Anda di halaman 1dari 27

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... i


BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 3
1.5 Luaran yang Diharapkan ........................................................................... 3

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ........................... 5

BAB 3. METODE PELAKSANA ........................................................................ 6


BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ......................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10


LAMPIRAN .......................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping ............... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .......................................................... 20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ................. 22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................... 24
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra ............................................ 25
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja ..................................................... 26

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Indikator Keberhasilan Program
Tabel 4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.

i
1

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rutan (Rumah Tahanan Negara) Kelas I Makassar merupakan lembaga
tahanan/penahanan yang terletak di Jl. Rutan No. 8, Gunung Sari, Kec.
Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Data keseluruhan warga binaan
rumah tahanan kelas I Makassar sebanyak 2.387 hingga tanggal 25 Oktober
2019. Adapun data tahanan begal (kasus pencurian dengan kekerasan)
sebanyak 122 orang yang terdiri 1 orang tahanan perempuan dewasa dan 121
orang tahanan laki-laki dewasa. Adapun kasusnya yakni pencurian,
perampokan dan penganiayaan yang terjerat pasal 365 Ayat 1 dan 2. Kapasitas
Rutan hanya 1.000 orang sedangkan jumlah tahanan sudah mencapai 2.387
orang hingga tanggal 25 Oktober 2019. Jumlah tahanan yang melebihi
kapasitas yang telah disediakan kadang memicu munculnya konflik sesama
tahanan.
Begal adalah istilah yang tidak lazim terdengar oleh masyarakat yang
merupakan suatu tindakan aksi kejahatan yang dilakukan oleh individu atau
kelompok kepada orang lain dengan menggunakan senjata tajam untuk
merampas/merampok secara paksa barang orang lain yang umumnya
menggunakan kendaraan bermotor dan mereka berupaya untuk mendapatkan
apa yang mereka inginkan bahkan sampai melukai korban ataupun melakukan
pembunuhan jika korban tidak menuruti apa yang mereka minta. Begal
termasuk kedalam pencurian disertai dengan kekerasan terhadap ke dalam
pasal 365 KUHP.
Dedi Sutriadi Rijal, A.Md., IP., S.H., M.H. selaku KA. SUBSI Bantuan
Hukum dan Penyuluhan mengatakan bahwa ada beberapa faktor penyebab
kejahatan yang dilakukan oleh para tahanan begal di antaranya kurangnya
ilmu agama, kebutuhan sosial, kesenjangan sosial, faktor obat-obat terlarang,
faktor lingkungan dan faktor keluarga. Berdasarkan kesepakatan dengan mitra
ditetapkan masalah prioritas yang akan diselesaikan yakni krisis moral.
Pada umumnya para begal melakukan aksinya pada malam hari di
daerah sunyi dan gelap gulita dengan membawa senjata tajam seperti badik,
busur dan anak panah. Para begal biasanya datang bergerombolan minimal
terdiri dari 3 hingga 5 orang. Satu orang mengancam korban, satu orang yang
merampas barang korban dan tiga orang lainnya menjaga dan mengamati
situasi ketika berlangsungnya pembegalan tersebut.
Kasus pembegalan yang terjadi biasanya dalam bentuk perampasan
barang dengan ancaman hingga melakukan kekerasan pada korbannya.
Bahkan membunuh korban pun biasa terjadi pada proses pembegalan.
Masalah utama yang membuat beberapa orang menjadi begal karena krisisnya
nilai-nilai moral pada diri mereka sehingga perlu dilakukan pembinaan jangan
sampai hal tersebut akan terulang kembali ketika mereka keluar dari rumah
tahanan.
2

