Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERSEPSI DAN EMOSI

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : IAD/ISD/IBD

Dosen Pengampu : Aunia Ulfah, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 6:


M.Sarpani : 2022110039
Nor Mayada : 2022110016
Pahri : 2022110043
Putri Normayanti : 2022110020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
SYEKH MUHAMMAD NAFIS
TABALONG

2022 M/1443 H

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “ILMU SOSIAL DASAR”.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah IAD/ISD/IBD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
persepsi dan emosi.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Aunia Ulfah, M.Pd yang telah memberikan tugas
ini, sehingga dapat menambah wawasan pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun akan kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Tabalong, 4 November
2022

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1


B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.................................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3

A. Pengertian Ilmu Sosial Dasar............................................................................................3


B. Latar Belakang Lahirnya Ilmu Sosial Dasar.....................................................................3
C. Tujuan Dan Urgensi Ilmu Sosial Dasar.............................................................................5
D. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar ...................................................................................6

BAB III PENUTUP...............................................................................................................13

A. Kesimpulan........................................................................................................................13
B. Saran..................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu sosial dasar (ISD) adalah ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan,
sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah sosial yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat.1
Latar belakang ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan
indonesia oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan.
Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau kolonial, dan masih merupakan warisan
sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan
oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil
untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi,
perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara. Pengenalan
dan pemahaman ilmu sosial dasar menjadi penting, supaya tujuan yang melatarbelakangi
munculnya ilmu ini tidak sekedar menjadi harapan tanpa hasil. Oleh karena itu, penulis
berkeinginan untuk membahas latar belakang, ruang lingkup pembahasan ilmu sosial dasar, dan
masalah sosial yang berkaitan dengan lingkup pembahasan ilmu sosial dasar.
ISD bertujuan untuk membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa
agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan
dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan
tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku
manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ilmu sosial dasar adalah ilmu pengetahuan yang menelaah
masalah sosial yang timbul dan berkembang didalam sebuah masyarakat tentang cara manusia
berkomunikasi untuk mengkaji masalah manusia, yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan
dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, seperti sejarah, sosiologi, ekonomi, geografi, dan antropologi.

B. Rumusan Masalah

1
Drs.Abu Ahmadi, Ilmu social dasar , Jakarta, Rineka Cipta, 1991, Hlm 01

1
Untuk memudahkan pembahasannya, maka kami akan membahas masalah-masalah sesuai
dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian ilmu sosial dasar ?
2. Bagaimana latar belakang lahirnya ilmu sosial dasar ?
3. Bagaimana tujuan dan urgensi ilmu sosial dasar ?
4. Bagaimana ruang lingkup ilmu sosial dasar ?

C. Tujuan Makalah
Tujuan yang diharapkan dari makalah ini adalah untuk membantu perkembangan wawasan
pemikiran dan kepribadan mahasiswa agar memperoleh wawasan yang lebih luas. Selain itu
tujuan dari makalah kami antara lain:
1. Untuk menjelaskan pengertian ilmu sosial dasar.
2. Untuk memaparkan latar belakang lahirnya ilmu sosial dasar.
3. Untuk menjelaskan tujuan dan urgensi ilmu sosial dasar.
4. Untuk menjelaskan ruang lingkup ilmu sosial dasar.

D. Manfaat Penulisan
Kami berharap, setelah memahami uraian yang terdapat pada makalah kami ini, kita mampu :
1. Memahami pengertian ilmu sosial dasar.
2. Memahami latar belakang lahirnya ilmu sosial dasar.
3. Memahami tujuan dan urgensi ilmu sosial dasar.
4. Memahami ruang lingkup ilmu sosial dasar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Sosial Dasar (ISD)


Ilmu sosial dasar (ISD) adalah ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam
pendekatan, sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-
masalah sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. 2 Contohnya ; Sejarah,
Ekonomi, geografi sosial, sosiologi, dan lainnya yang diekembangkan untuk mengkaji
masalah manusia.
Ilmu sosial dasar merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan dengan memberikan
pengetahuan umum kepada masyarakat tentang konsep kehidupan bermasyarakat tentang
konsep dalam menghadapi masalah masalah yang terjadi dimasyarakat. Untuk itu Ilmu
Sosial dasar dapat dipahami sebagai “pengetahuan yang menelaah masalah-masalah
sosial, dengan menggunakan fakta, konsep dan teori-teori yang diperoleh dan
dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu
sosial”.3
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ilmu sosial dasar adalah ilmu pengetahuan yang
menelaah masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang di dalam sebuah
masyarakat tentang cara manusia berkomunikasi untuk mengkaji masalah manusia, yang
berasal dari berbagai bidang pengetahuan dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, seperti
sejarah, sosiologi, ekonomi, geografi, dan antropologi. Atau secara ringkasnya ilmu
sosial dasar adalah ilmu yang membahas hubungan manusia dengan manusia serta
manusia dengan lingkungan untuk mengkaji masalah sosial.

