Anda di halaman 1dari 28

Tugas

Konsep Dasar IPS

Konsep - Konsep Dasar Ilmu - Ilmu Sosial

Kelompok 9 :

A1G120002 AIDA SURUMAINDO

A1G120014 LILI KARFIAN

A1G120035 AMIRA SYAHRIA AL-SALSABILA

A1G120062 NURMIN SARI AMINAH

A1G120065 REGITA ARTAMEVIA CHILION

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ( PGSD )

UNIVERSITAS HALUOLEO

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah, rahmat, dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah “Konsep - Konsep Dasar Ilmu -
Ilmu Sosial”. Besar harapan kami, agar makalah yang sederhana ini dapat
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai acuan menambah wawasan dan
pengetahuan kita mengenai konsep Dasar ilmu sosial.

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada pihak yang telah membantu hingga
selesainya tugas makalah ini. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan
terimakasih kepada teman sekelompok saya atas kerja keras dan kerjasamanya yang
telah mencurahkan segala upaya kemampuannya selama penyusunan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih.

Kendari,14 Maret 2021

Tim penyusun
Daftar Isi

KATAPENGANTAR.............................................................................................. 2

DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................. 4

A. Latar Belakang................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 4
C. Tujuan.............................................................................................................. 5

BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................... 6

1. Kedudukan Ilmu Sosial Dalam Bidang Ilmu.................................................... 6


2. Pengertian Fakta, Konsep dan Generalisasi...................................................... 6
3. Konsep Dasar Ilmu Sejarah.............................................................................. 11
4. Konsep Dasar Geografi..................................................................................... 14
5. Konsep Dasar Ilmu Ekonomi............................................................................ 18
6. Konsep Dasar Ilmu Politik dan Pemerintahan.................................................. 20
7. Konsep Dasar Sosiologi.................................................................................... 21
8. Konsep Dasar Antrapologi................................................................................ 23
9. Konsep Dasar psikologi sosial........................................................................... 25

BAB III

PENUTUP.............................................................................................................. 28

A. Kesimpulan................................................................................................... 28
B. Saran............................................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 30
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Tujuan dari pembelajaran IPS yakni siswa yang tadinya belum dewasa dapat
menjadi dewasa. Dewasa disini artinya siswa dapat hidup mandiri tidak bergantung
pada orang lain serta dapat hidup di lingkungan dengan mematuhi norma–norma
yang berlaku di lingkungan setempat. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari terdapat dua aspek kehidupan yang wajib menjadi perhatian yaitu aspek
ekonomi koperasi dan politik yang terus mengalami perkembangan dalam
pembangunan jangka panjang, sektor ekonomi masih tetap mendapat prioritas
utama. Sedangkan aspek politik yang menyangkut pemerintahan dan kenegaraan,
stabilitas tidak dapat diabaikan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, perkembangan
dan pengembangannya harus tetap diupayakan.
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lebih memusatkan pada
penduduk yang merupakan masyarkat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan
masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi
tetapi pada sosioogi lebih menitikberatkan pada masyarakat dan kehidupan
sosialnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah kedudukan dari konsep dasar ilmu sosial dalam bidang ilmu ?
2. Apa pengertian dan hubungan antara fakta, konsep dan generalisasi ?
3. Bagaimanakah konsep dasar dari ilmu sejarah ?
4. Apa pengertian dari konsep dasar geografi ?
5. Pengertian dari konsep dasar ilmu ekonomi ?
6. Bagaimanakah konsep dasar dari ilmu politik dan pemerintahan ?
7. Bagaimanakah konsep dasar dari ilmu sosiologi ?
8. Pengertian dari konsep dasar Antropologi ?
9. Pengertian dari konsep dasar psikologi sosial ?

C. Tujuan
1. Mengetahui kedudukan konsep dasar ilmu sosial dalam bidang ilmu
2. Mengetahui pengertian dan hubungan antara fakta, konsep dan generalisasi
3. Mengetahui konsep dasar dari ilmu sejarah
4. Mengetahui pengertian geografi
5. Mengetahui pengertian ilmu ekonomi
6. Mengetahui konsep dasar dari ilmu politik dan pemerintahan
7. Mengetahui konsep dasar dari ilmu sosiologi
8. Mengetahui pengertian antropologi
9. Mengetahui pengertian psikologi sosial
BAB II

PEMBAHASAN

1. Kedudukan Ilmu Sosial Dalam Ilmu


Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan dapat ditelusuri dari sejak zaman
Yunani kuno, dimana pada zaman tersebut semua pengetahuan belum terbagi-bagi
atau terspesialisasi dalam satu kesatuannya. Yang berkembang pada masa itu hanya
filsafat alam dan filsafat sosial ( N.Daldjoeni, 1981 ). Dalam hal ini filsafat alam
akan mengahasilkan ilmu-ilmu alamiah, sedangkan filsafat sosial mengahsilkan
ilmu-ilmu sosial. Dari uraian sejarah tersebut, dapat dikatakan filsafat merupakan
induk atau sumber dari berbagai macam ilmu pengetahuan saat ini. Dari filsafat
akan lahir tiga cabang ilmu pengetahuan yang masing-masing dari ketiga ilmu
tersebut akan terbagi lagi kedalam disiplin ilmu atau spesialisasi yang bila di
uraikan lebih dalam lagi, sebagai berikut :
1) Ilmu-ilmu Alamiah (natural scienses), meliputi : fisika, kimia, dan juga
matematika.
2) Ilmu-ilmu sosial (social scienses), meliputi : ekonomi, sejarah, sosiologi,
psikologi, geografi, dan lainnya.
3) Ilmu-ilmu budaya (humanities), meliputi : ilmu bahasa, kesusastraan,
kesenian, dan sebagainya.
Dari uraian ilmu pengetahuan di atas dapat dikatakan bahwa ilmu-ilmu sosial
pada awalnya juga berinduk pada filsafat yang seiring dengan perkembangan iptek
mulai memisahkan diri daei ilmu-ilmu alamiah dan ilmu-ilmu budaya. Ilmu sosial
akhirnya terpecah-pecah ke dalam cabang ilmu yang berbeda fokus dan metode
kajiannya yang dalam perjalannya dari satu ilmu sosial yang satu lahirlah geografi,
sejarah, antrapologi, ilmu politik, ilmu hukum, ilmu ekonomi, dan lainnya.

