Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN

PERBAIKAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA KELAS VI SD NEGERI
SIDOREJO KECAMATAN BELITANG JAYA
KABUPATEN OKU TIMUR

OLEH

MUJIONO
NIM. 819642054

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2011.1
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS SURAT MELALUI METODE DISKUSI PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS
VI SD NEGERI SIDOREJO BELITANG JAYA
KABUPATEN OKU TIMUR

OLEH :

MUJIONO
NIM 819642054

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2011.1

LEMBAR PENGESAHAN
Judul : UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULIS SURAT MELALUI METODE DISKUSI PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VI SD
NEGERI SIDOREJO KECAMATAN BELITANG JAYA KAB.
OKU TIMUR

Nama : MUJIONO
Nim : 819642054
Kelompok Belajar : Martapura
Program Studi : S 1 PGSD

Martapura, 9 April 2011


Supervisor I, Mahasiswa,

ERWIN, S.Pd. M.Pd MUJIONO


NIP. 197411082000121002 NIM. 819642050
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………….………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………............ ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………... ……. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….. 2
C. Tujuan Perbaikan……………………………….……………….
D. Manfaat Perbaikan………………………………………………
BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………….
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN………………………………….
A. Subyek Penelitian……………...……………………………….
B. Deskripsi Persiklus………………...…………………………...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN………………………
A. Deskripsi Persiklus………….…………………………………..
B. Pembahasan dari Setiap Siklus………………….…………….
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………….…………….
A. Kesimpulan………………………….…………………………..
B. Saran………………………………….…………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………….…………………………
LAMPIRAN………………………………………….………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran merupakan proses aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh
pengetahuan dan pemahaman siswa yang ditempuh dalam jenjang pendidikan. Proses
pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila sebagian besar siswa dapat memahami dan
menguasai materi pembelajaran. Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang penting dalam
setiap jenjang sekolah, baik pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan tinggi.
Karena bahasa merupakan alat untuk menyampaikan informasi dari seseorang ke orang
lain. Salah dalam menggunakan bahasa bisa salah pengertian. Jadi bahasa adalah sarana
yang vital dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai bangsa Indonesia,
bahasa Indonesia adalah pelajaran wajib untuk semua jenjang pendidikan, lebih-lebih di
tingkat Sekolah Dasar (SD).
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD, membaca dan menulis adalah hal
yang penting. Karena dengan membaca siswa dapat memperoleh informasi/pengetahuan
dari sumber tulisan atau buku. Dengan menulis siswa dapat menyampaikan informasi
kepada orang lain, sehingga orang lain mengetahui apa yang kita informasikan. Misalnya
menulis serita, menulis surat, menulis artikel, biografi, dan lain-lain.
Pembelajaran bahasa Indonesia menulis surat adalah salah satu pokok bahasan.
Materi ini untuk melatih siswa dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada orang
orang lain. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Sidorejo kelas VI,
peneliti menemukan beberapa fakta yang menunjukkan kurang dipahaminya materi
pembelajaran, hal ini terlihat dari hasil evaluasi harian yang diperoleh, yakni 12 siswa
dari 16 siswa (75 %) belum mencapai KKM yang ditentukan oleh guru yaitu nilai 60,
ketuntasan belajar secara klasikal 85% ke atas.
Setelah peneliti mengadakan pengkajian di dalam kegiatan pembelajaran,
sebagian besar siswa kelas VI SD Negeri Sidorejo kurang memahami dalam hal
membaca dan menulis, terutama menulis surat. Di samping itu dari pengamatan peneliti
siswa kurang memahami dalam membedakan bermacam-macam surat, serta bagian-
bagiannya. Karena kurang memahami dalam hal membaca dan menulis, maka hasil
belajarnya rendah.

1
1. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian di atas permasalahan tersebut dapat di identifikasikan sebagai berikut.
a. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis dan membaca.
b. Rendahnya motovasi dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
c. Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
d. Rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Analisis Masalah
Berdasarkan pengamatan di lapangan dalam proses pembelajaran, masalah-masalah
tersebut disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
a. Kurang tepatnya guru dalam menggunakan metode pembelajaran.
b. Penjelasan yang diberikan guru masih terlalu abstrak.
c. Kurangnya guru dalam menggunakan media pembelajaran.
d. Guru kurang memberi motivasi kepada siswa dalam pembelajaran.
e. Guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan identifikasi masalah dan analisis masalah di atas, maka perlu adanya
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode yang berbeda. Dalam perbaikan
pembelajaran ini peneliti akan menggunakan metode diskusi. Karena menurut Rusman
(2011: 133) bahwa guru boleh memilih metode atau model pembelajaran yang sesuai dan
efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya. Jadi untuk meningkatkan tingkat
pemahaman atau hasil belajaran guru berhak memilih metode yang disesuaikan dengan
materi pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, guru/peneliti perlu melakukan perbaikan pembelajaran
melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Dengan diadakan PTK guru dapat
memberbaiki proses pembelajaran yang kurang baik. Menurut Wardhani (2008:1.19)
PTK dapat dimanfaatkan guru untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya karena
memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. Lebih lanjut dikatakan
bahwa dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara professional karena dapat
menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya
(Wardhani (2008:1.21), sehingga dalam penelitian ini diberi judul “Upaya peningkatan
kemampuan siswa dalam menulis surat melalui metode diskusi pada pembelajaran
Bahasa Indonesia di Kelas VI SDN Sidorejo Belitang Jaya Kabupaten OKU Timur”.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang menjadi focus dalam
perbaikan pembelajaran Bahasa Indonedia tentang menulis surat dapat dirumuskan
sebagai berikut. “Apakah dengan metode diskusi dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis surat pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI SD Negeri Sidorejo
Belitang Jaya ?

C. Tujuan Perbaikan
Untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan siswa dalam menulis surat
pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui metode diskusi di kelas VI SD Negeri
Sidorejo Belitang Jaya.

D. Manfaat Pebaikan
Manfaat perbaikan bagi siwa :
a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis surat pada pembelajaran Bahasa
Indonesia.
b. Meningkatkan interaksi siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia.
c. Meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
d. Meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia.
e. Memahami materi pelajaran yang diberikan guru.

2. Manfaat perbaikan bagi guru


a. Memperoleh pengalaman dalam memperbaiki proses pembelajaran.
b. Menemukan inovasi-inovasi baru dalam proses pembelajaran.
c. Untuk memperbaiki metode-metode dalam proses pembelajaran.
d. Untuk unpan balik dan tukar pengalaman terhadap teman sejawat.

3. Manfaat bagi sekolah


a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang di lakukan guru, juga
berdampak pada peningkatan mutu sekolah.
b. Dapat memberi masukan kepada rekan-rekan guru di sekolah yang mempunyai
permasalahan yang sama.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Metode
Dalam menyampaikan materi pelajaran guru perlu memilih metode pembelajaran
yang sesuai dengan materi tersebut. Metode pembelajaran adalah cara guru
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
Beberapa metode dapat dimanfaatkan guru mulai dari yang sederhana sampai dengan
yang kompleks. Ada beberapa metode yang lazim dipakai oleh guru dalam proses
pembelajaran, menurut dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran terdapat beberapa
metode pembelajaran yaitu :
1. Metode ceramah.
Metode ceramah adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan menggunakan
secara lisan. Cara ini cocok untuk memberikan informasi kepada peserta didik
menyangkut bahan pelajaran yang baru dan memberikan penjelasan tentang suatu
masalah yang diadapi peserta didik serta mengawali pemakaian metode di luar
ceramah. Metode ceramah memiliki kelemahan-kelemahan, diantaranya adalah :
 Kegiatan belajar berorientasi pada guru dan peserta didik pasif, sehingga
kreativitasnya kurang, peserta didik cenderung menghafalkan fakta tanpa
memahami konsep, apalagi meresapi nilai-nilai untuk merubah sikap.
 Komunikasi satu arah, sehingga mudah menimbulkan salah tafsir tentang istilah
tertentu.
 Tidak semua guru dapat berbicara dengan baik untuk menarik perhatian peserta
didik.
 Tidak segera dapat diketahui umpan balik tentang bahan pelajaran yang telah
disajikan.
2. Metode tanya jawab.
Metode tanya jawab adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang dapat dilakukan baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Dengan
metode tanya jawab selama proses pembelajaran peserta didik akan terlibat secara
aktif dengan segenap potensinya.

