Anda di halaman 1dari 27

RANCANGAN

MATERI
RAPAT KERJA DAERAH
GENERASI MUDA FKPPI
SULAWESI UTARA

MANADO, NOFEMBER 2022


S U R A T – K E P U T U S A N
NOMOR : /PD XXII /GM FKPPI/11/2022

Tentang

PERATURAN TATA TERTIB DAN JADWAL ACARA RAPAT KERJA DAERAH GM FKPPI SULAWESI UTARA

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa :

MENIMBANG........................: 1. Bahwa Rapat Kerja Daerah GM FKPPI Sulawesi Utara adalah


yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah XXII GM FKPPI
Sulawesi Utara masa bakti 2021 – 2026 dalam rangka menyusun
Program Kerja Daerah yang berdasarkan pada garis – garis besar
Program Daerah GM FKPPI Sulawesi Utara.
2. Bahwa untuk perlu disusun dan ditetapkan mekanisme kerja
dari penyelanggaraan persidangan RAKERDA Sulawesi Utara
berlangsung tertib dan dalam suasana kekeluargaan.
3. Bahwa mekanisme kerja tersebut adalah berupa peraturan tata
tertib persidangan Rakerda GM FKPPI Sulawesi Utara.

MENGINGAT 1. Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga GM FKPPI.

2. Surat Keputusan Pengurus Daerah XXII GM FKPPI Sulut Nomor


Skep : 01 /PD XXII/GM FKPPI/X/2022. Tentang Pembentukan
Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana Rapat Kerja Daerah GM
FKPPI Sulut.

MEMPERHATIKAN 1. Pembahasan dalam Rapat Pleno diperluas Pengurus Daerah


GM FKPPI Sulut Tanggal 09 Oktober Tahun 2022
2. Pembahasan Dalam Rapat – Rapat Panitia Pengarah (SC)
Rapat Kerja Daerah XXII GM FKPPI Sulut.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Peraturan Tata Tertib dan Jadwal Acara Rakerda GM FKPPI Sulut.
: Isi beserta uraian adalah terlampir dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam Surat Keputusan ini.
KEDUA : Bahwa Peraturan Tata Tertib dan jadawal Acara ini adalah
merupakan pedoman bagi semua peserta dan peninjau Rapat
Kerja Daerah GM FKPPI XXII Sulut.
KETIGA : Bahwa Tata Tertib dan Jadwal Acara ini akan dijelaskan oleh
Pengurus Daerah XXII Sulut pada suatu sidang tersendiri dalam
Pra Miting Rakerda GM FKPPI XXII Sulut.
KEEMPAT : S e l e s a i.

DITETAPKAN DI : MANADO
PADA TANGGAL : November 2022

PANITIA PENGARAH

KETUA SEKRETARIS

DOLVI MAKAWENA GREIS KOAGOW


PERATURAN TATA TERTIB
RAPAT KERJA DAERAH GM FKPPI XXII SULUT

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
1. Rapat Kerja Daerah GM FKPPI yang selanjutnya dalam tata tertib ini disebut RAKERDA
merupakan forum Rapat kerja yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah XXII GM FKPPI Sulut
dalam rangka menyusun Program Kerja Daerah.

2. RAKERDA mempunyai tugas menetapkan Program Kerja Daerah GM FKPPI Sulut sebagai
penjabaran Program Hasil Musyawarah Daerah GM FKPPI Sulut berwenang menetapkan
kebijakan organisasi ditingkat Daerah.

BAB II
UTUSAN RAKERDA
Pasal 2

1. Utusan Rakerda adalah Peserta dan Peninjau


2. Peserta Rakerda terdiri dari :
a. Unsur Dewan Pembina Daerah.
b. Dewan Penasehat Daerah.
c. Pengurus Daerah GM FKPPI Sulut.
d. Unsur Pengurus Cabang GM FKPPI Se – Sulawesi Utara.
3. Peninjau Rakerda adalah pihak-pihak yang ditunjuk dan diundang serta disahkan oleh Pengurus
Daerah GM FKPPI Sulut.
4. Jumlah dan Perincaian Peserta dan peninjau ditetapkan oleh Pengurus Daerah GM FKPPI Sulut.

Pasal 3
Setiap Utusan Rapat Kerja Daerah adalah peserta dan peninjau.
Pasal 4
1. Peserta berhak untuk :
a.Mengajukan pertanyaan mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun secara tertulis
seperti yang diatur dalam pasal 13 peraturan tata tertib.
b. Menyatakan suara yang penggunaannya diatur dalam pasal 14 peraturan tata tertib ini.
2. Peninjau berhak untuk :
a.Mengajukan Pertanyaan
b. Mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tulisan.
3. Setiap utusan berkewajiban untuk :
a.Mematuhi Peraturan Tata Tertib ini
b. Mematuhi Peraturan yang ditetapkan oleh panitia pelaksana.
BAB III
PENYELENGGARAAN DAN ALAT – ALAT KELENGKAPAN

Pasal 5

1. Penyelenggaraan Rakerda ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pengurus Daearah XXII
GM FKPPI Sulut.
2. Pimpinan sidang Rakerda adalah Pengurus Daerah GM FKPPI Sulut yang terdiri dari ketua dan
sekretaris sidang.

Pasal 6

ALAT- ALAT KELENGKAPAN RAKERDA TERDIRI DARI :


a. Penanggung jawab adalah Ketua & Sekretaris Pengurus Daerah XXII GM FKPPI Sulut.
b. Panitia Pengarah adalah panitia yang dibentuk berdasarkan surat keputusan dan bertugas
menyiapkan materi yang akan dibahas dan disahkan oleh Rakerda serta bertanggung jawab
atas kelancaran jalannya sidang Rakerda.
c. Panitia pelaksana adalah panitia yang dibentuk berdasarkan surat keputusan dan bertugas
menyelenggarakan Rakerda agar berlangsung tertib dan lancar.
d. Komisi – Komisi Rakerda adalah komisi yang terdiri dari komisi program, komisi pengelolaan
sumber dana GM FKPPI dan Komisi Umum.
e. Tim perumus hasil persidangan Rakerda adalah suatu tim yang ditunjuk oleh pimpinan
sidang atas persetujuan sidang.

BAB IV
PERSIDANGAN

Pasal 7

Sidang – sidang Rakerda Terdiri dari :


a.Sidang Paripurna
b. Sidang Komisi
c.Sidang Tim Perumus

Pasal 8

1. Seluruh sidang paripurna dipimpin oleh Pengurus Daerah GM FKKPI


2. Sidang Paripurna dihadiri oleh seluruh utusan
3. Sidang Paripurna pada dasarnya bersifat terbuka,kecuali jika dinyatakan tertutup oleh
pimpina sidang.