2. Pengertian Fakta, Konsep dan Generalisasi


Struktur ilmu dari masing-masingcabgang ilmu sosial meninjau hal-hal dalam
kehidupan masyarakat yang berbeda pula. Penyusunan struktur ilmu pengetahuan,
termasuk ilmu sosial terdapat tiga tingkatan dari yang mengkhusus (sempit) ke
yang paling umum (paling luas), yaitu :
1) Fakta
2) Konsep
3) Generalisasi
Dimana ketiga hal ini membangun materi ilmu-ilmu sosialnya (Savage dan
Armstrong, 1996:24).
a) Fakta
Fakta adalah  hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan  yang
sungguh-sungguh terjadi dan terjamin kebenarannya atau  sesuatu yang benar-
benar ada atau terjadi. Fakta adalah segala sesuatu yang terjadi, dapat diamati,
diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Artinya fakta
merupakan suatu bukti terjadinya sesuatu. Bila sesuatu tersebut menyangkut
kehidupan masyarakat banyak dan bersifat sosial, maka fakta tersebut disebut
sebagai fakta sosial.
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di
luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu
tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat
waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-
kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi
tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak,
berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat
memaksa dan mengendalikan individu (murid). Banks (Ischak:2004:2.7)
mengemukakan bahwa fakta merupakan pernyataan positif dan rumusannya
sederhana. Ada kalanya guru juga perlu mencari upaya untuk lebih
menjelaskan pengertian fakta ini dengan cara yang sederhana misalnya dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa.
Dengan demikian, akan disadari bahwa fakta itu amat banyak dan tak
terhitung  jumlahnya. Namun, perlu disadari bahwa fakta bukan tujuan akhir
dari pengajaran IPS. Pengetahuan yang hanya bertumpu pada fakta akan sangat
terbatas. Hal ini dikarenakan oleh :
1) Kemampuan untuk mengingat fakta sangat terbatas
2) Fakta bisa berubah pada suatu waktu, misalnya tentang perubahan iklim di
suatu kota, perubahan bentuk pemerintahan, dan sebagainya
3) Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus.
Fakta menjadi suatu hal yang penting dalam struktur atau susunan ilmu
karena fakta membntu dalam proses pembentukan konsep dan generalisasi,
karena dapat dicapai dala suatu proses yang melibatkan fakta-fakta yang
bersifat khusus tidak di pelajari dalam kekosongan (Savage dan Armstrong
1996:24).
b) Konsep
Secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu penamaan (pemberian label)
untuk suatu yang membantu seseorang mengenal,mengerti dan memahami
sesuatu tersebut. Atau jika dikaitkan hubungannya dengan fakta diatas
dikatakan konsep adalah kumpulan beberapa fakta-fakta yang tersususn secara
sistematik sesuai literatur yang berlaku. Pengertian lainnya tentang konsep
adalah ialah sesuatu yang tersimpan dlam pikiran suatu pemikiran, suatu idea
atau suatu gagasan (Moone Skeel,1995:30). Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, konsep diartikan sebagai: (1) rancangan atau buram surat dsb; (2)
ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) gambaran
mental dari objek, proses, atau apa yang ada di luar bahasa yang digunakan
oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk
tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu
benda, gagasan atau peristiwa. Misalnya, kita mengatakan binatang klasifikasi
dari jenis-jenis makhluk yang disebutkan diatas. Jika kita menyebutkan kata
“keluarga” maka kedalam konsep keluarga itu termasukbapak, ibu, anak-anak,
saudara, dan sebagainya.
Dari beberapa pengertian tentang konsep yang dihadapi akan berbeda
tergantung latar belakang atau pengalaman orang yang melakukan
konseptualisasi. Konsep yang jika di kaitkan dengan fakta yang nantinya
diberikan label atau nama berupa kata-kata. Karakteristik yang dimiliki suatu
konsep disebut atribut, dimana atribut nanitnya akan menjadi penjelas dari
konsep-konsep yang telah di tentukan. Sebagai contoh berikut misalnya
memiliki konsep “sepeda motor” dimana atribut penjelasannya adalah: 1)
kendaraan beroda dua, 2) digerakkan dengan mesin, 3) berbahan bakar
premium. Konsep diatasa mungkin dapat dijelaskan dengan mudah, akan tetapi
ada beberapa konsep yang vukup sulit dijelaskan contoh sederhananya seperti
demokrasi, kebudayaan, keadilan san konsep-konsep lainnya.
c) Generalisasi
Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti umum atau
menyeluruh. Oleh karena itu generalisasi merupakan pengambilan kesimpulan
secara umum dari suatu gejala atau informasi yang kita terima yang didukung
oleh data dan fakta yang ada.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, generalisasi mempunyai arti: (1)
perihal membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian, hal, dsb;
(2) perihal membuat suatu gagasan lebih sederhana daripada yang sebenarnya
(panjang lebar dsb); (3) perihal membentuk gagasan yang lebih kabur; (4)
penyamarataan.
Definisi generalisasi secara singkat dapat dikatakan sebagai gabungan
sebuah atau sejumlah konsep yang memliki suatu keterkaitan makna.
Keterkaitan konsep dalam generalisasi akan berdampak pada keikutsertaan
fakta dalam hal ini, karena generalisasi mengungkapkan sejumlah besar
informasi yang kebenarannya diperlukan dan tanggung jawab. Sehingga fakra-
fakta yang terkumpul dan yang akan di jadikan sebagai sutau konsep harus
spesifik dan terkait dengan konsep dan generalisasi yang akan dibuat. Sebagai
contoh misalnya: “ketika seorang siswa SMA/SMK meningkat menjadi
seorang mahasiswa baru, tanggung jawabnyapun meningkat.