4
3. Metode diskusi.
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan jalan
bertukar pendapat untuk mencari pemecahan masalah untuk topik tertentu. Dengan
metode didskusi peserta didik termotivasi untuk mengemukakan argumentasi
terhadap pertanyaan atau jawaban yang diajukan oleh peserta diskusi lain dalam
rangka pemecahan suatu masalah tertentu.
4. Metode pemberian tugas.
Metode pemberian tugas adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan
menugaskan peserta didik untuk melakukan serangkaian kegiatan di luar jam
pelajaran tatap muka. Pelaksanaan tugas dilaksanakn secara individu atau kelompok.
Metode pemberian tugas dikalangan peserta didik lebih dikenal dengan isitlah
pekerjaan rumah (PR). Dengan pemberian tugas dalam diri peserta didik akan
tumbuh kreativitas dan kebiasan untuk melakukan serangkaian latihan dan kegiatan
belajar di luar jam tatap muka. Guru tidak dapat meninggalkan metode ini, karena
untuk menguasai seluruh ruang lingkup bahan pelajaran tindak mungkin hanya
dibatasi dengan proses pembelajaran di kelas saja.
5. Metode bermain peran.
Metode bermain peran ( role playing) adalah salah satu bentuk metode simulasi, yaitu
memainkan peranan melalui peragaan secara spontan tanpa naskah/skenario dan
persiapan, yang dilakukan berdasarkan suatu peristiwa dalam situasi dan kondisi
sebelumnya yang sudah pasti.
6. Metode sosiodrama.
Metode sosiodrama merupakan salah satu bentuk dari metode simulasi, tentang
maksud, tujuan dan manfaat serta situasi dari episode yang dimainkan, antara metode
bermain peran dan metode sosiodrama adalah sama.
7. Metode karyawisata.
Metode karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa
peserta didik untuk mengunjungi obyek yang akan dipelajari di luar sekolah. Hal ini
dilakukan karena obyek yang dipelajari tidak bisa dibawa di dalam kelas, misalnya
terlalu besar atau berat, berbahaya, akan berubah bentuknya bila berpindah tempat,
dan sebagainya.
Beberapa metode tersebut di atas dapat untuk menyampaikan pesan atau
informasi kepada peserta didik dengan baik. Di dalam penulisan (PTK) ini, penulis akan
menggunakan metode diskusi dalam perbaikan pembelajaran.
5
Pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat berupa sejumlah
kemampuan yang perlu dikuasai oleh anak didik. Bloom mengemukakan bahwa
kemampuan tersebut dikelompokkan menjadi tiga ranah (domain) yang kemudian
terkenal dengan “taksonomi Bloom “ yaitu ranah kognetif, afektif dan ranah
psikomotorik ( Tim PLPG, 2009: 54). Kemampuan-kemampuan tersenut dapat
dikomunikasikan melalui saluran, yaitu penglihatan, pendengaran, penglihatan dan
pendengaran, perasaan, dan penampilan. Untuk menyampaikan pesan atau informasi
perlu adanya metode yang tepat, supaya dapat mudah diterima oleh peserta didik.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) sangat menekankan dan
mengutamakan proses pembelajaran yang melibatkan siswa, maka metode yang sesuai
adalah metode pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai subyek (student center)
pembelajaran bukan obyek (teacher center) pembelajaran adalah metode diskusi. Jadi
metode yang lebih banyak melibatkan siswa dalam belajar. Metode ini dalam
pelaksanaanya melibatkan guru dengan berbagai teknik seperti : bertanya, berdiskusi,
mencari solusi, demonstrasi (memperagakan) ataupun simulasi. Beberapa metode
pembelajaran guru dapat memilih mana yang cocok.

B. Metode Diskusi
Dengan metode diskusi, proses pembelajaran menuntut keterlibatan peserta didik
secara aktif dengan segenap potensinya. Dengan metode diskusi, guru berperan sebagai
pemimpin untuk mengatur jalanya diskusi yang meliputi :
 Sebagai pengatur lalu lintas pembicaraan, seperti mengajukan pertanyaan kepada
kelompok, mengusahakan agar setiap tanggapan disalurkan melalui pimpinan diskusi,
mengusahakan agar setiap pembicaraan tidak dimonopoli oleh peserta didik tertentu
yang gemar berbicara, mengusahakan agar peserta didik yang penakut dan pemalu
mendapat kesempatan untuk mengemukakan argumentasinya dan sebagainya.
 Sebagai dinding penangkis yaitu menerima pertanyaan atau tanggapan dari anggota
kelompok diskusi, kemudian dilemparkan kembali kepada anggota kelompok diskusi
yang lain.
 Sebagai penunjuk jalan yaitu memberikan pengarahan tentang permasalahan yang
akan didiskusikan, sehingga tidak timbul pembicaraan yang menyimpang.

Suatu masalah layak untuk didiskusikan apabila memenuhi persayaratan


sebagai berikut :
6
 Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan menarik perhatianya.
 Mempunyai jawaban lebih dari yang dapat dipertahankan sebagai kebenaran tunggal.
 Tidak mencari jawaban yang benar tetapi lebih mengutamakan pertimbangan dan
perbandingan dalam memecahkan suatu permasalahan.
Metode diskusi dipakai dengan tujuan sebagai berikut :
 Untuk mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan segenap
potensinya melalui membahas dan memecahkan suatu permasalahan.
 Untuk melatih daya penalaran peserta didik dengan menghadapi permasalahan,
sehingga tumbuh sikap tanggung jawabnya.
Tujuan tersebut dapat tercapai apabila guru dapat memanfaatkan kelebihan metode
ini untuk :
a. Menumbuhkan, mengembangkan dan membina sikap dan perbuatan peserta didik
yang demokratis.
b. Menumbuhkan, mengembangkan dan membina sikap dalam berpikir secara kritis,
analistis, logis, dan sistematis (lebih mengutamakan cara penalaran dalam
menanggapi suatu permasalahan dari pada kebenaran isi yang dikemukakan.).
c. Menumbuhkan dan memupuk keberanian, rasa kerjasama, toleransi dan sosial dalam
diri peserta didik.
e. Membina kemampuan untuk mengemukakan argumentasi dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dengan menggunakan metode diskusi maka suasana belajar yang ditetapkan oleh
guru harus melibatkan mental, fisik, emosi sosial siswa secara aktif, supaya memberi
peluang siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan dan menjelaskan jawabanya dalam
berdiskusi. Dengan penggunaan metode diskusi siswa akan menemukan jawaban dalam
memecahkan masalah.
Untuk memberikan penghargaan kepada siswa, guru harus menghargai setiap
usaha hasil kerja siswa, serta memberikan stimulasi yang mendorong siswa untuk
berpikir kreatif. Siswa akan lebih mudah memahami sesuatu prinsip jika dalam belajar
dapat menggunakan banyak cara untuk berinteraksi dengan isi pelajaran IPS.
Pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar maupun ditingkat lanjutan mengenal dua
macam pendekatan yaitu : pendekatan pada guru dan pendekatan yang berorientasi pada
murid. Kedua sistem pendekatan ini berbeda dalam prosedur pembelajarannya, dan guru
harus mengambil salah satu pendekatan tersebut atau memadukan keduanya sekaligus
dalam proses belajar mengajar.
7
Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru ( ekspositasi ) guru
menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan. Sebaliknya pendekatan
pembelajaran berorientasi pada murid ( ingkuiri diskoversi ) siswa lebih aktif dan guru
menyiapkan bahan pelajaran tidak dalam bentuk final. Siswa mencari dan berusaha
menemukan sendiri dengan menggunakan teknik pemecahan masalah. Kedua pendekatan
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga untuk melengkapi kedua
pendekatan tersebut menggunakan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual
merupakan pola pembelajaran aktif, dalam hal ini guru harus mengondisikan situasi yang
bisa mendorong siswa membuat hubungan pengetahuan yang dimiliki dengan kehidupan
sehari-hari. Sehingga proses pembelajaran lebih dipentingkan pada siswa bekerja dan
mengalami dari hasil belajar.

C. Penerapan Metode Diskusi


Agar siswa aktif dalam belajar, guru menyampaikan meteri pembelajaran dengan
menggunkan alat peraga sederhana. Dalam hal ini interaksi antara guru dengan siswa
adalah dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Guru Menyampaikan perlengkapan pembelajaran, misalnya :
 Menyiapkan RPP
 Menyiapkan metode yang akan dipakai.
 Menyiapkan media pembelajaran ( alat perga yang digunakan).
 Menyiapkan bahan diskusi.
2. Guru melakukan apersepsi, dan motivasi mengenai materi pelajaran.
3. Guru menjelaskan materi pelajaran dan mengajukan beberapan pertanyaan yang
dijawab siswa.
4. Guru membagi kelompok dan masing-masing kelompok diberi tugas yang telah
ditentukan.
5. Guru mebimbing cara menggunakan alat peraga dan kerja diskusi kelompok.
6. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi
kelompok.
7.. Guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan materi.
8. Guru memberikan tugas kepada siswa sebagai tindak lanjut hasil diskusinya.

8
D. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah proses untuk menemukan nilai belajar siswa melalui kegiatan
pengkuran dan penilaian. Tujuan hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan. Tingkat
keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala huruf atau kata atau symbol
(Dimyati dan Mudjiono, 2002 : 200). Sedangkan menurut Sujana ( 2002 : 22) hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
Ditambahkan juga oleh Hamalik (2001 : 159) menyatakan bahwa hasil belajar menunjuk
kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya
derajat perubahan tingkah laku siswa. Sedangkan menurut Dimyati dan mudjiono (2002 :
36) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar dan
biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.
Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan hasil yang
diperoleh siswa setelah proses pembelajaran terjadi, yang ditunjukkan dengan nilai
pretest dan posttest yang diberikan guru setiap awal belajar dan selesai memberikan
materi pembelajaran dalam satu pokok bahasan.

9
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subyek Penelitian
Penelitian dilakasanakan di SD Negeri Sidorejo Kecamatan Belitang Jaya Kabupaten
OKU Timur dari tanggal 10 Maret 2011 sampai dengan 24 Meret 2011. Pada
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VI. Pelaksanaan penelitian tindakan dilakukan
sebanyak dua siklus.
Jadwal penelitian dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran :
No. Hari/Tanggal Pelaksanaan Materi/Pokok Bahasan
Kamis,
1. Pra Siklus (T.0) Menulis surat
10 Maret 2011
Kamis,
2. Siklus I (T.1) Menulis surat
17 Maret 2011
Kamis,
3. Siklus II (T.2) Menulis surat
24 Maret 2011

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Sidorejo, yang
berjumlah 16 siswa yang terdiri atas 6 laki-laki dan 10 perempuan.

B. Deskripsi Persiklus
Pelakasanaan perbaikan pembelajaran dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang terbagi dalam tiga siklus, dan setiap siklus melalui 4 tahap kegiatan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi. Prosedur pelaksanaan diurutkan dalam
tahap-tahap sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Perencanaan
Guru menyiapkan :
a) Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP ).
b) Menetapkan metode yang digunakan.
c) Alat / media pembelajaran yang digunakan
d) Lembar Kerja Siswa ( LKS )
e) Tugas untuk kerja kelompok.
f) Soal-soal evaluasi.
10
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan yang direncanakan satu kali pada tangal 17 Maret 2011, pada
pertemuan ini dilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.
1. Guru mengawali dengan apersepsi.
2. Guru memberi motivasi dalam belajar.
3. Guru menyuruh siswa untuk mengeluarkan bahan-bahan / alat-alat untuk bahan
diskusi.
4. Siswa disuruh membagi kelompok diskusi yang masing-masing anggota 4 orang.
5. Guru menyuruh ketua kelompok untuk memimpin diskusi.
6. Guru menjelaskan, memberi contoh dan membagi tugas yang harus dikerjakan
kelompok.
7. Siswa kerja kelompok, guru mengamati dan membimbing proses kerja kelompok.

c. Observasi ( Pengamatan )
Pengamatan dilakuakn oleh seorang teman sejawat yaitu , Feri Ardianto, S.Pd,
dengan menggunakan lembar pengamatan yang disepakati bersama. Lembar pengamatan
terlampir.

d. Evaluasi/ Penilaian ( Refleksi)


Dari data proses pengamatan dan hasil ulangan guru dan teman sejawat sebagai
pengamat, dari siklus ini dibahas ketercapaian pembelajaran dan kelemahanya.
Kelemahan-kelemahan yang ditemukan dijadikan perbaikan pada siklus berikutnya
(siklus II), hasil tes belajar siswa terlampir.

2. Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, dilaksanakan perencanaan perbaikan pada siklus II
sebagai berikut :
Guru mempersiapkan :
1. Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP).
2. Mematangkan metode yang akan dipilih atau digunakan.
3. Menyediakan alat / media pelajaran, seperti : contoh surat.
4. Membagi tugas kelompok.
5. Menyiapkan soal evaluasi dan menyiapkan tugas untuk siswa.
11
b. Pelaksanaan
Kegiatan yang telah disusun dalam perencanaan dilaksanakan satu kali pertemuan
yaitu pada tanggal 24 Maret 2011 yang menggunakan langkah-langkah pembelajaran
sebagai berikut.
1. Guru mengawali dengan apersepsi.
2. Guru memberi metovasi pembelajaran.
3. Guru menyampaikan pembelajaran.
4. Siswa disuruh membagi kelompok diskusi yang masing-masing anggota terdiri 4
orang.
5. Guru membagi tugas kepada siswa berupa LKS untuk dikerjakan.
6. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum
jelas.
7. Guru memberikan bimbingan khusus kepada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam pemecahan masalah.
8. Guru memberi tes tertulis pada siswa.

c. Observasi ( Pengamatan )
Pengamatan tetap dilakukan oleh teman sejawat yaitu oleh Feri Ardianto, S.Pd.
Berdasarkan catatan siswa lebih aktif belajar dengan menggunakan metode diskusi dan
guru secara langsung memberikan bimbingan kepada kelompok yang mengalami
kesulitan, dan semua siswa ternyata mempunyai catatan meteri pembelajaran yang
diterima. Lembar pengamatan terlampir.

d. Evaluasi/ Penilaian ( Refleksi )


Pada siklus II belum terlihat tingkat keberhasilan maksimal yang diperoleh dalam
proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran. Sehingga tidak perlu adakan perbaikan
pembelajaran berikutnya, Hasil tes terlampir.

12
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiklus
Penelitian Tindakan Kelas telah dilaksanakan sebanyak dua siklus, yaitu :
Siklus I pada tanggal 17 Maret 2011.
Siklus II pada tanggal 21 Maret 2011
Hasil penelitian berupa aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Dari hasil
pengamatan mengenai aktivitas siswa yang berjumlah 16 siswa beserta aktivitas guru
dapat ditunjukkan pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Aktivitas Siswa dan guru.


