Anda di halaman 1dari 8

Penggunaan Media Permainan Huruf hijaiyah dalam Meningkatkan Hafalan Mufrodat

Tentang Benda Sekitar di Kelas VII MTs N 02 Kendal


(Penelitian Tindakan Kelas )

Disusun Oleh :
Dian Ikawati
PBA 01

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
BAB 1

1
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Kosakata dalam bahasa arab disebut mufrodat adalah himpunan kata dari suatu bahasa.
menurut Horn, Kosakata adalah sekumpulan kata yang membentuk sebuah bahasa . kemampuan
peserta didik menguasai empat ketrampilan berbahasa tersebut sangat bergantung pada
penguasaan kosakata yang dimiliki. Kosakata merupakan kumpulan kata kata tertentu yang akan
membentuk bahasa. kata adalah bagian terkecil dari bahasa.
Dalam belajar bahasa arab tidak akan lepas dari pembelajaran kosakata. Kosakata
merupakan bagian penting dalam bahasa. Karena dengan kosa kata inilah para siswa mampu
memahami bacaan sederhana yang disajikan dalam pembelajaran. penguasaan kosa kata bahasa
arab yang banyak mampu menunjang siswa dalam berkomunikasi,menulis ataupun menterjemah
dengan baik .Penguasaan kosakata adalah salah satu kunci untuk mahir daam belajar ketrampilan
berbahasa. ketika pembelajaran bahasa arab dikelas maharoh apapun tidak akan lepas dari
pemahaman mufrodat. tentu pembelajaran kosakata sendiri harus diberikan secara optimal.
Sedangkan Minimnya pengetahuan mufrodat yang dimiliki siswa menjadi kendala yang
besar dalam menjelaskan wacana/teks bacaan Qiroah, sehingga kan berdampak pula pada
kemampuan mereka dalam menterjemah teks bacaan materi yang disajikan. problematika ini
akan terus berlanjut jika tidak ada solusi untuk memahamkan mufrodat dengan cara yang efektif.
Dalam kegiatan proses pembelajaran, pengajar dituntut untuk memiliki kreativitas dalam
menyampaikan materi agar tercipta kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, salah
satunya yaitu dengan menghadirkan media pembelajaran yang tepat dan menarik. Penggunaan
media pembelajaran merupakan alternatif yang tepat dalam proses pembelajaran. Bagi pengajar,
penggunaan media pembelajaran dapat mempermudah penyampaian materi kepada pembelajar.
Bagi pembelajar, media dapat mengurangi ketegangan dalam proses pembelajaran sehingga
dapat mempermudah dalam memahami materi yang diajarkan.
Permainan merupakan bagian penting dari pembelajaran. Meskipun permainan hanyalah
merupakan kegiatan yang bersifat rekreasional yang dimaksudkan untuk memberikan hiburan,
namun dalam pembelajaran bahasa kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan penekanan
tentang materi yang dipelajari. Melalui permainan, pengajar dapat melatih dan memberikan
materi pembelajaran kosakata dengan suasana yang menyenangkan dan memberikan pengalaman
yang menyenangkan pula bagi siswa . Untuk itu penulis coba memeberikan metode yang dapat
membantu dalam menghafal meteri mufrodat dengan metode permainan huruf hijaiyah.
B. Rumusan masalah
Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagiamana penerapan permainan huruf hijaiyah dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab ?
C. Tujuan Penelitian
2
Tujuan penelitian sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Bagaimana penerapan permainan huruf hijaiyah dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab ?
D. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan diperoleh manfaat penelitian yaitu :
1. Bagi Sekolah
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan atau pengetahuan baru
tentang peningkatan penguasaan kosakata Bahasa Arab melalui media permainan huruf
hijaiyah, agar dapat diwujudkan dalam suatu lembaga pendidikan yang berhasil membentuk
anak yang aktif dan berkomunikasi dengan baik
2. Bagi Guru
Media pembelajaran permainan huruf hijaiyah dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif bagi pengajar dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab, ataupun bahasa asing
lainnya.
3. Bagi Siswa
Media pembelajaran permainan huruf hijaiyah diharapkan dapat membantu
mempermudah siswa dalam mempelajari dan menguasai kosakata bahasa Arab dan dapat
meningkatkan motivasi serta prestasi belajar siswa.
E. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan uraian sistematis yang menjelaskan tentang keterangan-
keterangan yang dikumpulkan dari pustaka yang 11 hubungannya dengan penelitian dan
mendukung tentang urgensi penelitian. Disini akan diungkapkan beberapa teori yang
berkaitan dengan penelitian ini.
Skripsi yang ditulis oleh Merah, NIM 07480037, Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati dengan
judul Efektivitas Penggunaan Metode Body Language terhadap Peningkatan Kemampuan
Kosakata Bahasa Arab (mufradat) Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Akhyar Subang
tahun ajaran 2010/2011). Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa metode body language
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menghafal kosakata bahasa Arab. Hal ini
terbukti dengan nilai rata-rata siswa yang tadinya 12,27 kemudian setelah dilakukan
pembelajaran kosakata dengan menggunakan metode body language, nilai rata-rata siswa
meningkat menjadi 23,83. Dan juga dapat dilihat pada uji-t, dapat diketahui bahwa nilai t
hitung lebih besar dari nilai t tabel, yaitu 2,04 < 11,93 > 2,75. Oleh sebab itu, pembelajaran
kosakata dengan menggunakan metode body language ini sangat baik jika dilakukan pada
pembelajaran kosakata bahasa Arab.
Ada Penelitian tentang Peningkatan Penguasaan Kosa kata Bahasa Arab Melalui Media
Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Raudhatusshibyan Kabupaten
Banjar Tahun Ajaran 2014/2015. yang dilakukan oleh Zulkipli pada tahun 2015. Dianalisis
secara deskriptif kualitatif dan menggunakan teknik persentase. Berdasarkan hasil penelitian,
diketahui aktivitas guru terhadap pembelajaran siklus I pertemuan pertama 80% dan

