Anda di halaman 1dari 7

DRAFT

SUSUNAN ACARA MUSYAWARAH KOMISARIAT I


PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
DEWAN PENGURUS KOMISARIAT
RSUD I.A. MOEIS SAMARINDA

Hari : Kamis, 29 Maret 2018

Waktu Acara Penanggung jawab Tempat


08.00- Lobi
Registrasi Peserta Panitia
09.00 Aula
09.00- 1. Pembukaan
10.00 2. Menyanyikan lagu :
a. Indonesia Raya
b. Mars PPNI
3. Laporan Ketua Panitia
Sie Acara Aula
4. Sambutan
a. Sambutan Ketua DPD
Kotamadya Samarinda
b. Sambutan Direktur RSUD I.A.
Moeis Samarinda
10.00- Sidang Pleno I
10.30 1. Pengesahan Susunan Acara
2. Pengesahan Tata Tertib Ketua DPK
3. Pemilihan Pimpinan Musyawarah
Komisariat
10.30- Sidang Pleno II
11.30 1. Laporan pertanggungjawaban Ketua
Difasilitasi
DPK RSUD I.A. Moeis Samarinda. Pimpinan
oleh Panitia
2. Pandangan Umum gabungan kelompok Musyawarah
Musyawarah
Ruangan/Unit kerja terhadap laporan Komisariat Aula
Komisariat
pertanggungjawaban Ketua DPK RSUD
I.A. Moeis Samarinda.
11.30- Sidang Pleno III Pimpinan
12.30 Pemilihan Ketua DPK RSUD I.A. Moeis Musyawarah
Samarinda periode 2018-2023. Komisariat
12.30- Sidang Pleno IV
Ketua Terpilih
12.45 Pembentukan Tim Formatur
12.45- Penutupan dan makan siang
Sie Acara/Sie Konsumsi
13.00
DRAFT
TATA TERTIB MUSYAWARAH KOMISARIAT I
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
DEWAN PENGURUS KOMISARIAT
RSUD I.A. MOEIS SAMARINDA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1) Musyawarah Komisariat adalah pelaksanaan kedaulatan tertinggi di tingkat komisariat
yang dihadiri oleh Dewan Pengurus Komisariat dan anggota komisariat, Dewan Pengurus
Daerah Kabupaten/Kota serta undangan.
2) Musyawarah Komisariat ini mengacu pada AD/ART PPNI tahun 2015.
3) Kedaulatan Organisasi ada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh
Musyawarah Komisariat.
4) Musyawarah Komisariat dalam melaksanakan tugasnya berlandaskan pada peraturan dan
ketentuan yang berlaku.
5) Dewan Pengurus Daerah yang sebelumnya adalah pengurus Kotamadya Samarinda
selanjutnya disebut DPD.
6) Dewan Pengurus Komisariat yang sebelumya adalah Pengurus Komisariat RSUD I.A.
Moeis Samarinda selanjutnya disebut DPK.
7) Panitia Musyawarah Komisariat I PPNI Komisariat RSUD I.A. Moeis Samarinda
selanjutnya disebut Panitia.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
1) Mengesahkan Susunan Acara dan Tata Tertib Musyawarah Komisariat.
2) Memilih dan mengesahkan Pimpinan Musyawarah Komisariat.
3) Menetapkan dan menilai pelaksanaan program kerja DPK serta memperbaiki program
yang berjalan untuk dilaksanakan pada sisa periode kepengurusan.
4) Membahas isu-isu yang dianggap penting untuk kelangsungan dan atau perkembangan
organisasi.
5) Memilih Ketua DPK RSUD I.A. Moeis Samarinda periode 2018-2023.
6) Menunjuk Ketua terpilih sebagai Ketua Tim Formatur.
7) Memberi wewenang kepada Ketua Tim Formatur untuk mengajukan calon Anggota
formatur untuk mendapatkan persetujuan Musyawarah Komisariat.
8) Memberikan mandat kepada Tim Formatur untuk melengkapi personel DPK RSUD I.A.
Moeis Samarinda periode 2018-2023.