Pasal 9

1. Seluruh sidang komisi dipimpin oleh Pengurus Daerah GM FKPPI Sulut.


2. Sidang Komisi dihadiri Oleh anggota Komisi yang bersangkutan dan dinyatakan tertutup.
3. Anggota Komisi terdiri dari utusan Rakerda dengan memperhatikan keseimbangan setiap
komisi
4. Sidang Komisi Bertugas :
a. Membahas Masalah yang menjadi pokok materi pada masing - masing Komisi.
b. Menyusun laporan hasil sidang komisi yang disampaikan pada sidang paripurna oleh
pimpinan sidang atau anggota komisi yang ditunjuk oleh komisi yang bersangkutan.
5. Jika Materi yang dibahas pada sidang komisi terdapat hal – hal yang kurang jelas,maka
pimpinan sidang dapat mengundang Panitia Pengarah untuk menjelaskannya.

Pasal 10

1. Rapat tim perumus dihadiri oleh anggota tim perumus yang ditetapkan pada sidang komisi
2. Pimpinan rapat tim perumus adalah ketua tim perumus yang dipilih dari dan oleh anggota tim
perumus.
3. Rapat tim perumus bertugas merumuskan hasil – hasil persidangan Rakerda untuk disampaikan
pada sidang paripurna

Pasal 11

1. Pimpinan sidang berkewajiban untuk :


a. Memimpin jalannya sidang agar berjalan tertib dan lancar dengan memperhatikan
waktu,materi dan jadwal yang telah disepakati.
b. Berusaha mempertemukan pendapat yang berbeda,menyimpulkan pembicaraan
mendudukkan persoalan pada pokok pembahasan atau pembicaraan,apabila ternyata
sidang telah keluar dari pokok pembicaraan.
2. Apabila pimpinan sidang menganggap perlunya sidang ditunda, maka sidang dapat ditunda
untuk waktu maksimum 10 menit lamanya.

Pasal 12

Untuk setiap sidang harus dibuat risalah sidang secara tertulis yang mencakup :

a.Tempat dan acara sidang.


b. Hari,Tanggal,Jam pembukaan dan penutup sidang
c.Nama – Nama pimpinan sidang
d. Pembicara dan pendapatnya masing – masing
e. Nama – Nama utusan dan asal delegasinya
f. Materi pembicaraan selama sidang
g.Keputusan atau kesimpulan atau rapat
h. Keterangan lain yang dianggap perlu.

Pasal 13

1. Demi menjaga kelancaran dan ketertiban sidang,maka para utusan berbicara atas ijin pimpinan
delegasi yang bersangkutan.
2. Pembicara dapat berbicara setelah memperoleh ijin dari pimpinan sidang,dan selama berbicara
maka hal ini tidak boleh diganggu.
3. Dengan mengindahkan peraturan tata tertib ini,pimpinan sidang dapat menentukan batas waktu
berbicara bagi pembicara.jika pembicara dalam penyampainnya melewati batas waktu yang
telah ditentukan maka pimpinan sidang dapat memperingatkan agar pembicara dapat
mengakhiri pembicaraanya dan pembicara harus mentaati.
4. Sebelum berbicara,pimpinan sidang membuka wajib daftar bagi pembicara,tanpa pendaftaran
ini pembicara kecuali jika diijinkan pimpinan sidang berdasarkan alasan yang bisa/dapat
diterima bersama
5. Giliran berbicara lagi pembicara diberikan sesuai dengan urutan yang terdaftar kecuali demi
kelancaran sidang maka pimpinan sidang dapat mengambil kebijaksanaan lain.
6. Pembicara mempunyai hak interupsi atas persetujuan pimpinan sidang untuk :
a. Meminta penjelasan atas duduk persoalan sebenarnya.
b. Mengajukan prosedur tentang masalah yang sedang dibicarakan.
c. Menegur pembicara lain karena dianggap menyinggung masalah pribadi
d. Menjelaskan atau mendudukkan masalah yang sebenarnya.
7. Penyimpangan dari pokok pembicaraan yang disebut dalam ayat 6 diatas tidak diperkenankan,
jika pembicara menyimpang dari pokok pembicaraan,maka pimpinanan sidang dapat
memperingatkan agar kembali pada pokok pembicaraan semula.
8. Jika pembicara menggunakan kata kata yang tidak layak atau menggangu ketertiban atau
mengundang perbuatan yang bertentangan dengan hukuman dan atau peraturan tata tertib
ini,maka pimpinan sidang dapat memberikan kesempatan kepada pembicara yang bersangkutan
untuk mencabut kata-kata yang tidak layak tersebut sehingga tidak akan dimuat dalam
masalah/laporan sidang
9. Jika pembicara tidak memenuhi peringatan pimpinan sidang dalam ayat 7 dan 8 diatas,atau
mengulangi pelanggaran tersebut Pimpinan sidang wajib melarang pembicara tersebut untuk
meneruskan pembicaraan
10. Jika ada peserta melakukan perbuatan dengan menggangu kelancaran persidangan maka
pimpinan sidang wajib memperingatkan agar perbuatan tersebut tidak dilakukan lagi dan bila
peringatan ini tidak diindahkan,maka pimpinan sidang dapat menyuruh peserta tersebut
meninggalkan ruang sidang.

BAB V

HAK SUARA UTUSAN

Pasal 14

Setiap delegasi memiliki 1 (satu) hak suara yang digunakan dalam rangka mengambil keputusan.

BAB VI

QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pasal 15
1. Sidang paripurna dinyatakan sah jika dihadiri lebih dari setengah jumlah delegasi/ peserta yang
hadir.
2. Jika hal tersebut dalam ayat 1 tidak tercapai,maka sidang dapat ditunda 10 menit jika setelah
10 menit penundaan sidang tersebut belum tercapai maka sidang dianggap memenuhi quorum
dan dapat mengambil keputusan.

Pasal 16

1. Pada asasnya maka setiap pengambilan keputusan dilaksanakan sejauh mungkin berdasarkan
musyawarah untuk mencapai mufakat dan jika mufakat tidak tercapai maka keputusan dapat
diambil berdasarkan suara terbanyak.
2. Keputusan yang akan diambil berdasarkan pemungutan suara maka harus diambil berdasarkan
suara terbanyak.
3. Sehubungan dengan ayat 2 diatas,jika hasil pemungutan suara sama banyak, maka dapat
diadakan pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak, maka usul ditolak.
4. Pemungutan suara mengenai dan atau masalah yang dianggap penting menurut sidang
dilakukan secara rahasia atau tertulis dan apabila suara sama banyak maka pemungutan suara
akan diulang kembali.jika hasilnya masih sama banyak juga,maka orang dan atau masalah yang
diusulkan dalam permasalahan yang bersangkutan ditolak.
5. Penyampaian suara dilakukan delegasi untuk mengantar sikap dengan cara lisan,mengacungkan
tangan,berdiri,tertulis atau panggilan umum.
6. Penghitungan suara dilakukan oleh pimpinan sidang secara langsung dan rahasia.