3
pertemuan kedua 84,67% dengan kategori sangat baik.Pada siklus II pertemuan pertama 92%
dan pertemuan kedua 96,00% dengan kategori sangat baik.Peningkatan kemampuan
penguasaan kosa kata Bahasa Arab, berupa hasil belajar siswa meningkat pada siklus I
pertemuan pertama 6,63% dan pertemuan kedua 6,88%. Padasiklus II pertemuan pertama
7,5% dan pertemuan kedua 7,9%.Aktivitas siswa terhadap pembelajaran meningkat,pada
siklus I pertemuan pertama 78,00% dan pertemuan kedua 88,00% dengan kategori sangat
aktif.Pada siklus II pertemuan pertama 94,00% dan pertemuan kedua 92,00% dengan kategori
sangat aktif.Respon siswa terhadap pembelajaran pada umumnya senang.
Hampir serupa dengan saudara Zulkipli , dalam penelitian selanjutnya ada
PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB (MUFRADAT)
MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR (Penelitian Tindakan
Pada Siswa kelas I MI Nurul Hakim Kediri Lombok Barat Tahun 2015) yang dilakukan oleh
Zahratun Fajriah
Sedangkan peningkatana mufrofat dengan menyanyi telah dibahas oleh saudari Sa’diyah
Munawaroh dengan judul skripsi Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Melalui
Metode Bernyanyi Pada Anak Usia Dini di RA Masitoh Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Institut
Agama Islam Negeri kata Bahasa AraB. Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan
penguasaan kosakata Bahasa Arab melalui metode bernyanyi pada anak usia dini di RA
Masitoh Salatiga tahun pelajaran 2016/2017. Dari analisis data didapatkan bahwa hasil dari
penguasaan kosakata Bahasa Arab melalui metode bernyanyi pada anak usia dini di RA
Masitoh Salatiga tahun pelajaran 2016/2017 mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya,
yaitu sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas sebesar 29%, setelah dilakukan tindakan
yang disepakati yaitu melalui metode bernyanyi diperoleh pada siklus I sebesar 53% dan pada
siklus II meningkat menjadi 94%. Hasil penelitian ini sudah memenuhi indikator pencapaian
sebesar 75% yang ditetapkan sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode
bernyanyi pembelajaran kosakata Bahasa Arab dapat diserap anak dengan mudah. Penerapan
metode bernyanyi mempunyai pengaruh dalam meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa
Arab pada anak usia dini di RA Masitoh Salatiga tahun pelajaran 2016/2017, yaitu dengan
hasil siswa yang tuntas belajar pada siklus I sebanyak 53%. Pada siklus II sebanyak 94%.
F. Rumusan Hipotesis
Hipotesis yang penulis ajukan adalah sebagai berikut ”Penggunaan Media
Permainan Huruf Hijaiyah dalam Meningkatkan Hafalan Mufrodat Tentang Benda Sekitar di
Kelas VII MTs N 02 Kendal