B. Latar Belakang Lahirnya Ilmu Sosial Dasar


Latar belakang ilmu sosial dasar adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem
pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan
kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau kolonial, dan masih
merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik
2
Drs.Abu Ahmadi, Ilmu social dasar , Jakarta, Rineka Cipta, 1991, Hlm 01
3
A.W. Widjaya, Ilmu Sosial Dasar (Jakarta: C.V. Akademika Prassindo, Ed. I, Cet. I, 1986), hal. 31
balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan
menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi
birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan
tujuan ekspoitasi kekayaan Negara.
Latar belakang lainnya yaitu: sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang "elite"
bagi
masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, dan tidak
mengenali
dimensi-dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi seolah-olah menara
gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” yang tidak mau peka
terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Pendidikan tinggi
hanya dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan di
bidang tertentu saja. Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi
diharapkan mempunyai tiga kemampuan, yaitu personal, akademis, dan profesional.
1. Kemampuan personal
Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap yang
mencerminkan kepribadian indonesia, mengenal dan memahami nilai agama,
masyarakat, pancasila serta pandangan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh
masyarakat indonesia.
2. Kemampuan akademik
Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan ataupun tulisan mampu
berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan konsepsional
untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang sedang dihadapi, serta mampu
menawarkan alternatif pemecahannya.
3. Kemampuan profesional
Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dan mereka
diharapkan untuk memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam
profesinya. Kemampuan profesional ditanamkan kepada para mahasiswa sebagai
calon tenaga ahli melalui program pendidikan umum disebut mata kuliah dasar umum
(MKDU).4

4
Wahyu Ms. Wawasan Ilmu Sosial dasar, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), hal. 16

2
C. Tujuan Dan Urgensi Ilmu Sosial Dasar
Pada prinsipnya Ilmu Sosial Dasar adalah membantu perkembangan wawasan
penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan
ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dengan
sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lain, terhadap
manusia yang bersangkutan secara timbal balik. Agar sebagai masyarakat yang baik,
maka kepribadian tersebut harus ditumbuh-kembangkan pada mahasiswa selama
menempuh proses pendidikannya. Hal ini sesuai dengan arahan Dirjen Dikti. Sebagai
berikut: “...pemilikan cakrawala yang luas disertai dengan wawasan matang-seimbang
dalam menyikapi permasalahan-permasalahan kehidupan masyarakatnya...”.5
Secara khusus ilmu sosial dasar bertujuan membantu mahasiswa agar:
1. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah
yang ada di dalam masyarakat.
2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-
usaha menanggulanginya.
3. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat
kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya) secara kritis
interdisipliner.
4. Memahami jalan pikiran para ahli di bidang ilmu pengetahuan laindan dapat
berkomunikasi dengan merekadalam rangka penaggulangan masalah sosial yang
timbul dalam masyarakat.

Jadi, tujuan diselenggarakannya mata kuliah ilmu sosial dasar ialah pembentukan dan
pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan,
pemikiran mengenai berbagai gejala-gejala yang timbul dalam lingkungan, khususnya
gejala-gejala yang berkenaan dengan masyarakat dan orang lain agar daya tangkap,
persepsi, dan penalaran yang berkenaan dengan lingkungan sosial dapat dipertajam.

