Anda di halaman 1dari 18

UPAYA MENINGKATKAN MAHARAH KALAM

DENGAN METODE MUHADATSAH PADA ANAK KELAS V


MI MATHLA`UL HUDA TANJUNGREJO MARGOYOSO PATI
TAHUN AJARAN 2022/2023
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas

Dosen Pengampu : Ibu Latifah Nuraini, M.Pd.

PROPOSAL

Disusun Oleh:

Erna Khoiriyatik (21.11.00075)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS


TARBIYAH
INSTITUT PESANTREN MATHALI`UL FALAH
PATI

2023
A. Latar Belakang Masalah

Maharah Al-Kalam atau keterampilan berbicara adalah kemampuan


mengungkapkan gagasan pikiran kepada mitra bicara. Dalam pembelajaran Bahasa
Arab, keterampilan ini bertujuan agar siswa mampu berkomunikasi lisan secara baik
dengan Bahasa Arab. Maharah Al-Kalam (keterampilan berbicara/speaking skill)
adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada mitra
bicara. Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda
yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia
untuk menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi kebutuhannya.1
Muhadatsah menurut bahasa adalah percakapan, dialog atau berbicara. Yaitu
menukar pikiran atau pendapat antara dua orang atau lebih. Dalam pembelajaran
Bahasa Arab, muhadatsah merupakan salah satu cara agar siswa mampu bercakap-
cakap (berbicara) sehari-hari dengan menggunakan Bahasa Arab. Muhadatsah
merupakan salah satu metode dalam mengajar Bahasa Arab yang seharusnya diberikan
pertama-tama kepada pembelajar. Karena tujuan pertama pembelajaran Bahasa Arab
adalah agar pembelajar mampu berdialog atau bercakap-cakap untuk saat ini.
Selanjutnya, keterampilan muhadatsah yang diperoleh pembelajar dapat mengasah
kemampuan dalam mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi untuk diekspresikan dalam
bentuk pikiran berupa ide,pendapat,keinginan, atau perasaan kepada sesama
pembelajar. Melalui kegiatan muhadatsah pembicara dapat menyampaikan gagasan,
perasaan secara efektik. Selain itu, pembelajar juga mampu memahami makna yang
dikomunikasikan dan mampu mengevaluasi efek komunikasinya terhadap
pendengarnya. Metode yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran adalah metode
yang dapat menstimulasi peserta didik untuk berbicara menggunakan Bahasa Arab
salah satunya adalah metode muhadatsah, yaitu metode penyajian bahan pelajaran
Bahasa Arab melalui percakapan.2
Banyak siswa kelas V MI Mathla’ul Huda Tanjungrejo yang belum memiliki
kemampuan maharah kalam atau kemampuan berbicara Bahasa Arab, dikarenakan
kurangnya kosa kata dan praktek dalam meningkatkan bahasa atau maharah kalam
walaupun siswa sudah memiliki beberapa kosa-kata bahasa arab tetapi mereka belum
bisa mempraktekkan Bahasa Arab dengan baik dikarenakan mereka belum mempunyai

1
Acep Hermawan,Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset,
2009), hlm.135
2
Wa Muna, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab”, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 66.
metode yang sesuai untuk mempraktekkan Bahasa Arab.
Dengan diadakannya metode muhadatsah ini maka siswa akan mulai
terbiasa berbicara Bahasa Arab dan akan timbul peningkatan Bahasa Arab itu sendiri
pada diri siswa dan menjadikan Bahasa Arab seperti bahasa sehari-hari karena sudah
terbiasa bermuhadatsah dengan Bahasa Arab. Melihat realita dilapangan terdapat
beberapa permasalahan berdasarkan hasil pra observasi di kelas V MI Mathla'ul Huda
Tanjungrejo dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat masalah yang dihadapi pada
bahasa, ada beberapa siswa yang muhadatsahnya kurang aktif karena kurangnya
pengetahuan mufrodat, maka membuat siswa sulit bermuhadatsah dengan aktif.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penggunaan metode muhadatsah untuk meningkatkan kemampuan