HUBUNGAN FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI

Fakta merupakan titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa
konsep yang saling berkaitan kita dapat membentuk suatu generalisasi. Fakta,
konsep, dan generalisasi merupakan bahan kajian dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
yang harus dipahami.

Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru. Fakta juga dapat menjadi alasan
untuk menolak teori yang ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk
mempertajam rumusan teori yang sudah ada. Di lain pihak, teori dapat merangkum
fakta dalam bentuk generalisasi dan prinsip-prinsip agar fakta lebih mudah dapat
dipahami. Pentingnya fakta dalam struktur susunan ilmu pengetahuan karena fakta
dapat membentuk suatu konsep dan generalisasi. Menurut Savage dan Anstrong
(1996:24) mengatakan bahwa: “konsep tidak dapat dipelajari dalam kekosongan,
melainkan dicapai dalam suatu proses yang melibatkan fakta-fakta yang khusus”.
Dari beberapa fakta yang khusus dan saling berkaitan satu sama lain, maka dapat
membentuk suatu konsep atau pengertian.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa fakta, konsep, dan generalisasi
merupakan bahan kajian atau materi utama yang dipelajari dalam ilmu pengetahua
sosial dan ilmu-ilmu sosial, sehingga dari ketiga unsur tersebut akan lahir teori-teori
ilmu pengetahuan yang perlu dipelajari dan dikaji oleh siswa di dalam proses
pembelajaran.