5
Dirjen. Dikti. Depdikbud. RI: Keputusan Dirjen. Dikti. Depdikbud. RI. No. 25/Dikti/Kep/1985, tentang
Penyempurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU); pasal 1 (3).
Adapun peran ilmu sosial adalah:

1. Mempunyai pandangan tentang cara bersosialisasi dengan masyarakat dalam ruang


lingkup yang lebih luas,
2. Menambah wawasan tentang hidup bermasyarakat dengan baik,
3. Lebih mengerti tentang keadaan alam dan jalan pikiran manusianya,
4. Memahami ilmu sosial yang menunjang kehidupan bersosialisasi,
5. Pandangan hidup selanjutnya menjadi lebih terarah,
6. Mengetahui cara hidup sebagai makhluk sosial,
7. Lebih mencintai alam dan mengerti arti sejarah,
8. Menjadi lebih mengerti masalah yang terjadi di masyarakat dan dapat membantu
menyelesaikan masalah sosial,
9. Dapat memanfaatkan ilmu-ilmu yang ada dalam ilmu sosial dasar untuk kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat,
10. Membangkitkan rasa ikut serta dalam menyelesaikan masalah sosial,
11. Memudahkan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas,
12. Serta membantu perkembangan cara pola pikir dalam menyikapi masalah.

Urgensi ilmu sosial dasar memberikan dasar dasar pengetahuan sosial kepada para
Mahasiswa yang di harapkan akan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan
memberikan alternatif pemecahan masalah masalah sosial, khusunya yang di hadapi
masyarakat indonesia. Dengan demikian, melalui pengetahuan yang di peroleh dari ilmu
sosial dasar itu mahasiswa di harapkan akan mampu mengorientasikan diri berkat
penghayatannya akan arah pengembangan dalam masyarakat.

D. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar


Ilmu sosial adalah ilmu yang mencakup segala aspek dalam kehidupan
bermasyarakat. Mulai dari individu, interaksi yang terjadi antar individu, individu antar
kelompok, bahkan kelompok antar kelompok. Hingga dalam interaksi tersebut terjadilah

2
konflik yang bukan hanya berarti masalah, melainkan juga terjadinya interaksi
komunikasi yang menimbulkan hubungan timbal balik.
Pelajaran Ilmu Sosial Dasar (ISD) dapat dibedakan menjadi riga golongan yaitu:
1. Adanya berbagai aspek pada kenyataan-kenyataan yang bersama-sama merupakan
suatu masalah sosial, sehingga biasanya suatu masalah sosial bisa ditanggapi dengan
pendekatan yang berbeda-beda sebagai pendekatan tersendiri maupun gabungan.
2. Adanya beraneka ragam dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang masing-masing
mempunyai kepentingan, kebutuhan dan pola-pola pemikiran serta pola-pola tingkah
laku tersendiri, tetapi juga adanya banyak persamaan kepentingan serta pola-pola
pemikiran dan tingkah laku yang menyebabkan adanya pertentangan maupun
hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat itu.
3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat dalam berbagai kenyataan
sosial antara satu dengan lainnya saling berkaitan.
Maka, ruang lingkup dari Ilmu Sosial Dasar adalah sebagai berikut :
1. Individu, keluarga, dan masyarakat.
Manusia sebagai individu bukan berarti sebagai keseluruhan yang tidak dapat
dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yakni manusia perseorangan,
sebagaimana pengertian dari individu itu sendiri yang berasal dari bahasa latin,
individuum yang artinya tidak terbagi. Maka dapat disimpulkan bahwa individu
adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.
Ketika seorang manusia baru lahir, individualisnya sangat tampak. Jika si bayi
menangis, pipis, dan minta diberi asi, ia seolah ia tidak pernah menghiraukan keadaan
orang tuanya atau orang-orang disekelilingnya. Saat individualis ini biasanya terus
terbawa sampai masa kanak-kanak. Peran orang tua sangat penting untuk
mensosialisasikan nilai kepada anak-anaknya. Pengaruh lingkungan masyarakat
terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah
besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi
masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya
dengan manusia.
Dari beberapa individu yang melakukan pernikahan terbentuklah keluarga.
Keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu
mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan
berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-
masing anggotanya.
Dari beberapa keluarga terjadi interaksi social antara satu dengan yang lain dan
terbentuklah masyarakat. Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem
sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society, sedangkan
masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau
partisipasi. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan dan telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma,
adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan,
norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan sosial
dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang
memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan
masyarakat memiliki relasi atau hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan
masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu
berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya
yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah
ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa membaur
dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.
2. Masyarakat kota dan desa
Menurut definisi universal, desa adalah sebuah aglomerasi pemukiman di area
pedesaan (rural). Di indonesia, desa adalah pembagian wilayah administratif di
indonesia dibawah kecamatan yang dipimpin oleh kepala desa. Sedangkan
Masyarakat kota adalah sekumpulan orang yang hidup dan bersosialisasi di daerah
yang mungkin bisa dikatakan lebih maju dan lebih modern dan mudah untuk
mendapatkan suatu hal yang dicita-citakan.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama
sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat
hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling

2
membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya
akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging dan ikan. Desa juga
merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya
saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau
perbaikan jalan raya atau jembatan. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang
yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-
obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara
kesehatan dan alat transportasi.
3. Masalah penduduk
Penduduk suatu negara atau daerah didefinisikan menjadi dua, yaitu orang yang
tinggal di daerah tersebut dan orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah
tersebut. Dengan kata lain, penduduk adalah orang yang mempunyai surat resmi
untuk tinggal, misalnya bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah
lain.6
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu. Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu
demografi. Berbagai aspek-aspek manusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan
geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat
dengan unit-unit ekonomi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.7
4. Pelapisan sosial
Status baik yang berupa harta, kedudukan, maupun jabatan sering kali
menciptakan perbedaan dalam menghargai seseorang. Dalam suatu masyarakat, orang
yang memiliki harta berlimpah lebih dihargai daripada orang yang miskin. Demikian
pula orang yang lebih berpendidikan lebih dihargai daripada yang kurang
berpendidikan. Atas dasar itu, kemudian masyarakat dikelompokkan secara vertikal
atau bertingkat-tingkat sehingga membentuk lapisan-lapisan sosial tertentu dengan
kedudukannya masing-masing.
Masyarakat sebenarnya telah mengenal pembagian atau pelapisan sosial sejak
dahulu. Pada umumnya, pelapisan sosial terbentuk melalui dua cara yaitu secara

6
Said Rusli, Pengantar Ilmu Kependudukan, Jakarta: LP3ES, 1988, hlm. 7.
7
Anonim, Dasar-dasar Demografi,Jakarta: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
1981, hlm. 23.
ilmiah dengan selaras melalui pertumbuhan masyarakat serta dengan disengaja atau
direncanakan oleh manusia.
Pelapisan sosial atau pengelompokan masyarakat sesuai dengan kelas sosialnya tidak
selalu mengacu pada suatu tindakan diskriminatif. Sebab stratifikasi sosial dinilai
dibutuhkan oleh masyarakat, karena memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan
bermasyarakat. Pelapisan masyarakat berfungsi untuk: mendorong kerja keras,
melayani fungsi ekonomi, mencegah pemborosan sumber daya, membantu mengejar
berbagai profesi atau pekerjaan, dan menstabilkan dan memperkuat sikap dan
keterampilan.
5. Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan remaja didefinisikan secara berbeda. Dalam beberapa literatur
dikemukakan bahwa pemuda adalah kelompok manusia yang berusia antara 10-24,
dan 15-35 tahun, serta mereka secara psikologis mempunyai jiwa muda dan
mempunyai identitas kepemudaan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemuda adalah mereka yang berumur
10-35 tahun atau lebih, dengan catatan yang lebih dari umur 10 tahun secara
psikologis mempunyai jiwa kepemudaan.
Adapun remaja adalah generasi yang berumur 15 tahun sampai 20 tahun. Apabila
mereka bersekolah, batasannya adalah mereka yang belajar setingkat SLTP, SLTA,
dan tahun-tahun awal memasuki perguruan tinggi.8
Sosialisasi merupakan suatu proses interaksi dan pembelajaran yang dilakukan
seseorang sejak ia lahir hingga akhir hayatnya didalam suatu budaya masyarakat.
Proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses
hingga mencapai titik kulminasi.
Seorang pemuda harus bisa beradaptasi dan bergaul dengan lingkungan
disekitarnya. Maksudnya agar tumbuh sikap rasa peduli dan rasa kebersamaan
didalam dirinya. Dalam kehidupannya seorang pemuda dituntut dapat bersosialisasi
dengan masyarakat lainnya. Proses sosialisasi pemuda didefinisikan proses yang
membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri. Proses sosialisasi
sebenarnya berawal dari dalam keluarga. Melalui proses sosialisasi, individu
8
Toenggoel P Siagian, “Pendekatan pokok dalam mempertimbangkan remaja masa kini” Prisma, Nomor
9 Tahun XIV, 1985, hlm. 19.

