Anda di halaman 1dari 9

KEGIATAN POSITIF BAGI PELAJAR

1. PENGERTIAN BELAJAR
Belajar merupakan tugas pokok anda sebagai siswa baik belajar di sekolah maupun
belajar di rumah. Oleh karena itu anda harus berusaha agar dapat belajar dengan baik dan
teratur.
Belajar adalah usaha untuk memperoleh kepandaian dan ilmu. Belajar berarti usaha
yang dilakukan secara sadar untuk mengetahui dan dapat melakukan sesuatu. Adapun hasil
dari belajar berupa perubahan diri, maka anda harus mampu melakukan belajar yang dapat
menghasilkan perubahan diri yaitu dari tidakd apat memahami pelajaran menjadi dapat
memahami pelajaran.
Dengan belajar yang teratur, penuh disiplin, konsentrasi dan pengaturan waktu yang
baik, akan mempermudah anda untuk melakukan belajar. Untuk memahami dan mengerti
suatu pelajaran perlu anda perhatikan cara belajar sebagai berikut :
a. Cara Belajar di Sekolah
1. Siswa harus mengetahui semua pelajaran yang akan ditempuh
2. Siswa memiliki sikap terbuka, menerima guru apa adanya, sehingga dapat memahami
materi pelajaran yang diberikan
3. Siswa mempelajari dan menyiapkan alat pelajaran sehari sebelumnya
4. Siswa harus penuh minat dan perhatian waktu proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung
5. Usahakan siswa bersikap kritis waktu menerima materi pelajaran
6. Siswa memiliki dorongan dan semangat yang kuat untukmaju sesuai kemampuannya
7. Siswa menghindari sifat malu bertanya
8. Siswa harus berusaha untuk mencapai prestasi sesuai kemampuannya (prestasi sendiri tidak
tergantung orang lain)
9. Siswa harus mengikuti peljaran secara aktif
b. Cara Belajar di Rumah
Selain belajar di sekolah, anda harus selalu membiasakan diri belajar di rumah secara
teratur, sehingga anda harus memilih waktu dan tempat yang menyenangkan. Tempat
menyenangkan ditunjang perlengkapan belajar yang lengkap/cukup akan menjadikan anda
terasa nyaman.
Belajar di rumah memerlukan adanya konsentrasi yang penuh. Konsentrasi belajar di
rumah memerlukan suara musik yang halus dan dapat berkonsentrasi dengan baik.
Kesempatan belajar di rumah dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Mengulangi pelajaran yang baru diterima dari sekolah, memperjelas dan melengkapi
catatanm, serta mengerjakan pekerjaan rumah (PR)
2. mempersipakan bahan pelajaran yang akan dipelajari atau materi berikutnya
3. Pelajaran yang dirasa sulit/sukar jangan dijauhi atau dihindari, tetapi usahakan anda
memotivasi diri untuk menjadikan pelajaran tersebut menarik.
c. Cara Belajar Kelompok
Belajar secara kelompok banyak manfaatnya bagi siswa yaitu siswa yang belum
memahami bagian pelajaran tertentu dapat bertanya pada teman yang sduah memahami dan
siswa yang sudah memahami akan lebih mahir dan menguasai karena sering ditanya
temannya. Usahakan anggota kelompok rumahnya berdekatan dan ketua kelompok bergiliran
(digilir).
2. CARA MENGATUR WAKTU BELAJAR
Usahakan anda dapat mengatur waktu yang tepat dan efesien untuk belajar, sehingga
anda tidak merasa ragu-ragu, menempuh keberhasilan dalam belajar. Coba perhatikan cara-
cara mengatur waktu menurut Jeanne Shay Schumm sebagai berikut :
a. Tetapkan Prioritas
Bila banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan dikerjakan.
Urutkan setiap tugas dalam urutan 1, 2, 3 dan seterusnya menurut kepentingannya.
Laksanakan tugas No. 1 terlebih dahulu, lalu tugas No. 2 dan seterusnya sesuai yang ada
dalam daftarmu. Hal ini akan membantu anda mengatur aktivitas menjadi rapi, menghindari
