Provosal
Pembelajaran berbasis nilai pendidikan sosial di sekolah
Dengan metode peneltian perencana pembelajaran
Di susun oleh
Irfan azhari rtonga
Nim 0309202006
Dosen pengampu
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………………………………………………. 1
Penegasan Istilah………………………………………………………………… 9
Fokus Penelitian………………………………………………………………… 12
3
Tujuan Penelitian………………………………………………………………. 12
Manfaat Penelitian…………………………………………………………….. 12
Sistematika Penelitian………………………………………………………… 13
Pembukaan
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul "......." tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari cara
pembuatan proposal yang berbentuk peneltian makna pembelajaran IPS
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
A. Latar Belakang
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggara kegiatan belajar mengajar.
Sehingga, kini hadir kurikulum baru yakni kurikulum 2013. Yang mana tidak
jauh berbeda dengan kurikulum yang sebelumnya yakni KTSP. Adapun obyek yang
menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu
diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
jauh lebih baik. Yang berakibat menjadikan peserta didik yang kreatif, inovatif dan
produktif, hingga mereka bisa meniti sebuah kesuksesan dalam menghadapi
berbagai persoalan dan tantangan di zamannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dasar pendidikan IPS ?
12. Bagaimanakah arah dan tujuan pengembangan kurikulum IPS ?
C. Tujuan provosal
1. Untuk mengetahui Konsep dasar pendidikan IPS.
2. Untuk mengetahui Arah dan tujuan pengembangan kurikulum IPS.
Pembahasan
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), yang dalam bahasa Inggris disebut Social
Studies, memiliki banyak definisi, yaitu sebagai berikut:
a. Ischak, SU, dkk. menyatakan bahwa IPS adalah bidang studi yang
mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di
masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu
perpaduan.
b. Sumantri (1988) mengatakan bahwa pendidikan IPS adalah suatu
penyederhaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu
lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat
pendidikan dasar dan menengah.
c. Depdiknas (2002) memberikan definis bahwa IPS adalah mata pelajaran
yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian
geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi dan tata negara dengan
menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat sekeliling.
d. Wiyono (1995) juga berpendapat bahwa IPS adalah mata pelajaran yang
mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam
masyarakat.
b. Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora,
serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara
3 ilmiah dan pedagogis-psikologis untuk tujuan pendidikan (Somantri, 2001:
92).
2. Konsep sosial
Dalam bidang pengetahuan sosial, ada banyak istilah. Istilah tersebut
meliputi : Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) (dikutip di http://mukhlisaddien.blogspot.
co.id/2013/06/konsep-pendidikan-ips-dan- karakteristik.html)
manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia
bentuk.
Nursid Sumaatmadja, menyatakan bahwa Ilmu Sosial adalah cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan
maupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu Ilmu Sosial adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota
masyarakat.
Sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup IPS tidak dapat tidak, yaitu
kehidupan manusia dalam masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat
atau dapat juga dikatakan manusia dalam konteks sosialnya. Selanjutnya IPS
sebagai program pendidikan, ruang lingkupnya sama dengan yang telah diutarakan
diatas, namun ditambah dengan nilai-nilai yang menjadi karakter pendidikannya. IPS
sebagai bidang pengetahuan, bisa saja dinyatakan sebagai bidang yang bebas
nilai. Namun sebagai program pendidikan, IPS itu tidak hanya terkait dengan nilai,
bahkan wajib mengembangkan nilai tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, ruang lingkup IPS sebagai pengetahuan,
sebagai pokoknya adalah kehidupan manusia di masyarakat atau manusia dalam
konteks sosialnya. Ditinjau dari aspek-aspeknya; ruang lingkup tersebut meliputi:
hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi dan aspek
politik. Dari ruang lingkup kelompoknya meliputi: keluarga, rukun tetangga, rukun
kampung, warga desa, organisasi masyarakat, sampai ke tingkat bangsa. Ditinjau
dari ruangnya, meliputi tingkat lokal, regional sampai ke tingkat global. Sedangkan
dari proses interaksi sosialnya, meliputi interaksi dalam bidang kebudayaan, politik
dan ekonomi. Tiap unsur yang menjadi subsistem dari ruang lingkup tersebut,
berkaitan satu sama lain sebagai cerminan kehidupan sosial manusia dalam konteks
masyarakatnya.
