Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJASAMA

PENDIDIKAN KHUSUS PROFESI ADVOKAT (PKPA)


Antara :
PERKUMPULAN PENGACARA DAN KONSULTAN HUKUM INDONESIA
(PPKHI) GORONTALO
Dengan
FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN AMAI GORONTALO

Pada hari ini, Senin, tanggal satu, bulan Maret tahun dua ribu duapuluh dua, bertempat di
Gorontalo, yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Irfan Slamet Bano, S.HI.


Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum
Indonesia (PPKHI) Gorontalo, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Dewan
Pimpinan Nasional Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI)
bertempat di Jalan Jl. ……………………….., yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Dr. Ahmad Faisal, M.Ag.


Dekan Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo yang berkedudukan di
Kampus 1 Jln. Gelatik No. 01 Kel. Heledulaa Utara Kec. Kota Timur Kota Gorontalo,
yang Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut :


1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat ;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ;
3. Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan Pengacara dan
Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI);
4. Peraturan Organisasi Dewan Pimpinan Daerah Perkumpulan Pengacara dan
Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) Gorontalo Nomor ….Tahun ….tentang
Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA).

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK sepakat mengadakan
Kerjasama Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), berdasarkan prinsip kemitraan dan
saling memberi manfaat, dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
1) Perjanjian kerjasama ini dimaksudkan sebagai landasan PARA PIHAK untuk
melakukan kerjasama Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA).

2) Tujuan kerjasama ini adalah untuk melaksanakan Pendidikan Khusus Profesi Advokat
(PKPA) sebagai salah satu syarat bagi para pesertanya untuk dapat diangkat menjadi
Advokat sesuai dengan ketentuan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2003 tentang Advokat dan guna menghasilkan Advokat yang kompeten, profesional,
dan berintegritas.

Pasal 2
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kerjasama ini meliputi kerjasama dalam Tri Darma Perguruan Tinggi dibidang
pendidikan, khususnya kepada peserta Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang
berlatar belakang pendidikan tinggi hukum.

Pasal 3
PELAKSANAAN

1. Kerjasama ini merupakan kerjasama tentang pengembangan pendidikan, penelitian,


dan pengabdian kepada masyarakat, meliputi: Kerjasama bidang pendidikan dan
pelatihan seputar Profesi Advokat; Kerjasama bidang penelitian dan pengembangan
kajian Profesi Advokat; Kerjasama bidang penerbitan dan publikasi studi Profesi
Advokat;
2. Perjanjian ini berlaku selama jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak
ditandatangani, dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan PARA PIHAK.
3. Pelaksanaan teknis dari kerjasama ini akan dibentuk Panitia Pelaksana Teknis (PPT)
secara bersama-sama antara PARA PIHAK yang ditetapkan oleh DPN
Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI)  dibawah
kendali dan pengawasan PARA PIHAK.
4. Susunan keanggotaan Panitia Pelaksana Teknis (PPT) sekurang-kurangnya terdiri dari
seorang ketua panitia, seorang sekretaris, seorang bendahara, seorang seksi acara,
seorang seksi publikasi dan dokumentasi, seorang seksi konsumsi dan anggota.
5. PARA PIHAK sewaktu-waktu dapat merubah dan atau mengganti satu atau lebih
keanggotaan Panitia Pelakasana Teknis (PPT) sesuai kebutuhan.

Pasal 4
PESERTA PENDIDIKAN PROFESI ADVOKAT
1) Sarjana berpendidikan Tinggi hukum, yaitu: Sarjana Ilmu Hukum (S.H), Sarjana Ilmu
Syari’ah (SHI), Sarjana Ilmu Kepolisian, dan Sarjana Oditurat Militer).
2) Mahasiswa pendidikan tinggi hukum yang sudah lulus mata kuliah hukum acara
(perdata, pidana, TUN, dan agama) dengan nilai minimal B.

Pasal 5
TUGAS, WEWENANG, TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
PANITIA PELAKSANA TEKNIS (PPT)

1) Panitia Pelaksana Teknis (PPT) bertugas dan bertanggungjawab secara teknis dalam
pelaksanaan pendidikan profesi Advokat sesuai peraturan dan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh Badan Pendidikan Profesi Advokat (BPPA) dan sesuai ketentuan
dalam perjanjian kerjasama ini.
2) Mencari dan menerima pendaftaran dan pembayaran biaya Pendidikan Kemahiran
Advokat dari para peserta.
3) Menyediakan tempat pelaksanaan dan peralatan pendukung yang diperlukan untuk
kegiatan belajar pada waktu pelaksanaan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA).
4) Menyerahkan semua persyaratan para calon peserta Pendidikan Khusus Profesi
Advokat (PKPA) kepada PIHAK PERTAMA.
5) Menyerahkan daftar riwayat hidup dan tenaga pengajar dan rencana pengajaran
Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) kepada PIHAK PERTAMA.
6) Membuat dan mengirimkan laporan kegiatan kepada Badan Pendidikan Profesi
Advokat (BPPA) melalui PIHAK PERTAMA.
7) Menyerahkan dana pembayaran para peserta Pendidikan Khusus Profesi Advokat
(PKPA) kepada PIHAK PERTAMA setelah pendaftaran dinyatakan ditutup.
8) Membayar biaya pengeluaran dan honorarium kepada tenaga pengajar yang
besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1) PIHAK PERTAMA berhak dan berkewajiban:


