Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PENGERTIAN ILMU ILMU SOSIAL

( SEJARAH, GEOGRAFI, EKONOMI )

Mata Kuliah : Konsep Dasar IPS SD

SKS/Semester : 3 (tiga) / 2 (Dua)

Kelas : 2D

Dosen Pengampu : 1. Drs. Maman Surahman, M.Pd

2. Deviyanti Pangestu, M.Pd

Oleh :

Kelompok 1

1. Cendikiawardani 2213053226
2. Dea marlinda 2213053147
3. Riska adila khoirina 2213053218

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIFERSITAS LAMPUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula Shalawat serta Salam senantiasa kita
sanjungkan kepada Nabu Muhammad SAW. yang insyaallah akan memberkati
kita di hari akhir nanti.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS
SD sebagai bahan penambah pengetahuan dan informasi bagi pembacanya.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar nantinya kami dapat
menyusun makalah yang lebih baik lagi.

Metro, 1 Maret 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… ......1

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………...3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………4

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………...4


1.2 Rumusan Masalah ………………………………..…………………………4
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………..…………………………..4

BAB II PEMBAHASAN ………….…………………………………………………5

1.1 Pengertian Ilmu Ilmu Sosial…………………………………………………5


1.2 Pengertian Ilmu Sosial menurut para ahli ………………………………...5-7
1.3 Konsep Konsep Ilmu Sosial …...……………………………………………7
1.3.1 Konsep Sejarah……………………………………..…………7 - 10
1.3.2 Konsep Geografi………………………………………...…...10 - 12
1.3.3 Konsep Ekonomi…………………………………………….13 - 15

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………..…16

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………...16


3.2 Saran ……………………………………………………………………….16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….17

LAMPIRAN

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang sangat penting bagi
setiap umat manusia di dunia ini. Karena dengan ilmu – ilmu sosial manusia
dapat berinteraksi degan baik dan benar, sejak kita lahir di dunia ini secara
tidak langsung kita sudah mempelajari ilmu – ilmu sosial secara tidak sengaja
dan tidak disadari.
Untuk mendukung pemahaman yang lebih mendalam dari para siswa
tentang lingkungan kehidupan sosialnya, maka seorang guru IPS sekolah
dasar perlu menguasai konsep-konsep sosiologi dan ilmu politik, misalnya
konsep tentang individu dan masyarakat, struktur sosial, pranata, proses
sosial, pemerintahan, hukum dan undang-undang, serta peran dan tanggung
jawab warga negara. Oleh karena itulah sebagai calon guru sekolah dasar
perlu memahami konsep-konsep tersebut secara mendalam.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang di maksud dengan Pengertian Ilmu Sosial ?


2. Apakah pengertian Ilmu Sosial menurut para ahli ?
3. Apa saja konsep Ilmu Sosial ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan makalah ini :


1. Untuk mengetahui pengertian Ilmu Sosial
2. Untuk mengetahui apa saja konsep Ilmu Sosial

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ILMU SOSIAL


Pengertian ilmu sosial adalah ilmu yang melibatkan interaksi antara
manusia dengan manusia secara individu, antara manusia dengan manusia
secara individu dan kelompok, manusia dengan manusia secara
berkelompok. Dalam komunikasi seperti itu, orang dan orang lain tentu
berkomunikasi satu sama lain, saling mengenal, mungkin bekerja bahu
membahu, saling membantu, tetapi bisa juga terjadi konflik dalam
komunikasi ini, karena orang ada di antara mereka sendiri. Namun, manusia
pada hakekatnya adalah makhluk sosial yang tidak bisa benar-benar hidup
sendiri. Manusia membutuhkan manusia lain untuk hidup berdampingan.
pada perbedaan pendekatan yang diterapkan pada setiap jenjang pendidikan.

Menurut Sapriya (2017, p. 19 – 20), IPS merupakan nama mata


pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi
di perguruan tinggi yang identik dengan istilah social studies . Nama IPS
merupakan istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar di Indonesia
tahun 1972 di Tawangmangu , Solo. IPS sebagai mata pelajaran di
persekolahan , pertama kali digunakan dalam kurikulum 1975.

Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti nama mata


pelajaran yang berdiri sendiri , ada yang berarti gabungan (integrated)
dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu dan ada yang berarti
program pengajaran. Perdedaan ini dapat pula diidentifikasi dari
perbedaan pendekatan yang di terapkan pada masing masing jenjang
persekolahan tersebut.

