Anda di halaman 1dari 13

MODUL AJAR

I. INFORMASI UMUM
IDENTITAS
Nama Madrasah MAS Annajah
Nama Penyusun Arik Bestari Primawati
Mata Pelajaran Sosiologi
Fase/Kelas E/X
Semester Gasal
Pokok Bahasan Fungsi Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
Alokasi Waktu 6 JP (45 x 6)
Kompetensi Awal Sosiologi adalah ilmu yang sangat dekat dengan kehidupan kita
sehari-hari. Sebagai ilmu yang mempelajari manusia dan
masyarakat, sosiologi bukan ilmu yang membahas tentang benar
dan salah, melainkan menjelaskan berbagai fenomena sosial secara
ilmiah. Pada bagian ini kalian akan mempelajari sejarah sosiologi
dan beberapa sosiolog yang melahirkan teori teori sosiologi. Selain
itu, kalian akan belajar cara melakukan penelitian sosial secara
sederhana, sehingga teori yang kalian pelajari dapat membantu
untuk menganalisis berbagai gejala sosial. Harapannya, kalian akan
mendapatkan manfaat dari belajar sosiologi. Beberapa topik
sosiologi seperti tindakan sosial, interaksi sosial, lembaga sosial,
dan heterogenitas social juga akan di pelajari pada bagian ini.
Profil Pelajar Pancasila  Bernalar kritis : siswa dapat membangun keterkaitan antara
berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan
menyimpulkannya.
 Gotong royong : siswa dapat bekerjasama secara kolabortif
untuk mencapai tujuan pembelajaran
 Kreatif :
siswa dapat menghasilkan karya pembelajaran dan gagasan
yang orisinal.
 Berkeadaban (ta’addub) :
Siswa mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menjunjung tinggi akhlak mulia
 Lurus dan tegas (I’tidal) :
Siswa melaksanakan kewajiban dan hak secara proporsional
 Kesetaraan (musawah) :
Siswa tidak berisikap diskriminatif terhadap yang lain dalam
hal perbedaan keyakinan, tradisi, asal-usul
 Dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikar) : Terbuka
terhadap perubahan dan perkembangan zaman serta mampu
menciptakan hal baru untuk kemajuan umat
Sarana dan Prasarana  LCD proyektor,
 Laptop
 Tayangan slide Power Point (PPT) yang telah disiapkan,
 Jaringan Internet
 Buku Panduan Sosiologi,
Target Peserta Didik  Peserta didik dengan kecepatan belajar tinggi
 Peserta didik umum
 Peserta didik dengan kecepatan belajar rendah
Model Pembelajaran Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan
Project Based Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran
berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
I. KOMPONEN INTI

1. Tujuan Pembelajaran

Domain CP:

Memahami fungsi sosiologi sebagai ilmu yang secara kritis mengkaji masyarakat

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mengenal dan memahami pengertian, ciri, dan fungsiyang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat dan lingkungannya
2. Peserta didik mampu menganalisis konsep dasar sosiologi dan mengaitaknnya dengan konteks
social
3. Peserta didik mampu mengaplikasikan teori, pendekatan dan metode ilmu-ilmu sosial dalam
penelitian sederhana dan mengomunikasikan secara lisan dan/atau tulisan sesuai dengan
kaidah penulisan ilmiah dengan memanfaatkan teknologi informasi

2. Asesmen
a. Diagnostik :
 Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang ilmu sosiologi?
 Jelaskan mengapa kalian perlu mempelajari ilmu sosiologi?
 Jelaskan apa yang anda ketahui tentang masyarakat?
 Jelaskan apa yang anda ketahui tentang interaksi sosial?
 Apakah nilai dan norma sosial itu sama?
 Bagaimanakah hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan?

b. Formatif :
 Tertulis :
 Mengerjakan LKPD
 Menceritakan secara jujur apa yang dipahami dan tidak dipahami tentang materi yang
disajikan beserta alasannya.
 Tidak tertulis
 Keberanian dalam mengemukakan pendapat saat diskusi atau tanya jawab
 Menghargai perbedaan kelompok
 Bertanggung jawab mengerjakan dan menyelesaikan tugas mandiri

c. Sumatif :
 Bagaimana penjelasan tentang sosiologi sebagai ilmu sosial?
 Jelaskan bagaimana penerapan paradigma sosiologi dalam masyarakat!
 Jelaskan fungsi sosiologi untuk penelitian dan berikan contohnya!
 Jelaskan salah satu teori sosiologi dan bagaimana implementasinya dalam mengkaji suatu
gejala sosial!
 Apakah terdapat hubungan antara sosiologi dengan ekonomi, jelaskan!