3. Konsep Dasar Ilmu Sejarah


Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis
keseluruhan perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat
dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau. Masa lampau itu
sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Masa lampau selalu terkait
dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan
kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan How.
Beberapa konsep yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti perubahan,
peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, peradaban, perbudakan, waktu,
feminisme, liberalisme, dan konservatisme. Penjelasan mengenai konsep-konsep
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perubahan
Konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepada sesuatu hal yang
menjadi “tampil berbeda”. Konsep tersebut demikian pentng dalam sejarah dan
pembelajaran sejarah, mengingat sejarah itu sendiri pada hakikatnya adalah
perubahan. Seorang futuris ternama Amerika Serikat Alvin Toffler (1981)
mengemukakan bahwa perubahan tidak sekedar penting dalam kehidupan, tetapi
perubahan itu sendiri adalah kehidupan.
b. Peristiwa
Konsep peristiwa memiliki arti sebgaai suatu kejadian yang menarik maupun
luar biasa karena memiliki keunikan. Dalam penelitian sejarah, peristiwa selalu
menjadi objek kajian, mengingat salah satu karakteristik ilmu sejarah adalah
mencari keunikan-keunikan yang terjadi pada peristiwa tertentu, dengan
penekanan pada tradisi-tradisi relativisme.
c. Sebab dan Akibat
Istilah sebab merujuk kepada pengertian faktor-faktor determinan fenomena
pendahulu yang mendorong terjadinya sesuatu perbuatan, perubahan, maupun
peristiwa berikutnya, sekaligus sebagai suatu kondisi yang mendahului
peristiwa. Sedangkan akibat adalah sesuatu yang menjadikan kesudahan atau
hasil suat perbuatan maupun dampak dan peristiwa.
d. Nasionalisme
Konsep nasionalisme, secara sederhana memiliki arti rasa kebangsaan,
dimana kepentingan negara dan bangsa mendapat perhatian besardalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
e. Kemerdekaan/ Kebebasan
Konsep kemerdekaan atau kebebasan adalah nilai utama dalam kehidupan
politik bagi setiap negara dan bangsa maupun umat manusia yang senantiasa
diagung-agungkan, sekalipun tidak selamanya dipraktikkan. Arti penting
kemerdekaan ini dapat dilihat pada ketentuan yang mengatur hak-hak asasi
manusia, sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Hak-Hak Manusia Universal
yang disetujui dengan suara bulat oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-
Bangsa tanggal 10 Desember 1948.
f. Kolonialisme
Konsep kolonialisme merujuk kepada bagian imperialisme dalam ekspansi
bangsa-bangsa Eropa Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia sejak abad ke-
15 dan 16. Pada puncak perkembangannya, kolonialisme merajalela pada abad
ke-19. Dimana hampir setiap negara di Eropa memiliki daerah jajahan di Asia,
Afrika, dan Amerika.
g. Revolusi
Konsep revolusi menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial
politik yang radikal, berlangsung cepat, dan besar-besaran. Revolusi terjadi
ketika berbagai kesulitan perang dan krisis keuangan negara berhasil diatasi,
namun memiliki institusi-institusi yang rentan terhadap revolusi. Skocpol yang
mengidentifikasi tiga ciri kelembagaan yang menyebabkan kerentanan revolusi
tersebut, yaitu:
 Lembaga militer negara sangat inferior terhadap militer dari negara-negara
pesaingnya.
 Elite yang otonom mampu menentang atau menghadang implementasi
kebijaksanaan yang dijalankan pemerintah pusat.
 Kaum petani memiliki organisasi pedesaan yang otonom.
h. Fasisme
Konsep fasisme atau facism adalah nama pengorganisasian pemerintah dan
masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat
memiliki rasa nasionalis yang sempit, rasialis, militeristis, dan imperialis.
i. Komunisme
Pada dasarnya, konsep dari istilah komunisme merujuk kepada setiap
pengaturan sosial yang didasarkan pada kepemilikan, produksi, konsumsi, dan
swapemerintahan yang diatur secara komunal atau bersama-sama.
j. Peradaban
Konsep peradaban atau civilization merupakan konsep yang merujuk pada
suatu entitas kultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencakup nilai,
norma, institusi, dan pola pikir terpenting dari suatu masyarakat yang
terwariskan dari generasi ke generasi (Bozeman dalam Hungtinton, 1998:41).
Selain itu, peradaban menunjuk kepada suatu corak maupun tingkatan moral
yang menyangkut penilaian terhadaptotalitas kebudayaan. Jadi, peradaban jauh
melebihi luasnya dari suatu kebudayaan yang saling mempengaruhi.
k. Perbudakan
Pada hakikatnya, konsep perbudakan atau siavery adalah istilah yang
meggambarkan suatu kondisi dmana seseorang maupun kelompok tidak
memiliki kedudukan dan peranan sebagai manusia yang memiliki hak asasi
sebagai manusia yang layak.
l. Waktu
Konsep waktu dalam hal ini (hari,tanggal, bulan, tahun, windu, dan ahad)
merupakan konsep esensial dalam sejarah. Begitu pentingnya mengenai waktu
yang digunakan baik pada riset historis dan empiris dalam prespektif kronologis,
fungsional, strukturalis, maupun simbolis. Secara alternatif, ilmuwan atau
sejarawan dapat menggunakan penempatan subjektif darisaat kemarin, sekarang,
dan akan datang. Mengenai pentingnya pemahaman tentang waktu, menurut
Sztompka (2004: 58-59) terdapat enem fungsi waktu, yaitu (a) sebagai
penyelaras tindakan, (b) sebagai koordinasi, (c) sebgai bagian dalam tahapan
atau rentetan peristiwa, (d) menempati ketepatan,(e) menentukan ukuran, (f)
untuk membedakan suatu masa tertentu dengan lainnya.
m. Fenimisme
Istilah fenimisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari
subordinasi pria. Menurut Maggie Humm (2000:354), semua gerakan feminis
mengandung tiga unsur asumsi pokok. Pertama, gender adalah suatu konstruksi
yang menekan kaum wanita sehingga cenderung menguntungkan pria. Kedua,
konsp patriarki-dominasi kaum pria dalam lembaga-lembaga sosial melandasi
konstruk tersebut. Ketiga, pengalaman dan pengetahuan kaum wanita harus
dilibatkan untuk mengembangkan suatu masyarakatnonseksis di masa
mendatang.
n. Liberalisme
Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya hanya
dapat diungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan
nuansa-nuansa khusus.
o. Konservatisme
Istilah konservatisme merujuk kepada doktrin yang menyakini bahwa realitas
suatu masyarakat dapat ditemukan pada perkembangan sejarahnya. Oleh karena
itu, pemerintah membatasi diri dalam campurtangan terhadap perilaku
kehidupan masyarakatnya, dalam arti tidak boleh melupakan akar-akar
sejarahnya.