5
2.2 PENGERTIAN ILMU SOSIAL MENURUT AHLI

Pengertian atau definisi dari ilmu sosial tidaklah hanya satu saja, ada
beberapa versi lainnya menurut beberapa ahli sosial yang datang dari berbagai
penjuru dunia. Yang pertama adalah seorang ahli sosial dari negeri seberang
yang bernama Peter Herman, ia mengatakan bahwa ilmu sosial merupakan
pelajaran berharga mengenai perbedaan namun tetap menjadi kesatuan. Yang
berarti adalah manusia hidup di muka bumi ini dikaruniai akal pikiran yang
tentu berbeda beda dengan manusia satu dan lainnya lagi. Akan tetapi pada
prinsipnya adalah sama, semua manusia adalah makhluk sosial yang
membutuhkan manusia lain untuk saling berinteraksi satu denga lainnya.
Setiap manusia tidak ada yang bisa benar benar hidup seorang diri, tanpa
bantuan manusia lain untuk melangsungkan kehidupannya setiap hari.

Ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia yang


merupakan bagian dari suatu anggota masyarakat, atau pada kelompok
tertentu atau bahkan suatu kelompok masyarakat yang ia bentuk sendiri.
Dalam hal ini manusia tidak hanya berinteraksi saja namun manusia juga akan
mendapatkan pelajaran hidup seperti konflik yang kecil hingga peperangan
antar kelompok manusia. Hal ini sangat lumrah terjadi mengingat setiap
manusia tidak dikaruniai isi akal pikiran yang sama satu dengan lainnya, pasti
akan ada saja perbedaan yang terjadi.

Dari kedua pengertian ilmu sosial menurut para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa ilmu sosial memang merupakan ilmu yang mempelajari
tentang manusia, baik kehidupan berinteraksi satu dengan lainnya, kehidupan
saling menguntungkan atau mutualisme, karena manusia tidak dapat hidup
sendiri. Akan tetapi dalam interaksi tersebut pastilah akan ada konflik konflik
yang terjadi baik antar manusia secara individu, manusia individu dengan
kelompok, ataupun antar manusia secara berkelompok. Meski begitu pasti
akan ada penyelesaian yang didapatkan dari hasil interaksi lagi nantinya.

6
Demikianlah yang dapat dibahas mengenai pengertian ilmu sosial secara
umum, dan dari beberapa ahli yang dapat anda pelajari.

Bahan pelajaran IPS bersumber dari masyarakat dan alam sekeliling kita.
Bahan tersebut disusun dalam topik-topik yang berisikan konsep-konsep dan
generalisasi yang harus disajikan kepada siswa-siswa sesuai dengan
perumusan arti IPS. Konsep dan generalisasi berasal dari berbagai cabang
ilmu sosial Kadiyono Mertodihardjo (1984). Lingkungan sosial dan alam
siswa perlu pula digunakan berbagai pedoman dalam penyusunan bahan
sehingga apa yang akan disajikan ada kaitannya dengan masyarakat tempat
tinggalnya. Namun perkembangan penduduk yang amat cepat mengakibatkan
pertumbuhan kehidupan masyarakat yang amat kompleks. Perkembangan
teknologi dan ilmu membawa timbulnya beraneka ragam peralatan sehingga
pemilihan dan penyajian bahan peralatan yang tepat merupakan masalah pula.
Jelas sekali bahwa kini makin banyak pengertian yang harus diketahui oleh
siswa. Hal ini tidak akan terlaksana melalui proses tradisional dengan
menghafal dan mengingat meluluh. Proses penguasaan bahan harus dirombak
dengan cara penguasaan konsep dan generalisasi, karena dengan penguasaan
konsep dan generalisasi amat penting dan dapat memudahkan pemahaman
siswa tentang masyarakat. Berikut akan diuraikan satu persatu tentang
konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu-ilmu sosial menurut Mulyono Tj
(1982) adalah seperti berikut:

2.3 KONSEP DASAR ILMU SOSIAL

Konsep dasar dari ilmu-ilmu sosial terdiri dari


(a) sejarah
(b) geografi
(c) ekonomi
(d) sosiologi

7
(e) antropologi
(f) politik
(g) psykologi sosial.
Berikut akan diuraikan tentang pengertian dan bagian-bagiannya, serta
contoh konsep masing-masing ilmu-ilmu sosial.

