Anda di halaman 1dari 5

TATA TERTIB MUSYAWARAH ANGGOTA

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA


DEWAN PENGURUS KOMISARIAT NUNUKAN
KECAMATAN NUNUKAN KABUPATEN NUNUKAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1) Musyawarah Anggota adalah pelaksanaan kedaulatan tertinggi di tingkat komisariat yang
dihadiri oleh Dewan Pengurus Komisariat dan anggota komisariat, Dewan Pengurus Daerah
Kabupaten/Kota serta undangan.
2) Musyawarah Anggota ini mengacu pada AD/ART PPNI tahun 2020.
3) Kedaulatan Organisasi ada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh
Musyawarah Anggota.
4) Musyawarah Anggota dalam melaksanakan tugasnya berlandaskan pada peraturan dan
ketentuan yang berlaku.
5) Dewan Pengurus Komisariat yang sebelumya adalah Pengurus Komisariat Nunukan
Kecamatan Nunukan Kab.Nunukan selanjutnya disebut DPK.
6) Panitia Musyawarah Anggota DPK PPNI Nunukan Kecamatan Nunukan Kab. Nunukan
selanjutnya disebut Panitia.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 2
1) Mengesahkan Susunan Acara dan Tata Tertib Musyawarah Anggota.
2) Memilih dan mengesahkan Pimpinan Musyawarah Anggota.
3) Menetapkan dan menilai pelaksanaan program kerja DPK serta memperbaiki program yang
berjalan untuk dilaksanakan pada sisa periode kepengurusan.
4) Membahas isu-isu yang dianggap penting untuk kelangsungan dan atau perkembangan
organisasi.
5) Memilih Ketua DPK PPNI Nunukan Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan masa bakti
2022-2027
6) Menunjuk Ketua terpilih sebagai Ketua Tim Formatur.
7) Memberi wewenang kepada Ketua Tim Formatur untuk mengajukan calon Anggota
formatur untuk mendapatkan persetujuan Musyawarah Anggota.
8) Memberikan mandat kepada Tim Formatur untuk melengkapi personel DPK PPNI Nunukan
Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan masa bakti 2022-2027.
BAB III
PESERTA MUSYAWARAH KOMISARIAT

Pasal 3
1) Peserta Musyawarah Anggota terdiri dari semua anggota DPK PPNI Nunukan Kecamatan
Nunukan Kabupaten Nunukan
2)      Peserta Musyawarah Anggota terdiri dari : anggota DPK PPNI Nunukan Kecamatan
Nunukan kabupaten Nunukan yang hadir pada saat musyawarah anggota

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA

Pasal 4
Hak Peserta
1)      Peserta Musyawarah memiliki hak dipilih dan hak memilih
2)   Peserta Musyawarah mempunyai hak mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun
tertulis.
Pasal 5
Kewajiban Peserta
1)      Peserta diwajibkan untuk registrasi kepada Panitia sebelum mengikuti Musyawarah
Anggota.
2)      Peserta diwajibkan mengikuti seluruh acara Musyawarah Anggota.
3)      Peserta diwajibkan menjaga sopan santun dalam bertindak dan menyampaikan pendapat
baik secara lisan maupun tertulis saat mengikuti Musyawarah Anggota.
4)      Peserta diwajibkan menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya Musyawarah
Anggota.
5)      Peserta wajib mentaati tata tertib Musyawarah Anggota .

BAB V
HAK BICARA DAN HAK SUARA

Pasal 6
Hak Bicara
1)      Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat atau pertimbangan baik secara lisan
maupun tertulis.
2)      Semua peserta mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta
3)   Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan disampaikan melalui Pimpinan
Musyawarah Anggota.
Pasal 7
Hak Suara
1)      Hak Suara adalah hak untuk mengambil keputusan baik melalui musyawarah mufakat
ataupun
melalui voting.
2)     Jumlah hak suara pemilihan Calon Ketua sesuai daftar hadir

Pasal 8
Tata Cara Menyampaikan Pendapat
1)    Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan, setiap peserta terlebih dahulu
meminta izin kepada Pimpinan Musyawarah Anggota.
2)  Apabila Pimpinan Musyawarah Anggota memberikan izin, peserta bersangkutan baru
diperkenankan menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya.
3)      Lamanya menyampaikan pendapat atau pertimbangan secara lisan dibatasi waktu maksimal
3 (tiga) menit dan apabila ternyata melebihi waktu yang sudah ditentukan, Pimpinan
Musyawarah Anggota berhak menghentikannya.
4)      Apabila peserta belum merasa puas terhadap jawaban dari Pimpinan Musyawarah Anggota
tentang pendapat dan pertimbangan yang diajukan, yang bersangkutan berhak meminta
klarifikasi ulang kepada Pimpinan Musyawarah Anggota ataupun kepada peserta lain,
setelah diijinkan oleh Pimpinan Musyawarah Anggota .

BAB VI
ALAT-ALAT KELENGKAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA

Pasal 9
Alat-alat kelengkapan Musyawarah Anggota terdiri dari :
1)      Pimpinan Musyawarah Anggota.
2)      Sidang Pleno
3)      Tim Formatur
Pasal 10
Pimpinan Musyawarah Anggota
1)      Musyawarah Anggota dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Anggota.
2)      Pimpinan Musyawarah Anggota terdiri dari seorang ketua merangkap anggota, seorang
sekertaris merangkap anggota.
3)      Pimpinan Musyawarah Anggota berasal dari Panitia dan atau Peserta Musyawarah Anggota.
4)      Penentuan komposisi dan pembagian tugas diantara unsur-unsur Pimpinan Musyawarah
Anggota, ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara Anggota Pimpinan Musyawarah
Anggota.
5)      Pimpinan Musyawarah Anggota berwenang dan berkewajiban :
a)    Memimpin Sidang Musyawarah Anggota sesuai susunan acara yang disepakati.
b)    Menjaga kelancaran dan ketertiban sidang
6)      Apabila ketua sudah terpilih, selanjutnya pimpinan sidang diserahkan kepada Ketua Terpilih
dengan didampingi Pimpinan Musyawarah Anggota .

