Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata kuliah: Pengembangan Bahan Ajar IPS SD

Dosen Pengampu: Burhanuddin, M.Pd

Oleh Kelompok 2

1. Abdul Hamid
2. Hayatul Rafkiyani
3. Hidayatul Amni
4. Nomi Aztyarini Khattab

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Hamzanwadi

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan kita nikmat kesehatan lahir dan batin, nikmat kesempatan sehingga dapat menyusun
makalah ini. Kedua kalinya tak lupa pula kita haturkan sholawat serta salam kepada junjungan
Nabi besar Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Hakikat
Pembelajaran IPS” yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja khususnya bagi penulis, dan mudah-mudahan dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Selong, 20 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan .....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

1. Pengertian Pendidikan IPS......................................................................................2


2. Ciri-ciri Pengetahuan Sosial....................................................................................2
3. Pengembangan IPS Terpadu....................................................................................3
4. Pengorganisasian IPS berdasarkan Disiplin Ilmu....................................................4

BAB III PENUTUP.............................................................................................................5

A. Kesimpulan..............................................................................................................5
B. Saran .......................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji
tentang kehidupan sosial kemasyarakatan, termasuk di dalamanya membahas permasalahan yang
terjadi dalam kehidupan sosial. Ilmu sosial merupakan bahan kajian yang merupakan
penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan
ketrampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi dan ekonomi. IPS adalah perwujudan dari
pendekatan interdisipliner dari beberapa konsep ilmuilmu sosial yang dipadukan dan
disederhanakan untuk tujuan pengajaran di sekolah. Ilmu pengetahuan sosial merupakan bagian
dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang- cabang ilmu sosial: sejarah,
ekonomi, geografi, politik, hukum, antropologi, filsafat dan psikologi sosial.

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS merupakan bentuk penyederhanaan materi


dari cabang atau konsep-konsep sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi dan antropologi yang
disusun dalam satu mata pelajaran secara terpadu guna untuk mendapat pembelajaran yang lebih
bermakna. Secara umum juga, tujuan adanya pembelajaran IPS ini agar anak didik dapat
menjalani kehidupannya sebagai manusia yang sesungguhnya dan dapat menjalankan
kehidupannya dengan bermakna berdasarkan pengalaman pembelajaran IPS.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pengetahuan social?
2. Bagaimana ciri-ciri atau karakteristik pengetahuan social?
3. Apa makna dari pengembangan IPS terpadu?
4. Bagaimana pengorganasisasian pembelajaran IPS berdasarkan disiplin ilmu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengetahuan social
2. Untuk mengetahui makna pengembangan ips terpadu
3. Untuk mengetahui ciri-ciri atau kralteristik pengetahuan social
4. Untuk mengetahui pengorganisasian pembelajaran ips berdasarkan disiplin ilmu.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pengetahuan Sosial

Pendidikan sosial merupakan lmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan


Pendidikan meliputi aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi,
antropologi, psikologi, ilmu geografi dan filsafat yang dalam prakteknya dipilih untuk tujuan
pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.

2. Ciri-ciri Pengetahuan Sosial


CIRI-CIRI PEMBELAJARAN IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan keterpaduan dari unsur-unsur geografi, sejarah,
ekonomi, dan sosiologi.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi,
sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat
dikembangkan menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial
yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
KI & KD dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan
prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses
dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan
kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan
KI & KD IPS menggunakan tiga dimensi (ruang, waktu, dan nilai/moral) dalam mengkaji
dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.

Ciri-ciri pembelajaran IPS merupakan teori bagaimana membina kecerdasan sosial yang
mampu berpikir kritis,kreatif,inovatif,berwatak dan berkepribadian luhur,bersikap ilmiah dalam
cara memandang,menganalisa serta menelaah kehidupan nyata yang dihadapinya. Sebagai ilmu
pengetahuan sosial memiliki empat ciri-ciri utama sebagai berikut:

1. Empiris

2
Pengetahuan sosial merupakan pengetahuan yang didasari pada
observasi yang dilakukan terhadap kenyataan dan akal sehat,serta
hasilnya tidak bersifat spekulatif.
2. Teoritis
Merupakan ilmu pengetahuan yang selalu berusaha menyusun secara
abstrak dari hasil-hasil pengamatan
3. Abstrak tersebut merupakan kesimpulan logis yang memiliki tujuan
untuk menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
4. Kumulatif
Disusun berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelum
diperbaiki,memperluas,serta memperkuat teori-teori yang lama.
5. Non-etis
Pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik ataupun buruk
masalah tersebut,tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah
tersebut secara mendalam.

