Anda di halaman 1dari 6

TATA TERTIB

MUSYAWARAH KERJA POKJALUH


KEMENTERIAN AGAMA KOTA PALEMBANG

Bab I
Nama dan Kedudukan

Pasal 1
Nama
Musyawarah Kerja Kelompok Penyuluh Agama Islam (POKJALUH) Kementerian Agama Kota
Palembang Periode 2017-2019
.
Pasal 2
Kedudukan
Musyawarah Kerja merupakan pemegang kekuasan tertinggi pada Kelompok Penyuluh Agama Islam
(POKJALUH) Kementerian Agama Kota Palembang

Bab II
Tugas dan Wewenang, Waktu dan Tempat

Pasal 3
Tugas Dan Wewenang
Ayat 1 : Memilih, mengangkat dan menetapkan Pengurus dan Pembina POKJALUH masa bakti 2019-
2022.
Ayat 2 : Menyusun Program Kerja Dewan POKJALUH masa bakti 2019-2022.

Pasal 4
Waktu Dan Tempat
Ayat 1 : Waktu pelaksanaan Hari Kamis , 26 September 2019
Ayat 2 : Tempat pelaksanaan di ruang Sidang Kantor Kementerian Agama Kota Palembang

Bab III
Dasar Dan KELENGKAPAN

Pasal 5
Dasar
Dasar kegiatan Pelaksanaan Musyawarah Kerja adalah :
a. KEPMENPAN Nomor 54/1999 Tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan Angka
Kreditnya
b. Peraturan Menteri Agama No. 10/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama (Pada Bab XV Pasal 804 s.d Pasal 806 tentang Pembentukan POKJALUH)

Pasal 6
Kelengkapan
Alat-alat kelengkapan Musyawarah POKJALUH adalah :
1. Penanggung Jawab Musyawarah Kerja
2. Pengurus POKJALUH
3. Badan Musyawarah (BAMUS) sebagai tim pelaksana (STERING KOMITE)
Musyawarah Kerja
4. Presedium MUKER
5. Komisi-komisi Musyawarah Kerja.
6. Tim Perumus.
7. Tim Formatur.
BAB IV
PESERTA, PENINJAU, KONSULTAN/PENASEHAT SERTA HAKNYA

PASAL 7
PESERTA
Peserta Musyawarah Kerja terdiri dari :
1. Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Kota Palembang
2. Pengurus POKJALUH Kementerian Agama Kota Palembang
3. Penyuluh Agama Islam Fungsional Kementerian Agama Kota Palembang

PASAL 8
PENINJAU
Peninjau Musyawarah adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palembang

PASAL 9
KONSULTAN ATAU PENASEHAT

Konsultan atau Penasehat adalah :


1. Kasi dalam Lingkungan Kementerian Agama Kota Palembang
2. Kepala KUA Kecamatan dalam Lingkungan Kementerian Agama Kota Palembang

PASAL 10
HAK PESERTA, PENINJAU, KONSULTAN ATAU PENASEHAT
Setiap peserta, peninjau, konsultan atau penasehat harus mempunyai mandat sesuai kedudukannya, baik
secara lisan maupun tulisan.

BAB V
QOURUM DAN KEHADIRAN

PASAL 11
QOURUM
Ayat 1 : Musyawarah Kerja dianggap sah apabila dihadiri setengah dari jumlah PAIF Kota Palembang
Ayat 2 : Apabila pada pasal 11 ayat 1 tidak terpenuhi, maka Musyawarah Kerja ditunda selama 1x 30
menit, selanjutnya dianggap sah.
Ayat 3 : Sidang-sidang dianggap sah apabila dihadiri setengah dari jumlah peserta ditambah satu orang
peserta.
Ayat 4 : Apabila pada pasal 11 ayat 3 tidak terpenuhi, maka sidang ditunda 1x10 menit, selanjutnya
dianggap sah.

PASAL 12
KEHADIRAN
Setiap peserta, peninjau, konsultan atau penasehat, mengikuti persidangan wajib mengisi daftar hadir.

