“Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Perspektif
Global”
Oleh
KELOMPOK 1
28E
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Perspektif Global yang berjudul “Perspektif Global dalam Disiplin Ilmu Sosiologi”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan,
agar dapat menyempurnakan kembali dimasa yang akan datang.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada
bapak Drs. Makmur Nurdin,M.Si Selaku dosen pembimbing Perspektif global dan
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat
bagi teman-teman dan pihak yang berkepentingan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................ 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosiologi merupakan pendekatan studi tentang pendidikan , menghantarkan
untuk memahami kaitanyya sosiologi dengan pendidikan. Sosiologi merupakan
ilmu murni (pure science), bukan terapan. Adapun yang dimaksud pure science
adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan membentuk dan mengembangkan ilmu
pengetahuan secara abstrak serta hanya untuk mempertinggi mutu. Artinya
sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan sedalam-dalamnya tentang
masyarakat dan bukan untuk mempergunakan pengetahuan tersebut terhadap
masyarakat. Sosiologi pendidikan memiliki perspektif yang beragam, sejalan
dengan keragaman yang terjadi dalam perspektif kajian sosiologi pada umumnya.
Seiring dengan perkembangan waktu, ilmu sosiologi mengikuti perkembangan
jaman yang ada, yang mana sosiologi merupakan pengetahuan masyarakat yang
disusun berdasar hasil-hasil pemikiran ilmiah yang dapat dikontrol oleh
masyarakat lainnya. Cakupan dari ilmu sosiologi ini dapat meliputi beberapa hal
mulai dari keluarga, suku bangsa, negara, organisasi politik, ekonomi, serta sosial.
Selain itu untuk mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat dan perilaku
sosial yang ada dengan mengamati perilaku kelompok. Sosiologi sebagai ilmu
sosial memiliki beberapa persektif atau pembahasan pokok didalamnya. Ada
beberapa prekseptif besar didalam ilmu sosiologi yang menunjang ilmu sosiologi
itu sendiri maka dari itu makalah ini dibuat untuk membahas tidak hanya
perspektif sosiologi itu sendiri akan tetapi akan membahas pengeritian, faktor
lahirnya sosiologi, dan juga pendekatan-pendekatan yang ada didalam sosiologi
itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah hakikat dan pengertian sosiologi?
2. Apakah yang dimaksud dengan perspektif?
3. Bagaimanakah perspektif dalam disiplin ilmu sosiologi?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sosiologi
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan perspektif
3. Untuk mengetahui perspektif apa sajakah yang termasuk dalam ilmu sosiologi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Soiologi
Secara terminologi, sosiologi berasal dari bahasa Yunani, yakni kata socius
dan logos. Socius yang berarti kawan, berkawan, ataupun bermasyarakat.
Sedangkan logos berarti ilmu atau berbicara tentang sesuatu. Dengan demikian,
secara harfiah istilah sosiologi dapat diartikan ilmu tentang masyarakat. Oleh
karena itu, sosiologi sebagai disiplin ilmu yang mengkaji tentang masyarakat
maka cakupannya sangat luas, dan cukup sulit untuk merumuskan suatu definisi
yang mengemukakan keseluruhan pengertian, sifat, dan hakikat yang dimaksuud
dalam beberapa kata dan kalimat. Dengan kata lain, suatu definisi hanya dapat
dipakai suatu pegangan sementara saja.
Menurut Frank H.Hankins (Fairch, H.P.dkk, 1982: 302), sosiologi adalah
studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok-kelompok
umat manusia dan lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain.
Dalam sosiologi, objek yang menjadi sorotan utamanya yaitu hubungan antar
manusia, terutama dalam lingkungan yang terbentuk oleh manusia sendiri, atau
yang disebut lingkungan sosial. Objek utamanya adalah hubungan antarmanusia
dalam lingkungan sosial di mana terjadi interaksi sosial yang semakin lama
semakin luas dan berkembang. Mulai dari keluarga, teman sepermainan, tetangga,
sekampung, sekota, regional provinsi, sampai ke tingkat global antarbangsa.