BAB VIII

PENUTUP

Pasal 17

1. Segala sesuatau yang belum diatur dalam peraturan tata tertib ini,akan ditetapkan oleh
RAKERDA IX PD XXII GM FKPPI.
2. Pelaksanaan RAKERDA harus berdasarkan jadwal acara Raker yang telah ditetapkan oleh
Pengurus Daerah XXII GM FKPPI
3. Peraturan Tata Tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Manado
Pada Tanggal : November 2022

PANITIA PENGARAH

KETUA SEKRETARIS

DOLVI MAKAWENA GREIS KOAGOW


RANCANGAN
PROGRAM KERJA DAERAH PD XXII GM FKPPI SULUT
2021 – 2026

BABI

PENDAHULUAN :
Dalam Rapat Kerja Daerah IX PD XXII GM FKPPI Sulut telah menetapkan Program Daerah
GM FKPPI Tahun 2022 -2026 yang secara garis besar memuat arah dan prioritas gerak juang
Organisasi selama 4 Tahun meliputi 5 Bidang pokok kegiatan yang disebut “PANCA PRIORITAS
PROGRAM “GM FKPPI Yaitu :
A. BIDANG ORGANISASI B. BIDANG SOSIAL BUDAYA
C. BIDANG SOSIAL POLITIK D. BIDANG EKONOMI
E. BIDANG KESEJATERAAN SOSIAL

Untuk menjabarkan suatu tujuan organisasi sebagai mana yang terungkap didalam Bab
V Pasal 10 Anggaran Dasar GM FKPPI,Maka kegiatan yang sesuai dengan prioritas program Daerah
GM FKPPI 2023 -2026 Tersebut hendaknya dapat dijabarkan lebih lanjut kedalam program kerja
Daerah XXII GM FKPPI Sulut, 2023 – 2026 sebagai berikut :

A. PENGERTIAN :
1. Bahwa Program kerja Daerah XXII Sulut masa bakti 2021 -2026 adalah merupakan
penjabaran dari program umum GM FKPPI
2. Bahwa program kerja Daerah GM FKPPI Sulut harus memuat rencana kegiatan dari tiap-tiap
bagian Pengurus Daerah XXII GM FKPPI Sulut untuk masa bakti 5 Tahun secara
terinci,kordinatif dan terpadu.
3. Bahwa Program kerja Daerah XXII Sulut selanjutnya perlu dijabarkan dalam tahapan
Tahunan agar menjadi Program kerja Tahunan PD XXII GM FKPPI Sulut.
4. Bahwa Program kerja tahunan PD XXII Sulut memuat berbagai rencana,tahunan kegiatan
GM FKKPI yang lebih terperinci tentang rencana kegiatan maupun setiap rencana anggaran
untuk setiap tahun anggaran GM FKPPI dan ditetapkan oleh PD XXII GM FKPPI Sulut yang
terdiri atas :
A.PROGRAM KERJA TAHUN 2023(1 JANUARI-- 31 DESEMBER 2023)
B.PROGRAM KERJA TAHUN 2024 (1 JANUARI – 31 DESEMBER 2024)
C.PROGRAM KERJA TAHUN 2025 (1 JANUARI – 31 DESEMBER 2025)
D.PROGRAM KERJA TAHUN 2026 (1 JANUARI – 31 OKTOBER 2026)

B. LANDASAN :
Program Kerja Daerah GM FKPPI harus disusun berdasarkan :
1. Landasan ideal : Pancasila
2. Landasan Konstitusional : UUD 1945 AD/ART GM FKPPI
3. Landasan Perjuangan : Semangat sapta marga,semangat sumpah pemuda 1928
4. Landasan Operasional : Program umum GM FKPPI
C. MAKSUD DAN TUJUAN :
Program Kerja Daerah XXII GM FKPPI Sulut mempunyai maksud dan tujuan :
1. Hendaknya memberikan arah dan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan GM FKPPI dalam
upaya untuk mewujudkan darma baktinya bagi kepentingan organisasi khususnya maupun
bangsa dan Negara umumnya untuk seluruh jajaran organisasi baik ditingkat Daerah
maupun Cabang.
2. Merupakan tolak ukur dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan organisasi
untuk masa bakti 2021-2026
3. Merupakan sarana interaksi bagi kegiatan organisasi,sarana komunikasi sarana kaderisasi
maupun sarana partisipasi baik diantara sesama pengurus/anggota maupun masyarakat
dalam ikut menyukseskan pembangunan sebgai pengamalan pancasila.

D. KLASIFIKASI PROGRAM :
Program Kerja Daerah GM FKPPI Sulut dilihat dari segi pelaksanaannya dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. PROGRAM MANDIRI :
Yaitu program yang direncanakan dan dilaksanakan oleh GM FKPPI.
2. PROGRAM KOORDINASI :
Program yang dilaksanakan oleh PD XXII GM FKPPI Sulut dan dilaksanakan bersama dengan
Pengurus Cabang/Rayon melalui program yang terencana secara keseluruhan.
3. Program kerja sama :
Suatu program yang direncanakan dan dilaksanakan secara bersama oleh GM FKPPI dan
organisasi kemasyarakatan lainnya/instansi pemerintah maupun non pemerintah diluar
jajaran GM FKPPI.
4. Program Partisipasi :
Suatu program yang telah direncanakan dan dilaksanakan bukan oleh GM FKPPI dimana GM
FKPPI turut berpartisipasi sebagai peserta dalam program ini.

E.KOORDINASI PROGRAM :
Jalur Koordinasi dalam pelaksanaan program adalah :
1. Jalur vertical : a. Keatas dengan Pembina Pangdam, Kapolda, Danrem, Danlantamal,
Danlanudsri, (DPD PEPABRI) dan Dewan Penasehat
b. Kebawah dengan PC GM FKPPI serta Pengurus Rayon

2. Jalur Horisontal : a. Kedalam dengan organisasi kemasyarakatan/yayasan dilingkungan


keluarga besar TNI/POLRI
b .Keluar dengan organisasi kemasyarakatan/instansi diluar jajaran
GM FKPPI
F.LINGKUP EKONOMI :
Yang menjadi lingkup program Daerah meliputi :
1. Ditingkat Daerah : Program Daerah yang dijiwai oleh Program Kerja Daerah bersifat
teknis,serta sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pengurus Daerah GM FKPPI
2. Ditingkat Cabang : Program Cabang yang dijiwai oleh Program Cabang bersifat
operasional,serta sepenuhnya menjadi tanggung pengurus Cabang.
3. Ditingkat Rayon : Program Rayon yang dijiwai oleh Program Rayon bersifat
operasional,serta menjadi tanggung jawab Pengurus Rayon.

