Kelas/Semester/Tp : X/Ganjil/2021-2022
RPP (1) KD/Materi Pokok : 3.1/Pengertian Sosiologi dan latar
belakang lahirnya sosiologi
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit /1 x pertemuan
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui pendekatan saintifik dan model pembelajaran discovery liearning, dengan metode pembelajaran Penugasan mandiri
dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa dapat
mengkonsepkan materi, terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik
serta dapat “ Memahami pengetahuan dasar Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berfungsi untuk mengkaji gejala
sosial di masyarakat”. Serta Menalar suatu gejala sosial dilingkungan sekitar dengan menggunakan pengetahuan
sosiologis. Dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan
kejujuran (integritas) .
KEGIATAN PEMBELAJARAN
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING
Pendahuluan Melakukan pembukaan dengan salam dan doa (Budaya Sekolah Religius )
(10 menit Peserta didik menyetor hafalan dan memahami Surat al-Hujurat ayat 13 ,tentang penciptaan
manusia berpasangan dan penting hidup bersuku ,berkelompok dan bermasyarakat
(integrasi agama )
Minangkabau ( BAM )"Kamanakan Barajo Ka Mamak, Mamak Barajo Ka Pangulu, Pangulu Barajo
Ka Mufakat, Mufakat Barajo Ka Nan Bana, Nan Bana / tahfizh (Budaya Sekolah Religius),
menyanyikan laguWajib* (Budaya Sekolah Nasionalisme), kegiatan Literasi (Budaya Sekolah
Literasi)
Mengingatkan materi sebelumnya, menerima informasi materi yang akan dibahas (appersepsi )
Manfaat pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (kritis)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan di ajarkan
Kegiatan Inti Stimulasi
(65 menit) Peserta didik diminta mengamati video revolusi perancis yang ditayangkan oleh guru ( Critical
thinking, literasi teknologi )
Problem Statement
Peserta didik mendengarkan pertanyaan guru terkait dengan gejolak masyarakt apakah yang muncul
pada video yang ditayangkan dan apa hubungan dengan sosiologi (Cirtical thinking, kolaborasi,
komunikasi, literasi, HOTs)
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik secara mandiri menkaji dengan membaca ( literasi ) materi konsep sosiologi dan
latar belakang lahirnya sosiologi di bahan ajar/buku pokok yang diberikan guru dan menjawab
pertanyaan yang ada di LKPD agar lebih mendalami materi secara mandiri (Cirtical thinking,
komunikasi, literasi, HOTs)
Pengolahan Data
Peserta didik secara mandiri menjawab pertanyaan yang telah dibuat dan mencari jawaban dari
berbagai sumber belajar.(Critcal thinking,kreatif)
Komunikasi
Peserta didik menyampaikan hasil jawaban dari pertanyaan yang diberikan melalui LKPD .
(Critcal thinking,kreatif)
Generalisasi
Peserta didik menyimpulkan berbagai pengertian sosiologi dan latar belakang lahirnya ilmu
Sosiologi
Penutup Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
( 15 menit ) guru menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari serta mamfaatnya dimasyarakat agar
peserta didik mendapatkan pemahaman yang berarti
Melaksanakan penilaian untuk mengetahui ketercapaian indikator
Memberikan tugas kepada peserta didik dan mengingatkan peserta didik agar mempelajari
materi selanjutnya yaitu perkembangan sosiologi
Mengakhiri pelajaran dengan besrsyukur dan memberi salam
Penilaian Teknik Penilaian : Skap,Pengetahuan,Keterampilan
Bentuk penilaian : Sikap (Lembaran Observasi ),Pengetahuan ( tes tertulis dan
penugasan LKPD ), keterampilan ( presentase )
Pedoman Penskoran : terlampir
Mengetahui, Padang., Juni 2021
Kepala SMAN 8 Padang Guru Mata Pelajaran Sosiologi
Hayo! Jangan-jangan, lo termasuk salah satu dari yang meremehkan Sosiologi, nih! Kalo iya juga gak apa-apa, kok.
Justru gue akan buktikan ke lo semua bahwa Sosiologi adalah cabang ilmu yang menarik, gak kalah menariknya dengan
cabang-cabang ilmu lain yang populer. So, izinkan gue untuk meyakinkan lo akan hal tersebut, dimulai dari tulisan
pertama gue ini.
Jadi sebenarnya Sosiologi itu belajar tentang apa, sih? Banyak yang mikir bahwa Sosiologi itu belajar moral &
etika. Gak sedikit juga yang menganggap bahwa Sosiologi itu “cuma” teori doang. Terus, yang bener apa, dong? Nah,
mari kita belajar Sosiologi. Kutipan https://www.zenius.net/blog/19662/apa-itu-sosiologi
Peta Konsep
SOSIOLOGI
MATERI AJAR
1. Pengertian Sosiologi
2. Soerjono Soekanto
Ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk
mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat Sosiologi secara umum, adalah ilmu yang
membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta
berusaha mencari pengertian – pengertian umum, rasional
dan empiris tentang masyarakat.
Sosiologi awalnya menjadi bagian dari filsafat sosial. llmu ini membahas tentang masyarakat. namun saat itu,
pembahasan tentang masyarakat hanya berkisar pada hal-hal yang menarik perhatian umum saja, seperti perang,
ketegangan atau konflik sosial, dan kekuasaan dalam kelas-kelas penguasa.
Dalam perkembangan selanjutnya, pembahasan tentang masyarakat meningkat pada cakupan yang lebih mendalam
yakni : menyangkut susunan kehidupan yang diharapkan dan norma-norma yang harus ditaati oleh seluruh
anggota masyarakat. Sejak itu, berkembanglah suatu kajian baru tentang masyarakat yang disebut sosiologi.
Sosiologi berkembang menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena adanya ancaman terhadap tatanan sosial yang
selama ini dianggap sudah seharusnya demikian nyata dan benar. Ancaman
tersebut adalah :
Ancaman-ancaman tersebut menyebabkan perubuhan-perubahan jangka panjang yang ketika itu sangat
mengguncang masyarakat Eropa dan seakan membangunkannya setelah terlena beberapa abad.