3. Pemahaman Bermakna
Manfaat yang akan peserta didik terima setelah mengikuti proses pembelajaran ini adalah:
 Sejarah perkembangan sosiologi akan membantu peserta didik berwawasan lebih luas.
 Ciri ciri sosiologi dapat diterapkan dalam melihat fenomena sosial tidak hanya dari satu sisi
dan melatih cara berfikir kritis dan nonetis.
 Menggunakan pendekatan sosiologi dan teori dari tokoh sosiologi untuk menganalisis suatu
fenomena di masyarakat.
 Paradigma sosiologi dapat membantu siswa dalam melihat berbagai macam perspektif
terhadap suatu fenomena sosial
 Peserta didik dapat berkontribusi dan kritis dalam penyelesaian masalah menggunakan
fungsi sosiologi.
 Menghubungkan dan mengintegrasikan sosiologi dengan ilmu sosial lainnya untuk
menganalisis suatu fenomena sosial yang terjadi di masyarakat
4. Pertanyaan Pemantik
 Masyarakat selalu mengalami perubahan, bagaimana sosiologi tetap eksis menjadi ilmuyang
mempelajari masyarakat?
 Masyarakat adalah suatu hal yang kompleks, bagaimana cara pandang dan analisis sosiologi
terhadap suatu fenomena? Bagaimana fungsi sosiologi dalam masyarakat ?
 Sebagai salah satu ilmu pengetahuan sosial sosiologi dapat berkolaborasi dengan disiplini lmu
lainnya, bagaimana hubungan sosiologi dengan ilmu sosial lainnya?

5. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan
penilaian hasil pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) Beriman, Bertakwa
Pendahuluan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) Mandiri, 3)
Bernalar kritis, 4) Kreatif, 5) Bergotong royong, dan 6) Berkebinekaan
global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam
satuan pendidikan.
 Guru menjelaskan tentang sosiologi sebagai ilmu secara singkat dan
topik-topik yang dipelajari dalam sosiologi.
 Guru menanyakan kepada peserta didik tentang konsep masyarakat.
 Guru mengajak peserta didik meredefinisi tentang konsep masyarakat
sesuai dengan bahasa peserta didik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
pemahaman peserta didik tentang konsep masyarakat.
 Guru memandu peserta didik menuliskan atau menyampaikan pendapat
Kegiatan Inti mereka tentang konsep masyarakat. Tahap ini penting untuk memahami
kesalahan tentang pemahaman peserta didik akan masyarakat.
 Guru memandu peserta didik bahwa belajar sosiologi sangat dekat
dengan kehidupan manusia.
 Guru menjelaskan tentang topik sosiologi yang hendak dipelajari
selama beberapa bulan ke depan.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pendapat atau pertanyaan.
 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada
Penutup pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan
motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.
 Peserta didik menuliskan refleksi pembelajaran mengenai:
Refleksi Peserta Didik dan - Hal baru yang telah mereka pelajari.
Pendidik - Hal menarik yang telah dipelajari selama proses kegiatan baik
materi maupun proses investigasi mereka.
Pertemuan ke-2
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan
penilaian hasil pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) Beriman, Bertakwa
Pendahuluan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) Mandiri, 3)
Bernalar kritis, 4) Kreatif, 5) Bergotong royong, dan 6) Berkebinekaan
global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam
satuan pendidikan.
Kegiatan Inti  Guru menjelaskan tugas dan memberikan pijakan mengenai kegiatan
belajar yang hendak dilakukan pada pertemuan termasuk penugasan
yang dikerjakan di rumah.
Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik:
Bertanya dan Mengidentifikasi Masalah
 Peserta didik menyusun pertanyaan tentang hal yang belum mereka
ketahui mengenai sosiologi.
Misalnya: Apa itu sosiologi? Bagaimana kelahiran sosiologi? Apa
keterkaitan Revolusi Industri dan Revolusi Prancis dengan
sosiologi? Apa saja objek kajian sosiologi? Siapa saja para sosiolog
dan apa karya mereka?
 Guru dapat mengembangkan pertanyaan di luar contoh.
Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi sesuai
pertanyaan mereka dengan menggunakan berbagai sumber belajar
yang relevan.
Mengelola Informasi
 Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang
diperoleh.
 Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik
selama penugasan.
 Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan
berbagai media, dapat berupa film, slide PowerPoint, tulisan,
newsletter,poster, dan lain-lain.

 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.


