Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN

TATA TERTIB MUSDA


PERIODE 2021 - 2026

MUSYAWARAH DAERAH III


PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA (PPNI)
KABUPATEN PELALAWAN
TATA TERTIB MUSYAWARAH DAERAH
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
PELALAWAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Musyawarah Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia merupakan pemegang kekuasaan


tertinggi
2. Persatuan Perawat Nasional Indonesia di tingkat Pengurus Daerah yang selanjutnya dalam
tata tertib ini disebut MUSDA.
3. Kedaulatan organisasi ada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MUSDA.
4. MUSDA dalam melaksanakan tugasnya berlandaskan pada peraturan dan ketentuan yang
berlaku.
5. Peserta MUSDA terdiri dari Utusan dan Peninjau.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 2

1. Mengesahkan jadwal acara dan tata tertib MUSDA.


2. Memilih dan Mengesahkan Pimpinan MUSDA.
3. Menyempurnakan dan atau mcnetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Organisasi, garis-garis besar program kerja Organisasi dan Rekomendasi.
4. Menelaah pertanggung jawaban Pengurus DPD Kabupaten Pelalawan mengenai pelaksanaan
hasil MUSDA sebelumnya.
5. Memilih dan Melantik Ketua Pengurus DPD Kabupaten Pelalawan terpilih.
6. Menunjuk Ketua Pengurus DPD Kabupaten Pelalawan terpilih sebagai Ketua Tim Formatur.
7. Memilih Anggota Tim Formatur.
8. Memberikan Mandat kepada Tim Formatur untuk melengkapi Personel Pengurus Kabupaten ,
Dewan Pertimbangan Pengurus Kabupaten dan Mejelis Kehormatan Etik Keperawatan
Pengurus Kabupaten.
9. Memberikan mandat kepada Ketua Pengurus Kabupaten terpilih untuk melantik Pengurus
Kabupaten, Dewan Pertimbangan Pengurus Kabupaten, Majelis Kehormatan Etik
Keperawatan Pengurus Kabupaten Pelalawan.

BAB III
PESERTA MUSYAWARAH DAERAH

Pasal 3

1. Peserta MUSDA terdiri dari Utusan dan Peninjau.


2. Utusan wajib dibuktikan dengan surat mandat sebagai utusan dari ketua komisariat.

Pasal 4

1. Utusan MUSDA terdiri :


a. Utusan Dewan Pengurus Daerah Kabupaten 3 (tiga) orang
b. Utusan Dewan Pertimbangan 1 (satu) orang
c. Utusan Pengurus Komisariat 3 (tiga) orang

2. Peninjau MUSDA terdiri :


a. Pengurus Kab/Kota
b. Pengurus Komisariat
c. Dewan Pertimbangan
d. Pengurus Majelis Kehormatan Etik Keperawatan
e. Pengurus Ikatan/Himpunan di luar utusan
f. Undangan lain yang berminat menghadiri MUSDA

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA

Pasal 5
HAK PESERTA

1. Utusan memiliki hak dipilih dan memilih


2. Peninjau tidak memiliki hak dipilih dan memilih
3. Utusan maupun Peninjau berhak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tertulis
4. Peserta berhak mendapatkan MUSDA Kit dan Akomodasi selama acara MUSDA
berlangsung.

Pasal 6
KEWAJIBAN

1. Setiap utusan diwajibkan mendaftarkan diri kepada Panitia Pelaksana (OC) dengan
memberikan surat mandat dan wajib memiliki KTA / NIRA Nasional.
2. Setiap peserta diwajibkan mengisi daftar hadir setiap acara MUSDA.
3. Setiap peserta diwajibkan menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya
MUSDA.
4. Setiap peserta berkewajiban mematuhi dan taat pada tata tertib MUSDA.
BAB V
HAK BICARA DAN HAK SUARA

Pasal 7
HAK BICARA

1. Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat atau pertimbangan baik secara lisan
maupun tertulis.
2. Semua peserta mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta
3. Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya, disampaikan melalui pimpinan
sidang, apabila tidak melalui pimpinan sidang tidak perlu ditanggapi.

Pasal 8
HAK SUARA

1. Hak suara adalah hak untuk mengambil keputusan, baik melalui musyawarah mufakat
maupun melalui voting.
2. Utusan Pengurus Kabupaten/Kota memiliki 3 (tiga) suara untuk setiap Pengurus Komisariat.
3. Utusan Pengurus DPD Kabupaten Pelalawan memiliki hak suara 3 (tiga) suara Pengurus DPD
Kabupaten dan 1 (satu) Dewan Pertimbangan.
4. Kolegium, Ikatan dan Himpunan memiliki hak suara masing-masing 1 (satu).
5. Peninjau tidak memiliki hak suara.
6. Pengurus DPD setelah Demisioner, tetapi memperoleh mandat sebagai utusan tetap memiliki
hak suara.

Pasal 9
TATA CARA MENYAMPAIKAN PENDAPAT

1. Dalam menyampaikan pendapat atau pertimbangan setiap peserta terlebih dahulu meminta
izin kepada pimpinan sidang.
2. Apabila pimpinan sidang rnemberikan izin, peserta bersangkutan baru diperkenankan
menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya.
3. Lamanya penyampaian pendapat atau pertimbangan secara lisan dibatasi maksimal 3 (tiga)
menit.
4. Apabila seseorang menyampaikan pendapat atau pertimbangan melebihi waktu 3 (tiga) menit,
pimpinan sidang berwenang untuk menghentikannya.
5. Apabila dan atau pertimbangannya, yang bersangkutan berhak meminta klarifikasi ulang dari
pimpinan sidang ataupun dari peserta lain setelah sebelumnya diizinkan oleh pimpinan sidang.

BAB VI
ALAT-ALAT KELENGKAPAN MUSDA

Pasal 10

Alat kelengkapan MUSDA terdiri dari


1. Pimpinan MUSDA
2. Sidang Paripurna
3. Sidang Komisi
4. Tim Perumus
5. Formatur

Pasal 11
PIMPINAN MUSDA

1. MUSDA dipimpin oleh Pimpinan MUSDA


2. Pimpinan MUSDA terdiri dari seorang Ketua merangkap Anggota dan 4 (empat) orang
Anggota.
3. Komponen Pimpinan MUSDA terdiri dari perwakilan Pengurus DAERAH, Pengurus DPD
Kabupaten PELALAWAN dan Kabupaten/Kota/Komisariat.
4. Pimpinan MUSDA dipilih dan di sahkan dalam sidang Paripurna II MUSDA.
5. Penentuan komposisi dan pembagian tugas diantara unsur-unsur Pimpinan MUSDA
ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara Anggota Pimpinan MUSDA.
6. Pimpinan MUSDA berwenang dan berkewajiban :
a. Memimpin sidang-sidang MUSDA, kecuali Sidang Paripurna I dan Sidang Paripurna II
dipimpin oleh pengurus Daerah DPD Kabupaten Pelalawan PPNI.
b. Menjaga kelancaran dan ketertiban MUSDA
c. Ketua kabupaten dilantik Ketua Provinsi
7. Apabila Ketua PPNI Kabupaten Pelalawan terpilih telah dilantik, pimpinan MUSDA tidak
berfungsi lagi dan tidak memiliki kekuatan hukum. Acara selanjutnya diserahkan kepada Ketua
DPD PPNI Kabupaten PELALAWAN terpilih periode 2021-2026.

Pasal 12
SIDANG PARIPURNA

1. Sidang Paripurna adalah sidang MUSDA yang membahas :


a. Tata tertib dan jadwal MUSDA
b. Pemilihan Pimpinan MUSDA
c. Penyampaian Laporan pertanggung jawaban Pengurus Kabupaten Pelalawan periode 2015-
2020
d. Hasil-hasil sidang Komisi
e. Pemilihan Ketua DPD PPNI Kabupaten Pelalawan
f. Pembentukan Formatur
g. Pemilihan tempat MUSDA
h. Pelantikan Ketua DPD PPNI Kabupaten Pelalawan
2. Sidang Paripurna dipimpin oleh Pimpinan MUSDA

Pasal 13
SIDANG KOMISI

1. MUSDA dapat membentuk Komisi/Sub Komisi sesuai dengan kebutuhan.


2. Setiap peserta MUSDA wajib menjadi salah satu Anggota Komisi, kecuali Pimpinan
MUSDA.
3. Pimpinan Komisi terdiri dari seorang Ketua merangkap Anggota, seorang Sekretaris
merangkap Anggota dan seorang Anggota.
4. Pimpinan Komisi dipilih dari dan oleh Anggota Komisi.
5. Komisi bertugas membahas materi dan mengambil keputusan terkait pokok pembahasan
Komisi yang menjadi bidang tugasnya.
6. Laporan komisi disusun oleh Pimpinan Komisi dengan memperhatikan masukan dan saran
anggota pada sidang Komisi.
7. Laporan/hasil Sidang Komisi disampaikan pada Sidang Paripurna untuk mendapatkan
pembahasan dan pengesahan.
8. Apabila Komisi telah menyampaikan laporannya dan sudah mendapatkan
persctujuan/pengesahan Sidang Paripurna, maka secara otornatis komisi tidak berfungsi lagi dan
tidak memiliki kekuatan hukum.

Pasal 14
TIM PERUMUS

1. Panitia perumus dapat dibentuk untuk melakukan tugas-tugas perumusan hasil MUSDA.
2. Panitia Perumus dibentuk oleh Pimpinan MUSDA dengan persetujuan MUSDA.
3. Panitia Perumus wajib menyelesaikan tugasnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
sejak tanggal ditetapkan.
4. Panitia Perumus bertanggung jawab kepada Pengurus Pengurus DPD Kabupaten
PELALAWAN Periode 2021-2026.
5. Apabila Panitia Perumus telah menyampaikan basil kerjanya kepada pengurus DPD
Kabupaten PELALAWAN, maka status panitia Perumus secara otomatis tidak berfungsi lagi dan
tidak memiliki kekuatan hukum.

Pasal 15
TIM FORMATUR

1. Tim Formatur bertugas menyusun kepengurusan lengkap Pengurus DPD PPNI Kabupaten
PELALAWAN, Dewan Pertimbangan DPD PPNI Kabupaten PELALAWAN dan Majelis
Kehormatan Etik Keperawatan DPD PPNI Kabupaten PELALAWAN.
2. Tim Formatur diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya selama 14 hari kalender
sejak tanggal ditetapkan.
3. Anggota formatur terdiri dari 9 (sembilan) orang,
a. Ketua DPD PPNI Kabupaten PELALAWAN terpilih sekaligus Ketua TIM Formatur
b. 3 (tiga) pengurus DPD PPNI Kabupaten PELALAWAN periode 2015-2020
c. 6 (enam) orang unsur Pengurus Komisariat,
d. 1 (satu) orang mantan Dewan Pertimbangan Pusat Periode 2015-2020.
4. Ketua Formatur adalah ketua DPD PPNI Kabupaten PELALAWAN terpilih.
5. Apabila tugas Formatur telah selesai dan atau melewati Batas akhir masa tugasnya, secara
otomatis formatur tidak berftmgsi lagi dan tidak mempunyai kekuatan hukum, tugas selanjutnya
menjadi tugas dan tanggung jawab Ketua DPD PPNI Kabupaten PELALAWAN terpilih.
BAB VII
KUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 16
KUORUM

1. Sidang Paripurna dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah peserta
MUSDA yang terdaftar pada panitia.
2. Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah anggota
komisi yang telah terdaftar pada panitia.
3. Apabila sidang tidak mencapai kuorum seperti ayat 1) dan 2), sidang ditunda sampai 2 (dua)
kali 10 (sepuluh) menit.
4. Apabila sampai 2 (dua) kali penundaan masih belum tercapai kuorum, maka Pimpinan
MUSDA mempunyai kewenangan menyatakan sah Sidang tersebut atas persetujuan peserta
MUSDA.

Pasal 17
TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan melalui musyawarah untuk mufakat.


2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dapat dilakukan
dengan cara voting.
3. Pengambilan keputusan untuk pemilihan ketua Umum dapat dilakukan melalui voting

BAB IX
PERSYARATAN & TATACARA PEMILIHAN KETUA UMUM,
PEMBENTUKAN DEWAN PERTIMBANGAN PUSAT DAN MAJELIS
KEHORMATAN ETIK KEPERAWATAN

Pasal 18

Persyaratan Calon Ketua Pengurus DPD PPNI Kabupaten PELALAWAN, calon Ketua harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Anggota PPNI
2. Pernah menjadi Pengurus PPNI minimal di tingkat Komisariat
3. Menandatangani Surat Pernyataan Kesediaan menjadi calon Ketua Pengurus DPD
PPNI Kabupaten PELALAWAN.
4. Wawasan Luas dengan komitmen yang tinggi terhadap Organisasi dan Profesi
5. Bekerja dan atau berdomisili di Kabupaten Pelalawan
6. Memiliki komitmen yang kuat terhadap perjuangan terhadap Profesi Keperawatan
(implementasi Undang-Undang R.I Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan )
7. Berintegritas dan memiliki rekam jejak yang baik
8. Memiliki latar belakang pendidikan minimal Diploma III Keperawatan

Pasal 19
TATA CARA PEMILIIIAN KETUA UMUM PENGURUS KABUPATEN

1. Pemilihan Ketua Pengurus Kabupaten PELALAWAN dilaksanakan dengan 2 (dua) tahap,


yaitu tahap pemilihan bakal calon dan pemilihan Ketua DPD PPNI Kabupaten PELALAWAN.
2. Seorang bakal calon berhak maju kedalam pemilihan calon ketua DPD PPNI Kabupaten
PELALAWAN apabila mendapatkan minimal 3 (tiga) dukungan dari hasil penjaringan.
3. Pada putaran pertama Setiap Komisariat hanya boleh mencalonkan 1 (satu) nama bakal calon
DPD PPNI Kabupaten PELALAWAN
4. Apabila bakal calon lebih dari 2 (dua) orang, pemilihan dilakukan dengan 2 (dua) putaran.
5. Bakal calon memenuhi syarat berhak maju ke putaran berikutnya
6. Setiap calon berkewajiban menyampaikan Komitmen Organisasi maksimal selama 10
(sepuluh) menit di depan peserta MUSDA.
7. Setiap calon selesai menyampaikan Komitmen Organisasi harus mengikuti debat calon secara
panel di depan peserta MUSDA
8. Ketua terpilih adalah peraih suara terbanyak
9. Apabila dalam pemilihan calon Ketua DPD PPNI Kabupaten PELALAWANternyata hanya
ada 1 (satu) calon, maka calon tersebut dapat langsung terpilih secara aklamasi.

Pasal 20
PEMBENTUKAN DEWAN PERTIMBANGAN

Untuk menyusun Personalia Dewan Pertimbangan dilaksanakan oleh TIM Formatur

Pasal 21
PEMBENTUKAN MAJELIS KEHORMATAN ETIK KEPERAWATAN

Untuk menyusun personalia Majelis Kehormatan Etik Keperawatan Nasional dilaksanakan oleh Tim
Formatur.

BAB IX
PENUTUP

Pasal 22

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini diputuskan oleh MUSDA sepanjang
tidak bertentangan dengan AD/ART
2. Apabila dalam Musyawarah terjadi perbedaan pendapat yang tidak bisa diselesaikan, maka
keputusan akhir dikembalikan kepada AD/ART
Pasal 23

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : PELALAWAN
Pada tanggal :

PIMPINAN MUSYAWARAH DAERAH


PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
KABUPATEN PELALAWAN

Ketua Sekretaris

Ttd Ttd

_________________________________ __________________________________

Anda mungkin juga menyukai