2.3.1 KONSEP SEJARAH

Sejarah dapat disebut sebagai salah satu cabang ilmu social yang selalu ada
kaitannya dengan apa yang terjadi di masa lalu. Maka dari itu melalui pelajaran
sejarah, di harapkan peserta didik/mahasiswa dapat mengenali perkembangan
kehidupan umat manusia, baik masyarakat bangsanya maupun masyarakat bangsa-
bangsa lain. Di harapkan pula dapat memahami saling pengaruh yang terjadi antara
satu peristiwa dengan peristiwa lain serta saling pengaruh antar masyarakat dan antar
bangsa. Melalui pemahaman sejarah rasa kebangsaan semakin tebal dan mengenali
“benang merah” perjuangan bangsa serta menghidupkan atau menyajikan peristiwa-
peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Akan tetapi tidak semua peristiwa itu layak
untuk disajikan, masalah dapat dan tidak dapatnya perisrtiwa sejarah disajikan
bergantung pada keterhubungan masalah yang ada dalam hubungan konsep disiplin
ilmu sosial dalam kajian ilmu sosial yang ada. Sejarah merupakan suatu kontinuitas
dan berlangsung dalam hubungan kausal. Suatu peristiwa merupakan akibat dari
peristiwa sebelumnya dan akan menjadi sebab dari peristiwa selanjutnya. Untuk
memahami akibat peristiwa yang ada perlu dilandasi dengan pengetahuan sejarah dan
konsep-konsep dasar sejarah menjadi dasar bagi pengetahuan itu. Oleh karena itu,
sejarah ini tidak hanya sebagai pengetahuan, melainkan memenuhi syarat juga
sebagai bidang ilmu. Dalam hal ini termasuk bidang ilmu sosial.

Akan tetapi, tidak semua yang terjadi di masa lalu dapat di katakan sebagai
sejarah. Cerita atau dongeng yang bersifat fiktif tentang masa lalu atau diragukan

8
pembuktiannya tidak tepat untuk dapat sebagai pengajaran. Sejarah yang baik
menceritakan tentang orang dan kejadian dalam semangat pengkajian sehingga
mendorong pendengar atau pembacanya berpikir kritis tentang apa yang benar–benar
terjadi. Sejarah sangat luas artinya. Berikut adalah beberapa pengertian para ahli
tentang sejarah.

 Hugiono dan P.K. Poerwantana (1987:9) mendefinisikan sejarah sebagai berikut


“Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami
manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis
kritis sehingga mudah dimengerti dan dipahami”.
 Sartono Kartodirdjo (1992:59) secara singkat mengkonsepkan Sejarah sebagai
pelbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau”.
 Ephrain Fischoff (Fairchild, H.P., dkk.: 1982:141) mengemukakan “Sejarah
adalah riwayat tentang masa lampau atau suatu bidang ilmu yang menyelidiki dan
menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya”.

Secara objektif, suatu peristiwa ataupun pengalaman hidup di masa lampau tidak
dapat diulang kembali. Namun dengan menerapkan suatu metode, peristiwa atau
pengalaman tersebut dapat direkonstruksi, disusun kembali. Secara murni, tentu saja
hasil rekonstruksi itu tidak merupakan duplikat sebagai mana aslinya. Ungkapan
sejarah berulang dan mengambil pelajaran dari sejarah, hal tersebut merupakan
kesadaran dari kita manusia bahwa hal-hal tertentu sebagai pengalaman masa lampau,
mungkin terjadi atau berulang untuk diwaspadai, khususnya berkenaan dengan
peristiwa-peristiwa yang membawa laknat bagi kehidupan umat manusia.

Sedangkan peristiwa masa lampau itu, tidak akan mungkin terulang kembali.
Apa yang telah terjadi, telah menjadi fakta sejarah. Sebagai suatu kesadaran, kita
wajib waspada terhadap pengalaman sejarah yang membawa laknat bagi kehidupan
dan kesejahteraan umat manusia. Suatu makna yang berharga, dengan mempelajari
peristiwa dan pengalaman masa lampau dan dihubungkan dengan kejadian serta
pengalaman aktual hari ini, kita dapat mengetahui dan mengkaji perkembangan. Dan

9
dari perkembangan tersebut, kita dapat memprediksi kejadian-kejadian masa yang
akan datang.

Dengan menelaah sejarah pertumbuhan (penduduk, produksi, perluasan kota),


mulai masa lampau sampai saat ini, kita dapat memprediksi atau .paling tidak melihat
kecenderungan masa yang akan datang. Dalam hal ini, belajar, mempelajari dan
mengkaji sejarah, bukan merupakan kegiatan yang statis, malah justru merupakan
suatu telaahan yang dinamis ke masa yang akan datang. Hanya tinggal bagaimana
Anda dan kita semua sebagai guru IPS mengajarkan dan membelajarkannya, agar
belajar sejarah itu sebagai kegiatan dinamis yang jauh dari menjemukan. Bahkan
justru sebaliknya merupakan hal yang sangat menarik minat yang berkesinambungan.

