Anda di halaman 1dari 4

TATA TERTIB MUSYAWARAH WILAYAH XIII

GERAKAN PEMUDA ISLAM INDONESIA (GPII)


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I
NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN PENYELENGGARAAN

Pasal 1

1. Forum ini bernama Musyawarah Wilayah XIII Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII)
yang selanjutnya di sebut MUSWIL
2. MUSWIL dilaksanakan di Mataram tanggal 14-16 Maret 2020.
3. MUSWIL diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah GPII gengan membentuk Panitia
MUSWIL.

BAB II
DASAR MUSYAWARAH WILAYAH

Pasal 2

Dasar MUSWIL adalah:


1. Al-Qur’an dan Assunah.
2. Anggaran Dasar GPII Pasal 6 Ayat 1
3. Anggaran Rumah Tangga Pasal 17 – 23

BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 3
Kedudukan MUSWIL

MUSWIL berfungsi sebagai pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat wilayah

Pasal 4
Tugas dan Wewenang

MUSWIL bertugas dan berwewenang untuk:


1. Menilai dan mengesahkan pertanggungjawaban Pimpinan Wilayah GPII
2. Menetapkan program kerja wilayah dan ketetapan-ketetapan lain yang dianggap perlu
3. Memilih Ketua Umum Pimpinan Wilayah/Ketua Formatur dan beberapa anggota Formatur
4. Menetapkan dan menyusun program kerja GPII

BAB IV
KETENTUAN, HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA

Pasal 5

Ketentuan Peserta

1. Peserta MUSWIL terdiri dari:


a. Seluruh Anggota Pimpinan Wilayah GPII NTB
b. Utusan-utusan Pimpinan Daerah
c. Utusan-utusan Pimpinan Cabang
d. Badan Otonom
e. Peninjau
2. Peserta utusan keterwakilan dari Pimpinan Daerah dan Cabang di syaratkan bermandat
3. Peserta peninjau mendapat undangan/rekomendasi tertulis dari Pimpinan Daerah
Pasal 6
Hak Peserta

Seluruh peserta MUSWIL memiliki hak bicara dan hak suara, kecuali peninjau hanya
mempunyai hak bicara

Pasal 7
Kewajiban Peserta

Kewajiban peserta MUSWIL adalah:


1. Menghadiri seluruh siding pleno MUSWIL
2. Menghadiri siding komisi, dimana yang bersangkutan menjadi anggota komisi tersebut
3. Memelihara kelancaran sidang-sidang pleno dan sidang komisi
4. Memelihara ketertiban MUSWIL
5. Mentaati ketentuan-ketentuan yang diatur dalam tata tertib MUSWIL

BAB V
QOURUM MUSWIL

Pasal 8

1. MUSWIL dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah di tambah satu dari jumlah
Pimpinan Daerah yang sudah disahkan oleh Pimpinan Wilayah
2. Jika tidak tercapai quorum, maka MUSWIL dapat di skorsing 1 x 24 jam, dan setelah itu
MUSWIL dianggap sah

BAB IV
SIDANG, PIMPINAN DAN WEWENANG

Pasal 9

1. Sidang MUSWIL terdiri dari:


2. Sidang-sidang pleno MUSWIL dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh
ditambah satu jumlah peserta yang hadir
3. Jika ayat 2 (dua) tidak terpenuhi,maka sidang pleno dapat skorsing selama 1x3 mennit dan
setelah itu sidang dianggap sah

Pasal 10

Sidang komisi terdiiri dari:


1. Komisi A: Organisasi, kaderisasi, pengesahan dan pembentukan Badan Otonom
2. Komisi B: Rekomendasi program kerja internal dan eksternal
3. Komisi C: Imamah (Tata Tertib Pemilihan dan Panitia Pemilihan)

Pasal 11

Pimpinan sidang pleno MUSWIL:


1. Sidang-sidang pleno MUSWIL dipimpin oleh satu badan yang selanjutnya disebut
Presidium Sidang
2. Sebelum Presidium Sidang dibentuk, sidang-sidang pleno MUSWIL dipimpin oleh
Pimpinan Wilayah GPII (Steering Committee)
3. Anggota presidium MUSWIL berjumlah 5 (lima) orang yang dipilih dari dan oleh peserta
yang mempunyai hak suara
4. Tata cara pemilihan presidium MUSWIL dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Setiap Daerah mengajukan 3 (tiga) orang calon anggota presidium sidang
b. 5 (lima) orang yang mempunyai suara terbanyak disahkan menjadi anggota presidium
sidang

Pasal 12

Pimpinan sidang komisi:


1. Sidang komisi dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris
2. Ketua dan sekretaris pada ayat 1 pasal ini. Dipilih oleh anggota komisi dalam sidang komisi
Pasal 13

Pimpinan sidang komisi berwenang:


1. Memimpin sidang-sidang komisi MUSWIL
2. Mengarahkan pembicaraan yang menyimpang
3. Menjaga kelancaran dan ketertiban sidang komisi

BAB VII
KETENTUAN SIDANG

Pasal 14

1. Setiap peserta MUSWIL wajib menjadi anggota salah satu komisi


2. Jumlah anggota komisi ditetapkan oleh presidium sidang

Pasal 15

1. Sidang komisi bertugas memusyawarahkan dan mengambil keputusan engenai bidang yang
menjadi tugas komisi yang bersangkutan
2. Pimpinana sidang komisi danMUSWIL Badan Otonom memberikan laporan kepada sidng
pleno MUSWIL tentang hasil kerjanya untuk di sahkan

Pasal 16

1. Sebelum menghadiri sidang setiap peserta harus menandatangani daftar hadir


2. Tepat pada waktu yang ditentukan Pimpinan SIdnag membuka sidang
3. Apabila Qourum belum tercapai, maka pimpinan sidang dapat menunda sidang paling
lambat 30 (tiga puluh) menit
4. Apabila setelah di tunda sebagaimana ayat 3 (tiga) pasal ini, qourum belum juga tercapai,
maka sidang dapat dilanjutkan dan keputusan yang diambil tetap sah

Pasal 17

1. Pimpinan sidang mengatur peserta MUSWIL yang akan bicara


2. Pimpinan sidang tidak mengizinkan peserta sidang MUSWIL yang belum mendaftarkan
namanya untuk berbicara
3. Peserta sidang MUSWIL berbicara setelah mendapat izin dari pimpinan sidang dan selama
berbicara ia tidak boleh di ganggu
4. Pimpinan sidang mencatat pedapat, usul atau saran dan tanggapan yang diajukan oleh
peserta MUSWIL
5. Apabila pimpinan sidang menganggap pendapat, usul atau saran dan tanggapan peserta
sidang MUSWIL belum jelas, pimpinan sidang berhak meminta mengulangi secara singkat
6. Apabila pimpinan sidang hendak berbicara selaku peserta sidang MUSWIL, maka pimpinan
sidang diserahkan kepada salah seorang anggota pimpinan sidang
7. Piminan sidang mengambil kesimpulan berdasarkan pendapat, usul atau saran dan
tanggapan yang disampikan oleh peserta MUSWIL dalam sidang
8. Pimpinan sidang berhak membatasi pembicaran peserta sidang
9. Apabila diangap perlu, pimpinan sidang dapat menunda sidang dengan persetujuan peserta
sidang
Pasal 18

1. Peserta sidang MUSWIL dapat mengajukan intrupsi untuk:


a. Minta penjelasan tentang pokok materi yang dibicarakan
b. Mengajukan susul tentang tata cara pembahasan materi mengenai hal-hal yang sedang
dibicarakan
2. Peserta sidang MUSWIL yang akan keluar ruangan sidang harus minta izin terlebih dahulu
kepada pimpinan sidang

Pasal 19

1. Setiap hasil sidang dibuatkan risalah sidang dan atau berita acara sidang yang ditanda
tangani oleh ketua dan sekretaris sindang dengan memuat antara lain:
a. Tempat, jenis dan cara sidang
b. Hari, tanggal, bulan, tahun serta jam dimulai dan berakhirnya sidang
c. Nama jelas serta tandatangan ketua dan sekretaris sidang
d. Pendapat, usul, saran dan tanggapan dari peserta sidang berikut nama-nama peserta yang
menyampaikan
e. Keterangan-keterangan tentang keputusan dan atau kesimpulan sidang
2. Keteapan dan keputusan sidang dibut dengan surat keputusan
3. Hasil komisi disahkan oleh sidang pleno MUSWIL sebagai keputusan MUSWIL

BAB VIII
LAIN-LAIN

Pasal 20

Bahan-bahan untuk MUSWIL disiapkan oleh Pimpinan Wilayah (Seering Committee)

BAB IX
PENUTUP

Pasal 21

Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini, diputuskan oleh pimpinan sidang atas
persetujuan pimpinan sidang

Tata tertib ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Di tetapkan : di Mataram
Pada tanggal: 12 Maret 2020 M
12 Raajab 1441 H
MUSWIL XIII
GERAKAN PEMUDA ISLAM INDONESIA (GPII) NTB
PRESIDIUM SIDANG SEMENTARA

Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota

Anda mungkin juga menyukai