B A B II
SASARAN
Program Kerja Daerah XXII GM FKPPI Sulut masa bakti 2021-2026 mempunyai sasaran sebagai
berikut :
A. KEDALAM :
1. Pemantapan wawasan
Memantapkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sesuai idiologi pancasila,semangat juang
45,semangat sapta marga, Semangat Sumpah Pemuda 1928 dalam diri setiap anggota GM
FKPPI untuk dapat dipelopori dan diamalkan sehari-hari.
2. Pemantapan keanggotaan
Memantapkan keanggotaan GM FKPPI yang mencakup pendataan
anggota,pengadministrasian anggota,penyiapan kartu anggota serta iuran anggota.
3. Pemantapan kader :
Melaksanakan kaderisasi anggota serta pengelolaan kader secara konsepsional
berkesinambungan dan berhasil guna sehingga akan terbentuk kader kader organisasi
maupun kader kader bangsa yang berkualitas.
4. Pemantapan keorganisasian :
Melaksanakan penataran dalam system keorganisasian yaitu :
a.Struktur Organisasi dengan melaksanakan Musyawarah Daerah,Cabang, Rayon secara
berdaya guna dan berhasil guna didaerah Sulut.
b Kebijakan organisasi mengenai tata kerja dan tata tertib organisasi didalam pengertian
yang luas sehingga dapat terlaksana program secara tertib,efektif,efisien.
c.Kesekretariatan organisasi dengan menata system administrasi maupun perlengkapan
sekretariat organisasi secara efektif dalam menunjang pelaksanaan tugas organisasi
secara mantap.
5. Pemantapan Program Intern :
Melaksanakan kegiatan program GM FKPPI secara terencana,terkoordinir,terpadu guna
memantapkan keberadaan GM FKPPI sebagai salah satu wadah bagi KB TNI/POLRI
B. KELUAR :
Memantapkan koordinasi maupun partisispasi organisasi GM FKPPI sebagai bagian dari upaya
Generasi Muda Indonesia dalam rangka mengisi pembangunan bangsa khususnya dibidang :

1. Bidang Organisasi :
Pendayagunaan semua potensi yang ada didalam jajaran organisasi GM FKPPI
seperti ,Dewan Penasehat,Pengurus Daerah,Pengurus Cabang sampai Pengurus Rayon.
2. Bidang sosial Politik :
Pengamalan pancasila dengan dilandasi semangat juang 45 dalam kehidupan sehari hari
khususnya oleh anggota GM FKPPI sebagai pelopornya.

3. Bidang sosial ekonomi :


Meningkatnya partisipasi masyarakat khususnya dan kalangan anggota dalam menciptakan
lapangan kerja baru secara lebih porfesional dengan prioritas pendayagunaan seluruh
potensi yang ada di Sulawesi Utara.

4. Bidang sosial dan budaya :


Meningkatnya manusia Indonesia yang berkualitas serta mantapnya sikap mental bangsa
yang dipelopori oleh anggota GM FKPPI yang mencerminkan sikap disiplin yang
berkepribadian bangsa serta tercipta hidup yang berketuhanan yang maha esa,
berkeprimanusiaan yang adil dan beradab.

5. Bidang Kesejetaraan sosial :


Terwujudnya rasa kesadaran sosial yang tinggi khususnya di kalangan anggota dalam upaya
meningkatkan kesejetaraan sosial dikalangan anggota maupun masyarakat pada umumnya.

B A B III
Garis besar Program :
Garis besar program kerja Daerah XXII GM FKPPI Sulut masa bakti 2021-2026 meliputi 4
program utama dimana satu dengan lainnya saling berkaitan dan saling menunjang
keberhasilan gerak juang organisasi secara keseluruhan yang meliputi :

A. Program Rutin :
Yaitu program yang dilaksanakan secara rutin tiap bulan dimana bukan berbentuk
kepanitiaan melainkan bersifat melembaga serta membutuhkan pembiayaan rutin setiap
bulan.
B. Program teritorial :
Program yang dilaksanakan oleh pengurus dalam rangka melakukan pembinaan organisasi
secara vertical dalam suatu wilayah pembinaan teritorial yang mana terdiri dari :
1.Koodinator Teritorial I Yaitu : Cabang Manado
2. Koodinator Teritorial II Yaitu : Cabang Minut.
3.Koodinator Teritorial III Yaitu : Cabang Minahasa.
4. Koodinator Teritorial IV Yaitu : Cabang Tomohon.
5. Koodinator Teritorial V Yaitu : Cabang Minsel.
6. Koordinator Teritorial VI Yaitu : Cabang Bolmong Raya.
7.Koordinator Teritorial VII Yaitu : Cabang Bitung.
C. Program sektoral :
Program yang memuat kegiatan dari bagian tertentu sebagai wujud dari bidang
pengabdian organisasi dalam rangka ikut berpartisipasi melaksanakan pembangunan
nasional yang terdiri dari
Program
1. Bagian Organisasi dan keanggotan Pendidikan Kaderisasi
2. Bagian Bela Negara dan Hukum, Komunikasi Informasi dan hubungan masyarakat
3. Bagian Kerohanian dan Pembinaan Mental, Pemberdayaan Perempuan, Seni dan Budaya
4. Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Generasi Muda
5. Bagian Pengabdian Masyarakat dan Olah raga
6. Bagian Ekonomi, Koperasi dan Kesejahteraan Anggota
7. Bagian Sumber Daya Manusia dan Tenaga Kerja

D. Program khusus ;
Program yang bersifat terpadu antara bagian atau program yang dilaksanakan secara
insidentil karena kebutuhan yang mendesak atau program yang dalam pelaksanaanya
memerlukan penanganan yang khusus mengingat sifat maupun lingkupnya.

B A B IV

A.Program Rutin
1. Sasaran :
a. Memberikan secara penuh bagi aktivitas organisasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan
secara rutin,baik dari segi teknis maupun administrasi.
b.Memobilisir seluruh potensi organisasi dalam penjabaran organisasi.

2. Pokok kegiatan :
a. Kegiatan sekretariatan
b Kegiatan bagian bagian
c. Kegiatan lain lain yang bersifat rutin.

B, Program teritorial
1. Sasaran :
a. Memantapkan efektivitas serta koordinasi konsolidasi organisasi dan kegiatan program di
Daerah/Cabang/Rayon/Sub rayon
b. Memantapkan koordinasi bagi setiap kegiatan yang dilaksanakan di
Daerah/Cabang/Rayon/Sub rayon.
c. Meningkatkan koordinasi serta pembinaan organisasi secara vertical.
C.Program sektoral/bagian

1. Bagian Organisasi dan keanggotaan


1. Sasaran :
a. Memantapkan system informasi dan komunikasi keanggotaan guna menigkatkan
konsolidasi secara terpadu.
b. Terbinanya hubungan vertical dan horizontal serta intern dan ekstern organisasi secara
harmonis.
c. Meningkatkan peran aktif organisasi dalam kehidupan bermusyawarah,berbangsa dan
bernegara.
d.Terbentuknya kader kader GM FKPPI yang tangguh dan berkwalitas
e.Meningkatnya peran kader kader GM FKPPI terutama dalam jajaran infra struktur politik.