Suku Makassar khususnya memiliki falsafah hidup yang termanivestasi


dalam nilai sipakatau, sipakaingak, sipakalakbirik. Budaya sipakatau,
sipakaingak, dan sipakalakbirik merupakan budaya suku Makassar yang
memiliki tujuan untuk menciptakan manusia yang memiliki karakter kuat,
sehingga nilai ini sangat memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan
kepribadian setiap individu khususnya bagi Suku Makassar tentunya.
Sipakatau berarti saling memanusiakan, sipakaingak berarti saling
mengingatkan agar setiap individu terhindar dari perbuatan menyimpang, dan
sipakalakbirik berarti saling mengahargai serta saling memuji satu sama lain.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa adab sipakatau, sipakaingak, dan
sipakalakbirik sudah sangat populer di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan
khususnya suku Bugis dan Makassar. Seringkali kita mendengar atau
mengatakan bahwa mari saling menghargai, saling menghormati dan saling
mengingatkan dalam hidup bermasyarakat. Akan tetapi, di era sekarang ini
implementasi dari adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik tersebut
hanyalah bualan belaka. Padahal esensi dari adab sipakatau, sipakaingak, dan
sipakalakbirik. ini adalah untuk mengembalikan identitas seseorang sebagai
seorang manusia atau biasa kita kenal dengan istilah memanusiakan manusia.
Implementasi adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik seringkali
digunakan dalam penelitian tetapi hanya dalam lingkup pemerintah atau
masyarakat umum, contohnya dalam sebuah penelitian internalisasi nilai
sipakatau, sipakalebbi, dan sipakainge’ menjelaskan tentang implementasi
falsafah tersebut terhadap orang suku bugis agar tidak terjerumus melakukan
tindak pidana korupsi (Rahim, 2019). Kemudian disisi lain, masih kurangnya
implementasi falsafah tersebut terhadap para pelaku tindak kejahatan atau para
tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) khususnya para tahanan begal yang
umumnya sering melakukan tindak kejahatan kepada orang lain bahkan
membunuh korbannya ketika apa yang mereka minta tidak dituruti, Rutan
Kelas 1 Makassar khususnya yang sedang memiliki degradasi moral atau
kurangnya pengaplikasian adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik
dalam kehidupan sehari-hari sehingga perlu untuk mendapatkan edukasi dan
pelatihan yang memungkinkan mereka tidak mengulangi tindak kejahatan
yang pernah mereka lakukan.
Oleh karena itu, melalui kegiatan PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat
ini, kami berinisiatif membangun kesadaran para tahanan begal mengenai
pentingnya adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalabbirik sebagai
penunjang moralitas mereka, sehingga selain pemahaman yang mereka
dapatkan, juga memungkinkan mereka untuk dapat menerapkan adab
sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik dan tidak mengulangi tindak
kejahatan yang pernah meraka lakukan dan beradaptasi dengan orang
sekitarnya sebagaimana nilai-nilai falsafah sipakatau, sipakaingak, dan
sipakalakbirik .
3

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses penanaman nilai-nilai moralitas bagi tahanan begal dengan
menggunakan konsep adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalabbirik?
2. Bagaimana perubahan perilaku tahanan begal setelah mendapatkan
pembinaan menggunakan konsep adab sipakatau, sipakaingak, dan
sipakalakbirik?

1.3 Tujuan
Media/sarana untuk menunjang moralitas tahanan begal melalui mading
3 dimensi dan program lainnya. Maka secara umum, tujuan penyelenggaraan
program ini adalah:
1. Untuk menanamkan nilai-nilai moralitas bagi tahanan begal dengan
menggunakan konsep adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik.
2. Untuk mengubah perilaku tahanan begal setelah mendapatkan pembinaan
menggunakan konsep adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik.

1.4 Manfaat
Manfaat dari program mengenai implementasi adab sipakatau,
sipakaingak, dan sipakalakbirik penunjang moralitas tahanan begal wilayah
Makassar adalah:
1. Mengubah perilaku tahanan.
2. Sebagai bentuk pelestarian sekaligus pengembangan budaya adab sipakatau,
sipakaingak, dan sipakalakbirik.
3. Memberikan model penanganan narapidana begal bagi pemerintah.