Auguste Comte, seorang filsuf Prancis. melihat perubahan-perubahan tersebut tidak saja bersifat positif seperti
berkembangnva demokratisasi dalam masyarakat, tetapi juga berdampak negative seperti :
1. Terjadinya konflik antar kelas dalam masyarakat. Konflik-konflik tersebut terjadi karena hilangnva norma
atau pegangan (normless) bagi masvarakat dalam bertindak. Hal itu terjadi karena masyarakat tidak lagi
mengetahui bagaimana mengatasi perubahan akibat revolusi dan hukum-hukum apa saja yang dapat dipakai
untuk mengatur tatanan sosial masyarakat.
2. Struktur masyarakat mengalami perubahan dengan munculnya kelas buruh dan kelas majikan dengan kelas
majikan yang menguasai perekonomian semakin melemahkan kelas buruh sehingga muncul kekuatan-
kekuatan buruh yang bersatu membentuk perserikatan.
Dengan adanya dampak negative tersebut maka Comte, menganjurkan supaya semua penelitian mengenai
masyarakat ditingkatkan sebagai sebuah ilmu yang berdiri sendiri. Comte membayangkan suatu
penemuan hukum-hukum yang dapat mengatur gejala-gejala social
Tetapi Auguste Comte belum dapat mengembangkan hukum-hukum sosial itu sebagai suatu ilmu tersendiri.
Comte hanya memberi istilah untuk ilmu tersebut dengan sebutan sosiologi.
Istilah sosiologi muncul pertama kali pada tahun 1839 pada keterangan sebuah paragraf dalam Pelajaran ke-47
Cours de la Philosophi (KuliahFilsafat) karya Auguste Comte.
Sebelumnya Comte sempat menyebut ilmu pengetahuan ini dengan sebutan fisika sosial tetapi karena istilah ini
sudah dipakai oleh Adolphe Quetelet dalam studi ilmu barunya yaitu tentang statistik kependudukan maka dengan
berat hati Comte harus melepaskan nama fisika sosial dan merumuskan istilah baru yaitu : sosiologi yang berasal
dari bahasa Yunani yaitu : socius (masyarakat) dan logos (ilmu).
Waktu Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan
Terlibat aktif dalam PBM saat mengerjakan LKPD
Fokus dalam mengerjakan tugas
2. Pengetahuan
Menyimpulkan pengertian sosiologi Pengamatan dan tes Penyelesaian tugas
Menerangkan latar belakang lahirnya imu individu LKPD
sosiologi
Menanggapi setiap
3. Keterampilan
Terampil menyelesaikan tugas yang Pengamatan Penyelesaian tugas dan
diberikan dan berkolaborasi dengan teman presentase
sekelompok
PENILAIAN SIKAP
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN
No Jumlah
Aspek yang dinilai 4 3 3 1 nilai
Nama siswa skor
Aktif mencari sumber terkait materi
Serius/fokus
1 Menghargai orang lain
Berbagi pengetahuan yang dimiliki
Pengelolaan waktu
Aktif mencari sumber terkait materi
Serius/fokus
2 Menghargai orang lain
Berbagi pengetahuan yang dimiliki
Pengelolaan waktu
KISI-KISI SOAL
Mata pelajaran : Sosiologi waktu : 10 menit
KD Indikator Nomor Bentu skor kunci
C C2 C3 C4 C5 soal k soal
1
3.1 Memahami 3.1.1 Disajikan pernyataan tentang 1,2,3 PG 60 1.C
pengetahuan dasar sosiologi ,perserta didik 2.C
Sosiologi sebagai mampu menentukan 3.E
ilmu pengetahuan pengertian sosiologi dan ahli
yang berfungsi untuk sosiologi
mengkaji gejala sosial 3.1.2 Disajikan pernyataan tentang 4,5 PG 40 4.D
di masyarakat revolusi peserta didik 5.A
mampu menentukan dampak
revolusi dan latar belakang
lahirnya ilmu sosiologi.
Evaluasi
Petunjuk :
1. Pahamilah materi pembelajaran dan jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mengunakan
berbagai sumber pembelajaran .
3. Gerakan reformasi yang dicetuskan Martin Luther adalah gerakan dalam hal,....................................................pada
tahun .................... di wilayah ..................... gerakan ini dilatar belakangi oleh
..........................................................................................................................................
......................................................................................................................, ........................................
................................................................................................................................................................Memberi
dampak kepada kehidupan sosial masyarakat yaitu, .........................................
.........................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
4. Analisalah dari 3 peristiwa diatas, apa kaitannya dengan lahirnya ilmu sosiologi?
....................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
5. Tulislah pendapatmu kenapa, kita harus mengetahui latar belakang lahirnya ilmu sosiologi ?
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................
EROPA
INDONESIA
Karena semangat atau kehendak berfungsi melindungi tubuh manusia, yang berarti harus pula melindungi
masyarakat, maka yang bisa melaksanakan hal itu adalah militer.
Karena mereka mengembangkan akal dan kecerdasan untuk membimbing tubuh manusia, maka mereka
bertugas juga mengembangkan akal guna memerintah dan memimpin masyarakat. Mereka ini termasuk kelas
penguasa.
3. Aristosteles
Menurutnya kelompok manusia yang dasar dan esensial adalah pengelompokan (asosiasi) antara
pria dan wanita untuk memperoleh keturunan, dan asosiasi antara penguasa dengan yang
dikuasai, Aristosteles juga memberi tiga bentuk pemerintahan yang dilihat dari segi jumlah
pemegang kepemimpinannya.
Pemerintah oleh seseorang, jika ia memerintah dengan baik disebut monarki sedangkan bila memerintah
dengan buruk disebut tirani.
Oleh sejumlah kecil orang disebut aristrokasi jika baik, dan oligarki juka buruk.