BAB VI
JENIS, PEMIMPIN, DAN PESERTA SIDANG

PASAL 13
JENIS SIDANG
Ayat 1 : Jenis sidang dalam Musyawarah POKJALUH adalah ;
1. Pra sidang (Paripurna 1)
2. Sidang pleno.
3. Sidang komisi.
4. Sidang tim perumus.
5. Sidang tim formatur.
6. Sidang penutup (Paripurna 2)
Ayat 2 : Sidang komisi dibagi menjadi ;
1. Sidang komisi Pendidikan dan Latihan (Komisi A)
2. Sidang komisi Dakwah dan Pembinaan Umat (Komisi B)
3. Sidang komisi Humas Publikasi dan Pemutakhiran Data (Komisi C)
4. Sidang komisi Penilaian Angka Kredit (Komisi D)
5. Sidang Komisi Usaha Dana dan Pemberdayaan Ekonomi Umat (Komisi E)

PASAL 14
PIMPINAN SIDANG
Ayat 1 : Pimpinan pra sidang adalah Badan Musyawarah (BAMUS) yang berjumlah 3 orang .
Ayat 2 : Pimpinan sidang pleno adalah presedium (Pimpinan Musyawarah) anggota presedium diatur
pada bab VIII
Ayat 3 : Sidang komisi dipimpin oleh ketua merangkap anggota. Peserta sidang komisi diatur dalam bab
IX
Ayat 4 : Sidang tim perumus dipimpin oleh ketua merangkap anggota. Peserta sidang tim perumus diatur
dalam bab X.
Ayat 5 : Sidang tim formatur dipimpin oleh ketua merangkap anggota tim formatur yang kedudukan nya
diatur dalam bab XI.

PASAL 15
PESERTA SIDANG
Ayat 1 : Sidang pra sidang (Paripurna 1) dan sidang pleno serta pada sidang penutupan (paripurna 2)
diikuti oleh seluruh peserta Musyawarah Kerja.
Ayat 2 : Sidang komisi diikuti oleh seluruh peserta yang telah termasuk dalam pembentukan komisi-
komisi (distribusi anggota-anggota).
Ayat 3 : Sidang tim rumus diikuti oleh anggota tim perumus saja.
Ayat 4 : Sidang tim formatur diikuti oleh anggota tim formatur saja.

BAB VII
HAK SUARA DAN HAK BICARA

PASAL 16
HAK SUARA
Ayat 1 : Pada dasarnya untuk mengambil keputusan dilaksanakan secara musyawarah apabila tidak
tercapai maka dilaksanakan berdasarkan suara terbanyak (voting).
Ayat 2 : Setiap peserta memiliki hak suara yaitu satu suara.
Ayat 3 : Hak suara digunakan dalam proses pengambilan keputusan dalam Musyawarah Kerja
Ayat 4 : Perhitungan suara dilakukan oleh pimpinan sidang secara langsung dan terbuka untuk membahas
hal-hal penting, kecuali untuk pemilihan kepengurusan POKJALUH dilaksanakan secara
formatur
Ayat 5 : Peninjau dan penasehat tidak mempunyai hak suara.

PASAL 17
HAK BICARA
Ayat 1 : Peserta, peninjau, Konsultan atau penasehat mempunyai hak bicara atau mengeluarkan pendapat
serta saran dan usul.
Ayat 2 : Peserta dan peninjau dapat mengeluarkan pendapat saran serta usul atas izin pimpinan sidang
Ayat 3 : Konsultan atau penasehat dapat memberikan saran dan pendapatnya atas izin pimpinan sidang
sebagai penasehat.
BAB VIII
PEMILIHAN, JANGKA WAKTU, SERTA TUGAS PRESEDIUM

PASAL 18
PEMILIHAN PRESEDIUM
Presedium dipilih oleh peserta musyawarah berjumlah 3 orang yang terdiri dari
1. Satu orang peserta Musyawarah Kerja
2. Dua orang Pengurus 2017/2019

PASAL 19
JANGKA WAKTU SIDANG PRESEDIUM
Jangka waktu sidang presedium dari sidang pleno 1 sampai dengan sidang pleno 3.

PASAL 20
TUGAS PRESEDIUM
Memimpin sidang pleno pertama, pleno kedua, dan pleno ke tiga.