berbicara bahasa arab (MaharahKalam) dalam pelajaran bahasa arab di MI
Mathla'ul HudaTanjungrejo pada kelas V ?
2. Bagaimana siswa mengimplementasikan metode muhadatsah sebagai upaya
meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab (Maharah Kalam) dalam
pelajaran bahasa arab di MI Mathla'ul HudaTanjungrejo pada kelas V ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang diangkat, maka tujuan penelitian ini yaitu :
a. Untuk mendeskripsikan usaha peningkatan Maharah kalam Bahasa Arab melalui
metode muhadatsah bagi siswa kelas V di MI Mathla'ul Huda Tanjungrejo.
b. Untuk mendeskripsikan apa saja kendala yang dihadapi siswa kelas V di MI
Mathla'ulHuda Tanjungrejo dalam peningkatan Maharah Kalam Bahasa Arab
dan apa saja solusinya.

D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat penelitian ini, sebagai berikut:


1. Untuk guru diharapkan bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran khususnya dalam pelajaran bahasa arab di MI Mathla'ul Huda
Tanjungrejo khususnya pada kelasV.
2. Untuk siswa, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya
meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab (maharah Kalam) sehingga
kemampuan muhadatsah dalam pelajaran bahasa arab dapat tercapai secara
optimal. Untuk komponen terkait yakni Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan
hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan dalam menyusun
program peningkatan kualitas sekolah.

E. Kajian Teori
1. Penelitian yang Relevan

a. Jurnal berjudul Penerapan Model Role Playing untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Maharah Kalam ditulis oleh Aslamiyah, Subjek dari penelitian ini
adalah peserta didik kelas X MA Abul Hasan, Jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan jenis penelitian deskriptif.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan, Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa menerapkan model role playing pada peserta didik
kelas X MA Abul Hasan menunjukkan peningkatan hingga 87,5% setelah
dilakukannya dua siklus pelaksanaan.
b. Persamaan dengan penelitian saat ini adalah sama-sama meningkatkan
kemampuan maharah kalam. Sedangkan perbedaannya adalah jurnal ini
menggunakan model role playing sedangkan proposal yang saya kerjakan
menggunakan metode muhadatsah.3

c. Jurnal ini berjudul Penerapan Metode Langsung Dalam Meningkatkan


Ketrampilan Berbicara Bahasa Arab ditulis oleh Ria Meri Fajrin,
Walfajri,Khotijah. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII A MTsN
1bLampung Timur, Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan alat pengumpulan data wawancara,observasi,dan
dokumentasi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, Hasil dari
penelitian ini peneliti menyatakan siswa harus dibekali kemampuan-
kemampuan dasar dalam ketrampilan berbicara bahasa arab yang sangat
diperlukan Ketika terjun kelapangan, seperti penerapan dialog, kosa kata,
kaidah, mimik muka, dan sebagainya.
Persamaan dengan penelitian ini adalah mengarah kepada cara
meningkatkan kemampuan maharah kalam. Sedangkan perbedaan dari
penelitian ini adalah dalam penggunaan metodenya yaitu metode langsung
dan metode muhadatsah.4

3
Aslamiyah,“Penerapan Model Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Maharah Kalam”
Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya Vol. 2 Juli 2022.
5
Ria Meri Fajrin dkk, “Penerapan Metode Langsung Dalam Meninngkatkan Keterampilan Berbicara
Bahasa Arab” ,LISANUNA, Vol.10, No.2 (2020)
d. Judul jurnal Peningkatan Keterampilan Berbicara (Maharah Kalam) Bahasa
Arab Melalui Metode Gambar ditulis oleh Zuliatin Nafisah. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas VII-E MTs Negeri 5 Jombang tahun
pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa sebanyak 32 anak. Jenis penelitian
ini adalah penelitian Tindakan kelas (classroom action research) yang
dilakukan dalam 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan,
yaitu perencanaan,pelaksanaan,observasi,evaluasi dan refleksi. Penelitian ini
merupakan penelitian lapangan, hasil dari penelitian ini pada siklus pertama 74,22%
dan presentase ketuntasan klasifikasi mencapai 68,75%,sedangkan pada siklus
kedua 78,78% dan presentase ketuntasan klasifikasi mencapai 78,12%. Jadi,rata-
ratanilai pada siklus kedua ini mengalami peningkatan sebesar 4,56% dari siklus
pertama dengan presentase ketuntasan klasifikasi mengalami peningkatan sebesar
9,37%. Persamaan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
maharah kalam sedangkan perbedaan dari penelitian ini ada pada metodenya.5

