Anda di halaman 1dari 11

Draft TATA TERTIB MUSKOM

MUSYAWARAH KOMISARIAT II
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
KOMISARIAT BALONGPANGGANG
KABUPATEN GRESIK

Gresik, 20 Desember 2022


MUSYAWARAH KOMISARIAT II
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
KOMISARIAT BALONGPANGGANG
KABUPATEN GRESIK
20 Desember 2022

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1) Musyawarah Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia Komisariat


Balongpanggang Kabupaten Gresik merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di tingkat komisariat yang
selanjutnya di dalam tata tertib ini disebut MUSKOM
2) Kedaulatan Organisasi ada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh
MUSKOM
3) MUSKOM dalam melaksanakan tugasnya berlandaskan pada peraturan dan
ketentuan yang berlaku

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2

1) Mengesahkan jadwal acara dan peraturan tata tertib MUSKOM


2) Memilih dan mengesahkan pimpinan MUSKOM
3) Menilai pertanggung jawaban DPK PPNI Balongpanggang
Kabupaten Gresik periode 2017 - 2022
4) Memilih ketua DPK Balongpanggang periode 2023-2027
5) Menunjuk Ketua DPK Balongpanggang terpilih sebagai Ketua Tim
Formatur dan memilihanggota tim formatur
6) Memberikan mandat kepada tim formatur untuk melengkapi personel DPK
Balongpanggang periode 2023-2027
7) Menetapkan Garis-Garis Besar Program Kerja DPK Balongpanggang periode 2023-
2027
BAB III
PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH KOMISARIAT
Pasal 3

1) MUSKOM diselenggarakan oleh DPK Balongpanggang bersama dengan panitia


pengarah dan panitia pelaksana yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada
Dewan Pengurus Komisariat
2) Panitia pengarah bertanggung jawab menyiapkan materi yang dibahas dalam
sidang-sidang MUSKOM
3) Panitia pelaksana bertanggung jawab terhadap teknis penyelenggaraan
MUSKOM
4) Untuk ketertiban MUSKOM disusun peraturan tata tertib dan jadual acara
MUSKOM yang disahkan pada sidang paripurna MUSKOM

BAB IV
PESERTA MUSYAWARAH KOMISARIAT
Pasal 4

1) Peserta MUSKOM terdiri dari utusan dan peninjau


2) Utusan wajib dibuktikan dengan surat mandat/surat tugas sebagai utusan dari
organisasi yang diwakilinya/sesuai yang didaftarkan kepada panitia pada saat
registrasi
3) Utusan MUSKOM adalah:
a) Utusan dari Instansi 3 (tiga) orang
4) Peninjau MUSKOM adalah 2 (dua) orang dari Instansi

BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 5
Hak Peserta

1. Utusan memiliki hak memilih dan dipilih


2. Peninjau tidak memiliki hak memilih dan dipilih
3. Utusan maupun Peninjau berhak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun
tertulis
4. Peserta berhak mendapatkan MUSKOM Kit dan akomodasi selama MUSKOM
berlangsung

Pasal 6
Kewajiban Peserta
1. Setiap peserta wajib mengikuti seluruh acara MUSKOM
2. Setiap peserta wajib mengisi daftar hadir setiap acara MUSKOM
3. Setiap peserta diwajibkan menjaga keamanan dan ketertiban selama
berlangsungnya MUSKOM
4. Setiap peserta berkewajban mematuhi dan taat pada ketentuan yang diatur dalam
tata tertib MUSKOM
5. Mentaati keputusan rapat/musyawarah

BAB VI
HAK BICARA DAN HAK SUARA

Pasal 7
Hak Bicara

1. Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat atau pertimbangan secara
lisan maupun tertulis
2. Semua peserta mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta yang
disetujui pimpinan sidang
3. Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya, disampaikan
melalui pimpinan sidang, apabila tidak melalui pimpinan tidak tidak perlu
ditanggapi
4. Interupsi yang dapat diberikan harus berhubungan dengan hal-hal yang sedang
dibicarakan.

