Anda di halaman 1dari 3

PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS

Pengujian persyaratan analisis dilakukan apabila peneliti menggunakan analisis


paramaterik, pengujian dilakukan terhadap asumsi-asumsi berikut:

1. Untuk uji korelasi dan regresi : persyaratan yang harus dipenuhi adalah uji
normalitas dan uji linearitas data.

2. Untuk uji perbedaan (komparatif) : persyaratan yang harus dipenuhi uji normalitas
dan uji homogenitas.

3. Apabila skala data ordinal maka harus diubah menjadi data interval.

A. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji
statistic yang akan dipergunakan. Uji parametric mensyaratkan data harus berdistribusi
normal. Apabila distribusi data tidak normal maka disarankan untuk menggunakan uji
nonparametric.

Uji normalitas dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : dengan
menafsirkan grafiko give, koefisien tingkat kemencengan, Uji Liliefors, Uji Chi-
Kuadrat, atau lainnya.

1. Uji Liliefors
Uji normalitas dengan uji liliefors dilakukan apabila data merupakan data tunggal atau
data frekuensi tunggal, bukan data frekuensi kelompok. Uji normalitas menggunakan uji
liliefors (Lo) dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
1) Menentukan taraf signifikansi (α), yaitu misalkan pada α =5% (0,05) dengan hipotesis
yang akan di uji :
H0 :sampel berasal dari populasi berdistribusi normal,
H1 :sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
Dengan kriteria pengujian :
Jika Lo = Lhitung<Ltabel TerimaH0 ,dan
Jika Lo = Lhitung>Ltabel Tolak H0

A ZaenalArifin, M.Pd, STAIBANNA, Menes:2019


2) Lakukan langkah-langkah pengujian normalitas berikut :
a. Data pengamatan Y1, Y2,Y3,…….Yn di jadikan bilangan baku
z1, z2, z3,………zn dengan menggunakan rumus
(𝑌1 −𝑌̅ (𝑌−𝑌̅)2
𝑧𝑖 = 𝑆= X Atau Y sama saja
𝑆 𝑛−1

(dengan Ȳ dan s masing-masing merupakan rerata dan simpangan baku)

b. Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian hitung peluang
F(zi) = P(z ≤ zi)
c. Selanjutnya hitung proporsi z1, z2, z3,…,zn, yang lebih kecil atau sama dengan zi.
Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi) maka :
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑧1, 𝑧2, 𝑧3, … , 𝑧𝑛
𝑆(𝑧𝑖 ) =
𝑛
d. Hitung selisih F(zi) – S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut,
sebagai harga Lo atau Lhitung.

Untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0), dilakukan dengan cara
membandingkan L0 ini dengan Ltabel yang di dapat dari table Liliefors untuk taraf
nyata (Signifikansi) yang dipilih, missal α = 0,05. Untuk mempermudah perhitungan
dibuat dalam bentuk tabel.

CONTOH

Lakukan Uji Normalitas dari hasil pengumpulan data suatu sampel seperti berikut:

2 3 4 2 4 3 5 4
5 5 6 6 6 5 5 9
6 6 8 8 8 8 9 9

JAWAB : LA
NJ
UT

A ZaenalArifin, M.Pd, STAIBANNA, Menes:2019


Lanjut Jawab…………..

Tabel 1.1 Tabel Deskriptif

No. Y1 f1 f1.Y1 (Y1-Ȳ)2 f1 .(Y1-Ȳ)2


1 2 2 4 13,4 26,9
2 3 2 6 7,1 14,2
3 4 3 12 2,8 8,3
4 5 5 25 0,4 2,2
5 6 5 30 0,1 0,6
6 8 4 32 5,4 21,8
7 9 3 27 11,1 33,3
∑ 24 136 107,3

∑ 𝑓𝑖 .𝑌𝑖
Sehingga didapat, mean = 𝑌̅ = ∑ 𝑓𝑖
= 5,7

∑ 𝑓 (𝑌 .𝑌) ̅̇ 2
Dan simpangan baku = 𝑠 = √ 𝑖𝑛−1𝑖 = 2,2

Selanjutnya, lakukan konversi setiap nilai mentah Yi menjadi nilai baku Zi, dan selanjutnya
tentukan nilai Lo dengan langkah-langkah seperti tabel berikut :

Tabel 1.2 Tabel Uji Liliefors

No. Y1 f1 Fkum≤ Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) | F(Zi) – S(Zi) |


1 2 2 2 -1,70 0,4554 0,0446 0,0833 0,0387
2 3 2 4 -1,23 0,3907 0,1093 0,1667 0,0574
3 4 3 7 -0,77 0,2794 0,2206 0, 2917 0,0711
4 5 5 12 -0,31 0,1217 0,3783 0, 5000 0,1217
5 6 5 17 0,15 0,0596 0,5596 0, 7083 0,1487
6 8 4 21 1,08 0,3599 0,8599 0,8750 0,0151
7 9 3 24 1,54 0,4382 0,9382 1,0000 0,0618
∑ 24

Dari perhitungan dalam tabel tersebut ,didapat nilai Lo = 0,1487 : sedangkan dari tabel
Liliefors untuk α = 0,05 nilai n = 24 didapat Ltabel = 0,173. Karena nilai Lo < Ltabel,

Maka Ho diterima dan disimpulkan data atau sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal.

A ZaenalArifin, M.Pd, STAIBANNA, Menes:2019

Anda mungkin juga menyukai