Anda di halaman 1dari 9

PERAN, FUNGSI, TUJUAN PEMBELAJARAN IPS

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran IPS yang Diampu Oleh
Bpk Ahmad Imam Khairi, M.Pd

Disusun oleh:

Ahzam Maulaya Zain

NIM: 2016070108009

Isa Ansori

NIM: 20160701080044

Jannatul Firdaus

NIM: 20160701080047

PRODI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada Kami, Kami dapat menyelesaikan makalah Ilmiah tentang Peran
fungsi dan tujuan Pembelajaran IPS .

Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaikiki makalah
ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Peran, fungsi, Tujuan
pembelajaran IPS terhadap dapat memberikan manfaat maupun terhadap Pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan Fenomena sosial yang
mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu
pengetahuan sosial ( sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,hukum, dan budaya)

Tujuan utama ilmu pengetahuan sosial ialah untuk mengembangkan sosial skill dari
para siswa yaitu keterampilan yang diasah atas dasar kepekaan teerhadap permasalahan sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang menimpa masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa peranan pembelajaran IPS ?

2. Apa Fungsi pembelajaran IPS ?

3. Apa tujuan pembelajaran IPS ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan Peranan Pembelajaran IPS

2. Menjelaskan fungsi Pembelajaran IPS

3. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran IPS


BAB II

PEMBAHASAN

A. Peranan Pembelajaran IPS

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) sering diidentifikasikan dengan istilah Social studies,
social education, citizenship education dan social science education. Ilmu pengetahuan sosial
dirumuskan atas dasar realitas dan Fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan
interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu pengetahuan sosial ( sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, politik,hukum, dan budaya ). Ilmu pengetahuan sosial merupakan
nama mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di
perguruan tinggi yang identik dengan istilah “social studies”. Nama IPS merupakan istilah
hasil kesepakatan pakar atau para ahli di indonesia dalam seminar Civic Education tahun
1972 di tawangmangu1.

Beberapa ahli merumuskan pengertian IPS sesuai dengan disiplin dan pandangan
Masing-masing. Sebutan IPS di Indonesia adalah sebuah kesepakatan untuk menunjuk istilah
lain dari social studies. Sebutan social Studies untuk menunjuk sifat keterpaduan dari ilmu-
ilmu sosial (integrated sosial studies) (Iih Zamroni, 2010;7). Jadi sifat keterpaduan itu
mestinya menjadi ciri pokok mata kajian yang di sebut IPS. Oleh karena itu S.Hamid Hasan
(2010) menegaskan bahwa IPS adalah studi integratif tentang kehidupan manusia dalam
beragai dimensi ruang dan waktu dengan segala aktifitasnya. Dengan pengertian itu berarti
IPS merupakan Pelajaran yang cukup komperhensif yang dapat menjadi salah satu instrument
untuk memecahkan masalah-masalah sosial kebangsaan di indonesia.

Pembelajaran Ips memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter bangsa.


Sebab pembelajaran IPS memiliki kesamaan dengan pendidikan nilai atau pendidikan
karakter yang masing-masing bertujuan untuk menjadikan peserta didik sebagai warga yang
baik. Kemudian juga peduli terhadap masalah sosial dan lingkungannya,serta memiliki rasa
kebangsaan yang tinggi.

B. Fungsi pembelajaran Ilmu pengetahuan sosial

Pendidikan IPS pada hakekatnya berfungsi untuk membantu perkembangan


peserta didik memiliki konsep diri yang baik, membantu pengenalan dan apresiasi

1
Sapriya, Pendidikan IPS (Bandung; PT Remaja Rosda Karya, 2011) hlm 19
tentang masyarakat global dan komposisi budaya, sosialisasi proses sosial, ekonomi,
politik, membantu siswa untuk mengetahui waktu lampau dan sekarang sebagai dasar
untuk mengambil keputusan, mengembangkan kemampuan untuk memecahkan
masalah dan keterampilan menilai, membantu perkembangan peserta didik untuk
berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan masyarakat (Skeel, 1995:11). Banks dan
Clegg (1985) mengemukakan bahwa pendidikan IPS berupaya membentuk peserta
didik menjadi warga negara yang baik, mampu berperilaku sesuai dengan nilai dan
norma yang ada dalam masyarakatnya. Lebih lanjut Banks dan Clegg (1985)
menyatakan bahwa keterampilan mengambil keputusan merupakan tujuan dari
pendidikan IPS.
Salah satu komponen esensial dari faktor pengambilan keputusan
adalah pengetahuan yang meliputi pengetahuan yang ilmiah, tingkat tinggi dan
interdisipliner. Oleh karena itu, “cara pengemasan” pengalaman belajar yang
dirancang untuk para peserta didik yang belajar IPS akan sangat berpengaruh terhadap
kebermaknaan pengalaman tersebut bagi mereka. Menurut Raka Joni (1996)
pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual baik intra
maupun antar bidang studi akan meningkatkan peluang bagi terjadinya pembelajaran
yang efektif. Untuk itulah diperlukan pembelajaran IPS terpadu. Pendekatan
pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan pendekatan interdisipliner.
Model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari,
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik
(Depdikbud,1996:3).
Melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperolah pengalaman
langsung, sehingga peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
konsep yang dipelajarinya.
Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna, ketrampilan sosial
dan intelektual dalam membina perhatian serta kepedulian sosial nya sebagai SDM yang
bertanggung jawab dalam merealisasikan tujuan nasional.
Adapun Fungsi pembelajaran IPS Ilmu pengetahuan sosial menurut Ishack
(Winataputra) diantaranya yaitu:

 Memberi bekal pengetahuan dasar, baik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan


lebih tinggi maupun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengembangkan keterampilan dalam mengembangkan konsep-konsep IPS.
 Menanamkan sikap ilmiah dan melatih siswa dalam menggunakan metode ilmiah
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
 Menyadarkan siswa akan kekuatan alam dan segala keindahannya sehingga siswa
terdorong untuk mencintai dan mengagungkan penciptanya.
 Memupuk daya kreatif dan inovatif siswa.
 Membantu siswa memahami gagasan atau informasi baru dalam bidang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
 Memupuk diri serta mengembangkan minat siswa terhadap IPS.

Berdasarkan uraian di atas fungsi pembelajaran IPS adalah untuk menanamkan sikap
ilmiah dan melatih siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi, mengembangkan daya
kreatif dan inovatif siswa serta memberi bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan lebih tinggi.

C. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan pembelajuaran merupakan tujuan yangpaling khusus. Tujuan pembelajaran


yang merupakan bagian dari tujuan kurikuler, dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang
harus dimiliki oleh peserta didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang
studi tertentu2.
Menurut Rudy Gunawan (2011: 37) mengemukakan bahwa: Pembelajaran IPS be
rtujuan membentuk warga negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya
sendiri di tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial, yang pada gilirannya akan menjadi warga
negara yang baik dan bertanggung jawab, sedangkan ilmu sosial bertujuan menciptakan
tenaga ahli dalam bidang ilmu sosial.
Banyak pendapat yang mengemukakan tentang tujuan pendidikan IPS, diantaranya
oleh The Multi Consortium Of Performance Based Teacher Education di AS pada tahun 1973
Djahiri dan Ma’mun (Rudy gunawan, 2011: 20) menyatakan bahwa sebagai berikut :
1. Mengetahui dan mampu menerapkan konsep-konsep ilmu sosial yang penting,
generalisasi (konsep dasar) dan teori-teori kepada situasi data yang baru.

2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, ( Jakarta, Kencana Prenada
Media Grup, 2006), hlm 68
2. Memahami dan mampu menggunakan beberapa struktur dari suatu disiplin atau
antar disiplin untuk digunakan sebagai bahan analisis data baru.
3. Mengetahui teknik-teknik penyelidikan dan metode-metode penjelasan yang
dipergunakan dalam studi sosial secara bervariasi serta mampu menerapkannya
sebagai teknik penelitian dan evaluasi suatu informasi.
4. Mampu mempergunakan cara berpikir yang lebih tinggi sesuai dengan tujuan dan
tugas yang didapatnya.
5. Memiliki keterampilan dalam memecahkan permasalahan (Problem Solving).
6. Memiliki self concept (konsep atau prinsip sendiri) yang positif.
7. Menghargai nilai-nilai kemanusiaan.
8. Kemampuan mendukung nilai-nilai demokrasi.
9. Adanya keinginan untuk belajar dan berpikir secara rasional.
10. Kemampuan berbuat berdasarkan sistem nilai yang rasional dan mantap.

Sebagai bidang pengetahuan dan sejarah IPS yang memiliki delapan tujuan sebagai
berikut:
1. IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut dibidang sosial science, mata pelajaran
seperti sejarah, geografi, ekonomi, dan antropologi budaya haruslah diberikan lepas-lepas
sebagai vak tersendiri. Mata pelajaran IPS yang terpecah-pecah tadi tak memerlukan usaha
peramuan bagian-bagian dari mata pelajaran lain
2. IPS hakikatnya merupakan suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut di atas.Sebagai
suatu penyederhanaan dan penyaringan terhadap ilmu-ilmu sosial, dengan kemampuan dan
daya tangkap.
3. IPS yang mempelajari closed areas atau masalah-masalah sosial yamg pantas untuk
dibicarakan dimuka umum. Bahannya menyangkut macam-macam misalnya ekonomi,
pengetahuan sampai politik dadi sosial sampai kultural.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses
pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan
pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas
dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan3. Di tingkat SD/MI, mata pelajaran IPS
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan:

3
Abdul Aziz Wahab, dkk, Konsep daar IPS, (Jakarta, Universitas Terbuka, 2009), hlm 54
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, dan
memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Di tingkat SMP, tujuan mata pelajaran IPS adalah:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan


lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS di tingkat SD/MI meliputi beberapa aspek, yaitu: a)
manusia, tempat, dan lingkungan, b) waktu, keberlanjutan, dan perubahan, c) sistem sosial
dan budaya, d) perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Di tingkat SMP/MTs, ruang lingkup
mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek: a) manusia, tempat, dan lingkungan, b) waktu,
keberlanjutan, dan perubahan, c) sistem sosial dan budaya, d) perilaku ekonomi dan
kesejahteraan.

1. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
2. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan, dan memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama
dan kompetensi dalam masyarakat yang majmuk, ditingkat lokal,
nasional, dan global.

Anda mungkin juga menyukai