stres dan memacu untuk berprestasi.
b. Luangkan Waktu Untuk Bersenang-Senang
Waktu untuk rekreasi membantu anda agar tetap sehat secara mendal dan fisik.
Kerjakan dulu tugas wajib anda sebelum rekreasi. Waktu luang akan terasa lebih bebas kalau
tidak ada urusan yang belum anda selesaikan. Rekreasi juga dapat dijadikan sebagai imbalan,
jika anda sudah berhasil mengerjakan atau mencapai sesuatu.
c. Bersikap Fleksibel (luwes)
Jadwal yang anda buat bukanlah terpahat di batu, selalu ada perubahan dan berilah
ruang untuk mengadaptasikan dengan suasana atau kebutuhan baru dan memanfaatkan
kesempatan baru tersebut.
d. Jangan membebani diri dengan jadwal yang berlebihan
Lakukan perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap, bila terlalu banyak yang
anda kerjakan, anda akan menjadi bingung dengan jadwal tersebut. Kaji ulang kegiatan anda.
Tentukanlah hal penting untuk segera dikerjakan.
e. Luangkan waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur
Rencanakan beberapa menit setiap hari untukmenyusun jadwal apa yang akan anda
lakukan hari ini. Kemudian pikirkan apa yang harus anda lakukan dan bagaimana cara anda
melakukannya, serta bayangkan hal positif apa yang akan anda dapatkan jika sudah menjadi
kebiasaan. Anda akan menghemat waktu berjam-jam dan melangkah dengan pasti setiap hari
karena anda telah mengetahui apa yang akan anda lakukan/kerjakan.
f. Temukan dan manfaatkan waktu sempit
Saat menunggu bus atau mobil antar jemput, saat jeda antar mata pelajaran ataus esaat
sebelum acara TV kesukaan, saat-saat itu adalah waktu yang dapat dimanfaatkan sebaik-
baiknya untuk membaca/belajar. Pilihlah sesuatu yang ringan, lalu selesaikan dan singkirkan.
Memang sedikit waktunya tetapi dapat meringankan tugas anda.
g. Jangan menunda-nunda.
Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Kemungkinan tugas tersebut
terlalu sulit atau membuat stres. Apapun penyebabnya, menunda-nuda pekerjaan merupakan
kebiasaan buruk. Obat terbaikya adalah bekerja keras dan segera lakukan pekerjaan tersebut.
Mungkin ketika anda sudah mulai mengerjakannya, tugas tersebut terasa menjasi lebih mudah
dari yang anda perkirakan. Kalau anda benar-benar tidakd apat memulai, bicarakan dengan
teman, guru atau orang lain yang anda percaya.
3. MEMANFAATKAN WAKTU UNTUK BELAJAR
Waktu sangat berharga bagi setiap orang, asalkan orang tersebut dapat
memanfaatkannya, terutama bagi anda sebagai siswa yang akan meningkatkan prestasi dan
mengembangkan diri dalam belajar. Sebaliknya waktu tidak akan berharga atau sia-sia bila
tidak dapat dimanfaatkannya.
Pemanfaatan waktu belajar, sebaiknya anda memilih memanfaatkan waktu luang sesuai
dengan kemampuan dan kesanggupan anda dan perlu dipertimbangkan jangan sampai
membawa akibat yang merugikan diri sendiri.
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang mencapai keberhasilan dalam
hidupnya dalah orang-orang yang teratur dan disiplin memanfaatkan waktunya. Anda sebagai
siswa memanfaatkan waktu anda untuk belajar terutama menjelang ulangan,
gunakan/tambahkan waktu belajar anda dengan memanfaatkan waktu luang pagi hari, siang
hari dan malam hari yang biasanya digunakan untuk bermain atau nonton TV.
Disiplin menggunakan/memanfaatkan waktu untuk belajar tidak datang dengan sendiriny
tetapi melalui latihan dan membuat jadwal kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan dengan
ketat.
CARA MENGATUR WAKTU DENGAN BAIK SEBAGAI
SEORANG PELAJAR