Pra Siklus Siklus I Siklus II
No Aspek yang diamati
Jlh. % Jlh. Jlh.
% %
Siswa Siswa Siswa
1. Aktivitas siswa :
a. Menjawab pertanyaan guru 2 12,5 4 25,0 6 37,5
b. Mengajukan pertanyaan 2 12,5 2 12,5 4 25,0
c. Menanggapi jawaban 2 12,5 4 25,0 4 25,0
d. Pasif 10 62,5 6 37,5 2 12,5
2. Aktivitas guru :
a. Memberi motivasi kepada siswa. Kurang Cukup Baik
b. Menginformasikan tujuan Cukup Baik Baik
pembelajaran
c. Memberikan pre tes. Kurang Kurang Cukup
d.Tanya jawab dan diskusi Kurang Kurang Cukup
e. Merangsang terjadinya interaksi. kurang Cukup Baik
f. Membimbing siswa membuat Kurang Kurang Cukup
kesimpulan.
g. Menggunakan alat/media. Cukup Cukup Baik
h. Memberi tes tormatif Cukup Cukup Baik

Dari tabel di atas terlihat bahwa aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sudah
mengalami peningkatan yang signifikan, terutama pada aktivitas dalam menjawab
pertanyaan guru dari 4 siswa ( 25 %) menjadi 6 siswa (37,5 %) dan mengajukan pertanyaan
13

dari 2 siswa (12,5 %) menjadi 4 siswa ( 25%) serta mengalami penurunan pada tingkat
kepasifan dari 6 siswa (37,5 %) menjadi 2 siswa (12,5 %). Sementara yang menanggapi
pertanyaan atau jawaban dari siswa lain tetap yaitu 4 ( 25 %). Untuk lebih jelas mengenai
persentase keaktifan siswa pada siklus I dan siklus II dapat lihat pada gambar 1 grafik di
bawah ini.

70%

60%

50%

40% Pra siklus


Siklus 1
30%
Siklus 2
20%

10%

0%
Menjawab Bertanya Menanggapi Pasif

Gambar 1. Grafik Persentase Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II

Sementara untuk aktivitas guru, juga mengalami kemajuan dalam proses


pembelajaran. Hanya ada satu poin yang masih membutuhkan perhatian yaitu pada cara
memberikan pertanyaan kepada siswa dan diskusi yang masih sering menjawab pertanyaan
sendiri, bila ada siswa yang bertanya, yang seharusnya dilemparkan dulu ke siswa yang
mampu menjawabnya, sehingga diskusi akan berjalan hidup.
Hal-hal yang sudah baik seperti cara memotivasi siswa, menyampaikan tujuan
pembejalaran, dapat merangsang terjadinya reaksi siswa, membuat kesimpulan dan
penggunaan alat peraga. Sedangkan untuk hal-hal lain sudah cukup, yaitu baik cara memberi
pretes maupun pada tes akhir.
Dari hasil evaluasi/penilaian tertulis siswa baik dari siklus sebelumnya atau siklus
sebelum tindakan ( T 0 ), siklus II ( T 1 ) dan siklus II ( T 2 ) dapat ditunjukkan pada tabel 2
sebagai berikut.

14
Tabel 2. Hasil Tes Tertulis Siswa Mntuk Mengetahui Tingkat Penguasaan Materi
Pembelajaran.

No. Nama Siswa T. 0 T. 1 T. 2


1 Aminati 40 50 55
2. Ahmad Karir 55 70 85
3. Arum Ledis 50 55 65
4. Asfian Zain 65 70 90
5. Aji Pratama 55 65 75
6. Siti Murjanah 60 75 85
7. Diana Pertiwi 50 55 85
8. Edo Panjola 50 60 75
9. Erni Sri Lestari 65 85 90
10. Fina Khoriah 55 60 80
11. Kholik 50 55 65
12. Lilis Prihatin 60 70 85
13. Sugianti 50 55 65
14. Siti Lestari 65 75 85
15. Sastriani 45 60 70
16. Uswanto Wibowo 40 50 55
Nilai rata-rata 53.4 63.1 75.6
Jumlah siswa yang mendapat nilai ¿ 60 5 (31,3 %) 10 (64,3%) 14 (87,5 %)
Jumlah siswa yang mendapat nilai ¿ 60 11 (68,7%) 5 (37,5%) 2 (12,5%)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai hasil tes belajar pada siklus
sebelumnya ( T 0 ) diperoleh rata-rata nilai 53,4. Sedangkan yang tuntas menurut Kriteria
kelulusan Minimum (KKM) diatas 60 hanya 5 orang ( 31,3%), dan yang tidak tuntas
berdasarkan KKM 11 siswa (68,7 %). Kemudian untuk siklus I (T 1) diperoleh nilai rata-rata
63,1, dan yang lulus berdasarkan KKM ada 10 siswa (63,1%) dan yang tidak lulus
berdasarkan KKM sebanyak 5 siswa (37,5 %). Ini berarti pada T. 0 ke siklus I sudah ada
kemajuan/peningkatan hasil belajar.
Berikutnya untuk siklus II hasil tes belajar diperoleh rata-rata nilai 75,6, dan siswa
yang lulus berdasarkan KKM ada 14 siswa (87,5 %) dan yang tidak lulus berdasarkan KKM
hanya 2 siswa ( 12,5 %). Untuk lebih jelas tentang kenaikan rata-rata hasil belajar siswa dari
15
siklus sebelumnya ( T 0 ), siklua I (T.1) dan siklus II ( T 2 ) dapat dilihat pada gambar 2 grafik
peningkatan rata-rata nilai/hasil belajar siswa di bawah ini.

80
60
50
40 Series1

30
20
10
0
Sebelum Siklus Siklus 1 Siklus 2

Gambar 2. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa dari T0 sampai T2.

Sedangkan untuk mengetahui peningkatan persentase Kriteri Kelulusan Minimum


(KKM) dari siklus sebelumnya ( T0 ) sampai siklus 2 ( T2 ) dapat ditunjukkan pada gamabar 3
grafik dibawah ini.

100%
80%
60%
40%
20%
0%
T.0 T.1 T.2

Gambar 3. Grafik persentase peningkatan kelulusan berdasarkan KKM dari T0 sampai T2.

16
B. Pembahasan
1. Siklus I
a. Perencanaan
Sebelum perbaikan pembejalaran dilasanakan di kelas, dilakukan perencanaan
perbaikan bersama-sama dengan teman sejawat, yaitu Feri Ardianto, S.Pd. Diskusi
perbaikan dilakukan pada tanggal 12 Maret 2011, yang menghasilkan kesepakatan
sebagai berikut :
 Menyiapkan materi pembelajaran.
 Menetapkan metode pembelajaran yaitu metode diskusi.
 Merumuskan langkah-langkah perbaikan yang tertuang dalam RPP.
 Menyiapkan alat / media pembelajaran.
 Menyajikan LKS untuk bahan diskusi kelompok.
 Menyiapkan soal tes tertulis.

b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan perbaikan dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2011, dengan
materi pembelajaran “ Menulis surat “. Dalam pelaksanaan ini guru melaksankan
langkah-langkah seperti yang sudah disiapkan pada perencanaan dan dilakukan
pengataman oleh teman sejawat. Dalam proses pembelajaran ini guru menyiapkan
beberapa alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran, seperti beberapa
contoh surat. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini berjalan lebih
menarik dibandingan dengan pada saat sebelumnya. Dengan menggunaan metode
diskusi dan beberapa bentuk contoh surat, siswa tampak lebih aktif dan antusias
dalam mengikuti belajar. Tetapi masih ada beberapa siswa yang belum optimal
dalam proses pembelajaran, hal ini disebabkan alat peraganya belum cukup atau
kurang. Sehingga masih ada siswa yang mengobrol sendiri pada saat menjelaskan
cara menulis surat. Sehingga siswa tersebut belum dapat memahami materi
pembelajaran yang diberikan guru, karena kurang memperhatikan. Sehingga masih
memerlukan perbaikan pemebelajaran pada siklus II. Hal ini telihat dari hasil
pengamatan/observasi (terlampir) dan hasil tes ( terlampir ) yang kurang memuaskan.