2
(pemuda) akan terwarna cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan
proses sosialisasi, individu menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku
ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.Sesuai dengan pepatah lama
semakin banyak dilihat semakin banyak dirasa. Jadi pengalaman adalah hal yang
dibutuhkan seorang pemuda bisa bertindak dan mengasah pola pikirnya untuk
perubahan yang akan datang.
6. Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan.
ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia.
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi bertujuan
untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan
yang mungkin dihadapi.
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila
pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti
pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain.
Hidup di era modern ini setiap manusia dituntut harus bisa mengikuti perkembangan
zaman.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam
peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk
mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan
sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang
berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling
berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi
mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya. Perubahan teknologi yang cepat
mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang
fundamental. Rata-rata orang yang hidup di bawah garis kemiskinan belum dapat
membaca maupun menulis. sedangkan salah satu cara memberantas kemiskinan
adalah dengan ilmu pengetahuan. Dengan dapat membaca dan menulis, seorang
pemulung sampah bisa berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan
menghasilkan banyak uang. Dengan ilmu pengetahuan, dapat merubah seorang
pengamen untuk berpikir kreatif dan memulai membuka suatu usaha dengan
memanfaatkan teknologi yang ada.
Pada prinsipnya, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang mutlak
dibutuhkan oleh seluruh umat manusia. Keduanya menjadi hal urgen untuk
dimiliki. Hanya saja, dalam kontek dimana keduanya dihadapkan pada persoalan
kemiskinan, pertanyaan yang mesti diajukan sebelumnya adalah adakah korelasi ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan kemiskinan? Penulis berpendapat bahwa korelasi
itu jelas ada. Tetapi korelasi disini tidak sebagai korelasi utama sebab akibat.
Melainkan sebatas korelasi kebetulan. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan dan
teknologi itu bukan sebagai sebab utama penentu seseorang berada dalam taraf
kemiskinan.
Maka penulis menyimpulkan, Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan
adalah sesuatu yang bertentangan. Teknologi diciptakan oleh manusia demi
kesejahteraan umat manusia dan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan arti
menciptakan, mencari kesenangan manusia, melindungi dari malapetaka, kelaparan,
melindungi dari bahaya kekejaman alam serta memenuhi kebutuhan pokok manusia.
Ilmu pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas,
sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan berkembang
mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja yang tidak
menguasai IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan
teknologi di zaman ini. Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang
tertinggal dan tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih terpuruk
dalam kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara lama yang sudah
tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi di zaman ini.

2
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
Ilmu sosial dasar adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial
yang timbul dan berkembang di dalam sebuah masyarakat tentang cara manusia
berkomunikasi untuk mengkaji masalah manusia, yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan dlam lapangan ilmu-ilmu sosial, seperti sejarah, sosiologi, ekonomi,
geografi, dan antropologi.
Latar belakang ilmu sosial dasar adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem
pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial
dan kebudayaan.
Tujuan ilmu sosial dasar ialah untuk pembentukan dan pengembangan kepribadian
serta memperluas wawasan mengenai berbagai gejala yang timbul di lingkungan agar
daya tangkap, persepsi, dan penalaran dapat dipertajam.
Ruang lingkup ilmu sosial dasar meliputi: (1). Individu, keluarga, dan masyarakat,
(2). Masyarakat kota dan desa, (3). Masalah penduduk, (4). Pelapisan sosial, (5).
Pemuda dan sosialisasi, (6). Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan.

B. Saran
Dari pembahasan materi tentang ilmu sosial dasar maka penulis menyarankan:
Dengan ilmu ini diharapkan daya tangkap, persepsi, dan penalaran mahasiswa
terhadap lingkungan sosial meningkat dan kepekaan sosialnya pun bertambah.
DAFTAR PUSTAKA

Sudioyono, Lue & Yulia Palupi. (2016). Ilmu Sosial Dasar. Yogyakarta: Kaliwangi
Offset.

Mawardi, Drs-Nur Hidayati, Ir. (2009). Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu
Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.

Tasmuji. (2018). Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar. Surabaya:
UIN Sunan Ampel Press.

Nasution, Sri Ilham. (2014). IBD, ISD, IAD. Bandarlampung: Fak. Dakwah IAIN Raden
Intan.

Wahyu, Ramdani. (2017). Ilmu Sosial Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Septiani, Nadia. https://nadsepriani97.wordpress.com Diakses: 3 November 2022.

Anda mungkin juga menyukai