Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Khairun Nisa, M.Pd

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1

Diajeng Dinda Icha Wulandari (0306213105)

Friska Widia (0306212140)

Nurul Handini (0306212160)

Kelas : PGMI-3/ Semester I

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2021
DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1. Latar Belakang .......................................................................................................... 1


2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
3. Tujuan ........................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3

A. Pengertian Sosiologi Pendidikan ............................................................................... 3


B. Tujuan Sosiologi Pendidikan ..................................................................................... 4
C. Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan ....................................................................... 5
D. Obyek Sosialisasi Pendidikan .................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 8
B. Saran .......................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 9

i
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pada saat ini Pendidikan di Indonesia mengalami kondisi yang jauh dari apa
yang diharapkan. Masalah dalam dunia pendidikan di Negara ini sangat bermacam-
macam, meliputi hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam
masyarakat, hubungan antar manusia di dalam sekolah,pengaruh sekolah terhadap
perilaku dan kepribadian semua pihak sekolah dan lembaga pendidikan dalam
masyarakat. Untuk itu, para guru dan calon guru harus paham dan dibekali sosiologi
pendidikan serta terampil mengoperasionalkan dalam kegiatan pendidikan.
Di dalam kegiatan manusia sebagai mahluk sosial menimbulkan berbagai ilmu
pengetahuan sendiri. Termasuk disini kegiatan manusia untuk mendidik generasi-
generasi mudanya, ialah dengan memberikan, mewariskan kebudayaannya kepada
anak cucunya. Didalam karya mendidik inilah manusia berusaha untuk mengetahui
bagaimanakah proses pendidikan itu dilihat dari segi sosialnya, ditinjau dari
konstelasi sosial, dimana terjalin karya mendidik itu. Maka disini timbullah suatu
cabang ilmu pengetahuan ialah sosiologi pendidikan. Dewasa ini ilmu pengetahuan
telah berkembang pesat, terutama dalam bidang teknologi modern, Ilmu sosiologipun
tidak mau ketinggalan. Salah satu diantaranya adalah Sosiologi Pendidikan. Ilmu ini
masih sangat muda dan masih memerlukan pembinaan, terutama dilingkungan
akademis. Secara garis besar, Plato dalam teori sosialnya amat mementingkan
masyarakat dibanding individu. Bahkan individualisme disamakan dengan egoisme,
dengan egoisme kelompok dengan altruisme. Oleh karenanya Plato memandang
bahwa susunan Negara adalah sintesis antara aristokrasi dengn demokrasi.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembahasan makalah ini, yaitu:
1. Apa pengertian sosiologi pendidikan?
2. Apa saja tujuan sosiologi pendidikan?
3. Seperti apakah ruang lingkup sosiologi pendidikan?
4. Apa saja obyek sosiologi pendidikan ?