Pasal 8
Hak Suara

1. Hak suara adalah hak untuk mengambil keputusan, baik melalui musyawarah
mufakat maupun melalui voting
2. Setiap utusan yang dibuktikan dengan surat mandat/surat tugas memiliki 1 (satu)
suara
3. Pengurus DPK setelah demisioner, tetapi memperoleh mandat/tugas sebagai
utusan tetap memiliki hak suara
4. Utusan memiliki hak suara
5. Peninjau tidak memiliki hak suara

Pasal 9
Tata Cara Menyampaikan Pendapat

1. Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan setiap peserta terlebih


dahulu meminta izin kepada pimpnan sidang
2. Apabila pimpinan sidang memberikan izin, peserta bersangkutan baru
diperkenankan menyampaikan pendapat da atau pertimbangannya dengan
menyebut nama dan asal peserta engan menjunjung etika dengan menggunakan
komunikasi yang baik.
3. Lamanya penyampaian pendapat dan atau pertimbangan secara lisan dibatasi
maksimal 3 (tiga) menit
4. Apabila seseorang menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan melebihi
batas waktu 3 (tiga) menit, pimpinan siding berwenang menghentikannya
5. Apabila peserta merasa belum puas terhadap jawaban dar pimpinan sidang
terhadap pendapat dan atau pertimbangannya, yang bersankutan berhak meminta
klarifikasi ulang dari pimpinan siding ataupun peserta lain setelah sebelumnya
diizinkan oleh pimpinan sidang

BAB II
ALAT-ALAT KELENGKAPAN MUSKOM
Pasal 10

Alat kelengkapan MUSKOM terdiri dari:


1. Pimpinan MUSKOM
2. Sidang Paripurna
3. Sidang Komisi
4. Tim Perumus
5. Tim Formatur
Pasal 11
Pimpinan MUSKOM

1. MUSKOM dipimpin oleh pimpinan MUSKOM


2. Pimpinan MUSKOM terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan 1 (satu) orang
anggota dari pengurus lama
3. Pimpinan MUSKOM dipilih dan disahkan dalam sidang Paripurna II MUSKOM
4. Penentuan komposisi dan pembagian tugas diantara unsur-unsur Pimpinan
MUSKOM ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara anggota Pimpinan
MUSKOM
5. Pimpinan MUSKOM mempunyai wewenang:
a. Memimpin sidang-sidang MUSKOM, kecuali sidang paripurna I dipimpin oleh
Ketua DPK lama
b. Menjaga kelancaran dan ketertiban MUSKOM
c. Mendokumentasikan dan mengesahkan hasil sidang melalui surat keputusan
d. Mendampingi ketua DPD PPNI Kabupaten Gresik dalam melantik ketua DPK
terpilih
6. Apabila Ketua DPK terpilih telah dilantik, Pimpinan MUSKOM tidak berfungsi lagi
dan tidak memiliki kekuatan hukum. Acara selanjutnya diserahkan kepada Ketua
DPK terpilih periode 2022 - 2027

Pasal 12
Sidang Paripurna

1. Sidang paripurna adalah sidang MUSKOM yang membahas:


a. Tata tertib dan jadual MUSKOM
b. Pemilihan Pimpinan MUSKOM
c. Penyampaian Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus DPK Balongpanggang periode
2016-2022
d. Hasil-hasil sidang komisi
e. Pemilihan Ketua DPK Balongpanggang
f. Pembentukan Tim Formatur
g. Pelantikan Ketua DPK Terpilih
h. Penutupan MUSKOM
2. Sidang paripurna dipimpin oleh pimpinan MUSKOM

Pasal 13
Sidang Komisi

1. MUSKOM dapat membentuk sidang komisi


2. Setiap peserta MUSKOM wajib menjadi salah satu anggota komisi, kecuali
pimpinan MUSKOM
3. Pimpinan komisi terdiri dari seorang ketua merangkap anggota, seorang sekretaris
merangkap anggota dan seorang anggota
4. Pimpinan Komisi dipilih oleh anggota komisi
5. Komisi bertugas membahas materi dan mengambil keputusan terkait pokok
bahasan Komisi yang menjadi bidang tugasnya
6. Laporan Komisi disusun oleh PImpinan Komisi dengan meperhatikan masukan dan
saran anggota pada sidang komisi
7. Laporan/hasil sidang Komisi disampaikan pada siding Paripurna untuk
mendapatkan pembahasan dan pengesahan
8. Apabila Komisi telah menyampaikan laporannya dan sudah mendapatkan
persetujuan/pengesahan Sidang paripurna, maka secara otomatis Komisi tidak
berfungnsi lagi dan tidak memiliki kekuatan hukum.
Catatan: bisa dikondisikan sesuai kebutuhan, adakah sidang komisi atau tidak