3. Pengambangan IPS Terpadu


Pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan autentik.
Bentuk kegiatan belajar mengajar dengan struktur dan program satuan pembelajaran
dipayungi tema dengan muatan materi yang dibelajarkan dikaji dari empat kajian
keilmuan seperti geografi, sosiologi, ekonomi dan sejarah.
Adanya keterkaitan antara berbagai aspek dan materi yang tertuang dalam KD IPS.
Pembelajaran terpadu juga dapat dikatakan pembelajaran yang memadukan materi
beberapa mata pelajaran atau kajian ilmu dalam satu tema. Keterpaduan dalam
pembelajaran IPS dimaksudkan agar pembelajaran IPS lebih bermakna, efektif, dan
efisien.
Integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, sosiologi. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan
fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan

3
cabang-cabang ilmu-ilmu sosial. Pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang
bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang
ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPS dikembangkan sebagai mata
pelajaran integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu.
a. Prinsip Perancangan Pembelajaran Terpadu
Substansi materi diangkat dari konsep-konsep kunci yang terkandung dalam aspek-aspek
perkembangan terkait.
Antar konsep kunci yang dimaksud memiliki keterkaitan makna dan fungsi, yang apabila
diramu ke dalam satu konteks tertentu (peristiwa, isu, masalah, atau tema) masih
memiliki makna asal, selain memiliki makna yang berkembang dalam konteks yang
dimaksud.
Aktivitas belajar yang hendak dirancang dalam pembelajaran terpadu mencakup aspek
perkembangan anak.
Pengembangan pembelajaran terpadu dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang
ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-
cabang ilmu yang lain.
Tema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang.
CIRI-CIRI PEMBELAJARAN TERPADU
Berpusat pada siswa
Memberikan pengalaman langsung kepada siswa
Pemisahan antar bidang studi/mata pelajaran tidak begitu jelas
Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi/mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran
Bersifat luwes
Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan Siswa.

b. Sumber-Sumber Pembelajaran IPS di SD

Menurut Winataputra (2008) ada 3 sumber pembelajaran IPS yaitu:


1) Media sebagai sumber pembelajaran
Media sebagai sumber pembelajaran erat kaitannya dengan peran guru sebagai
mediator dan fasilitator. Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan

4
dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran karena media
merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Dengan demikian, media merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat
melengkapi dan merupakan bagian integral dalam proses belajar mengajar guna
mencapai tujuan pembelajaran. Memilih dan menggunakan media harus sesuai
dengan tujuan, materi, metode, evaluasi dan yang lebih utama dapat
memperlancar pencapaian tujuan serta menarik minat peserta didik.
2) Kelas sebagai sumber belajar
Kelas sebagai sumber pembelajaran tidak terbatas pada pemeliharaan dan
penciptaan suasana belajar yang efektif, melainkan juga dapat dijadikan sebagai
tempat pameran hasil karya peserta didik. Kelas yang memiliki pajangan atau
pameran hasil karya peserta didik dapat menjadi tempat yang menarik dan dapat
memotivasi peserta didik untuk belajar. Peserta didik belajar melalui kegiatan
mendengar, melihat, meraba, mencium dan berbuat. Hasil karya peserta didik
yang baik akan mendorong mereka untuk menggunakan panca indera
penglihatannya untuk belajar dengan membaca dan memanfaatkan hasil karya
tersebut.
3) Lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan sebagai sumber pembelajaran menuntut kreativitas guru untuk
memanfaatkannya dan mengeliminasi kebiasaan mengajar yang rutinitas dan
monoton. Terdapat empat jenis sumber pembelajaran yang dapat dimanfaatkan
dari lingkungan yaitu: masyarakat, lingkungan fisik, bahan sisa atau limbah serta
peristiwa alam dan sosial. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
pembelajaran mendorong peserta didik untuk berpikir logis dan sistematis, karena
dari lingkungan muncul berbagai fenomena yang menarik dan menantang bagi
peserta didik. Oleh karena itu, guru dituntut memiliki keterampilan di dalam kelas
dan atau membawa siswa ke luar kelas.
4. Prinsip Pengorganisasian Pembelajaran IPS yang Berorientasi Pada Disiplin Ilmu
a. Pendekatan Monodisiplin atau sering disebut juga sebagai pendekatan struktural

5
Yaitu suatu bentuk atau model pendekatan yang hanya memperhatikan satu disiplin ilmu
saja, tanpa menghubungkan dengan struktur ilmu yang lain. Jadi, pengembangan materi
berdasarkan ciri dan karakteristik dari bidang studi yang bersangkutan.
Dalam pendekatan pengorganisasian materi ini sejarah diajarkan terpisah dari geografi,
ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, dan hukum. Begitu juga manakala guru mengajarkan
ekonomi akan terlepas dari bidang studi lainnya. Hal ini dikarenakan materi pelajaran yang
diajarkan siswa sepenuhnya dikembangkan dari disiplin ilmu yang bersangkutan secara mandiri.
Bentuk pendekatan pengorganisasian ini merupakan bentuk tertua dari bentuk-bentuk
pengorganisasian materi yang ada dan berkembang dewasa ini.
b. Pendekatan Interdisipliner