1.5 Luaran Penelitian


Luaran yang diharapkan dari program adab sipakatau, sipakaingak, dan
sipakalakbirik adalah:
1. Laporan kemajuan.
2. Laporan akhir.
3. Artikel ilmiah dengan judul “Implementasi Adab Sipakatau, Sipakaingak,
dan Sipakalakbirik sebagai Penunjang Moralitas Tahanan Begal Wilayah
Makassar” pada jurnal retorika.
4. 15 tahanan begal memiliki adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik
serta bisa menjadi tutor bagi temannya.
5. 15 tahanan begal memiliki skill kewirausahaan.
6. Luaran lainnya adalah Mading 3 dimensi penerapan adab sipakatau,
sipakaingak, dan sipakalakbirik yang merupakan kerajianan yang dibuat oleh
para tahanan dari bimbingan atau arahan anggota PKM, agar para tahanan
dapat mengingat penerapan adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik
walaupun proses pengabdian telah dilaksanakan. Luaran berupa mading 3
dimensi dapat memberikan daya tarik kepada para tahanan untuk dapat
4

memperhatikan mading tersebut setiap saat, terlebih lagi mading tersebut


adalah hasil karya yang mereka ciptakan serta memberikan pelatihan
bagaimana cara membuat minuman thai tea dan green tea dengan modal
yang kecil tapi untung yang banyak, agar setelah mereka keluar dari rutan
mereka bisa membuka kewirausahaan sendiri.
5

BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Gambar 1. Potret Rutan Kelas 1 Makassar.

Rutan (Rumah Tahanan Negara) Kelas I Makassar merupakan lembaga


tahanan/penahanan yang terletak di Jl. Rutan No 8 Kel. Gunung Sari, Kec.
Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Data keseluruhan warga binaan
rumah tahanan kelas I Makassar sebanyak 2.387 hingga tanggal 25 Oktober
2019. Adapun data tahanan begal (kasus pencurian dengan kekerasan) sebanyak
122 orang yang terdiri 1 orang tahanan perempuan dewasa dan 121 orang
tahanan laki-laki dewasa. Adapun kasusnya yakni pencurian, perampokan dan
penganiayaan yang terjerat pasal 365 Ayat 1 dan 2. Kapasitas Rutan hanya
1.000 orang sedangkan jumlah tahanan sudah mencapai 2.387 orang hingga
tanggal 25 Oktober 2019. Jumlah tahanan yang melebihi kapasitas yang telah
disediakan kadang memicu munculnya konflik sesama tahanan. Latar belakang
dari tahanan begal pada umumnya hanya menempuh pendidikan tingkat dasar
dan menengah bahkan ada yang sama sekali tidak pernah bersekolah. Pergaulan
antar tahanan tidak terbatas kecuali dengan tahanan yang terjerat kasus narkoba.
Aktivitas di luar tahanan dimulai pukul 07.00 s.d. 17.00 WITA. Kebutuhan dan
kesenjangan sosial para tahanan begal menjadi motivasi mereka dalam
melakukan aksi bejatnya. Metode pembelajaran yang ada di rutan mengadopsi
kegiatan–kegiatan keagamaan yang bermanfaat untuk menata akhlak pribadi
mereka. Setelah mengkaji potensi para tahanan, kami dari tim PKM-M akan
memberikan metode pembelajaran baru melalui penerapan adab sipakatau,
sipakaingak, dan sipakalakbirik di lingkungan Rutan serta memberikan
pemahaman mengenai cara berwirausaha yang dapat menunjang kehidupan
sosial dan ekonomi mereka saat keluar dari Rutan dan berbaur dengan
lingkungan masyarakat.
6

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

Dalam program kegiatan ini terdapat beberapa metode yang dilakukan,


dapat dilihat dari bagan berikut:

Pengurusan izin

Penyusunan Jadwal
Tahap Persiapan

Survei lokasi
kelompok sasaran

Implementasi Identifikasi
Adab Sipakatau, Kebutuhan Program
Sipakaingak dan
Sipakalakbirik
Sebagai Penunjang Persiapan sarana dan
Moralitas Tahanan prasarana
Begal Wilayah
Makassar Tahap Pelaksanaan Sosialisasi Kegiatan