Sosial sebagai program pendidikan, tidak sekedar terkait dengan nilai,
bahkan justru wajib mengembangkan nilai tersebut. Nilai-nilai yang wajib
dikembangkan IPS sebagai program pendidikan (dikutip di
http://blog.unila.ac.id/pargito /2010/08/30/perkembangan-pendidikan-ips/) yaitu:
11
a. Nilai Edukatif
b. Nilai Praktis
c. Nilai Teoritis
Membina peserta didik hari ini adalah proses perjalanannya diarahkan untuk
menjadi SDM untuk hari esok. Oleh karena itu pendidikan IPS tidak hanya
membahas kanyataan, fakta dan data yang terlepas-lepas melainkan lebih jauh dari
pada itu menelaah keterkaitan suatu aspek kehidupan sosial dengan yang lainnya.
Peserta didik dibina dan dikembangkan kemampuan nalarnya kearah dorongan
mengetahui sendiri kenyataan (sense of reality) dan dorongan menggali sendiri
dilapangan (sense of discovery). Kemampuan menyelidiki dan meneliti dengan
mengajukan berbagai pernyataan (sense of inquiry) mereka dibina serta
dikembangkan. Dengan demikian kemampuan mereka mengajukan hipotesis dan
dugaan-dugaan terhadap suatu persoalan juga dikembangkan. Dengan perkataan
lain, kemampuan mereka berteori dalam pendidikan IPS dibina dan dikembangkan.
d. Nilai Filsafat
e. Nilai Ketuhanan
a. Yaitu sebagai bidang kajian penelitian yang ditujukan untuk membentuk warga
negara yang baik, dan
b. Kajian terpadu terhadap banyak penelitian.
Akan tetapi secara rinci karekateristik pendidikan IPS menurut Banks (1990)
(dikutip di http://akhmadsudrajat.wordpress.com /2011/03/12/karakteristik-mata-
pelajaran-ilmu-pengetahuan-sosial-ips/)adalah sebagai berikut:
13
5. Hakekat IPS
sebagai makhluk sosial adalah timbulnya interaksi antara satu dengan yang lainnya,
kegiatan interaksi manusia tersebut bertujuan untuk mencapai suatu sistem
kehidupan sosial yang seimbang. Karena itu pada hakekatnya ilmu pengetahuan
sosial bertujuan membangun kehidupan sosial yang lebih baik atau dengan kata
lain, kejadian-kejadian yang ada dalam masyarakat secara langsung akan
membentuk pengetahuan sosial seseorang.
Sesuai dengan banyaknya tantangan yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan,
terutama tantangan yang dihadapi oleh peserta didik di hari-hari mendatang, maka
IPS bertujuan membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
pengetahuan ketrampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri
serta bagi masyarakat dan negara. Selain memiliki tujuan, IPS juga memiliki fungsi
yang sangat penting. Sebagai program pendidikan, IPS tidak hanya semata-mata
membekali peserta didik dengan pengetahuan yang membebani mereka, melainkan
membekali mereka dengan pengetahuan sosial yang berguna yang dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya pendidikan IPS juga berfungsi
mengembangkan ketrampilan, terutama ketrampilan sosial dan keterampilan
intelektual. Ketrampilan sosial adalah keterampilan melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan kepentingan hidup bermasyarakat, seperti bekerja sama,
bergotong royong, menolong orang lain yang memerlukan, dan melakukan tindakan
secara cepat dalam memecahkan persoalan sosial di masyarakat. Sedangkan
ketrampilan Intelektual, yaitu ketrampilan berpikir, kecekatan dan kecepatan
memanfaatkan pikiran, cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan sosial di
masyarakat dan bermasyarakat.