Sejarah sebagai bidang ilmu sosial, memiliki konsep dasar yang menjadi
karakter dirinya, dan yang dapat dibina pada diri kita masing-masing, terutama pada
diri peserta didik. Konsep-konsep dasar itu yaitu: Waktu ,Dokumen ,Alur peristiwa,
Kronologi,Peta,Tahap-tahap peradaban,Ruang ,Evolusi dan Revolusi .

Bahwa waktu adalah konsep dasar pada sejarah, peristiwa itu tidak dapat
dikatakan sebagai fenomena dan fakta sejarah jika tidak dinyatakan waktu terjadinya,
terutama waktu yang menunjukkan waktu masa lampau. Waktu terutama waktu yang
telah lampau, menjelaskan sifat, bobot dan warna peristiwa yang bersangkutan.
Peristiwa sejarah, dapat dinyatakan sebagai sejarah apabila terkait dengan waktu ini.

Konsep yang paling melekat dengan waktu adalah ruang meskipun secara
karakteristik konsep ruang lebih mendekat dengan geografi. Pada abad XVIII,
seorang ahli filsafat Jerman mengemukakan bahwa sejarah dengan geografi
merupakan ilmu dwi tunggal, artinya penelaahan sesuatu peristiwa berdasarkan
dimensi waktunya, tidak dapat dilepas dari ruang waktu terjadinya. Sejarah
mengungkapkan kapan terjadinya sedang geografi merupakan petunjuk di mana
peristiwa itu terjadi. Kesatuan kedua konsep tersebut, memberikan petunjuk tentang
karakter peristiwa yang ditelaah. Oleh karena itu, peta menjadi alat bantu tentang
lokasi sesuatu peristiwa itu terjadi. Selanjutnya, konsep alur peristiwa tidak lain

10
adalah suatu rentetan peristiwa atau rentetan pengalaman sejarah masa lampau
berdasarkan urutan waktu terjadinya. Atau dengan ungkapan konsep yang lain yaitu
kronologi peristiwa atau pengalaman sejarah masa lampau.

Konsep alur peristiwa dan kronologi, mengungkapkan dinamika peristiwa


atau pengalaman sejarah dari waktu ke waktu yang menunjukkan perkembangan serta
perubahannya. Penerapan dan pengungkapan peristiwa berdasarkan konsep alur
peristiwa serta kronologi waktunya, selain dapat mengungkapkan prosesnya, juga
dapat mengungkapkan kecepatan proses tersebut apakah peristiwa atau pengalaman
sejarah itu berlangsung lambat ataukah cepat. Jika peristiwa itu berlangsung sangat
cepat dapat kita sebut revolusi, sedangkan bila sangat lambat, kita sebut evolusi.
Dengan demikian, konsep revolusi juga merupakan suatu kata kunci yang dapat
diterapkan dalam telaah sejarah. Dalam alur peristiwa yang menelaah sejarah
kebudayaan secara evolusi, kita juga dapat mengungkapkan tahap-tahap peradaban
sebagai perkembangan teknologi dan kemampuan teknologi masyarakat manusia dari
waktu ke waktu.

Jadi sumbangan ilmu sejarah bagi ilmu sosial bagi ilmu sosial berupa
kumpulan tentang pengetahuan masa lalu, yang memberikan pandangan bermakna
terhadap apa yang sedang terjadi pada saat ini dan apa yang diharapkan di masa yang
akan dating. Hal ini dapat merupakan penjelasan tetntang hubungan sebab akibat di
dalam kehidupan.

Salah satu kesulitan guru sejarah adalah melakukan pilihan konsep–konsep


sejarah dan memberi arah atau makna bagi siswa dan kehidupannya. Suatu hal yang
tidak di harapkan adalah bahwa para siswa belajar semua kumpulan sejarah
pengetahuan sejarah sebagai hafalan belaka. Pengetahuan sejarah atau peristiwa-
peristiwa sejarah tersebuat harus di seleksi,sesuai dengan kelayakan usia siswa dan
kemaknaannya untuk masa sekarang dan juga masa yg akan datang. Para siswa perlu
di latih menemukan hubungan antara peristiwa sejarah.

