A. KOMPETENSI INTI
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
4.2. Mengolah realitas 4.2.1. Ketrampilan mengkaji realitas individu,kelompok dan hubungan sosial
individu,kelompok dan sehingga mandiri dalam memposisikan diri dalam pergaulan sosial di
hubungan sosial sehingga masyarakat.
mandiri dalam
memposisikan diri dalam
pergaulan sosial di
masyarakat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik mampu memahami dan menalar pengertian
dan interaksi sosial.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian interaksi sosial, jenis, dan ciri interaksi sosial.
E. METODE PEMBELAJARAN
1) Pendekatan : Saintifik dan Higher Order Thinking Skill (HOTS)
2) Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
3) Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi, dan penugasan.
F. SUMBER BELAJAR
Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Sosiologi, Kelas X, Kemendikbud, tahun 2013
Buku Referensi Tambahan:
Jones, P. (2010). Pengantar Teori-Teori Sosial dari Fungsionalisme hingga Post Modernisme. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 1:Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta.
Esis Erlangga.
Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi Kelas X. Bandung : Grafindo Media Pratama.
Muin, Idianto. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi Kelas X. Bandung : Grafindo Media Pratama.
Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2005. Sosisologi Teks Pengantar dan Terapan.Jakarta: Kencana.
Ritzer, G. (2011). Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern
(Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
e-dukasi.net
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :
Worksheet atau lembar kerja (siswa) Penggaris, spidol, papan tulis
Lembar penilaian Laptop & infocus
LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya .
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Apabila materi tema ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Pengertian interaksi sosial, jenis, dan ciri interaksi sosial.
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Orientasi Peserta Didik Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
terhadap Masalah topik materi pengertian interaksi sosial, jenis, dan ciri interaksi sosial.
Secara mandiri peserta mengamati gambar tokoh – tokoh sosiologi dan kajian
sosiologi yang ditayangkan pada powerpoint.
Guru menayangkan video tentang pengertian interaksi sosial, jenis, dan ciri
interaksi sosial.
Guru menyampaikan pertanyaan tentang pengertian interaksi sosial, jenis, dan ciri
interaksi sosial berdasarkan pengamatan video.
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
N Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
Nama Siswa
o BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 Nanang Taryana 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik
diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap
bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini,
menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan
digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan
oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 50
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan kesempatan 50
250 62,50 C
untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam membuat
3 50
kesimpulan hasil diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
N Skala Jumlah Skor Kode
Aspek yang Dinilai
o 25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Nama Bentuk
N Nilai Indikator yang Nilai Setelah
Peserta Tindakan Keterangan
o Ulangan Belum Dikuasai Remedial
Didik Remedial
1
2
dst
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang interaksi sosial.
2) Mencari informasi secara online tentang tentang interaksi sosial.
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang tentang interaksi sosial.
4) Mengamati langsung lingkungan sosial peserta didik yang berkaitan dengan kajian interaksi
sosial.
Amatilah jenis interaksi yang ada di lingkungan masyarakat tempat tinggal ananda ! Dan
Buatlah contoh interaksinya ?
1. Individu dengan Individu, berikan contohnya.
2. Individu dengan Kelompok, berikan contohnya.
3. Kelompok dengan Individu, berikan contohnya.
4.2. Mengolah realitas 4.2.1. Ketrampilan mengkaji realitas individu,kelompok dan hubungan sosial
individu,kelompok dan sehingga mandiri dalam memposisikan diri dalam pergaulan sosial di
hubungan sosial sehingga masyarakat.
mandiri dalam
memposisikan diri dalam
pergaulan sosial di
masyarakat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran ke 2 ini diharapkan peserta didik mampu memahami dan menalar
kegunaan sosiologi yang berfungsi mengkaji gejala sosial di masyarakat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Faktor yang mempengaruhi, dan bentuk interaksi sosial.
E. METODE PEMBELAJARAN
1) Pendekatan : Saintifik dan Higher Order Thinking Skill (HOTS)
2) Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
3) Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi, dan penugasan.