G. Metode Penelitian
A. Desain penelitian tindakan

4
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sanjaya (2011: 26), PTK
merupakan proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya
untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam
situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari suatu penerapan permainan huruf hijaiyah
untuk meningkatkan penguasaan kosakata benda dikelas VII Mts N 02 Kendal.Selama tindakan
berlangsung, peneliti melakukan pengamatan aktivitas siswa dan faktor-faktor yang menyebabkan
tindakan yang dilakukan dapat sukses atau gagal. Apabila tindakan pertama yang dilakukan kurang
memuaskan hasilnya, maka akan dicoba kembali pada tindakan kedua dan seterusnya.

Desain penelitian tindakan yang digunakan adalah model spiral yang dikembangkan Kemmis dan
Taggart. Secara garis besar terdapat empat tahapan dalam desain penelitian tindakan kelas (PTK) model
spiral, yaitu:

(1) perencanaan,

(2) pelaksanaan

(3) pengamatan, dan

(4) refleksi.

Rancangan penelitian tindakan kelas dilakukan dalam siklus-siklus yang berkelanjutan sebagai
sebuah proses. Setiap siklus dilakukan dengan urutan kegiatan sebagai berikut:

1. Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas yang bertindak
sebagai kolaborator untuk membahas mengenai materi pembelajaran, skenario pembelajaran,
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penyusunan soal pra tindakan dan pasca
tindakan.

2. Pelaksanaan Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk melaksanakan rumusan kegiatan yang
telah disusun pada tahap perencanaan. Tindakan yang dilakukan bersifat fleksibel. Guru berperan
sebagai pelaksana tindakan, sedangkan peneliti berperan sebagai observer yang mengamati pelaksanaan
tindakan.

3. Pengamatan Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Peneliti melakukan


pengamatan langsung di dalam kelas dan mencatat semua aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran
kosakata benda melalui metode pemberian tugas dengan kliping berlangsung.

4. Refleksi Refleksi dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh mengenai tindakan yang telah
dilakukan. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk menganalisis hasil pelaksanaan pembelajaran
kosakata benda melalui penerapan metode pemberian tugas dengan kliping dalam pembelajaran
kosakata benda. Data hasil pembahasan kegiatan refleksi pada siklus I digunakan sebagai acuan untuk
perbaikan pada siklus berikutnya.

B. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan pada minggu ke-1 sampai ke-3 bulan
November 2019 sebanyak tiga kali pertemuan. Tiga kali pertemuan tindakan dilaksanakan dengan alokasi

5
waktu 2 jam pelajaran yaitu 90 menit/pertemuan dan dua kali pertemuan tes pasca tindakan dilakukan
dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran yaitu 30 menit/pertemuan. Dua kali pertemuan untuk pelaksanaan
tes pra tindakan dan refleksi tindakan.

C. Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII MTs N 02 Kendal . MTs N 02 Kendal merupakan lembaga
pendidikan negeri yang memberikan pendidikan formal bagi warga sekita. Penetapan tempat penelitian
juga pertimbangan peneliti yang takan melaksanakan PPL selama tiga minggu, sehingga peneliti ingin
mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai permasalahan dan karakteristik siswa (subjek penelitian).