11
2.3.2 KONSEP GEOGRAFI

Pengenalan dan relasi manusia dengan alam lingkungannya dan pengetahuan


mengenai suatu daerah (ruang) di permukaan bumi yang berkenaan dengan keadaan
alam dengan kebudayaan inilah yang selanjutnya mengembangkan pengetahuan
geografi dan konsep-konsep geografi menjadi dasar pengetahuan geografi. Dari asal
katanya, geografi itu berakar dari kata geo berarti bumi, dan graphein berarti tulisan
atau lukisan. Oleh karena itu secara harafiah, geografi itu berarti lukisan tentang
bumi. Namun pada pembahasan oleh para pakar geografi selanjutnya, pengertian itu
tidak hanya sekadar tulisan atau lukisan saja, melainkan meliputi juga penelaahannya
lebih jauh.

Berikut konsep geografi, menurut:Council of the Geographical Association


(1919), sebagai berikut. Geografi berkenaan dengan dunia nyata, dunia yang
dipelajari seseorang dengan baik melalui sol sepatu, atau kaki telanjang, atau dengan
mengendarai kereta api, perahu, mobil atau pesawat terbang, dan melalui lukisan atau
gambar atau cara lain. Namun demikian, penelaahan geografi tidak berakhir pada hal-
hal yang terlihat dari luar. Penelaahan tersebut meliputi juga sebab-akibat mengapa
dunia nyata tersebut menampakkan demikian yang dipandang sebagai keseluruhan
yang menghubungkan bagian-bagian yang telah menjadi apa adanya. Hal itu meliputi
hubungan dengan ilmu kealaman. Berkenaan dengan cara bagaimana hal-hal tadi
telah mempengaruhi manusia, dan kebalikannya telah dimodifikasi, diubah dan
diadaptasi oleh tindakan manusia (Williams, M., editor: 1976: 16).

Sedangkan enurut rumusan geografi Indonesia pada seminar dan Lokakarya


Nasional Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi di Semarang 1988: “Geografi
adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan
sudut pandang lingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan”. Berdasarkan
definisi geografi tadi, jelas bahwa yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer
yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer
(lapisan udara), litosfer (lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer (lapisan air, perairan),
dan biosfer (lapisan kehidupan). Pada konsep ini, geosfer atau permukaan bumi tadi

12
ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau lingkungan yang menampakkan
persamaan dan perbedaan fenomenanya (udara, batuan, perairan, kehidupan).
Persamaan dan perbedaan fenomena tersebut tidak terlepas dari hubungan dan
interaksi keruangan dan unsur-unsur geografi di wilayah atau dalam lingkungan di
permukaan bumi

Geografi merupakan ilmu social yang memiliki kajian tentang ruang dan jarak
yang menjadi tempat tinggal manusia. Dalam geografi, konsep-konsep yang sering
digunakan adalah:

 Lokasi, menentukan lokasi atau menemukan suatu tempat di permukaan bumi ini
memerlukan keterkaitan dengan tempat-tempat yang diketahui.
 Posisi (kedudukan), saat ini ditentukan oleh garis latitude dan longitude.
 Tempat (site), merujuk pada lokasi pada suatu tempat yang pasti dengan suatu
gambaran atau sumber-sumber daya setempat.
 Distribusi (pembagian), berarti dimana orang–orang hidup diatas bumi.
 Arrangement (perancangan), merujuk pada bagaimana benda-benda ditempatkan
di tempat orang-orang hidup.

KONSEP-KONSEP ESSENSIAL GEOGRAFI

1. Lokasi, adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena
geosfer. Konsep lokasi dibagi atas:

a. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.

b. Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan


sifatnya berubah.

2. Jarak, yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :

a. Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer.

b. Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu

13
3. Keterjangkauan, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat,
sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya.

4. Pola, berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola
pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain.

5. Morfologi, menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan
eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.

6. Aglomerasi, pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar belakang


adanya unsur-unsur yang lebih memberi dampak positif.

7. Nilai Kegunaan, manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada
makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.

8. Interaksi Interdependensi, keterkaitan ruang antara satu dengan yang lain,


misalnya interaksi antara desa dengan kota.

9. Diferensiasi Area, daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda satu sama
lain. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah
yang lainnya.