BAB IX
PEMBENTUKAN, JANGKA WAKTU SERTA TUGAS
SIDANG KOMISI

PASAL 21
PEMBENTUKAN SIDANG KOMISI
Ayat 1 : Sidang komisi dibagi atas beberapa komisi, pembagian komisi telah diatur dalam pasal 13 ayat 2.
Ayat 2 : Keanggotaan sidang komisi dibagi berdasarkan pendistribusian anggota POKJALUH yang terdiri
dari ketua, sekretaris, pelapor dan anggota

PASAL 22
JANGKA WAKTU SIDANG KOMISI
Jangka waktu sidang komisi dari sidang pleno satu hingga berakhirnya sidang pleno satu

PASAL 23
TUGAS SIDANG KOMISI
Membahas program kerja tahunan POKJALUH masa bakti 2017/2019

BAB X
PEMILIHAN, JANGKA WAKTU SERTA TUGAS TIM PERUMUS

PASAL 24
PEMILIHAN TIM PERUMUS
Ayat 1 : Tim perumus terdiri dari Peserta Musyawarah Kerja yang diambil dari Ketua, Sekretaris, dan
pelapor Komisi A, B, C, dan D
Ayat 2 : Keanggotaan Tim Perumus terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota-anggota.

PASAL 25
JANGKA WAKTU TIM PERUMUS
Penyerahan hasil sidang tim perumus selambat-lambatnya diserahkan satu minggu setelah musyawarah
Kerja

PASAL 26
TUGAS TIM PERUMUS
Ayat 1 : merumuskan hasil sidang Komisi, A, B, C, dan D
Ayat 2 : melaporkan hasil sidang kepada Kepala Kantor Kementerian Agama
BAB XI
PEMILIHAN, JANGKA WAKTU,
SERTA TUGAS SIDANG TIM FORMATUR

PASAL 27
PEMILIHAN TIM FORMATUR
Ayat 1 : Tim formatur terdiri atas peserta musyawarah POKJALUH yang dipilih sidang pleno ke dua.
Ayat 2 : keanggotaan tim formatur terdiri dari 5 Orang yang dipilih dari Peserta Musyawarah Kerja

PASAL 28
JANGKA WAKTU TIM FORMATUR
Penyerahan hasil sidang tim formatur selambat-lambatnya satu minggu setelah Musyawarah Kerja ini
dan mengusulkan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palembang untuk ditetapkan
dengan surat keputusan serta pengukuhan dan pelantikan.

PASAL 29
TUGAS TIM FORMATUR
Ayat 1 : Memilih Pengurus Pokjaluh, Pembina dan Penanggung Jawab
Ayat 2 : Didalam pemilihan kepengurusan Pokjaluh dipimpin oleh Tim Formatur
Ayat 3 : Melaporkan hasil keseluruhan musyawarah kepada Kepala Kantor Kementerian Agama
Kota Palembang melalui Kasi Bimas Islam

BAB XII
KRITERIA PEMILIHAN KETUA POKJALUH SERTA KEPENGURUSAN POKJALUH

PASAL 30
KRITERIA KETUA POKJALUH
Ayat 1 : Ketua adalah Penyuluh Agama Islam Fungsional Kementerian Agama Kota Palembang
Ayat 2 : Ketua mencapai minimal pangkat / golongan III.c / Penyuluh Agama Muda
Ayat 3 : Ketua boleh merangkap dua jabatan ketua dalam organisasi lainnya.
Ayat 4 : Ketua Pokjaluh memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi dalam berorganisasi
Ayat 5 : Ketua Pokjaluh harus memiliki kemampuan Spritual yang tinggi dalam kehidupan
Ayat 6 : Ketua terpilih berdasarkan kriteria ayat 1 hingga 8 wajib menyampaikan Visi dan Misi secara
lisan

PASAL 31
PEMILIHAN KETUA POKJALUH
Ayat 1 : Ketua dipilih oleh TIM Formatur.
Ayat 2 : Pemilihan dilaksanakan secara tertutup dan bukan secara voting ataupun aklamasi.

PASAL 32
KEPENGURUSAN POKJALUH
Kepengurusan Pokjaluh Masa bakti 2017/2019 berakhir apabila telah dikukuhkannya Kepengurusan
Pokjaluh Masa Bakti2019/2022

BAB XIII
PENUTUP

PASAL 33
Ayat 1 : Segala sesuatu yang belum diatur dalam peraturan tata tertib ini di tetapkan pada peraturan
tambahan.
Ayat 2 : Pelaksanaan Musyawarah disesuiakan berdasarkan agenda Musyawarah.
Ayat 3 : Peraturan tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.

Anda mungkin juga menyukai