A.Petunjuk Menyusun Waktu Belajar Secara Efisien.

Agar siswa dapat menggunakan waktu belajar secara efisien, siswa dapat mengikuti
petunjuk di bawah ini.

1.Susunlah daftar kegiatan belajar. Siswa dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan pada hari itu. Kegiatan tersebut mencakup kegiatan sekolah pada hari tu terutama
tugas-tugas yang harus diselesaikan di rumah dan kegiatan belajar lainnya. Jenis kegaiatan
belajar di rumah mencakup kegiatan mengerjakan tugas sekolah dan kegiatan belajar di
rumah, yaitu mempelajari buku paket, menghafal buku pelajaran, mengerjakan pekerjaan
rumah, memindah catatan, membuat ringkasan bahan pelajaran, mempersiapkan diri
menghadapi ulangan, dan lain-lain. Setelah selesai menentukan jenis kegiatan belajar,
selanjutnya menentukan prioritas pelaksanaannya. Dari kegiatan terpenting berturut-turut
sampai yang kurang penting. Siswa dapat membuat daftar kegiatan belajar dalam buku
catatan harian atau pada kertas.

Contoh : Kegiatan belajar yang sudah diurutkan menurut prioritas pe-laksanaannya.

Hari Senin

a.Menghafal materi Biologi untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan esok pagi

b.Mengerjakan PR Matematika

c.Menghafal materi pelajaran Agama, Geografi dan Bahasa Inggris untuk mempersiapkan diri
mengikuti pelajaran esok pagi

d.Mengerjakan tugas membuat prakarya, yaitu membuat asbak dari tanah liat.

2.Menetapkan waktu belajar. Masing-masing individu mempunyai kebiasaan belajar yang


berbeda. Ada individu yang bisa belajar dengan baik sore hari, ada yang pada malam hari, dan
ada yang pada pagi hari. Dengan menetapkan waktu belajar tertentu sesuai dengan kondisi
masing-masing individu, akan terbentuk kebiasaan belajar yang baik.

3.Bertanyalah pada diri sendiri tentang pelajaran yang anda anggap sukar dan pelajaran yang
anda anggap mudah. Masing-masing orang berbeda dalam menentukan pelajaran yang sukar
dan yang mudah. Ada yang menganggap pelajaran Matematika lebih sukar dari pelajaran
Bahasa Inggris. Ada juga siswa yang menganggap pelajaran Bahasa Inggris lebih sukar dari
pelajaran Matematika.

4.Pelajari lebih dahulu yang anda anggap sukar.

5.Mata pelajaran yang anda anggap sukar, hendaknya dipelajari lebih lama agar betul-betul
anda kuasai.

6.Berilah waktu yang cukup untuk setiap mata pelajaran.


7.Buatlah satuan belajar selama satu jam. Tidak ada pedoman yang pasti untuk menetapkan
lama waktu belajar. Umumnya, setiap babak waktu belajar antara 80 menit sampai dengan 90
menit. Setelah anda belajar selama kurang lebih satu jam, anda dapat melakukan selingan
belajar antara 5 sampai 10 menit dengan melakukan selingan makan makanan kecil,
mendengarkan musik atau melakukan gerakan kecil untuk meluruskan kaki sehingga selingan
perlu dilakukan agar badan tetap segar dan tidak mudah lelah.

8.Ulangilah pelajaran yang baru saja diberikan di kelas. Bacalah kembali pelajaran tersebut
sebelum anda menghadapi pelajaran berikutnya.

9.Pelajarilah setiap mata pelajaran sesering mungkin. Jika anda belajar satu jam setiap hari
selama enam hari berturut-turut maka anda dapat memperoleh hasil yang lebih besar daripada
belajar enam jam sekaligus, tetapi hanya sehari.

10.Jangan menyia-nyiakan waktu luang. Misalnya, ada guru yang berhalangan hadir, atau
pelajaran selesai sebelum waktunya, gunakan waktu luang itu untuk belajar, diskusi atau
membaca.

11.Gantilah waktu belajar yang hilang. Anda harus mengganti waktu belajar yang hilang
karena melakukan kegiatan lain saat anda harus belajar. Misalnya harus menghadiri pesta
pernikahan saudara sehingga waktu belajar anda ada yang hilang. Waktu yang hilang tersebut
dapat diganti dengan mengurangi waktu untuk berekreasi/bermain sehingga alokasi waktu
belajar anda tetap pada porsinya.

B.Petunjuk Menyusun Jadwal Belajar.

Waktu anda untuk belajar di rumah sangat terbatas, namun banyak pelajaran yang perlu anda
pelajari dan banyak kegiatan belajar yang yang harus diselesaikan. Agar anda dapat membagi
dan menggunakan belajar dengan baik, anda dapat membuat jadwal belajar. Ada enam
langkah yang perlu anda lakukan berikut ini.

1.Catatlah semua kegiatan yang sudah pasti. Kegiatan ini meliputi kegiatan rutin di luar
belajar, seperti makan, mandi, kegiatan belajar di sekolah, kegiatan keagamaan, kegiatan
mengembangkan bakat, kegiatan les tambahan dan istirahat.