4. Konsep Dasar Geografi


Geografi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari segala
kehidupan di atas permukaan bumi. Ilmu geografi memiliki 10 konsep dasar
integral beserta penjelasannya.
Menurut Bintarto seperti dikutip dari Modul Belajar Geografi karya Hendro
Mutianto, geografi merupakan ilmu yang mengkaji bumi serta segala aspek yang
ada di atasnya, mulai dari flora, fauna, iklim, udara, dan juga segala interaksinya.
Untuk bisa berpikir dengan cara geografis, seseorang harus mempelajari 10
konsep dasar ilmu geografi, yaitu lokasi, jarak, keterjangkauan, morfologi,
aglomerasi, pola, interaksi-interpendensi, nilai kegunaan, diferensiasi area, dan
keterkaitan keruangan. Berikut ini 10 konsep dasar geografi dan penjelasannya:
a. Lokasi
Sebuah konsep untuk mengkaji letak objek tertentu di permukaan bumi.
Lokasi didefinisikan sebagai titik absolut sesuatu. Sebagai contoh, negara
Indonesia yang terletak di 6o LU – 11o LS dan 95o BT – 141o BT. Bukan hanya
negara yang dapat dijadikan objek, bisa gunung, sungai, danau, atau lainnya.
b. Jarak
Konsep ini sebenarnya masih berkaitan dengan lokasi, namun dinyatakan
melalui nominal ukuran garis lurus ke lokasi lainnya serta bisa diukur dengan
menggunakan peta. Dengan kata lain, seberapa jauh lokasi satu dengan lokasi
lainnya yang dihitung menggunakan nominal melalui peta. Contohnya, jarak
Jakarta-Surabaya.
c. Keterjangkauan
Pada konsep ini, ada sebuah hubungan antara kondisi suatu wilayah atau titik
di permukaan bumi dengan sarana transportasi untuk menuju ke sana. Contoh
konsep keterjangkauan: hutan yang tidak bisa diakses oleh mobil sehingga orang
yang ingin ke sana harus berjalan kaki untuk bisa menjangkaunya.
d. Morfologi
Dari kata morfo yang merupakan "bentuk", konsep morfologi menganalisis
tentang bentuk tinggi dan rendahnya wilayah dari permukaan bumi yang
diakibatkan oleh hasil pergerakan unsur bawah bumi. Contoh konsep ini terdapat
pada perbedaan wilayah dataran tinggi dan dataran rendah yang cukup terlihat
perbedaannya.
e. Aglomerasi
Konsep ini mengenalkan sebuah persebaran penduduk dan sifatnya
menganalisis suatu kelompok pada sebuah wilayah kecil. Dari konsep ini,
seseorang yang belajar geografi akan dapat memahami bagaimana sebuah
kelompok dapat menyebar di suatu wilayah tertentu. Nantinya, ini bisa disajikan
dalam bentuk peta yang menggambarkan persebaran tersebut.
f. Pola
Melalui konsep ini, pelajaran mengenai bentuk, susunan, serta fenomena
persebaran seluruh aspek di atas muka bumi akan dikaji. Kajian tentang konsep
pola ini berhubungan dengan apa yang terjadi di atas permukaan bumi melalui
siklus tertentu. Misalnya air yang selalu berputar melalui hujan dan menjadi air
kembali serta pulang ke sungai menuju laut.
g. Interaksi-Interpendensi
Interaksi dan interpendensi ini akan menjelaskan kegiatan sebab akibat serta
saling mempengaruhi antara objek, baik itu manusia maupun fenomena lainnya
di atas bumi. Contoh kasus: penebangan pohon secara liar yang bisa
mengakibatkan tanah longsor.
h. Nilai
Kegunaan Konsep ini menekankan sebuah keuntungan yang dapat dimiliki
oleh masyarakat pada suatu wilayah. Contohnya adalah ketika seorang nelayan
tinggal di daerah pesisir, maka ia membutuhkan perahu dan kail atau jaring
untuk mencari ikan, bukan pacul yang digunakan untuk mengolah sawah.
i. Diferensiasi
Area Diferensiasi area menggambarkan perbedaan antara area/wilayah yang
satu dengan lainnya. Contoh konsep ini dapat dilihat dari masyarakat yang
tinggal di pesisir dan pegunungan. Warga pesisir bekerja sebagai nelayan,
sedangkan warga pegunungan biasanya bekerja di kebun atau ladang.
j. Keterkaitan
Keruangan Konsep ini menjelaskan mengenai sebuah fenomena yang terjadi
di sebuah wilayah, dan ada wilayah lain yang juga terpengaruh.Contoh:
kebakaran hutan yang terjadi di Riau. Wilayah di sekitarnya juga merasakan
dampaknya, semisal asap, bahkan sampai ke negara tetangga.

5. Konsep Dasar Ilmu Ekonomi


Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomeia. Kata ini
sebenarnya terdiri dari dua suku yaitu oikos yang berarti rumah tangga dan nomos
yang berarti peraturan. Dengan demikian arti sesungguhnya dari okonomeia yang
mengatur rumah tangga. Rumah tangga disini adalah dalam pengertian luas, jadi
bukan rumah tangga dalam arti sehari-hari.
Rumah tangga ini berarti setiap kerjasama manusia untuk mencapai
kemakmuran atas dasar prinsip ekonomi. Misalnya rumah tangga konsumsi, rumah
tangga perusahaan, rumah tangga negara, dan lain-lain. Kalau kita simpulkan maka
ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempeljari usaha-usaha manusia untuk mencapai
kemakmuran dalam memenuhi kebutuhannya.
Ekonomi merupakan suatu studi ilmiah mengenai “bagaimana cara manusia
memenuhi kebutuhan materi”. Di sekitar manusia itu terdapat sumber daya yang
mampu memenuhi kebutuhan manusia, namun penyediaannya terbatas, bahkan ada
yang sifatnya langka. Sementara itu, kebutuhan materi manusia cenderung  tidak
terbatas. Semua penduduk baik yang berusia lanjut, orang dewasa, para remaja,
anak-anak sampai bayi yang baru lahir, menurut pemenuhan kebutuhan, khususnya
kebutuhan materi, paling  tidak pangan, sandang, dan papan (perumahan). Padahal
sumber daya yang menjaminnya mulai dari lahan (areal tanah ), pertanian, hutan,
air, dan sebangsanya ada dalam keterbatasan. Oleh karena itu, upaya ilmu ekonomi,
pakar ekonomi, dan kita semua bagaimana mencari keseimbangan antara kebutuhan
manusia yamg cenderung  meningkat kuantitas serta kualitasnya dengan
kemampuan sumber daya menyediakannya.
Ilmu pengetahuan ekonomi lahir pada abad ke-18, yaitu pada saat Adam Smith
menuangkan dalam “inqury into the nature and causes of wealth of nations” (tahun
1776), membahas ekonomi secara sistematis dan bersifat menyeluruh yang
dituangkannya di dalam teori-teori ekonomi. Sejak Adam Smith-lah baru masalah
ekonomi diuraikan secara ia di anggap sebagai bapak ilnu ekonomi. Pendapat-
pendapat tentang ekonomi sebelum Adam Smith belum dapat di anggap sebagai
ilmu ekonomi, berhubung pembahasannya belum sistematis dan tidak bersifat
menyeluruh.
Untuk mengatur kesejahteraan rakyat, telah diatur dalam UUD NRI th 1945,
pada pasal 33 yang terdiri atas tiga ayat yaitu:
 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama bedasarkan asas
kekeluargaan;
 Cabang.– cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup   orang banyak dikuasai oleh Negara;
  Bumi, air, dan kekeyaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Dalam kehidupan ekonomi, bangsa Indonesia yang ber-Pancasila, keuntungan
itu tidak semata-mata keuntungan material atau keuntungan ekonomi, melainkan
juga wajib mmemperhatikan keuntungan social.Keuntungan ini berarti dirasakan
semua pihak,baik produsen maupun konsumen.
 Konsep-konsep dasar dalam mempelajari ekonomi dan koperasi adalah
sebagai berikut:
1. Kalangan sumber daya
2. Keterbatasan sumber daya
3. Kebutuhan yang tidak  terbatas
4. Konsumsi-produksi distribusi
5. Penawaran-permintaan
6. Kekeluargaan
7. Keuntungan ekonomi
8. Keuntungan social
9. Alternatif pemanfaatan sunber daya
10.Sumber daya alternative
11.Sumber daya yang  terbarukan
12.Sumber daya yang tidak terbarukan
13.Modal
14.Tenaga Kerja
15. Pemuasan kebutuhan
16.Surplus-minus-keseimbangan
17.Efektif-efisien-produktif

