Anda di halaman 1dari 9

LISAN Al-ARAB 9 (2) (2020)

Journal of Arabic Learning and Teaching


(Terakreditasi Sinta 4)

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/laa

EFEKTIVITAS METODE MIM-MEM (MIMICRY MEMORIZATION) UNTUK


MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN MEMBACA BAHASA
ARAB SISWA KELAS VIII MTS MAARIF NU 04 TAMANSARI PURBALINGGA

Nurrohmah, Nailur Rahmawati, Hasan Busri


Jurusan Bahasa Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: penerapan suatu metode pembelajaran yang melibatkan peran aktif siswa dalam proses interaksi
Diterima Agustus 2020 belajar mengajar, salah satunya dengan penerapan metode Mim-Mem (Mimicry Memorization).
Disetujui September 2020 Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas metode Mim-Mem (Mimicry
Dipublikasikan Oktober Memorization) untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan membaca bahasa Arab siswa kelas
2020 VIII MTs Maarif NU 04 Tamansari Purbalingga. Jenis dan desain penelitian ini adalah kuantitatif
________________ dan quasi eksperimen dengan pola nonequivalent control group design. Teknik pengumpulan data
Keywords: menggunakan tes dan non tesTeknik analisis data adalah uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan
Speaking Skill; Reading adanya peningkatan kelas eksperimen lebih besar dibanding kelas kontrol. Hal ini terbukti dengan
Skill; Mimicry rata-rata nilai pre-test dan post-test keterampilan berbicara kelas eksperimen yaitu 68,9 dan 75,16.
Memorization Method. Sedangkan diketahui pada kelas kontrol rata-rata dari nilai pre-test dan post-test adalah 66,98 dan
____________________ 65,56. Pada keterampilan membaca kelas eksperimen rata-rata dari nilai pre-test dan post-test adalah
68,43 dan 75,33. Sedangkan pada kelas kontrol rata-rata dari nilai pre-test dan post-test adalah 71,16
dan 71,50. Dari perhitungan menggunakan t-test diperoleh thitung = 9,7 dan thitung = 3,24,
sedangkan ttabel untuk N=30 dan derajat kebebasan dk=30-1=29 adalah 2,045 dengan taraf
signifikansi 5%. Karena thitung > ttabel maka hipotesis yang diterima adalah Ha. Dengan demikian
penerapan metode Mim-mem (Mimicry Memorization) efektif untuk meningkatkan keterampilan
berbicara dan membaca bahasa Arab siswa kelas VIII MTs Maarif NU 04 Tamansari Purbalingga.

Abstract
___________________________________________________________________
apply a learning method that involves the active role of students in the teaching and learning interaction process,
one of which is the application of the Mim-Mem (Mimicry Memorization) method. The problem examined in this
research is how the effectiveness of the Mim-Mem (Mimicry Memorization) method to improve Arabic speaking
and reading skills of Grade VIII students of MTs Maarif NU 04 Tamansari Purbalingga. The type and design of
this research are quantitative and quasi-experimental design with nonequivalent control group design patterns.
Data collection techniques using test and non-test. The data analysis technique is hypothesis testing. The results
showed an increase in the experimental class greater than the control class. This is evidenced by the average pre-
test and post-test speaking skills of the experimental class that were 68,9 and 75,16. While it is known in the control
class that the average mark of pre-test and post-test were 66,98 and 65,56. In the experimental class reading skills
the average mark of pre-test and post-test were 68,43 and 75,33. Whereas in the control class the average of the pre-
test and post-test marks were 71,16 and 71,50. From the calculation using the t-test obtained thitung = 9,7 and
thitung = 3,24, while the table for N = 30 and degrees of freedom dk = 30-1 = 29 is 2,045 with a significance level
of 5%. Because thitung > ttabel then the hypothesis accepted is Ha. Thus the application of the Mim-mem
(Mimicry Memorization) method is effective for improving Arabic speaking and reading skills of Grade VIII
students of MTs Maarif NU 04 Tamansari Purbalingga.