Pemerintahan oleh banyak orang disebut demokrasi, dan itu berlaku untuk penguasa yang memerintah
dengan baik maupun buruk.
4. Jhon locke
Manusia pada dasarnya mempunyai hak-hak asasi yang berupa hak hidup, kebebasan, dan hak
atas harta benda.
5.J.J. Rousseau
Kontrak antara pemerintah dengan yang di perintah menyebabkan tumbuhnya suatu
kolektivitas yang mempunyai keinginan umum.
6. Ibnu Khaldun
Faktor yang menyebabkan bersatunya manusia di dalam suku-suku, klan, negara, dan
sebagainya adalah rasa solidaritas.
Sebagai suatu disiplin akademis yang mandiri, sosiologi masih berumur relatif muda yaitu kurang
dari 200 tahun. Istilah sosiologi untuk pertama kali diciptakan oleh Auguste Comte dan oleh
karenanya Comte sering disebut sebagai bapak sosiologi. Istilah sosiologi ia tuliskan dalam karya
utamanya yang pertama, berjudul The Course of Positive Philosophy, yang diterbitkan dalam tahun
1838. Karyanya mencerminkan suatu komitmen yang kuat terhadap metode ilmiah.
Menurut Comte ilmu sosiologi harus didasarkan pada observasi dan klasifikasi yang sistematis bukan pada
kekuasaan dan spekulasi. Hal ini merupakan pandangan baru pada saat itu. Di Inggris Herbert Spencer
menerbitkan bukunya Principle of Sociology dalam tahun 1876. Ia menerapkan teori evolusi organik pada
masyarakat manusia dan mengembangkan teori besar tentang “evolusi sosial” yang diterima secara luas beberapa
puluh tahun kemudian.
Sebagai suatu disiplin akademis yang mandiri, sosiologi masih berumur relatif muda yaitu kurang dari 200 tahun.
Istilah sosiologi untuk pertama kali diciptakan oleh Auguste Comte dan oleh karenanya Comte sering disebut
sebagai bapak sosiologi. Istilah sosiologi ia tuliskan dalam karya utamanya yang pertama, berjudul The Course
of Positive Philosophy, yang diterbitkan dalam tahun 1838. karyanya mencerminkan suatu komitmen yang kuat
terhadap metode ilmiah. Menurut Comte ilmu sosiologi harus didasarkan pada observasi dan klasifikasi yang
sistematis bukan pada kekuasaan dan spekulasi.
B. Zaman penjajahan
C.
1. Ki Hajar Dewantoro, pelopor utama pendidikan nasional di Indonesia, memberikan
sumbangan di bidang sosiologi terutama mengenai konsep-konsep kepemimpinan dan
kekeluargaan di Indonesia yang dengan nyata di praktikkan dalam organisasi pendidikan
Taman Siswa.
2. Snouck Hurgronje, C. Van Vollenhoven, Ter Haar, Duyvendak dll. beberapa karya tulis orang
berkebangsaan belanda yang mengambil masyarakat Indonesai sebagai perhatiannya seperti Dalam karya
mereka tampak unsur-unsur Sosiologi di dalamnya yang dikupas secara ilmiah tetapi kesemuanya hanya
dikupas dalam kerangka non sosiologis dan tidak sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.
2. Zaman kemerdekaan
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, seorang sarjana Indonesia
yaitu Soenario Kolopaking, untuk pertama kalinya member kuliah sosiologi (1948) pada
Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta (kemudia menjadi Fakultas Sosial danIlmu Politik UGM .
Beliau memberikan kuliah dalam bahasa Indonesai ini merupakan suatu yang baru, karena
sebelum perang dunia ke dua semua perguruan tinggi diberikan dalam bahasa Belanda.
3. Masa revolusi fisik ( masa mempertahankan kemerdekaan ) Buku Sosiologi mulai diterbitkan sejak satu
tahun pecahnya revolus fisik. Buku tersebut berjudul Sosiologi Indonesia oleh Djody Gondokusumo, memuat
tentang beberapa pengertian elementer dari Sosiologi yang teoritis dan bersifat sebagai Filsafat.
Selanjutnya buku karangan Hassan Shadily dengan judul Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia yang
merupakan merupakan buku pelajaran pertama yang berbahasa Indonesia yang memuat bahan-bahan sosiologi
yang modern.
Para pengajar sosiologi teoritis filosofis lebih banyak mempergunakan terjemahan buku-bukunya P.J. Bouman,
yaitu Algemene Maatschapppijleer dan Sociologie, bergrippen en problemen serta buku Lysen yang
berjudul Individu en Maatschapppij.
Buku-buku Sosiologi lainnya adalah Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas karya Mayor Polak, seorang warga
Negara Indonesia bekas anggota Pangreh Praja Belanda, yang telah mendapat pelajaran sosiologi sebelum perang
dunia kedua pada universitas Leiden di Belanda. Beliau juga menulis buku berjudul Pengantar Sosiologi
Pengetahuan, Hukum dan politik terbit pada tahun 1967.
Penulis lainnya Selo Soemardjan menulis buku Social Changes in Yogyakarta pada tahun 1962. Selo
Soemardjan bersama Soelaeman Soemardi, menghimpun bagian-bagian terpenting dari beberapa text book ilmu
sosiologi dalam bahasa Inggris yang disertai dengan pengantar ringkas dalam bahasa Indonesia dirangkum dalam
buku Setangkai Bunga Sosiologi terbit tahun 1964.
Dewasa ini telah ada sejumlah Universitas Negeri yang mempunyai Fakultas Sosial dan politik atau Fakultas
Ilmu Sosial. Sampai saat ini belum ada Universitas yang mngkhususkan sosiologi dalam suatu fakultas sendiri,
namun telah ada Jurusan Sosiologi pada beberapa fakultas Sosial dan Politik UGM, UI dan UNPAD.