F. SUMBER BELAJAR
Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Sosiologi, Kelas X, Kemendikbud, tahun 2013
Buku Referensi Tambahan:
Jones, P. (2010). Pengantar Teori-Teori Sosial dari Fungsionalisme hingga Post Modernisme. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 1:Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta.
Esis Erlangga.
Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi Kelas X. Bandung : Grafindo Media Pratama.
Muin, Idianto. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi Kelas X. Bandung : Grafindo Media Pratama.
Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2005. Sosisologi Teks Pengantar dan Terapan.Jakarta: Kencana.
Ritzer, G. (2011). Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern
(Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
e-dukasi.net
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :
Worksheet atau lembar kerja (siswa) Penggaris, spidol, papan tulis
Lembar penilaian Laptop & infocus
LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya .
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Apabila materi tema ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Faktor yang mempengaruhi, dan bentuk interaksi sosial.
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
topik materi faktor yang mempengaruhi, dan bentuk interaksi sosial.
Secara mandiri peserta mengamati gambar tokoh – tokoh sosiologi dan kajian
sosiologi yang ditayangkan pada powerpoint.
Mengorganisasikan peserta Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta terkait materi faktor yang
didik mempengaruhi, dan bentuk interaksi sosial dan mempersilahkan peserta didik
menjawabnya. (Disiplin/PPK, creativity and critical thingking/keterampilan
abad 21)
Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik untuk mencatat lingkungan
sosial sekolah yang berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi, dan bentuk
interaksi sosial. (Mandiri)
Guru mempersilahkan peserta didik jika ingin berkonsultasi terkait materi dan tugas
mandiri jika ada hal-hal yang kurang jelas. (Comunnication/keterampilan abad
Membimbing Penyelidikan 21)
Individu Guru menginformasikan bahwa hasil tugas mandiri dapat dibuatkan kesimpulan.
Guru menginformasikan peserta didik untuk dapat membuat peta pikiran tentang
faktor yang mempengaruhi, dan bentuk interaksi sosial. (HOTS)
Peserta didik membuat peta pikiran tentang faktor yang mempengaruhi, dan
bentuk interaksi sosial. (Tanggung jawab, disiplin, mandiri, integritas/PPK,
Mengembangkan dan critical thingking/keterampilan abad 21).
Menyajikan Hasil Karya Peserta didik diminta untuk mempresentasikan dan mengumpulkan tugas mandiri
dan peta pikiran yang telah dibuat sebelumnya (Tanggung jawab dan
integritas/PPK).
Menganalisis dan
Peserta didik saling menukarkan informasi yang mereka dapatkan dan saling
Mengevaluasi Proses
memberikan komentar positif dan saran perbaikan.
Pemecahan Masalah
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Peserta didik diajak bertanya jawab dan diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada hal-hal yang
belum dipahami. (Critical thinking and communication/keterampilan abad 21)
● Membuat resume (Creativity) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran tentang pelajaran materi faktor yang mempengaruhi, dan bentuk interaksi sosial
yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas kerja yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan peserta didik mengenai materi faktor yang mempengaruhi, dan bentuk interaksi
sosial.
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,
untuk penilaian tugas.
● Memberikan penghargaan untuk materi faktor yang mempengaruhi, dan bentuk interaksi sosial kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
N Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
Nama Siswa
o BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 Nanang Taryana 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik
diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap
bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini,
menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan
digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan
oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 50
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan kesempatan 50
250 62,50 C
untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam membuat
3 50
kesimpulan hasil diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
N Skala Jumlah Skor Kode
Aspek yang Dinilai
o 25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Nama Bentuk
N Nilai Indikator yang Nilai Setelah
Peserta Tindakan Keterangan
o Ulangan Belum Dikuasai Remedial
Didik Remedial
1
2
3
dst
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang faktor yang mempengaruhi, dan bentuk interaksi sosial.
2) Mencari informasi secara online tentang tentang faktor yang mempengaruhi, dan bentuk
interaksi sosial.
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang tentang faktor yang mempengaruhi,
dan bentuk interaksi sosial.
4) Mengamati langsung lingkungan sosial peserta didik yang berkaitan dengan kajian faktor yang
mempengaruhi, dan bentuk interaksi sosial.
Kunci Jawaban
1. Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi
cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seseorang. Sugesti adalah pemberian pengaruh
pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti
pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang.
2. Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah kerjasama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi.
3. Bentuk interaksi sosial disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik sosial.
PETA KONSEP
Pengertian Pengertian
Bentuk Ciri
Faktor
Pembentuk
Bentuk
A. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah Hubungan timbal balik antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, maupun kelompok satu dengan kelompok lainnya. Interaksi
sosial dapat terjadi dalam suasana persahabatan maupun permusuhan, bisa dengan kata-
kata,jabat tangan dan bahasa isyarat. Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua
syarat, yaitu Kontak dan Komunikasi.
a. Kontak Sosial
Kata ‘kontak’ berasal dari kata ‘con’ atau ‘cum’ (Bahasa Latin: bersama-sama) dan
‘tango’ (Bahasa Latin: menyentuh). Kontak dapat bersifat primer jika pihak-pihak yang
mengadakan hubungan langsung bertemu dan bertatap muka, misalnya apabila orang-
orang tersebut berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya. Dan, kontak sekunder yaitu
apabila kontak yang terjadi memerlukan perantara. Kontak sekunder ada dua jenis yaitu
langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung terjadi apabila pihak-pihak yang
mengadakan kontak dengan menggunakan perantara dapat berkomunikasi secara
langsung. Contoh dalam hal ini adalah berkomunikasi melalui telepon seluler. Dengan
ponsel orang dapat berkomunikasi secara langsung. Kontak sekunder tidak langsung
terjadi manakala orang-orang saling berhubungan, tetapi tidak dapat secara langsung
melakukan komunikasi. Contoh dalam hal ini adalah orang-orang yang berkomunikasi
melalui surat.
b. Komunikasi
Komunikasi berasal dari kata ‘communicare’ (Bahasa Latin: berhubungan). Jadi,
secara harfiah komunikasi adalah berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Pada
kontak sosial pengertiannya lebih ditekankan kepada orang atau kelompok yang
berinteraksi, sedangkan komunikasi lebih ditekankan kepada bagaimana pesannya itu
diproses. Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung (ada kontak belum tentu terjadi
komunikasi). Komunikasi memiliki maksud yang luas dibandingkan dengan kontak,
karena komunikasi dapat memiliki dan menimbulkan beberapa penafsiran yang berbeda-
beda. Seperti tersenyum dapat ditafsirkan sebagai penghormatan atau ejekan terhadap
seseorang.
b. Identifikasi Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh yang lebih
dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan secara sadar. Contoh identifikasi:
seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering mengidentifikasi dirinya menjadi artis
idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian, atau gaya dan menganggap dirinya
sama dengan artis tersebut.
c. Sugesti Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain
dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa
berpikir panjang.
d. Simpati Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain.
Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau
lembaga formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah pada peringatan ulang tahun,
pada saat lulus ujian, atau pada saat mencapai suatu prestasi.
e. Empati Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif
dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut
merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang, sakit, susah, dan
bahagia. Empat hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih
menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. Contoh empati adalah saat kita turut
merasakan empati terhadap masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban letusan Gunung
Merapi.
f. Motivasi Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan
seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi
motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional,
dan penuh tanggung jawab. Contoh motivasi adalah guru yang memberikan motivasi kepada
siswanya supaya siswanya semakin giat belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Dhohiri, Taufiq Rahman, dkk. 2007. Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat. Jakarta;
Yudhistira.
Jones, P. (2010). Pengantar Teori-Teori Sosial dari Fungsionalisme hingga Post Modernisme.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 1: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta. Esis Erlangga
Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi Kelas X. Bandung : Grafindo Media Pratama.
Muin, Idianto. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Sunarto, Kamanto. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Horton, Paul B dan Chester L Hunt. (1996). Sosiologi Jilid 1&2. Jakarta: Erlangga.
Mayor, Polak. (1976). Sosiologi. Jakarta: Ichtiar Baru.
Poloma, Margaret M. (2007). Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Popenoe, David. (1983). Sociology. Prentice Hall. New Jersey
Ritzer, George. (2000). Sociologycal Theory. New York: McGraw-Hill