Jadi secara singkat, dapat dikemukakan bahwa fungsi IPS sebagai
pendidikan, yaitu membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna,
ketrampilan sosial dan intelektual, dalam membina perhatian serta kepedulian
sosialnya sebagai
Kata “sosial” berarti hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat kepentingan
umum. Nilai sosial merupakan hikmah yang dapat diambil dari perilaku sosial dan
tata cara hidup sosial. Perilaku sosial brupa sikap seseorang terhadap peristiwa
yang terjadi di sekitarnya yang ada hubungannya dengan orang lain, cara berpikir,
15
dan hubungan sosial bermasyarakat antar individu. Nilai sosial yang ada dalam
karya sastra dapat dilihat dari cerminan kehidupan masyarakat yang
diinterpretasikan Rosyadi, 1995: 80. Nilai pendidikan sosial akan menjadikan
manusia sadar akan pentingnya kehidupan berkelompok dalam ikatan kekeluargaan
antara satu individu dengan individu lainnya. Nilai sosial mengacu pada hubungan
individu dengan individu yang lain dalam sebuah masyarakat. Bagaimana seseorang
harus bersikap, bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah, dan menghadapi
situasi tertentu juga termasuk dalam nilai sosial. Dalam masyarakat Indonesia yang
sangat beraneka ragam coraknya, pengendalian diri adalah sesuatu yang sangat
penting untuk menjaga keseimbangan masyarakat. Sejalan dengan tersebut nilai
sosial dapat diartikan sebagai landasan bagi masyarakat untuk merumuskan apa
yang benar dan penting, memiliki ciri-ciri tersendiri, dan berperan penting untuk
mendorong dan mengarahkan individu agar berbuat sesuai norma yang berlaku.
Uzey 2009: 7 juga berpendapat bahwa nilai sosial mengacu pada pertimbangan
terhadap suatu tindakan benda, cara untukmengambil keputusan apakah sesuatu
yang bernilai itu memiliki kebenaran, keindahan, dan nilai ketuhanan. Jadi nilai sosial
dapat disimpulkan sebagai kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui
perilaku yang mempengaruhi perilaku seseorang yang memiliki nilai tersebut. Nilai
sosial merupakan sikap-sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh
masyarakat dan merupakan dasar untuk merumuskan apa yang benar dan apa yang
penting.
Salah satu problem pendidikan saat ini adalah adanya kemrosotan moral
yang semakin merajalela padahal pendidikan sejatinya di harapkan mampu
mengubah peserta didik atau masyrakat ke arah yang lebih baik dan bermartabat. Di
sini lah pentingnya mengerti dan memahami nilai pendidikan sosial yang mengacu
pada hubungan individu dengan individu yang lain di dalam sebuah masyarakat.
Bagaimana seseorang harus bersikap, bagaimana cara menyelesaikan masalah,
dan menghadapi situasi tertentu. Sebagai seorang Muslim sudah seharusnya mau
mempelajari tentang kandungan isi Al-Qur’an, khususnya yang terkait dengan akhlak
mulia, karena bagi umat Muslim Al-Qur’an merupakan referensi utama dalam
mengatur hidupnya di samping memahami tentang hadits Rasullullah SAW.
16
Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui nilai-nilai pendidikan sosial yang terdapat
dalam surat Al-Hujurat ayat 11-13. (2) Untuk mengetahui implementasi dari nilai-nilai
pendidikan sosial yang terkandung dalam surat Al-Hujurat ayat 11-13 di lingkungan
masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis dokumen,observasi, wawancara serta beberapa pemahaman kajian analisis
tafsir (metode tahlili, induktif, komparatif).
Hasil dari penelitian ini adalah: secara garis besar terdapat empat poin utama
terkait nilai-nilai pendidikan sosial yang ada dalam surat Al-Hujurat ayat 11-13 yaitu:
(1) sikap menjunjung tinggi kehormatan sesama muslim (dengan cara menghindari
sikap mengolok-olok, mencela, memanggil dengan gelar yang buruk, berprasangka,
ghibah, dan tajassus), (2) pendidikan Berprasangka baik (Husnudzon), (3)
pendidikan untuk saling mengenal (ta’aruf), dan (4) pendidikan sosial tentang
bertaubat. Sedangkan implementasi dari nilai-nilai tersebut dalam masyarakat sudah
baik, karena memang di pengaruhi oleh faktor pendidikan masyarakat yang baik
juga. Peran para tokoh masyarakat dan orang-orang penting di lingkungan
masyarakat juga sangat membantu terwujudnya kehidupan sosial yang harmonis
dan rukun.