6. Konsep Dasar Ilmu Politik dan Pemerintahan


Selaku warga Negara dapat mengamati dan menghayati, bahwa kehidupan
bermasyarakat, berbangsa serta bernegara, tidak dapat dilepaska dari dua aspek
kehidupan sosial berpolitaik  dan berpemerintahan. Ilmu politik merupakan ilmu
yang mempelajari kehidupan Negara , mempelajari Negara melakukan tugasnya
mencapai tujuan tertentuseseuai dengan tugas tersebut, mempelajari kekuatan
kekuasaan sebagai penyelenggaraan Negara, mempelajari kekuasaan memerintah
Negara.Dalam konsep ilmu politik, tidak terpisahkan konsep-konsep dasar Negara
dan pemerintahan.
Pemerintahan yaitu penyelenggaraan, pelaksanaan kerja secara operasional suatu
Negara, atau dengan kata lain pemerintahan itu adalah aparat pelaksana
Negara.Oleh Karen itu tentu saja menyangkut tugas dan funsi aparat serta instansi
yang ,menyelenggarakan pekerjaan yang menjadi bahan kewajiban Negara.Negara
dengan pemerintahannya melekat satu sama lain.
Kawasan yang kita tempati sejak lahir, dan diwariskan secara berkesinambungan
dari generasi ke generasi, adalah suatu Negara yang disebut Negara Republik
Indonesia dikatakan Negara karena mempunyai criteria sebagai berikut :
1) Memiliki Wilayah
Luas wilayah Indonesia terdiri dari lautan dan daratan, dimana lautan
memiliki luas wilayah yang lebih luas dari pada daratan.Keberadaan Indonesia
telah diakui Negara-negara lain,paling tidak oleh Negara-negara sahabat
terdekat.
2) Penduduk
Bedasarkan jumlahnya, Indonesia menempati peringakat empat  setelah
Cina, india dan amerika Serikat.
3) Berpemerintahan
Berdasarkan Unadang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia  th 1945
itu memiliki pemerintahan, yaitu pemerintahan Negara Republik Indonesia.
4) Kedaulatan
Dalam pembukaan UUD 1945 telah ditegakan tentang kedaulatan Negara,
yang dinyatakan sebagai berkedaulatan rakyat.Dengan demikian, kedaulatan
telah dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

