Anda di halaman 1dari 21

Resume pertemuan 2

MENGIDENTIFIKASI KONSEP – KONSEP DASAR SEJARAH, GEOGRAFI, EKONOMI /

KOPERASI, POLITIK / PEMERINTAHAN, SOSIOLOGI, ANTROPOLOGI DAN PSIKOLOGI SOSIA

Disusun Oleh :
Muhammad Arvi

22129177

Dosen Pengampu :

: Dr. Yeni Erita, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNEVERSITAS NEGERI PADANG (UNP)

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan tulus dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat taufik dan hidayahnya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah untuk junjungan
kita Nabi besar Muhammad Saw, beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman, dengan diiringi
upaya meneladani akhlaknya yang mulia.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah Konsep
Dasar IPS SD yang dibimbing oleh Ibu Dra. Farida S, M.Si

Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mohon kritik
dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, September 2022

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3

BAB I............................................................................................................................................................4

A. Latar Belakang.....................................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................4

BAB II...........................................................................................................................................................5

A. Kedudukan ilmu sosial dalam bidang ilmu.....................................................................................5

B. Pengertian fakta/data, konsep, dan generalisasi...........................................................................6

BAB III..........................................................................................................................................................8

A. Kesimpulan..........................................................................................................................................8

B. Saran....................................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang sangat penting bagi setiap umat manusia di
dunia ini. Karena dengan ilmu – ilmu sosial manusia dapat berinteraksi degan bai dan benar,
sejak kita lahir di dunia ini secara tidak langsung kita sudah mempelajari ilmu – ilmu sosial
secara tidak sengaja dan tidak disadari. Sejak kita lahir kita sudah berada di tengah – tengah
keluarga, maka kita diajari untuk berinteraksi terhadap sesama manusia dan saling menghargai
antara satu dan yang lain.
Dengan ilmu sosial yang baik dimiliki seseorang maka dapat meraih kesuksesan karna ia
memiliki keterampilan sosial dengan baik. Meskipun seseorang menguasai dengan baik ilmu
eksakta akan tetapi jika tidak memiliki keterampilan sosial yang baik maka ilmunya tidakberarti
apa – apa. Makalah ini membahas tentang IPS dan ilmu- ilmu sosial serta hubungan
diantaranya, semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan penulis serta pembaca,
aamiin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan ilmu pengetahuan sosial

2.Ilmu apasajakah yang termasuk ilmi pengetahuan sosial

C. Tujuan Penulisan
Malah dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan Konsep Dasar IPS
SD. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuannya antara lain:

1. Untuk mengetahui apa itu yang di maksud dengan ilmu pengetahuan sosial

2. Untuk mengetahui apa sajakah yang termasuk ilmu pengetahuan sosial

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian ilmu pengetahuan sosial

Menurut Sapriya IPS merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah dasar

dan menengah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan

istilah social studies . Nama IPS merupakan istilah hasil kesepakatan dari para ahli

atau pakar di Indonesia tahun 1972 di Tawangmangu , Solo . IPS sebagai mata

pelajaran di persekolahan , pertama kali digunakan dalam kurikulum 1975.1

Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti nama mata

pelajaran yang berdiri sendiri , ada yang berarti gabungan (integrated) dari sejumlah

mata pelajaran atau disiplin ilmu dan ada yang berarti program pengajaran. Perbedaan

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat diartikan sebagai kajian terpadu dari
ilmu-ilmu social dan untuk mengembangkan potensi kewarganegaraaan. Di dalam
program persekolahan IPS dikoordinasikan sebagai bahan sistematis dan dibangun
diatas beberapa disiplin Ilmu antara lain Antropologi, ilmu politik, arkeologi,
ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat psikologi, agama dan juga mencakup
materi yang sesuai dari humaniora, matematika dan ilmu-ilmu alam.

