INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Mas’ud, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : IPS (Sosiologi)
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 2022
KOMPONEN INTI
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan tentang pondasi ilmu pengetahuan, prasyarat ilmu, dan syaratsyarat
ilmu pengetahuan.
Mengamati tentang persamaan sosiologi dengan ilmu pengetahuan lainnya.
Menyusun pertanyaan sifatsifat sosiologi dan objek kajian sosiologi.
V. ASESMEN/PENILAIAN
Penilaian dilakukan untuk mengevaluasi ketercapaian belajar pesertadidik selama
proses pembelajaran. Selain itu, penilaian merupakan pengukuran ketercapaian
kompetensi peserta didik sesuai dengan CP. Aspek yang dinilai adalah aspek
pengetahuan (konten), keterampilan (inkuiri, penelitian, memecahkan masalah)
dan sikap berdasarkan enam Profil Pelajar Pancasila.
Remedial
Mengerjakan kembali soal di atas.
Prinsip dari remedial adalah memberikan kesempatan peserta didik memperbaiki
proses belajar yang belum tercapai. Mengacu dari Mukhtar dan Rusmini (2005)
pembelajaran remedial adalah proses pembelajaran dalam bentuk kegiatan
perbaikan yang terencana, sehingga diharapkan dapat membantu ketuntasan
belajar peserta didik. Remedial terjadi dikarenakan beberapa faktor yaitu; faktor
peserta didik yang terkait dengan kompleksitas masalah maupun kebutuhan
peserta didik (terutama untuk peserta didik berkebutuhan khusus), faktor
penyampaian materi yang belum optimal maupun faktor daya dukung dari
sekolah dan orang tua. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan guru dalam
remedial adalah:
Adaptif: menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, misalnya guru
menggunakan berbagai media untuk menfasilitasi kebutuhan pesertadidik.
Interaktif: guru melibatkan teman sebaya, orang tua, konselor sekolah untuk
mendukung peserta didik agar mencapai ketercapaian belajar secara optimal.
Fleksibel: guru meluangkan waktu secara fleksibel untuk mendukung
ketercapaian peserta didik.
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Lembar Aktivitas
Petunjuk kerja:
Gunakanlah berbagai sumber untuk mengerjakan tugas ini.
Tuliskan semua jawaban di buku atau media lainnya.
Kemukakan temuan kalian di kelas melalui diskusi kelas yang dipandu oleh
guru kalian.
Tugas:
Carilah informasi melalui studi literatur, tentang sosiologi sebagai sebuah ilmu
pengetahuan. pengertian sosiologi serta hakikat sosiologi.
Mengkaji konsep tentang realitas sosial dan kegunaan sosiologi.
Jabarkan kronologis perkembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan..
Menjabarkan fungsi Sosiologi dalam mengkaji berbagai gejala sosial yang
terjadi di masyarakat
Medefinisikan ragam bentuk interkasi sosial yang merupakan bagian dari
pembahasan sosiologi.
SOSIOLOGI
SOSIOLOGI SEBAGAI HAKIKAT SOSIOLOGI FUNGSI SOSIOLOGI
ILMU PENGETAHUAN
Jelaskan perbedaan Jelaskan Sifat dan Jelaskan
pengetahuan dengan Hakikat Sosiologi ? pengertian
ilmu pengetahuan ? Sebutkan Objek kajian interaksi sosial!
Mengapa sosiologi sosiologi ? Jelaskan
disebut sebagai ilmu Jabarkan Konsep-Konsep perbedaan antara
pengetahuan sosial ? tentang Realitas Sosial kontak dengan
Jelaskan maksud dari Budaya? komunikasi!
sosiologi bersifat Tusliskan Kegunaan Jelaskan
kumulatif! Sosiologi? perbedaan
Tuliskan tiga tahapan identifikasi dengan
masyarakat menurut imitasi!
Auguste Comte! Sebutkan contoh
Jelaskan pengertian sugesti dalam
masyarakat! interaksi sosial!
Jelaskan manfaat
interaksi sosial
dalam kehidupan
masyarakat!
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Sumber ilmu pengetahuan adalah filsafat. Dari filsafat lahirlah tiga cabang ilmu
pengetahuan, diantaranya :
o Ilmu-ilmu alam (Seperti fisika, kimia, biologi, astronomi, dll)
o Ilmu-ilmu sosial (Seperti sosiologi, geografi, sejarah, antropologi, psikologi sosial,
dll)
o Ilmu kemanusiaan (Seperti bahasa, agama, kesenian, dll)
Astronomi (ilmu tentang bintang-bintang) dan fisika (ilmu alam) merupakan cabang-
cabang filsafat yang pertama kali memisahkan diri.Kemudian, diikuti oleh ilmu kimia,
biologi, dan geologi.Pada abad ke-19, dua ilmu pengetahuan baru muncul, yaitu
psikologi (ilmu yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia) dan sosilogi (ilmu
yang mempelajari masyarakat). Dengan demikian, timbullah sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan yang di dalam proses pertumbuhannya dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu
kemasyarakatan lainnya, seperti ekonomi dan sejarah.