17
c. Observasi
Pengamatan (0bservasi) dilakukan oleh teman sejawa, yaitu Feri Ardianto,
S.Pd. Hal ini dilakukan untuk memantau keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Dalam pelaksanaan pengamatan, pengamat menggunakan lembar
observasi yang sudah disiapkan. Hasil pengamatan pada siklus I ( terlampir).
Berdasarkan catatan pengamat, siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran pada
saat guru menggunakan metode diskusi. Tetapi belum maksimal karena terbatasnya
bahan-bahan diskusi, seperti LKS maupun media pembelajaran. Sehingga masih
perlu untuk memaksimalkan keaktifan siswa pada siklus II berikut.

d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran
yang sudah disampaikan. Penilaian/refleksi dilakukan pada awal proses pembelajaran
(pretest), pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan pada saat akhir pelajaran
(posttest). Pre test dilakukan secara lisan dengan memberikan bebrapa pertanyaan
kepada siswa untuk menjajaki pengetahuan awal sebelum materi disampaikan. Untuk
penilaian proses, dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, misalnya dilakukan
tanya jawab pada tengah pembelajaran, Sedangkan post test dilakukan pada saat
pelajaran selesai, dengan memberikan soal tertulis kepada semua siswa.
Hasil tes tertulis diperoleh dari 14 siswa memperoleh nilai rata-rata 63,1 dan
yang memeroleh nilai diatas 60 baru 64,3 % yang lulus berdasarkan KKM. Masih ada
beberapa siswa ( secara klasikal) yang belum tuntas berdasarkan KKM atau belum
mencapai 85 % yang mendapat nilai ¿ 60, sehingga masih perlu diperbaiki pada
siklus II. Hasil tes siswa siklus 1 terlampir.

1. Siklus II
a. Perencanaan
Sebelum perbaikan pembejalaran ke 2 dilaksanakan di kelas, dilakukan
perencanaan perbaikan bersama-sama dengan teman sejawat, yaitu Feri Ardinato,
S.Pd. Diskusi perbaikan dilakukan untuk memperbaiki kelemahan-kelamahan pada
siklus I dan disempurnakan pada siklus II. Diskusi dilakukan pada tanggal 22 Maret
2011, yang menghasilkan kesepakatan sebagai berikut :
 Menyiapkan materi pembelajaran.
 Menetapkan metode pembelajaran yaitu metode diskusi.
18
 Merumuskan langkah-langkah perbaikan yang tertuang dalam RPP.
 Menyiapkan alat / media pembelajaran.
 Menyajikan LKS untuk bahan diskusi kelompok.
 Menyiapkan soal tes tertulis.

b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan perbaikan dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2011, dengan
materi pembelajaran “ Menulis surat “. Dalam pelaksanaan ini guru melaksankan
langkah-langkah seperti yang sudah disiapkan pada perencanaan dan dilakukan
pengataman oleh teman sejawat. Dalam proses pembelajaran ini guru menyuruh
untuk membawa dan menyiapkan beberapa alat peraga yang sesuai dengan materi
pembelajaran, seperti surat undangan, surat pribadi, dan beberapa jenis surat lainya.
Disamping itu guru menyiapkan LKS untuk bahan diskusi siswa. Dengan banyaknya
alat pembelejaran yang disediakan, maka semua siswa dapat melakukan diskusi
kelompok. Guru tinggal memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami
kesulitan dalam melakukan diskusi. Kemudian salah satu siswa dari kelompoknya
disuruh ke depan untuk meleporkan hasil diskusinya, dan siswa yang memberikan
tanggapan maupun pertanyaan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini berjalan lebih menarik
dibandingan dengan pada saat sebelumnya. Dengan menggunakan metode diskusi
dan LKS siswa tampak lebih aktif dan antusias dalam mengikuti belajar. Dengan
meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelejaran, hasil belajarnya pun juga
mengalami peningkatan. Hasil berlajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 2.

c. Observasi
Pengamatan (0bservasi) dilakukan oleh teman sejawa, yaitu Feri Ardianto,
S.Pd. Hal ini dilakukan untuk memantau keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Dalam pelaksanaan pengamatan, pengamat menggunakan lembar
observasi yang sudah disiapkan. Hasil pengamatan pada siklus II ( terlampir).
Berdasarkan catatan pengamat, siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran pada
saat guru menggunakan metode diskusi, dan siswa lebih aktif karena siswa dapat
melakukan diskusi dan tanya jawab dengan teman-temannya. Sudah hampir semua
melakukan aktivitas dalam pembelajaran. Tentang peningkatan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran dapat ditunjukkan pada tabel 1.
19
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran
yang sudah disampaikan. Penilaian/refleksi dilakukan pada awal proses pembelajaran
(pretest), pada saat proses pembelajaran berlangsung, dam pada saat akhir pelajaran
(posttest). Pre test dilakukan secara lisan dengan memberikan bebrapa pertanyaan
kepada siswa untuk menjajaki pengetahuan awal sebelum materi disampaikan. Untuk
penilaian proses, dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, misalnya dilakukan
tanya jawab pada tengah pembelajaran, Sedangkan post test dilakukan pada saat
pelajaran selesai, dengan memberikan soal tertulis kepada semua siswa.
Hasil tes tertulis pada siklus II dari 14 siswa, diperoleh nilai rata-rata 75,6 dan
yang memeroleh nilai diatas 60 baru 87,5 % yang lulus berdasarkan KKM. Masih
ada 1 (satu) siswa yang belum tuntas berdasarkan KKM. Namun secara klasikal hasil
belajar sudah mencapai 85 % lebih yang mendapat nilai ¿ 60, sehingga perbaikan
pembelajaran ini sudah dapat dikatakan cukup.

21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia tetang “Menulis surat” pada kelas VI SDN Sidorejo
Belitang Jaya. Tingkat aktivitas pada siklus I, siswa yang menjawab pertanyaan 4
siswa (25 %) menjadi 6 siswa (37,5 %) pada siklus II. Siswa yang bertanya pada
siklus I sebayak 2 siswa ( 12,5 %) menjadi 4 siswa (25 %) pada siklus II. Untuk yang
menaggapi dari 4 siswa (25 % ) pada siklus I, tetap 4 siswa (25 %) pada siklus II, dan
yang pasif menurun dari 6 siswa (37,5 %) pada siklus I menjadi 2 siswa (12,5%) pada
siklus II.
2. Sementara tingkat pemahaman yang diukur melalui hasil tes siswa, terlihat dari
peningkatan hasil belajar siswa yang dicapai menunjukkan bahwa Kriteria Kelulusan
Minimum (KKM) 60 pada siklus sebelumnya (T0) = 31,3 % kemudian pada siklus I
persentase nilai (T1) = 64,3 % dan selanjutnya pada siklus II meningkat dengan
persentase nilai (T2) = 87,5 %. Demikian pula pada proses pembelajaran, keaktifan
siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Ini berarti bahwa
penggunaan metode diskusi dapat membawa pengaruh pada peningkatan hasil belajar
siswa.

B. Saran
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini, penulis dapat memberikan saran-saran kepada
para rekan pendidik, khususnya di SD Negeri Sidorejo Belitang Jaya sebaiknya :
1. Perlu menggunakan berbagai variasi metode, seperti metode diskusi dalam proses
belajar mengajar untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa yang pada akhirnya
dapat meningkatkan prestasi belajar.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka siswa jangan diperlakukan sebagai
obyek (teacher center) tetapi dijadikan subyek (student center) dalam proses
pembelajaran, maka hal ini perlu memilih metode pembelajaran yang cocok dan
sesuai dengan materi pelajaran.
3. Untuk menggunakan metose diskusi, guru dapat menggunakan bahan-bahan diskusi,
misalnya LKS dalam belajar.
21
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta, Rineka Cipta.

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung, Bumi Aksara.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta, Rajawali Pers.

Sudjana, 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Tim PLPG, 2009. Materi Ajar PLPG Untuk SMA/SMP, Universitas Sriwijaya.

Wardhani Kuswaya Wihardit, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.