B. Ilmu-ilmu Sosial

Ada beberapa pengertian ilmu-ilmu sosial yang di kemukakan oleh para ahli.
Menurut Ralf Dahrendorf Ilmu sosial adalah suatu konsep yang ambisius untuk
mendefenisikan seperangkat disiplin akademik yang memberikan perhatian pada

5
aspek-aspek kemasyarakatan manusia. Ilmu-ilmu sosial mencakup sosiologi,
antropologi, psikologi, ekonomi, geogrfi sosial, politik, bahkan sejarah walaupun di
sati sisi ia termasuk ilmu hamaniora.
Namun Somantri menggidentifikasi sejumlah karakteristik dari ilmu-ilmu
sosial sebagai berikut :
1. Berbagai batang tubuh disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan secara
sistematis dan ilmiah
2. Batang tubuh disiplin itu berisikan sejumlah teori dan generalisasiyang handal dan
kuat serta dapat diuji tingkat kebenarannya.
3. Batang tubuh disiplin ilmu-ilmu sosial ini disebut juga sturuktur disiplin ilmu,

atau ada juga yang menyebutnya dengan fundamental ide.

4. Teori dan generalisasi dalam sturuktur itu disebut pula dengan pengetahuan ilmiah
yang di capai lewat pendekatan konseptual dan syintactis yaitu lewat proses
bertanya , berhipotesis, mengumpulkan data (observasi dan eksperimen) .

5. Setiap teori dan generalisasi ini terus dikembangkan , dikoreksi, dan diperbaiki
untuk membantu dan menerangkan masa lalu, masa kini , dan masa depan serta
membantu memecahkan masalah-masalah sosial melalui pikiran , sikap, dan
tindakan terbaik.
Untuk lebih mengenal lebih jauh tentang teori ilmu sosial, maka terlebih
dahulu para mahasiswa dianjurkan untuk mengenal disiplin ilmu-ilmu sosial
tersebut. Disiplin ilmu sosial tersebut dapat dijelaskan satu per satu sebagai
berikut. Menurut Astwa ilmu sosial adalah bidang- bidang ilmuan yang
mempelajari manusia di masyarakat dan mempelajari manusia sebagai anggota
masyarakat. Berukit akan dibahas beberapa ilmu sosial yang jugamenjadi sumber
IPS.

1. KONSEP DASAR ILMU SEJARAH


Sejarah dapat disebut sebagai salah satu cabang ilmu sosial. Sejarah selalu ada kaitannya
dengan apa yang terjadi di masa lalu. Akan tetapi, tidak semua yang terjadi di masa lalu dapat
di katakan sebagai sejarah. Cerita atau dongeng yang bersifat fiktif tentang masa lalu atau
diragukan pembuktiannya tidak tepat untuk dapat sebagai pengajaran.

Sejarah yang baik menceritakan tentang orang dan kejadian dalam semangat pengkajian
sehingga mendorong pendengar atau pembacanya berpikir kritis tentang apa yang benar–benar
terjadi. Sejarah sangat luas artinya.

Berikut adalah beberapa pengertian para ahli tentang sejarah.

1. Moh. Yamin. Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil

6
penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan.

2. R. Moh Ali, pengertian sejarah ada 3 yaitu:

a) Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa seluruhnya yang

berkaitan dengan kehidupan manusia.

b) Sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis (serba teratur dan rapi)

c) Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadiankejadian pada
masa lampau

3. Wikipedia menyebut . "Sejarah adalah narasi dan penelitian kejadian masa lalu yang
sinambung dan sistematis"

Sejarah sebagai ilmu memiliki cirri-ciri:

a. Empiris

Berasal dari bahasa yunani ‘empeiria’ artinya pengalaman. Sejarah sangat

bergantung oada pengalaman manusia yang di rekam dalam dokumen.

b. Obyek

Sejarah memiliki obyek tersendiri yang sangat khusus dan tidak dimiliki oleh ilmu

lain yaitu waktu dalm kehidupan manusia.

c. Teori

Ilmu sejarah emiliki ilmu yang di sebut dengan filsafat sejarah kritis.meski samasama berupa
pengetahuan tentang waktu, sejarah berbeda dengan mitos. Dalam
sejarah waktu harus di jelaskan secara mendetail. Sejarah juga memiliki teori yang

berisi kumpulan kaidah-kaidah pokok suatu ilmu.

d. Metode

Metode yang di gunakan adalah metode pengamatan. Jika suatu pengamatan tidak

di dukung oleh bukti yang jelas maka hasil pengamatan itu di tolak.

Tahap penelitian sejarah.

Ada Lima tahap penelitian sejarah yaitu :

7
1) Pemilihan topic : pemilihan topic harus mencakup 5W+1H.

2) Heuristik

: tahap pencarian sumber sejarah baik sumber lisan, tulisan

atau benda.

3) Verifikasi

: tahap mengkritisi sumber yang sudah di dapatkan. Dan

nantinya akan di dapatkan fakta sejarah.

4) Interpretasi

: tahap menafsirkan fakta-fakta sejarah yang sudah di

dapatkan melalui analisis dan sintesis.

5) Historigrafi

: tahap penulisan kembali suatu peristiwa sejarah sebagai

suatu bentuk catatan sejarah.

Sejarah merekam sejumlah aspek kejadian, baik aspek social, budaya, geografi,

ekanomi dan politik. Inilah yang menyebabkan sejarah dikatakan sebagai pondasi dari ilmu

sosial. Sebagai akibatnya, maka konsep utama dalam sejarah adalah waktu dan kejadian.

2.Konsep Dasar Geografi

Geografi merupakan ilmu social yang memiliki kajian tentang ruang dan jarak
yang menjadi tempat tinggal manusia. Dalam geografi, konsep-konsep yang sering
digunakan adalah:
1.Lokasi, menentukan lokasi atau menemukan suatu tempat di permukaan bumi
ini memerlukan keterkaitan dengan tempat-tempat yang diketahui.
2.Posisi (kedudukan), saat ini ditentukan oleh garis latitude dan longitude.

3.Tempat (site), merujuk pada lokasi pada suatu tempat yang pasti dengan suatu
gambaran atau sumber-sumber daya setempat.
4.Distribusi (pembagian), berarti dimana orang–orang hidup diatas bumi.
8
5.rrangement (perancangan), merujuk pada bagaimana benda-benda
ditempatkan di tempat orang-orang hidup.

KONSEP-KONSEP ESSENSIAL GEOGRAFI

1. Lokasi, adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui


fenomena
geosfer. Konsep lokasi dibagi atas:
a. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.
b. Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya
berubah.
2. Jarak, yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :
a. Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer.
b. Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu
3. Keterjangkauan, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat,
sarana
apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya.
4. Pola, berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola
pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain.
5. Morfologi, menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan
eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.

6. Aglomerasi, pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar


belakang

adanya unsur-unsur yang lebih memberi dampak positif.

9
7. Nilai Kegunaan, manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada

makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.

8. Interaksi Interdependensi, keterkaitan ruang antara satu dengan yang lain,


misalnya

interaksi antara desa dengan kota.

9. Diferensiasi Area, daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda satu


sama lain.Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan
wilayah yang lainnya.

10. Keterkaitan keruangan, hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan


unsur yang lain pada suatu tempat. Geografi mengkaji gambaran fisik dari daerah,
faktor–faktor cuaca, kepadatan penduduk, sumber-sumber alam, penggunaan
tanah, produksi pertanian, industry, ekspor dan impor.

3.KONSEP DASAR ILMU EKONOMI


Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomeia. Kata ini
sebenarnya terdiri dari dua suku kata yaitu oikos yang berarti rumah tangga dan
nomos yang berarti peraturan. Dengan demikian arti sesungguhnya dari
oikonomeia yaitu mengatur rumah tangga. Rumah tangga di sini adalah dalam
pengertian luas, jadi bukan rumah tangga dalam arti sehari-hari.Rumah tangga ini
berarti setiap bentuk kerjasama manusia untuk mencapai kemakmuran atas dasar
prinsip ekonomi. Misalnya rumah tangga konsumsi, rumah tangga perusahaan,
rumah tangga negara, dll. Kalau kita simpulkan maka ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran dalam
memenuhi kebutuhannya.

Berikut ini adalah pengertian Ilmu Ekonomi menurut para ahli :

1. Paul A. Samuelson menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi


tentangcara orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa
menggunakan uang, dalam menggunakan sumber daya produksi yang terbatas
tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai
10
jenis komoditas dari waktu ke waktu dan mendistribusikannya untuk keperluan
konsumsi saat ini atau di masa datang, kepada berbagai orang atau kelompok
dalam masyarakat.

2. Adam Smith mengatakan bahwa ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan


dan sebab adanya kekayaan negara.

3. J . B. Say menyatakan bahwa ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan


yang bisa menentukan kekayaan.

Konsep – konsep yang paling dasar dalam ilmu ekonomi yaitu :


1. Kelangkaan (scarcity)

Kelangkaan berarti bahwa suatu pilihan harus dibuat dalam pengalokasian sumber–

sumberdaya tertetu, apakah uang, waktu atau minyak bumi, yang ingin digunakan

masyarakat sesuai keinginannya, sehingga masyarakat harus membuat pilihan.

tersebut

2. Spesialisasi (specialization)

Spesialisasi merujuk pada pembuatan pilihan yang sepenuhnya atau seutuhnya hanya

pada satu macam tugas.

3. Saling Ketergantungan (interdependence)

Saling Ketergantungan menggambarkan adanya ketergantungan/keterkaitan antara

seseoranga dengan orang lainnya. Seseorang tidak dapat menghasilkan semua hal yang

dibutuhkan dan ia tergantung pada jasa orang lain.

4. Pasar (market)

Konsep pasar berarti ada perimbangan antara kebutuhan terhadap barang dan jasa

yang telah dihasilkan atau disediakan.

5. Kebijaksanaan Umum (public policy)

11
Konsep kebijaksanaan umum adalah suatu pola membuat keputusan yang menentukan

apa yang akan dan tidak akan diproduksi atau dilakukan.

4.Konsep Dasar Ilmu Politik

Ilmu politik merupakan ilmu yangmempelajari hal ihwal kenegaraan atau


politik.Miriam Budiarjo(1972) menyatakan bahwa politik adalah macam-macam
kegiatan dalam suatusistem politik(atau negara) yang menyangkut proses
menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan.

Dalam politik konsep-konsep yang sering digunakan adalah :

1.Negara

Negara adalah suatu organisasi yang meliputi wilayah, sejumlah rakyat dan

mempunyai kekuasaan berdaulat ke luar dan ke dalam. Setiap negara memiliki


sistem

politik yaitu pola mekanisme(pelaksanaan) kekuasaan.

2.Kekuasaan

kekuasaan adalah hak dan kewenangan dan tanggung jawab untuk


mengelola tugas tertentu. Kekuasaan(negara) mampu mempengaruhi tingkah
laku orang atau kelompok lain sesuai dengan ketentuannya. Kekuasaan ini bisa
berada pada tingkat nasianal, kelompok sosial, kelompok keagamaan ataupun
pada keluarga.Keabsahan(ligitimacy) berkaitan dengan legalisasi dan penerimaan
masyarakat. Sistem politik bersifat lebih tinggi daripada kekuasaan masyarakat.

3.Keputusan

Keputusan adalah penentu pilihan di antara beberapa alternatif. Sedangkan


istilah pengambilan keputusan(decision making) menunjuk pada proses yang
terjadi sampai keputusan itu tercapai. Menurut Miriam Budiarjo(1972)

12
pengambilan keputusan sebagai konsep pokok ilmu menyangkut keputusan-
keputusan yang diambil secara kolektif dan yang mengikat seluruh masyarakat.

4.Kebijaksanaan

kebijaksanaan(policy) adalah pola kebijaksanaan dan atau proses


penentuan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau kelompok
politik(misalnya partai politik) dalam usaha pemilihan tujuan-tujuan dan caracara
untuk mencapai tujuan-tujuan itu. Pihak yang membuat kebijaksanaan itu pada
prinsipnya mempunyai kekuasaan untuk melaksanakannya

5.Pembagian Kekuasaan

pembagian dan alikas(distribution and allocatian) adalah pembagian dan


penjatahan dari kekuasaan dalam masyarakat.