2.Menentukan waktu untuk tidur. Sebaiknya anda menyediakan waktu antara enam sampai
dengan delapan jam untuk tidur. Jika anda tida ada kegiatan pada siang hari, anda dapat tidur
siang selama satu jam.

3.Menentukan waktu makan, mandi, berpakaian, berhias dan lain-lain.

4.Menentukan waktu belajar (kurang lebih dua jam). Secara pasti anda telah mengetahui
jumlah waktu untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah kurang lebih 5 jam. Untuk waktu
belajar di rumah, dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anda masing-masing

5.Menentukan waktu untuk kegiatan lain, seperti nonton televisi, mengembangkan kegemaran
(hobi), dan rekreasi/bermain (kurang lebih 2 jam).

6.Gunakan hari Minggu untuk kegiatan-kegiatan selain belajar.


Untuk memperjelas uraian tersebut, di bawah ini dapat anda lihat contoh jadwal dan
penggunaan waktu yang disusun oleh seorang pelajar SMP.

C.RANGKUMAN.

1.Penggunaan waktu belajar dapat menentukan keberhasilan belajar seseorang.

2.Penggunaan waktu belajar perlu diatur secara efisien agar dapat mencapai hasil belajar yang
baik.

3.Cara-cara mengatur waktu belajar secara efisien antara lain sebagai berikut :

a.Menyusun daftar kegiatan sehar-hari.

b.Menetapkan waktu belajar sesuai dengan kondisi masing-masing

c.Mempelajari lebih dahulu pelajaran yang menurut anda sukar.

d.Menyediakan waktu yang lebih lama untuk mata pelajaran yang menurut anda sukar.

e.Memberi waktu yang cukup untuk setiap mata pelajaran

f.Melakukan selingan belajar tiap satu jam.

g.Segera mengulang pelajaran yang baru saja diberikan di kelas.

h.Mempelajari setiap mata pelajaran sesering mungkin.

i.Menggunakan waktu luang untuk belajar

j.Mengganti waktu belajar yang hilang.

4.Cara menyusun jadwal adalah sebagai berikut :

a.Mencatat semua kegiatan yang sudah pasti.

b.Menentukan waktu tidur.

c.Menentukan waktu makan.

d.Menentukan waktu belajar di sekolah dan di rumah.

e.Menentukan waktu mengembangkan hobi.

f.Menggunakan hari Minggu untuk kegiatan selain belajar.


CARA MENGISI WAKTU LUANG SISWA PELAJAR
SEKOLAH SETELAH PULANG SEKOLAH
Setelah jam pelajaran sekolah berakhir anak-anak sekolah dipersilahkan meninggalkan
sekolah untuk kembali kepada orangtua atau walinya dengan membawa setumpuk tugas-tugas
dari sekolah. Anak-anak sekolah pun dituntut untuk dapat mengatur sedemikian rupa waktu
luangnya agar bisa menjadi manusia yang mandiri siap terjun ke masyarakat. Memang bukan
hal yang mudah mengubah anak-anak menjadi orang dewasa yang sesuai dengan harapan,
namun hal itu dapat terwujud apabila ada kesadaran dan kerja keras dari si pelajar dan juga
adanya dukungan penuh dari lingkungan sekitarnya. Ada banyak hal yang harus dilakukan
oleh para siswa di waktu senggangnya agar manjadi pribadi-pribadi yang mandiri dan mapan
dalam waktu yang relatif singkat.

Beberapa Hal yang Dapat Dilakukan Siswa Siswi Pelajar Sekolah dalam Mengisi
Waktu Luangnya :

1. Istirahat yang Cukup

Sepulang sekolah sebaiknya seorang siswa sekolah mengistirahatkan dirinya dengan


tidur siang. Tidur dua atau tiga jam sudah lebih dari cukup untuk mengembalikan stamina
dan konsentrasi untuk melanjutkan aktivitas hingga malam hari. Jika tidak tidur siang, maka
seseorang bisa terkena serangan kantuk di malam hari sebelum waktu tidur tiba serta memiliki
daya konsentrasi yang kurang maksimal.

2. Mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah)

Sekolah memang biasanya memberikan berbagai tugas tambahan kepada para siswa
agar para siswa pelajar mau belajar di rumah. PR biasanya bertujuan agar seorang murid
sekolah mau mengingat pelajaran yang telah diberikan oleh Bapak Ibu gurunya maupun
sekedar mempersiapkan para murid dalam menghadapi materi pelajaran berikutnya. Namun
terkadang PR yang diberikan terlalu banyak sehingga menyita waktu, tenaga, dan pikiran dari
seorang murid. Jika waktu telah banyak tersita untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah, maka
agenda kegiatan lainnya pun terbengkalai termasuk kegiatan bercengkrama dengan keluarga.

3. Mempelajari Keahlian Baru

Setiap siswa tidak boleh lengah karena terlalu mengandalkan materi pendidikan dari
sekolah untuk dijadikan bekal masa depannya. Padahal materi pelajaran yang diberikan
sekolah hanya bersifat pengetahuan dasar dan umum sehingga kurang begitu digunakan
dalam dunia kerja yang sebenarnya. Untuk itulah para siswa dituntut untuk dapat menguasai
berbagai keahlian dan keterampilan yang dapat dijadikan modal dasar untuk bekerja di
perusahaan maupun untuk berwirausaha membangun bisnis sendiri. Sekolah lebih banyak
mengedepankan teori, kecuali smk yang agak seimbang antara teori dengan praktek.

Contoh keahlian yang perlu dikejar oleh para pemuda dan pemudi adalah seperti
agama, komputer, kedokteran, obat-obatan herbal, hukum, manajemen bisnis, pertanian,
peternakan, perikanan, perkebunan, pertambangan, otomotif, mesin, robotik, internet, jasa
konsultan, tata boga, tata busana, bangunan, dan lain sebagainya. Berbagai keahlian yang
diremehkan pun juga patut dipelajari karena sifatnya yang dibutuhkan terus-menerus seperti
tukang sol sepatu, tukang service barang elektronik, tukang cuci, tukang masak, tukang batu,
dan lain sebagainya. Keahlian dasar sangat berguna saat kondisi darurat dan juga apabila
dikelola dengan baik bisa menjadi suatu usaha yang kuat dan besar.

4. Wirausaha

Setiap siswa sebaiknya belajar untuk berwirausaha untuk mempersiapkan dirinya


menjadi pribadi yang mandiri dalam jangka waktu yang singkat. Salah satu tujuan seseorang
sekolah adalah agar bisa lekas bekerja mencari uang setelah lulus sekolah atau setelah lulus
kuliah. Padahal mencari uang dan hidup mandiri bisa dilakukan sesegera mungkin setelah
seseorang memasuki kedewasaan pada usia kurang lebih 15 tahun (secara agama islam).
Budaya kita yang selalu menganggap usia di bawah 17 tahun atau bahkan 21 tahun sebagai
anak-anak dan abg menjadikan banyak generasi muda kita belum dapat dewasa dan mandiri
ketika memasuki usia 15 s/d 17 tahun. Bahkan sebagian generasi muda ada yang belum bisa
mandiri dan berpikiran dewasa ketika memasuki usia 30 tahun. Padahal pada usia produktif
itulah para remaja sudah gelisah dengan masa depannya karena sudah memiliki berbagai
keinginan layaknya orang dewasa.

Oleh karena itu tidak ada pilihan lain bagi para siswa sekolah selain berjuang sekuat
tenaga belajar berwirausaha sejak dini untuk mengurangi berbagai efek buruk yang dapat
terjadi akibat galau masa depan. Para generasi muda dapat merasa galau tingkat tinggi karena
tidak dapat berbuat apa-apa selain belajar mengejar nilai dan ijazah sebagai modal bekerja di
perusahaan atau di institusi negara kelak. Padahal usia remaja adalah usia seseorang memiliki
berbagai keinginan dan cita-cita baik berbentuk materi maupun non materi. Apabila seorang
pelajar sudah mampu hidup mandiri tanpa menggantungkan diri pada orangtua maupun wali,
maka tujuan dari sekolah telah terpenuhi dengan sendirinya.