 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada
Penutup pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan
motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.
 Peserta didik mempresentasikan laporan dengan menggunakan
berbagai media.
 Peserta didik menuliskan refleksi pembelajaran mengenai:
- Hal baru yang telah mereka pelajari.
- Hal menarik yang telah dipelajari selama proses kegiatan baik
materi maupun proses investigasi mereka.
 Guru memandu kegiatan diskusi atau presentasi peserta didik
Refleksi Peserta Didik dan mengenai kelahiran dan perkembangan sosiologi.
Pendidik  Guru memberikan feedback/ ulasan tentang presentasi peserta didik
bahwa kelahiran dan perkembangan sosiologi lahir dari berbagai
masalah akibat perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Hal ini
juga dikaitkan dengan perkembangan sosiologi konteks masyarakat
Indonesia.
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pendapat atau pertanyaan.

Pertemuan ke-3
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan
penilaian hasil pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) Beriman, Bertakwa
Pendahuluan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) Mandiri, 3)
Bernalar kritis, 4) Kreatif, 5) Bergotong royong, dan 6)
Berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar
kelulusan dalam satuan pendidikan.
Kegiatan Inti  Guru menjelaskan tugas dan memberikan pijakan mengenai kegiatan
belajar yang hendak dilakukan pada pertemuan termasuk penugasan
yang dikerjakan di rumah.
Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik:
Bertanya dan Mengidentifikasi Masalah
 Peserta didik menyebutkan fenomena sosial yang terjadi di
lingkungan mereka untuk kemudian didiskusikan bersama-sama.
Misalnya: kemacetan lalu lintas, kemiskinan, anak-anak yang putus
sekolah, pembangunan fasilitas public, dan lain sebagainya
 Guru dapat memberikan pertanyaan- pertanyaan untuk
mengembangkan kepekaan sosial siswa terkait permasalahan yang
mereka temui.

Mengumpulkan Informasi
 Guru menyampaikan materi mengenai objek kajian sosiologi dan
gejala sosial
 Peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi sesuai
fenomena sosial yang mereka temukan dengan menggunakan
berbagai sumber belajar yang relevan.
Mengelola Informasi
 Peserta didik menganalisis keterkaitan objek kajian sosiologi dengan
gejala sosial yang mereka temui di Masyarakat.
 Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik
selama penugasan.
 Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik.

Merencanakan dan Mengembangkan Ide


Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan
berbagai media, dapat berupa film, slide PowerPoint, tulisan,
newsletter,poster, dan lain-lain.
 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada
Penutup pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan
motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.
 Peserta didik mempresentasikan laporan dengan menggunakan
berbagai media.
 Peserta didik menuliskan refleksi pembelajaran mengenai:
- Hal baru yang telah mereka pelajari.
- Hal menarik yang telah dipelajari selama proses kegiatan baik
materi maupun proses investigasi mereka.
 Guru memandu kegiatan diskusi atau presentasi peserta didik
Refleksi Peserta Didik dan
mengenai kelahiran dan perkembangan sosiologi.
Pendidik
 Guru memberikan feedback/ ulasan tentang presentasi peserta didik
bahwa kelahiran dan perkembangan sosiologi lahir dari berbagai
masalah akibat perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Hal ini
juga dikaitkan dengan perkembangan sosiologi konteks masyarakat
Indonesia.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengajukan pendapat atau pertanyaan.

III. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. Pengayaan dan Remedial
3. Bahan Bacaan Pendidik dan Peserta Didik
4. Glosarium
5. Daftar Pustaka

Jakarta, ……………………….2023
Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

Mohamad Ikhlas, S.Pd Arik Bestari Primawati, S.Pd


NIP.198001152007101003
LAMPIRAN 1
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Aktivitas 1
Petunjuk kerja:
 Gunakanlah berbagai sumber untuk mengerjakan tugas ini.
 Tuliskan semua jawaban di buku atau media lainnya.
 Kemukakan temuan kalian di kelas melalui diskusi kelas yang dipandu oleh guru kalian.
Tugas:
 Untuk memahami pembelajaran kali ini Peserta Didik dapat mengerjakan tugas mandiri
dengan mempelajari materi yang ada pada modul ini :

Dari kedua gambar tokoh sosiologi tersebut, jelaskan teori yang di kemukan dengan benar.
No. Tokoh Sosiologi Teorinya
1.

2.

 Kerjakan Latihan soal untuk menguji pemahaman konsep. Kemudian Cocokkanlah


jawabanmu dengan modul ini atau tanyakan pada guru Mata Pelajaran Sosiologi!
1. Sebutkan dua peristiwa penting yang mendorong lahirnya sosiologi dunia ?
2. Apa yang dimkasud dengan ilmu sosiologi ?
3. Sosiologi mempunyai empat ciri ilmu, salah satunya adalah ilmu sosiologi yang selalu
berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan. Ciri sosiologi
tersebut dikenal dengan istilah apa ?
4. Sebutkan hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan ?
5. Apa yang dimaksud dengan sosiologi bersifat non-etis sebagai ilmu pengetahuan tentang
masyarakat ?

 Lakukan kegiatan ini secara kelompok ( 4 Orang)


 Carilah informasi mengenai sejarah perkembangan sosiologi di Eropa, tokoh-tokoh yang
berperan dan pemikiran atau pandangan dari masing-masing tokoh!
 Susunlah hasil temuan kalian dalam bentuk lini masa atau garis waktu. Buatlah semenarik
mungkin
LAMPIRAN 2
REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Remedial
Mengerjakan kembali soal di atas.
Prinsip dari remedial adalah memberikan kesempatan peserta didik memperbaiki proses belajar yang
belum tercapai. Mengacu dari Mukhtar dan Rusmini (2005) pembelajaran remedial adalah proses
pembelajaran dalam bentuk kegiatan perbaikan yang terencana, sehingga diharapkan dapat membantu
ketuntasan belajar peserta didik. Remedial terjadi dikarenakan beberapa faktor yaitu; faktor peserta
didik yang terkait dengan kompleksitas masalah maupun kebutuhan peserta didik (terutama untuk
peserta didik berkebutuhan khusus), faktor penyampaian materi yang belum optimal maupun faktor
daya dukung dari sekolah dan orang tua. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan guru dalam
remedial adalah:
 Adaptif: menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, misalnya guru menggunakan
berbagai media untuk menfasilitasi kebutuhan pesertadidik.
 Interaktif: guru melibatkan teman sebaya, orang tua, konselor sekolah untuk mendukung
peserta didik agar mencapai ketercapaian belajar secara optimal.
 Fleksibel: guru meluangkan waktu secara fleksibel untuk mendukung ketercapaian peserta
didik.

PENGAYAAN
Tugas:
 Temukan contoh kasus dari tiga paradigma sosiologi yang terdapat di masyarakat maupun di
lingkungan sekitar kalian.
 Kemukakan alasan dari pemilihan ketiga contoh kasus yang termasuk fakta sosial, definisi
sosial, dan perilaku social
 Carilah artikel berita yang terkini dan teraktual!
 Analisislah fungsi sosiologi yang terdapat dalam artikel berita tersebut!
 Kerjakan dengan kreatif dalam bentuk mind mapping!
LAMPIRAN 3
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Pengantar Sosiologi: Kelahiran dan Kajian Sosiologi


Lihatlah lingkungan sekitar kalian, amatilah bagaimana individu berinteraksi dengan individu lain?
Mengapa manusia harus menyesuaikan diri dengan masyarakat di mana mereka tinggal? Apakah kita
membutuhkan teman dan sahabat untuk berbagi cerita tentang berbagai peristiwa yang pernah kita
alami? Sebelum kalian membaca lebih lanjut materi sosio- logi dalam buku ini, kalian membutuhkan
imajinasi agar kalian dapat memahami cara belajar sosiologi. Bayangkan, apabila kalian bagian dari
penumpang sebuah kapal yang berisi 100 orang lalu kapal tersebut terdampar di sebuah pulau terasing
tanpa penduduk.

Latar belakang penumpang kapal tersebut sangat beragam karena berasal dari berbagai daerah.
Persediaan makanan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penumpang kapal sangat terbatas. Kapal
yang terdampar karena cuaca buruk dan telah menghancurkan peralatan komunikasi serta navigasi
membuat penumpang harus bertahan dan hidup bersama di suatu pulau terasing untuk jangka waktu
yang belum dapat dipastikan. Sebagai salah satu penumpang, tentu kalian ingin bertahan agar dapat
selamat.Dapatkah kalian mengidentiikasikan berbagai permasalahan yang akan kalian hadapi untuk
bertahan? Relasi sosial seperti apa yang akan kalian lakukan untuk hidup bersama? Bagaimanakah
kalian mengatasi berbagai masalah yang akan kalian temukan? Untuk menjawab pertanyaan ini, kalian
dapat mendiskusikan dengan teman kalian.

Sekilas, ketika kalian membayangkan kisah penumpang yang terdampar seperti cerita di atas, mungkin
kalian dapat menemukan kisah yang mirip serta kalian temukan dalam kehidupan kita sehari- hari.
Ketika duduk di bangku SMP, kalian telah memahami bahwa manusia adalah mahkluk sosialyang
selalu membutuhkan manusia lain untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Ketika kalian sedih,
bahagia karena harapan kalian telah tercapai atau belum tercapai merupakan hal yang berkaitan
dengan relasi sosial yang kalian bangun. Coba kalian renungkan, hal apa yang mampu membuat kalian
bersedih maupun berbahagia? Tentu hal ini berkaitan dengan orang lain dan relasi sosial. Misalnya
keluarga, pertemanan, persaudaraan, dan lain-lain.

Sosiologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari tentang berbagai fenomena berupa masalah sosial
dan masyarakat lahir dari kegelisahan para sosiolog yang melihat hal-hal di atas bukan sebagai
fenomena biasa. Mereka mempertanyakan mengapa masyarakat berubah? Mengapa manusia sebagai
individu melakukan suatu tindakan? Mengapa terdapat perubahan sosial? Bagaimana masyarakat
berubah? Mengapa individu berubah baik perilaku maupun pemikirannya?

Masyarakat menjadi salah satu obyek kajian sosiologi, menurut Soekanto (2009: 13), hal ini di-
karenakan di dalam masyarakat terdiri dari beberapa segi yaitu, segi ekonomi, segi politik, segi
antropologi dan segi sejarah. Menurut Auguste Comte, istilah sosiologi ber- asal dari gabungan bahasa
Romawi (socious) berarti kawan dan bahasa Yunani (logos) berarti bicara. Ber- dasarkan dua kata
tersebut, sosiologi dapat diartikan “berbicara mengenai masyarakat”. Auguste Comte yang hidup di
Perancis pada tahun 1798 hingga 1857 dandibesarkan setelah Revolusi Perancis, dikenal se- bagai
bapak sosiologi. Dia dikenal sebagai ilsuf yang menyelidiki berbagai gejala tentang tatanan ma-
syarakat dan dinamika masyarakat. Keresahannya dengan kondisi masyarakat pada waktu dia hidup
telah melahirkan beberapa karya. Salah satu bukunya Plan of Scientiic Works Necessary for the Re-
organization of Society (1822) menjelaskan tentang bagaimana cara dan pendekatan dari perencanaan
sosial.

Di tempat dan waktu yang lain, sebelum Auguste Comte lahir, pada abad ke 14 di Tunis, terdapat
seorang Sejarawan yang bernama Ibnu Khaldun yang juga mengkaji tentang masyarakat. Dalam
bukunya Muqaddimah Ibnu Khaldun telah menjelaskan tentang masyarakat yang menetap dan suku-
suku yang nomaden (hidup dengan berpindah- pindah tempat) di Afrika Utara. Sosiologi lahir dari
situasi dan kondisi masyarakat terutama di Eropa pada abad 18 ketika terjadi Revolusi Industri dan
Revolusi Perancis. Revolusi Industri yaitu perubahan besar-besaran yang mengubah masyarakat
agraris menjadi masyarakat industri yang berdampak pada kondisi sosial, ekonomi dan budaya.

Revolusi Industri kemudian berkembang dari Eropa ke Amerika dan berbagai wilayah lain di dunia.
Revolusi industri benar-benar mengubah tatanan sosial, yang awalnya cara hidup masyarakat dianggap
tradisional menjadi modern. Pekerjaan yang pada awalnya dikerjakan oleh tenaga manusia digantikan
oleh mesin. Beberapa perubahan sosial yang terjadi akibat revolusi industri adalah perubahan
teknologi karena penemuan mesinmesin, perubahan tata kerja, perubahan budaya, perubahan politik,
pengangguran, kemiskinan dan masih banyak lagi.Berbagai masalah sosial timbul, dan hal inilah yang
melahirkan dan menjadikan sosiologi berkembang sebagai ilmu pengetahuan.

Salah satu sosiolog, yaitu Emile Durkheim (1859- 1917), melakukan penelitian tentang bunuh diri.
Melalui karyanya Suicide (1897), Durkheim menjelaskan latar belakang mengapa individu melakukan
bunuh diri. Bagaimana masyarakat dan tatanan sosial berkontribusi sehingga menyebabkan seseorang
melakukan bunuh diri, merupakan kegelisahan dari Durkheim. Dalam penelitiannya, Durkheim
membagi empat tipe bunuh diri yaitu egoistik, anomik, altruistik, dan fatalistik. Dengan menggunakan
berbagai sumber belajar lainnya, kalian dapat menjelaskan maksud dari Durkheim tentang empat tipe
bunuh diri termasuk menggunakan tipe-tipe bunuh diri untuk menjelaskan berbagai masalah tentang
hal itu. Selama karir Durkheim menjadi sosiolog telah banyak penelitianpenelitian yang dia lakukan
untuk menjelaskan berbagai masalah dan gejala sosial masyarakat pada masa hidupnya.