F. KONSEP DASAR ANTROPOLOGI

Secara harafiah dalam bahasa Yunani kata anthropos berarti manusia dan logos
berarti studi jadi antropologi merupakan suatu disiplin yang berdasarkan rasa
ingin tahu yang tiada henti-hentinya tentang umat manusia. (T.O Ihromi, 1999:1)
Seorang filsuf wanita Grace de Laguna pada tahun 1941 (William A.
Haviland:1988) di hadapan

American Phiosophical Association Eastern Divicion bahwa :

“Dari semua ilmu, antropologi adalah yang paling luas cakrawalanya. Antropologi
tidak hanya membongkar anggapan yang keliru mengenai superioritas ras dan
kebudayaannya, tetapi juga ketekunannya dalam mempelajari semua bangsa,
tanpa mempedulikan dimana dan bilamana mereka itu hidup, telah memberikan
lebih banyak kejelasan tentang sifat manusia daripada semua pemikiran

para filsuf atau studi para ilmuwan di laboratorium”.( Dr. I Gede. 2002:2)

Secara etimologi atau kebahasaan, antropologi berasal dari kata anthropos, dan
logos. Anthropos berarti manusia, dan logos bermakna ilmu
pengetahuan.memandang manusia sebagai sesuatu yang kompleks. Maka,
13
Antropologi melihat manusia dari banyak aspek, mencakup fisik, emosi, sosial,
hingga kebudayaan. Sementara Koentjaraningrat, sosok yang kerap dianggap
sebagai bapak Antropologi Indonesia, mendefinisikan Antropologi sebagai ilmu
yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mengamati aneka
warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkannya.

Antropologi sosial disebut sebagai generalizing approach yang mengkaji tentang


prinsip-prinsip persamaan di belakang aneka ragam masyarakat dan
kebudayaannya dari kelompok-kelompok manusia di dunia. Antropologi sosial,
sebagaimana rancangan C. Kluchholn adalah mengkaji tujuh unsur budaya
universal atau cultural universals, yakni sistem pengetahuan, sistem ekonomi,
sistem teknologi, sistem sosial, sistem religi, sistem kesenian, dan sistem
bahasa.Melalui generalizing

approach ini, akhirnya bisa berkembang berbagai macam sub bidang di dalam
antropologi misalnya antropologi ekonomi, antropologi politik, dan antropologi
agama.(Dr. Nur Syam, 2007:5)

Dilansir dari modul Pengantar Antropologi terbitan , Antropologi sering disebut


pula sebagai ilmu tentang manusia, dan kebudayaan. Konsep-konsep dasar dalam
Antropologi sebagaimana dikutip dari modul Konsep Dasar Antropologi I, adalah
sebagai berikut.

1. Kebudayaan

Dalam bahasa latin, kebudayaan disebut dengan cultura yang berarti:


berkembang dan tumbuh. Kebudayaan mengacu pada kumpulan pengetahuan
yang secara sosial diwariskan dari satu generasi, ke generasi berikutnya.
2. Evolusi

Evolusi merupakan sebuah transformasi yang berlangsung secara bertahap.

3. Cultur area (daerah budaya)

Suatu daerah budaya merupakan, daerah geografis yang memiliki sejumlah ciri-
ciri budaya, dan kompleksitas lain yang dimilikinya.
14
4. Enkulturasi

Enkulturasi merupakan sebuah sikap memahami proses kebudayaan sendiri,


maupun kebudayaan orang lain.

5. Difusi Difusi merupakan proses penyebaran unsur-unsur secara meluas,


sehingga melewati batas tempat di mana kebudayaan itu muncul.