2.Pokok kegiatan
a. Program kaderisasi
b. Pembinaan kader.
c. Konsolidasi Organisasi
d. Peningkatan peran aktif kader
e.Menyusun pola partisipasi GM FKPPI dalam menyukseskan Program Pemerintah

2. Bagian Bela Negara dan Hukum, Komunikasi Informasi dan hubungan masyarakat
1. Sasaran
a. Kedalam

Menunjang pemantapan keberadaan organisasi dikalangan anggota GM FKPPI dan KB


TNI/POLRI dengan meningkatkan komunikasi maupun penyaluran informasi timbal balik
yang efektif. Meningkatkan kwalitas individu anggota dibidang media masa.
Memantapkan keberadaan organisasi dan meningkatkan kemampuan anggota dalam
mengaktualisasikan pemikiran pemikiran secara mandiri dan sistimatis melalui
dialog/diskusi/seminar yang bermanfaat bagi anggota sehinga dicapai kondisi mantap
menunjang gerak juang organisasi dalam mencapai tujuannya.

b. Keluar
Melalui bagian lainnya memantapkan keberadaan GM FKPPI ditengah-tengah masyarakat
khususnya generasi muda.
Meningkatkan peran GM FKPPI ditengah-tengah organisasi media masa sebagai bagian
perjungan GM FKPPI dalam rangka peningkatan dan pemantapan media masa yang
berdasarkan pancasila
Mewujudkan dharma bakti GM FKPPI sebagai kegiatan organisasi kemasyarakatan yang
berada ditenga tenga masyarakat melalui.
 Dialog
 Diskusi
 Tatap Muka
 Seminar,dengan tokoh tokoh masyarakat dari berbagai disiplin ilmu dan berbagai
lapisan didalam keikut sertaannya melaksanakan pembangunan nasional bagi
kepentingan masyarakat bangsa dan Negara.
2. Pokok Kegiatan
a. Pelatihan
b. Diskusi
C. Partisipasi dan kerja sama
d Pelestarian Nilai-Nilai juang 45
e. Wajib bela Negara bagi WNI sebagai aplikasi peran GM FKPPI dalam lingkungan
masyrakat Indonesia.

3. Bagian Kerohanian dan Pembinaan Mental, Pemberdayaan Perempuan, Seni dan Budaya
1. Sasaran
a. Terbentuknya kader kader maupun fungsionaris GM FKPPI yang memiliki Ketaqwaan yang
baik.
b. Ikut sertanya GM FKPPI didalamn pembangunan nasional membutuhkan kader kader GM
FKPPI yang berwawasan luas dan memiliki mental yang baik.
2. Pokok kegiatan
a. Melakukan kegiatan rutin dalam pembinaan kerohanian bagi banggota GM FKPPI
b. Memotivasi terbentuknya kader kader yang bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa.
a. Jangka pendek
 Membentuk pelatih kader wanita GM FKPPI
 Membentuk ketrampilan anggota wanita sebagai usaha kemandirian
b. Jangka Panjang
 Diusahakan berkembangnya system administrasi keanggotaan wanita GM FKPPI
 Meningkatkan kwalitas Kader wanita GM FKPPI
 Meningkatkan produktifitas anggota wanita GM FKPPI dalam berbagai aktifitas.
3.Pokok kegiatan
a. Melaksanakan konsolidasi bagi wanita GM FKPPI
b. Melaksanakan kaderisasai bagi wanita GM FKPPI dalam kepemimpinan serta pengelolaan
program organisasi

Terlaksananya kegiatan yang berkaitan dengan Pelestarian Nilai Budaya Bangsa yang
berdasarkan Pancasila.
Meningkatkan peranan GM FKPPI dalam rangka ikut mengembangkan budaya daerah
ditingkat Nasional.
4. Pokok Kegiatan :
1. Pembinaan Artis-Artis GM FKPPI
2. Program Apresiasi Seni dan Budaya
3. Program Pembinaan Kesenian Daerah
4. Program Pembentukan Paduan Suara GM FKPPI XXII Sulut.

4.Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Generasi Muda

1. Sasaran :
a. Berperannya organisasi GM FKPPI dalam rangka menjalin hubungan harmonis antara
organisasi kepemudaan.
b. Memasyaraktakan olah raga khususnya dikalangan anggota sebagai saran membentuk
sportifitas yang mendukung upaya pemantapan disiplin anggota maupun disiplin nasional
pada umumnya.

2. Pokok kegiatan :
a. Meningkatkan hubngan dan komunikasi antar pemuda.
b. Memantapkan wawasan dan kekaryaa anggota GM FKPPI
5. Sasaran :
Terlaksananya kegiatan yang berkaitan dengan Pelestarian Nilai Budaya Bangsa yang
berdasarkan Pancasila.
Meningkatkan peranan GM FKPPI dalam rangka ikut mengembangkan budaya daerah
ditingkat Nasional.

5.Pengabdian Masyarakat dan Olah raga

1. Sasaran
a. Keluar
Membentuk /membangun watak bangsa ,membangun jasmanai dan rohani serta
membangun semangat dikalangan generasi muda guna mempersiapkan kader penerus
pembangunan Bangsa dan pembangunan nasional guna terbentuknya manusia indonesia
seutuhnya,Ikut bertanggung jawab dan berperan aktif dalam pelaksanaan pembangunan
nasional melalui usaha usaha mensukseskan panji panji olahraga..
b. Kedalam
Memasyrakatkan olah raga khususnya dilingkungan GM FKPPI dan keluarga besar
TNI/POLRI.

2. Pokok kegiatan
 Kejuaraan Bola Volly GM FKPPI
 Kejuaraan Sepak Bola GM FKPPI
 Kejuaraan bulutangkis GM FKPPI

6.Bagian Ekonomi Koperasi dan Wiraswasta :

1. Sasaran :
a. Kedalam
Terbentuknya jiwa Wiraswasta dan koperasi dikalangan anggota GM FKPPI.
b. Keluar
Berperan dalam meningkatkan Koperasi dan wirausaha dalam system
perekonomian nasional
2. Pokok kegiatan :
1. Memberikan pendidikan dan pembinaan bidang koperasi dan wiraswasta
2. Pendidikan dan pelatihan koperasi bagi anggota GM FKPPI
3. Pendayagunaan usahawan-usahawan GM FKPPI
4. Membentuk dan membina koperasi diseluruh jajaran GM FKPPI
7. Bagian Sumber Daya Manusia dan Tenaga Kerja

1. Sasaran
a. Memantapkan keberadaaan organisasi dalam mengaktulisasikan pemikiran organisasi
secara mandiri melalui program yang bermanfaat bagi anggota.
b. Ikut berperan dalam memecahkan permasalahan ketenagakerjaan secara nasional
pada umumnya dan anggota GM FKPPI pada khususnya.
c. Menciptakan terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas yang berasal dari
anggota GM FKPPI.

2. Pokok kegiatan
a. Program kegiatan pelatihan bagi anggota GM FKPPI
b. Mencari informasi tentang kesempatan kerja yang sekaligus menginformasikan kepada
tenaga kerja GM FKPPI

TERIMA KASIH

PANITIA PENGARAH
PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DANA GM FKPPI
I.PENDAHULUAN

1. UMUM
a. GM FKPPI sebagai organisasi kemasyarakatan didirkian dengan maksud untuk
mempersiapkan Putra putri purnawirawan dan putra putri TNI/POLRI menjadi manusia
yang berkepribadian luhur sehingga terbentuk kader kader bangsa sesuai dengan amanat
anggaran dasar bab V pasal 10
b. Sesuai dengan motivasi juang GM FKPPI “SWA DHARMA EKA KERTA” MAKA GM FKPPI
bertekad untuk mandiri dalam rangka berbakti pada bangsa dan Negara.
c. Agar GM FKPPI dapat mewujudkan cita cita organisasi sesuai maksud dan tujuan
pendiriannya tersebut secara mandiri,maka antara lain dibutuhkan sumber dana yang
memadai dan sumber dana ini dikelola secara efektif dan efisien.
d. Untuk itu dibutuhkan suatu pedoman yang mengatur secara garis besar tata cara menggali
seluruh potensi sumber dana GM FKPPI diseluruh jajaran Organisasi yang disebut
pedoman pengelolaan sumber dana GM FKPPI.