Evaluasi

1. Pengurusan izin kegiatan


Pada tahap awal yaitu pengurusan izin kegiatan dengan meminta
persetujuan dosen pembimbing. Setelah itu, meminta perizinan di kantor
Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk dapat melakukan
program kegiatan di rumah tahanan kelas 1 Alauddin, Makassar.
2. Survei kelompok sasaran
Pada tahap pertama ini berguna untuk mendapatkan informasi tambahan
agar tersedia fasilitas berupa ruangan yang akan digunakan dalam pelaksanaan
kegiatan pengimplementasian adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik.
Ketersediaan ruangan ini diharapkan mampu mendukung berlangsungnya
sosialisasi kegiatan dengan memiliki kondisi udara yang sejuk dan tidak
pengap.
7

3. Sosialisasi kepada para tahanan begal


Sosialisasi mengenai program ini yaitu dilaksanakan di salah satu ruangan
dalam rutan yang sebelumnya sudah disetujui dan mendapatkan izin dari para
pegawai tentunya. Kemudian, mengumpulkan tahanan begal yang menjadi
sampel untuk diberikan informasi dan pengarahan tentang maksud dan tujuan
dari program adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik.
4. Identifikasi kebutuhan program
Tahap ini kami akan mematangkan kembali konsep yang telah
dirumuskan, terutama terkait dengan program yang akan dilaksanakan dan
identifikasi kebutuhan meja, karpet, LCD, alat dan bahan pembuatan mading
dan lain sebagainya yang dapat menunjang terlaksananya program dengan
baik.
5. Persiapan sarana dan prasarana
Tahap ini merupakan tahap mempersiapkan sarana dan prasarana yang
akan mendukung program ini berupa materi sosialisasi yang akan kami
paparkan. Kemudian, mempersiapkan berbagai alat penunjang, tempat, dan
lokasi.
6. Sosialisasi kegiatan dengan sistem adab sipakatau, sipakaingak, dan
sipakalakbirik
Maksudnya adalah sistem adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik
dalam program tersebut yaitu dengan membagi kelompok kecil, kemudian
kami menyampaikan konsep dari adab sipakatau, sipakaingak, dan
sipakalakbirik, memberikan contoh penerapan adab sipakatau, sipakaingak,
dan sipakalakbirik kepada para tahanan begal dengan tujuan mampu
membangun pola pikir para tahanan akan dampak buruk dari perilaku begal.
Setelah itu, para tahanan begal akan diberi kesempatan untuk bertanya terkait
konsep atau penerapan adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik yang
kurang dipahami oleh para tahanan. Kemudian diberikan kesempatan untuk
praktek langsung penerapan adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik
sesama para tahanan begal. Diupayakan untuk membangun pola diskusi yang
tidak kaku dan para tahanan dapat menyampaikan masalah yang dirasakan,
baik dari alasan melakukan begal, perasaan selama menjadi tahanan, maupun
pada saat kegiatan sosialisasi berlangsung. Kemudian, memberikan pelatihan
bagaimana cara membuat minuman thai tea dan green tea dengan modal yang
sedikit tapi memberikan keuntungan yang banyak, agar setelah mereka keluar
dari rutan mereka bisa membuka usaha sendiri sekaligus menerapkan adab
sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik selama menjalankan usaha tersebut,
para tahanan akan terbiasa menerapkannya ketika beradaptasi dengan orang
lain. Kemudian, para tahanan juga akan membuat mading 3 dimensi, yang di
mana akan dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian masing-masing
kelompok akan membuat mading tersebut yang nantinya berfungsi untuk
mengingatkan para tahanan serta dapat menerapkan dalam kesehariannya.
8

7. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, para tahanan akan diberi kesempatan untuk
menjelaskan konsep adab sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik yang
telah didapatkan selama proses sosialisasi. Kemudian para tahanan juga
diminta untuk memberikan respon terkait sosialisasi yang telah dilaksanakan,
baik respon yang sifatnya positif maupun respon negatif atau kekurangan
sosialisasi yang telah dilaksanakan.