6. Akulturasi

Akulturasi merupakan proses ataupun saling mempengaruhi dari satu


kebudayaan asing yang

berbeda sifatnya. Lambat laun unsur-unsur kebudayaan yang ada,


diakomodasikan ke kebudayaan itu sendiri. Akan tetapi, masih memegang unsur
kebudayaan aslinya.

7. Etnosentrisme

Etnosentrisme berarti penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai, dan
standar budaya sendiri. Pemahaman seperti ini, dapat menghambat komunikasi
antar-budaya.

8. Tradisi
Tradisi merupakan pola perilaku yang dilakukan berulang kali oleh sekelompok
orang. Lama kelamaan pola perilaku tersebut, menjadi sebuah tradisi.q

9. Ras dan etnik

Ras merupakan sekelompok orang yang memiliki beberapa kesamaan


berdasarkan aspek fisik yang disebabkan karena adanya faktor keturunan.

10. Stereotip

Menurut Fred E. Jandt, dalam bukunya yang berjudul Intercultural


Communication: antar budaya. Stereotip adalah persepsi terhadap seseorang
berdasarkan kelompok mana orang itu dikategorikan atau berdasarkan keyakinan
tertentu.
15
11. Kekerabatan
Menurut Malinowski, keluarga atau kekerabatan merupakan suatu institusi
domestik yang bergantung pada afeksi. Selain itu, konsep kekerabatan juga ingin
menegaskan bahwa tujuan dari keluarga adalah membesarkan anak.

12. Magis

Menurut antropolog J.G Frazer, dalam karyanya yang berjudul Golden Bough,
magis berarti penerapan yang salah dalam dunia materiil. Dunia materiil ini
mendukung adanya pemikiran terkait dunia yang semu.

13. Tabu

Dalam ilmu antropologi, tabu berarti terlarang. Dalam hal ini, contoh tabu adalah
bersentuhan dengan kepala suku.

14. Perkawinan

Secara umum, konsep perkawinan mengacu pada konsep formal pemaduan


hubungan 2 individu yang berbeda jenis dan dilakukan secara seremonial-
simbolis, serta semakin dikaraterisasi oleh adanya kesederajatan, kerukunan, dan
kebersamaan dalam hidup berpasangan.

G.KONSEP DASAR PSIKOLOGI SOSIAL

Tingkah laku individu yang timbul dalam kontek sosial atau lingkungan sosial
inilah yang akan dipelajari oleh psikologi sosial. Berdasarkan gambaran tersebut
dikemukakan beberapa definisi psikologi sosial sebagai berikut :

1. Sherif dan Sherif (1956), psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang
pengalaman dan tingkah laku individu dalam hubungannya dengan situasi
perangsang sosial.

2. Kimball Young (1956), psikologi sosial adalah studi tentang proses interaksi
individu manusia.

16
3. Krech, Crutefield dan Ballachey (1962), psikologi sosial adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku individu di dalam masyarkat.

4. Joseph E. Me Grath (1965), psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang


menyelidiki
tingkah laku manusia sebagaimana dipengaruhi oleh kehadiran, kenyakinan,
tindakan dan lambang-lambang dari orang lain.

5. Gerungan (1966), psikologi sosial adalah suatu ilmu pengetahuan yang


mempelajari dan menyelidiki pengalaman dan tingkah laku individu manusia
seperti yang dipengaruhi atau ditimbulkan oleh situasi-situasi sosial.(Hamim
Rosyidi, 2012:2)Introduction bahwa stereotip merupakan salah satu penghambat
terjadinya komunikasi Menurut David O. Sears (1999), psikologi sosial adalah ilmu
yang berusaha secara sistematis untuk memahami perilaku sosial, mengenai cara
mengamati orang lain dan situasi sosial, cara orang lain bereaksi terhadap kita
dan cara kita dipengaruhi oleh situasi sosial. .(Bambang Samsul Arifin, 2015:28)

Menurut Show & costanzo (1970) psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari

perilaku individual sebagai fungsi stimulus - stimulus sosial. Definisi ini tidak
menekankan stimulus eksternal ataupun proses internal tetapi hubungan timbal
balik antara keduanya. Stimulus diberi

makna tertentu oleh manusia. Selanjutnya, manusia bereaksi sesuai dengan


makna yang diberikannya itu.(Bambang Samsul Arifin, 2015:29)

Sherif & Sherif menyatakan bahwa psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari
pengalaman dan tingkah laku individu manusia dalam hubungan situasi situasi
perangsang sosial.(Bambang Samsul Arifin, 2015:29)Psikologi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu.