1
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sosiologi pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan sosiologi pendidikan
3. Untuk memahami seperti apa ruang lingkup sosiologi pendidikan
4. Untuk mengenal obyek sosiologi pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosiologi Pendidikan
Sosiologi pendidikan berasal dari dua kata, sosiologi dan pendidikan. Pada
awalnya sosiologi berkembang sesuai dengan obyek dan tujuannya sendiri, demikian
pula pendidikan. Dengan adanya perkembangan masyarakat yang begitu cepat dalam
segala aspek kehidupan, memerlukan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan.
Sosiologi tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, demikian pula kalau hanya
pendidikan saja. Perkembangan masyarakat yang sangat kompleks memerlukan ilmu
pengetahuan yang kompleks pula, salah satunya adalah sosiologi pendidikan.
Sosiologi secara etimologis sosiologi berasal dari kata latin “socius” dan kata Yunani
“logos”. “Socius” berarti kawan, sahabat, sekutu, rekan, masyarakat. “logos” berarti
ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. (Chaerudin,
dkk, 1995:67).
Adapun menurut para ahli pengertian sosiologi diartikan sebagai berikut:
1. Menurut Roucek dan Wafren : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok. (Soekanto, 1989:16).
2. Menurut Ibnu Chaldun, sosiologi adalah mempelajari tentang masyarakat
manusia dalam bentuknya yang bermacam-macam, watak dan ciri-ciri dari pada
tiap-tiap bentuk itu dan hukum yang menguasai perkembangan.
3. Sementara Prof. Groenman mendefinisikan sosiologi sebagai suatu ilmu yang
mempelajari tindakan-tindakan manusia dalam usahanya menyesuaikan diri dalam
suatu ikatan.
Sedangkan pengertian pendidikan sendiri diartikan dari istilah paedegogic
berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata “pais”, artinya anak, dan ”again”
diterjemahkan membimbing, jadi paedagogic yaitu bimbingan yang diberikan kepada
anak. Secara definitif pendidikan (paedagogic) diartikan, sebagai berikut:
1. Menurut Jhon Dewey, Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-
kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama
manusia. (Ahmadi dan Uhbiyati, 2001:69).
2. Menurut Langeveld, Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam membimbingnya
supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing adalah usaha yang disadari dan
dilaksanakan di sengaja antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa
(Suwarno, 1992:49).

3
3. Menurut Undang-undang Republik Indonesia SISDIKNAS No.20 tahun 2003,
pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
B. Tujuan Sosiologi Pendidikan

Tujuan sosiologi pendidikan pada dasarnya adalah untuk mempercapat dan


meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Karena itu, sosiologi
pendidikan tidak akan keluar dari upaya-upaya agar pencapai tujuan dan fungsi
pendidikan tercapai menurut pendidikan itu sendiri.
Adapun tujuan sosiologi pendidikan di Indonesia adalah:
1. Berusaha memahami peranan sosiologi daripada kegiatan sekolah terhadap
masyarakat, terutama apabila sekolah ditinjau dari segi kegiatan intelektual.
2. Untuk memahami seberapa jauhkah guru dapat membina kegiatan sosial anak
didiknya untuk mengembangkan kepribadian anak.
3. Untuk mengetahui pembinaan ideologi pancasila dan kebudayaan nasional Indonesia
di lingkungan pendidikan dan pengajaran.
4. Untuk mengadakan integrasi kurikulum pendidikan dengan masyarakat sekitarnya
agar pendidikan mempunyai kegunaan praktis didalam masyarakat, dan seluruh
negara.
5. Untuk menyelidiki faktor-faktor kekuatan masyarakat, yang bisa menstimulir
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak.

Selain itu ditemukan beberapa konep tentang tujuan sosiologi pendidikan, yaitu
sebagai berikut:
a. Menganalisis proses sosialisasi anak. Baik dalam keluarga, sekolah, maupun
masyarakat.
b. Menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial.
c. Menganalisis status pendidikan dalam masyarakat.
d. Menganalisis partisipasi orang-orang terdidik atau berpendidikan dalam kegiatan
sosial.
e. Membantu menentukan tujuan pendidikan.

4
f. Sosiologi pendidikan bertujuan utama memberikan kepada guru-guru (termasuk
pada peneliti dan siapapun yang tertarik dalam bidang pendidikan) latihan-latihan
yang efektif dalam bidang sosiologi dapat memberikan sumbangannya secara cepat
dan tepat kepada masalah pendidikan.
dengan demikian, sosiologi pendidikan bermanfaat besar bagi para pendidik, selain
berharga untuk menganalisis pendidikan, juga bermanfaat untuk memahami hubungan
antar manusia disekolah serta masyarakat.

C. Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan


Sosiologi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
interaksi antara individu-individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.
Secara khusus sosiologi pendidikan itu membicarakan, melukiskan dan menerangkan
institusi-institusi, kelompok-kelompok, sosial dan proses kelompok sosial, hubungan
sosial dimana didalam dan dengannya manusia memperoleh dan mengorganisir
pengalaman-pengalamannya. Jadi sosiologi pendidikan tidak hanya terbatas pada
studi sekolah saja tetapi lebih luas lagi ialah mencakup institusi-institusi sosial dengan
batasan sepanjang pengaruh daripada totalitas miliekulural terhadap perkembangan
kepribadian anak.
Wilayah kajian sosiologi pendidikan memang sangat luas, namun kajiannya
tidak terlepas dari berbagai persoalan masyarakat dan yang memungkinkan institusi
pendidikan merekam berbagai persoalan dalam masyarakat tersebut. Pendidikan yang
dilembagakan seperti persekolahan, dituntut untuk dapat merekam segala fenomena
yang terjadi di masyarakat, selanjutnya sekolah memberikan penjelasan kepada
peserta didik terhadap ontologis dari suatu peristiwa. Dengan adanya peristiwa
tersebut diharapkan peserta didik dapat menentukan arah dan sikap yang tepat dalam
merespon positif atau negatifnya sebuah peristiwa.
Mengingat banyaknya masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini,
mengharuskan masyarakat dituntut untuk turut serta aktif bahkan proaktif dan
bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan persekolahan. Walaupun sangat
dirasakan bahwa tuntutan masyarakat selalu lebih besar daripada peranan masyarakat
itu sendir, padahal kepedulian masyarakat akan menentukan meningkatnya
pendidikan.
Menurut teori hirarki kebutuhan Maslow yang dikutip oleh Armstrong (1994)
berlaku universal pada manusia hampir disepakati oleh ilmuan, yang inti dari teori

5
tersebut mengatakan bahwa manusia membutuhkan pemenuhan-pemenuhan sebagai
berikut:
a. Fisiologis: kebutuhan makan, minum dan hal-hal yang penting untuk
kehidupan,
b. keselamatan atau keamanan: kebutuhan perlindungan dari bahaya dan
kehilangan kebutuhan fisiologis,
c. sosial: kebutuhan cinta, kasih sayang dan diterima sebagai anggota kelompok
sosial,
d. penghargaan: kebutuhan memiliki harga diri yang stabil dan tinggi serta
kebutuhan untuk dihormati orang lain,
e. pemenuhan diri: kebutuhan untuk mengembangkan potensi dan kecakapan,
untuk menjadi orang yang dipercaya orang lain.
Wilayah kajian sosiologi pendidikan yang cukup luas dengan segala aspek kehidupan
masyarakat dengan segala atributnya, menjadikan sosiologi pendidikan sebuah
disiplin ilmu yang penting diberiakan dilembaga pendidikan tenaga kependidikan
islam (LPTKI). Sebab kajian mengenai masyarakat tidak akan putus-putusnya,
terutama berkaitan dengan norma dan nilai yang dianut, baik itu norma dan nilai yang
berdasarkan budaya, terutama yang berdasarkan agama.

D. Obyek Sosiologi Pendidikan


Obyek sosiologi pendidikan dapat dibagi menjadi dua, yakni obyek material dan
obyek formal.
1. Obyek Material
Obyek material sosiologi pendidikan adalah segala sesuatu yang menjadi
masalah, segala sesuatu yang dimasalahkan sosiologi pendidikan. Yang
dipermasalahkan sosiologi pendidikan adalah masyarakat, tingkah laku manusia,
dan institusi pendidikan. Ketiga masalah pokok sosiologi pendidikan ini apabila
dijabarkan lebih detail menyangkut persoalan seputar kelompok sosial, struktus
sosial, kelas, sekolah, guru, anak didik, keluarga, stratifikasi sosial, perubahan
sosial, dan sebagainya, masing-masing terangkum dalam wilayah suatu sistem
sosial. Tiap-tiap sistem sosial merupakan kesatuan integral yang mendapat
pengaruh dari:
(1) sistem sosial yang lain;
(2) lingkungan alam;