10. Keterkaitan keruangan, hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur
yang lain pada suatu tempat.

Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan pendidikan dasar (Pendas) konsep dasar
itu dapat kita mulai dari arah (mata angin), jarak, peta perbedaan waktu, sungai,
gunung, dan demikian seterusnya secara bertahap serta berkesinambungan.
Selanjutnya, bagaimanakah membina konsep (concept formation) pada diri kita
masing-masing dan terutama pada diri peserta didik yang menjadi tanggung jawab
kita masing-masing. Karena pembinaan konsep itu tidak lain adalah mengajarkan
pengertian konotatif tentang sesuatu maka kita selaku guru IPS mengajarkan
pengertian yang seluas-luasnya tentang sesuatu secara bertahap berkesinambungan,
sampai terjadi pola pengertian dalam benak kita dan juga dalam benak peserta didik
tentang sesuatu tadi secara terurai mulai dari keadaannya yang konkrit mudah

14
ditangkap oleh peserta didik sampai ke tahap abstrak yang mencirikan konsep
tersebut.

Contonya yaitu,kita selaku guru IPS bertanya kepada peserta didik tentang
sungai “apakah ada di antara mereka yang belum mengenal sungai”. Anda yakin tidak
ada peserta didik yang belum mengetahui tentang sungai itu. Secara konkret kita telah
menyampaikan pengertian sungai itu. Kita dapat menjelaskan arti kata sungai sesuai
dengan yang diuraikan dalam kamus. Selanjutnya dikemukakan bahwa sungai itu ada
daerah sumbernya (daerah hulu), ada aliran bagian tengah, dan ada muaranya (bagian
hilir). Kemudian kita sampaikan pemanfaatan sungai untuk berbagai keperluan
seperti Pengairan sawah, pelayaran atau perhubungan, pembangkit tenaga listrik,
Perikanan, dan demikian seterusnya. Mengenai daerah sumber atau daerah hulunya,
ada yang berasal dari pegunungan, ada yang berasal dari danau, dan ada pula yang
berasal dari daerah es atau daerah salju. Dengan demikian, sumber airnya itu ada
yang berasal dan curahan hujan dan ada pula yang berasal dari curahan salju. Kalau
hal-hal yang berkenaan dengan sungai itu telah mencakup pengertian yang luas dan
telah tertanam dalam benak kita masing-masing termasuk dalam benak peserta didik
maka pada diri siswa masing-masing telah terbina konsep. Proses pembinaan konsep
ini tidak hanya berlaku untuk bidang studi geografi, melainkan berlaku juga untuk
semua bidang studi dan semua bidang pendidikan.

2.3.3 KONSEP EKONOMI

Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomeia. Kata ini
sebenarnya terdiri dari dua suku kata yaitu oikos yang berarti rumah tangga dan
nomos yang berarti peraturan. Dengan demikian arti sesungguhnya dari oikonomeia
yaitu mengatur rumah tangga. Rumah tangga di sini adalah dalam pengertian luas,
jadi bukan rumah tangga dalam arti sehari-hari.

Rumah tangga ini berarti setiap bentuk kerjasama manusia untuk mencapai
kemakmuran atas dasar prinsip ekonomi. Misalnya rumah tangga konsumsi, rumah

15
tangga perusahaan, rumah tangga negara, dll. Kalau kita simpulkan maka ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai
kemakmuran dalam memenuhi kebutuhannya.

Ilmu pengetahuan ekonomi lahir pada abad ke-18, yaitu pada saat Adam
Smith menuangkan dalam “inquiry into the nature and causes of wealth of nations”
(tahun 1776), mambahas ekonomi secara sistematis dan bersifat menyeluruh yang
dituangkannya di dalam teori-teori ekonomi. Sejak Adam Smith-lah baru masalah
ekonomi diuraikan secara ilmu pengetahuan, sehingga ia dianggap sebagai bapak
ilmu ekonomi. Pendapat-pendapat tentang ekonomi sebelum Adam Smith belum
dapat dianggap sebagai ilmu ekonomi, berhubung pembahasannya belum sistematis
dan tidak bersifat menyeluruh.

Perhatian utama seorang ahli ekonomi adalah pada kemampuan masyarakat


untuk menyesuaikan kebutuhan mereka yang tidak terbatas ke pada sumber–sumber
daya mereka yang terbatas. Seorang ahli ekonomi tertarik pada tindakan masyarakat
dalam menggunakan sumber–sumber daya , baik sumber daya manusia, maupun
sumber daya fisik (alam), dalam menghasilkan barang dan jasa dan pendistribusian
pada masyarakat. Ia akan mencari jawaban terhadap pertanyaan–pertanyaan tentang
apa, bagaimana, kapan dan untuk siapa memproduksi barang tersebut.