Jadi secara harfiah, psikologi berarti ilmu tentang jiwa. Defenisi berikut ini
menunjukkan beragamnya pendapat para ahli tentang psikologi (Sobur, 2003: 32).

17
1. Ernesrt Hilgert (1957) dalam bukunya Introduction to Psychology: “Psychology
may be

defined as the science that studies the behavior of men and other animal” etc.
(psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan
lainnya).

2. George A. Miller dalam bukunya Psychology and Communication: “Psychology


is the science that attempts to describe, predict, and control mental and
behavioral events” (Psikologi

merupakan ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan


peristiwa mental dan tingkah laku).

3. Clifford T. Morgan dalam bukunya Introduction to Psychology: “Psychology is


the science of human and animal behavior” (Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia dan hewan)

4. Robert S. Woodworth dab Marquis DG dalam bukunya Psychology: “Psychology


is the scientifict studies of individual activities relation to the inveronment”
(Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas atau tingkah
laku individu dalam hubungan dengan alam sekitar).

Apabila diamati berbagai defenisi psikologi di atas, terutama defenisi dari Morgan
dan Hilgert, ternyata bahwa studi psikologi tidak hanya terbatas pada tingkah laku
manusia saja, tetapi juga tingkah laku hewan. Hal ini semakin dipertegas oleh
Chaplin yang mendefenisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang
perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalamsegala
ragam dan kemitraannya ketika mereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan
peristiwaperistiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan).Dari penjelasan
di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi pendidikan adalah disiplin
ilmu yang mempelajari tentang pemahaman gejala kejiwaan dalam tigkah laku
manusia untuk kepentingan mendidik atau membina perkembangan kepribadian
manusia. Jadi segala gejalagejala yang berhubungan dengan proses pendidikan

18
dipelajari secara mendalam pada psikologi pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta. Ahmadi, Abu. 1975. Pengantar

Sosiologi. Solo: Ramadhani. Astawa, Ida Bagus Made. 2017. Pengantar Ilmu Sosial. Depok:

Rajagrafindo Persada. 202 Konsep Dasar IPS Bahri S. & Zain A. (2013). Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Barr, Robert., James L. Barth dan Samuel Shermis. 1978.

Konsep Dasar Studi Sosial. Bandung: Sinar Baru. Cheppy HC. tt. Strategi Ilmu Pengetahuan

Sosial. Surabaya: Karya Anda. Fatimah, Siti. 2015. Pembelajaran IPS. Padang: UNP. Gunawan

Heri. 2012. Penddidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta. Hidayah, L. F.

(2015). Media Pembelajaran IPS Interaktif. Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS, Vol. 9 (2),

1125-1131. http://ejournal.unikama. ac.id/index.php/JPPI/article/view/1655/1342 diakses 3 Juni

2018. Husamah. (2013). Pembelajaran Luar Kelas: Outdoor Learning. Jakarta: Pustaka Karya.

Hartomo dan Arnicum Aziz. 1990. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Katiran. (2017).

Pengaruh Penerapan Metode Diskusi dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi

Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Siswa SDN Pudak Wetan Kecamatan Pudak Kabupaten

Ponorogo. Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS, vol. 11 (1), 12-25. http://

ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI/article/download/1725/1396 diakses 2 Juni 2018. Kartini,

Tien. (2007). Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam

Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Kelas V SDN Cileunyi I Kecamatan Cileunyi Kabupaten.

Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 5 (8), 1-5. http://jurnal.upi.edu/factum/


view/101/penggunaanmetode-role-playing-untukmeningkatkanminat-siswa-dalam-
pembelajaranpengetahuan-sosialdi-kelas-v-sdncileunyi-ikecamatan-cileunyi-kabupaten-bandung.html
diakses 24 Mei 2018.