Penelitian-penelitian sosiologi di Indonesia belum mendapat tempat yang sewajarnya, oleh karena masyarakat
masih percaya pada angka-angka yang relative mutlak, sementara sosiologi tidak akan mungkin melakukan hal-
hal yang berlaku mutlak disebabkan masing-masing manusia memiliki kekhususan. Apalagi masyarakat
Indonesai merupakan masyarakat majemuk yang mencakup berates suku.
Lampiran :
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK
2. Pengetahuan
Menerangkan sejarah perkembangan Pengamatan dan tes Penyelesaian tugas individu
sosiologi per periode lisan sesuai LKPD tutor LKPD
Menjawab setiap pertanyaan teman dengan teman sebaya
baik
3. Keterampilan
Terampil menyelesaikan tugas yang Pengamatan Penyelesaian tugas dan
diberikan dan berkolaborasi dengan teman proses tanya jawab denga
sekelompok baik
PENILAIAN SIKAP
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN
No Jumlah
Nama siswa Aspek yang dinilai 4 3 2 1 nilai
skor
Aktif mencari sumber terkait
materi
Serius/fokus
1 Menjawab dan bertanya dengan
baik
Bekerjasama
Pengelolaan waktu
Aktif mencari sumber terkait
materi
Serius/fokus
2 Menjawab dan bertanya dengan
baik
Berkerjasama
Pengelolaan waktu
Soal : LKPD
Kunci Jawaban
1. Auguste Comte dengan nama lengkap Isidore Auguste Marie Francois Xaxier Comte adalah seorang filsuf
Prancis, yang dikenal karena memperkenalkan ilmu sosiologi serta aliran positivisme
2. Auguste Comte lahir 19 januari 1798 montpellier,Perancis, meniggal 5 september 1857,Paris,Perancis
3. Auguste comte disebut sebagai bapak sosiologi karena beliau sebagai peletak dasar ilmu sosiologi berkat teori dn
pengetahuannya, sosiologi bisa menjadi ilmu yang berdiri sendiri lepas dari ilmu filsuf
4. Tahap teologis adalah : .pada tahap ini orang lebih suka dengan pertanyaan yang tidak dapat dipecahkan,yaiu
tentang hal-hal yang tidak dapat diamati.orang mencari keterangan tentang sebab-sebab suatu hal pada kekuatan
alam dan benda angkasa yang dianggap memiliki kekuatan menguasai segalanya
Tahap metafisik adalah : pada tahap ini jawaban atas pertanyaan yang sama dicari jawabannya pada hal-hal yang
abtrak yang diibaratkan sebagai esensi (hakekat ) dan eksistensi (keberadaan )
Tahap positif adalah : pada tahap ini manusia mulai mencari jawaban yang tidak bersifat mutlak, dengan
mempertanyakan kaitan statis serta dinamis dari gejala yang muncul
5. Biografi singkat Soerjono soekanto dan selo Soemarjan beserta buku karangannya masing -masing ( min
3 buku )
a. Soerjono Soekanto. Lahir di Jakarta pada 30 Janiari 1942, Soerjono Soekanto dikenal sebagai ahli
sosiologi hukum.
Latar belakang pendidikannya adalah sarjana hukum. Soekanto melanjutkan studi tingkat master bidang
sosiologi di Universitas California, Berkeley, Amerika
Pendidikan doktoralnya diselesaikan di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.
Kariernya sebagai akademisi berkembang di Univesitas Indonesia dengan gelar guru besar Sosiologi
Hukum yang diperoleh pada 1983.
Kontribusi Soerjono Soekanto pada perkembangan sosiologi di Indonesia adalah Pengenalan Sosiologi
Hukum sebagai subdisiplin sosiologi.
Buku yang ditulisnya berjudul :
1. Sosiologi Suatu Pengantar (2006), diterbitkan oleh Rajawali Pers.[3]
2. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum (2006), diterbitkan oleh Rajawali Pers.[3]
3. Kamus Sosiologi, Rajawali, 1983
b. Selo Soemardjan dikenal sebagai Bapak Sosiologi Indonesia. Lahir di Yogyakarta pada 23 Mei
1915. Latar belakang keilmuan yang dimiliki sebelum Studi Sosiologi adalah pendidikan menegah atas
untuk birokrat pada masa kolonial yang dikenal dengan nama Mosvia.
Selo Soemardjan, kemudian melanjutkan Studi Sosiologi di Universitas Cornell di Amerika Serikat
dengan beasiswa dari pemerintah Amerika. Karirnya sebagai Sosiolog dibangun selama menjadi pengajar
di Universitas Indonesia. Pada 1994 menerima Gelar Ilmuwan Utama Sosiologi dari pemerintah
Indonesia.
Pengaruh Sosiologi Amerika yang Parsonian pada saat itu, dibawa oleh Selo Soemardjan ke Indonesia
melalui publikasi hasil risetnya berjudul ”Perubahan Sosial di Yogyakarta”. Perspektif fungsionalisme
struktural dalam melihat perubahan sosial mendominasi Sosiologi pada awal masuknya disiplin tersebut
ke Indonesia.
Selo Soemardjan banyak melakukan studi tentang perubahan sosial, integrasi sosial, dan sistem
pemerintahan di Indonesia. Adopsi teori Fungsionalisme Parsonian dalam analisisnya membantu
pemerintah dalam agenda pembangunan
Skors (1-5)
No Aspek 1 2 3 4 5 nilai
1. Pengerjaan tugas
a.Keluasan sumber belajar/cakupan materi
b.teknik menjawab pertanyaan teman
2. Pelaksanaan
a.Kebersihan ,kerapian tugas
3 Total skor
Nama SiswA :
Kelompok :
Petunjuk :
1. Bacalah materi ajar dan sumber lainnya untuk menkaji pertanyaan diabawah ini.
2. Setelah dijawab pertanyaan, ceritakan kepada teman pasanganmu secara bergantian, buatlah
dia mengerti dengan uraianmu !
5. Tulislah Biografi singkat Soerjono soekanto dan selo Soemarjan beserta buku karangannya masing -
masing ( min 3 buku )
.................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
........................................................................................................... ......................................................................................
