Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

TATA TERTIB MUSYAWARAH AMBALAN I PESERTA, PENINJAU, DAN PENINJAU LUAR BIASA
AMBALAN NAGA BRISANG – PUTRI KEMBANG DADAR Pasal 4
GUGUS DEPAN 13.109-13.110 Peserta MUSAM I adalah Anggota Ambalan Naga Brisang-Putri Kembang Dadar.
SMA NEGERI 1 BELITANG
2018 Pasal 5
Peninjau MUSAM I adalah Tamu Ambalan, Calon Anggota, dan Purna Ambalan.
BAB I
KETENTUAN DASAR Pasal 6
Pasal 1 Peninjau Luar Biasa adalah Pembina dan Anggota Majelis Pembimbing.
1) Musyawarah Ambalan ke-1 yang selanjutnya disebut MUSAM I merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi dalam ambalan SMA Negeri 1 BELIATNG. BAB V
2) Kedaulatan sepenuhnya berada di tangan peserta MUSAM dan dilaksanakan HAK DAN KEWAJIBAN
dalam Musyawarah Ambalan. Pasal 7
Hak
BAB II 1) Peserta dan Peninjau Luar Biasa MUSAM I berhak untuk:
DASAR a. berbicara, mengeluarkan pendapat, pertanyaan ataupun usulan, setelah
Pasal 2 mendapat ijin dari pimpinan sidang.
1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. b. Memilih dan dipilih.
2) Surat Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 080 tahun 1988 tentang Pola 2) Peninjau hanya berhak untuk berbicara, mengeluarkan pendapat, pertanyaan
dan Mekanisme Pembinaan Penegak dan Pandega. atau usul setelah mendapat ijin dari pimpinan sidang.
3) Pra-Musyawarah Ambalan ke-1.
Pasal 8
BAB III Kewajiban
TUGAS DAN WEWENANG 1) Peserta, Peninjau, dan Peninjau Luar Biasa berkewajiban untuk mentaati dan
Pasal 3 menjunjung tinggi tata tertib demi kelancaran MUSAM I.
MUSAM I mempunyai tugas dan wewenang: 2) Peserta MUSAM I berkewajiban untuk memakai seragam pramuka.
1) Mendengar dan mengevaluasi laporan pertanggungjawaban Dewan Ambalan 3) Peninjau dan Peninjau Luar Biasa berkewajiban untuk memakai atribut,
Sementara. identitas pramuka, dan atau identitas ambalan.
2) Menyusun serta menetapkan program kerja dan kebijakan organisasi ambalan
periode 2018-2019 BAB VI
3) Menyusun Adat Ambalan periode 2018-2019. PIMPINAN SIDANG, QUORUM, DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
4) Memilih dan mengangkat Ketua Dewan Ambalan Naga Brisang-Putri Pasal 9
Kembang Dadat dan Pemangku Adat periode 2018-2019. Presidium
1) Sidang-sidang pleno dipimpin oleh presidium.
2) Sebelum terbentuk presidium, sidang dipimpin oleh Sangga Kerja.
3) Presidium beranggotakan tiga orang dengan susunan: Pasal 12
a. Seorang ketua merangkap anggota. Pengambilan Keputusan
b. Seorang penulis merangkap anggota. 1) Keputusan MUSAM I dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
c. Seorang anggota. 2) Jika ayat 1 tidak tercapai maka dilakukan lobby.
4) Presidium dipilih dari dan mewakili: 3) Jika ayat 2 tidak tercapai maka dilakukan votting (berdasarkan suara
a. Seorang utusan Dewan Ambalan Sementara terbanyak).
b. Seorang utusan Ambalan Naga Brisang.
c. Seorang utusan Ambalan Putri Kembang Dadar. BAB VII
5) Presidium dipilih dari dan oleh peserta MUSAM I dengan musyawarah untuk RISALAH SIDANG
mufakat, dan bila tidak tercapai mufakat dipilih dengan suara terbanyak. Pasal 13
Untuk setiap sidang pleno dibuat risalah rapat yang berisi:
Pasal 10 a. Hari, tanggal, jam permulaan dan penutupan sidang.
Komisi dan Pimpinan Komisi b. Tempat pelaksanaan.
1) Sidang dalam komisi MUSAM I terdiri dari: c. Pimpinan sidang
a. Komisi A membahas mengenai Kebijakan Organisasi. d. Kesimpulan dan keputusan
b. Komisi B membahas mengenai Program Kerja Dewan Ambalan periode e. Keterangan lain yang dianggap perlu.
2018-2019.
c. Komisi C membahas Adat Ambalan. BAB VIII
2) Peserta sidang komisi adalah peserta, peninjau, dan peninjau luar biasa PEMBENTUKAN DEWAN AMBALAN
MUSAM I. Pasal 14
3) Pimpinan sidang komisi di pilih dari dan oleh anggota sidang komisi masing- Dewan Ambalan
masing. 1) Dewan Ambalan dibentuk oleh Ketua Ambalan Bujang Berangai-Dewi Hitam
4) Pimpinan sidang komisi terdiri dari seorang ketua merangkap anggota, seorang Manis dengan berkoordinasi dengan pembina Gugus Depan.
penulis merangkap anggota, dan seorang anggota lainnya. 2) Usulan pengesahan dilakukan oleh Presidium MUSAM I terpilih kepada Ketua
5) Anggota komisi ditetapkan secara proporsional oleh presidium setelah Majelis Pembimbing Gugus.
mendengar usulan peserta MUSAM I.
6) Presidium dapat hadir dalam sidang komisi untuk koordinasi. Pasal 15
7) Setiap komisi melaporkan hasil pembahasan kepada sidang pleno kemudian Pemilihan Ketua Ambalan Naga Brisang-Putri Kembang Dadar dan Pemangku Adat
diflurkan kepada forum setelah disepakati kemudian disahkan oleh presidium. 1) Pemilihan Ketua Ambalan Naga Brisang-Putri Kembang Dadar dilakukan
dengan sidang pleno dengan musyawarah mufakat.
Pasal 11 2) Ketua Ambalan terdiri dari satu orang putra dan satu orang putri anggota
Quorum ambalan Naga Brisang – Putri Kembang Dadar yang dipilih oleh peserta
1) Sidang pleno MUSAM I dinyatakan sah apabila dihadiri 2/3 jumlah peserta MUSAM I.
yang hadir pada sesi sebelumnya. 3) Pemangku Adat terdiri dari satu orang putra dan putri anggota Ambalan Naga
2) Jika quorum tidak tercapai, maka sidang ditunda selama 2x5 menit dan Brisang- Putri Kembang Dadar yang dipilih oleh peserta MUSAM I.
sesudahnya dinyatakan sah. 4) Ketua Ambalan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
a. Terdaftar aktif sebagai peserta MUSAM I. BAB IX
b. Anggota Ambalan yang aktif selama minimal 8 bulan. SANGSI
c. Tidak melanggar adat ambalan. Pasal 17
d. Mencalonkan diri dan atau dicalonkan oleh peserta MUSAM I. 1) Apabila peserta tidak mengikuti 2 sesi dalam MUSAM I maka gugur hak
e. Menyatakan kesediaan secara lisan untuk dicalonkan menjadi ketua pilihnya.
ambalan. 2) Pimpinan sidang berhak menegur peserta sidang apabila melanggar tata tertib.
f. Menyampaikan visi dan misi di depan peserta MUSAM I. 3) Setelah tiga kali teguran, pimpinan sidang berhak mengeluarkan peserta sidang
5) Pemangku Adat harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut. dengan seijin forum.
a. Terdaftar aktif sebagai peserta MUSAM I.
b. Anggota Ambalan yang aktif selama minimal 1 tahun. BAB X
c. Tidak melanggar adat. LAIN-LAIN
d. Mencalonkan diri dan atau dicalonkan oleh peserta MUSAM I. Pasal 18
e. Pernah menjadi Dewan Ambalan Sementara. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini ditentukan oleh presidium
f. Menyatakan kesediaan secara lisan untuk dicalonkan sebagai Pemangku sidang dengan persetujuan peserta sidang.
Adat.
g. Menyampaikan visi dan misi di depan peserta MUSAM I. Pasal 19
6) Mekanisme pemilihan ketua Ambalan dan Pemangku Adat adalah sebagai Tata tertib ini berlaku sejak ditetapkan.
berikut.
a. Ketua Ambalan dan Pemangku Adat dipilih melalui musyawarah mufakat.
b. 1. Jika poin a tidak tercapai, maka dilakukan votting tertutup. Ditetapkan di :
2. Kertas suara dinyatakan sah jika terdapat stempel Gugus Depan serta
mencantumkan nama 1 (satu) calon putera dan puteri. Pada Tanggal :
3. Jika menyimpang dari poin b2 ayat ini maka kertas suara dinyatakan Pada Pukul :
tidak sah.
c. Setiap pemilih wajib mengumpulkan kertas suaranya.
PIMPINAN SIDANG
Pasal 16
Ketua Ambalan dan Pemangku Adat Pimpinan Sidang II Pimpinan Sidang I Pimpinan Sidang III
1) Ketua Ambalan dan Pemangku Adat bertugas menyusun Anggota Naga
Brisang-Putri Kembang Dadar dalam jangka waktu 2x24 jam sejak ditetapkan.
2) Penyusunan Dewan Ambalan harus memperhatikan Ketentuan Adat Ambalan.
RESTU FAMILIO NDANG SUPRIYATNA RAMADHANI AUDI PRATAMA

Anda mungkin juga menyukai