19
Kadir, Abdul. (2013). Konsep Pembelajaran Kontekstual di Sekolah. Jurnal Dinamika Ilmu, vol.

13 (3), 17-38). https://journal.iain-samarinda. ac.id/index.php/dinamika_ilmu/article/view/20/19

diakses 31 Mei Konsep Dasar IPS 203 2018. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua. 1996.

Jakarta: Rajawali Press. Koesoema A, Doni. 2007. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak

di Zaman Global. Jakarta: Grasindo. Koentjaraningrat. 2011. Pengantar Ilmu Antropologi.

Jakarta: Rineka Cipta. Lubis, Maulana Arafat. (2018). Pembelajaran PPKn di SD/ MI:

Implementasi Pendidikan Abad 21. Medan: Akasha Sakti. Lubis, Maulana Arafat. (2018).

Pengembangan Profesionalisme Guru Madrasah Ibtidaiyah Pada Abad 21 dalam Membuat

Bahan Ajar Leaflet, 1-22. http://doi.org/10.17605/OSF.IO/VSEZK diakses 1 Juni 2018. Lubis,

Maulana Arafat. (2016). Pengembangan Bahan Ajar Komik Berbasis Model Problem Based

Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V MIN Medan Sunggal. Tesis.

Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. http://digilib.unimed.ac.id/

id/eprint/8270 diakses 18 Mei 2018. Lutvaidah, Ukti. (2015). Pengaruh Metode Dan Pendekatan

Pembelajaran Terhadap Penguasaan Konsep Matematika. Jurnal Formatif, Vol. 5 (3), 279-285.

https://media.neliti.com/media/publications/234929-

pengaruh-metode-dan-pendekatanpembelaja-603c615c.pdf diakses 24 Mei 2018. Lestari, Mega.,


Maskun., Ekwandari, Y. S.

(2015). Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Sejarah. Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah, vol. 3 (4), 1-12.

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PES/article/view/9751/ pdf_139 diakses 3 Juni 2018.

Munasih, Acih dan Iman Nurjaman. (2017). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara

Melalui Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun. Jurnal Program Studi Pendidikan

Anak Usia Dini, vol. 6 (1), 1-15. http://jurnal.umt.ac.id/index.php/ceria/article/view/553/357

diakses 2 Juni 2018. 204 Konsep Dasar IPS Majid, A. (2016). Strategi Pembelajaran. Bandung:

PT Remaja Rosadakarya. Murtadlo, M. N. (2012). Penerapan Metode Role Playing Pada Standar

20
Kompetensi Memahami Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat Mata Pelajaran IPS Ekonomi

Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMP 4 Kudus. Economic Education Analysis

Journal, vol. 1 (1), 21-27. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj diakses 1 Juni 2018.

Maryani, Enok dan Nunung Farida. 1997. Antropologi. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. PT. Bumi aksara. Jakarta. Pribadi, Benny A.

(2017). Media Teknologi dalam Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Priyono, Titi. 2006. Sosiologi

Sebagai Ilmu Tentang Perilaku Sosial dalam Masyarakat. Rohendi, Dedi., Sutarno, H., Ginanjar,

M.A. (2010). Efektivitas Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar

Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Di

Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, vol. 3

(1), 16-

18. http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_TIK/

Jurnal_Pend_TIK_Vol_3_No_1/Efektivitas_Metode_Pembelajaran_

Demonstrasi_Terhadap_Peningkatan_Hasil_Belajar_Siswa_

Kelas_X_Pada_Mata_Pelajaran_Keterampilan_Komputer_dan_

Pengelolaan_Informasi_Di_Sekolah_Menengah.pdf diakses 2 Juni 2018. Rahayu, Sri., Riyadi.,

Hartono. (2015). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar

IPA. Jurnal Didaktika Dwija Indria, vol. 3 (2), 1-5. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/

21

Anda mungkin juga menyukai