............................................................................................................................. ....................................................................
............................................................................................................................. .....................................................................
2. Ciri-ciri Sosiologi
1. Bersifat empiris yaitu ilmu pengetahuannya didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta
hasilnya tidak spekulatif (menduga-duga)
2. Bersifat Teoritis yaitu berusaha menyusun abstraksi dari hasil pengamatan abstraksi tersebut merupakan kesimpulan
logis yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori
3. Bersifat komulatif (Disusun berdasarkan teori-teori yang sudah ada atau memperbaiki, memperluas,
dan memperkuat teori-teori lama.
4. Bersifat non etis pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik / buruk masalah tersebut, tetapi lebih
bertujuan untuk mejelaskan masalah secara mendalam (analitis )
2. Pengetahuan
Menerangkan konsep-konsep sosiologi Pengamatan dan tes Penyelesaian tugas individu
melalui media peta konsep lisan sesuai LKPD tutor LKPD
Menjawab setiap pertanyaan teman dengan teman sebaya
baik
3. Keterampilan
Terampil menyelesaikan tugas yang Pengamatan Penyelesaian tugas dan
diberikan dan berkolaborasi dengan teman proses tanya jawab denga
sekelompok baik
PENILAIAN SIKAP
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN
No Jumlah
Nama siswa Aspek yang dinilai 4 3 3 1 nilai
skor
Aktif mencari sumber terkait
materi
Serius/fokus
1 Menjawab dan bertanya dengan
baik
Bekerjasama
Pengelolaan waktu
Aktif mencari sumber terkait
materi
Serius/fokus
2 Menjawab dan bertanya dengan
baik
Berkerjasama
Pengelolaan waktu
No PENILAIAN
Skor Soal Jml/
NAMA SISWA Rt2
1
SKOR PENILAIAN PROSES ( Pegetahuan )
1) MATERI
7 x 4 = 28
objek
2x 5= 10
Pokok bahasan
7x 4 = 28
peran sosiologi
7x5=35
Skor angka :
1= 75 – 70 2.= 80 – 75 3= 85 – 8 4= 90 - 85
KELAS :
HARI/TANGGAL :
KEGIATAN ;
Tingkat
No Nama Siswa Nilai
4 3 2 1
LEMBARAN KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 3
Nama Siswa :
Nama kelompok :
1. Metode Kualitatif
Metode ini mengutamakan cara kerja dengan mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan penilaian-penilaian
terhadap data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka.
Menurut Soerjono ada bebrapa metode yang termasuk dalam metode kualitatif yakni ;
Metode historis (Menganalisis peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip umum)
Metode komparatif ( membandingan bermacam-macam masyarakat dengan bidang-bidangnya untuk
memperoleh persaman dan perbedaan prilaku masyarakat)
Metode studi kasus (Mengamati tentang keadaan suatu masyarakat / kelompok / lemaga ataupun individu
2. Metode kuantitatif
Metode ini mengutamakan keterangan berdasrkan angka-angka atau gejala-gejala yang diukur dengan skala,
indeks, tabel atau uji statistik
Perspektif Sosiologi
1. Pengertian
Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang suatu hal, dengan perspektif orang akan
memandang suatu hal berdasarkan cara-cara tertentu. Perspektif adalah kerangka kerja konseptual, sekumpulan
asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhi perspektif manusia sehingga menghasilkan tindakan dalam suatu
konteks situasi tertentu.
Perspektif membimbing setiap orang untuk menentukan bagian yang relevan dengan fenomena yang terpilih dari
konsep-konsep tertentu untuk dipandang secara rasional.
Perspektif sosiologi menekankan pada konteks sosial dalam mana manusia hidup. Perspektif sosiologi mengkaji
bagaimana konteks tersebut mempengaruhi kehidupan manusia.
Perspektif sosiologi merupakan pola pengamatan ilmu sosiologi dalam mengkaji tentang kehidupan masyarakat
dengan segala aspek atau proses sosial kehidupan di dalamnya. Inti dari perspektif sosiologi adalah pertanyaan
bagaimana kelompok mempengaruhi manusia, khususnya bagaimana manusia dipengaruhi masyarakatnya.
Pada perkembangannya terdapat empat perspektif dalam sosiologi, yaitu perspektif evolusionis, perspektif
interaksionis, perspektif fungsionalis dan perspektif konflik.
1) Perspektif Evolusionis
Merupakan Perspektif teoretis yang paling awal dalam sosiologi Perspektif ini didasarkan pada karya Auguste
Comte (1798-1857) dan Herbert Spencer (1820-1903)
Perspektif ini memberikan keterangan tentang bagaimana masyarakat manusia berkembang dan tumbuh, yang
menitikberatkan pada pola perubahan masyarakat dalam kehidupannya.
Para sosiolog yang memakai perspektif evolusionis, mencari pola perubahan dan perkembangan yang muncul
dalam masyarakat yang berbeda, untuk mengetahui apakah ada urutan umum yang dapat ditemukan. Contoh :
Apakah faham komunis Cina akan berkembang sama seperti faham komunis Rusia yang memperoleh
kekuasaan tiga dasa warsa lebih dulu; Apakah pengaruh proses industrialisasi terhadap keluarga di negara
berkembang sama dengan yang ditemukan di negara Barat.
2) Perspektif Interaksionis
Perspektif ini tidak menyarankan teori-teori besar tentang masyarakat karena istilah “masyarakat”, “negara”,
dan “lembaga masyarakat” adalah abstraksi konseptual saja, yang dapat ditelaah secara langsung hanyalah
orang-orang dan interaksinya saja.
Para ahli interaksi simbolik seperti G.H. Mead (1863-1931) dan C.H. Cooley (1846-1929) memusatkan
perhatiannya terhadap interaksi antara individu dan kelompok.