BAB III
PESERTA MUSYAWARAH KOMISARIAT
Pasal 3
1) Peserta Musyawarah Komisariat terdiri dari Utusan dan Peninjau.
2) Peserta Musyawarah Komisariat baik sebagai Utusan ataupun sebagai Peninjau
mendapat tugas atau mandat dari Ruangan/Unit kerja dan atau dari DPK.

Pasal 4
1) Utusan Musyawarah Komisariat terdiri dari :
a) DPK RSUD I.A. Moeis Samarinda sejumlah 3 orang.
b) Perwakilan perawat setiap Ruangan/Unit kerja di RSUD I.A. Moeis
Samarinda dimana setiap ruangan terdiri dari 3 orang.
2) Peninjau Musyawarah Komisariat terdiri dari :
a) DPD.
b) DPK.
c) Perwakilan perawat setiap Ruangan/Unit kerja di RSUD I.A. Moeis
Samarinda dimana setiap ruangan terdiri dari 1 orang.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 5
Hak Peserta
1) Utusan memiliki hak dipilih dan hak memilih
2) Peninjau tidak memiliki hak dipilih dan memilih.
3) Utusan dan Peninjau mempunyai hak mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun
tertulis.
4) Peserta berhak mendapatkan Musyawarah Komisariat Kit.

Pasal 6
Kewajiban Peserta
1) Peserta diwajibkan untuk registrasi kepada Panitia sebelum mengikuti Musyawarah
Komisariat.
2) Peserta diwajibkan mengikuti seluruh acara Musyawarah Komisariat.
3) Peserta diwajibkan menjaga sopan santun dalam bertindak dan menyampaikan pendapat
baik secara lisan maupun tertulis saat mengikuti Musyawarah Komisariat.
4) Peserta diwajibkan menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya
Musyawarah Komisariat.
5) Peserta wajib mentaati tata tertib Musyawarah Komisariat .

BAB V
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 7
Hak Bicara
1) Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat atau pertimbangan baik secara lisan
maupun tertulis.
2) Semua peserta mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta, kecuali dalam
pandangan umum hanya diwakili oleh utusan kelompok gabungan Ruangan/Unit kerja.
3) Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan disampaikan melalui Pimpinan
Musyawarah Komisariat.

Pasal 8
Hak Suara
1) Hak Suara adalah hak untuk mengambil keputusan baik melalui musyawarah mufakat
ataupun melalui voting.
2) Jumlah hak suara pemilihan Bakal Calon Ketua :
a) DPK : 1 (satu) suara
b) Ruang Karang Asam : 1 (satu) suara
c) Ruang Mahakam : 1 (satu) suara
d) Ruang Karang Mumus : 1 (satu) suara
e) Ruang Perinatologi : 1 (satu) suara
f) Ruang Hemodialisa : 1 (satu) suara
g) Ruang IBS : 1 (satu) suara
h) Ruang ICU : 1 (satu) suara
i) Ruang IGD : 1 (satu) suara
j) Rawat Jalan (Poliklinik) : 1 (satu) suara
k) Bidang Keperawatan : 1 (satu) suara
l) Peninjau : 0 (tidak memiliki suara)
3) Jumlah hak suara pemilihan Calon Ketua :
a) DPK : 1 (satu) suara
b) Ruang Karang Asam : 3 (tiga) suara
c) Ruang Mahakam : 3 (tiga) suara
d) Ruang Karang Mumus : 3 (tiga) suara
e) Ruang Perinatologi : 3 (tiga) suara
f) Ruang Hemodialisa : 3 (tiga) suara
g) Ruang IBS : 3 (tiga) suara
h) Ruang ICU : 3 (tiga) suara
i) Ruang IGD : 3 (tiga) suara
j) Rawat Jalan (Poliklinik) : 3 (tiga) suara
k) Bidang Keperawatan : 3 (tiga) suara
l) Kasie. Kepegawaian (Kantor) : 1 (tiga) suara
m) Peninjau : 0 (tidak memiliki suara)
4) Pada pandangan umum, perwakilan tiap ruangan/unit kerja dan DPK dikelompokan
menjadi 5 (lima) yang terdiri dari :
a) DPK
b) Ruang Karang Asam, Ruang Karang Mumus dan Ruang Mahakam
c) Ruang Perinatologi, Ruang ICU, Ruang IGD dan Ruang IBS
d) Ruang Hemodialisa dan Rawat Jalan
e) Bidang Keperawatan dan Kasie Kepegawaian

Pasal 9
Tata Cara Menyampaikan Pendapat
1) Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan, setiap peserta terlebih dahulu
meminta izin kepada Pimpinan Musyawarah Komisariat.
2) Apabila Pimpinan Musyawarah Komisariat memberikan izin, peserta bersangkutan baru
diperkenankan menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya.
3) Lamanya menyampaikan pendapat atau pertimbangan secara lisan dibatasi waktu
maksimal 3 (tiga) menit dan apabila ternyata melebihi waktu yang sudah ditentukan,
Pimpinan Musyawarah Komisariat berhak menghentikannya.
4) Apabila peserta belum merasa puas terhadap jawaban dari Pimpinan Musyawarah
Komisariat tentang pendapat dan pertimbangan yang diajukan, yang bersangkutan berhak
meminta klarifikasi ulang kepada Pimpinan Musyawarah Komisariat ataupun kepada
peserta lain, setelah diijinkan oleh Pimpinan Musyawarah Komisariat .

BAB VI
ALAT-ALAT KELENGKAPAN MUSYAWARAH KOMISARIAT
Pasal 10
Alat-alat kelengkapan Musyawarah Komisariat terdiri dari :
1) Pimpinan Musyawarah Komisariat.
2) Sidang Pleno
3) Tim Formatur

Pasal 11
Pimpinan Musyawarah Komisariat
1) Musyawarah Komisariat dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Komisariat.
2) Pimpinan Musyawarah Komisariat terdiri dari seorang ketua merangkap anggota,
seorang sekertaris merangkap anggota dan seorang anggota.
3) Pimpinan Musyawarah Komisariat berasal dari Panitia dan atau Peserta Musyawarah
Komisariat.
4) Penentuan komposisi dan pembagian tugas diantara unsur-unsur Pimpinan Musyawarah
Komisariat, ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara Anggota Pimpinan
Musyawarah Komisariat.
5) Pimpinan Musyawarah Komisariat berwenang dan berkewajiban :
a) Memimpin Sidang Musyawarah Komisariat sesuai susunan acara yang disepakati.
b) Menjaga kelancaran dan ketertiban sidang
6) Apabila ketua sudah terpilih, selanjutnya pimpinan sidang diserahkan kepada Ketua
Terpilih dengan didampingi Pimpinan Musyawarah Komisariat .

Pasal 12
Sidang Pleno
1) Sidang Pleno adalah Sidang Musyawarah Komisariat yang membahas :
a) Susunan Acara, Tata Tertib dan pemilihan Pimpinan Musyawarah Komisariat.
b) Penyampaian laporan pertanggungjawaban Ketua DPK RSUD I.A. Moeis Samarinda
Periode 2013-2018 dan pandangan umum kelompok ruangan/unit kerja
c) Pemilihan Ketua DPK Periode 2018-2023.
d) Pelantikan ketua terpilih.
e) Pembentukkan Tim Formatur
2) Sidang Pleno I dipimpin oleh Ketua DPK periode 2013-2018.
3) Sidang Pleno II dan III dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Komisariat.
4) Sidang Pleno IV dipimpin oleh Ketua DPK terpilih periode 2018-2023.

Pasal 13
Tim Formatur
1) Ketua Tim Formatur adalah Ketua Terpilih
2) Tim Formatur bertugas menyusun kepengurusan lengkap DPK Periode 2018-2023.
3) Tim Formatur diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya selama 14 hari
kalender sejak tanggal ditetapkan.
4) Anggota Tim Formatur terdiri dari 5 (lima) orang, 2 (dua) orang unsur mantan DPK RSUD
I.A. Moeis Samarinda Periode 2013-2018, 2 (dua) orang unsur Perwakilan dari
Ruangan/Unit kerja dan 1 (satu) orang Ketua terpilih.
5) Apabila tugas Tim Formatur sudah selesai dan atau sudah melewati batas akhir masa
tugasnya secara otomatis formatur tidak berfungsi lagi dan tidak mempunyai kekuatan
hukum, tugas selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab Ketua Terpilih.

BAB VII
QUORUM DAN TATACARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 14
Quorum
1) Sidang Pleno selain pemilihan Ketua DPK RSUD I.A. Moeis Samarinda dinyatakan sah
apabila dihadiri oleh lima puluh persen ditambah satu peserta (50% + 1 peserta)
Musyawarah Komisariat yang telah terdaftar oleh Panitia.
2) Dalam Sidang Pleno Pemilihan Ketua DPK RSUD I.A. Moeis Samarinda dinyatakan sah
apabila dihadiri 2/3 (dua per tiga) dari jumlah peserta Musyawarah Komisariat yang
terdaftar pada panitia.
3) Apabila sidang tidak mencapai quorum seperti ayat 1) dan 2) pasal ini, sidang ditunda 10
(sepuluh) menit, maksimal penundaan sampai 2 (dua) kali.
4) Apabila sampai 2 (dua) kali penundaan masih belum tercapai quorum, maka Pimpinan
Musyawarah Komisariat mempunyai wewenang menyatakan sidang tersebut dapat
dimulai.

Pasal 15
Tata Cara Pengambilan Keputusan
Tata cara Pengambilan Keputusan :
1) Pengambilan Keputusan pada dasarnya diusahakan melalui musyawarah untuk mufakat.
2) Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan dapat
dilakukan secara voting.
3) Khusus pengambilan keputusan Pemilihan Ketua DPK periode 2018-2023 dilakukan
melalui voting.

BAB VIII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMILIHAN
KETUA PPNI KOMISARIAT RSUD I.A. MOEIS SAMARINDA
Pasal 16
Persyaratan Calon Ketua Komisariat
Calon Ketua PPNI Komisariat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Pendidikan minimal D3 Keperawatan.
3) Sah sebagai Anggota PPNI Komisariat RSUD I.A. Moeis Samarinda
4) Bersedia menandatangani Surat Pernyataan Kesediaan menjadi calon Ketua DPK periode
2018-2023.
5) Berwawasan luas dengan komitmen yang tinggi terhadap organisasi dan profesi.
6) Berasal dari Peserta Musyawarah Komisariat dan atau DPK.

Pasal 17
Tata Cara Pemilihan Ketua PPNI Komisariat
1) Pemilihan Ketua DPK RSUD I.A. Moeis Samarinda dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap,
yaitu tahap 1 (pertama) Pemilihan bakal calon Ketua dan tahap II (kedua) pemilihan calon
Ketua.
2) Seorang bakal calon Ketua berhak maju ke dalam pemilihan calon Ketua apabila dalam
pemilihan bakal calon Ketua mendapatkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) suara.
3) Surat suara dianggap sah apabila mencantumkan nama lengkap atau nama panggilan.
4) Ketua terpilih adalah calon Ketua yang mendapatkan suara terbanyak.
5) Setiap ruangan/unit kerja dan DPK hanya boleh mengajukan 1 (satu) nama Bakal Calon
Ketua.
6) Apabila dalam pemilihan calon Ketua DPK ternyata hanya ada 1 (satu) nama dari Bakal
Calon Ketua, maka calon tersebut dapat langsung terpilih secara aklamasi.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 18
1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini, diputuskan oleh Musyawarah
Komisariat sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART.
2) Apabila dalam musyawarah terjadi perbedaan pendapat yang tidak bisa diselesaikan, maka
keputusan akhir dikembalikan kepada AD/ART.

Pasal 19
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Samarinda
Tanggal : 29 Maret 2018

DPK RSUD I.A. MOEIS SAMARINDA


SELAKU PIMPINAN SEMENTARA MUSYAWARAH KOMISARIAT I

Ketua Sekretaris

? ?
NIRA. ? NIRA. ?

Anda mungkin juga menyukai