Menurut Martin dan Miller (Skeel, 1995:35) masyarakat yang berbeda


mengahasilkan sistem ekonomi yang berbeda. Tugas utama ekonomi adalah
menjelaskan persamaan–persamaan esensial dan hakikat perbedaan–perbedaan dalam
kehidupan ekonomi pada masyarakat yang berbeda itu, sehingga seseorang dapat
memahami dengan lebih baik tentang kondisi–kondisi tempat dan hidup dan
memahami alternatif–alternatif yang terbuka baginya.

Konsep – konsep yang paling dasar dalam ilmu ekonomi adalah Kelangkaan
(scarcity), Spesialisasi (specialization) , Saling ketergantungan (interdependence),
Pasar (market) dan Kebijakan Umum (public policy). Disini kita akan membahas satu
persatu bagian dari konsep–konsep dasar ilmu ekonomi yaitu :

16
1. Kelangkaan

Kelangkaan berarti bahwa suatu pilihan harus dibuat dalam pengalokasian sumber–
sumberdaya tertetu, apakah uang, waktu atau minyak bumi, yang ingin digunakan
masyarakat sesuai keinginannya, sehingga masyarakat harus membuat pilihan.

Contohnya : Kelangkaan minyak bumi atau Bahan bakar Minyak (BBM) sejak kurun
waktu 3 tahun yang lalu mulai mengalami penurunan produksi karena sulitnya atau
berkurangny sumber daya alam yang mengakibatkan kelangkaan minya bumi, Selain
itu juga semakin banyaknya kebutuhan akan minyak bumi adalah salah satu faktor
yang menyebabkan semakin sulitnya untuk memperoleh minyak bumi tersebut.

2. Spesialisasi

Spesialisasi merujuk pada pembuatan pilihan yang sepenuhnya atau seutuhnya hanya
pada satu macam tugas.

Contoh : misalnya dalam suatu perusahaan pembuatan makanan, Beni bekerja hanya
membersihkan kotoran makanan, Gung Ani hanya memotong makanan, dan Eka
hanya membungkus makanan. Tiap–tiap pekerja sudah secara spesialisasi atau secara
khusus hanya mengerjakan satu tugas khususnya.

3. Saling Ketergantungan

Saling Ketergantungan menggambarkan adanya ketergantungan/keterkaitan antara


seseoranga dengan orang lainnya. Seseorang tidak dapat menghasilkan semua hal
yang dibutuhkan dan ia tergantung pada jasa orang lain.

Contoh: Misalnya anda tidak mungkin bisa memenuhi semua kebutuhan anda. Baju,
sepatu, buku, alat tulis, makanan, juga pelayanan jasa yang anda butuhkan sehari–hari
tentu anda tidak dapat memenuhi sendiri. Sehingga anda akan tergantung pada
barang–barang dan jasa yang disediakan oleh orang lain.

17
4. Pasar

Konsep pasar berarti ada perimbangan antara kebutuhan terhadap barang dan jasa
yang telah dihasilkan atau disediakan.

Contoh: dalam suatu pasar jika kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa tersebut
banyak makan barang dan jasa akan disediakan untuk memenuhi semua kebutuhan
yang diperlukan oleh masyarakat, sehingga antara kebutuhan dan persediaan antara
barang dan jasa menjadi seimbang.

5. Kebijaksanaan Umum

Konsep kebijaksanaan umum adalah suatu pola membuat keputusan yang


menentukan apa yang akan dan tidak akan diproduksi atau dilakukan.

Contoh: Bila dalam suatu perusahaan memproduksi suatu barang yang akan diperjual
belikan, namun ternyata barang tersebut tidak layak untuk digunakan, maka akan
dikeluarkanny kebijaksanaan umum untuk tidak mengizinkan produk tersebut di
edarkan.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Ilmu Pengetahuan Sosial memprogramkan pendidikan dengan konsep-
konsep terpilih dari ilmu-ilmu social untuk membina warga negara yang baik.
Dalam kaitannya dalam pengajaran terhadan calon guru sekolah dasar, ilmu
pengetahuan social memberikan pemantapan wawasan tentang konsep-konsep
dan keterampilan dasar pendidikan IPS sekolah dasar. Dalam kehidupan
sehari-hari IPS memberikan pedoman tata cara untuk berinteraksis antar
individu maupun kelompok dengan baik.

Hubungan antara fakta, konsep, dan generalisasi sangatlah erat, fakta


merupakan segala sesuatu yang dapat dihayati/dipahami yang kebenarannya
dapat dipertanggung jawabkan, sedangkan konsep merupakan susunan fakta-
fakta secara sistematik yang berkaitan antar fakta didalamnya. Dan
generalisasi merupakan pernyataan tentang hubungan antar konsep yang
mengandung fakta-fakta di dalamnya. Sehingga antar fakta, konsep, dan
generalisasi merupakan suatu kepaduan yang utuh dalam penyusunannya.