Disebut juga pendekatan terpadu atau integrated approach atau istilah yang digunakan
Wesley dan Wronski adalah 'correlation' untuk pendekatan antarilmu, sedangkan integration
untuk pendekatan terpadu. Dalam pendekatan antarilmu dikenal adanya ini (core) untuk
pengembangan yang berdasarkan pada pendekatan terpadu (integration approach) yang
merupakan tipe ideal konsep-konsep dari berbagai ilmu-ilmu sosial atau bidang studi telah
terpadu sebagai satu kesatuan sehingga bahannya diintegrasikan menurut kepentingan dan tidak
lagi menurut urutan konsep masing-masing ilmu atau bidang studi.

c. Pendekatan pengembangan pengorganisasian cross disiplin


Diistilahkan dengan Jaringan kegiatan lintas kurikulum. Kegiatan Jaringan lintas
kurikulum ini bermanfaat untuk mengaitkan dua atau lebih mata pelajaran dalam satu sajian
belajar-mengajar yang utuh. Dengan adanya pendekatan ini maka tumpang tindih antarpokok
bahasan baik yang terjadi antarilmu-ilmu yang ada dalam interdisiplin ilmu atau antardisiplin
ilmu dapat dihindari sehingga dapat menghemat waktu dan menghindari kebingungan serta
kejenuhan siswa. Model ini lebih tepat diterapkan di SD karena guru mengajarkan semua
pelajaran/guru kelas. Pendekatan ini pun dapat diterapkan pada tingkat lanjutan dengan cara
melakukan koordinasi antarguru bidang st
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

6
Dari pembahasan bab sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
Pendidikan sosial merupakan lmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan Pendidikan
meliputi aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, psikologi,
ilmu geografi dan filsafat yang dalam prakteknya dipilih untuk tujuan pembelajaran di sekolah
dan perguruan tinggi. Sebagai ilmu pengetahuan sosial memiliki empat ciri-ciri utama yaitu,
Empirirs, Teoritis, Kumulatif, Non-etis. Adapun 3 sumber pembellajaan IPS Menurut
Winataputra (2008) yaitu, Media sebagai sumber pembelajaran, Kelas sebagai sumber belajar,
Lingkungan sebagai sumber belajar.

Prinsip pengorganisasian pembelajaran IPS yang berorientasi pada Disiplin ilmu.


Pendekatan Monodisplin atau sering disebut juga sebagai pendekatan struktural, yaitu suatu
bentuk atau model pendekatan yang hanya memperhatikan satu disiplin ilmu saja, tanpa
menghubungkan dengan struktur ilmu yang lain.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini mampu memberikan pembelajaran pada siswa khususnya
pada anak Sekolah Dasar, baik dalam menyikapi, memberi penilaian atau hasil baik pada proses
pebelajaran. Sehingga pengembangan ips ini senantiasa dijadikan sebagai tonggakan untuk
mendidik anak bangsa yang mampu memahami ciri-ciri pengetahuan sosial, ips terpadu, dan juga
prinsip pengorganisasian pengajaran ips yang berorientasi pada disiplinn ilmu. Sehingga dalam
hal pembbelajaran ips, anak tidak hanya sebagai penikmat saja melainkan mampu menerapkan,
mengaplikasikannya.

DAFTAR PUSTAKA

Kartika. (2011). Makalah Prinsip-prinsip Pengorganisasian

Pembelajaran IPS.

7
http://sri-kartika.blogspot.com/2011/11/makalah-prinsip-prinsip.html?=1

Murniaseh Endah. (2021). Pengertian Sosiologi Ciri-ciri dan Hakikatnya.

https://tirto.id/pengertian-sosiologi-ciri-ciri-dan-hakikatnya-gh6g

Sofa. (2010). Prinsip Pengorganisasian Pembelajaran IPS yang Berorientasi Pada

Disiplin Ilmu.

https://massofa.wordpress.com/2010/06/21/prinsip-pengorganisasian-
pembelajaran-ips-yang-berorientasi-pada-disiplin-ilmu/

Wayang, Semata. (2019). Makalah Pembelajaran IPS SD

http://sematawayang94.blogspot.com/2019/01/makalah-pembelajaran-ips-
sd.html?m=

Anda mungkin juga menyukai