7. Konsep Dasar Sosiologi


Para ahli sosiologi menaruh perhatian pada perilakucdan lembaga serta interaksi
antar individu dan kelompok/asosiasi dalam masyarakat. Peran sebagai konsep
sosiologi sapat diartikan sebagai fungsi peran oleh seorang dalam suatu lembaga
sesuai dengan kedudukan atau statusnya. Sosialiasi dapat diartikan sebagai proses
membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara berfikir
kelompoknya.
Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia,
sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi
pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama
kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara,
standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua
faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh
terhadap analisis sosiologi. Sosiologi memberikan sumbangan kepada ilmu
pengetahuan sosial berupa pemahaman tentang bagaimana lembaga-lembaga sosial
berkembang dan bagaimana orang-orang berinteraksi.
 Konsep dasar Sosiologi sebagai berikut :
1) Struktur Sosial
Struktur sosial merupakan keseluruhan dari unsur pokok dunia sosial.
Konsep ini meliputi kaidah-kaidah atau norma sosial, lembaga sosial, dan
lapisan sosial.
2) Sistem Sosial
Konsep ini merupakan proses terstruktur yang menunjukkan hubungan
sosial individu dan kelompok dalam sistem lingkungan yang lebih luas.
3) Proses Sosial
Konsep ketiga adalah proses sosial. Konsep ini diartikan sebagai
pengaruh timbal balik dalam masyarakat.
4) Lembaga Sosial
Konsep lembaga sosial atau pranata sosial merupakan hubungan antara
nilai dan norma untuk mewujudkan kehendak sosial.
5) Organisasi Sosial
Konsep dasar ini cukup mirip dengan lembaga sosial. Organisasi sosial
adalah hubungan kerjasama antar individu yang mengorientasikan pola
perikalu anggota untuk mencapai tujuan bersama.
6) Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur dan lapisan sosial serta
hubungan di dalamnya yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.
7) Individual
Konsep individual diartikan sebagai hubungan sosial yang terjadi antar
pribadi dengan pribadi lainnya dalam kehidupan masyarakat.
8) Masyarakat
Konsep berikutnya adalah masyarakat atau society. Konsep ini diartikan
sebagai sekelompok manusia yang hidup bersama untuk berinteraksi dan
mencapai kepentingan bersama.
9) Kelompok
Kelompok merupakan himpunan masyarakat atau sekumpulan individu
yang saling berinteraksi satu sama lain. Hubungan kelompok sosial bisa
menimbulkan integrasi sosial dan konflik sosial.
10) Komunitas
Komunitas merupakan kumpulan individu yang berinteraksi di dalam
daerah tertentu. Biasanya, komunitas memiliki kesamaan visi, hobi, dan
kepentingan lainnya.

8. Konsep Dasar Antropologi


Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari
segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah
istilah kata bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos
berarti manusia dan logos memiliki arti cerita atau kata.
Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa,
kebudayaan dan prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk
mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan
berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.

Konsep – konsep dasar yang meliputi Antropologi sebagai berikut :

a. Kebudayaan
Dilihat dari asal-usul kata kebudayaan berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu Budhi yang berarti akal/ide dan Daya yang berarti
usaha/bentuk.
b. Tradisi
Tradisi dan kebiasaan itu berbeda,kebiasaan itu sesuatu yang biasa di
lakukan  serta lebih melekat pada per orang sebagai anggota masyarakat.
Sebagai contoh kebiasaan yaitu : bangun tidur jam 4 pagi,sholat
berjama’ah,sarapan pagi dll. Sedangkan tradisi yaitu adat kebiasaan yang
belangsung secara turun temurun dan masih di jalankan oleh
masyarakat. Sebagai contoh tradisi mudik pada hari raya idul fitri,
c. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan salah satu unsur kebudayaan universal yang dpat
ditemukan dalam semua kebudayaan dari semua bangsa yang ada dimuka
bumi ini. Pengetahuan itu mencakup semua pengetahuan yang dimiliki
anggota suatu masyarakat tentang alam, tumbuhan, binatang, ruang dan
waktu, suku bangsa atau bangsa yang bersangkutan.
d. Religi
Religi amat kompleks, dan berkembang di berbagai tempat di dunia, yang
dimaksud religi disini adalah kepercayaan yang timbul di masyarakat
disebabkan oleh adanya suatu kekuatan diluar nalar manusia tersebut, seperti
adanya kekuatan yang menyebabkan meletusnya gunung, gempa dan lain-
lain, yang kesemua fenomena tersebut awalnya diluar nalar manusia.
e. Teknologi
Dalam kehidupan, manusia tidak lepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa
teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada
ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. contoh:  alat-alat produktif,
senjata, wadah, alat-alat menyalakan api, makanan, minuman, bahan
pembangkit gairah dan jamu-jamuan, pakaian dan perhiasan, tempat
berlindung dan alat transportasi.

9. Konsep Dasar Psikologi Sosial


Psikologi sosial adalah ‘anak’ dari psikologi. Psikologi sendiri mempunyai arti
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang prinsip perilaku manusia.
Sedangkan manusia itu tidak bisa hidup sendirian, karena ia memang pada dasarnya
adalah makhluk sosial. Manusia itu hidup dalam suatu sistem sosial. Ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang sistem sosial disebut sosiologi.
Sistem sosial itu misalnya keluarga, organisasi dan masyarakat. Dalam sistem
sosial itu akan terjadi suatu proses sosial yang kompleks seperti perubahan sosial
dan sosialisasi pada anak-anak. Jadi disini nampak bahwa sebagian area psikologi
ternyata tumpang tindih dengan sosiologi.