6
(3) sifat-sifat fisik manusia, dan
(4) karakter mental penghuninya.
2. Obyek Formal
Obyek formal sosiologi pendidikan adalah sudut pandang untuk mendapatkan
penjelaskan dari perspektif sosiologi dan ilmu pendidikan tentang segala sesuatu
yang dipermasalahkan obyek material, yakni masyarakat, tingkah laku manusia,
dan insitusi pendidikan. Sehingga obyek formal sosiologi pendidikan adalah
bagaimana hubungan perilaku manusia dan institusi pendidikan serta proses yang
timbul dari hubungan antara kedua masalah tersebut dalam membentuk perilaku
manusia di dalam masyarakat.
Perspektif sosiologi pendidikan mempersoalkan pertemuan dan percampuran
dari lingkungan sekitar kebudayaan secara totalitas sedemikian rupa sehingga
terbentuknya tingkah laku tertentu dan sekolah atau lingkungan pendidikan
dianggap sebagai bagian dari total cultural milliu. Oleh karena itu, sudut pandang
sosiologi pendidikan memberikan penekanan bahwa dalam lembaga-lembaga,
kelompok-kelompok sosial dan proses sosial terdapat hubungan yang saling
terjalin, di mana di dalam interaksi sosial itu individu memperoleh dan
mengorganisasikan pengalamannya. Penjelasan tersebut melekat kuat aspek
sosiologisnya. Sementara dari segi paedagogisnya, bahwa seluruh individu dan
masyarakat dari anak-anak sampai orang dewasa, kelompokkelompok sosial dan
proses-proses sosialnya, berlangsung di seputar sistem pendidikan yang selalu
bergerak dinamis

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sosiologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang membahas persoalan-
persoalan didunia pendidikan dengan menggunakan pendekatan sosiologis.
Latar belakang lahirnya sosiologi pendidikan berawal dari perubahan sosial yang
cepat di masyarakat. Dengan perubahan tersebut, muncullah cultural lag. Yang mana
hal tersebut menjadi sumber dari permasalahn sosial yang dialami oleh lembaga
pendidikan, dan lembaga pendidikan tidak mampu mengatasinya. Kemudian para ahli
sosiologipun memberikan sumbangan pemikirannya dan lahirlah sosiologi
pendidikan. Lingkup kajian sosiologi pendidikan (S. Nasution, 1983) mencakup
hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat, hubungan
antar manusia dalam sekolah, pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian
semua pihak disekolah (guru dan siswa) serta sekolah dalam masyarakat. sosiologi
pendidikan bermanfaat besar bagi para pendidik, selain berharga untuk menganalisis
pendidikan, juga bermanfaat untuk memahami hubungan antar manusia disekolah
serta masyarakat. Salah satu fungsi sosiologi pendidikan di Indonesia adalah
memantapkan pancasila sebagai universal yang menjadi dasar integrasi nasional.

B. Saran
Pentingnya pengetahuan tentang ilmu sosiologi bagi para mahasiswa , agar
kelak mereka dapat berinteraksi dengan baik sesuai norma-norma dan nilai-nilai yang
berlaku dimasyarakat. Serta agar mereka dapat ikut serta beran penting dilingkungan
masyarakat dengan pengetahuan yang mereka miliki.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://rinitarosalinda.blogspot.com/2019/06/konsep-dasar-sosiologi-pendidikan.html
http://ichaskh.blogspot.com/2014/06/konsep-dasar-sosiologi-pendidikan.html
https://core.ac.uk/download/pdf/95747805.pdf
https://www.academia.edu/8837934/makalah_konsep_dasar_sosiologi
http://repository.uin-
suska.ac.id/8620/1/Sosiologi%20Pendidikan%20%28Teori%20dan%20Aplikasinya%29.pdf

Anda mungkin juga menyukai