© 2020 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: P- ISSN 2252-6269
Gedung B4 Lantai 1 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E- ISSN 2721-4222
E-mail: nurrohmah1011@gmail.com, nailur_rahma99@mail.unnes.ac.id,
hasanbusri@mail.unnes.ac.id

95
Nurrohmah / Journal of Arabic Learning and Teaching 9 (2) (2020)

PENDAHULUAN keterampilan berbicara maupun keterampilan


membaca. Kedua, kurangnya kepercayaan diri,
Tujuan pembelajaran bahasa Arab siswa masih merasa takut salah dalam
mengarah kepada penguasaan penggunaan menyampaikan gagasan menggunakan bahasa
bahasa Arab dalam berbicara, membaca, dan Arab.
menulis secara fungsional. Artinya, Faktor eksternal yang menjadi
pembelajaran bahasa Arab diharapkan dapat problematika pembelajaran keterampilan
membawa peserta didik mampu berkomunikasi berbicara dan membaca bahasa Arab yaitu
baik secara reseptif maupun produktif pertama, kurang adanya stimulus atau
(Thu’aimah dan al-Naqah dalam Muradi 2016: rangsangan dari guru kepada siswa untuk
7). mengungkapkan ide atau gagasan mereka ke
Salah satu kemampuan yang sangat dalam bahasa Arab dan memahami isi suatu teks
penting dimiliki dan dikuasai oleh seseorang bacaan. Kedua, kurang adanya latihan berbicara
adalah kemampuan berbahasa secara produktif dan membaca yang sesuai dengan makhraj,
yaitu keterampilan berbicara. Keterampilan intonasi, tanda baca, dan bacaan siswa yang
berbicara pada hakikatnya merupakan belum lancar. Ketiga, kurangnya variasi
keterampilan memproduksi bunyi artikulasi penggunaan metode pembelajaran yang
untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan diterapkan oleh guru dalam menyampaikan
perasaan, dan keinginan kepada orang lain materi kepada siswa.
(Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 241). Pelaksanaan pembelajaran keterampilan
Kemampuan berbicara ini menempati berbicara dan membaca di MTs Maarif NU 04
kedudukan yang penting karena merupakan ciri Tamansari Purbalingga masih didominasi
kemampuan komunikatif siswa. Oleh karenanya, dengan menggunakan metode ceramah dalam
pembelajaran keterampilan berbicara bahasa pembelajaran keterampilan berbahasa. Metode
Arab harus dilakukan dengan tepat agar ini memiliki kelebihan dan kekurangan,
pembelajaran menjadi efektif. kelebihan metode ini yaitu pendidik mudah
Berkaitan dengan kemampuan reseptif menguasai kelas, tidak perlu pengelompokkan,
berbahasa yang juga harus dikuasai dengan baik dapat memberikan penjelasan yang sama pada
salah satunya ialah keterampilan membaca. seluruh siswa tentang bahan ajar yang belum
Keterampilan membaca merupakan kemampuan dimengerti, dan meningkatkan daya dengar
mengenali dan memahami isi sesuatu yang siswa. Sedangkan kekurangan metode ini yaitu
tertulis (lambang-lambang tertulis) dengan siswa mudah jenuh, pendidik tidak bisa
melafalkan atau mencernanya di dalam hati mengetahui batas pemahaman siswa terhadap
(Nuha 2016: 99). suatu yang diajarkan, siswa cenderung pasif,
Sejumlah problematika dalam tidak dapat mengembangkan kreativitas dan
pembelajaran keterampilan berbicara dan siswa kurang konsentrasi terhadap keterangan
membaca bahasa Arab akhir-akhir ini masih pendidik (Nuha 2016: 224-226).
ditemukan di MTS Maarif NU 04 Tamansari Sehubungan dengan adanya problematika
Purbalingga khususnya siswa kelas VIII. pada pembelajaran keterampilan berbicara dan
Problematika tersebut disebabkan oleh faktor membaca yang telah disebutkan di atas, maka hal
internal dan eksternal. yang perlu diperhatikan guru adalah mengenai
Adapun faktor internal yang menjadi pemilihan dan penerapan metode pada
problematika pembelajaran keterampilan pembelajaran keterampilan berbicara dan
berbicara dan membaca yaitu pertama, minat dan membaca bahasa Arab. Pemilihan metode
partisipasi siswa terhadap pembelajaran bahasa pembelajaran sebaiknya disesuaikan dengan
Arab masih kurang, hal tersebut terlihat ketika keterampilan yang hendak diajarkan, dengan
peneliti mendapati suasana pasif pada saat begitu mampu memberikan dampak positif
pembelajaran, baik pada pembelajaran

96
Nurrohmah / Journal of Arabic Learning and Teaching 9 (2) (2020)

terhadap siswa itu sendiri dan tujuan kemahiran sekaligus, yaitu mengenali simbol-
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. simbol tertulis yang ada di dalamnya juga
Sebagai salah satu solusi dalam penelitian memahami isinya (Izzan 2015: 150).
ini, peneliti ingin menerapkan metode Dalam perspektif lain, Nunan (dalam
pembelajaran Mim-Mem (Mimicry Memorization) Mart 2012: 92) menyatakan bahwa
untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan “Reading is a fluent process of readers
membaca bahasa Arab. Metode ini adalah combining information from a text and
metode yang digunakan oleh guru dengan cara their own background knowledge to
siswa mendengarkan apa yang disajikan oleh build meaning and the goal of reading is
guru kemudian menirukannya (Mustofa dan comprehension”
Hamid 2016: 63). Menurut metode ini latihan
mengucapkan kosakata, struktur kalimat, dengan “Membaca adalah sebuah proses dari
menirukan ucapan guru akan mudah diingat dan seorang pembaca dalam menyatukan informasi
terbiasa bagi siswa, karena langsung dari sebuah teks berdasar pengetahuan mereka
didemonstrasikan (Izzan 2015: 103). Dengan untuk memperoleh makna, dan tujuan dari
metode ini pula siswa akan terlibat aktif dalam keterampilan membaca adalah sebuah
pembelajaran karena guru lebih sering pemahaman.”
memberikan stimulus, dan siswa tidak mudah Berdasarkan beberapa definisi yang telah
lupa terhadap materi yang disampaikan guru dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan
karena pengajarannya dilakukan secara bahwa membaca adalah suatu kegiatan
berulang-ulang dan didemonstrasikan, serta memahami, melafalkan atau mencerna di dalam
mempermudah proses pemahaman dan hati sesuatu yang tertulis untuk memperoleh
pengembangan materi pada jenjang berikutnya. makna.
Metode Mim-mem (Mimicry Memorization)
LANDASAN TEORI Mocanu (2015: 75) mengemukakan
Keterampilan Berbicara bahwa
Berbicara adalah kegiatan komunikatif “The best way to learn a foreign language
dalam bentuk dialog antar dua orang atau lebih, is that of imitating the mother tongue
seorang berbicara dan lainnya mendengarkan, acquisition. These methods, aim at
demikian secara bergantian saling bertukar peran developing communication in the target
(Effendy 2017: 149). Selain itu, Mart (2012: 91) language. They were based on a method
mengungkapkan bahwa “speaking is being capable called Mimicry Memorization.”
of speech, expressing or exchanging thoughts through “Cara terbaik dalam belajar bahasa asing
using language” (berbicara adalah kemampuan adalah dengan menirukan penguasaan
mengekspresikan atau kemampuan bertukar pengucapan. Metode ini bertujuan untuk
pikiran melalui penggunaan bahasa). mengembangkan komunikasi dalam
Berdasarkan definisi para ahli di atas, bahasa target. Pembelajaran tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan berdasarkan sebuah metode yang disebut
berbicara adalah suatu keterampilan metode Mimicry Memorization.”
memproduksi bunyi yang dilakukan oleh Mim-Mem adalah singkatan dari mimicry
seseorang atau lebih untuk mengungkapkan atau meniru dan memorization atau menghafal
fikiran atau gagasan dan perasaan menggunakan (pengingatan) (Izzan 2015: 102). Memorization
bahasa. berasal dari kata “memori” yang artinya ingat.
Keterampilan Membaca Memori merupakan suatu yang abstraksi, ia
Membaca adalah melihat dan memahami merujuk pada seperangkat aktivitas serta
isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau keterampilan dan bukan pada satu benda (Nuha
di dalam hati dan mengejakan atau melafalkan 2016: 215).
apa yang tertulis. Jadi membaca mencakup dua

97
Nurrohmah / Journal of Arabic Learning and Teaching 9 (2) (2020)

Melihat dari namanya, Mimicry meminta siswa untuk membuat suatu


Memorization merupakan sebuah metode kalimat dalam bahasa Arab dengan kosakata
pembelajaran yang menekankan pada meniru yang telah mereka hafal
dan mengingat atau menghafal dan proses 5. Guru membacakan teks atau percakapan
pengingatan sesuatu dengan kekuatan memori sederhana sedikit demi sedikit, siswa
(Taufik 2016: 25). menirukannya tanpa melihat dialog atau
Menurut Mustofa dan Hamid (2016: 63) teks.
metode Mim-Mem adalah metode yang 6. Guru menyajikan pola kalimat yang ada
digunakan oleh guru dengan cara siswa dalam teks bacaan secara singkat
mendengarkan apa yang disajikan oleh guru 7. Guru meminta siswa untuk membuat
kemudian menirukannya. kalimat atau percakapan sederhana dengan
Adapun menurut Aini dan Mu’alim (2018: teman kemudian mendemonstrasikannya di
94) metode Mim-Mem (Mimicry Memorization) depan kelas tanpa melihat catatan
adalah pendekatan lisan dalam pengajaran 8. Guru memberikan kesimpulan atas materi pada
bahasa, maka proses pembelajaran melibatkan hari itu kemudian menutup kegiatan
banyak kegiatan latihan lisan/ ucapan. Metode pembelajaran.
ini merupakan latihan meniru dan menghafalkan
dialog-dialog mengenai berbagai macam situasi METODE PENELITIAN
dan kesempatan, melalui latihan ini seorang Penelitian ini diklasifikasikan dalam
pelajar dapat mencapai kemahiran yang baik jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
dalam percakapan yang dilakukan secara wajar data penelitiannya berupa angka-angka dan
dan tidak dibuat-buat. Walaupun awalnya analisisnya menggunakan statistik. Hal ini
memang dipola berdasarkan hafalan, namun jika serupa dengan pendapat Ainin (2010: 12) yang
dilakukan latihan secara terus-menerus akan menyatakan bahwa pada penelitian kuantitatif,
menjadi kemampuan berkomunikasi secara data dinyatakan dalam angka dan dianalisis
wajar. dengan teknik statistik.
Berikut ini langkah-langkah pembelajaran Desain penelitian ini menggunakan
keterampilan berbicara dan membaca penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen
menggunakan keterampilan Mim-Mem (Mimicry memaksudkan penelitiannya untuk melihat
Memorization): pengaruh suatu variabel terhadap suatu variabel
1. Apersepsi, guru yang akan mengajarkan dalam kondisi yang dikontrol secara ketat
materi pelajaran yang baru akan (Musthafa & Hermawan 2018: 90).
menghubungkan dengan materi yang telah Desain penelitian eksperimen yang
dipelajari sebelumnya agar siswa mudah digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
untuk memahami materi yang baru experimental design. Dalam desain ini terdapat dua
2. Guru melafalkan kosakata yang akan kelompok atau kelas yang dipilih tidak secara
diajarkan satu per satu yang telah dipilih, random, kemudian diberi pre-test untuk
dengan baik dan benar mengetahui keadaan awal dan postest untuk
3. Siswa menirukan/ melafalkan kembali mengetahui keadaan akhir setelah diberi
ucapan guru tanpa membuka buku atau perlakuan (Sugiyono, 2016: 116).
melihat tulisan. Langkah ini dilakukan Penelitian eksperimen ini dirancang
berulang-ulang hingga siswa mampu dengan pola nonequivalent control group design.
melafalkan kosakata dengan baik dan benar Pada desain ini kelompok eksperimen maupun
sesuai dengan yang dicontohkan guru, kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
kemudian menghafalkannya. Dalam penelitian ini juga dilakukan pre-test dan
4. Guru menunjuk beberapa siswa untuk post-test yang berupa pra tes dan pasca tes pada
mengecek pelafalan mereka dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
memberikan pertanyaan seputar materi atau

98
Nurrohmah / Journal of Arabic Learning and Teaching 9 (2) (2020)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah VIII B sebagai kelas kontrol, dan kelas VIII C
penerapan metode Mim-Mem (Mimicry sebagai kelas uji coba.
Memorization), sedangkan variabel terikat dalam Pertemuan pertama dan kedua dilakukan
penelitian ini adalah keterampilan berbicara dan pemberian materi dan pretest baik di kelas
membaca bahasa Arab. Populasi dalam eksperimen maupun di kelas kontrol dengan
penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs alokasi waktu selama 2 x 40 menit dengan
Maarif NU 04 Tamansari Purbalingga menggunakan metode yang biasa digunakan
sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah oleh guru yaitu metode ceramah. Pada
kelas VIII A, B dan C. Teknik pengumpulan data pertemuan ketiga dan keempat di kelas
menggunakan teknis tes dan non tes. Instrumen eksperimen yaitu pembelajaran dengan
tes yang digunakan berupa tes lisan dan tertulis, menerapkan metode Mim-Mem (Mimicry
sedangkan instrumen non tes yang digunakan Memorization). Sedangkan pembelajaran pada
berupa observasi, angket dan dokumentasi. pertemuan ketiga dan keempat di kelas kontrol
Pengujian instrumen menggunakan uji validitas menggunakan metode yang biasa digunakan
isi dan reliabilitas. Adapun Teknik analisis data guru yaitu metode ceramah untuk keterampilan
yang digunakan adalah uji hipotesis dengan berbicara dan metode gramatika tarjamah untuk
urutan mencari rata-rata (mean), uji normalitas, keterampilan membaca. Adapun pada
uji kesamaan dua varian atau homogenitasdan pertemuan kelima dilakukan post-test bagi kelas
menghitung data menggunakan uji t-test, eksperimen dan kontrol.
sedangkan analisis non tes berupa penjabaran Implementasi metode Mim-mem (Mimicry
hasil observasi, penghitungan angket dan check- Memorization) dalam penelitian ini adalah sebagai
list dokumentasi. berikut:
Penelitian ini menggunakan dua hipotesis, 1. Peneliti menyampaikan apersepsi dan
yaitu Hipotesis alternatif (Ha): “Pembelajaran motivasi kepada siswa, serta menyampaikan
dengan menggunakan metode Mim-Mem tujuan pembelajaran dan materi yang akan
(Mimicry Memorization) efektif pada keterampilan dipelajari pada keterampilan berbicara atau
berbicara dan membaca bahasa Arab siswa kelas membaca dengan tema ‫املهنة‬.
VIII MTs Maarif NU 04 Tamansari
Purbalingga”, dan Hipotesis nol (H0): 2. Peneliti menyajikan kosakata yang berkaitan
“Pembelajaran dengan menggunakan metode dengan materi yang dipelajari yaitu tentang
Mim-Mem (Mimicry Memorization) tidak efektif ‫املهنة‬. Selanjutnya melafalkan kosakata
pada keterampilan berbicara dan membaca
dengan pelafalan dan intonasi yang benar
bahasa Arab siswa kelas VIII MTs Maarif NU 04 dan mendemonstrasikan setiap kosakata
Tamansari Purbalingga”
dengan gerakan-gerakan, sedangkan siswa
menyimak dan memperhatikan.
3. Siswa meniru (Mimicry) pelafalan setiap
kosakata dan memperagakan gerakannya
HASIL DAN PEMBAHASAN secara serentak dan menghafalkannya
Penelitian ini dilakukan di MTs Maarif (Memorization). Kegiatan meniru ini
NU 04 Tamansari Purbalingga. Populasi dilakukan berulang-ulang hingga siswa hafal
penelitian ini adalah kelas VIII tahun ajaran dengan kosakata yang disebutkan kurang
2019/ 2020. Sampel yang diambil dalam lebih sebanyak tiga kali, dan seterusnya
penelitian ini adalah kelas VIII A, VIII B, dan hingga hafal kemudian peneliti menuliskan
VIII C. Ketiga kelas ini diambil berdasarkan kosakata yang telah dihafal di papan tulis.
pertimbangan yang meliputi nilai hasil belajar Selanjutnya dilanjutkan dengan peniruan
siswa dan kondisi siswa. Berdasarkan dan penghafalan kosakata berikutnya. Pada
pertimbangan - pertimbangan tersebut terpilih proses peniruan (mimicry), siswa tidak
kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas

99
Nurrohmah / Journal of Arabic Learning and Teaching 9 (2) (2020)

diperkenankan untuk melihat lembar kerja teks. Untuk keterampilan membaca, peneliti
atau buku catatan siswa. meminta perwakilan siswa untuk
4. Peneliti menyajikan materi dialog untuk membacakan bacaan tentang ‫املهنة‬.
keterampilan berbicara dan materi bacaan
8. Terakhir, peneliti menjelaskan keseluruhan
untuk keterampilan membaca tentang ‫املهنة‬. dari materi agar siswa lebih memahami
Peneliti membacakan materi dengan makhraj materi yang sudah dibahas. Peneliti
dan intonasi yang baik dan benar, sedangkan mengulang kembali kosakata yang sudah
siswa menyimaknya kemudian diberikan dengan peragaan, sedangkan siswa
menirukannya (mimicry) secara serentak menyebutkan kosakata yang diperagakan
tanpa melihat buku. Peneliti menjelaskan oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti menunjuk
secara singkat maksud dari dialog dengan salah satu siswa untuk maju ke depan kelas
sesekali bertanya makna kosakata yang telah dan memberikan peragaan sesuai dengan
diberikan sebelumnya. kosakata yang telah dipelajari, adapun siswa
5. Pada pembelajaran keterampilan membaca, yang lain melafalkannya. Pada
peneliti menyajikan bacaan pendek tentang pembelajaran keterampilan membaca,
‫املهنة‬. Peneliti membacakan dengan makhraj ditambahkan penjelasan struktur

dan intonasi yang benar, sedangkan siswa


kalimat ‫ فعل املضارع‬+ ‫ أن‬+ ‫فعل املضارع‬.
menyimak, kemudian ditirukan oleh siswa Peneliti menanyakan harakat kata setelah
secara serentak tanpa melihat buku. Setelah didahului oleh huruf ‫ أن‬kecuali untuk
beberapa kali proses peniruan bacaan, siswa َْ
dibolehkan untuk melihat teks bacaan dalam dhomir ‫أنت‬. Kemudian peneliti memberikan
buku kemudian dibaca sesuai dengan ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ُّ ُ
contoh ‫يحب أحمد أن يقرأ القرآن‬. Selanjutnya,
makhraj dan intonasi yang benar. Pembacaan
teks sesekali dilakukan secara bergantian peneliti memberi pertanyaan yang sesuai
ْ َ
sesuai dengan baris tempat duduk. Peneliti
dengan pola tersebut ‫ َ(يذ َه ُب‬....‫ُيرْي ُد إ ْب َراه ْيم أ ْن‬
menjelaskan secara sederhana makna dari
ْ َ ْ َ
bacaan dengan sesekali melakukan tanya )‫أ ْو َيذ َه َب أ ْو َيذ َهب؟‬, dan meminta 2 siswa
jawab mengenai bacaan.
untuk membuat kalimat dengan struktur
6. Penyajian pola-pola kalimat yang terdapat
tersebut sementara siswa yang lain
dalam bacaan dengan struktur yang telah
menyimak dan menirukan kalimat yang
ditentukan yaitu ‫ فعل‬+ ‫ أن‬+ ‫فعل املضارع‬ disebutkan.

‫املضارع‬. Peneliti menjelaskan secara


Setelah memaparkan penerapan metode
sederhana pola tersebut, kemudian Mim-mem (Mimicry Memorization), berikut akan
memberikan contoh yang ada dalam bacaan dijelaskan efektivitas penggunaan metode Mim-
dan dikembangkan dengan proses peniruan. mem (Mimicry Memorization) dalam keterampilan
Selanjutnya, meminta siswa untuk berbicara dan membaca bahasa Arab.
mendiskusikan pola kalimat dengan struktur
‫ فعل املضارع‬+ ‫ أن‬+ ‫فعل املضارع‬dan meminta Berdasarkan hasil analisis data yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat uji
siswa untuk membuat contoh dengan pola
validitas terhadap instrumen adalah sesuai
tersebut.
dengan KI dan KD yang ada di sekolah,
7. Peneliti meminta perwakilan siswa secara
dilakukan pula check list pada vaiditas isi untuk
berpasangan mempraktekkan dialog tentang
mengetahui bahwa instrumen tersebut valid dan
‫املهنة‬di depan kelas untuk keterampilan layak di uji cobakan. Hasil uji reliabilitas
berbicara dan diutamakan tanpa membawa keterampilan berbicara adalah 0,799 dan 0,664