2. Kerangka Teori

a. Maharah Al- Kalam


Maharah kalam (keterampilan berbicara/speaking skill) adalah kemampuan
mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan
pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada mitra bicara.
Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda
yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh
manusia untuk menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi
kebutuhannya6. Kemahiran berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan
berbahasa yang ingin dicapai dalam pengajaran bahasa modern termasuk
Bahasa Arab. Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling
pengertian,komunikasi timbal balik,dengan menggunakan bahasa sebagai
medianya. Keterampilan berbicara dianggap sebagai keterampilan yang sangat
penting dalam pembelajaran bahasa Asing, karena berbicara merupakan suatu
yang aplikatif dalam bahasa dan merupakan tujuan awal seseorang yang
belajar suatu bahasa. Hanya saja, yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
berbicara ini agar memperoleh hasil yang maksimal yaitu kemampuan dari

5
Nafisah Zulfatin, “Peningkatan Keterampilan Berbicara (Maharah Kalam) Bahasa Arab Melalui
Media Gambar”,Jurnal Inovasi Pendidikan Bahasa dan Sastra,vol.2.No.4, November2022
6
Acep Hermawan, Metodologi Penelitian Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset,
2009), hlm.135.
seorang guru dan metode yang digunakannya, karena dua faktor tersebut
memiliki dominasi keberhasilan pembelajaran berbicara.

Keterampilan berbicara adalah keterampilan yang paling penting


dalam berbahasa. Sebab berbicara adalah bagian dari keterampilan yang
dipelajari oleh pengajar,sehingga keterampilan berbicara dianggap sebagai
bagian yang sangat mendasar dalam mempelajari bahasa asing7. Keterampilan
berbicara ini meliputi pembelajaran berbicara (al-Muhadathah) dan
mengungkapkan langsung (Al-Ta‟bir al-Shafahiy).

Tujuan pembelajaran berbicara:

1. Agar dapat mengucapkan ungkapan-ungkapan berbahasabArab

2. Agar dapat mengucapkan ungkapan-ungkapan yang berbeda atau yang


menyerupainya.

3. Agar dapat mengucapkan ungkapan yang dibaca panjang dan yang dibaca
pendek.

4. Dapat mengungkapkan keinginan hatinya dengan menggunakan susunan


kalimat yang sesuai dengan nahwu (tata bahasa).

5. Dapat mengungkapkan apa yang terlintas dalam fikirannya dengan


menggunakan aturan yang benar dalam penyusunan kalimat dalam Bahasa
Arab.

6. Dapat mengungkapkan bagian-bagian dari tata Bahasa Arab dalam


ungkapannya seperti tanda mudhakkar,Mu’annash,dan fi’il yang sesuai
dengan waktu.

7. Dapat menggunakan ungkapan kebahasaan yang sesuai dengan


umur,tingkat kedewasaan dan kedudukan.

8. Dapat menelusuri dan menggali manuskrip-manuskrip dan literatur-


literatur berbahasa Arab.

9. Dapat mengungkapkan ungkapan yang jelas dan dimengerti tentang dirinya


sendiri.

10. Mampu berfikir tentang Bahasa Arab dan mengungkapkannya secara

7
Abd.Wahab Rosyidi & Mamlu’atul Ni’mah, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa
Arab,(Malang: UIN-Maliki Press, 2011), hlm.88.
tepat dalam situasi dan kondisi apapun.8

Beberapa prinsip dasar dalam pembelajaran kalam sesuai tingkatan


pembelajar,yaitu:

1. Tingkat dasar (mubtadi)


Guru dapat melempar pertanyaan yang kemudian wajib dijawab oleh para
siswa. Disela-sela jawaban itu para peserta didik dapat belajar bagaimana
mengucapkan kata-kata, menyusun kalimat dan menyampaikan fikiran dengan
baik. Diupayakan agar guru dapat menata urutan pertanyaan sesuai dengan
materi atau topik pelajaran secara menyeluruh.
2. Tingkat menengah (mutawashshith)

Pada tingkat ini, guru dapat mengembangkan pengkondisian belajar.