Motif interaksi sosial sangat beragam dilandasi oleh tujuan tertentu. Contohnya
hubungan antara produsen dan konsumen yang dilandasi oleh motif
ekonomi.Akibat interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat global,
menunjukkan perubahan sosial di masyarakat sampai ke proses modernisasi.
Untuk sekadar pegangan sementara tersebut, di bawah ini diberikan beberapa
definisi sosiologi.
3
4
B. Pengerian Perspektif
Menurut KBBI, perspektif artinya cara melukiskan suatu benda pada
permukaan yang mendatar sebagaimana tampak oleh si pengamat dengan tiga
dimensi (panjang, lebar, dan tingginya). Dalam kajian para sosiolog, perspektif
didefinisikan sebagai himpunan asumsi dan keyakinan tentang sesuatu yang
sedang diamati berdasarkan cara-cara tertentu. Perspektif memengaruhi perilaku
manusia untuk bertindak menanggapi sebuah konteks situasi yang terjadi.
Perspektif membimbing seseorang dalam menemukan perilaku relevan dan
rasional sesuai dengan fenomena yang ada.
Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang
suatu hal, dengan perspektif orang akan memandang suatu hal berdasarkan cara-
cara tertentu. Perspektif adalah kerangka kerja konseptual, sekumpulan asumsi,
nilai, gagasan yang mempengaruhi perspektif manusia sehingga menghasilkan
tindakan dalam suatu konteks situasi tertentu. Perspektif membimbing setiap
orang untuk menentukan bagian yang relevan dengan fenomena yang terpilih dari
konsep-konsep tertentu untuk dipandang secara rasional.
a. Perspektif Evolusioner
Perspektif evolusioner digagas oleh Auguste Comte dan Herbert Spencer.
Perspektif evolusioner merupakan perspektif paling awal dalam sosiologi.
Perspektif ini memberikan gambaran bagaimana masyarakat tumbuh dan
berkembang. Karena ilmu pengetahuan semakin berkembang, maka perspektif
7
menyesuaikan diri dengan hal tersebut disebut empan papan (tidak sopan).
Seseorang yang keliru akan situasi berusaha lari dari hal tersebut. Akan tetapi,
tindakan yang tidak tepat akan menimbulkan akibat-akibat yang tidak
menyenangkan. Dalam perspektif interaksionis simbolik, situasi dan kondisi
ditafsirkan oleh subyek. Ini bukan berarti semua kenyataan itu subyektif, tetapi
ada juga fakta yang obyektif di alam semesta seperti adanya matahari, bulan,
bintang, hujan, kemarau, dan lain-lain. Maka, kenyataan itu tetap ada.
c. Perspektif Fungsionalis
Perspektif fungsionalis melihat masyarakat sebagai suatu jaringan
kelompok yang bekerja sama secara terorganisir, teratur dan bernilai yang
dianut sebagian masyarakat tersebut. Masyarakat dilihat sebagai suatu sistem
yang stabil dengan suatu kecenderungan menjaga kestabilan dan
keseimbangan.Talcott Parson, Kings Loin Davis, dan Robert K. Merton
merupakan tokoh dalam perspektif fungsionalis. Mereka berpendapat bahwa
perbuatan atau tindakan dilakukan karena memiliki fungsi. Kalau sesuatu tidak
berfungsi, maka hal itu lambat laun akan hilang. Pola perilaku hilang bila tidak
berfungsi.
d. Perspektif Konfilk
Perspektif konflik dicetus oleh Karl Marx. Ia melihat pertentangan dan
eksploitasi kelas sebagai penggerak utama kekuatan-kekuatan dalam sejarah.
Dalam rentang waktu yang lama perspektif konflik ini diabaikan oleh para
sosiolog, dan dewasa ini kembali menjadi bahan perhatian mereka. Perspektif
konflik melihat masyarakat konflik di antara kelas, di mana masyarakat terikat
secara bersama karena kekuatan dari kelompok atau kelas yang dominan.
Mereka mengklaim bahwa nilai bersama yang dilihat oleh para fungsionalis
sebagai pemersatu bukanlah benar-benar suatu konsensus, melainkan
konsensus tersebut merupakan hasil ciptaan dari kelas yang dominan yang
menguasai masyarakat.