2. DASAR
Sebagai dasar penyusunan pedoman pengelolaan sumber dana GM FKPPI adalah :
a. Anggaran Dasar GM FKPPI bab VIII pasal 15 hasil MUNASI X GM FKPPI tentang keuangan.
b. ART GM FKPPI BabXIV pasal 36 hasil MUNAS X GM FKPPI tentang badan dan Bab V pasal
15 tentang keuangan dan kekayaan organisasi
c. Program umum GM FKPPI hasil MUNAS X GM FKPPI
d. Program Daerah XXII GM FKPPU SULUT Hasil Musda IX GM FKPPI SULUT.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan penyusunan pedoman ini adalah untuk memberikan arah dalam rangka
mengelola sumber dana terutama upaya menggali seluruh potensi sumber dana terutama upaya
menggali seluruh potensi sumber dana tersebut,hanya bagi keepentingan organisasi ditingkat
cabang sehingga mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
4. LINGKUP :
Pedoman ini meruakan acuan secara garis besar bagi seluruh jajaran GM FKPPI dan terbatas pada
tata cara menggali sumber dana bagi kebutuhan organisasi GM FKPPI saja,tidak termasuk tata cara
penggunaan dana oleh organisasi maupun penggalian sumber dana bagi orang orang FM FKPPI.

II KEBIJAKSANAAN SUMBER DANA :


Sumber dana organisasi berasal dari :

1. Iuran anggota :
Adalah sumber dana organisasi yang berasal dari iuran langusng yang dibayar oleh anggota GM
FKPPI kepada organisasi yang jumlah tata cara pemungutan dan pengaturannya diatur lebih lanjut
melalui perarturan organisasi
2. Bantuan dan usaha lain yang tidak mengikat adalah sebagai berikut
a. Bantuan Langsung :
Adalah bantuan dana yang tidak mengikat dan diberikan secara langsung kepada
organisasi yang pelaksanaannya dikelola oleh bendahara GM FKPPI sebagai berikut :
1. Sumbangan Rutin
Bantuan dana rutin yang diberikan secara langsung kepada organisasi dalam rangka
menunjang program rutin kesekreriatan GM FKPPI oleh pihak anggota GM FKPPI maupun
non anggota GM FKPPI dan pihak instansi pemerintah maupun swasta.
2. Sumbangan Insindentil
Bantuan dana yang diberikan secara langsung kepada organisasi dalam rangka menunjang
kegiatan insidentil pelaksanaan program organisasi oleh pihak sponsor baik perorangan
maupun instansi
b. Bantuan Usaha
Adalah bantuan dana yang tidak mengikat dan diberikan kepada organisasi melalui usaha
yang dilakukan oleh badan badan Usaha di lingkungan GM FKPPI termasuk koperasi swa
dharma eka kerta yang pelaksanaannya dikoordinir oleh yayasan swa eka dharma eka
kerta sebagai berikut :
1. Bantuan Melalui usaha sosial
Adalah bantuan dana yang berasal dari usaha pengumpulan dana sosial,yang langsung
dilaksanakan secara langsung oleeh yayasan swa dharma eka kerta seperti antara lain :
- Usaha pengumpulan dana dibidang pertunjukan show biz
- Usaha pencarian bantuan ‘’grant ‘’
2. Bantuan melalui usaha komersial
Adalah bantuan dana yang berasal dari usaha bisnis yang menghasilkan keuntungan yang
dilaksanakan secara tidak langsung oleh yayasan swa dharma eka kerta melainkan melalui
wahana usaha penunjang yang baik secara langsung berada dibawah naungan yayasan
swa dharma eka kerta seperti azntara lain :

- Usaha tetap yaitu usaha yang membutuhkan pengelolaan yang terus menerus baik
dibidang investasi maupun perdagangan yang dikelola oleh badan badan usaha di
lingkungan yayasan swa dharma eka kerta
- Usaha proyek yaitu suaha dengan target tertentu yang tidak membutuhkan pengelolaan
yang terus menerus hanya membutuhkan rekomendasi yayasan dan dilaksanakan oleh
badan usaha baik dilingkungan yayasan maupun badan usaha pihak ke III

III. WAHAN PENGELOLAAN SUMBER DANA :


Pihak pihak yang terlibat aktif dalam upaya menggali sumber dana untuk menunjang aktifitas
organisasi GM FKPPI,disebut sebagai wahan pengelolaan sumber dana terdiri dari sebagai berikut :

WAHANA ORGANISASI :
Adalah perangkat organisasi GM FKPPI dari tingkat Daerah sampai dengan tingkat rayon yang
merupakan obyek yang membutuhkan dana untuk menunjang kegiatan organisasi dalam
mencapai tujuan sekaligus juga sebagai subyk yang bertanggung jawab dalam rangka ikut serta
menggali sumber dana yang berasal dari :
a.Iuran anggota
b.Bantuan langsung seperti sumbangan rutin maupun sumbangan insidentil/sponsor

Pelaksanaan dalam rangka mengelola sumber dana tersebut diatas dibawah koordinasi bendahara
GM FKPPI pada masing masing tingkatan.GM FKPPI sebagai wahana organisasi tidak dibenarkan
melaksanakan kegiatan usaha/bisnis secara langsung.

IV.BENTUK PENGELOLAAN SUMBER DANA :


Upaya penggalian sumber dana dilaksanakan oleh wahana penglolaan sumber dana tersebut
diatas,dalam bentuk sebagai berikut :

1.PENARIKAN IURAN ANGGOTA :


Adalah upaya yang dilaksanakan oleh wahan organisasi GM FKPPI untuk menghimpun dana yang
berasal dari iuran anggota,ketentuan mengenai jumlah iuran,tata cara penarikan iuran penanggung
jawab pelaksanaan tata cara pengunaan untuk masing masingg tingkatan organisasi dan lain lain
sleanjutnya perlu diatur dalam peraturan organisasi tersendiri.

2. PENCARIAN SUMBANGAN RUTIN :


Adalah upaya pencarian bantuan langsung oleh wahan organisasi yang pelaksanaannya dokoordinir
oleh bendahara GM FKPPI pada masing masing tingkatan dalam bentuk sumbangan yang diperoleh
setiap bulan secara rutin untuk menunjang kebutuhan dana rutin bagi kegiatan organissasi seperti
kesekreriatan dan lain lain.