Pasal 14
Tim Perumus

1. Tim Perumus dapat dibentuk untuk melakukan tugas perumusan hasil MUSKOM
tanpa merubah Hasil MUSKOM
2. Tim Perumus dibentuk oleh Pimpinan MUSKOM dengan persetujuan peserta MUSKOM
3. Tim perumus wajib menyelesaikan tugasnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak tangal ditetapkan
4. Tim Perumus bertanggung jawab kepada k e t u a DPK Balongpanggang dengan
mengacu pada catatan hasil MUSKOM yang ditandatangani oleh Pimpinan
MUSKOM
5. Apabila Tim perumus telah menyampaikan hasil kerjanya kepada DPD PPNI
Gresik, maka status Tim perumus secara otomatis tidak berfungsi lagi dan tidak
memiliki kekuatan hukum.

Pasal 15
Tim Formatur

1. Tim Formatur bertugas menyusun kepengurusan lengkap DPK Balongpanggang


2. Tim Formatur diberikan kesempatan menyelesaikan tugasnya selama 14 hari
kalender sejak tanggal ditetapkan
3. Anggota Tim formatur berjumlah 10 orang terdiri 3 orang pengurus DPK lama
dan ketua terpilih
4. Ketua Tim Formatur adalah Ketua DPK terpilih
5. Apabila tugas tim formatur telah selesai dan atau melewati batas akhir masa
tugasnya, secara otomatis tim formatur tidak berfungsi lagi dan tidak mempunyai
kekuatan Hukum. Tugas selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab Ketua DPK
Terpilih
6. Hasil kerja tim formatur dibuatkan berita acara dan dilampirkan dalam buku
MUSKOM

BAB III
TATA CARA PERSIDANGAN
Pasal 16
Tata cara persidangan meliputi:
1. Kuorum
2. Sifat sidang
3. Tata cara memimpin sidang
4. Tata cara pengambilan keputusan
5. Tata cara mengajukan usul dan pendapat
6. Sanksi pelanggaran tata cara penyampaian pendapat
7. Risalah sidang
Pasal 17
Kuorum

1. Sidang paripurna dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% lebih satu dari jumlah
peserta MUSKOM yang terdaftar pada panitia
2. Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% lebih satu dari jumlah
anggota komisi yang terdaftar pada panitia
3. Apabila sidang tidak mencapai kuorum seperti dimaksud dalam ayat 1 dan 2,
sidang ditunda sampai 2 kali 10 menit
4. Apabila setelah dua kali penundaan masih belum tercapai kuorum maka pimpinan
MUSKOM mempunyai kewenangan menyatakan sah sidang tersebut atas
persetujuan peserta MUSKOM

Pasal 18
Sifat Sidang

1. Sidang MUSKOM dapat bersifat terbuka dan tertutup


2. Sidang pimpinan MUSKOM pada dasarnya bersifat tertutup
3. Pembicaraan dalam rapat tertutup hanya boleh diumumkan pimpinan sidang
4. Atas usul pimpinan dan peserta sidang, sidang dapat memutuskan bahwa
pembicaraan bersifat rahasia
5. Rahasia sebagaiana yang dimaksud pada ayat (4) pasal ini harus dipegang teguh
oleh peserta yang hadir

Pasal 19
Tata Cara Memimpin Sidang

1. Pimpinan sidang memberikan kesempatan yang cukup kepada setiap peserta untuk
menyampaikan pendapat sesuai alokasi waktu yang ditetapkan
2. Pimpinan sidang berbicara selalu pimpinan untuk menjelaskan yang menjadi pokok
pembicaraan, mengembalikan pada pokok persoalan jika menyimpang dan
menyimpulkan pembicaraan
3. Pimpinan sidang berhak menetapkan keputusan sidang
4. Apabila pimpinan sidang hendak berbicara selaku peserta sidang, maka untuk
sementara pimpinan sidang diserahkan kepada salah satu anggota pimpinan sidang

Pasal 20
Tata Cara Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan melalui musyawarah untuk


mufakat oleh yang memiliki mandat
2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dapat
dilakukan melalui voting
3. Pengambilan Keputusan untuk pemilihan Ketua DPK Balongpanggang dapat
dilakukan melalui voting
Pasal 21
Tata Cara Mengajukan Usul dan Pendapat