Mereka menemukan, bahwa orang-orang berinteraksi terutama dengan menggunakan simbol-simbol yang
mencakup tanda, isyarat, dan yang paling penting, melalui kata-kata tulisan dan lisan. Suatu kata tidak
memiliki makna yang melekat dalam kata itu sendiri, melainkan hanyalah suatu bunyi, dan baru akan memiliki
makna bila orang sependapat bahwa bunyi tersebut memiliki suatu arti khusus.
3) Perspektif Fungsionalis
Dalam Perspektif ini, suatu masyarakat dilihat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerjasama secara
terorganisasi yang berkerja dalam suatu cara yang agak teratur menurut seperangkat peraturan dan nilai yang
dianut oleh sebagian besar masyarakat tersebut. Masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang stabil
dengan suatu kecenderungan ke arah keseimbangan, yaitu suatu kecenderungan untuk mempertahankan
sistem kerja yang selaras dan seimbang.
4) Perspektif Konflik
Perspektif konflik secara luas terutama didasarkan pada karya Karl Marx (1818-1883), yang melihat
pertentangan dan eksploitasi kelas sebagai penggerak utama kekuatan-kekuatan dalam sejarah.
Wright Mills (1956-1959), Lewis Coser (1956), Aron (1957), Dahrendorf (1959, 1964), Chambliss (1973),
dan Collines (1975):
Bilamana, para fungsionalis melihat keadaan normal masyarakat sebagai suatu keseimbangan yang mantap,
maka para teoretisi konflik melihat masyarakat sebagai berada dalam konflik yang terus-menerus di antara
kelompok dan kelas.
Berbagai perspektif digunakan dalam sosiologi. Masing-masing memandang masyarakat dari persepsi yang
berbeda. Namun, pada dasarnya setiap perspektif sampai tingkat tertentu digunakan oleh kebanyakan sosiolog
dan diperlukan untuk memperoleh pengertian yang menyeluruh tentang suatu masyarakat.
Lampiran :
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK
2. Pengetahuan
Menjawab pertanyaan yang ada dikolom A Pengamatan dan tes di Penyelesaian tugas individu
dengan mencari jawaban dikolom B LKPD LKPD
Menjawab setiap pertanyaan dengan benar
dan tepat
3. Keterampilan
Terampil menyelesaikan tugas yang Pengamatan Penyelesaian tugas dan
diberikan dan berkolaborasi dengan teman proses tanya jawab denga
sekelompok baik
PENILAIAN SIKAP
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN
2. Pelaksanaan
a.Kebersihan ,kerapian tugas
3 Total skor
No Kolom A Kolom B
1 Bagaimana masyarakat manusia berkembang dan tumbuh, yang menitikberatkan pada A. Metode historis
pola perubahan masyarakat dalam kehidupannya, merupakan pernyataan perpektif
...................................................
2 Menekankan pada konteks sosial dalam mana manusia hidup. ................................ B interaksionis
mengkaji bagaimana konteks tersebut mempengaruhi kehidupan manusia
3 Pertentangan dan eksploitasi kelas sebagai penggerak utama kekuatan-kekuatan dalam C Longitudinal
sejarah., dikemukakan oleh .........................................
dan merupakan perspektif ................................................................
4 D interaksi simbolik
..................................................Menganalisis peristiwa masa silam untuk merumuskan
prinsip umum
5 Pengamatan yang meliputi daerah yang luas dalam jangka waktu tertentu di namakan E evolusionis
........................................................
6 F Perspektif
Perpektif.......................................Yang dapat ditelaah secara langsung hanyalah orang- sosiologi
orang dan interaksinya saja. Para ahli yang memusatkan perhatiannya terhadap
interaksi antara individu dan kelompok adalah ..........................................................
disebut dengan ........................
7 G Karl Marx
................................................keterangan berdasrkan angka-angka atau gejala-gejala
yang diukur dengan skala, indeks, tabel atau uji statistic
H Metode studi
kasus
8 Pengamatan dilakukan diluar dengan memberikan pengalaman baru pada objek secara I konflik
umum disebut ...................................................................
9 J metode kuantitatif
............................................Mengamati tentang keadaan suatu masyarakat / kelompok /
lemaga ataupun individu K. G.H. Mead dan
C.H. Cooley
10 L Eksperimen
Apabila study yang berlangsung sepanjang waktuyang menggambarkan lapangan
kecenderungan pengamatan sebelum dan sesudah dsebut ......................
M.Study cross-
sectinal
N. komparatif
X. Max weber
Guru : Nilai
:
SMA NEGERI 8 PADANG Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas/Semester/Tp : X/Ganjil/2020-2021
RPP (5) KD/Materi Pokok : 3.1/Berbagai Peran dan fungsi
Sosiologi dalam masyarakat
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit /1 x pertemuan
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui pendekatan saintifik dan model pembelajaran Discovery learning, dengan metode pembelajaran Penugasan mandiri
dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa dapat
mengkonsepkan materi, terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik
serta dapat “ Memahami pengetahuan dasar Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berfungsi untuk mengkaji gejala
sosial di masyarakat”. Serta Menalar suatu gejala sosial dilingkungan sekitar dengan menggunakan pengetahuan
sosiologis. Dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan
kejujuran (integritas) .