 Konsep Dasar Psikologi Sosial


1. Konsep Emosi Terhadap Objek Sosial
Pertama adalah konsep dasar ilmu psikologi sosial mengenai emosi terhadap
objek sosial. Ini menunjukkan bahwa emosi dapat dipengaruhi lingkungan.
Ketajaman emosi dan reaksi emosional dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Pengendalian respon emosi sangat penting dalam kehidupan sosial.
Bisa dikatakan, emosi ini adalah kajian dari psikologi ini dan memiliki peranan
penting dalam pembentukan perilaku seseorang terhadap respon dari stimulus
dalam lingkungan sosial.
2. Konsep Perhatian
Selanjutnya adalah dalam konsep perhatian. Pada konsep ini, perhatian atau
rasa peka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sosial seseorang juga sangat
mempengaruhi seorang individu terhadap hubungan sosialnya.
3. Konsep Minat
Selain itu, minat atau daya tarik juga sangat berpengaruh dengan hubungan
sosial antara individu satu dengan individu lain serta kelompok yang berkaitan
dengan proses interaksi dalam diri individu dan mungkin juga dipengaruhi oleh
subjek dari luar.
4. Konsep Kecerdasan dalam Menghadapi Persoalan Sosial
Selain itu, ini juga bisa didasarkan pada kecerdasan dalam menghadapi
persoalan sosial. Ini merupakan modal dasar yang ada dalam diri individu
masing-masing dan berbeda pada setiap individu. Kemudian, nantinya ini juga
bisa jadi modal dasar untuk memecahkan permasalahan sosial yang muncul.
Potensi kecerdasan ini merupakan karakter yang bersifat kognitif dan akan
lebih mudah untuk diukur. Sedangkan kecerdasan yang sikapnya efektif akan
lebih susah diukur dan dievaluasi dengan aspek ini. Selain itu, konsep ini juga
sangat penting untuk membantu individu dalam menjalani kehidupan dan
menghadapi berbagai masalah hidup yang terus saja terjadi.
5. Konsep Sikap Mental
Selain itu, konsep dasar ini juga bisa dilihat dari sikap mental seseorang.
Sikap mental sendiri adalah reaksi yang timbul dari diri masing-masing
individu jika ada rangsangan yang datang. Reaksi mental ini bisa bersifat
positif, bisa bersifat negatif namun juga bisa bersifat netral.
Hal ini tentunya sangat tergantung pada kondisi diri masing-masing individu
serta tergantung juga pada rangsangan yang datang. Rangsangan yang datang
akan direspon oleh individu melalui sikap atau reaksi mental yang bisa
dikatakan positif, negatif atau netral juga.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Para ahli sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang
terbagi atas tiga (3) hal yakni, sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu
dan sejarah sebagai cerita.
 Dalam menganalisa suatu fenomena secara geografis, dapat memudahkan kita
dalam menstrukturkan kajian yang akan dibuat.
 Fakta adalah sesuatu yang betul-betul ada dan bersifat khas, konkrit, dan
tidak berulang. Konsep adalah sekelompok fakta yang mempunyai ciri-ciri
sama dan dapat dimasukkan dalam suatu nama label. Untuk menyusun
generalisasi diperlukan fakta dan konsep karena fakta dan konsep dapat
memberi penjelasan.
 Koperasi merupakan salah satu kegiatan usaha yang dapat menjamin
kehidupan masyarakat banyak di Indonesia. Ilmu politik sebagai salah satu
bidang ilmu sosial, ruang lingkup kajiannya adalah penyelenggaraan
kehidupan negara dan pelaksanaan pemerintahan dengan seluk beluk serta
persoalannya.
 Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, hubungan
individu dengan individu maupun dengan masyarakat, interaksi sosial,
permasalahan sosial, dan lain sebagainya yang terjadi di masyarakat.
 Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tenyang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Di antara ilmu-ilmu sosial, dan
alamiah.
 Psikologi sosial adalah cabang psikologi yang berupaya memahami dan
menjelaskan cara berpikir, berperasaan, dan berperilaku individu yang
dipengaruhi oleh kehadiran orang lain. Kehadiran orang lain dapat bersifat
aktual, diimajinasikan, dan diimplikasikan.
B. Saran
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk Memahami,
memecahkan dan menelaah secara kritis dan rasional   tentang berbagai fenomena
sosial budayayang terjadi di Indonesia. Dalam hal bersosialisasi sebaiknya
mahasiswa ikut aktif dalam organisasi yang bias mengasah softskill kita, dan
berperan aktif dalam masyarakat, sehingga kita akan peka pada suatu kondisi sosial
masyarakat dan sebaiknya kita sebagai seorang individu harus mengerti bagaimana
orang (dan hewan) bereaksi terhadap stimuli sensorik, memandang dunia, belajar
dan mengingat, bernalar, dan berespons secara emosion. Psikologi Ini juga yang
menjadi dasar karakteristik perilaku seseorang yang mampu berdampak positif atau
negatif bagi setiap individu atau kehidupan sosial masyarakat.
DAFTAR ISI

Fakih, Samlawi,dkk. 1998. Konsep Dasar IPS. Depdikbud : Bandung

Orinaru. 2013. Konsep Dasar Sejarah.


https://orinaru.wordpress.com/2012/09/28/konsep-dasar-sejarah/#:~:text=2.3%20Ko
nsep%20Dasar%20Sejarah,sebuah%20masa%20yang%20sudah%20terlewati.

Prinada Yuda. 2021. Penjelasan 10 Konsep Dasar Ilmu Geografi, Apa Saja?.
https://tirto.id/penjelasan-10-konsep-dasar-ilmu-geografi-apa-saja-f8QZ

Chainago, A.A., Ch. Toweula, dkk. 1995. Ekonomi. Bandung : Penerbit Angkasa.

Miriam Budiardjo. 1991. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka


Utama.

Husein Achmad, dkk. 1982. Konsep-Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta :


FKIS IKIP.

Nursid Sumaatmadja, dkk.2003.Kosep dasar ips. Jakarta: universitas terbuka.

Dakir. 1993 Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

http://zhalabe.blogspot.com/2012/03/pengertian-fakta-konsep-dan.html?m=1

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2243752-sejarah-sosiologi-
pendidikan/#ixzz27ZPfufEI

https://kumparan.com/berita-hari-ini/10-konsep-dasar-sosiologi-
1uMHH1ivynO/full

https://epsikologi.com/psikologi-sosial/

Anda mungkin juga menyukai