Pasal 11
Sidang Pleno
1)      Sidang Pleno adalah Sidang Musyawarah Anggota yang membahas :
a)      Susunan Acara, Tata Tertib dan pemilihan Pimpinan Musyawarah Anggota.
b)      Pemilihan Ketua DPK Periode 2022-2027.
c)      Pembentukkan Tim Formatur
2)        Sidang Pleno I, II dan III dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Anggota.
3)        Sidang Pleno IV dipimpin oleh Ketua DPK terpilih periode 2022-2027

Pasal 12
Tim Formatur
1)        Ketua Tim Formatur adalah Ketua Terpilih
2)       Tim Formatur bertugas memimpin pembentukan kepengurusan lengkap DPK Periode 2022-
2027
3)     Tim Formatur diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya selama 30 menit sejak
ditetapkan.
4)      Anggota Tim Formatur terdiri dari 3 (tiga) orang,
5)        Apabila tugas Tim Formatur sudah selesai dan atau sudah melewati batas akhir masa
tugasnya secara otomatis formatur tidak berfungsi lagi dan tidak mempunyai kekuatan
hukum, tugas selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab Ketua Terpilih.

BAB VII
QUORUM DAN TATACARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 13
Quorum
1)    Sidang Pleno selain pemilihan Ketua DPK Nunukan Kecamatan Nunukan Kabupaten
Nunukan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lima puluh persen ditambah satu peserta
(50% + 1 peserta) Musyawarah Anggota yang telah terdaftar oleh Panitia.
2)   Dalam Sidang Pleno Pemilihan Ketua DPK Nunukan Kecamatan Kabupaten Nunukan
dinyatakan sah apabila dihadiri 2/3 (dua per tiga) dari jumlah peserta Musyawarah Anggota
yang terdaftar pada panitia.
3)     Apabila sidang tidak mencapai quorum seperti ayat 1) dan 2) pasal ini, sidang ditunda 10
(sepuluh) menit, maksimal penundaan sampai 2 (dua) kali.
4)   Apabila sampai 2 (dua) kali penundaan masih belum tercapai quorum, maka Pimpinan
Musyawarah Anggota mempunyai wewenang menyatakan sidang tersebut dapat dimulai.

Pasal 14
Tata Cara Pengambilan Keputusan
Tata cara Pengambilan Keputusan :
1)      Pengambilan Keputusan pada dasarnya diusahakan melalui musyawarah untuk mufakat.
2)  Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan dapat
dilakukan secara voting.
3)      Khusus pengambilan keputusan Pemilihan Ketua DPK periode 2022-2027 dilakukan
melalui voting.

BAB VIII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMILIHAN
KETUA DPK PPNI NUNUKAN KECAMATAN NUNUKAN KABUPATEN NUNUKAN

Pasal 15
Persyaratan Calon Ketua Komisariat
Calon Ketua DPK PPNI harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1)      Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2)      Pendidikan minimal D3 Keperawatan.
3)      Sah sebagai Anggota DPK PPNI Nunukan Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan.
4)    Bersedia menandatangani Surat Pernyataan Kesediaan menjadi calon Ketua DPK periode
2022-2027.
5)      Berwawasan luas dengan komitmen yang tinggi terhadap organisasi dan profesi.
6)      Berasal dari Peserta Musyawarah Anggota dan atau DPK.

Pasal 16
Tata Cara Pemilihan Ketua DPK PPNI
1)    Pemilihan Ketua DPK Nunukan Kecamatan Nunukan KabupAten Nunukan dilaksanakan
dalam 2 (dua) tahap, yaitu tahap 1 (pertama) Pemilihan bakal calon Ketua dan tahap II
(kedua) pemilihan calon Ketua.
2)      Seorang bakal calon Ketua berhak maju ke dalam pemilihan calon Ketua apabila mendapat
suara terbanyak ke 1, ke 2 dan ke 3, dalam pemilihan calon ketua DPK.
3)      Surat suara dianggap sah apabila mencantumkan nama lengkap
4)      Ketua terpilih adalah calon Ketua yang mendapatkan suara terbanyak.
5)      Apabila dalam pemilihan calon Ketua DPK ternyata hanya ada 1 (satu) nama dari Bakal
Calon Ketua, maka calon tersebut dapat langsung terpilih secara aklamasi.

BAB IX
PENUTUP

Pasal 17
1)      Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini, diputuskan oleh Musyawarah
Anggota sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART.
2)     Apabila dalam musyawarah terjadi perbedaan pendapat yang tidak bisa diselesaikan, maka
keputusan akhir dikembalikan kepada AD/ART.

Pasal 18
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Nunukan
Tanggal : 01 September 2022

DPK PPNI NUNUKAN KECAMATAN NUNUKAN KABUPATEN NUNUKAN


SELAKU PIMPINAN SEMENTARA MUSYAWARAH ANGGOTA

Ketua Sekretaris

SYAHRIR RETNA RIYANTI


NIRA. 65030252895 NIRA. 65030028850

Anda mungkin juga menyukai