D. Subjek dan Karakteristiknya Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas VII . Objek dalam
penelitian ini adalah penerapan permainan huruf hijaiyah untuk meningkatkan hafalan kosakata benda
sekitar.

E. Skenario Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif antara guru kelas
dan peneliti. Guru kelas berperan sebagai penyaji materi dalam pembelajaran kosakata melalui metode
pemberian tugas dengan kliping. Peneliti berperan sebagai observer yang mengamati aktivitas guru dan
siswa selama pembelajaran berlangsung.

Uraian kegiatan pada siklus adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Tahap perencaaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mempersiapkan hal-hal
yang berkaitan dengan pemberian tindakan. Tahap perencanaan meliputi beberapa langkah
sebagai berikut:

a. Mendiskusikan materi kosakata benda yang akan diberikan pada proses tindakan kepada
guru kelas.

b. Mendiskusikan pelaksanaan metode pemberian tugas pada pembelajaran kosakata terkait


dengan proses tindakan kepada guru kelas.

c. Merancang RPP tentang pembelajaran kosakata benda melalui metode pemberian tugas
dengan kliping.

d. Menyiapkan media pembelajaran

e. Merancang instrumen panduan wawancara untuk mendapatkan data awal sebelum


pelaksanaan pembelajaran melalui metode pemberian tugas dengan kliping.

f. Merancang instrumen lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama
proses pembelajaran kosakata benda melalui metode pemberian tugas dengan kliping.

g. Merancang instrumen tes pra tindakan dan tes pasca tindakan untuk mengukur penguasaan
kosakata benda siswa tunarungu.

2.Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan perencanaan dan sesuai dengan tahapan penerapan
metode pemberian tugas.

6
- Tahap pertama yaitu guru memberikan tugas kepada siswa untuk menghafal kosakata benda sekitar.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dalam menghafal koskata tersebut.

- Tahap kedua yaitu siswa menyebutkan koskata yang sudah dihafalkan. Siswa juga menuliskan koskata
tersebut beserta artinya dibuku . Guru berperan memberikan dorongan dan bimbingan agar siswa mau
menghafal koskata dan artinya.

- Tahap ketiga yaitu mengumpulkan tulisan koskata beserta artinya yang sudah dihafal, melakukan
tanya jawab terkait koskata benda disekitar . Guru melakukan penilaian dengan memberikan umpan
balik terhadap hafalan siswa.

- Guru dan siswa melakukan tanya jawab terkait dengan benda di lingkungan rumah. Guru
memberikan soal tentang kosakata dan artinya di lingkungan sekitar untuk mengetahui penguasaan
kosakata siswa.

3.Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran kosakata berlangsung dengan menggunakan


lembar observasi untuk mengungkap aspek kegiatan pembelajaran yang berupa aktivitas guru dan
aktivitas siswa. Peneliti mengamati secara langsung dan mencatat segala sesuatu yang terjadi pada
saat pembelajaran kosakata di dalam kelas.

4.Refleksi Refleksi dilakukan dengan cara mengevaluasi secara keseluruhan proses pembelajaran
kosakata benda melalui metode pemberian tugas dengan kliping mulai dari awal hingga akhir kegiatan
pembelajaran. Kegiatan refleksi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan penguasaan
kosakata benda siswa dan artinya yang terjadi pada siklus I. Selain itu refleksi juga dilakukan sebagai
bahan perbaikan atas kekurangan pada siklus I untuk merumuskan kembali rencana tindakan yang akan
diberikan pada siklus II karena hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai KKM dan penerapan
metode pemberian tugas untuk meningkatkan penguasaan kosakata benda belum berhasil.

H. Sistematika Penulisan
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Abstrak
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
Daftar lampiran

BAB I PENDAHULUAN

A. Masalah dan latar belakang masalah


B. Rumusan masalahUraikan
C. Tujuan penelitian

7
E. Manfaat penelitian

BAB II PEMBAHASAN, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS


A. Pembahasan
B. Kerangka pikir
C. Hipotesis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS


A. Setting Penelitian.

B. Prosedur Penelitian
1. Gambaran Umum Penelitian
2. Rincian Prosedur Penelitian

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
B. Saran- saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai