PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat diperlukan oleh semua
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa seseorang dapat
menyampaikan suatu maksud kepada orang lain. Baik bahasa lisan maupun
bahasa tulis harus disampaikan dengan benar agar sipenerima pesan dapat
memahami maksud dari pemberi pesan.
Karena pentingnya bahasa dalam kehidupan sehari-hari, dinegara kita mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa persatuan diberikan disemua
jenjang pendidikan. Semua pelajaran itu guna melatih keterampilan bahasa yang
nantinya dapat saling berhubungan dan saling belajar dari keterampilan intelektual
lain. Oleh karena itu keterampilan bahasa penting diajarkan pada sekolah dasar.
Belajar Bahasa Indonesia di sekolah dasar pada hakikatnya adalah belajar
komunikasi, oleh karena itu pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis. Berdasarkan
standar isi No 20 tahun 2003 mata pelajaran Bahasa Indonesia, ruang lingkup
mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa, yaitu :
1) menyimak, 2) berbicara, 3) membaca, 4) menulis. Dari keempat keterampilan
berbahasa tersebut dibagi lagi menjadi dua kelompok besar. yaitu (1) ketrampilan
yang bersifat menerima (reseptif) yang meliputi ketrampilan membaca dan
menyimak, (2) ketrampilan yang bersifat mengungkap (produktif) yang meliputi
ketrampilan menulis dan berbicara (Muchlisoh, 1992: 119).
Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tersirat bahwa
kemampuan membaca yang harus dimiliki siswa kelas 6 Sekolah Dasar
diantaranya adalah kemampuan memahami teks dengan membaca sekilas,
membaca memindai (pemahaman), dan membaca cerita anak (Depdiknas, 2006 :
328).
Namun pada kenyataannya pembelajaran membaca pemahaman di SD
Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa masih rendah dikuasai oleh siswa. Hal ini
dapat dilihat dari studi awal yang dilakukan dan dianalisis dari hasil tes formatif,
1
2
dimana tingkat ketuntasan belajar baru mencapai 33,3% selain itu metode
yang digunakan tidak bisa ditangkap dengan baik oleh siswa dan proses belajar
kurang efektif. Demikian halnya yang terjadi di kelas dari hasil ulangan pada
pembelajaran dari mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi pokok
pemahaman teks menunjukkan rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap
materi tersebut. Dari hasil analisis nilai harian siswa atau nilai tes formatif
khususnya siswa kelas 6 mata pelajaran Bahasa Indonesia hasilnya masih belum
memuaskan. Dari 37 siswa yang mengikuti tes formatif hasilnya hanya 20
(54,05%) siswa yang dapat mencapai nilai sesuai batas KKM yaitu 70. Sedangkan
17 siswa (45,95%) belum tuntas.
Tabel 1.1
Hasil Tes Bahasa Indonesia Pra Tindakan
Siswa Kelas 6 Semester II SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa
Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa siswa masih mengalami kendala dalam
mengerjakan tes formatif Bahasa Indonesia. Sebagai upaya meningkatkan hasil
belajar Bahasa Indonesia pada kelas 6, khususnya pada pelajaran membaca
pemahaman perlu dikembangkan suatu pembelajaran yang tepat. Sehingga
penggunaan metode SQ3R dengan pendekatan komunikatif agar hasil siswa SD
Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa dapat meningkat dengan hasil 80%-100%
mencapai ketuntasan belajar. Perbaikan belajar ini dilakukan sesuai prosedur
PTK, yaitu dengan bantuan teman sejawat (kolabor).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui pengaruh
penggunaaan metode SQ3R dengan pendekatan komunikatif guna mengetahui
pengaruhnya terhadap keterampilan membaca, khususnya dalam membaca
pemahaman bagi siswa kelas 6 sekolah dasar. Teknik membaca pemahaman
menggunakan pendekatan komunikatif dipilih karena dengan siswa membaca
3
1. Manfaat Teoritis
Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
yang bermakna dalam upaya mengembangkan konsep pembelajaran atau
strategi belajar mengajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menangani
masalah-masalah yang berkaitan dengan membaca intensif.
5
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa kelas 6 di SDN Tambakboyo 02 Ambarawa melalui penerapan
metode SQ3R dengan pendekatan komunikatif dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi membaca pemahaman.
b. Bagi guru pengajar Bahasa Indonesia kelas 6 dapat meningkatkan
profesionalnya dalam proses belajar mengajar dengan metode yang sesuai
dengan materi pelajarannya.
c. Bagi peneliti diharapkan dapat mengembangkan pikiran dalam mengatasi
masalah–masalah yang terjadi di kelas dan memberi pengetahuan serta
pengalaman yang bernilai di dalam penelitian tentang pendidikan.
d. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi
kepala sekolah untuk mengambil kebijakan yang tepat dalam
memanfaatkan metode–metode pembelajaran untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif, efektif, dan efisien.