Anda di halaman 1dari 12

DRAF TATA TERTIB

MUSYAWARAH WILAYAH
IKATAN DOKTER INDONESIA WILAYAH GORONTALO
TAHUN 2022
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Tata Tertib ini yang dimaksud dengan:

1. Musyawarah Wilayah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Gorontalo tahun


2022 merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat IDI Wilayah
Gorontalo, selanjutnya disebut MUSWIL;

2. MUSWIL diselenggarakan oleh Pengurus IDI Wilayah Gorontalo sebagai


penanggungjawab penyelenggaraan MUSWIL yang diadakan sekali dalam 3
(tiga) tahun, kecuali ada hambatan yang mengharuskan ditunda atas
rekomendasi atau persetujuan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).

3. Panitia MUSWIL adalah Panitia Penyelenggara yang ditetapkan oleh Pengurus


IDI Wilayah Gorontalo melalui Surat Keputusan Nomor:
121/Srt-K03/IDI-GTLO/V/2022 tanggal 23 Mei 2022 tentang Panitia Pelaksana
Musyawarah Wilayah (MUSWIL) Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Gorontalo
Tahun 2022 yang terdiri dari: Panitia Pengarah (Steering Committee) dan Panitia
pelaksana (Organizing Committee).

4. Tim Seleksi adalah Tim yang dibentuk oleh Pengurus IDI Wilayah Gorontalo
melalui Surat Keputusan Nomor : 122/Srt-K03/IDI-GTLO/V/2022 tanggal 22 Mei
2022 tentang Tim Seleksi Bakal Calon Ketua IDI Dan Calon Ketua MKEK Ikatan
Dokter Indonesia Wilayah Gorontalo Tahun 2022 yang bertugas Melaksanakan
verifikasi berkas sesuai persyaratan Bakal Calon Ketua IDI Wilayah dan Bakal
Calon Ketua MKEK Wilayah dengan Membuat kesimpulan “memenuhi syarat
atau tidak memenuhi syarat”.
5. MUSWIL dihadiri oleh utusan, peninjau, dan undangan;

6. Utusan adalah peserta dengan mandat resmi dari Pengurus IDI Cabang yang
jumlahnya telah ditentukan oleh Pengurus IDI Wilayah sesuai proporsi jumlah
anggota IDI Cabang yang tercatat resmi oleh IDI Wilayah;

7. Peninjau adalah peserta dengan mandat resmi dari IDI Cabang sebagai
peninjau, Pengurus IDI Wilayah, Majelis-majelis, dan Pengurus Besar IDI;

8. Undangan MUSWIL adalah pihak lain yang diundang secara khusus oleh
Pengurus IDI Wilayah Gorontalo;

9. Pengurus Besar adalah Pimpinan Organisasi IDI di tingkat Pusat yang


melaksanakan kegiatan eksekutif organisasi dan bertanggungjawab untuk dan
atas nama organisasi;

10. Pengurus Wilayah adalah Pimpinan Organisasi IDI di tingkat Provinsi Gorontalo
berkedudukan di Ibukota Prpvinsi yakni Kota Gorontalo, yang dibantu oleh Majelis
Kehormatan Etik Kedokteran Wilayah Gorontalo dan Majelis Pengembangan
Pelayanan Keprofesian Wilayah Gorontalo;

11. Pengurus Cabang adalah Pimpinan Organisasi IDI di tingkat Kabupaten/Kota


yang ada di Wilayah Gorontalo dan berkedudukan di ibu kota Kabupaten/Kota
masing-masing;

12. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) adalah salah satu unsur dalam
struktur kepengurusan IDI ditingkat Pusat, Wilayah, dan Cabang yang
bertanggungjawab untuk pembinaan dan pengawasan pelaksanaan etika
kedokteran;

13. Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPK) adalah salah satu unsur
dalam struktur kepengurusan IDI ditingkat Pusat dan Wilayah yang
bertanggungjawab untuk pembinaan (pengelolaan) sistem pelayanan kedokteran
yang bermutu melalui upaya pengembangan keprofesian;
14. Pimpinan Sidang Sementara MUSWIL adalah Steering Committee