Hal hal yang diperhatikan dalam pencarian sumbangan rutin antara lain.
- Tidak boleh bersifat memaksa
- Pihak yang dihubungi hars diseleksi terlebih dahulu dan tidak boleh merusak citra baik GM FKPPI
- pihak yang menghubungi harus membawa mandat GM FKPPI dan dikoordinir oleh bendahara
GM FKPPI

Pihak pihak yang dapat dihubungi dalam pencarian sumbangan rutin adalah :
a.Perorangan Anggota GM FKPPI
1.Pengurus
2.Dewan Pertimbangan dan Dewan penasehat
3.Anggota GM FKPPI baik anggota biasa maupun anggota luar biasa,terutama yang mempunyai
kemampuan.
Besarnya sumbangan disesuaikan dengan kemampuan masing masing dan sifatnya sukarela.

b.Instansi Pemerintah :
1.Dilingkungan Keluarga besar TNI/POLRI
2.Departemen dan lembaga non departemen diluar TNI/POLRI
c.Instansi Swasta :
1.Yayasan – yayasan dilingkungan TNI/POLRI
2.Perusahan dilingkungan TNI/POLRI
3.Perusahan swasta simpatisan GM FKPPI

3.PENCARIAN SUMBANGAN INSIDENTIL :


Adalah upaya pencarian bantuan langsung oleh wahana organisasi yyang pelaksanaannya dikoordinir
oleh bendahara GM FKPPI pada masing masing tingkatan bersama dengan unsure ketua yang
membidangi kegiatan tersebut, dalam bentuk sumbangan/sponsor untuk kegiatan kepanitiaan
tertentu seperti kegiatan sektoral kegiatan khusus dana lain lain

Pihak Pihak yang dapat dihubungi antara lain :


a.instansi pemerintah yang terkait.
b.perusahaan swasta yang berkepentingan
c.perorangan/pengusaha dilingkungan TNI/POLRI
d.perusahan-pengusaha simpatisan GM FKPPI
e.Perorangan anggota GM FKPPI

4.USAHA PENGUMPULAN DANA SOSIAL :


Adalah upaya pengumpulan dana melalui usaha sosial yang pelaksanaannya dikoordinir secara
langsung oleh yayasan swa dharma eka kerta sbg wahana usaha inti yang bertanggung jawab seperti
antara lain :
a.usaha pertunjukan yang dilaksanakan sendiri ataupun berkerja sama dengan pihak lain seperti antara
lain :

1.Pagelaran seni dan budaya seperti music tari,drama acrobat,lawak,opera sulap, dan hiburan anak
anak.
2.pameran lukisan,benda seni,koleksi busana,masakan,kerajinan tangan,interior dan lain lain.
3.pelelangan benda benda berharga dan lain lain.
4.pertunjukan film hiburan,sejarah perjuangan bangsa dan lain lain.

b.Usaha pengumpulan bantuan dari pihak pihak donator baik dari dalam maupun dari luar negeri yang
mau menyumbangkan uangnya secara langsung kepada yayasan swa dharma eka kerta yang
pelaksanaannya hanya ada ditingkat pusat.

5.USAHA KOMERSIL :
Adalah usaha penggalian dana melalui usaha usaha komersil yang dikoordinir oleh yayasan SDEK dan
dilaksanakan secara langsung oleh wahan usaha penunjang seperti KOPSWADEK,perseroan terbatas
dili8ngkungan yayasan SDEK ataupun pihak III,dengan memperhatikan hal hal sebagai berikut :

- Usaha tersebut halal tidak melanggar hokum dan layak secara ekonomis

- Disesuaikan dengan potensi dan kemampuan yang ada.


- Pelaksanaanya diutamakan kepada KOPSWADEK dan badan usaha dilingkungan yayasan SDEK
terlebih dahulu baru kemudian pihak III lainnya yang mendapatkan rekomendasi dari pengurus GM
FKPPI masing masing tingkatan.

Jenis-jenis usaha komersial yang dapat dilaksanakan antara lain :

a.Usaha tetap/perlu modal :


Adalah usaha komersil yang membutuhkan permodalan dan penglolaan secara terus menerus/rutin
oleh badan usaha tetap sebagai berikut :

1.Usaha memerlukan investasi :


Adaalah usaha komersil yang membutuhkan permodalan untuk investasi selain untuk modal
kerjanya baik dari lembaga keuangan bank/non bank maupun dari pihak investor dan biasanya
membutuhkan waktu panjang untuk pengembalian modal tersebut yang usaha usahanya antara
lain :

a.Agro industry
b.Perikanan
c.Perkayuan dan kehutanan
d.Jasa property
e.Jasa Konstruksi
f.Jasa transportasi
g.Jasa keuangan/perbankan dan lain lain.

Pengelolaan usaha yang memerlukan investasi tersebut diatas diprioritaskan oleh :

a.Perseroan terbatas yang dimiliki oleh yayasan SDEK dimana saham perseroan selain milik yayasan
juga milik KOPSWADEK pendiri yayasan SDEK dan Anggota GM FKPPI lainnya baik dipusaat maupun
didaerah.

b.KOPSWADEK yang dilaksanakannya oleh unit usaha yang dibentuk khusus untuk menangani
usaha tersebut.

c.Perseroan terbatas patungan yang mana merupakan badan usaha patungan antara perseroan
terbatas milik yayasan dengan badan usaha lain milik pihak III.

d.Perseroan terbatas penyertaan yang mana merupakan perseroan milik pihak III yang sebagian
sahamnya dimiliki oleh yayasan SDEK atau Perseroan Terbatas milik yayasan SDEK.

2.Usaha yang tidak memerlukan investasi :


Adalah usaha yang membutuhkan permodalan hanya untuk modal kerja saja dan biasanya periode
pengembalian relative singkat dan resiko usaha relative kecil,yang pada umumnya usaha dibidang
perdagangan seperti :
a.Suplier ATK , Alat teknik/listrik,alat kerja bantu,bahan pelumas,bahan kimia dan lain lain pada
Instansi Pemerintah maupun Swasta.
b.pemborong bangunan,jalan dan jembatan, galian C.
c.keagenan dari suatu barang,baik local maupun import
d.jasa konsultan dan lain lain.

Pengelolaan usaha yang tidak memerlukan investasi ini,dapat dilaksanakan oleh :


a.Perseroan terbatas milik yayasan SWADEK
b.KOPSWADEK
c.Perseroan terbatas patungan
d.Perseroan terbatas penyertaan
e.Peseroan terbatas rekomendasi milik anggota

b.Usaha Proyek/Pinjam nama :


Adalah usaha komersial tidak perlu penanaman modal dan hanya pinjam nama SWADEK ditujukan
pada suatu target tertentu dan pada umumnya tidak membutuhkan pengelolaan secara permanen
oleh badan usaha tetap sebagai berikut :

1.Usaha joint operation’’ untuk mengarap sesuatu proyek tertentu,tidak memerlukan badan usaha
baru,cukup menggunakan badan usaha milik pihak III yang ada dengan system bagi hasil yang
diperhitungkan untuk setiap proyek.