Pemikiran terhadap masyarakat dan lambat laun mendapat bentuk sebagai suatu
ilmu pengetahuan yang dinamakan sosiologi, pertama kali terjadi di Benua
Eropa.Banyak usaha dilakukan manusia baik bersifat ilmiah maupun nonilmiah yang
membentuk sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan berdiri sendiri. Beberapa faktor
pendorong utama munculnya sosiologi adalah meningkatnya perhatian terhadap
kesejahteraan masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
masyarakat.
Banyak ahli sepakat bahwa faktor yang melatar belakangi kelahiran sosiologi adalah
adanya krisis yang terjadi di dalam masyarakat.Laeyendecker, misalnya mengaitkan
kelahiran sosiologi dengan serangkaian perubahan di bidang sosial politik. Perubahan
berkenaan dengna adanya reformasi Marthin Luther, meningkatnya individualisme,
lahirnya ilmu pengetahuan modern, berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri,
terjadinya Revolusi Industri pada abad ke-18, serta terjadinya Revolusi Prancis.
Pada abad ke-19 seorang filsuf bangsa Prancis bernama Auguste Comte, telah
menulis beberapa buku yang berisi pendekatan-pendekatan umum untuk
mempelajari masyarakat.Dia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan mempunyai
urutan-urutan tertentu berdasarkan logika.Setiap penelitian dilakukan melalui
tahap-tahap tertentu untuk mencapai tahap akhir, yaitu Ilmiah.Oleh sebab itu,
Auguste Comte menyarankan agar semua penelitian terhadap masyarakat
ditingkatkan menjadi suatu ilmu tentang masyarakat yang berdiri sendiri.Dari kondisi
tersebut, diartikan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum
yang merupakan hasil akhir dari perkembangan ilmu pengetahuan.Sosilogi lahir pada
saat-saat terakhir perkembangan ilmu pengetahuan.Oleh karena itu, sosiologi
didasarkan pada kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh ilmu pengetahuan
lainnya.
Lahirnya sosiologi tercatat pada tahun 1842, tatkala Auguste Comte menerbitkan
buku berjudul Positive-philosophy. Beberapa pandangan penting yang dikemukakan
oleh Auguste Comte adalah "hukum kemajuan manusia" atau "hukum tiga jenjang",
Menurut pandangan ini, sejarah akan melewati tiga jenjang yang mendaki.
o Jenjang Teologi Pada jenjang ini, manusia mencoba menjelaskan gejal disekitarnya
dengan mengacu pada hal-hal yang besifat adikodrati.
o Jenjang Metafisika, pada jenjang ini, manusia mengacu pada kekuatan-kekuatan
metafisi atau abstrak.
o Jenjang Positif, pada jenjang ini, penjelasan gejala alam ataupun sosial dilakukan
dengan mengacu pada deskripsi ilmiah.
Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari kata Sosial, yang berarti teman, serta Logos yang berarti ilmu
pengetahuan.Jadi, sosiologi ialah ilmu yang mempelajari kemasyarakatan.Objek
utama sosiologi yaitu mesyarakat. Ada beberapa tokoh yang mengungkapkan definisi
sosiologi, adapun penjelasannya sebagai berikut :
Auguste Comte : Sosiologi adalah ilmu yang memepelajari manusia sebagai
makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama. Sosiologi
sebagai ilmu sosial mempelajari segala aspek kehidupan bersama yang terwujud
dalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga, maupun peradaban.
Emile Durkheim : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial,
yakni fakta mengenai cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar
individu dan faktafakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan
individu.
Max Weber : Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan
sosial.
Soejono Soekanto : Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada
sendisendi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk
mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
William Kornblum : Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari
masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang
bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
Kegunaan Sosiologi
Sosiologi berguna untuk :
Perencanaan sosial
Penelitian
Pemahaman mengenai simbol kata-kata, kode
Pemahaman mengenai pola tingkah laku manusia dalam masyarakat
Kemempuan mempertimbangkan berbagai fenomena yang timbul secara
objektif
Kemampuan melihat kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku
anggota masyarakat atas sebab-sebab tertentu
Kehati-hatian menjaga pikiran yang rasional
Pembangunan
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
Pemecahan masalah sosial
Masalah kemiskinan, contoh : pengemis, pengangguran
Masalah psikologi, contoh : stres, gila, bunuh diri
Masalah biologi, contoh : penyakit ebola, mutasi genetik
Masalah kebudayaan, contoh : kenakalan remaja, perceraian
Tidak semua tindakan manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial.Lalu tindakan
yang bagaimanakah yang disebut dengan tindakan sosial?Perhatikan cerita berikut
ini. “Suatu sore, Bintang duduk-duduk diteras depan sambil mendengarkan musik.
Tiba-tiba ada seorang gadis cantik berambut panjang lewat di depan rumahnya.
Dengan maksud untuk menggoda gadis itu, Bintang kemudian bersiul”.