15. Presidium Sidang adalah kelengkapan MUSWIL sebagai Pimpinan Sidang Pleno
tetap serta penanggungjawab pelaksanaan MUSWIL saat Pengurus IDI Wilayah
telah Demisioner; yang dipilih oleh peserta MUSWIL dari utusan IDI Cabang
sebanyak 3 (tiga) orang dari cabang yang berbeda;

16. Sidang Pleno adalah Sidang MUSWIL yang dihadiri oleh seluruh utusan,
peninjau dan undangan MUSWIL yang dipimpin oleh Pimpinan sidang;

17. Sidang Komisi adalah sidang pada MUSWIL yang dihadiri oleh seluruh anggota
komisi bersangkutan dan dipimpin oleh Pimpinan Sidang Komisi;

18. Sidang Khusus adalah Sidang pada MUSWIL yang dihadiri oleh masing-masing
peserta dari MKEK dan MPPK.

BAB II
WEWENANG

Pasal 2

MUSWIL memiliki wewenang untuk :

1. Menetapkan Kuorum
2. Menetapkan Tata Tertib
3. Menetapkan Presidium Pimpinan Sidang pleno
4. Menilai pertanggungjawaban Ketua IDI Wilayah mengenai amanat yang diberikan
oleh Muswil sebelumnya, mendengarkan laporan Ketua MKEK dan Ketua MPPK.
5. Memilih Ketua IDI Wilayah, Ketua MKEK Wilayah dan Ketua MPPK Wilayah
Gorontalo masa bakti tahun 2022-2025.
6. Menetapkan garis besar program kerja wilayah dengan berpedoman pada hasil-
hasil Muktamar, AD/ART, pedoman-pedoman pokok tatalaksana organisasi dan
kebijakan strategis nasional
7. Menerima dan menetapkan hasil-hasil sidang komisi
8. Menerima hasil-hasil sidang khusus MKEK dan MPPK
9. Menetapkan keputusan lainnya yang dipandang perlu

BAB III
WAKTU DAN TEMPAT

Pasal 3
MUSWIL dilaksanakan pada Hari Ahad tanggal 26 Juni 2022 bertempat di Ruang
Pertemuan Hotel Grand Q Kota Gorontalo.

BAB IV
KUORUM

Pasal 4
1. MUSWIL dinyatakan Kuorum dan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 50%
tambah 1(satu) IDI Cabang yaitu minimal 4 (empat) IDI Cabang hadir.
2. Apabila hal tersebut dalam ayat 1 tidak tercapai, maka MUSWIL ditunda paling
lama 1 (satu) jam.
3. Apabila setelah penundaan dalam hal tersebut di atas belum juga tercapai, maka
MUSWIL dianggap memenuhi quorum dan dinyatakan sah.

BAB V
PERSIDANGAN

Pasal 5

Sidang dalam MUSWIL terdiri dari:

a. Sidang Pleno
b. Sidang Komisi
c. Sidang Khusus
Pasal 6

Sidang Pleno terdiri dari:

1) Sidang Pleno I dipimpin oleh Pimpinan Sidang Sementara dengan tugas


pengesahan kuorum MUSWIL, pembahasan dan pengesahan agenda acara
MUSWIL, tata tertib MUSWIL, dan pemilihan Presidum sidang MUSWIL;
2) Sidang Pleno II dipimpin oleh Presidium Sidang MUSWIL yang akan menilai
Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus IDI Wilayah Gorontalo masa bakti
2017-2020 dan menyatakan demisioner.
3) Sidang Pleno III dipimpin oleh Presidium Sidang MUSWIL yang membahas
Hasil Sidang Komisi A, Komisi B dan Komisi C serta mendengarkan Hasil
Sidang Khusus MKEK dan MPPK.
4) Sidang Pleno IV dipimpin oleh Presidium Sidang MUSWIL yang akan
melakukan Pemilihan dan Penetapan Ketua IDI Wilayah Gorontalo masa bakti
2022-2025.

Pasal 7

1. Sidang Komisi terdiri dari:


a. Komisi A yang membahas tentang Pelayanan Profesi Kedokteran, Etika,
Hukum dan Disiplin.
b. Komisi B yang membahas tentang Kebijakan Organisasi dan Garis-Garis
Besar Program Kerja / Renstra
c. Komisi C yang membahas tentang Rekomendasi Organisasi
2. Penanggung jawab pada masing-masing Sidang Komisi adalah Steering
Committee
3. Sidang Komisi dipimpin oleh 3 (tiga) orang pimpinan yang terdiri dari Ketua,
Sekretaris dan anggota yang dipilih dari utusan cabang.
4. Hasil sidang komisi diserahkan pada sidang pleno Muswil untuk dibahas dan
selanjutnya disahkan sebagai ketetapan Muswil.
Pasal 8

1. Sidang Khusus terdiri dari :


a. Sidang Khusus MKEK
b. Sidang Khusus MPPK
2. Sidang Khusus MKEK dihadiri oleh utusan MKEK Cabang, peninjau MKEK dan
undangan
3. Sidang Khusus MPPK dihadiri oleh Utusan Perhimpunan dan/atau Keseminatan
Cabang, peninjau MPPK dan undangan.
4. Masing- Masing Sidang Khusus dipimpin oleh 3 (tiga) orang Pimpinan Sidang
terdiri dari Ketua, Sekretaris dan anggota yang dipilih dari utusan MKEK/MPPK
Cabang.
5. Hasil sidang khusus diajukan dalam sidang pleno untuk selanjutnya diusulkan ke
PB IDI untuk ditetapkan.

Pasal 9

Semua keputusan dalam sidang diambil dengan cara musyawarah untuk mufakat.
Bilamana dengan cara musyawarah tidak dicapai kata mufakat, maka dilakukan
pemungutan suara (voting) dan suara terbanyak dinyatakan sebagai keputusan yang
sah.

BAB VI
HAK BICARA DAN HAK SUARA

Pasal 10

Utusan dan peninjau mempunyai hak bicara, yang diatur oleh pimpinan sidang serta
disampaikan secara bergilir dan tertib dengan memperhatikan hak peserta lain.

Pasal 11

Hak suara hanya dimiliki oleh utusan dengan ketentuan 1 (satu) orang berhak atas 1
(satu) suara dan tidak dapat diwakilkan.
Pasal 12

Ketentuan banyaknya suara utusan cabang menggunakan acuan sebagai berikut:

(a) Sampai dengan 50 anggota biasa : 1 suara


(b) 51 sampai dengan 100 anggota biasa : 2 suara
(c) 101 sampai dengan 300 anggota biasa : 3 suara
(d) 301 sampai dengan 500 anggota biasa : 4 suara
(e) 501 sampai dengan 700 anggota biasa : 5 suara
(f) Dan seterusnya, setiap tambahan 200 anggota biasa akan memperoleh
tambahan 1 suara dengan jumlah maksimal sebanyak 10 suara

Pasal 13

Jumlah suara cabang ditentukan oleh IDI Wilayah berdasarkan jumlah anggota yang
tercatat resmi di PB IDI dan memiliki Nomor Pokok Anggota (NPA) serta telah
membayar lunas iuran anggota yang telah dibayarkan oleh Pengurus Cabang ke
Pengurus IDI Wilayah.

Pasal 14
Undangan tidak memiliki hak bicara maupun hak suara.

BAB VII
PEMILIHAN DAN PENETAPAN KETUA IDI WILAYAH

Pasal 15
1. Bakal Calon Ketua IDI Wilayah harus memenuhi persyaratan dan melalui tahapan
Seleksi oleh Tim Seleksi.
2. Bakal Calon yang dinyatakan memenuhi syarat oleh Tim Seleksi, ditetapkan
menjadi Calon Ketua IDI Wilayah dan berhak mengikuti proses pemilihan Ketua
IDI Wilayah.
3. Calon Ketua IDI Wilayah menyatakan kesediannya menjadi Ketua IDI Wilayah di
hadapan peserta Sidang Pleno.
4. Calon Ketua IDI Wilayah diberikan Nomor Urut berdasarkan Urutan Abjad dari
Huruf Pertama Nama Calon.
5. Calon Ketua IDI Wilayah menyampaikan Visi dan Misi dengan waktu presentasi
maksimal 10 (sepuluh) menit di hadapan peserta Sidang Pleno dan tidak ada
tanya jawab.

PASAL 16

Mekanisme pemilihan Ketua IDI Wilayah dengan tahapan sebagai berikut :

a. Apabila Calon Ketua IDI Wilayah jumlahnya hanya 1 (satu) maka langsung
ditetapkan sebagai Ketua IDI Wilayah oleh Presidium Sidang.
b. Apabila Calon Ketua jumlahnya lebih dari 1 (satu) orang maka Presidium
Sidang Pleno dapat mengajukan mekanisme musyawarah mufakat melalui
Sidang secara aklamasi.
c. Apabila musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada huruf c tidak
tercapai maka akan dilakukan pemilihan Ketua secara Voting (pemungutan
suara) :
1) Pemilihan dilakukan secara tertutup oleh masing-masing utusan Cabang
dengan menuliskan 1 (satu) Nama Calon di atas secarik kertas yang
dibagikan oleh panitia untuk dimasukkan ke dalam kotak suara. Nama
Calon dimaksud boleh nama panggilan yang lazim dikenal.
2) Calon Ketua yang memperoleh jumlah suara mayoritas dari seluruh suara
sah yang terhitung ditetapkan sebagai Ketua IDI Wilayah.
3) Apabila di antara Calon Ketua yang ada tidak ada yang memperoleh
suara mayoritas, maka dilakukan pemilihan lanjutan yang diikuti 2 (dua)
Calon Ketua dengan suara terbanyak, Dan yang memperoleh jumlah suara
mayoritas ditetapkan sebagai pemenang.
4) Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih Calon Ketua yang memperoleh jumlah
suara terbanyak yang sama, maka akan dilakukan pemilihan ulang yang
diikuti oleh Calon Ketua yang memiliki jumlah suara terbanyak yang sama
tersebut.
5) Apabila dalam pemilihan ulang ternyata jumlah suara terbanyak juga sama
maka penentuan Ketua IDI Wilayah dilakukan melalui pengundian oleh
Presidium Sidang Pleno.
PASAL 17

Setelah Ketua Pengurus Wilayah terpilih dan ditetapkan oleh Presidium Sidang,
maka PB IDI segera menerbitkan surat Keputusan Pengesahan Ketua IDI Wilayah.

BAB VIII

PEMILIHAN DAN PENETAPAN KETUA MKEK WILAYAH

PASAL 18

1. Bakal Calon Ketua MKEK Wilayah harus memenuhi persyaratan dan melalui
tahapan Seleksi oleh Tim Seleksi.
2. Bakal Calon yang dinyatakan memenuhi syarat oleh Tim Seleksi, ditetapkan
menjadi Calon Ketua MKEK Wilayah berhak mengikuti proses pemilihan Ketua
MKEK Wilayah.
3. Jika tak ada Bakal Calon Ketua MKEK tidak ada yang mendaftar maka Calon
Ketua dapat diusulkan oleh Peserta Sidang Khusus.
4. Calon Ketua MKEK Wilayah menyatakan kesediannya menjadi Ketua MKEK
Wilayah di hadapan peserta Sidang Khusus.
5. Calon Ketua IDI Wilayah menyampaikan Visi dan Misi dengan waktu presentasi
maksimal 5 (lima) menit di hadapan peserta Sidang Khusus.

PASAL 19

Mekanisme pemilihan Ketua MKEK Wilayah dengan tahapan sebagai berikut :

1. Calon Ketua MKEK Wilayah diberikan Nomor Urut berdasarkan Urutan Abjad dari
Huruf Pertama Nama Calon. .
2. Apabila Calon Ketua MKEK Wilayah jumlahnya hanya 1 (satu) maka langsung
ditetapkan sebagai Ketua MKEK Wilayah oleh Pimpinan Sidang khusus.
3. Apabila Calon Ketua jumlahnya lebih dari 1 (satu) orang maka Pimpinan Sidang
Khusus dapat mengajukan mekanisme musyawarah mufakat melalui Sidang
secara aklamasi.
4. Apabila musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada huruf c tidak tercapai
maka akan dilakukan pemilihan Ketua secara Voting (pemungutan suara) :
a) Pemilihan dilakukan secara tertutup dengan cara setiap utusan masing-
masing menuliskan 1 (satu) nama Calon di atas secarik kertas yang
dibagikan oleh panitia.
b) Calon Ketua yang memperoleh jumlah suara terbanyak ditetapkan sebagai
Ketua MKEK Wilayah.
c) Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih Calon Ketua yang memperoleh jumlah
suara terbanyak yang sama, maka akan dilakukan pemilihan ulang yang
diikuti oleh Calon Ketua yang memiliki jumlah suara terbanyak yang sama
tersebut.
d) Apabila dalam pemilihan ulang ternyata jumlah suara terbanyak juga sama
maka penentuan Ketua MKEK Wilayah dilakukan melalui pengundian oleh
Pimpinan Sidang.

BAB IX

PEMILIHAN DAN PENETAPAN KETUA MPPK WILAYAH

PASAL 20

1. Bakal Calon Ketua MPPI Wilayah diusulkan oleh utusan perhimpunan dan/atau
kesemintan Cabang dalam Sidang Khusus MPPK.
2. Bakal Calon yang dinyatakan memenuhi syarat oleh Pimpinan Sidang Khusus ,
ditetapkan menjadi Calon Ketua MPPK Wilayah berhak mengikuti proses
pemilihan Ketua MPPK Wilayah.
3. Calon Ketua MPPK Wilayah menyatakan kesediannya menjadi Ketua MPPK
Wilayah di hadapan peserta Sidang Khusus..

PASAL 21

Mekanisme pemilihan Ketua MPPK Wilayah dengan tahapan sebagai berikut :

1. Calon Ketua MPPK Wilayah diberikan Nomor Urut berdasarkan Urutan Abjad dari
Huruf Pertama Nama Calon. .
2. Apabila Calon Ketua MPPK Wilayah jumlahnya hanya 1 (satu) maka langsung
ditetapkan sebagai Ketua MPPK Wilayah oleh Pimpinan Sidang khusus.
3. Apabila Calon Ketua jumlahnya lebih dari 1 (satu) orang maka Pimpinan Sidang
Khusus dapat mengajukan mekanisme musyawarah mufakat melalui Sidang
secara aklamasi.
4. Apabila musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada huruf c tidak tercapai
maka akan dilakukan pemilihan Ketua secara Voting (pemungutan suara) :
a) Pemilihan dilakukan secara tertutup dengan cara setiap utusan masing-
masing menuliskan 1 (satu) nama Calon di atas secarik kertas yang
dibagikan oleh panitia.
b) Calon Ketua yang memperoleh jumlah suara terbanyak ditetapkan sebagai
Ketua MPPKK Wilayah.
c) Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih Calon Ketua yang memperoleh jumlah
suara terbanyak yang sama, maka akan dilakukan pemilihan ulang yang
diikuti oleh Calon Ketua yang memiliki jumlah suara terbanyak yang sama
tersebut.
d) Apabila dalam pemilihan ulang ternyata jumlah suara terbanyak juga sama
maka penentuan Ketua MPPK Wilayah dilakukan melalui pengundian oleh
Pimpinan Sidang.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 23

Setiap utusan, peninjau dan undangan MUSWIL wajib menjaga ketertiban dan
kelancaran sidang dengan mematuhi peraturan dan tata tertib ini serta menghargai
hak pimpinan sidang dan hadirin lainnya.

Pasal 24

Hal-hal yang belum diatur dalam tata-tertib ini akan diputuskan secara langsung
dalam Sidang Pleno.
Pasal 25

Peraturan tata-tertib ini MUSWIL ini mulai berlaku sejak tanggal dan jam ditetapkan
pada sidang pleno pertama.

Ditetapkan di Kota Gorontalo


Tanggal 26 Juni 2022
Pimpinan Sidang Pleno I
Musyarawah Wilayah IDI Gorontalo Tahun 2022

1. Ketua : DR. Dr. Muh. Isman Yusuf, Sp.N …………………………

2. Sekretaris : Dr. Muh. Jamal, MPH, AAAK …………………………...

3. Anggota : Dr. Alaludin Lapananda, Sp.PD ………………………….

Anda mungkin juga menyukai