LAMPIRAN – LAMPIRAN

Format Kesediaan Sebagai Teman Sejawat dalam


Penyelenggaraan PKP
Kepada
Yth. Kapala UPBJJ UT Palembang
Di Palembang

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : Feri Ardianto, S.Pd.
NIP : 198608122010011012
Tempat mengajar : SD Negeri Sidorejo
Alamat sekolah : Sidorejo Belitang Jaya OKU Timur
Telepon/HP : -

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP
atas nama :
Nama : Mujiono
NIM : 819642054
Program studi : S-1 PGSD
Tempat mengajar : SD Negeri Sidorejo
Alamat sekolah : Sidorejo Belitang Jaya OKU Timur
Telepon :-

Demikian agar surat pernyataan ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sidorejo, 8 Maret 2011


Mengetahui Supervisor II,
Kepala Sekolah,

Aina, A.Ma. Pd. Feri Ardianto, S.Pd.


NIP. 19591201198202 2 006 NIP. 198608122010011012

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Mujiono
NIM : 819642054
UPBJJ – UT : Pokjar Martapura

Menerangkan bahwa :
Nama : Feri Ardianto, S.Pd.
NIP : 198608122010011012
Tempat mengajar : SD Negeri Sidorejo
Alamat sekolah : Sidorejo Belitang Jaya OKU Timur
Guru kelas : VI ( empat )

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang
merupakan tugas mata kuliah PGSD 4501 Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP ).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sidorejo, 8 Maret 2011


Supervisor II, Mahasiswa,

Feri Ardianto, S.Pd. Mujiono


NIP. 198608122010011012 NIM. 819640054

LEMBAR PENGAMATAN SIKLUS 1


( Pertemuan 1 )
Sekolah : SD Negeri Sidorejo Belitang
Kelas / Semester : VI / II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Hari / tanggal : Kamis, 17 Maret 2011
Fokus observasi : 1. Implementasi penggunaan metode diskusi.
2. Meningkatkan penguasaan materi pelajaran.

A. Siswa
No. Kriteria siswa dalam pembelajaran Jumlah siswa Persentase
1 Siswa aktif bertanya 4 25 %
2 Siswa aktif menjawab 2 12,5 %
3 Siswa aktif menanggapi 4 25 %
4 Siswa pasif 6 37,5 %
Jumlah 16

B. Guru
Kumunculan
No. Kegiatan Guru Keterangan
Ada Tidak
1 Memberi motivasi kepada siswa  - Cukup
2 Menginformasikan tujuan pembelajaran  - Baik
3 Memberikan pre tes  - Kurang
4 Tanya jawab dan diskusi  - Kurang
5 Merangsang terjadinya interaksi  - Cukup
6 Membimbing siswa membuat kesimpulan  - Baik
7 Menggunakan alat/media  - Cukup
8 Memberi tes formatif ( lisan/tulisan)  - Baik

Pengamat,

Feri Ardianto, S.Pd.


NIP. 198608122010011012

LEMBAR PENGAMATAN SIKLUS 2


( Pertemuan 2 )
Sekolah : SD Negeri Sidorejo Belitang Jaya
Kelas / Semester : VI / II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Hari / tanggal : Kamis, 24 Maret 2011
Fokus observasi : 1. Implementasi penggunaan metode diskusi.
2. Meningkatkan penguasaan materi pelajaran.

A. Siswa
No. Kriteria siswa dalam pembelajaran Jumlah siswa Persentase
1 Siswa aktif bertanya 6 37,5 %
2 Siswa aktif menjawab 4 25 %
3 Siswa aktif menanggapi 4 25 %
4 Siswa pasif 2 12,5 %
Jumlah 16

B. Guru
Kumunculan
No. Kegiatan Guru Keterangan
Ada Tidak
1 Memberi motivasi kepada siswa  - Baik
2 Menginformasikan tujuan pembelajaran  - Baik
3 Memberikan pre tes  - Cukup
4 Tanya jawab dan diskusi  - Cukup
5 Merangsang terjadinya interaksi  - Baik
6 Membimbing siswa membuat kesimpulan  - Baik
7 Menggunakan alat/media  - Cukup
8 Memberi tes formatif ( lisan/tulisan)  - Baik

Pengamat,

Feri Ardianto, S.Pd.


NIP. 198608122010011012

RENCANA PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VI / II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kopetensi
8. Mengungkapkan pikiran dan informasi secara tertulis dalam bentuk naskah pidato
resmi dan surat resmi.

B. Kompetensi Dasar
8.2 Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan yang dituju.

C. Indikator
1. Menyebutkan macam-macam surat.
2. Mennyebutkan contoh surat pribadi.

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa mampu :
 Menyebutkan macam-macam surat.
 Menunjukkan contoh yang termasuk surat resmi.
 Menulis surat resmi.

E. Materi Pembelajaran
Menulis surat resmi.

F. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal ± 5 menit.
- Apersepsi :
Tanya jawab tentang surat menyurat.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti ± 50 menit.


- Guru menjelaskan tentang berbagai macam surat.
- Siswa dengan bantuan guru menunjukkan bermacam-macam contah surat.
- Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk
membuat daftar macam surat.
- Guru membimbing siswa menyebutkan macam-macam surat resmi.
- Siswa diminta menneyebutkan atau melaporkan hasil diskusi dengan
temannya.
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelas, siswa mencatat pada buku
pelajarannya masing-masing.
- Guru memberi tugas akhir pada pembelajaran.

c. Kegiatan Akhir ± 15 menit.


- Guru mengadakan refleksi, dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada
siswa tentang macam surat dan bentuk surat resmi.
- Guru memberikan soal evaluasi ( test tertulis ) terlampir.

V. Alat / Bahan / Sumber Pembelajaran


- Alat/ bahan : Contoh surat resmi.
- Sumber pembelajaran : Buku Bahasa Indonesia kelas 6 Kelas VI SD/MI, halaman
85-87.

VI. Penilaian
- Test tertulis.
Perintah soal :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban singkat dan benar !
1. Sebutkan macam-macam surat !
2. Untuk apakah tanda baca garis miring ?
3. Apakah salah satu ciri dari surat resmi ?
4. Berikan contoh yang termasuk surat resmi !

Kriteria Penilaian
No. Kunci Jawaban Tes Tertulis Skor Nilai
1 Surat resmi, surat pribadi 30
untuk memisahkan antara bagian-bagian nomor surat
2 30
dalam penulisan surat dinas.
3 memiliki nomor surat dan kop surat. 20
4 Surat undangan kepala sekolah untuk wali murid. 20
Jumlah 100

Sidorejo, 10 Maret 2011


Mengetahui Mahasiswa,
Kepala SDN Sidorejo,

Aina, A.Ma. Pd. Mujiono


NIP. 19591201198202 2 006 NIM. 819642054

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN 1


( RPP 1 )

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : VI / II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kopetensi
8, Mengungkapkan pikiran dan informasi secara tertulis dalam bentuk naskah pidato
resmi dan surat resmi.

B. Kompetensi Dasar
8.2.Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan yang dituju.

C. Indikator
1. Menyebutkan perbedaan bahasa surat resmi surat dengan surat pribadi.
2. Menunjukkan bagian-bagian surat resmi.

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa mampu :
 Menyebutkan bagian-bagian surat resmi..
 Membedakan bahasa surat resmi dan surat pribadi.

E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Meningkatkan pemahaman siswa dalam menulis surat melalui penggunaan metode
diskusi pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

F. Materi Pembelajaran
Menulis surat resmi.

G. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal ± 5 menit.
- Apersepsi :
Tanya jawab tentang surat-surat resmi.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok
beranggotakan 4 orang.
- Guru menjelaskan cara kerja kelompok dan cara menyelesaikan tugas yang harus
diselesaikan.

b. Kegiatan Inti ± 50 menit.


1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang cara menulis surat resmi.
2. Siswa dengan bantuan guru menunjukkan bermacam-macam contah surat.
3. Guru membagikan LKS sebagai panduan kerja siswa.
4. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menyelasikan /mengerjakan
LKS.
5. Siswa berdiskusi dengan bimbingan guru.
6. Siswa mempresentasikan atau melaporkan hasil diskusi dengan temannya.
7. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok, siswa
mencatat pada buku pelajarannya masing-masing.

c. Kegiatan Akhir ± 15 menit.


