Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP KETERAMPILAN DASAR ILMU SOSIAL,KETERAMPILAN


INTELEKTUAL,PERSONAL DAN SOSIAL

Disusun Oleh:
Kelompok 3

1. Raudatul Qalby : 23129235


2. Reva Azzahra Fadhilla : 23129238
3. Revalina Afosma : 23129239
4. Selvi Andri Yanti : 23129080

Dosen Pengampu :
Dra.Farida S,M.Si

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023

i
Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan kesehatan serta pengetahuan, sehingga
makalah yang berjudul "Konsep Keterampilan Dasar Ilmu Sosial dan Membedakan
Keterampilan Intelektual,Personal dan Sosial" ini bisa selesai pada waktunya. Terima
kasih kepada dosen pembimbing Dra.Farida S,M.Si. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide- idenya sehingga
makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca dan
teman-teman seperjuangan. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah karena masih sama-sama belajar
semoga selanjutnya lebih baik lagi.

Padang,15 September 2023

Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.Latar Belakang 1
B.Rumusan Masalah 1
C.Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A.Pengertian Keterampilan Dasar Ilmu Sosial 3

B.Keterampilan Intelektual 6

C.Keterampilan Personal 7

D.Keterampilan Sosial 8

BAB III PENUTUP 9

A.Kesimpulan 9

B.Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya
masalah-masalah yang diwujudkan masyarakat indonesia, dengan menggunakan
pengertian perngertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan, reahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti) geogratif, sosial,
sosiologi, antropologi, sosial, ilmu politik,ekonomi, psilogi sosial dan sejarah.
Keterampilan dasar ilmu sosial merupakan kemampuan dasar atau konsep dasar (Basic
Consepts) dari cara-cara berkehidupan bersosialisasi yang dijadikan sebagai tolak ukur
dalam bersosialisasi dan mempelajari ilmu pengetahuan sosial.
Pengenalan siswa melalui wahana luar sekolah mungkin masih bersifat umum terpisah
pisah dan samar-samar. Oleh karena itu agar pengenalan tersebut dapat lebih bermakna,
maka bahan atau informasi yang masih umum dan samar-samar tersebut perlu
disistematisasikan.

Dengan demikian sekolah mempunyai peran dan kedudukan yang penting karena apa
yang
telah diperoleh di luar sekolah, dikembangkan dan diintegrasikan menjadi sesuatu yang
lebih bermakna di sekolah, sesuai dengan tingkat perkembangan dan kematangan siswa.
Sesuai dengan tingkat perkembangannya, siswa SD belum mampu memahami keluasan
dan kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi mereka dapat diperkenalkan
kepada masalah-masalah tersebut. Melalui keterampilan dasar ilmu sosial siswa dapat
memperoleh keterampilan,intelektual,personal dan sosial dan kepekaan untuk
menghadapi hidup dengan tantangan-tantangannya.

Selanjutnya diharapkan mereka kelak mampu bertindak secara rasional dalam


memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Maka dari itu, untuk memulai
keterampilan intelektual,personal,dan sosial harus didahului dengan pengenalan
keterampilan dasar ilmu sosial berbasis pembelajaran ke-SDan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep keterampilan dasar ilmu sosial dalam pemebelajaran ke-SDan?


2. Apa saja pendekatan ilmiah dalam keterampilan dasar ilmu sosial berbasis ke-
SDan?
3. Bagaimana konsep keterampilan intelektual berbasis ke-SDan ?
4. Bagaimana konsep keterampilan personal berbasis ke-SDan ?
5. Bagaimana konsep keterampilan sosial berbasis ke-SDan ?

1
C. Tujuan

1.Untuk mengetahui konsep keterampilan dasar ilmu sosial berbasis ke-SDan


2.Untuk mengetahui pendekatan ilmiah yang dilakukan untuk keterampilan dasar ilmu
sosial berbasis ke-SDan
3.Untuk mengetahui konsep keterampilan intelektual berbasis ke-SDan
4.Untuk mengetahui konsep keterampilan personal berbasis ke-SDan
5.Untuk mengetahui konsep keterampilan sosial berbais ke-SDan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian keterampilan dasar ilmu sosial


Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial,
khususnya masalah-masalah yang diwujudkan masyarakat indonesia, dengan
menggunakan pengertian perngertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari
berbagai bidang pengetahuan, reahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti)
geogratif, sosial, sosiologi, antropologi, sosial, ilmu politik,ekonomi, psilogi
sosial dan sejarah.