Misalnya dengan menggunakan tehnik bermain peran, bercerita
tentang kejadian yang dialami siswa,mengungkapkan kembali apa
yang telah mereka dengar diradio atau apa yang telah mereka lihat
ditelevisi,vcd dan lain-lain.
3. Tingkat lanjut (mutaqaddim)
Pada tahap ini, guru dapat meminta peserta didik untuk menceritakan
hal-hal yang paling disukai atau dibenci berikut alasannya. Sebab ini
lebih sulit dari sekedar bercerita. Didalamnya ada unsur analitik dan
penilaian. Jadi peserta didik benar-benar diarahkan pada latihan agar
dapat mengungkap apa yang menjadi beban fikirannya.9

b. Metode Muhadatsah
Kata metode berasal dari bahasa Inggris “method” yang berarti cara di dalam
melakukan sesuatu10. Dalam Bahasa Arab, metode disamakan dengan ‫طريقة‬
yang juga berarti cara atau jalan. Metode juga dapat diartikan sebagai cara
yang berencana dan teratur didalam berbuat sesuatu. Muhadatsah dapat
diartikan“percakapan atau pembicaraan”. Dengan belajar muhadatsah
seseorang akan mampu berbicara dengan menggunakan Bahasa Arab.
Muhadatsah dalam arti percakapan,secara bahasa mengandung arti

8
Mahmud Kamil Al-Naqah, “Ta`lim al-Lughah al-Arabiyah” hlm. 157
9
Tri Wiranto, Riyadi Santosa, “Modul 1 Bahasa, Fungsi Bahasa, dan Konteks Sosial” Pengantar
Linguistik Umum,hlm.2
10
John M.Echols, Kamus Inggris–Indonesia (Cet.XXIII; Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,1996),
hlm.379
“pembicaraan, seperti tanya jawab”11. Muhadatsah dapat dikatakan juga
dengan kalam yang berarti “mengucapkan suara-suara Bahasa Arab dengan
benar menurut pakar bahasa itu.” Muhadatsah merupakan keterampilan
berbahasa yang bisa digunakan dalam berkomunikasi untuk menyampaikan
pikiran,gagasan kepada orang lain.
Metode Muhadatsah merupakan cara menyajikan bahan pelajaran Bahasa
Arab melalui percakapan, dalam percakapan itu dapat terjadi antara guru dan murid
dan antara murid dengan murid. Faktor yang terpenting dalam menghidupkan
kegiatan muhadatsah adalah keberanian peserta didik dan tidak takut salah. Oleh
karena itu guru harus dapat memberikan motivasi kepada peserta didik agar mereka
berani bermuhadatsah dan jangan takut salah berbicara. Hendaknya para peserta didik
diberi wejangan bahwa takut salah dalam belajar bahasa adalah suatu kesalahan
besar. Sebab takut salah dan malu adalah hambatan untuk bisa terampil Bahasa
Arab.12
Metode muhadatsah adalah cara yang dilakukan oleh pendidik untuk
menyajikan bahan pelajaran Bahasa Arab melalui percakapan, baik percakapan itu
terjadi antara peserta didik maupun antara peserta didik dan pendidik yang disertai
dengan penambahan mufradat atau kosa kata baru dalam proses percakapan
berlangsung. Penggunaan metode muhadatsah perlu diterapkan sejak dini agar
membiasakan peserta didik untuk menyusun kata ke dalam kalimat. Di antaranya
percakapan berdasarkan teks yang sifatnya lebih terikat, di mana peserta didik
diminta menghafalkan dialog kemudian mendemonstrasikannya. Percakapan juga
bisa bersifat bebas sesuai kondisi yang dihadapi dan dilakukan tanpa melihat teks.
Langkah-Langkah Penerapan Metode Muhadatsah Pembelajaran
Bahasa Arab dengan menggunakan metode muhadatsah dapat dilakukan
dengan langkah-langkah berikut:
a. Mempersiapkan teks yang akan disajikan secara tertulis.
b. Materi muhadatsah hendaklah disesuaikan dengan taraf perkembangan
dan kemampuan peserta didik.
c. Menggunakan alat peraga sebagai alat bantu muhadatsah. Sebab
dengan adanya alat peraga dapat menjelaskan persepsi anak tentang
arti dan maksud yang terkandung dalam muhadatsah. Selain itu, dapat
menarik perhatian peserta didik dan tidak menjenuhkan.
d. Pendidik hendaknya menjelaskan terlebih dahulu arti kata yang

