KETENTUAN UMUM Orang). Pasal 1 B. Peninjau 1. Musyawarah Daerah Ikatan Mahasiswa 1. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Muhammadiyah tahun 2022 yang 2. Pimpinan Organisasi Otonom selanjutnya dalam tata tertib ini disebut Muhammadiyah tingkat Provinsi MUSYDA adalah permusyawaratan 3. Mereka yang diundang oleh Dewan tertinggi yang dilaksanakan oleh dan atas Pimpinan Daerah. tanggung jawab Dewan Pimpinan Daerah ( ART IMM BAB V pasal 22 ayat 1) Pasal 4
BAB II Peserta penuh dan peninjau MUSYDA harus
ACARA POKOK MUSYAWARAH mendapat surat mandat dari Pimpinan yang DAERAH mengutusnya. Pasal 2 1. Laporan Dewan Pimpinan Daerah BAB IV tentang : HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA a. Kebijakan Dewan Pimpinan Daerah MUSYDA b. Organisasi Pasal 5 c. Keuangan d. Pelaksanaan keputusan Muktamar, 1. Peserta Musyda berhak Menyatakan Tanwir, Musyda serta intruksi dan pendapat, memilih, dan dipilih serta ketentuan Dewan Pimpinan Pusat memiliki hak 1 suara. 2. Penyusunan program IMM periode 2. Peninjau Musyda berhak menyatakan berikutnya Pendapat. 3. Memilih Ketua Umum dan Formatur Pasal 6 Dewan Pimpinan Daerah serta menetapkan personalia. 1. Pertanyaan dan pendapat yang diajukan 4. Masalah-masalah umum IMM yang harus disusun secara singkat untuk bersifat Urgent dalam daerah disampaikan melalui pimpinan sidang. 5. Rekomendasi 2. Apabila dipandang perlu, bentuk isi dan sifat pertanyaan atau pendapat dapat dijelaskan oleh pimpinan sidang. BAB III 3. Pimpinan sidang dapat mengambil ANGGOTA-ANGGOTA MUSYDA kesimpulan atas pertanyaan atau Pasal 3 pendapat itu 1. MUSYDA dihadiri oleh peserta Penuh Pasal 7 dan peninjau. 2. Peserta MUSYDA adalah : 1. Setiap peserta penuh harus menjadi A. Peserta penuh. anggota salah satu komisi MUSYDA. 1. BPH DEWAN PIMPINAN DAERAH 2. Setiap peninjau berhak menjadi salah IMM RIAU satu komisi MUSYDA. 2. Wakil Pimpinan Cabang Masing-masing (4 Orang). 3. Jumlah anggota masing-masing komisi 3. Wakil Pimpinan Komisariat Masing- disusun secara proporsional masing (2 Orang). 4. Setiap anggota MUSYDA wajib Formatur sampai terbentuknya mematuhi semua peraturan yang pimpinan. dikeluarkan oleh Panitia Pelaksana serta 3. Panitia Pelaksana MUSYDA dibentuk berkewajiban memenuhi semua Oleh DEWAN PIMPINAN DAERAH IMM ketentuan yang diatur dalam Tata Tertib yang menyiapkan teknis ini. penyelenggaraan MUSYDA agar berjalan lancar, tertib dan sukses. BAB V ALAT-ALAT KELENGKAPAN Pasal 11 MUSYDA Pasal 8 1. Pimpinan sidang pleno MUSYDA dipilih oleh peserta MUSYDA yang berjumlah 3 Alat-alat kelengkapan MUSYDA terdiri orang secara kolektif dari : 2. Pimpinan sidang MUSYDA dalam tiap 1. Pimpinan MUSYDA persidangan didampingi oleh pimpinan 2. Panitia Pengarah (SC) MUSYDA 3. Panitia Pemilihan 3. Pimpinan sidang pleno bertugas 4. Panitia Pelaksana memimpin seluruh sidang pleno 5. Pimpinan Sidang Pleno MUSYDA. 6. Komisi-komisi MUSYDA. 7. Tim Perumus hasil Persidangan Pasal 12 8. Calon Ketua UMUM 9. Calon Formatur 1. Komisi MUSYDA (dibentuk sesuai dengan kebutuhan berdasarkan Pasal 9 keputusan sidang pleno komisi MUSYDA) bertugas membahas materi 1. Pimpinan MUSYDA adalah DEWAN yang menjadi pokok bahasan masing- PIMPINAN DAERAH IMM masing komisi dan melaporkan hasilnya pada sidang pleno. 2. Pimpinan MUSYDA bertugas : 2. MUSYDA dapat membentuk komisi a. Menjaga ketertiban, kelancaran dan khusus apabila diperlukan. kesuksesan MUSYDA 3. Pimpinan sidang komisi dipilih dari dan b. Menjaga suasana kebersamaan di oleh anggota komisi dalam MUSYDA. Pasal 13 Pasal 10 Komisi-komisi MUSYDA terdiri dari : 1. Panitia Pengarah MUSYDA dibentuk a. Program Kerja berdasarkan Oleh DEWAN PIMPINAN b. Rekomendasi DAERAH IMM yang bertugas menyiapkan dan menyerahkan materi Pasal 14 yang akan dibahas dan disahkan dalam MUSYDA. 1. Tim perumus hasil persidangan 2. Panitia Pemilihan dibentuk Oleh MUSYDA adalah suatu tim yang dipilih DEWAN PIMPINAN DAERAH IMM oleh anggota komisi yang bersangkutan yang bertugas meneliti dan menyeleksi atas persetujuan sidang komisi tersebut. persyaratan calon ketua umum dan calon 2. Tim perumus hasil persidangan komisi- komisi bertugas merumuskan hasil-hasil persidangan komisi dan disampaikan 1. Sebelum berbicara, setiap juru bicara hasilnya disidang pleno. mendaftarkan diri pada pimpinan sidang 2. Juru bicara yang belum mendaftarkan BAB VI tidak berhak berbicara kecuali bila MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT menurut pimpinan sidang dan alasan- Pasal 15 alasan yang dapat Musyawarah dan rapat-rapat MUSYDA dipertanggungjawabkan. terdiri : 3. Untuk efesiensi waktu, maka setiap juru 1. Sidang Rancangan tata tertib bicara hendaknya langsung pada pokok 2. Laporan pertanggung jawaban persoalannya dan disampaikan secara 3. Sidang komisi singkat dan jelas. 4. Pemilihan Ketua Umum dan Formatur Pasal 19 Pasal 16 Setiap utusan dapat menyampaikan interupsi 1. Pimpinan sidang terdiri dari seorang untuk : ketua, seorang sekretaris dan seorang 1. Meminta penjelasan tentang duduk anggota perkara yang sebenarnya tentang 2. Pimpinan sidang merupakan satu masalah yang dibicarakan. kesatuan kolektif pimpinan 2. Mengajukan usul prosedur mengenai 3. Pimpinan sidang berkewajiban : soal yang sedang dibicarakan a. Memimpin persidangan agar tetap 3. Memberikan penjelasan tentang masalah dalam suasana kebersamaan yang dibicarakan sehingga dapat berjalan lancar dan 4. Mengajukan keberatan terhadap materi tertib. yang dibicarakan diluar masalah- b. Berusaha mempertemukan pendapat, masalah yang sedang dibahas. menyimpulkan pembicaraan, persoalan pada proporsinya, serta Pasal 20 meluruskan pembicaraan sesuai dengan acara persidangan. 1. Apabila juru bicara menyimpang dari pokok pembicaraan maka pimpinan BAB VII sidang dapat memperingatkan dan TATA CARA BERBICARA meminta supaya kembali kepada pokok Pasal 17 permasalahan. 2. Apabila juru bicara dalam berbicara 1. Ketentuan mengenai waktu dan lamanya menggunakan kata-kata yang juru bicara berbicara diatur oleh menyinggung pribadi seorang atau pimpinan sidang menganjurkan melakukan perbuatan- 2. Bila juru bicara berbicara melampaui perbuatan yang bertentangan dengan batas waktu yang ditetapkan, pimpinan hukum, maka pimpinan sidang dapat sidang mengingatkan pembicara agar memberikan nasehat dan mengakhiri pembicaraannya dan memperingatkan agar pembicara pembicara harus menataati peringatan menaati tata tertib serta menarik kembali tersebut. kata-kata yang menyebabkan ia diberi peringatan. Pasal 18 BAB VIII QUORUM DAN TATA CARA 3 Penyampaian suara dilakukan peserta PENGAMBILAN KEPUTUSAN untuk menyatakan sikap setuju, menolak Pasal 21 dan/atau abstain (WO) dilakukan secara lisan, mengacungkan tangan, berdiri atau 1. Sidang pleno MUSYDA dinyatakan sah tertulis. apabila dihadiri oleh 2/3 jumlah peserta 4 Pengambilan keputusan berdasarkan 2. Dalam hal pemilihan pimpinan, sidang suara terbanyak dilakukan dengan pleno MUSYDA dihadiri oleh lebih dari mengadakan perhitungan secara 2/3 jumlah peserta langsung. 5 Khusus pemilihan Ketua Umum atau Pasal 22 Formatur dilakukan secara tertulis bebas dan rahasia. 1. Setiap sidang pleno dinyatakan Quorum seperti disebutkan dalam pasal 21 ayat 1 tata tertib ini. Ditetapkan di : Pekanbaru 2. Apabila Quorum sebagaimana yang Pada tgl : Februari 2022 dimaksud pada ayat 1 diatas tidak tercapai maka sidang dapat ditunda paling banyak dua kali dengan selang PIMPINAN waktu paling lama 30 menit. 3. Apabila setelah 2 kali penundaan, seperti Ketua Sekretaris yang dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 diatas masih juga belum tercapai quorum, maka sidang dapat dilanjutkan dan dianggap sah (memenuhi quorum) Yengki Mahendra Bambang Purniarso dan dapat mengambil keputusan. Anggota Pasal 23
Pengambilan keputusan diusahakan secara
musyawarah mufakat dan apabila hal ini Herman Azhar tidak mungkin maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
Pasal 24
1. Pengambilan keputusan berdasarkan
suara terbanyak adalah sah apabila: a. Diambil dalam sidang yang memenuhi Quorum b. Disetujui oleh lebih dari 2/3 peserta yang hadir memenuhi quorum 2 Apabila dalam mengambil keputusan berdasarkan suara terbanyak diperoleh hasil yang sama, maka pemungutan suara diulang paling banyak dua kali