Dari beberapa nilai-nilai pendidikan sosial yang terkandung dalam surat Al-
Hujurat ayat 11-13 masih ada beberapa sikap sosial yang seharusnya di hindari oleh
masyarakat namun dianggap seperti hal yang wajar di lakukan oleh seseorang
seperti: kebiasaan ghibah, dan mencela orang lain. Sehingga masih perlu adanya
pemahaman yang lebih agar masyarakat benar-benar mampu menerapkan sikap-
sikap sosial yang baik di lingkungan masyarakat
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberikan pemahaman
yang lebih mendalam tentang nilai-nilai moral, pendidikan, dan sosial dalam novel
Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 53 ujaran nilai moral
yang terdapat pada novel Orang-Orang Biasa, dari 53 ujaran ditemukan 2 wujud nilai
moral yaitu, (1) hubungan manusia dengan diri sendiri, (2) hubungan manusia
dengan orang lain. Hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat 19 ujaran nilai-nilai
pendidikan pada novel Orang-Orang Biasa, dari 19 ujaran ditemukan 4 wujud nilai-
nilai pendidikan yaitu, (1) nilai pendidikan moral,(2) nilai pendidikan religius, (3) nilai
pendidikan etika, dan (4) Nilai pendidikan sosial. Terakhir hasil penelitian ini
17
menunjukkan terdapat 11 ujaran nilai sosial pada novel Orang-Orang Biasa, dari 11
ujaran ditemukan 4 wujud nilai sosial yaitu,(1) hubungan manusia dengan
masyarakat, (2) kegiatan gotong royong, (3) tolong Menolong, dan (4) musyawarah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji
19
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,
Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk
dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat
karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh
karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam
memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
1. Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan
pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan
2. Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
pilihan mereka.
Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama dikembangkan
dalam struktur kurikulum pendidikan menengah (SMA dan SMK) sebagai non
integrasi, sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik
usia 7 15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik
SD dan SMP sebagai tematik integrasi.
1. Struktur Kurikulum SD
20
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar
selama satu semester. Beban belajar di SD Tahun I, II, dan III masing-masing 30,
32, 34 sedangkan untuk Tahun IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu.
Jam belajar SD adalah 40 menit.
Integrasi konten IPA dan IPS adalah berdasarkan makna mata pelajaran
sebagai organisasi konten dan bukan sebagai sumber dari konten. Konten IPA dan
IPS diintegrasikan ke dalam mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia dan
Matematika yang harus ada berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
21
VII VIII IX
Kelompok A
22
1. Pendidikan Agama 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan 3 3 3
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3 3
Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
3. Prakarya 2 2 2
(termasuk muatan lokal)
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik (SMA) serta pilihan
akademik dan vokasional (SMK). Mata pelajaran pilihan ini memberikan corak
kepada fungsi satuan pendidikan dan di dalamnya terdapat pilihan sesuai dengan
minat peserta didik. Beban belajar di SMA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-
masing 43 jam belajar per minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit.
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok Wajib
1.
Pendidikan Agama 3 3 3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3.
Bahasa Indonesia 4 4 4
4.
Matematika 4 4 4
5.
Sejarah Indonesia 2 2 2
6.
Bahasa Inggris 2 2 2
7.
Seni Budaya 2 2 2
8.
Prakarya 2 2 2
9.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2
Kelompok Peminatan
Kelas
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok Wajib 23 23 23
2 Biologi 3 4 4
25
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah tersebut dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
B. Saran-saran
1. Kritik dan saran kami selalu butuhkan dari pembaca demi tersusunnya
Daftar Pustaka
Referensi Buku:
Banks, J.A. 1990. Teaching Strategis For The Social Studies: Inquiry Valuing, And
Decision-Making. Newyork : Longman.
Wiyono. 1995. Hakekat dan Karakteristik Bidang Studi IPS. Makalah. Jakarta :
Depdikbud, Ditjen Dikti.
Referensi Internet:
http://annisanoviyaa.blogspot.co.id/2013/04/pembahasan-tentang-produk-
pengembangan.html
29
https://kelompok26bgr.wordpress.com/2011/07/10/karya-tulis-ilmiah-produk-
pengembangan-kurikulum-sekolah-dasar-dan-pengembangan-rencana-belajar/
Sudrajat, Akhad. 2011. Karakteristik Mata Pelajara Ilmu Pengetahuan Sosial IPS,
(online) (http://akhmadsudrajat.wordpress.com /2011/03/12/karakteristik-
mata-pelajaran-ilmu-pengetahuan-sosial-ips/, diakses 04 oktober 2015)