11
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), hlml.179.
12
Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,(Malang: Miskat, 2005), hlml. 112-113
terkandung dalam muhadatsah sesuai dengan yang ditampilkan.
Setelah peserta didik dianggap mengerti, mereka diminta untuk
mempraktekkan di depan kelas dan teman lainnya menyimak dan
memperhatikan sebelum ia mendapat giliran berikutnya.
e. Untuk tingkat lanjutan, pendidik hanya menentukan topik dan
mengatur jalannya proses pembelajaran. Selanjutnya peserta didik
mengambil peran lebih banyak ketika proses pembelajaran
berlangsung.
f. Pendidik hendaklah menggunakan Bahasa Arab ketika proses
pembelajaran berlangsung.13
g. Pendidik hendaklah menetapkan batasan materi untuk pertemuan
berikutnya, agar peserta didik lebih mempersiapkan diri untuk materi
berikutnya.

3. Tindakan yang akan Dilakukan


Pembelajaran Bahasa Arab di MI Mathla`ul Huda Tanjungrejo terkesan
monoton,tidak menarik dan menyebabkan siswa mengantuk, tidak berminat
untuk aktif dalam pembelajaran. Siswa malas bertanya, malas mengerjakan
tugas, dan malas mendengarkan penjelasan guru. Penugasan untuk
dikerjakan di rumah juga banyak yang tidak diselesaikan sendiri. Selama
proses pembelajaran siswa lebih banyak pasif. Kondisi tersebut
menunjukkan siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran.

Tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan pada anak


kelas V MI Mathla`ul Huda ini adalah menggunakan metode muhadatsah
dimana disitu kita akan memperbanyak praktek sesuai dengan langkah-
langkah penggunaan metode muhadatsah di atas, kita juga akan memberi
teks kepada anak kelas V tersebut yang disajikan secara tertulis dipapan tulis
untuk menambah mufrodat siswa. Untuk mempermudah penggunaan metode
muhadatsah ini kita juga menggunakan media seperti buku paket bahasa
Arab, gambar, video dll.

13
Wa Muna. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.(Yogyakarta: Teras, 2011),hlm.68.
4. Hipotesis Tindakan
Berdasarakan teori dan kerangka berfikir diatas, hipotesis penelitian ini
adalah:“Penerapan metode muhadatsah dalam pembelajaran bahasa arab kepada
siswa kelas V MI Mathla`ul Huda Tanjungrejo dapat meningkatkan kemampuan
maharah kalam”.

F. Metode Penelitian
1. Setting Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan
obyek untuk memperoleh data yang diperlukan guna mendukung
tercapainya tujuan penelitian. Tempat penelitian ini adalah lokasi yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan penelitian. Sedangkan penelitian
ini dilaksanakan di MI Mathla'ul HudaTanjungrejo Margoyoso Pati.
b. Subyek Penelitian
Jumlah siswa yang menjadi subyek peneliatan adalah siswa kelas V dan
guru Bahasa arab MI Mathla'ul Huda Tanjungrejo jumlah siswa 34, yang
terdiri dari 18 siswi perempuan dan 16 orang siswa laki-laki pada
pembelajaran Bahasa Arab melalui penggunaan buku paket bahasa Arab.

2. Prosedur Penelitian
a. Perencanaan
Perencanaan adalah tahapan pertama dalam penelitian tindakan kelas.
Menurut (Arikunto 2008:17)14, perencanaan menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan itu
dilaksanakan. Tahap ini meliputi:
1). Mengkaji silabus pembelajaran kelas V MI Mathla`ul Huda
Tanjungrejo kemudian memilih standar kompetensi: menulis
mufrodat dan menghafal mufrodat. Kompetensi dasar: dapat
meningkatkan maharah kalam.
2). Menelaah materi pembelajaran bahasa arab kelas V serta menelaah
indikator bersama tim kolaborasi
3). Menyusun RPP sesuai indikator dan skenario pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran muhadatsah.
4). Menyiapkan media pembelajaran berupa buku paket bahasa arab.

14
Arikunto, ( 2008:17)
5). Menyiapkan alat evaluasi yang akan digunakan dalam penelitian.
6). Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru
dan aktivitas Siswa
7). Menyiapkan lembar wawancara dan catatan lapangan

Perencanaan dalam penelitian ini adalah persiapan yang telah


dilakukan penulis dan mitra peneliti untuk melaksanakan PTK. Peneliti
melakukan penelitian dikelas V MI Mathla’ul Huda desa Tanjungrejo
Kecaamatan Margoyoso Kabupaten Pati dengan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Adapun jumlah siklus tindakan yang di rancang peneliti
adalah 2 siklus, yaitu siklus 1 berfokus pada upaya pemilihan bahan ajar
dan scenario pembelajaran serta proses pembelajaran yang tepat, siklus
2 berfokus pada peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran
Bahasa Arab. Waktu kegiatan penelitian di laksanakan pada jam
pelajaran Bahasa Arab, yaitu pada hari sabtu dan hari kamis, pada
tanggal 27 Mei 2023 dan tanggal 1 Juni 2023. Setiap kegiatan penelitian
menggunakan alokasi waktu 2 jam pelajaran atau 80 menit. Prosedur
PTK yang di gunakan,yakni model Kemmis dan MC Taggart. Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan MC Taggart, pada setiap
siklus terdiri dari empat langkah kegiatan,yaitu:
1) Rencana
2) Pelaksanaan
3) Observasi
4) Refleksi serta pengambilan keputusan untuk pengembangan kegiatan
dan tindakan selanjutnya.

b. Implementasi Tindakan

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode muhadatsah


dengan media buku paket bahasa arab dalam pembelajaran bahasa arab
khususnya dalam maharah kalam. Adapun pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus Pada siklus pertama,
peneliti akan melaksanakan pembelajaran bahasa arab dengan menambah
mufrodat, menghafal mufrodat,dan mempraktekkannya. Sedangkan siklus
kedua materi pembelajarannya adalah melakukan praktek maharah kalam
melalui percakapan. Siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki
segala sesuatu yang belum baik dan belum mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan.

c. Observasi dan Monitoring

Peneliti melakukan observasi atau pengamatan tentang pelaksanaan


tindakan yang diberikan pada siswa. Hal yang diperhatikan mencakup
pengambilan langkah untuk menentukan keberhasilan dan pencapaian tujuan
tindakan.
Sasaran evaluasi adalah menemukan bukti-bukti nyata dari peningkatan
yang terjadi setelah dilaksanakan tindakan. Dalam penelitian ini peningkatan
tersebut menyangkut masalah kemampuan kognitif sebagai persiapan
berbicara dengan metode muhadatsah.Hal yang akan diobservasi menyangkut
kemampuan maharah kalam dengan penguasaan mufrodat dan khiwar
(muhadatsah). Alat yang akan digunakan untuk mengobservasi adalah dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi tentang cara-cara siswa dalam
penghafalan mufrodat dan keterampilan berbicara bahasa arab. Data yang
akan diungkap dalam kegiatan pembelajaran dengan metode muhadatsah ini
adalah perkembangan kemampuan kognitif siswa dan teknik-teknik dalam
menghafal, melafalkan dan berdialog sesuai dengan materi muhadatsah.

c. Analisis dan Refleksi

Dari pelaksanaan observasi dan monitoring yang kegiatannya telah


direncanakan, maka hasilnya dapat dianalisis dan kemudian direfleksikan
untuk peningkatan dalam maharah kalam. Berdasarkan implementasi
tindakan yang dilakukan oleh peneliti, dapatlah dianalisis dan diambil
beberapa hal sebagai acuan kegiatan pembelajaran yang direncanakan
dalam dua siklus. Pada siklus pertama, peneliti akan melaksanakan
pembelajaran bahasa arab dengan menambah mufrodat, menghafal
mufrodat, dan mempraktekkannya. Sedangkan siklus kedua materi
pembelajarannya adalah melakukan praktek maharah kalam melalui
percakapan. Siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki segala sesuatu
yang belum baik dan belum mencapai indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan.
3. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dengan dua cara yaitu observasi dan tes pada setiap akhir siklus.
a. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi adalah:
1. Observasi terhadap pembelajaran siswa dengan
menggunakan metode muhadatsah.
2. Observasi terhadap aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan metode muhadatsah.
Keseluruhan data observasi yang didapat tertera dalam lembar observasi
yang diisi oleh observer sebagai data kuantitatif yang berbentuk angka hasil
perhitungan yang dapat diproses dengan cara dijumlahkan dan dibandingkan,
sehingga dapat diperoleh persentase.

b. Tes (tes keterampilan)

Guru membuat beberapa tes keterampilan dengan media berdasarkan


materi yang diajarkan. Pertanyaan yang dibuat adalah untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata. Tes ini sekaligus
juga dapat mengetahui kemampuan siswa dalam melafalkan kata-kata
dalam bahasa arab.

4. Teknik Analisis Data

Untuk mengumpulkan data diperlukan nilai siswa yang diperoleh


melalui penilaian proses dan hasil. Setelah data terkumpul, maka data tersebut
diolah dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan cara tingkat
kelancaran, Mean (M),hasil belajar,dan ketuntasan belajar.
a. Tingkat kelancaran dapat diperoleh dengan menghitung
rata rata presentase dan membandingkan dengan kriteria
PAP skala lima.Keterangan:
M (%) =Angka rata-rata persen
M =Angka rata-rata skor siswa
Smi = Skor maksimal
ideal (Agung,1998:8)15

PAP Skala 5 Kelancaran Maharah Kalam

15
Agung, (1998:8)
Presentase Kriteria Kelancaran Maharah Kalam

90 - 100 Sangat lancar


80 - 89 Lancar
65 - 75 Cukup lancar
55 - 64 Kurang lancar
0 - 54 Sangat tidak lancar

b. Dalam menilai hasil pembelajaran maharah kalam digunakan nilai


dengan skala 0 – 100, nilai yang diperoleh siswa berdasarkan lembar
observasi dan hasil tes siswa.

Kriteria keberhasilan siswa adalah sebagai berikut :

1. Menghirung rata-rata skor siswa dengan mencari Mean (M)


dengan rumus (Nurkancana, 2002:174)16 Keterangan :

M : Mean (rata-rata)

N : Jumlah Individu

2. Untuk membentuk tingkat belajar siswa, digunakan rumus


sebagai berikut :

Rh : Angka rata-rata persen

M : Angka rata-rata

Smi : Skor maksimal ideal

Sutrisno Hadi, (dalam Arbawa 2000:12)17

3. Menghitung ketuntasan belajar mengacu pada buku


pedoman pelaksanaan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Keterangan :

KB ; Ketuntasan Belajar

N >65 : Banyak siswa yang memperoleh nilai 65 keatas


(Misal KKm maharah kalam kelas V adalah 65)

16
Nurkancana, (2002:174)
17
Sutrisno Hadi, (Arbawa 2000:12)
N : Jumlah siswa

(Departemen Pendidikan Nasional, 2002:15)

Hasil analisis yang diperoleh selanjutnya dikonversikan


dengan kriteria penilaian acuan patokan (PAP) skala 5.

Kriteria PAP skala 5

Persentase Kriteria Hasil Kriteria


Belajar Kelancaran
Maharah Kalam

90 - 100 Sangat Tinggi Sangat Lancar

80 - 89 Tinggi Lancar

65 - 79 Sedang Cukup Lancar

55 - 64 Rendah Kurang Lancar

0 - 54 Sangat Rendah Tidak Lancar

5. KriteriaKeberhasilanTindakan

Kriteria keberhasilan melalui observasi dan penilaian pada pembuatan


RPP, pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran, hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
a. Sekurang-kurangnya 75% isi dan materi pembelajaran dapat dipahami dan
diterapkan oleh peserta didik dan guru dikelas.
b. Sekurang-kurangnya 75% peserta didik merasa mendapat kemudahan,
senang dan memiliki kemauan belajar yang tinggi.
c. Para peserta didik berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.
d. Materi yang dikomunikasikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan
mereka memandang bahwa hal tersebut sangat berguna bagi kehidupannya
kelak

e. Pembelajaran yang dikembangkannya dapat menumbuhkan minat belajar


para peserta didik untuk belajar lebih lanjut (continuing).
G. DaftarPustaka

Abd.Wahab Rosyidi & Mamlu’atul Ni’mah, Memahami Konsep Dasar


Pembelajaran Bahasa Arab,Malang: UIN-Maliki Press, 2011
Acep Hermawan, Metodologi Penelitian Bahasa Arab, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2009
Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,Malang: Miskat, 2005

Aslamiyah,“Penerapan Model Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar


Maharah Kalam” Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
IAIN Palangka Raya Vol. 2 Juli 2022.
John M.Echols, Kamus Inggris–Indonesia Cet.XXIII; Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama,1996
Mahmud Kamil Al-Naqah, “Ta`lim al-Lughah al-Arabiyah”

Nafisah Zulfatin, “Peningkatan Keterampilan Berbicara (Maharah Kalam)


Bahasa Arab Melalui Media Gambar”,Jurnal Inovasi Pendidikan Bahasa
dan Sastra,vol.2.No.4, November 2022
Observasi di MI Mathla`ul Huda Tanjungrejo Margoyoso Pati pada tanggal 27 Mei
2023.

Ria Meri Fajrin dkk, “Penerapan Metode Langsung Dalam Meninngkatkan


Keterampilan Berbicara Bahasa Arab” ,LISANUNA, Vol.10, No.2 2020
Tri Wiranto, Riyadi Santosa, “Modul 1 Bahasa, Fungsi Bahasa, dan Konteks Sosial”
Pengantar Linguistik Umum
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Jakarta: Balai Pustaka, 1976
Wa Muna, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab”, Yogyakarta: Teras, 2011
H. Lampiran

Lampiran RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : MI Mathla'ul Huda
Matape lajaran : Bahasa Arab
Kelas/Semester : V / 2
Materi pokok : ‫الصح ة‬

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

 Menjelaskan istilah-istilah (mufrodat) bahasa Arab beserta arti tentang‫الصحة‬


 Mendemonstrasikan percakapan (hiwar) tentang ‫الصحة‬

B. Langkah Pembelajaran:
Pembelajaran dilakukan di sekolah dengan media belajar yang sudah disiapkan di
ruang kelas. Menggunakan metode muhadatsah untuk menunjang kemampuan
berbicara dan keaktifan kelas.
LangkahPembelajaran
Langkah 1 Guru menyiapkan media dan materi dari modul, kitab,dan sumber-
Sumber belajar bahasa Arab yang relevan.
Langkah 2 Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum memulai pelajaran
Langkah 3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi
Langkah 4 Guru menerangkan pembelajaran dengan metode muhadatsah
Langkah 5 Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya, berdiskusi,dan
Berinteraksi dengan siswa lain terkait dengan pembelajaran
Langkah 6 Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok untuk penerapan
Muhadatsaht erhadap pembelajaran yang sudah dijelaskan
Langkah 7 Guru memberikan tugas tentang perbendaharaan kosa kata ‫الصحة‬

C. Media Pembelajaran
a. Media dan Alat: Buku, laptop,dll.
b. Sumber Belajar : Modul pembelajaran bahasa Arab, Durusu al-Lughah al-
Arabiyah,dll

D. Asesment/Penilaian
Tes lisan Guru menyediakanteks dan pertanyaan sebagai penguat maharah
kalam
Portofolio Siswa diberi tugas membuat teks yang berhubungan dengan
Kesehatan yang telah dipelajari
Margoyoso,
Mengetahui,
KepalaSekolah Guru Matapelajaran

Ahmad Zamroni SyamsulHuda

Anda mungkin juga menyukai