAT 2
mi, sejarah, demografi, ilmu politik, dan psikologi. Berdasarkan pendapat Wallers
tein dan Brown, maka ilmu-ilmu sosial memiliki beberapa cabang. Perbedaan-per
bedaan tersebut antara lain : 1. Obyek Penelaahan yang Kompleks Obyek penelaa
han ilmu sosial lebih kompleks jika dibandingkan dengan ilmu alam. Jika gejala a
lam hanya mempelajari satu jenis gejala yang berupa fisik, maka ilmu sosial mem
pelajari gejala yang lebih kompleks lagi. Ilmu sosial tidak hanya mempelajari fisi
k saja, tetapi juga mempelajari mengenai tingkah laku dan perubahan keadaan dal
am lingkungan. Keduanya mempunyai obyek penelitian yang sama, yaitu makhlu
k hidup dan lingkungan. Bedanya adalah, ilmu alam mengkaji mengenai bentuk fi
sik dari makhluk hidup dan lingkungan, sedangkan ilmu sosial tidak hanya mengk
aji mengenai bentuk fisiknya saja, tetapi juga perubahan-perubahan yang terjadi d
an pengaruhnya terhadap lingkungan. Contoh : ilmu alam mempelajari genetika y
ang mengkaji mengenai jenis gen yang berpengaruh terhadap warna kulit manusia,
sedangkan ilmu sosial mempelajari politik yang mengkaji mengenai hubungan an
tara warna kulit dengan kriteria pemilihan presiden di Amerika Serikat.

DAFTAR PUSTAKA

Said Hamid Hasan. 1993. Pendidikan IPS 2. Jakarta: Depdikbud, h 3-4

Supardi, op.cit., h. 23-24.

http://en.wikipedia.org/wiki/Social_science http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial

http://akhmadsudrajat.wordpress.com

https://eprints.uny.ac.id/view/subjects/sos=5Fkewarganegaraan.html

https://eprints.uny.ac.id/view/divisions/fis=5Fpkn/

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Dirjen. Dikti. Depdikbud. RI: Keputusan Dirjen. Dikti. Depdikbud. RI. No. 25/Dikti/Kep/1985, tentang penyempu
rnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU); pasal 1 (3)

Hartono dan Arnicum aziz, MKDU: Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. VII. 2
008), hal. 4.

PAGE \* MERGEFORMAT 2

Anda mungkin juga menyukai