9
Oleh karena itu, dialog terjadi apabila satu sama lain dalam keadaan
seimbang dan setara. Menurut pengikut perspektif konflik, para fungsionalis
gagal mengajukan pertanyaan secara fungsional yang bermanfaat untuk
masyarakat. Mereka cenderung konservatif. Mereka berasumsi bahwa
keseimbangan yang serasi bermanfaat bagi setiap orang. Perspektif konflik
selalu membuat dua kutub yang dipertentangkan. Gerak perilaku secara
fungsional bermanfaat, dan oleh karena itu tindakan itu dimunculkan ke
permukaan.
Perbedaan Sosial Tidak dapat dihindarkan Tidak perlu dan tidak adil.
ddalam susunan Terutama disebabkan
masyarakat yang perbedaan dalam kekuasaan.
kompleks. Terutama Dapat dihindarkan dengan
disebabkan perbedaan jalan penyusunan kembali
kontribusi dari masyarakat secara sosialistis
kelompok-kelompok
yang berbeda
Perubahan Sosial Timbul dari perubahan Dipaksakan oleh suatu kelas
kebutuhan fungsional terhadap kelas yang lainnya
masyarakat yang terus untuk kepentingan kelas
berubah pemaksa
Tata tertib sosial Hasil usaha tidak sadar Dihasilkan dan dipertahankan
orang-orang untuk oleh pemaksa yang
mengorganisasi kegiatan- terorganisasi oleh kelas-kelas
kegiatan mereka secara yang dominan
produktif
Nilai-nilai Konsensus atas nilai-nilai Kepentingan yang
yang mempersatukan bertentangan akan
masyarakat memecahbelah masyarakat.
Khayalan (ilusi) konsensus
nilai-nilai dipertahankan oleh
nilai-nilai yang dominan
Lembaga- Menanamkan nilai-nilai Menanamkan nilai-nilai dan
lembaga sosial umum dan kesetian yang kesetian yang melindungi
mempersatukan golongan yang mendapat hak-
masyarakat hak istimewa
11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara harfiah istilah sosiologi dapat diartikan ilmu tentang masyarakat. Oleh
karena itu, sosiologi sebagai disiplin ilmu yang mengkaji tentang masyarakat maka
cakupannya sangat luas, dan cukup sulit untuk merumuskan suatu definisi yang
mengemukakan keseluruhan pengertian, sifat, dan hakikat yang dimaksuud dalam
beberapa kata dan kalimat. Dengan kata lain, suatu definisi hanya dapat dipakai
suatu pegangan sementara saja. Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi
maupun keyakinan tentang suatu hal, dengan perspektif orang akan memandang
suatu hal berdasarkan cara-cara tertentu. Perspektif adalah kerangka kerja
konseptual, sekumpulan asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhi perspektif
manusia sehingga menghasilkan tindakan dalam suatu konteks situasi tertentu.
Perspektif membimbing setiap orang untuk menentukan bagian yang relevan
dengan fenomena yang terpilih dari konsep-konsep tertentu untuk dipandang
secara rasional. Perspektif sosiologi menekankan pada konteks sosial dalam mana
manusia hidup. Perspektif sosiologi mengkaji bagaimana konteks tersebut
mempengaruhi kehidupan manusia. Untuk menelaah sesuatu para sosiolog
melakukan asumsi-asumsi. Beberapa perspektif dalam sosiologi antara lain:
Perspekti evolusioner, Interaksionis Simbolik, Fungsionalis, dan konflik.
B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat untuk memperkaya dan memperluas
wawasan keilmuan kita sebagai pembaca yang haus akan ilmu pendidikan.
Marilah kita menjadikan diri yang kaya akan pendidikan agar menjadi insan-insan
yang terdidik,berbudi pekerti yang baik serta dan bermoral yang berpegang teguh
pada agama masing-masing.
12
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Prof. Dr. Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Purnamasari. Karlina 2013. Makalah Perspektif Global dari Visi Politik, Sosiologi
dan Antropologi. diakses pada tanggal 2 oktober 2020 pada laman
https://karlinapurnamasari.wordpress.com/2013/11/11/makalah-perspektif-
global-dari-visi-politik-sosiologi-dan-antropologi/
13