100
Nurrohmah / Journal of Arabic Learning and Teaching 9 (2) (2020)

untuk soal A membaca serta 0,820 pada soal B peningkatan keterampilan berbicara dan
membaca, yang berarti sangat kuat dan kuat, membaca siswa kelas VIII MTs Maarif NU 04
dengan demikian hasil yang diperoleh adalah Tamansari Purbalingga.
soal dinyatakan valid dan reliabel sehingga dapat Hasil perhitungan uji normalitas dari kelas
digunakan untuk penelitian. eksperimen dan kelas kontrol menujukkan
bahwa populasi dari kelas eksperimen maupun
Setelah dilakukan pembelajaran di kelas kontrol tersebut adalah berdistribusi normal
eksperimen menggunakan metode Mim-mem karena keduakelompok pada keterampilan
(Mimicry Memorization) diketahui bahwa nilai rta- berbicara dan membaca memiliki nilai
rata kelas eksperimen pada post-test meningkat signifikansi > 0,05. Berikut data tabel uji
daripada pe-test. Nilai rata-rata pre-test dan post- normalitas:
test keterampilan berbicara dan membaca kelas
kontrol dan kelas eksperimen dapat digambarkan Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Keterampilan
dengan diagram garis sederhana untuk mengetahui Berbicara dan Membaca Kelas Kontrol dan
peningkatan yang terjadi dari pre-test ke post-test Kelas Eksperimen
diantara keduanya. Diagram tersebut dapat Keterampilan Jenis Tes X2 hitung Kriteria
Pre-test Kelas Kontrol 0,200 Normal
digambarkan sebagai berikut: Pre-test Kelas
0,200 Normal
Eksperimen
Rata-rata Kelas Kontrol dan Kelas Berbicara Post-test Kelas
0,112 Normal
Eksperimen Kontrol
Post-test Kelas
0,200 Normal
78 Eksperimen
76 Pre-test Kelas Kontrol 0,077 Normal
74 Pre-test Kelas
0,200 Normal
72 Eksperimen
70 Membaca Post-test Kelas
0,197 Normal
68 Kontrol
66 Post-test Kelas
0,200 Normal
64 Eksperimen
62 Sumber: Data Penelitian yang Diolah
60
2020
Berbicara Membaca Berbicara Membaca
Kelas Kelas Kelas Kelas Uji kesamaan dua varian (uji
Kontrol Kontrol Eksperimen Eksperimen homogenitas) menyatakan bahwa perhitungan
pre-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
Pre-Test Post-Test
keterampilan berbicara dan membaca diperoleh
Gambar 1 Perbandingan Nilai Rata-Rata Fhitung  Ftabel, jadi Ho diterima (homogen).
Kelas Kontrol dan Eksperimen Kemudian perhitungan post-test pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen keterampilan
Berdasarkan diagram batang tersebut, berbicara dan membaca diperoleh Fhitung  Ftabel,
diketahui pada keterampilan berbicara kelas jadi Ho diterima (homogen).
eksperimen rata-rata nilai pre-test adalah 68,9 dan
rata-rata dari nilai post-test adalah 75,16. Tabel 2 Hasil Uji Kesamaan Dua Varian
Sedangkan diketahui pada kelas kontrol rata-rata Keterampilan Berbicara
dari nilai pre-test adalah 66,98 dan rata-rata dari Kelompok dk Fhitung Ftabel Kriteria
nilai post-test adalah 65,56. Pada keterampilan Pre-test Kontrol 30
Varian
Pre-test 1,25 1,9
membaca kelas eksperimen rata-rata dari nilai Eksperimen
30 sama
pre-test adalah 68,43 dan rata-rata dari nilai post- Post-test Kontrol 30
Varian
test adalah 75,33. Sedangkan pada kelas kontrol Post-test
30
1,35 1,9
sama
Eksperimen
rata-rata dari nilai pre-test adalah 71,16 dan rata-
Sumber: Data Penelitian yang Diolah
rata dari nilai post-test adalah 71,50. Sehingga
2020
dapat dikatakan bahwa penerapan metode Mim-
Mem (Mimicry Memorization) ini efektif dalam