Metode pelaksanaan tabel indikator keberhasilan:


Tabel 3.1 Tabel indikator keberhasilan program.
No Kondisi Saat Ini Kondisi Setelah Pelaksanaan
Tahanan masih kurang Para tahanan dapat memahami konsep
memahami konsep falsafah falsafah sipakatau, sipakaingak, dan
sipakatau, sipakaingak, dan sipakalakbirik, serta dapat
sipakalakbirik yang menerapkan dalam kehidupan sehari-
1
merupakan falsafah suku hari baik selama menjadi tahanan
Bugis dan Makassar. maupun setelah keluarnya dari
tahanan dan berbaur kepada
masyarakat.
Tahanan belum pernah Diberikannya pelatihan
mendapatkan pelatihan kewirausahaan yakni cara membuat
kewirausahaan minuman thai tea dan green tea.
Selain dapat melatih para tahanan
dalam berwirausaha, juga dapat
2
dijadikan sebagai cara agar tahanan
dapat beradaptasi dengan
lingkungannya sekaligus menerapkan
adab sipakatau, sipakaingak, dan
sipakalakbirik.
Belum adanya karya seni Dapat melatih kreativitas para tahanan
yang dapat memberikan dengan dibuatnya mading 3 dimensi
edukasi kepada para serta memberikan edukasi bagi para
tahanan tahanan dan mengingatkan mereka
3
tentang falsafah sipakatau,
sipakaingak, dan sipakalakbirik, dan
menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan Rp. 1.030.000
2. Bahan Habis Pakai Rp. 5.992.500
3. Perjalanan Rp. 2.920.000
4. Lain-lain: Administrasi, Publikasi, Rp. 1.500.000
Seminar Laporan
Jumlah Rp. 11.442.500

4.2. Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Format Jadwal Kegiatan PKM-M
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5

1. Pengurusan Perizinan
2. Survei Kelompok Sasaran
3. Menyusun Instrumen Penelitian
4. Mengatur Jadwal Turun Lapangan
5. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Wawancara dengan KA. SUBSIDI
6.
Bantuan Hukum dan Penyuluhan
7. Pengumpulan Data
8. Observasi
9. Dokumentasi
10. Pengolahan Data
11. Analisis Data
12. Penulisan Laporan Kemajuan
13. Penulisan Laporan Akhir
10

DAFTAR PUSTAKA

Rahim Arjyati. 2019. Internalisasi Nilai Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge’


dalam Upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi. Jurnal Al-Himayah, 3
(1), 45-52.
11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping


1.1 Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Muhammad Iqbal Falah Mallombasi

2. Jenis Kelamin Laki-laki


Pendidikan Bahasa dan Sastra
3. Program studi
Daerah
4. NIM 1755041037
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jeneponto, 2 Agustus 1998
6. E-mail Muhiqbalfalahm@gmail.com
7. Nomor Telepon/Hp 082349139668

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


Status Dalam
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan
Alumni SAINS (Studi Al- Peserta 2017 di Kampus
1. Qur’an Intensif) Universitas Negeri
Makassar
Seminar Kebahasaan Peserta 17 April 2018 di
Nasional “Peran Bahasa Gedung Teater
2. dan Sastra Terhadap Lantai 3 Phinisi
Pendidikan Karakter” Universitas Negeri
Makassar
Seminar Nasional Sastra Peserta 26 Agustus 2018 di
untuk Pendidikan oleh Ballroom Gedung
3.
HIMAPRODI PBSI Phinisi UNM
DEMAJBSI UNM
Kenduri Oktober Peserta 20 Oktober 2019 di
“Menelaah bahasa Gedung BPPNFI
4.
merayakan keragaman” Regional V
Makassar.
12
13

1.2 Biodata Anggota 1


A. Identitas Diri
Muhammad Rizwan Indrahidayat
1. Nama Lengkap
Rahman
2. Jenis Kelamin Laki-laki
Pendidikan Bahasa dan Sastra
3. Program studi
Indonesia
4. NIM 1751042016
5. Tempat dan Tanggal Lahir Bontolangkasa, 07 Juli 1999
6. E-mail muhrizwan7799@gmail.com
7. Nomor Telepon/Hp 082393835871