2.Pemberian rekomendasi terhadap suatu proyek yang digarap oleh pihak ketiga kepada instansi
yang berwenang dimana dalam perjanjian kerja dimana, proyek tersbut diperoleh yayasan
SWADEK berhak mendapatkan ‘’FEE’’ yang diperhitungkan atas nilai proyek tersebut.

Pengelolaan usaha proyek tersebut diatas diprioritaskan untuk dilaksanakan oleh :


1.Perseroan terbatas rekomendasi milik Anggota GM FKPPI
2.Persroan terbatas rekomendasi milik pihak ke III yang memenuhi persyaratan.

V.KOORDINASI DAN PELAKSANAAN


Dalam melaksanakan pengelolaan sumber dana tersebut,maka dibutuhkan koordinasi yang selaras
dan terpadu antara wahana organisasi baik ditingkat daerah maupun ditingkat cabang sebagai
berikut :
TINGKAT DAERAH
a.Sasaran kegiatan :
Pengelolaan sumber dana ini terutama ddiarahkan untk menunjang kebutuhan dan pengurus
daerah GM FKPPI beserta jajaran organisasi dibawah,sesuai rencana anggaran biaya tahunan
masing – masing.
b.Tugas Pokok dan tanggung jawab :

1.Pengurus Daerah :
Sebagai wahana organisasi yang bertanggung jawab dalam pencarian dana instansi instansi
ditingkat daerah melalui :

a.Sumbangan Rutin :
-Kepada instansi pemerintah daerah terkait
-Lingkungan Pembina GM FKPPI tingkat daerah.yang pelaksanaannya dikoordinir oleh
bendahara PD dan wakil ketua PD yang membidangi program terkait dari masing masing daerah.
Dan PD berhak memberikan rekomendasi terhadap usulan usaha yang diajukan oleh wahana
usaha daerah kepada yayasan SWADEK melaui PP GM FKPPI

2.Perwakilan yayasan swa darma eka kerta :


Sebagai wahana usaha kepanjangan tangan yayasan SWADEK yang bertanggung jawab terhadap
upaya penggalian sumber dana didaerah yang bersangkutan,melalui :

a.Usaha sosial,dilaksanakan secara langsung oleh yayasan SWADEK atas rekomendasi perwakilan
yayasan SDEK bersangkutan.Pengaturan bagi hasil dengan PD GM FKPPI yang bersangkutan
dilaksanakan secara kasus perkasus

b.Usaha Komersial dibawah koordinasi perwakilan yayasan SWADEK setempat,dilaksanakan oleh :


-KOPSWADEK
-Badan-badan usaha dilingkungan yayasan SDEK pusat
-Badan – badan usaha local dari lingkungan anggota yang diberi rekomendasi oleh PD GM FKPPI
setempat,dengan wilayah usaha daerah provinsi yang bersangkutan.

Setiap usaha penggalian sumber dana oleh wahana usaha yayasan SDEK untuk kepentingan
organisasi GM FKPPI disuatu provinsi harus diketahui oleh pengurus daerah yang bersangkutan.

3.Pengurus Daerah :
Sebagai wahan organisasi yang bertanggung jawab atas pencarian pada instansi instanssi dana
ditingkat Daerah/Provinsi melalui :

a.Penarikan iuran anggota


Dibawah koordinasi bendaharaPC GM FKPPI dan wakil ketua yang membidangi organisasi dan
keanggotaan,yang lebih lanjut diatur dalam peraturan organisasi tersendiri.

b. Sumbangan Rutin.
-Kepada isntansi pemerintah daerah terkait
-Lingkungan Pembina ditingkat Daearah.
-instansi swasta dilingkungan anggota setempat.
Yangpelaksanaannya dikoordinir oleh bendahara PD GM FKPPI yang bersangkutan.
c.Sumbangan insidentil
-Kepada perwakilan yayasan SWADEK yang bersangkutan
-instansi pemerintah daerah setempat yang berkepentingan dengan program.
-instansi swasta dilingkungan anggota.
-instansi swasta yang terkait dengan program,
Yang pelaksanaannya dikoordinir oleh bendahara PD GM FKPPI dan unsure wakil ketua yang
membidangi program tersebut.

4.Perwakilan/Komisariat KOPSWADEK
Merupakan kepanjangan tangan dari KOPSWADEK pada masing-masing daerah,dan merupakan
wahana usaha komersial pokok yang ada ditingkat pengurus Daerah,dalam rangka ikut menggali
sumber dana didaerah/Provinsi yang bersangkutan.

5.Pengurus Daerah :
Sebagai wahana organisasi yang bertanggung jwab dalam pencarian sumber dana ditingkat
Daerah, melalui usaha pencarian :

a.Sumbangan rutin yang pelaksanaannya dikoordinir oleh bendahara masing masing PD

b.Umbangan insidentil yang pelaksanaanya dikoordinir oleh bendahara masing masing PD dan
wakil ketua yang membindangi program terkait.

6.Sub perwakilan/Sub Komisariat KOPSWADEK


Sebagai wahana usaha kepanjangan tangan KOPSWADEK ditingkat Daerah yang dapat ikut
melaksanakan upaya penggalian sumber dana didaerah tingkat Daearah yang bersangkutan.

VI.PENUTUP
1.Aturan P/eralihan
Apabila Wahana Usaha ditingkat Daerah kebawah belum lengkap terbentuk, maka untuk
sementara waktu diatur sebagai berikut :
a. Perwakilan Yayasan SWADEK, apabila dipandang belum memadai untuk dibentuk disuatu
daerah, maka dapat langsung dirangkap oleh Yayasan SWADEK

b. KOPSWADEK, apabila masih mendapat kesulitan dalam proses pembentukan didaerah maka,
dapat langsung diperankan Badan- badan usaha dilingkungan yayasan SWADEK yang bekerjasama
dengan Badan- badan usaha local milik anggota GM FKPPI.

2.Secara umum dana ini dipergunakan oleh GM FKPPI untuk menunjang program GM FKPPI sebagai
berikut :
1.Program rutin
2.Program Teritorial
3.Program sektoral
4.Program Khusus
3.Pedoman pengelolaan sumber dana GM FKPPI ini masih harus dilengkapi dengan beberapa
peraturan organisasi mengenai :

a.pembentukan KOPSWADEK pada jajaran PD GM FKPPI diseluruh Indonesia


b.Yayasan Swa dharma eka kerta

4.Pedoman ini hanya mengatur secara garis besar potensi sumber dana yang dimiliki GM FKPPI dan
pengaturan mengenai wahana dan bentuk pelaksanaannya sehingga diharapkan tidak terjadi
tumpang tindih dalam pelaksanaan pengelolaan sumber dana tersebut yang pada gilirannya dapat
merusak citra baik dan kemandirian organisasi dilingkungan masyarakat pada umumnya.

5.Berhasil tidaknya pedoman ini sangat tergantung dari itikad pemahaman dan dedikasi para
pengurus GM FKPPI diseluruh jajaran organisasi.

Demikian pedoman pengelolaan sumber dana GM FKPPI ini disusun untuk dapat dilaksanakan
segera.

Anda mungkin juga menyukai