1. Peserta yang ingin mengajukan usul, pendapat atau pertanyaan harus dengan
mengangkat tangan, peserta yang tidak mengangkat tangan tidak akan dilayani.
2. Jika terdapat lebih dari satu peserta yang ingin mengajukan usul, pendapat atau
pertanyaan, maka giliran berbicara ditentukan oleh pimpinan sidang
3. Peserta berbicara setelah mendapatkan ijin dari pimpinan sidang
4. Pembicara tidak boleh diganggu selama berbicara, jika melebihi waktu yang telah
ditentukan atau tidak sesuai dengan pokok pembicaraan atau persoalan, maka
pimpinan sidang berhak mengingatkan dan atau menghentikan
5. Untuk memberikan kesempatan kepada peserta MUSKOM yang lain, maka usul,
pendapat atau pertanyaan yang diajukan harus disusun secara singkat; jelas dan
disampaikan maksimal dalam waktu 5 (lima) menit
6. Kesempatan interupsi diberikan kepada peserta untuk:
a. Meminta penjelasan duduk perkara yang dipersoalkan
b. Mengajukan usul mengenai prosedur tentang hal-hal yang dibicarakan
c. Mengajukan usul penundaan sidang tentang materi sidang
7. Waktu menyampaikan interupsi maksimal 5 (lima) menit

Pasal 22
Sanksi Pelanggaran Tata Cara Penyampaian Pendapat

1. Apabila seorang pembicara dalam sidang menggunakan kata-kata tidak layak,


keluar dari pokok bahasan atau persoalan, mengganggu ketertiban sidang, maka
pimpinan sidang dapat memberikan peringatan
2. Apabila teguran atau peringatan pimpinan sidang diindahkan dan menarik kata-kata
yang tidak layak dan meminta maaf kepada pimpinan dan peserta sidang, maka
kata-kata atau perbuatan tersebut tidak dimuat dalam risalah sidang
3. Apabila tidak mengindahkan teguran atau peringatan pimpinan sidang, maka
pimpinan sidang menghentikan pembicara untuk berbicara
4. Apabila teguran sebanyak 3 (tiga) kali tidak diindahkan, maka pimpinan sidang
dapat mengeluarkan peserta sidang dari ruangan
5. Jika diperlukan pimpinan sidang dapat menunda waktu persidangan paling lama 1
(satu) jam dengan persetujuan peserta sidang

Pasal 23
Risalah Sidang

Setiap sidang perlu dibuat risalah sidang yang memuat:


1. Tempat, jenis dan acara sidang
2. Hari, tanggal, jam permulaan dan penutupan sidang
3. Nama-nama pembicara dan usul; pendapat dan pertanyaan pembicara
4. Kejadian-kejadian dalam sidang
Bab IX
PENILAIAN PERTANGGUNG JAWABAN
KETUA DEWAN PENGURUS KOMISARIAT
Pasal 24

1. Ketua Dewan Pengurus Komisariat PPNI Balongpanggang Kabupaten Gresik


Periode 2016-2022 menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban kepada
sidang paripurna
2. Dilakukan tanggapan dan penilaian Laporan Pertanggung Jawaban oleh peserta
sidang
3. Tanggapan dan penilaian Laporan Pertanggung Jawaban dilakukan dengan tetap
memperhatikan tata karma dan etika persidangan yang santun, jujur dan terbuka
untuk perbaikan
4. Ketua Dewan Pengurus Komisariat PPNI Balongpanggang Kabupaten Gresik
Periode 2016-2022 dan atau dibantu oleh pengurus wajib memberikan jawaban
atas tanggapan dan penilaian peserta sidang
5. Jika terdapat permasalahan terkait dengan tidak diterimanya Laporan
Pertanggung Jawaban ketua DPK, maka sidang memberikan catatan perbaikan
untuk kemudian dipertanggung jawabkan ulang
6. Setelah Laporan Pertanggung Jawaban disampaikan dan diterima oleh peserta
sidang, maka Dewan Pengurus Komisariat PPNI Balongpanggang Kabupaten
Gresik Periode 2016-2022 dinyatakan Demisioner oleh Pimpinan Sidang
7. Pimpinan sidang bertanggung jawab terhadap keberadaan organisasi DPK PPNI
Balongpanggang Kabupaten Gresik pasca demisioner kepengurusan sampai
dengan terpilihnya ketua DPK baru periode 2022-2027

BAB X
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMILIHAN KETUA DPK

Pasal 24
Persyaratan Calon Ketua DPK

Persyaratan Calon Ketua DPK Balongpanggang harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Berijazah minimal DIII Keperawatan
3. Anggota PPNI dengan mempunyai Nomor Induk Registrasi Anggota (NIRA),
Kartu Tanda Anggota (KTA) dan Surat Tanda Registrasi Perawat (STRP) aktif
4. Bekerja di wilayah Gresik
5. Bersedia:
a. Dicalonkan menjadi ketua dengan menandatangani surat pernyataan kesediaan
menjadi calon ketua DPK
b. Menyampaikan visi-misi
6. Memiliki:
a. Wawasan luas dengan komitmen tinggi terhadap Organisasi dan Profesi
b. Komitmen yang kuat terhadap perjuangan Profesi Keperawatan
c. Integritas tinggi dan berjiwa kepemimpinan
7. Rekam jejak yang baik
8. Kemampuan berkomunikasi yang efektif
Pasal 25
Tata Cara Pemilihan Ketua DPK

1. Tata aturan umum pemilihan:


a. Pemilihan dilakukan secara LUBER (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia) oleh
peserta MUSKOM
b. Pemilihan Ketua DPK dilaksanakan dengan 2 tahap, yaitu tahap pemilihan
bakal calon dan pemilihan Ketua DPK
c. Seorang bakal calon berhak maju ke dalam pemilihan calon ketua DPK
apabila mendapatkan minimal 5 dukungan
d. Setiap perwakilan hanya boleh mencalonkan 1 (satu) nama bakal calon Ketua
DPK
e. Apabila bakal calon Ketua DPK lebih dari 2 (dua) orang, pemilihan dilakukan
dengan 2 (dua) putaran, Apabila satu orang bakal calon memperoleh lebih
dari 50% plus 1 suara maka tidak perlu putaran kedua
f. Dua bakal calon peraih suara terbanyak berhak maju ke putaran berikutnya
g. Ketua terpilih adalah peraih suara terbanyak
h. Apabila dalam pemilihan calon ketua DPK ternyata hanya ada 1 (satu) calon,
maka calon tersebut dapat langsung terpilih secara aklamasi
2. Proses pemilihan:
a. Sebelum pemilihan dilakukan, kotak suara akan dibuka disaksikan oleh
seluruh peserta MUSKOM
b. Panitia menyediakan surat suara sesuai jumlah peserta MUSKOM yang
mendapatkan hak memilih
c. Surat suara dihitung disaksikan oleh saksi yang dipilih oleh pimpinan sidang
d. Surat suara dibagikan kepada peserta sesuai dengan urutan pemanggilan dan
memberikan tanda pada peserta yang telah memberikan hak suaranya
e. Peserta utusan memilih calon ketua dengan mencoblos nomor atau symbol
atau gambar yang mengidentifikasikan sebagai ciri calon ketua yang
dipilihnya, kemudian dilipat tertutup dan dimasukkan ke dalam kotak suara
f. Penghitungan suara dilakukan langsung pada periode waktu yang sama dan
tidak ada jeda waktu istirahat
g. Apabila terdapat penghitungan surat suara yang terkumpul dan suara yang
tidak sama dengan jumlah peserta utusan yang hadir, maka dilakukan cek
ulang
BAB XI
PENUTUP

Pasal 26

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini diputuskan oleh
MUSKOMsepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART
2. Apabila dalam Musyawarah terjadi perbedaan pendapat yang
tidak bisadiselesaikan, maka keputusan akhir dikembalikan kepada
AD/ART
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Benjeng
Tanggal: 20 Desember 2022

MUSYAWARAH KOMISARIAT II
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
KOMISARIAT BALONGPANGGANG
KABUPATEN GRESIK

Pimpinan Sementara

TANDA
No SUSUNAN NAMA
TANGAN

1. KETUA M. Nizamul Abidin, S.Kep., Ns.,M.H.Kes

2. SEKRETARIS David Azizul Khanif, S.Kep.,Ns

3. ANGGOTA Malfela Dwi SP, S.Kep.,Ns

Anda mungkin juga menyukai