Kemampuan dasar atau konsep dasar (Basic Consepts) dari cara-cara


berkehidupan bersosialisasi yang di jadikan sebagai tolak ukur dalam
bersosialisasi dan mempelajari ilmu pengetahuan sosial.

Dalam buku konsep dasar ilmu pengetahuan sosial karangan fakih samlawi dan
bunyamin maftuh menerangkan bahwa keterampilan dasar ilmu sosial adalah
ketangkasan daya fikir manusia untuk memperoleh informasi yang menggunakan
metode-metode ilmiah untuk menjawab suatu pertanyaan. Tujuan pernyataan ini
adalah untuk memudahkan memperoleh informasi yang belum di ketahui
sipenanya.

Keterampilan IPS adalah keterampilan yang erat kaitannya dengan tujuan dan
materi pendidikan IPS. Karena pendidikan IPS SD geografi, ekonomi, sejarah,
maka keterampilan yang dikembangkan tentu erat hubungannya dengan materi
konsep dan sarana yang diperlukan oleh ketiga pelajaran tersebut. Meskipun
didalam prakteknya unsur-unsur sosiologi dan antropologi pun tidak bisa
dihindarkan. Keterampilan yang erat kaitannya dengan konsep geografi misalnya
keterampilan mengembangkan, membaca dan menafsirkan peta, termasuk
kedalamnya membaca skala berbagai peta (topografi, hidrologi, ata guna, lahan,
dll).

Keterampilan merealisasikan unsur- unsur geografi fisis dengan berbagai segi-segi


kehidupan dan aktifitas manusia.Keterampilan yang erat hubungannya dengan
konsep sejarah antara lain keterampilan penelitian sejarah dengan berbagai
pendekatan metode, keterampilan menganalisa data sejarah. Keterampilan
menginterpretasikan dengan masa kini dan masa yang akan datang.

Keterampilan yang erat kaitan nya dengan dengan konsep ekonomi antara lain
keterampilan survey pasar, keterampilan membaca data statistik, table grafik,
melalui keterampilan pendidikan meramalkan perkembangan ekonomi,
keterampilan yang erat kaitan nya dengan jasa perbankan, bursa efek, membaca
situasi ekonomi makro maupun mikro.

3
KETERAMPILAN DASAR ILMU SOSIAL (Pendekatan saintifik dalam
pembelajaran)
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran.
yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam
pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati (observing), menanya
(questioning), menalar (associating), mencoba (experimenting), membentuk jejaring
(networking) untuk semua mata pelajaran.

(1) Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull


learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek
secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu
saja kegiatanmengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu
persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak
terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran. Metode mengamati
sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses
pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta
didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan
materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.Kegiatan mengamati dalam
pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini:

a) Menentukan objek apa yang akan di opservasi


b) Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan di observasi
e) Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer atau
sekunder
d) Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
e) Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan di lakukan.

(2) Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula
guru membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru
menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula guru mendorong peserta
didiknya untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata, pertanyaan


dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah "pertanyaan" tidak selalu
dalam bentuk "kalimat Tanya", melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataaan,
asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal.

I. Penggunaan keterampilan bertanya dasar

Tujuan yang ingin dicapai dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa antara lain:
a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan
b. Mengembangkan CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif)
c. Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep
4
d. Membeberkan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi
e. Mendorong siswa menggunakan pendapatnya dalam diskusi
f. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa
Agar tujuan keterampilan bertanya oleh guru dapat tercapai antara lain, guru harus
memperhatikan ketetapan dalam pemakaian Bahasa sehingga peserta didiknya dapat
memahami satu konsep secara logis, ringkas, dan jelas. Guru juga perlu
menginformasikan ruang lingkup atau aturan permasalahan yang akan di diskusikan.

Hal demikian dapat mendukung hidupnya diskusi.