Sosiolog klasik lainnya yang sangat terkenal yaitu Karl Marx (1818- 1883) yang lahir di Jerman dan
hidup di berbagai negara Eropa. Karl Marx melahirkan beberapa pemikiran dalam ilmu sosial, yang
menjelaskan tentang konlik sosial, kelas sosial, agama, ideologi dan ekonomi suatu masyarakat.
Beberapa pandangannya tentang konlik di masyarakat adalah konlik melekat dalam masyarakat, selalu
terjadi pertentangan dan ketegangan antara kelas pekerja (buruh) dengan pengusaha. Teori konlik dari
Karl Marx menjelaskan bahwa kekayaan dan kekuasaan yang tidak terdistribusi secara merata dapat
menyebabkan konlik sosial. Pemikiran Karl Marx banyak melahirkan sosiolog dan ilmuwan sosial
hingga masa sekarang. Mereka mengembangkan teori Karl Marx dan menyesuaikannya dengan
perubahan suatu masyarakat. Para sosiolog dan ilmuwan sosial yang dipengaruhi oleh pemikiran Karl
Marx ini disebut sebagai Marxian.

Sosiolog dari Jerman yaitu Max Weber (1818-1883) dengan teorinya “Verstehen” yang berarti untuk
memahami, digunakan untuk menganalisa dan menafsirkan mengapa individu melakukan tindakan
sosial. Menurut Max Weber, sosiologi adalah ilmu yang berupaya untuk memahami tindakan sosial.
Melalui Verstehen, kalian dapat melakukan penelitian mengapa individu melakukan suatu tindakan
yang berdampak bagi orang lain. Sebagai contoh, gejala seorang pelajar yang membolos sekolah,
kalian dapat melakukan penelitian, mengapa teman kalian membolos? Apa motivasi dan alasan yang
membuat teman kalian melakukan tindakan bolos sekolah. Dengan Verstehen, kalian dapat
menggunakan teori ini untuk menjelaskan beberapa gejala sosial. Beberapa karya lain dari Max Weber
yang terkenal yaitu The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (1904) menjelaskan tentang
keterkaitan antara ajaran di agama Kristen Protestan (terutama aliran Kalvinisme) yang memberikan
semangat bagi pemeluknya untuk bekerja keras mencapai kesejahteraan. Semangat bekerja yang
timbul dari ajaran (etika) agama Kristen Protestan dianggap memengaruhi perkembangan kapitalisme
yang berkembang pesat di Eropa Barat.

Selain berkembang di Eropa, sosiologi juga berkembang pesat di Amerika Serikat seiring revolusi
industri yang terjadi di masyarakat Amerika. Salah satu sosiolog Amerika Serikat yang terkenal adalah
Talcott Parsons (1902- 1979). Salah satu teori yang sangat terkenal dari Talcott Parsons adalah
fungsionalisme struktural. Berdasarkan teori ini, masyarakat terdiri dari berbagai bagian yang saling
berhubungan, memiliki fungsi dalam suatu sistem yang terintegrasi sehingga membentuk
keseimbangan. Pandangan Talcott Parsons me- ngenai fungsionalisme struktural dipengaruhi oleh cara
kerja organisme biologis. Bagi penganut teori fungsionalisme struktural, apabila terdapat konlik,
ketegangan sosial maka berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Untuk menjaga agar bagian-bagian
masyarakat tetap berfungsi dan keseimbangan terjaga maka menurut teori ini, membutuhkan adanya
kontrol sosial, sosialisasi, adaptasi, kepemimpinan, reproduksi aturan, pelapisan sosial dan keluarga.
Sebagai contoh, menurut teori ini, adanya tindakan kriminal akan memfungsikanperan polisi sebagai
penjaga ketertiban sosial. Contoh yang lain, untuk menjaga keseimbangan masyarakat, pelapisan
sosial seperti keberadaan kelas bawah, menengah maupun atas, berfungsi untuk menjaga peran
masingmasing. Contoh pada sektor industri, pengusaha membutuhkan buruh untuk mengerjakan
berbagai pekerjaan di perusahaannya.

Tentu pandangan dari teori fungsionalisme struktural berbeda dengan teori konlik yang dikembangkan
oleh Karl Marx. Dapatkah kalian menemukan perbedaan dari kedua sosiolog ini dalam melihat
masyarakat. Untuk itu, kalian dapat mengerjakan tugas di bawah ini untuk memahami perbedaan dari
kedua teori tersebut.

Sosiologi sebagai ilmu yang terus berkembang seiring dengan dinamika masyarakat, melahirkan
banyak ilmuwan sosial dan sosiolog. Ilmu ini hadir dari rasa ingin tahu para ilmuwan yang
dikembangkan melalui penelitian sehingga melahirkan banyak teori-teori yang menjelaskan berbagai
gejala sosial manusia dan masyarakat.
Sebagai ilmu yang berusaha menjelaskan berbagai fenomena sosial, sosiologi memiliki beberapa sifat
yaitu:
1. Empiris. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menghasilkan teori dan temuan melalui
penelitian ilmiah baik dengan pengamatan, wawancara, dan analisa secara ilmiah atas fakta-
fakta sosial, bukan berdasarkan asumsi ataupun dugaan. Hasil penelitian sosiologi
berdasarkan data.
2. Teoritis. Sosiologi berusaha menyusun temuan dan kesimpulan, menjelaskan tentang
hubungan sebab-akibat, korelasi antar berbagai variabel atau faktor melalui penelitian ilmiah.
3. Kumulatif. Teori dalam sosiologi senantiasa berkembang dan dinamis sesuai dengan
dinamika masyarakat. Bahkan teori yang sudah ada dikaji ulang untuk mengetahui apakah
masih relevan.
4. Non Etis. Sosiologi bukan ilmu yang mempersoalkan tentang benar dan salah, atau baik
danburuk, tetapi berusaha menjelaskan dan mengungkapkan berbagai gejala ataupun masalah
sosial.

Sosiologi menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi adalah ilmu kemasyarakatan yang
mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial. Sosiologi menurut
Roucek dan Warren adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok.
Sosiologi menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt adalah ilmu yang mempelajari masyarakat.
Bagi Horton dan Hunt (1987), masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri,
hidup bersama-sama dalam jangka waktu yang cukup lama, mendiami suatu wilayah yang sama,
memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok
tersebut.

Setelah membaca pendapat para sosiolog tentang deinisi sosiologi, dapatkah kalian membuat deinisi
sendiri tentang apa itu sosiologi? Sebagai ilmu pengetahuan dan memiliki kebutuhan untuk me-
ngembangkan keilmuannya, dalam menjelaskan berbagai gejala sosial, sosiologi membutuhkan
kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai ilmu sosial, ilmu budaya, ilmu sejarah, ilmu eksakta, ilmu
politik, antropologi, sejarah, ilmu ekonomi, matematika, statistik, geograi, bahasa dan sastra, seni,
psikologi, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), aplikasi dan software TIK, dan masih banyak
lagi. Dengan revolusi industri 4.0 terdapat banyak aplikasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk membantu sosiolog melakukan analisis data.

Berbagai cabang dalam sosiologi yang mempelajari suatu fenomena sosial secara lebih khusus yaitu
sosiologi agama, sosiologi politik, sosiologi pendidikan, sosiologi hukum, sosiologi konlik, sosiologi
pedesaan, sosiologi keluarga, sosiologi kedokteran, sosiologi industry, sosiologi budaya dan masih
banyak lagi. Beberapa fokus kajian sosiologi dalam mempelajari berbagai fenomena sosial adalah
sebagai berikut:
1. Interaksi sosial dan tindakan sosial
2. Sosialisasi
3. Kelompok sosial
4. Hubungan antarkelompok
5. Penduduk
6. Komformitas dan penyimpangan
7. Perilaku kolektif
8. dan gerakan sosial
9. Perubahan sosialKajian perempuan dan gender
10. Norma dan lembaga social
11. Kebudayaan
12. Struktur social
13. Kesejahteraan dan kemiskinan

Fokus kajian sosiologi bukan hanya sebatas seperti yang telah disebutkan di atas. Masih banyak kajian
sosiologi yang dapat dikembangkan. Di antara berbagai fokus kajian sosiologi seperti yang
telahdisebutkan di atas, dapatkah kalian menemukan fokus kajian sosiologi yang lain? Berikan contoh
penjelasan dari beberapa kajian sosiologi.

Kajian perempuan dan gender sebagai kajian sosiologi akan mem- pertanyakan, mengapa terdapat
perlakuan yang berbeda bagi perempuan? Mengapa pekerjaan rumah tangga seperti memasak
seringkali melekat menjadi tugas perempuan padahal ini juga dapat dilakukan oleh laki-laki? Tujuan
sosiologi dalam kajian perempuan dan gender adalah menjelaskan berbagai miskonsepsi yang telah
sekian lama terjadi pada masyarakat. Ide dari kesetaraan gender lahir untuk memperjuangkan
kesetaraan dan keadilan sosial antara laki-laki dan perempuan. Hal ini terjadi karena sejarah manusia
begitu kuat dengan dominasi perspektif laki-laki. Kalian dapat mengecek dari berbagai cerita rakyat
dan tradisi lisan di daerah kalian bagaimana perempuan dikisahkan, dan digambarkan. Kalian dapat
juga mencari informasi bagaimana representasi peran perempuan dalam sektor publik, misalnya
anggota DPR, pemimpin perempuan dan masih banyak kajian tentang perempuan dan gender yang
dapat dieksplorasi.

Hubungan antar kelompok dalam sosiologi berupaya menjelaskan hubungan antara dua kelompok atau
lebih yang memiliki ciri khusus. Pengelompokan masyarakat menurut Kinloch (1979) mengacu dari
beberapa kriteria, seperti: Kriteria isik yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia (tua-muda), dan ras.
Pengelompokan sosial berdasarkan kriteria kebudayaan yaitu suku dan agama. Kriteria berdasarkan
perilaku, yaitu mereka yang memiliki perilaku yang mirip (minat yang sama), misalnya kelompok
pecinta binatang, kelompok pesepeda dan lain-lain. Kriteria ekonomiyaitu merekayang
memilikikekuasaan ekonomi dan tidak memiliki kekuasaan atas ekonomi, missal, golongan kaya
(pengusaha), dan kaum miskin (buruh). Beberapa hal Beberapa hal yang dikaji dalam hubungan antar
kelompok adalah hubungan kelompok mayoritas dan minoritas, lalu stereotip dan prasangka. Tentu
gejala sosial ini sering kitatemukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Menurut kalian, mengapa
seringkali terdapat prasangka atas kelompok sosial lain? Apa yang terjadi apabila stereotip dan
prasangka terus berkembang? Apa akibatnya dalam hubungan antar kelompok? Hal ini dapat kalian
temukan dengan memperkaya bacaan tentang sosiologi dan mendiskusikan dengan teman, guru
maupun orang tua kalian.

Untuk mengetahui banyak hal tentang kajian-kajian sosiologi, kalian dapat membaca berbagai buku
dan sumber-sumber lain serta semakin menajamkan pengamatan, mempertanyakan berbagai macam
gejala sosial yangterjadi di sekitarkita. Sosiologi begitu dekat dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sebagai contoh, mengapa kalian harus berteman? Atas dasar apa pertemanan kalian? Serta berbagai
gejala sosial lain yang dapat kalian jelaskan secara sosiologis. Pada bagian ini kalian juga akan belajar
tentang berbagai paradigma dalam sosiologi.

Berikut ini daftar bacaan dengan tema Konsep dan ruang lingkup sosiologi yang sudah disiapkan guru
dalam bentuk power point :
https://www.canva.com/design/DAFESV2Fres/AK-fX-48dJzwSBzmM-bMCA/edit?
utm_content=DAFESV2Fres&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=shareb
utton
LAMPIRAN 4
GLOSARIUM

Sosiolog : Orang yang ahli ilmu kemasyarakatan (ilmu sosial); ahli sosiologi.
Sosiologis : Penjelasan dengan menggunakan teori-teori sosiologi.
Stereotip : Konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang
subjektif dan tidak tepat.
Teori : Pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh
data dan argumentasi.
Penelitian : Pemeriksaan yang teliti; penyelidikan; 2) Kegiatan
pengumpulan,pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara
sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji
suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip prinsip umum; dasar
penelitian dengan tujuan mengembangkan teori-teori ilmiah atau prinsip
prinsip dasar suatu disiplin yang lebih baik daripada hanya memecahkan
persoalan praktis;
Paradigma : Kerangka atau cara berpikir.
Etimologi : Pengertian sebuah istilah ditinjau dari asal usul katanya.
Empiris : Ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan
dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
Ilmu Pengetahuan : Himpunan pengetahun-pengetahuan yang tersusun secara sistematis.
Kemiskinan : Suatu keadaan ketika seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sesuai
dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan
tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
Kumulatif : Disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, atau memperbaiki,
memperluas, serta memperkuat teori-teori yang lama.
Nonetis : Pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah
tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara
mendalam.
Revolusi Industri : Peristiwa sejarah yang terjadi di Eropa dimana terjadi transformasi
masyarakat dari masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat modern
melalui industrialisasi dan ekonomi.
Sosiologi : Ilmu yang mempelajari tentang aspek sosial dari manusia atau lebih sering
disebut dengan masyarakat.
LAMPIRAN 5
DAFTAR PUSTAKA

1 BSE Buku Guru Oktafiana, dkk., S. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPS_BS_Kelas_X_Rev.pdf
2 BSE Buku Siswa Oktafiana, dkk., S. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Kurikulum
danPerbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPA-BS-KLS_X_Rev.pdf
3 Sumber MateriTambahan
https://repositori.kemdikbud.go.id/21973/1/X_Sosiologi_KD-3.1_FINAL.pdf

Anda mungkin juga menyukai