Dari cerita di atas, tindakan ‘bersiul’ yang dilakukan Bintang merupakan bentuk
tindakan sosial.Mengapa? Bintang ‘bersiul’ karena ingin menggoda gadis cantik
berambut panjang yang lewat di depan rumahnya. Dari situ, dapatkah kamu
memberikan definisi mengenai tindakan sosial? Tindakan sosial adalah suatu
tindakan yang dilakukan dengan berorientasi pada atau dipengaruhi oleh orang lain.
Menurut Max Weber, tindakan sosial dapat digolongkan menjadi empat kelompok (tipe),
yaitu tindakan rasional instrumental, tindakan rasional berorientasi nilai, tindakan
tradisional, dan tindakan afeksi.
Tindakan Rasional Instrumental Tindakan ini dilakukan seseorang dengan
memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dengan tujuan yang
akan dicapai. Misalnya guna menunjang kegiatan belajarnya dan agar bisa
memperoleh nilai yang baik, Fauzi memutuskan untuk membeli buku-buku
pelajaran sekolah daripada komik.
Tindakan Rasional Berorientasi Nilai sifat rasional dan memperhitungkan
manfaatnya, tetapi tujuan yang hendak dicapai tidak terlalu dipentingkan oleh si
pelaku. Pelaku hanya beranggapan bahwa yang paling penting tindakan itu
termasuk dalam kriteria baik dan benar menurut ukuran dan penilaian
masyarakat di sekitarnya.Misalnya menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya
masing-masing.
Tindakan Tradisional Tindakan ini merupakan tindakan yang tidak rasional.
Seseorang melakukan tindakan hanya karena kebiasaan yang berlaku dalam
masyarakat tanpa menyadari alasannya atau membuat perencanaan terlebih
dahulu mengenai tujuan dan cara yang akan digunakan. Misalnya berbagai
upacara adat yang terdapat di masyarakat.
Tindakan Afektif Tindakan ini sebagian besar dikuasai oleh perasaan atau emosi
tanpa pertimbangan-pertimbangan akal budi.Seringkali tindakan ini dilakukan
tanpa perencanaan matang dan tanpa kesadaran penuh.Jadi dapat dikatakan
sebagai reaksi spontan atas suatu peristiwa.Contohnya tindakan meloncat-loncat
karena kegirangan, menangis karena orang tuanya meninggal dunia, dan
sebagainya.
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu tafsiran seseorang terhadap perilaku orang lain yang
terwujud pembicaraan, gerak-gerik badan, sikap, maupun perasaan yang
disampaikan oleh orang yang bersangkutan dan orang tersebut menyampaikan
terhadap perasaan yang ingin disampaikan.
Lampiran 3
GLOSARIUM
Sosiolog : Orang yang ahli ilmu kemasyarakatan (ilmu sosial); ahli
sosiologi.
Sosiologis : Penjelasan dengan menggunakan teori-teori sosiologi.
Stereotip : Konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka
yang subjektif dan tidak tepat.
Teori : Pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan,
didukung oleh data dan argumentasi.
Penelitian1). : Pemeriksaan yang teliti; penyelidikan; 2) Kegiatan
pengumpulan,pengolahan, analisis, dan penyajian data yang
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan
suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengembangkan prinsip prinsip umum; dasar penelitian dengan
tujuan mengembangkan teori-teori ilmiah atau prinsip prinsip
dasar suatu disiplin yang lebih baik daripada hanya
memecahkan persoalan praktis;
Paradigma : Kerangka atau cara berpikir.
Etimologi : Pengertian sebuah istilah ditinjau dari asal usul katanya.
Empiris : Ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap
kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
Ilmu Pengetahuan : Himpunan pengetahun-pengetahuan yang tersusun secara
sistematis.
Kemiskinan : Suatu keadaan ketika seseorang tidak sanggup memelihara
dirinya sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak
mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam
kelompok tersebut.
Kumulatif : Disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, atau
memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori yang
lama.
Nonetis : Pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau
buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk
menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
Revolusi Industri : Peristiwa sejarah yang terjadi di Eropa dimana terjadi
transformasi masyarakat dari masyarakat yang tradisional
menjadi masyarakat modern melalui industrialisasi dan
ekonomi.
Sosiologi : Ilmu yang mempelajari tentang aspek sosial dari manusia atau
lebih sering disebut dengan masyarakat.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
1 BSE Buku Guru Oktafiana, dkk., S. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPS_BS_Kelas_X_Rev.pdf
2 BSE Buku Siswa Oktafiana, dkk., S. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat
Kurikulum danPerbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPA-BS-KLS_X_Rev.pdf
3 Sumber MateriTambahan
http://direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODEL/TAHUN%202017/
Model%20Paket%20C%20Mahir%20Dalam%20Jaringan/3-Model%20Bahan
%20Ajar/BahanAjar/8.%20MODUL%201%20sosiologi.pdf
https://mahasiswa.ung.ac.id/921411144/home/2013/10/13/sosiologi-sebagai-
ilmu-pengetahuan-dan-konsep-tentang-realitas-sosial-budaya.html