a. Membentuk, mengubah dan mengendalikan serta mengawasi Panitia Pelaksana
Teknis (PPT)sesuai kebutuhan bersama PIHAK KEDUA.
b. Melakukan Transfer 100% dana pembayaran PKPA ke No. rek. Bank BPKA DPN
PPKHI dan menerima Transfer balik dari BPKA DPN PPKHI sebelum pelaksanaan
PKPA.
c. Menggunakan materi pengajaran sesuai dengan silabus yang tercantum dalam
lampiran Peraturan Organisasi PPKHI Nomor …..tentang Pendidikan Khusus
Profesi Advokat.
d. Menyusun jadwal pelaksanaan Pendidikan Khususu Profesi Advokat (PKPA) dan
menyiapkan serta menetapkan sumber daya tenaga pengajar Pendidikan Khusus
Profesi Advokat (PKPA) sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan bersama PIHAK
KEDUA.
e. Menentukan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang tenaga pengajar yang berasal dari
fungsionaris Dewan Pimpinan Nasional PPKHI.
f. Menetapkan biaya Pendidikan Khusus Profesi Advokat berdasarkan kesepakatan
dengan PIHAK KEDUA sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah) untuk Sarjana
Hukum (atau yang sederajat), dan Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) untuk
mahasiswa.
g. Dari total pembayaran parapeserta PKPA, PIHAK PERTAMA membagi keuntungan
bersih dari sisa hasil usaha (SHU) pelaksanaan Pendidikan Khusus Profesi Advokat
(PKPA) setelah dipotong seluruh biaya pengeluaran kepada PIHAK KEDUA dengan
pola 50%:50% (lima puluh persen:lima puluh persen).

2) PIHAK KEDUA berhak dan berkewajiban:


a. Mensosialisasikan dan mempublikasikan serta merekrut para calon peserta
Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA).
b. Mendapatkan keuntungan bersih sisa hasil usaha pelaksanaan Pendidikan Khusus
Profesi Advokat (PKPA) setelah dipotong seluruh biaya pengeluaran dari PIHAK
PERTAMA dengan pola 50%:50% (lima puluh persen: lima puluh persen).

Pasal 7
RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PENDIDIKAN PROFESI ADVOKAT (PPA)

Jadwal pelaksanaan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) dijadwalkan pada …….sampai
dengan pada ……2022.

Pasal 8
PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian kerjasama pendidikan ini
bersumber dari biaya Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang dibayarkan oleh calon
peserta, donatur dan sumbangan lain yang tidak mengikat

Pasal 9
KOMUNIKASI DAN KORESPONDENSI

1) Komunikasi dan korespondensi dilakukan oleh PARA PIHAK.


2) Komunikasi dan korespondensi sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan oleh Ketua
Dewan Pimpinan Daerah Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) 
Gorontalo sebagai wakil PIHAK PERTAMA.
3) Komunikasi dan korespondensi sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan oleh
Dekan Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo sebagai PIHAK KEDUA

Pasal 10
PERUBAHAN

1) Surat perjanjian kerjasama pendidikan ini dapat diubah berdasarkan persetujuan


PARA PIHAK.
2) Perubahan dan/atau hal-hal yang belum cukup diatur dalam surat perjanjian
kerjasama pendidikan ini diatur dalam addendum yang disepakati oleh PARA PIHAK
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian kerjasama
pendidikan ini.

Pasal 11
PENYELESAIAN SENGKETA

Setiap perselisihan yang timbul dalam pelaksanaan kerjasama pendidikan ini


disepakati untuk diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

Pasal 12
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerjasama Pendidikan ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) diatas kertas
bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing masing satu
rangkap untuk PARA PIHAK .

Demikian Surat Perjanjian Kerjasama Pendidikan ini dibuat dan ditandatangani oleh
PARA PIHAK dengan itikad baik serta akan dilaksanakan dengan penuh rasa
tanggungjawab.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

Irfan Slamet Bano, S.HI. Dr. Ahmad Faisal, M.Ag.


Ketua DPD PPKHI Gorontalo Dekan Fakultas Syariah
Institut Sultan Amai Gorontalo

Anda mungkin juga menyukai