5. Magang

Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia di pasar tenaga kerja indonesia


menyebabkan para pelajar pada umumnya tidak bisa ikut bergabung bekerja paruh waktu di
perusahaan maupun di institusi negara. Padahal magang sangat penting untuk mencari
pengalaman bekerja sekaligus untuk mendapatkan uang dalam jumlah besar untuk membantu
memenuhi kebutuhan seorang pelajar maupun keluarganya. Penghasilan seorang pelajar
magang sangat penting artinya bagi pelajar yang berasal dari golongan kurang mampu. Para
pekerja magang yang berusia muda pun rata-rata dianggap sebelah mata dan tidak diberikan
pekerjaan yang bermanfaat untuk masa depan oleh para seniornya. Sejatinya jika magang
dapat terlaksana dengan baik, para pelajar pun nantinya tidak perlu repot-repot mencari kerja,
karena perusahaan atau institusi dapat langsung mempekerjakannya sebagai pegawai penuh
tanpa harus menunggu sampai lulus. Oleh karena itu para siswa hendaknya pro aktif dalam
mencari kegiatan magang di luar jam sekolah demi kebaikan dirinya dan keluarganya. Jika
tidak bisa magang maka sebaiknya membuat kegiatan usaha bersama dengan teman-teman
dengan dibimbing oleh guru atau praktisi yang berpengalaman di bidang usaha yang sama
dengan usaha yang akan dijalankan.

6. Bersosialisasi

Setiap siswa pelajar harus dapat bersosialisasi dengan baik dengan masyarakat di
lingkungan sekitarnya. Perlu adanya suatu wadah bagi generasi muda untuk bisa eksis di
tengah masyarakat yang rata-rata telah berusia dewasa. Dengan demikian para siswa pelajar
dapat dapat ikut terlibat langsung dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti kepengurusan
rt rw, kegiatan sosial, kegiatan kepemudaan, kegiatan usaha bersama, kegiatan kerja bakti,
kegiatan gotong royong, kegiatan pemberdayaan masyarakat, kegiatan pendidikan pelatihan,
kegiatan keagamaan, kegiatan perayaan / peringatan hari tertentu, dan lain sebagainya. Jika
para abg (generasi muda) maunya selalu dianggap sebagai anak-anak yang tidak bersedia
diikut sertakan dalam kegiatan kemasyarakatan, maka jangan heran jika nanti dewasa bisa
menjadi pribadi-pribadi individualis yang enggan untuk bergabung dalam kegiatan-kegiatan
sosial kemasyarakatan dengan orang-orang yang lebih tua.

7. Membantu Keluarga

Anak yang baik adalah anak yang berbakti kepada orangtuanya. Setiap anak harus
menuruti perintah orangtuanya kecuali yang bertentangan dengan ajaran agama. Apabila
orangtua mengalami kesulitan, maka sudah seharusnya seorang anak membantu semampunya
untuk membantu meringankan beban orangtuanya. Jika orangtua lemah secara ekonomi,
maka anak harus berupaya mencari penghasilan tambahan di luar jam sekolah dengan cara-
cara yang baik dan bersifat mendidik. Jika orangtua membutuhkan tenaga anak dalam
mencari nafkah, maka bantulah orangtua semampunya. Bagi keluarga tidak mampu, salah
satu tujuan menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah adalah agar kelak dewasa nanti bisa
membantu perekonomian keluarga. Jika anak bisa sukses berwirausaha bersama dengan
teman-temannya, maka sekolah pun dapat dilaksanakan lebih baik karena tidak lagi memiki
pikiran-pikiran tentang keadaan sulitnya lagi. Akan tetapi bagi anak-anak tertentu mungkin
sukses berwirausaha malah merusak sekolahnya akibat tidak mampu membagi waktu dan
pikiran.

---

Masih ada begitu banyak hal yang bisa dikerjakan oleh seorang pelajar sekolah di luar
jam pelajaran sekolahnya. Waktu adalah sesuatu yang berharga yang harus dipergunakan
sebijaksana mungkin agar bisa menghasilkan sesuatu yang bisa dinikmati di masa mendatang.
Ada begitu banyak pelajar yang gagal memanfaatkan waktu luangnya dengan baik sehingga
hanya mendatangkan sesal di kemudian hari. Pihak sekolah bersama pemerintah seharusnya
dapat menjadi pembimbing yang baik dalam rangka memberi bekal dan peluang untuk bisa
maju tanpa harus menjalani proses yang sangat panjang dan melelahkan. Bukan hanya
sebagai fasilitator dalam meraih secarik kertas bertuliskan angka-angka yang tidak berarti
banyak di dalam dunia nyata yang penuh dengan persaingan. Dengan demikian para murid
siswa siswi sekolah bersekolah tidak hanya untuk mendapatkan ilmu, tetapi juga untuk
mempraktekkannya dalam dunia nyata di saat yang bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai