Anda di halaman 1dari 7

LAMPIRAN : KEPUTUSAN MUSYAWARAH DAERAH II

DHARMA WANITA PERSATUAN PROVINSI BENGKULU


NOMOR
: KEP.
/MD II/DWP.PROV.BKL/III/2010
TANGGAL :
MARET 2010

PERATURAN TATA TERTIB


MUSYAWARAH DAERAH II DHARMA WANITA PERSATUAN
PROVINSI BENGKULU
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Musyawarah Daerah Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bengkulu untuk
selanjutnya disebut Musda adalah Forum Tertinggi Organisasi di Provinsi,
yang diselenggarakan untuk memenuhi ketentuan organisasi sesuai
dengan Anggaran Dasar (AD) Dharma Wanita Persatuan (DWP).
2. Sidang Paripurna adalah sidang yang dipimpin oleh Ketua dan dihadiri
oleh peserta Musda untuk membahas dan mengambil keputusan atas
materi yang akan ditetapkan dalam Musda.
3. Sidang Komisi adalah sidang yang dipimpin oleh seorang Ketua dan
dihadiri oleh anggota dari komisi yang bersangkutan untuk membahas
dan mengambil keputusan atas materi tertentu yang telah ditetapkan.
Pasal 2
Tata tertib ini dipergunakan sebagai acuan bagi Ketua Sidang, Panitia,
Peserta dan Peninjau dalam menyelenggarakan serta mengikuti kegiatan
Musda.
BAB II
DASAR DAN TUJUAN
Pasal 3
Musda diselenggarakan berdasarkan Anggaran Dasar DWP Pasal 23 Ayat (4),
dan (5).
Pasal 4
Tujuan diselenggarakan Musda adalah untuk menetapkan kebijaksanaan
organisasi

BAB III
MATERI MUSDA
Pasal 5
Materi Sidang Paripurna Musda terdiri atas :
a. Laporan Pertanggungjawaban Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan
Provinsi Bengkulu masa bakti 2004 2009.
b. Sosialisasi Anggaran Dasar hasil Munas II.
c. Rancangan Program Kerja Tahun 2009 2014.
d. Hasil rumusan Sidang Komisi dan Sidang Paripurna.
e. Pemilihan dan Penetapan Ketua masa bakti tahun 2009 2014.
f. Hal-hal lain yang dianggap perlu.
BAB IV
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 6
(1)Membahas dan mengesahkan laporan Pertanggungjawaban Ketua
Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bengkulu masa bakti tahun 2004
2009,
(2)Menetapkan Program Kerja tahun 2009 2014,
(3)Menetapkan Ketua masa bakti tahun 2009 2014,
(4)Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.
BAB V
PENYELENGGARAAN, TEMPAT, DAN WAKTU
Pasal 7
Musda diselenggarakan oleh Pengurus Dharma Wanita Persatuan Provinsi
Bengkulu.
Pasal 8
Musda diselenggarakan di Gedung Serba Guna Pemda Provinsi Bengkulu
pada tanggal 9 s/d 10 Maret 2010.
BAB VI
PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 9
Peserta Musda adalah :
a. Pengurus Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bengkulu,
b. Utusan Dharma Wanita Persatuan Dinas/Instansi dalam Provinsi Bengkulu
masing-masing enam orang dengan membawa Surat Tugas,
c. Utusan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten/Kota diwakili masing-masing
6 orang dengan membawa Surat Tugas.

Pasal 10
Peninjau Musda adalah :
a. Peninjau dari Dharma Wanita Persatuan Dinas/Instansi dalam Provinsi
Bengkulu masing-masing satu orang dengan membawa Surat Tugas.
b. Peninjau dari Dharma Wanita Persatuan Kabupaten/Kota masing masing
4 orang dengan membawa Surat Tugas.
BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 11
(1) Peserta Musda berhak mengajukan pertanyaan dan mengeluarkan
pendapat dan atau saran baik secara lisan maupun tertulis pada Sidang
Paripurna, dan Sidang Komisi.
(2) Pertanyaan, pendapat dan atau saran disampaikan secara singkat dan
jelas kepada Pemimpin Sidang.
(3) Setiap peserta seperti dimaksud pada Pasal 9 mempunyai hak memilih
dan dipilih.
(4) Setiap peninjau seperti dimaksud pada Pasal 10 tidak mempunyai hak
suara, hak dipilih maupun hak memilih.
Pasal 12
Peserta dan Peninjau Musda wajib mengikuti seluruh acara dan mentaati tata
tertib yang telah ditetapkan untuk menjaga ketertiban demi suksesnya
penyelenggaraan Musda.
BAB VIII
KELENGKAPAN
Pasal 13
Kelengkapan Musda adalah :
a. Pemimpin Sidang Paripurna.
b. Pemimpin Sidang Komisi
c. Tim Perumus Komisi
d. Tim Perumus Musda
e. Narasumber
BAB IX
KETENTUAN PERSIDANGAN
Pasal 14
Persidangan Musda terdiri atas :
a. Sidang Paripurna
b. Sidang Komisi

Pasal 15
(1) Pemimpin Sidang Paripurna dipilih dari Peserta Musda.
(2) Sebelum Pemimpin Sidang Paripurna dipilih sebagaimana dimaksud Ayat
(I), sidang dipimpin oleh Ketua Panitia Musda/Penanggungjawab Musda
sebagai Pemimpin Sementara.
(3) Tugas Pemimpin Sementara adalah memimpin Sidang Paripurna untuk :
a. Mengesahkan dan menetapkan Jadwal Acara Musda,
b. Mengesahkan dan menetapkan Peraturan Tata tertib Musda
c. Memilih dan menetapkan Pemimpin Sidang Paripurna.
(4) Pemimpin
Sidang
Paripurna
merupakan
satu
kesatuan
yang
keputusannya bersifat kolektif terdiri atas :
a. 2 (dua) orang yang mewakili Dharma Wanita Persatuan Dinas/Instansi
Provinsi Bengkulu.
b. 2 (dua) orang yang mewakili Dharma Wanita Persatuan
Kabupaten/Kota.
c. 2 (dua) orang dari Pengurus Dharma Wanita Persatuan Provinsi.
(5) Pimpinan Sidang Paripurna terdiri dari :
a. Seorang Ketua merangkap anggota
b. Seorang Wakil ketua merangkap anggota
c. Seorang Sekretaris merangkap anggota
d. 3 orang anggota
Pasal 16
Wewenang Pemimpin Sidang Paripurna adalah :
a. Memimpin Sidang Paripurna
b. Menjaga kelancaran dan ketertiban Musda
Pasal 17
(1) Sidang Komisi dipimpin oleh seorang Ketua dibantu oleh seorang Wakil
Ketua, seorang Sekretaris dan tiga orang anggota yang dipilih dari
peserta dalam rapat komisi, serta beberapa Narasumber yang ditetapkan
oleh Pengurus Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bengkulu.
(2) Wewenang Pemimpin Sidang Komisi adalah :
a. Memimpin Sidang Komisi
b. Menjaga kelancaran dan ketertiban Sidang Komisi.
(3) Sidang Komisi terdiri dari :
a. Komisi A menyampaikan Anggaran Dasar dan Program Kerja
Sekretariat,
b. Komisi B membahas Rancangan Program Kerja tahun 2009 2014,
c. Komisi C membahas Laporan Pertanggungjawaban Ketua Dharma
Wanita Persatuan Provinsi Bengkulu masa bakti tahun 2004 2014.
(4) Sidang komisi memilih calon Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi
Bengkulu masa bakti tahun 2009 2014.

BAB X
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 18
(1) Sidang dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah
ditambah satu dari jumlah peserta.
(2) Apabila belum memenuhi kuorum, sidang ditunda sampai dengan
maksimal 2 kali 10 menit dan apabila tetap belum memenuhi kuorum
maka pelaksanaan sidang akan dikeluarkan berdasarkan kebijaksanaan
Pemimpin Musda setelah mendengar pendapat dari peserta Musda.
(3) Setiap keputusan sidang didasarkan pada azas musyawarah dan
mufakat.
(4) Apabila upaya mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak.
(5) Keputusan yang telah disahkan/diputuskan dalam Sidang Paripurna tidak
dapat diganggu gugat.
BAB XI
TIM PERUMUS
Pasal 19
(1) Pada SidangParipurna dan Sidang Komisi dibentuk Tim Perumus yang
bertugas membantu Pimpinan Sidang dalam merumuskan hasil
pembahasan materi.
(2) Tim Perumus Komisi adalah Pimpinan Sidang Komisi yang terdiri dari
Ketua, Wakil ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris dan tiga orang anggota,
bertugas merumuskan hasil Sidang Komisi.
(3) Ketua, Wakil ketua dan Sekretaris dari masing-masing Tim Perumus
Komisi menjadi Tim Perumus Musda.
(4) Tim Perumus Musda terdiri atas ketua, seorang Wakil Ketua, seorang
Sekretaris, dan lima orang anggota, yang bertugas merumuskan hasil
Sidang Paripurna.
(5) Penetapan Ketua, Wakil ketua, Sekretaris dan anggota Tim Pengurus
Musda dilakukan berdasarkan musyawarah di antara anggota Tim
Perumus Musda.
BAB XII
HASIL RUMUSAN
Pasal 20
(1) Hasil rumusan Komisi disusun dalam Berita Acara dan dilaporkan oleh
ketua Komisi masing-masing pada Sidang Paripurna.
(2) Hasil rumusan Komisi yang telah dibahas dalam Sidang Paripurna,
dirumuskan oleh Tim Perumus Musda.
(3) Hasil rumusan Tim Perumus Musda dilaporkan oleh Ketua Tim Perumus
Musda pada Sidang Paripurna untuk disahkan sebagai Keputusan Musda.

BAB XIII
TATA CARA PEMILIHAN KETUA UMUM
Pasal 21
(1) Setiap Komisi mengajukan calon ketua Umum yang dipilih dari anggota
masing-masing komisi sesuai criteria yang telah disepakati.
(2) Kriteria sebagaimana dimaksud pada Ayat (I) adalah :
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Anggota DWP (aktif) sekurang-kurangnya 5 (lima ) tahun atau isteri
Pegawai Negeri Sipil/ pensiunan PNS yang mempunyan KARTU ISTERI
dan NIP suami (dicantumkan).
c. Berpendidikan terakhir minimal SLTA.
d. Berdedikasi tinggi serta berwawasan luas.
e. Mempunyai kemauan dan kemampuan dalam berorganisasi serta
berpengalaman dalam berbagai jenjang jabatan pada organisasi
Dharma Wanita persatuan khususnya atau organisasi social
kemasyarakatan.
f. Utusan dari unsur pelaksana Dharma Wanita Persatuan Dinas/Instansi
atau Pengurus Dharma Wanita Persatuan Provinsi.
g. Berusia maksimal 60 tahun.
h. Berdomisili di Kota Bengkulu (KTP Kota Bengkulu)
(3) Bilamana pada komisi tidak ada calon ketua yang memenuhi criteria,
maka anggota dapat mencalonkan nama dari anggota komisi lain.
(4) Apabila calon Ketua terpilih dua orang dengan jumlah suara yang sama,
maka dilakukan pemungutran suara ulang.
(5) Masing-masing calon ketua diwajibkan memberikan presentasi mengenai
visi dan misi organisasi Dharma Wanita Persatuan 5 tahun mendatang
selama 3 menit di depan Sidang Paripurna.

BAB XIV
PENUTUP
Pasal 22
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan dibahas dan ditetapkan
dalam Sidang paripurna.

Pasal 23
Peraturan Tata Tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan
Pada
tanggal

Sekretaris

Ny. Zulhana Iskandar

: Bengkulu
:
Maret 2010

Musyawarah Daerah II
Dharma
Wanita
Persatuan
Bengkulu
Ketua,

Provinsi

Ny. Hj. Rachmawati Fauzan Rahim

Anda mungkin juga menyukai