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


Status Dalam
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan
Alumni SAINS (Studi Al- Peserta 2017, di Kampus
1. Qur’an Intensif) Universitas Negeri
Makassar
Seminar Kebahasaan Peserta 17 April 2018 di
Nasional “Peran Bahasa Gedung Teater
2. dan Sastra Terhadap Lantai 3 Phinisi
Pendidikan Karakter” Universitas
Negeri Makassar
Seminar Nasional Sastra Peserta 26 Agustus 2018
untuk Pendidikan oleh di
3.
HIMAPRODI PBSI Ballroom Gedung
DEMAJBSI UNM Phinisi UNM
Seminar Nasional Peserta 18 November
Bahasa dan Sastra 2018 di Gedung
4. (Narasi) Phinisi
Universitas
Negeri Makassar
Kenduri Oktober Peserta 20 Oktober 2019
“Menelaah bahasa di Gedung
5.
merayakan keragaman” BPPNFI Regional
V Makassar
14
15

1.3 Biodata Anggota 2


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Muhammad Ilham

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Program studi Psikologi


4. NIM 1871040018
5. Tempat dan Tanggal Lahir Bontomanai, 08 November 1999
6. E-mail muhirham929@gmail.com
7. Nomor Telepon/Hp 081244546930

B. Kegiatan Mahasiswa Yang Sedang/Pernah Diikuti


Status Dalam
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
Kegiatan
Alumni SAINS (Studi Peserta 2019, di Kampus
1. Al-Qur’an) Universitas Negeri
Makassar
Seminar Ekonomi Peserta 2018, Ballroom
Islam dengan tema Menara Phinisi Lt. 2
“Optimalisasi Usaha Universitas Negeri
2. Kreatif Mahasiswa Makassar
dalam
Mengembangkan
Ekonomi Ummat”
Seminar Islam Peserta 2018, Ballroom
Nasional 2018 dengan Menara Phinisi Lt. 2
tema “Mungkinkah Universitas Negeri
3.
Eksistensi Islam akan Makassar
Bertahan Di
Indonesia?”
Pesantren Kilat Peserta 2019, Masjid Nurul
dengan tema “Menjadi Ilmi Universitas
4.
Generasi Qurani di Era Negeri Makassar
Industri 4.0”
Talkshow Peserta 2019, Aula Prof. Dr.
Kewirausahaan Moh. Thayeb
5. dengan tema “Bisnis Manrihu Fakultas
Tanpa Rugi” Psikologi Universitas
Negeri Makassar
16
17

1.4 Biodata Anggota 3


18

1.5 Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Gelar) Aswati Asri, S.Pd., M.Pd.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 197907292015042001
5 NIDN 0029077905
6 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 29 Juli 1979
7 E-Mail asriwati.tiwa@gmail.com
8 No. Telepon/HP 081 343 555 437/ 0811 4633 310
Kampus Parangtambung UNM Jalan
9 Alamat Kantor
Daeng Tata Makassar
10 No. Telepon Faks (0411) 861508, 861510, 863540

B. Riwayat Pendidikan
Gelar
Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Akademik
Gelar S.Pd. M.Pd.
Akademik
Nama Universitas Universitas
Institusi Negeri Negeri
Makassar Makassar
Jurusan/Prodi Pendidikan Pendidikan
Bahasa dan Bahasa
Sastra Indonesia
Indonesia dan
Daerah
Tahun 1997 – 2003 2004-2007
Masuk-Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1. Apresiasi Drama Wajib 3
2. Semantik Bahasa Makassar Wajib 3
3. Apresiasi Prosa Fiksi Indonesia Wajib 3
4. Semantik Bahasa Bugis Wajib 3
5. Pengkajian Puisi Wajib 2
6. Teori dan Apresiasi Puisi Bugis Wajib 3
19
20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Perlengkapan yang
Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
diperlukan
- Ext. Hard disk 1 unit 850.000 850.000
- Jurnal 1 buah 100.000 100.000
- Memori card HP 1 unit 80.000 80.000
- SUB TOTAL (Rp) 1.030.000
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Kertas A4 2 rim 45.000 90.000
- Tinta Print Epson
3 botol 90.000 270.000
Berwarna
- Tinta Hitam Epson 2 botol 90.000 180.000
- Pulpen 1 pack 36.000 36.000
- Pensil Faber Castell
1 pack 45.000 45.000
2B
- Penggaris Besi 3 buah 7.000 21.000
- Kertas karbon 1 rim 85.000 85.000
- Spidol warna 12 buah 12.000 12.000
- Lem fox 2 buah 9.000 18.000
- Map 1 set 15.000 15.000
- Catridge hitam 2 buah 250.000 500.000
- Catridge warna 2 buah 350.000 700.000
- Hekter 1 buah 10.000 10.000
- Mata hekter 1 dos 5.000 5.000
- Buku Catatan 2 buah 5.000 10.000
- Materai 6000 2 buah 8.000 16.000
- Bubuk thai tea 1 bungkus 70.000 70.000
- Bubuk green tea 1 bungkus 70.000 70.000
- Susu kental manis 4 kaleng 15.000 60.000
- Susu evaporasi
4 kaleng 15.000 60.000
(Merek F&N)
- Air cleo galon mini
2 galon 18.000 36.000
6L
- Es Kristal 1 bungkus 20.000 20.000
- Gelas plastic 2 pak 50.000 100.000
- Sedotan 1 bungkus 15.500 15.500
- Styrofoam 6 buah 8.000 48.000
- Biaya terjemahan
1 paket 100.000 100.000
abstrak
- Biaya komunikasi 5 bulan 70.000 350.000
21

ketua
- Biaya komunikasi
5 bulan 70.000 350.000
anggota 1
- Biaya komunikasi
5 bulan 70.000 350.000
anggota 2
- Biaya komunikasi
5 bulan 70.000 350.000
anggota 3
- Biaya komunikasi
5 bulan 100.000 500.000
online ketua
- Biaya komunikasi
5 bulan 100.000 500.000
online anggota 1
- Biaya komunikasi
5 bulan 100.000 500.000
online anggota 2
- Biaya komunikasi
5 bulan 100.000 500.000
online anggota 3
SUB TOTAL (Rp) 5.992.500
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Biaya transportasi
3 kegiatan x
pengurusan 70.000 840.000
4 orang
perizinan
- Biaya transportasi
4 kegiatan x
pengumpulan data 50.000 800.000
4 orang
di Rutan
- Biaya transportasi
konsultan 4 kegiatan x
80.000 1.280.000
penyusunan 4 orang
proposal
SUB TOTAL (Rp) 2.920.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Seminar 2 Kegiatan 500.000 1.000.000
- Laporan Kemajuan 5 exp 50.000 250.000
- Laporan Akhir 5 exp 50.000 250.000
SUB TOTAL (Rp) 1.500.000
Total 1.030.000+ 5.992.500+2.920.000+1.500.000 11.442.500,-
(Sebelas Juta Empat Ratus Empat Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah)
22

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Uraian
No Nama/NIM Waktu
Studi Ilmu Tugas
(Jam/mingg)
Muhammad Pendidikan Pendidikan 8 Penanggung
Iqbal Falah Bahasa dan jam/minggu jawab
Mallombasi/ Sastra pelaksanaan
1755041037 Daerah kegiatan,
penyusunan
rancangan
penelitian,
memberikan
1
pengajaran,
pengumpula
n data, dan
pembuatan
laporan
awal dan
akhir.
Muhammad Pendidikan Pendidikan 6 Penyusunan
Rizwan Bahasa dan jam/minggu rancangan
Indrahidayat Sastra penelitian,
Rahman/ Indonesia mendata
1751042016 peserta
sosialisasi,
analisis
2
data,
menulis
laporan,
mengontrol
jalannya
kegiatan.
Muhammad Psikologi Non 6 Penyususna
Ilham/ Pendidikan jam/minggu n rancangan
1871040018 penelitian,
mendata
peserta
3
sosialisasi,
analisis
data,
mengontrol
23

jalannya
kegiatan,
penyususna
n hak cipta.
Andi Fachri Akutansi Non 6 Pengurusan
Adriansyah/ Pendidikan jam/minggu administrasi
1892142064 penelitian,
koordinasi
antar tim
penelitian
4. dengan
informan,
pengumpula
n data dan
penyiapan
kelengkapan
penelitian.
24

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


25

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra


26

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Anda mungkin juga menyukai