KEGIATAN PEMBELAJARAN
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING
Pendahuluan Melakukan pembukaan dengan salam dan doa (Budaya Sekolah Religius )
(10 menit Peserta didik menyetor hafalan dan memahami Surat al-Hujurat ayat 13 ,tentang penciptaan
manusia berpasangan dan penting hidup bersuku ,berkelompok dan bermasyarakat
(integrasi agama )
Minangkabau ( BAM )"Kamanakan Barajo Ka Mamak, Mamak Barajo Ka Pangulu, Pangulu Barajo
Ka Mufakat, Mufakat Barajo Ka Nan Bana, Nan Bana / tahfizh (Budaya Sekolah Religius),
menyanyikan laguWajib* (Budaya Sekolah Nasionalisme), kegiatan Literasi (Budaya Sekolah
Literasi)
Mengingatkan materi sebelumnya, menerima informasi materi yang akan dibahas (appersepsi )
Manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari, dalam kehidupan sehari-hari (kritis)
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan di ajarkan
Kegiatan Inti Stimulasi
(65 menit) Peserta didik meemperhatikan berbagai fenomena/gejala sosial yang ditayangkan oleh guru melalui
slide/gambar ( Critical thinking, literasi teknologi )
Problem Statement
Peserta didik mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru tentang berbagai gejala sosial tersebut
(Cirtical thinkingi, literasi )
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik secara mandiri menkaji dengan membaca ( literasi ) berbagai sumber dari media
sos tentang berbagai gejala sosial yang dituangkan dalam LKPD ( Cirtical thinking, literasi)
Pengolahan Data
Peserta didik secara mandiri menjawab pertanyaan di LKPD tentang berbagai gejala sosial .(Critcal
thinking, kreatif)
Komunikasi
Peserta didik secara mandiri menyampaikan jawaban yang ada di LKPD kedepam dan ditanggapi
oleh peserta didik lain ( dipilih hanya 2 orang saja ) .(Kolaborasi, komunikasi ,)
Generalisasi
Peserta didik menyimpulkan pembelajaran hari ini
Penutup Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
( 15 menit ) guru menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari serta mamfaatnya dimasyarakat agar
peserta didik mendapatkan pemahaman yang berarti
Melaksanakan penilaian untuk mengetahui ketercapaian indikator
Memberikan tugas kepada peserta didik dan mengingatkan peserta didik agar mempelajari
materi selanjutnya yaitu perkembangan sosiologi
Mengakhiri pelajaran dengan besrsyukur dan memberi salam
Penilaian Teknik Penilaian : Skap,Pengetahuan,Keterampilan
Bentuk penilaian : Sikap (Lembaran Observasi ),Pengetahuan ( Peta konsep )
, keterampilan ( presentase )
Pedoman Penskoran : terlampir
Mengetahui, Padang., Juni 2021
Kepala SMAN 8 Padang Guru Mata Pelajaran Sosiologi
B. Fungsi Sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi memiliki empat macam fungsi atau kegunaan,
yaitu dalam bidang perencanaan sosial, penelitian, pembangunan, dan pemecahan masalah sosial.
1. Perencanaan Sosial
Beberapa fungsi atau kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial adalah sebagai berikut:
Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, baik masyarakat tradisionalmaupun modern sehingga
proses penyusunan dan permasyarakatan suatu perencanaan sosial relatif mudah dilakukan.
Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antargolongan, juga proses perubahan
dan pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat. Ini berarti perencanaan ke depan yang disusun atas dasar
kenyataan yang faktual dalam masyarakat oleh sosiologi relatif bisa dipercaya.
Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas. Dengan demikian, pelaksanaan suatu
perencanaan sosial diharapkan lebih kecil penyimpangannya.
Dengan berpikir secara sosiologi, suatu perencanaan sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat
ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari sudut kebudayaannya, seperti perkembangan
iptek. Hal ini dilakukan agar dapat menyesuaikan dengan pertumbuhan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang
ada.
Menurut pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat
yang fungsinya untuk menghimpun kekuatan sosial guna menciptakan ketertiban masyarakat.
2. Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain karena:
Memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh masyarakat sebagai objek
penelitian empiris.
Pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat.
Kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena atau gejala sosial yang timbul dalam kehidupan
masyarakat, terlepas dari prasangka-prasangka subjektif.
Kemampuan melihat kecenderungan-kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas
sebab-sebab tertentu.
Kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak dalam pola pikir yang tidak jelas.
3. Pembangunan
Fungsi atau kegunaan sosiologi dalam usaha-usaha pembangunan (dalam Sosiologi Suatu Pengantar edisi kedua,
Soerjono Soekanto, 1986) adalah sebagai berikut:
1. Pada Tahap Perencanaan
Sosiologi dapat berguna di dalam mengadakan identifikasi-identifikasi terhadap berbagai kebutuhan masyarakat.
Pada tahap ini diperlukan data yang relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun. Data-data tersebut
mencakup pola interaksi sosial, kelompok sosial, kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai, lembaga sosial, dan
stratifikasi sosial.
2. Pada Tahap Pelaksanaan
Pada tahan pelaksanaan perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan dalam masyarakat. Hal itu
dapat dilakukan dengan cara mengadakan penelitian terhadap pola-pola kekuasaan dan wewenang
yang ada di masyarakat. Di samping itu, juga harus diadakan pengamatan terhadap perubahan
yang terjadi.
3. Pada Tahap Evaluasi
Pada tahap evaluasi diadakan analisi terhadap efek pembangunan. Kebersihan pembanguna hanya dapat dinilai
melalui evaluasi dan dapat diidentifikasi tentang adanya kekurangan, kemacetan, kemunduran, bahkan mungkin
kemerosotan. Melalui evaluasi dpaat dilakukan pengadaan, pembetulan, penambahan, dan peningkatan secara
proposional (seimbang).
Gejala/fenomena Sosial
1. Pengertian
Emile Durkheim adalah : tokoh sosiologi klasik yang mempopulerkan gejala sosial sebagai objek kajian sosiologi.
Durkheim menyebutnya sebagai fakta sosial. Dalam bukunya ’Suicide: A Study in Sociology’, durkheim melihat
fenomena bunuh diri sebagai fakta sosial. Masalah sosial yang muncul adalah rendahnya solidaritas sosial anggota
komunitas yang sedang diteliti.
Perlu dicatat, sebagai tanda suatu permasalahan, gejala sosial berbeda dengan permasalahan sosial itu sendiri. Namun
bukan berarti keduanya tidak berkaitan. Keduanya justru berhubungan erat. Sebagai contoh,: kasus kriminalitas
perampokan yang terjadi di perumahan elit bisa dianggap sebagai
permasalahan sosial.
Gejala sosialnya, misalnya, adalah adanya ketimpangan ekonomi yang tajam antara si kaya dan si miskin di ibu kota. Si
miskin tertekan secara ekonomi, ia kemudian nekat merampok di perumahan elit.
Fenomena seperti itu ternyata terjadi di berbagai daerah. Kasus Pulomas adalah salah satunya. Ketimpangan sosial dan
ekonomi disini bisa dianggap sebagai gejala sosial yang bisa dipelajari dan diteliti. Untuk diteliti, pertanyaan umum yang
muncul beragam. Misal, mengapa tingkat ketimpangan sosial begitu tinggi di suatu daerah? Apa yang menyebabkan
sebagian masyarakat tinggal di rumah gubuk, sebagian yang lain di rumah istana? Bagaimana tingkat pendidikan mereka?
Berbagai pertanyaan lanjutan bisa diajukan dan pertanyaan-pertanyaan tersebut lumrah dikaji dalam studi sosiologi.
Sosiologi adalah : ilmu yang mempelajari gejala-gejala sosial di masyarakat. Memahami gejala sosial sangat penting
untuk mencegah munculnya permasalahan sosial yang lebih besar. Tindakan mengobati gejala sosial dapat mengurangi
resiko bencana sosial ke depan.
Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah sesuatu bisa disebut gejala sosial ketika melibatkan beberapa individu dan
berdampak sosial pada individu lain atau kelompok.
Contoh-contoh gejala sosial dalam kehidupan sehari-hari beragam. Berikut ini beberapa contoh sederhana yang bisa
digunakan sebagai pemantik kajian:
A. Jaringan pertemanan tertutup.
Contoh kasusnya adalah distribusi peredaran narkoba jenis flakka di kalangan remaja. Konsumsi narkoba jenis ini
menurut BNN membuat pemakainya hilang kesadaran dan berperilaku seperti zombie. Para pemakai mendapat flakka
dari distributor yang bisa jadi terhubung lewat jaringan pertemanan. Jaringan pertemanan ini biasanya bersifat tertutup.
Individu memiliki relasi kuat ke dalam tapi lemah keluar. Artinya pergaulan hanya dengan 4L, lu lagi lu lagi dan tidak
terakses oleh kelompok lain, misal keluarga atau saudara. Individu yang berada dalam jaringan pertemanan tertutup
mudah terpengaruh dan ketagihan untuk coba-coba. Ilustrasi ini tentu saja hanya contoh gejala sosial dan perlu investigasi
untuk mengetahui kasus nyata dilapangan.
Beredarnya kabar hoax di media-media online belakangan ini merupakan gejala sosial yang menarik untuk diteliti.
Memahami gejala ini penting bukan saja agar kita tidak terjebak menjadi konsumen berita palsu tetapi juga
mengantisipasi potensi masalah yang muncul ke depannya. Misal, konflik antar pendukung calon pilkada dan
terpecahbelahnya NKRI.
Gejala di masyarakat ini muncul begitu intens setelah adanya platform digital untuk distribusi informasi. Berita palsu
sudah ada sejak dahulu, namun intensitas penyebaran berita palsu semakin meningkat di era digital. Fenomena hoax
adalah gejala sosial yang sedang tren.
C. Plagiarisme di kampus
Munculnya fenomena plagiarisme di perguruan tinggi merupakan gejala sosial yang menarik dikaji. Dibalik munculnya
plagiarisme tentu terdapat isu-isu permasalahan sosial yang tidak kalah krusial. Kita bisa mengambil contoh seorang
pejabat daerah yang melakukan plagiasi disertasi demi memenuhi persyaratan naik jabatan.
Ketika kasusnya terbongkar, upaya memenuhi administrasi tersebut berubah menjadi tindak kriminal. Plagiarisme tidak
hanya dilakukan oleh pejabat senior saja, tetapi mahasiswa baru yang belum mengerti atau tidak mau mengerti bagaimana
menghargai karya ilmiah orang lain.
Permasalahan sosial yang dihasilkan oleh gejala ini beragam. Bisa saja publik hilang kepercayaan kepada pejabat karena
ternyata plagiat sehingga akhirnya manajemen pemerintahan tidak mampu mengorganisir masyarakat. Pubilk bisa saja
hilang harapan masa depan ketika pemudanya terbukti plagiat demi kepentingan sesaat. Plagiarisme di perguruan tinggi
oleh pejabat atau mahasiswa merupakan gejala yang bisa dikaji.
Lampiran :
2. Pengetahuan
Menjawab pertanyaan yang ada di LKPD Pengamatan dan tes di Penyelesaian tugas individu
dengan benar dan tepat LKPD LKPD
3. Keterampilan
Terampil menyelesaikan tugas yang Pengamatan Penyelesaian tugas dan
diberikan dan mampu mempresentasekan presentase kedepan
kedepan
PENILAIAN SIKAP
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN
No Gejala sosial Dampak gejala sosial Bagaimana upaya mengatasi Dari uraian upaya mengatasi gejala
tersebut (3 buah ) gejala sosial tersebut uraikan ! sosial , hubungkan dengan peran
(min 3 dan fungsi sosiologi
buah )
1. Rendahnya -Merevisi kurikulum Contoh : Fungsi sosiologi adalah :
kualitas -Melengkapi sapras yang pemecahan masalah sosial yaitu
sumber daya canggih rendahnya kualitas sumber daya
manusia disekolah-sekolah manusia
-memperbanyak bea siswa Contoh : peran sosiolog adalah
sebagai ahli riset yaitu meneliti
kenapa rendahnya kualitas sumber
Manusia
2. Lebih
tingginya
angka
kelahiran dari
angka
kematian
3. Banyaknya
anak dibawah
umur yang
bekerja
mencari
nafkah
membantu
orang tuanya
4. Tanyangan
media berbau
kekerasan di
TV dan media
internet
5. lingkungan
hidup yang
kotor atau
tidak bersih
Catatan guru :
Paraf
Tanda tangan ortu :
Guru : Nilai
OLEH