1. Guru mengadakan refleksi, dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada
siswa tentang perbedaan surat pribadi dan surat resmi.
2. Guru memberikan soal evaluasi ( test tertulis ) terlampir.

I. Alat / Bahan / Sumber Pembelajaran


- Alat/ bahan : Contoh surat resmi.
- Sumber pembelajaran : Buku Bahasa Indonesia kelas 6 Kelas VI SD/MI, halaman
85-87.

J. Penilaian
- Test tertulis.
- Perintah soal :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban singkat dan benar !
1. Apa yang membedakan bahasa surat resmi dan surat pribadi ?
2. Sebutkan bagian-bagian surat resmi !
3. Apakah perbedaan surat resmi dan surat prinadi ?
4. Apakah kalimat yang biasa dipakai pembuka pada surat resmi ?

Kriteria Penilaian
No. Kunci Jawaban Tes Tertulis Skor Nilai
Surat resmi memakai bahasa Indonesia baku,
1 30
Surat pribadi memakai bahasa sendiri.
2 Kepala surat, nomor surat, isi surat, pengirim 30
3 Surat resmi menggunakan kertas berkop 30
4 Dengan hormat 10
Jumlah 100

Sidorejo, 17 Maret 2011


Mengetahui Mahasiswa,
Kepala SDN Sidorejo,

Aina, A.Ma. Pd. Mujiono


NIP. 19591201198202 2 006 NIM. 819642054

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN 2


( RPP 2)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : VI / II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kopetensi
8, Mengungkapkan pikiran dan informasi secara tertulis dalam bentuk naskah pidato
resmi dan surat resmi.

B. Kompetensi Dasar
8.2.Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan yang dituju.

C. Indikator
1. Membedakan antara surat resmi surat dan surat pribadi.
2. Menunjukkan contoh surat pribadi.

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa mampu :
 Menyebutkan perbedaan antara surat resmi dan surat pribadi.
 Menyebutkan contohyang termasuk surat pribadi.

E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Meningkatkan pemahaman siswa dalam menulis surat melalui penggunaan metode
diskusi pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

F. Materi Pembelajaran
Menulis surat resmi dan surat pribadi.

G. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal ± 5 menit.
- Apersepsi :
Tanya jawab tentang surat-surat resmi.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok
beranggotakan 4 orang.
- Guru menjelaskan cara kerja kelompok dan cara menyelesaikan tugas yang harus
diselesaikan.
b. Kegiatan Inti ± 50 menit.
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang perbedaan menulis surat resmi.
2. Siswa dengan bantuan guru menunjukkan bermacam-macam contah surat.
3. Guru membagikan LKS sebagai panduan kerja siswa.
4. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menyelasikan /mengerjakan
LKS.
5. Siswa berdiskusi dengan bimbingan guru.
6. Siswa mempresentasikan atau melaporkan hasil diskusi dengan temannya.
7. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok, siswa
mencatat pada buku pelajarannya masing-masing.

c. Kegiatan Akhir ± 15 menit.


1. Guru mengadakan refleksi, dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada
siswa tentang perbedaan penulisan surat pribadi dan surat resmi.
2. Guru memberikan soal evaluasi ( test tertulis ) terlampir.

I. Alat / Bahan / Sumber Pembelajaran


- Alat/ bahan : Contoh surat pribadi.
- Sumber pembelajaran : Buku Bahasa Indonesia kelas 6 Kelas VI SD/MI, halaman
85-87.

J. Penilaian
- Test tertulis.
- Perintah soal :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban singkat dan benar !


1. Apa yang membedakan antara surat resmi dan surat pribadi ?
2. Menulis surat pribadi pada kertas……
3. Menulis surat resmi pada kertas…….
4. Surat yang memliki nomor surat adalah surat…..
5. Berikan contoh yang termasuk surat pribadi !

Kriteria Penilaian
No. Kunci Jawaban Tes Tertulis Skor Nilai
kertas yang digunakan, bahasa yang dipakai, dan model
1 20
penulisan.
2 kertas polos/kertas polos bergaris 20
3 berkop atau bekepala surat 20
4 surat dinas / surat resmi 20
5 surat untuk teman, surat untuk saudara 20
Jumlah 100

Sidorejo, 24 Maret 2011


Mengetahui Mahasiswa,
Kepala SDN Sidorejo,

Aina, A.Ma. Pd. Mujiono


NIP. 19591201198202 2 006 NIM. 819642054

LEMBAR OBSERVASI

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/ Semester : VI/ II
Hari/ Tanggal : Kamis / 17 Maret 2011
Fokus Observasi : Meningkatkan Penguasaan Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V I
SD

No Aspek Yang Diobservasikan Kemunculan Komentar


Ada Tidak Ada
1 Apersepsi
a.Menyampaikan pertanyaan yang √ …………. ………………………………
berhubungan dengan materi IPA ………………………………
………………………………
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ …………. ………………………………
………………………………
3 Menulis judul meteri √ …………. …………………………
…………………………
4 Penggunaan metode mengajar yang …………………………
bervariasi : …………………………
a. Metode diskusi √ …………. …………………………
b. Metode tanya jawab √ …………. …………………………
c. Demonstrasi √ …………. …………………..
………………………………
5 Penggunaan alat peraga √ …………. ….
………………………….
6 Memberi pertanyaan kepada siswa √ …………. ………………………….
………………………………
7 Siswa menjawab pertanyaan dengan benar √ …………. ………………………………
………………………………
Memberikan penguatan ………………………………
8 √ …………. ………………………………
Guru menguasai materi …………………………
9 √ …………. ……………………...................
Pengelolaan kelas ...................................................
10 √ …………. ...................................................
Membimbing siswa, menyimpulkan materi ...................................................
11 √ …………. ...................................................
Evaluasi ......................................

12 √ …………

Mahasiswa, Supervisor II,

Mujiono Feri Ardianto, S.Pd.


NIM. 819640054 NIP. 198608122010011012

LEMBAR OBSERVASI

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/ Semester : VI/ II
Hari/ Tanggal : Kamis / 24 Maret 2011
Fokus Observasi : Meningkatkan Penguasaan Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V I
SD

Kemunculan
No Aspek Yang Diobservasikan Komentar
Ada Tidak Ada
1 Apersepsi
a.Menyampaikan pertanyaan yang √ …………. ………………………………
berhubungan dengan materi IPA ………………………………
………………………………
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ …………. ………………………………
………………………………
3 Menulis judul meteri √ …………. …………………………
…………………………
4 Penggunaan metode mengajar yang …………………………
bervariasi : …………………………
a. Metode diskusi √ …………. …………………………
b. Metode tanya jawab √ …………. …………………………
c. Demonstrasi √ …………. …………………..
………………………………
5 Penggunaan alat peraga √ …………. ….
………………………….
6 Memberi pertanyaan kepada siswa √ …………. ………………………….
………………………………
7 Siswa menjawab pertanyaan dengan benar √ …………. ………………………………
………………………………
Memberikan penguatan ………………………………
8 √ …………. ………………………………
Guru menguasai materi …………………………
9 √ …………. ……………………...................
Pengelolaan kelas ...................................................
10 √ …………. ...................................................
Membimbing siswa, menyimpulkan materi ...................................................
11 √ …………. ...................................................
Evaluasi ......................................

12 √ …………

Mahasiswa, Supervisor II,

Mujiono Feri Ardianto, S.Pd.


NIM. 819640054 NIP. 198608122010011012

JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2


MATA KULIAH PKP/PDGK 4501

Nama Mahasiswa : Mujiono


Mengajar di Kelas : VI
Sekolah : SD Negeri Sidorejo
Paraf
No Hari/ Tanggal Kegiatan Hasil/Komentar
Mahasiswa Supervisor 2
Kamis, Pelaksanaan
1 Kurang memuaskan
10-3-2011 pembelajaran
Lamis,
2 Pelaksanaan Perbaikan 1 Cuku baik
17-3-2011
Kamis,
3 Pelaksanaan Perbaikan 2 Baik
24-3-2011
Kamis,
4 APKG I Baik
17-3-2011
Kamis,
5 Observasi I Cukup baik
17-3-2011
Kamis
6 APKG II Baik
24-3-2011
Kamis,
7 Observasi II Baik
24-3-2011

Mengetahui Perjaya, 8 April 2011


Ka. UPBJJ-UT Palembang, Koordinator BBLBA, Supervisor 2,

Drs. Jamaludin, M.Si. Drs. Teguh, M.Pd. Feri Ardianto, S.Pd.


NIP 196607081991031003 NIP 195902081988031002 NIP 198608122010011012

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mijiono
NIM : 819462054
Program Studi : S I PGSD
Pokjar : Martapura

Menyatakan bahwa laporan mata kuliah PKP dengan judul :


“ Upaya Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Surat Melalui Metode Diskusi
Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VI SD Negeri Sidorejo Belitang Jaya
Kabupaten OKU Timur”
betul-betul dibuat oleh saya sendiri dan tidak plagiat/menyunting/menjiplak/mengcopy dari
laporan mata kuliah PKP mahasiswa lain. Jika dikemudian hari ditemukan bahwa laporan
yang saya buat ini bukan hasil karya sendiri, maka saya bersedia dituntut sesuai aturan yang
berlaku di Universitas Terbuka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tidak dalam keadaan
keterpaksaan.

Sidorejo, 8 April 2011


Yang Membuat Pernyataan,

Materai
Rp. 6000

Mujiono
NIM. 819642054

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA KELAS VI SD NEGERI
SIDOREJO KECAMATAN BELITANG JAYA
KABUPATEN OKU TIMUR
OLEH

MUJIONO
NIM. 819642054

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2011.1

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN 1


( RPP 1 )

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : VI / II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kopetensi
8, Mengungkapkan pikiran dan informasi secara tertulis dalam bentuk naskah pidato
resmi dan surat resmi.

B. Kompetensi Dasar
8.2.Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan yang dituju.

C. Indikator
1. Menyebutkan perbedaan bahasa surat resmi surat dengan surat pribadi.
2. Menunjukkan bagian-bagian surat resmi.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa mampu :
 Menyebutkan bagian-bagian surat resmi..
 Membedakan bahasa surat resmi dan surat pribadi.

E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Meningkatkan pemahaman siswa dalam menulis surat melalui penggunaan metode
diskusi pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

F. Materi Pembelajaran
Menulis surat resmi.

G. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal ± 5 menit.
- Apersepsi :
Tanya jawab tentang surat-surat resmi.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok
beranggotakan 4 orang.
- Guru menjelaskan cara kerja kelompok dan cara menyelesaikan tugas yang harus
diselesaikan.

b. Kegiatan Inti ± 50 menit.


1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang cara menulis surat resmi.
3. Siswa dengan bantuan guru menunjukkan bermacam-macam contah surat.
4. Guru membagikan LKS sebagai panduan kerja siswa.
5. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menyelasikan /mengerjakan
LKS.
6. Siswa berdiskusi dengan bimbingan guru.
7. Siswa mempresentasikan atau melaporkan hasil diskusi dengan temannya.
8. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok, siswa
mencatat pada buku pelajarannya masing-masing.

c. Kegiatan Akhir ± 15 menit.


1. Guru mengadakan refleksi, dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada
siswa tentang perbedaan surat pribadi dan surat resmi.
2. Guru memberikan soal evaluasi ( test tertulis ) terlampir.

I. Alat / Bahan / Sumber Pembelajaran


- Alat/ bahan : Contoh surat resmi.
- Sumber pembelajaran : Buku Bahasa Indonesia kelas 6 Kelas VI SD/MI, halaman
85-87.

J. Penilaian
- Test tertulis.
- Perintah soal :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban singkat dan benar !
1. Apa yang membedakan bahasa surat resmi dan surat pribadi ?
2. Sebutkan bagian-bagian surat resmi !
3. Apakah perbedaan surat resmi dan surat prinadi ?
4. Apakah kalimat yang biasa dipakai pembuka pada surat resmi ?

Kriteria Penilaian
No. Kunci Jawaban Tes Tertulis Skor Nilai
Surat resmi memakai bahasa Indonesia baku,
1 30
Surat pribadi memakai bahasa sendiri.
2 Kepala surat, nomor surat, isi surat, pengirim 30
3 Surat resmi menggunakan kertas berkop 30
4 Dengan hormat 10
Jumlah 100
Sidorejo, 17 Maret 2011
Supervisor II, Mahasiswa,

Feri Ardianto, S.Pd. Mujiono


NIP. 198608122010011012 NIM. 819642054

Mengetahui
Kepala SDN Sidorejo,

Aina, A.Ma.Pd.
NIP. 19591201198202 2 006

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN 2


( RPP 2)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas / Semester : VI / II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kopetensi
8, Mengungkapkan pikiran dan informasi secara tertulis dalam bentuk naskah pidato
resmi dan surat resmi.

B. Kompetensi Dasar
8.2.Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan yang dituju.

C. Indikator
1. Membedakan antara surat resmi surat dan surat pribadi.
2. Menunjukkan contoh surat pribadi.

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa mampu :
 Menyebutkan perbedaan antara surat resmi dan surat pribadi.
 Menyebutkan contohyang termasuk surat pribadi.

E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Meningkatkan pemahaman siswa dalam menulis surat melalui penggunaan metode
diskusi pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

F. Materi Pembelajaran
Menulis surat resmi dan surat pribadi.

G. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal ± 5 menit.
- Apersepsi :
Tanya jawab tentang surat-surat resmi.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok
beranggotakan 4 orang.
- Guru menjelaskan cara kerja kelompok dan cara menyelesaikan tugas yang harus
diselesaikan.
b. Kegiatan Inti ± 50 menit.
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang perbedaan menulis surat resmi.
2. Siswa dengan bantuan guru menunjukkan bermacam-macam contah surat.
3. Guru membagikan LKS sebagai panduan kerja siswa.
4. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menyelasikan /mengerjakan
LKS.
5. Siswa berdiskusi dengan bimbingan guru.
6. Siswa mempresentasikan atau melaporkan hasil diskusi dengan temannya.
7. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan hasil diskusi kelompok, siswa
mencatat pada buku pelajarannya masing-masing.
c. Kegiatan Akhir ± 15 menit.
1. Guru mengadakan refleksi, dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada
siswa tentang perbedaan penulisan surat pribadi dan surat resmi.
2. Guru memberikan soal evaluasi ( test tertulis ) terlampir.

I. Alat / Bahan / Sumber Pembelajaran


- Alat/ bahan : Contoh surat pribadi.
- Sumber pembelajaran : Buku Bahasa Indonesia kelas 6 Kelas VI SD/MI, halaman
85-87.

J. Penilaian
- Test tertulis.
- Perintah soal :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban singkat dan benar !


1. Apa yang membedakan antara surat resmi dan surat pribadi ?
2. Menulis surat pribadi pada kertas……
3. Menulis surat resmi pada kertas…….
4. Surat yang memliki nomor surat adalah surat…..
5. Berikan contoh yang termasuk surat pribadi !

Kriteria Penilaian
No. Kunci Jawaban Tes Tertulis Skor Nilai
kertas yang digunakan, bahasa yang dipakai, dan model
1 20
penulisan.
2 kertas polos/kertas polos bergaris 20
3 berkop atau bekepala surat 20
4 surat dinas / surat resmi 20
5 surat untuk teman, surat untuk saudara 20
Jumlah 100

Sidorejo, 24 Maret 2011


Supervisor II, Mahasiswa,
Feri Ardianto, S.Pd. Mujiono
NIP. 198608122010011012 NIM. 819642054

Mengetahui
Kepala SDN Sidorejo,

Aina, A.Ma.Pd.
NIP. 19591201198202 2 006

Anda mungkin juga menyukai