Pertanyaan yang di ajukan guru perlu di fokuskan pada suatu persoalan, ada 2
aspek:

a) Aspek ruang lingkup pertanyaan yang luas dan terbuka


b) Aspek memfokuskan terhadap jumlah tugas yang harus di lakukan setiap siswa

II. Komponen-komponen keterampilan bertanya lanjutan

Komponen bertanya lanjutan yaitu:


a. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
b. Pengaturan urutan pertanyaan
c. Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi.
(3) Menalar
Istilah "menalar" dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah
yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta
didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situsi
peserta didik harus lebih aktif daripada guru.
Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar
peserta didik dapat di lakukan dengan cara berikut ini.
a. Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan
kurikulum
b. Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama
guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan di sertai contoh-contoh. baik
di lakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.
c. Bahan pembelajaran di susun secara berjenjang atau hierarkis, di mulai dari
sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi)
d. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat di ukur dan di amati.
(4) Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba
atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada
mata pelajaran IPA, misalnya,peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki
keterampilan
5
proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu
menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya sehari-hari.Aplikasi metode eksperimen atau mencoba
dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah:

 Menentukan tema atau topik sesuai dengankompetensi dasar menurut tuntutan


kurikulum
 Mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan
 Mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya
 Melakukan dan mengamati percobaan
 Mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data
 Menarik simpulan atas hasil percobaan
 Membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.

(5) Membentuk Jejaring dengan Pembelajaran Kolaboratif


Pembelajaran kolaboratif merupaka suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik
pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat
interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama
sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk
memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif, fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar.
Sebaliknya, peserta didiklah yang lebih aktif. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta
didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan
atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman,
sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar
secara bersama- sama.

B. keterampilan intelektual
Keterampilan intelektual, keterampilan yang berhubungan dengan kecerdasan otak
yang dimiliki seseorang, dan bertujuan untuk melatih seseorang lebih berpikir logis
dan sistematis dalam memecahkan masalah yang nyata dalam kehidupan masyarakat.
Keterampilan ini memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan lingkungan
dalam bentuk simbol atau konsep, masyarakat keterampilan intelektual sama saja
dengan belajar sesuatu yang telah ada atau memiliki cirri-ciri tertentu. Sebagai
contoh, seorang anak yang melihat sebuah sepeda, kemudian bertanya "bagaimana
sepeda itu bisa melaju hanya dengan doa roda?". Pertanyaan tersebut menunjukkan
bahwa anak tersebut memiliki keterampilan intelektual, karena dia bertanya suatu
proses bukan hanya sebuah informasi Keterampilan intelektual/ kemampuan analisis

6
Keterampilan intelektual dan kemampuan analisis dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Keterampilan dan kemampuan/ kecakapan ini meliputi:
 Keterampilan memperoleh pengetahuan dan informasi
 Keterampilan berfikir, menafsirkan menganalisis dan mengoranisasikan
informasi yang dipilih dari berbagai sumber
 Kemampuan mengkritik informasi dan membedakan fakta dan opini
 Kemampuan membuat keputusan
 Keterampilan memecahkan masalah
 Keterampilan menggunakan media

C. Keterampilan Personal

Memiliki potensi yang dapat berkembang melalui proses pendidikan. Akibat


proses Pendidikan disertai penanaman nilai dan biasa sosial budaya maka terjadi
pribadi yang memiliki kepribadian.

Hornell Hart mengatakan, batasan kepribadian adalah dinamis, ide, sikap, dan
kebiasaan dari mekanisme psiko-fisik, pasti secara biologis dari transmisi pola
budaya sosial yang menjelmakan semua pengaturan motif, keingian dan tujuan
individu. Jadi, kepribadian terbentuk sejak lahir, dan dari pengaruh lingkungan
tempat tinggal. Karena kondisi biologis maupun lingkungan tidak sama, maka
tidak ada orang yang memiliki kepribadian yang sama. kepribadian seseorang
dibina dan dikembangkan oleh lingkungan tertentu. Selanjutnya seseorang dapat
mempengaruhi lingkungan, misalnya para tokoh dan pemimpin besar pada
zamannya dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya bahkan mengendalikan
lingkungan sekitarnya seperti yang ditentukan.

Dengan berbekal pengetahuan IPS, akan memberikan ciri atau karakter tertentu
dalam pembentukan kepribadian, dalam masyarakat diharapkan dapat memberi
contoh kepribadian yang baik yang dapat dijadikan panutan bahkan dapat
mempengaruhi masyarakat ke arah yang lebih baik. Orang atau suatu pribadi,
adalah manusia yang telah dapat menjadi anggota masyarakat atau sebagai
anggota kelompok masyarakat.

Keterampilan ini tidak dapat dipisahkan dari keterampilan intelektual hanya


pemahamannya ditekankan kepada keterampilan yang sifatnya mandiri. Sifat-sifat
tersebut antara lain bersifat praktis atau keterampilan psikomotor.

7
D.Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial masyarakat merupakan kelompok manusia yang tinggal di
wilayah tertentu yang menuju ke biasa atau situs nilai yang selalu mengalami
perubahan. Perubahan yang terjadi pada masyarakat tidak sama. Perubahan
tersebut termasuk berbagai aspek, yaitu organisasi, nilai, biasa dan kelembagaan.
Jika perubahan tersebut telah didukung oleh sebagian besar anggota kelompok,
berarti sudah terjadi perubahan sosial. Perubahan sosial adalah perubahan yang
terjadi di masyarakat termasuk berbagai aspek kehidupan sebagai akibat adanya
dinamika anggota masyarakat dan sebagian besar anggota masyarakat, merupakan
seperti kehidupan dalam mencari kestabilannya (Nursid Sumaatmadja).
Keterampilan ini meliputi kehidupan dan kerja sama, belajar memberi dan
menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran
sosial. Dengan ini siswa diharapkan mampu berkomunikasi dengan sesama
manusia, lingkungannya di masyarakat secara baik, hal ini merupakan realisasi
dari penerapan IPS dalam kehidupan bermasyarakat.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial,
khususnya masalah-masalah yang diwujudkan masyarakat indonesia, dengan
menggunakan pengertian perngertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai
bidang pengetahuan, reahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti) geogratif,
sosial, sosiologi, antropologi, sosial, ilmu politik,ekonomi, psilogi sosial dan sejarah.
Keterampilan dasar ilmu sosial merupakan kemampuan dasar atau konsep dasar
(Basic Consepts) dari cara-cara berkehidupan bersosialisasi yang dijadikan sebagai
tolak ukur dalam bersosialisasi dan mempelajari ilmu pengetahuan sosial.
Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud
meliputi mengamati (observing), menanya (questioning), menalar (associating),
mencoba (experimenting), membentuk jejaring (networking) untuk semua mata
pelajaran.

Keterampilan intelektual, keterampilan yang berhubungan dengan kecerdasan otak


yang dimiliki seseorang, dan bertujuan untuk melatih seseorang lebih berpikir logis
dan sistematis dalam memecahkan masalah yang nyata dalam kehidupan masyarakat.

Kepribadian terbentuk sejak lahir, dan dari pengaruh lingkungan tempat tinggal.
Karena kondisi biologis maupun lingkungan tidak sama, maka tidak ada orang yang
memiliki kepribadian yang sama. kepribadian seseorang dibina dan dikembangkan
oleh lingkungan tertentu.

B.Saran
1. Sebagai seorang calon guru diharapkan dapat memahami tentang pembelajaran
konsep keterampilan dasar ilmu sosial dan keterampilan intelektual,personal dan
sosial berbasis ke-SD-an agar dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan
kepada peserta didik.
2. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan,baik dalam penulisan maupun kesalahan kata-kata yang ada didalam
makalah ini. Kami berharap para pembaca dapat memahami dan mengerti semua
pembahasan yang kami paparkan dalam makalah ini. Selain itu kritik dan saran kami
perlukan untuk membangun dalam pembuatan makalah kami untuk kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://pgsdday.blogspot.com/2017/12/keterampilan-dasar-dalam-ilmu-

Mu'nisah. 2017. Konsep Dasar IPSS. Pdf


Oktaviani, Richa, 2015. Keterampilan Pembelajaran IPS MI.

http://richaoktavianis.blogspot.co.id/2015/12/normal-0-false-false-false-in-x-none-
ar.html

Rachman, Pradita, 2013. Keterampilan Dasar IPS.

http://praditarachman.blogspot.co.id/2013/04/ketrampilan-dasar-ips.html

10

Anda mungkin juga menyukai