101
Nurrohmah / Journal of Arabic Learning and Teaching 9 (2) (2020)

Tabel 3 Hasil Uji Kesamaan Dua Varian A sebagai kelas eksperimen terhadap respon atau
Keterampilan Membaca tanggapan mereka sesudah menerapkan
Kelompok dk Fhitung Ftabel Kriteria pembelajaran menggunakan metode Mim-mem
Pre-test Kontrol 30 (Mimicry Memorization) yaitu 83,33% siswa
Varian
Pre-test 1,17 1,9
30 sama merasa sangat termotivasi dengan penerapan
Eksperimen
Post-test Kontrol 30 metode Mim-mem (Mimicry Memorization), dan
Varian
Post-test 1,08 1,9 86,66% siswa merasa metode Mim-mem (Mimicry
30 sama
Eksperimen
Memorization) sangat memudahkan dalam
Sumber: Data Penelitian yang Diolah
pembelajaran keterampilan berbicara dan membaca
2020
bahasa Arab.
Perhitungan uji hipotesis untuk
keterampilan berbicara menggunakan rumus t-
SIMPULAN
sedangkan ttabel untuk
tes diperoleh thitung = 9,7 Berdasarkan hasil penelitian, dapat
N=30 dan derajat kebebasan dk=30-1=29 adalah disimpulkan bahwa implementasi metode Mim-
2,045 dengan taraf signifikansi 5%. Karena thitung Mem (Mimicry Memorization) efektif dalam
berada pada daerah penolakan Ho, maka yang pembelajaran keterampilan berbicara dan
diterima adalah Ha yaitu Metode Mim-mem membaca bahasa Arab siswa kelas VIII MTs
(Mimicry Memorization) efektif untuk Maarif NU 04 Tamansari Purbalingga. Hal ini
keterampilan berbicara bahasa Arab siswa kelas dibuktikan dengan hasil tes yaitu pada kelas
VIII MTs Maarif NU 04 Tamansari Purbalingga, eksperimen rata-rata nilai pre-test keterampilan
dan dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen berbicara adalah 68,9 dan rata-rata nilai post-test
lebih baik daripada kelas kontrol dan hipotesis adalah 75,16. Sedangkan nilai rata-rata pre-test
yang diterima dalam penelitian ini adalah keterampilan membaca kelas eksperimen adalah
hipotesis kerja (Ha) karena thitung  ttabel. Hipotesis 68,43 dan nilai rata-rata post-test adalah 75,33.
kerjanya berbunyi “Metode Mim-mem (Mimicry Adapun kelas kontrol, nilai rata-rata pre-test
Memorization) efektif untuk keterampilan keterampilan berbicara adalah 66,98 dan nilai
berbicara bahasa Arab siswa kelas VIII MTs rata-rata post-test adalah 65,56. Sedangkan nilai
Maarif NU 04 Tamansari Purbalingga”. Adapun rata-rata pre-test keterampilan membaca kelas
pada keterampilan membaca, Berdasarkan kontrol adalah 71,16 dan nilai rata-rata post-test
perhitungan menggunakan rumus t-test adalah 71,50. Dari perhitungan menggunakan t-
diperoleh thitung = 3,24, sedangkan ttabel untuk test keterampilan berbicara diperoleh thitung = 9,7
N=30 dan derajat kebebasan dk=30-1=29 adalah dan thitung = 3,24 pada keterampilan membaca,
2,045 dengan taraf signifikansi 5%. Karena thitung sedangkan ttabel untuk N=30 dan derajat
berada pada daerah penolakan Ho, maka yang kebebasan dk=30-1=29 adalah 2,045 dengan
diterima adalah Ha yaitu Metode Mim-mem taraf signifikansi 5%. Karena thitung > ttabel dan thitung
(Mimicry Memorization) efektif untuk berada pada daerah penolakan Ho, maka yang
keterampilan membaca bahasa Arab siswa kelas diterima adalah Ha. Dengan demikian penerapan
VIII MTs Maarif NU 04 Tamansari Purbalingga, Metode Mim-mem (Mimicry Memorization) efektif
dan dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen untuk keterampilan berbicara dan membaca
lebih baik daripada kelas kontrol dan hipotesis bahasa Arab siswa kelas VIII MTs Maarif NU 04
yang diterima dalam penelitian ini adalah Tamansari Purbalingga.
hipotesis kerja (Ha) karena thitung  ttabel. Hipotesis Keefektifan metode Mim-Mem (Mimicry
kerjanya berbunyi “Metode Mim-mem (Mimicry Memorization) juga didukung dengan hasil angket
Memorization) efektif untuk keterampilan siswa, bahwa 83,33% siswa merasa sangat
membaca bahasa Arab siswa kelas VIII MTs termotivasi dengan penerapan metode Mim-
Maarif NU 04 Tamansari Purbalingga”. mem (Mimicry Memorization), dan 86,66% siswa
Hal ini juga didukung dengan hasil angket merasa metode Mim-mem (Mimicry
tertutup yang diberikan kepada siswa kelas VIII Memorization) sangat memudahkan dalam

102
Nurrohmah / Journal of Arabic Learning and Teaching 9 (2) (2020)

pembelajaran keterampilan berbicara dan


membaca bahasa Arab.

DAFTAR PUSTAKA
Aini, Syarifah dan Mu’alim Wijaya. 2018. Metode
Mimicry-Memorization (Mim-Mem Method) dalam
Meningkatkan Penguasaan Mufrodat Peserta Didik
di Madrasah. Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu
Pendidikan. Vol. 6. No. 1. Mei 2018.
Ainin, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Bahasa Arab.
Malang: Hilal Pustaka.
Effendy, Ahmad Fuad. 2017. Metodologi Pengajaran
Bahasa Arab. Malang: Misykat Malang.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2011. Strategi
Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Izzan, Ahmad. 2015. Metodologi pembelajaran Bahasa
Arab. Bandung: Humaniora.
Mart, Cagri Tugrul. 2012. Developing Speaking Skills
through Reading. International Journal of
English Linguistics. Vol. 2. No. 6. November
2012.
Mocanu, Mihaela. 2015. A Brief History Of English
Language Teaching Methods. Euromentor
Journal Studies About Education. Vol. 6. No.
1. March 2015.
Muradi, Ahmad. 2015. Pembelajaran Menulis Bahasa
Arab: Dalam Perspektif komunikatif. Jakarta.
Prenada Media Group.
Musthafa, Izzudin dan Acep Hermawan. 2018.
Metodologi Penelitian Bahasa Arab; Konsep Dasar
Strategi Metode Teknik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mustofa, Bisri dan Abdul Hamid. 2016. Metode &
Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN
Maliki Press.
Nuha, Ulin. 2016. Metodologi Super Efektif Pembelajaran
Bahasa. Yogyakarta: Diva Press.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RND.
Bandung: Alfabeta
Taufik. 2016. Pembelajaran Bahasa Arab MI. Surabaya:
UIN Sunan Ampel Press.

103

Anda mungkin juga menyukai