Dalam setiap disiplin ilmu sosial akan terdapat konsep-konsep yang


terkandung didalmnya. Ada beberapa konsep yang terdapat dalam ilmu
social,yaitu: konsep dasar ilmu sejarah, konsep dasar geografi, konsep dasar
ilmu ekonomi, konsep dasar ilmu politik dan kepemerintahan, konsep dasar
sosiologi, konsep dasar antropologi dan konsep psikologi social.

19
3.2 SARAN
Dalam pembuatan konsep untuk menyusun suatu generalisasi
hendaknya kita mencari dan menggunakan fakta-fakta yang sistematik sesuai
dengan konsep dan generalisasi yang akan kita buat. Dan sebagai calon guru
SD hendaknyakita mampu memahami konsep-konsep yang terkandung
didalam setiap disiplin ilmu social dengan baik.

20
DAFTAR PUSTAKA

Toni dan Maulana Arafat. Konsep dasar ilmu pengetahuan social. Yogyakarta
: Samudera Biru.2018.

Taneo, S. P. (2005). Konsep Dasar Ilmu-Ilmu Sosial. Dalam https://www.


Academia. Edu/35516886/Konsep_Dasar_Ilmu_Ilmu_Sosial.

http://beta-pgsd.blogspot.com/2014/12/konsepkonsep-dasar-ilmu-sosial.html

21
LAMPIRAN

Soal

1. Yang tidak termasuk dalam konsep dasar ilmu sosial adalah


A. Sejarah
B. Ekonnomi
C. Geografi
D. Agama

Jawaban: D

2. “Sejarah adalah riwayat tentang masa lampau atau suatu bidang ilmu yang
menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu
yang terpercaya”definisii sejarah tersebut merupakan definisi dari…
A. Hugiono dan P.K Poerwantara
B. Sartono Kartodirdjo
C. Ephrain Fischoff
D. Kadiyono Mertodihardjo

Jawaban : D

3. konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer


adalah konsep....

A.lokasi

B.Jarak

C.Keterjangkauan

D. Pola

22
Jawaban : A

4. Situasi dimana pilihan harus dibuat dalam pengalokasian sumber–


sumberdaya tertetu, apakah uang, waktu atau minyak bumi, yang ingin
digunakan masyarakat sesuai keinginannya, sehingga masyarakat harus
membuat pilihan. Di sebut dengan...

A. spesialisasi

B.kelangkaan

C. Saling Ketergantungan
D. Pasar

Jawaban : B

5. Faktor-faktor penyebab kelangkaan adalah....

A. Tidak terbatasnya persediaan sumber daya alam

B. Keseimbangan sumber daya alam dan sumber manusia


C. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan
produksi
D. Kemampuan manusia yang tidak terbatas dalam mengolah sumber
daya alam

Jawaban : C

6. Berikut adalah faktor faktor dasar ekonomi KECUALI..


A. Pasar
B. Spesialisasi
C. Kelangkaan
D. Harga

23
Jawaban : D

7. Ungkapan sejarah berulang dan mengambil pembelajaran dari sejarah


sebagai kesadaran manusia, hal ini dilandasi oleh….
A. pengalaman masa kini
B. pengalaman masa lampau
C. pengalaman masa yang akan datang
D. pengalaman yang perlu diwaspadai.

Jawaban : B

8. Hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang lain pada
suatu tempat Di sebut….
A. Keterkaitan keruangan
B. Interaksi Interdependensi
C. Diferensiasi Area
D. Morfologi

Jawaban : A

9. Geografi berkenaan dengan dunia nyata, dunia yang dipelajari seseorang


dengan baik melalui sol sepatu, atau kaki telanjang, atau dengan
mengendarai kereta api, perahu, mobil atau pesawat terbang, dan melalui
lukisan atau gambar atau cara lain. Ini merupakan konsep geografi
menurut…
A. Spatial association analysis
B. The Geographical Asiciation
C. Council of the Geographical Association
D. Primary Geographi

Jawaban : C

24
10. Pada abad berapakah Ilmu Pengetahuan Ekonomi muncul…
A. Abad ke-16
B. Abad ke-17
C. Abad ke-18
D. Abad Ke-19

Jawaban : C

25

Anda mungkin juga menyukai