BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Musyawarah Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia Komisariat RSUD Ibnu Sina
Gresik merupakan pemegang kekuasaan tertinggi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di
tingkat komisariat yang selanjutnya di dalam tata tertib ini disebut MUSKOM
2. Kedaulatan Organisasi ada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MUSKOM
3. MUSKOM dalam melaksanakan tugasnya berlandaskan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku
4. MUSKOM dilaksanakan dalam dua tahap kegiatan : PRA MUSKOM dan MUSKOM
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
BAB III
PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH KOMISARIAT
Pasal 3
1. MUSKOM diselenggarakan oleh DPK RSUD Ibnu Sina Gresik bersama dengan panitia pengarah
dan panitia pelaksana yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada Dewan Pengurus Komisariat
2. Panitia pengarah bertanggung jawab menyiapkan materi yang dibahas dalam sidang-sidang
MUSKOM
3. Panitia pelaksana bertanggung jawab terhadap teknis penyelenggaraan MUSKOM
4. Untuk ketertiban MUSKOM disusun peraturan tata tertib dan jadwal acara MUSKOM yang
disahkan pada sidang pleno PRA MUSKOM
BAB IV
PESERTA MUSYAWARAH KOMISARIAT
Pasal 4
1. PRA MUSKOM
a. Peserta PRA MUSKOM terdiri dari utusan
1) Perwakilan Ruang Rawat Inap
2) Perwakilan Area Klinik Rawat Jalan,
3) Perwakilan Instalasi
4) Pengurus DPK periode 2016-2021
5) Perwakilan area manajemen
b. Jumlah utusan PRA MUSKOM adalah:
1) Ruang Rawat Inap : tiap ruang rawat inap mengirimkan 3 orang terdiri dari Kepala Ruang
dan 2 Perawat Primer
2) Area Klinik Rawat Jalan : tiap area klinik mengirimkan 1 orang selanjutnya disebut
koordinator area klinik
3) Instalasi : tiap instalasi mengirimkan 3 orang terdiri dari Kepala Ruang dan 2 Perawat Primer
4) Pengurus DPK : 1 orang
5) Area manajemen : 1 orang
2. MUSKOM
a. Peserta MUSKOM terdiri dari utusan :
1) Perwakilan Ruang Rawat Inap
2) Perwakilan Area Klinik Rawat Jalan
3) Perwakilan Instalasi
4) Pengurus DPK periode 2016-2021
5) Perwakilan area manajemen
b. Jumlah utusan MUSKOM adalah:
1) Ruang Rawat Inap : tiap ruang rawat inap mengirimkan 5 orang
2) Area Klinik : tiap area klinik mengirimkan 2 orang
3) Instalasi : tiap instalasi mengirimkan 5 orang
4) Pengurus DPK : 3 Orang
5) Area Manajemen : 1 orang
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 5
Hak Peserta
Pasal 6
Kewajiban Peserta
BABVI
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 7
Hak Bicara
1. Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat atau pertimbangan secara lisan maupun
tertulis
2. Semua peserta mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta yang disetujui pimpinan
sidang
3. Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya, disampaikan melalui
pimpinan sidang, apabila tidak melalui pimpinan tidak perlu ditanggapi
4. Interupsi yang dapat diberikan harus berhubungan dengan hal-hal yang sedang dibicarakan
Pasal 8
Hak Suara
1. Hak suara adalah hak untuk mengambil keputusan, baik melalui musyawarah mufakat maupun
melalui voting
2. Setiap utusan memiliki 1 (satu) suara
3. Pengurus DPK setelah demisioner, tetap memiliki hak suara
4. Utusan memiliki hak suara
Pasal 9
Tata Cara Menyampaikan Pendapat
1. Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan setiap peserta terlebih dahulu meminta izin
kepada pimpinan sidang
2. Apabila pimpinan sidang memberikan izin, peserta bersangkutan baru diperkenankan
menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya dengan menyebut nama dan asal peserta
dengan menjunjung etika dengan menggunakan komunikasi yang baik.
3. Lamanya penyampaian pendapat dan atau pertimbangan secara lisan dibatasi maksimal 3 (tiga)
menit
4. Apabila seseorang menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan melebihi batas waktu 3 (tiga)
menit, pimpinan sidang berwenang menghentikannya
5. Apabila peserta merasa belum puas terhadap jawaban dari pimpinan siding terhadap pendapat dan
atau pertimbangannya, yang bersangkutan berhak meminta klarifikasi ulang dari pimpinan sidang
ataupun peserta lain setelah sebelumnya diizinkan oleh pimpinan sidang
BABVII
ALAT-ALAT KELENGKAPAN MUSKOM
Pasal 10
1. PRA MUSKOM
a. PRA MUSKOM dipimpin oleh pimpinan PRA MUSKOM
b. Pimpinan PRA MUSKOM terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan 1 (satu) orang
anggota dari pengurus lama
c. Pimpinan PRA MUSKOM dipilih dan disahkan dalam sidang Paripurna II PRA MUSKOM
d. Penentuan komposisi dan pembagian tugas diantara unsur-unsur Pimpinan PRA MUSKOM
ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara anggota Pimpinan PRA MUSKOM
e. Pimpinan PRA MUSKOM mempunyai wewenang:
1) Memimpin sidang-sidang PRA MUSKOM, kecuali sidang pleno I dan II dipimpin oleh
Ketua DPK PPNI RSUD Ibnu Sina Gresik
2) Menjaga kelancaran dan ketertiban PRA MUSKOM
3) Mendokumentasikan dan mengesahkan hasil sidang melalui surat keputusan
2. MUSKOM
a. MUSKOM dipimpin oleh pimpinan MUSKOM
b. Pimpinan MUSKOM terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan 1 (satu) orang anggota
dari pengurus lama
c. Pimpinan MUSKOM dipilih dan disahkan dalam sidang Paripurna PRA MUSKOM
d. Penentuan komposisi dan pembagian tugas diantara unsur-unsur Pimpinan MUSKOM
ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara anggota Pimpinan MUSKOM
e. Pimpinan MUSKOM mempunyai wewenang:
1) Memimpin sidang-sidang MUSKOM, kecuali sidang pleno I dan II dipimpin oleh Ketua
DPK PPNI RSUD Ibnu Sina Gresik
2) Menjaga kelancaran dan ketertiban MUSKOM
3) Mendokumentasikan dan mengesahkan hasil sidang melalui surat keputusan
4) Mendampingi ketua DPD PPNI Kabupaten Gresik dalam melantik ketua DPK terpilih
f. Apabila Ketua DPK terpilih telah dilantik, Pimpinan MUSKOM tidak berfungsi lagi dan tidak
memiliki kekuatan hukum. Acara selanjutnya diserahkan kepada Ketua DPK terpilih periode
2022-2027
Pasal 12
Sidang Paripurna
1. PRA MUSKOM
a. Sidang pleno adalah sidang PRA MUSKOM yang membahas :
1) Tata tertib dan jadwal PRA MUSKOM
2) Pemilihan Pimpinan PRA MUSKOM
3) Hasil-hasil sidang komisi
4) Penjaringan bakal calon ketua
5) Penutupan PRA MUSKOM
b. Sidang pleno dipimpin oleh pimpinan PRA MUSKOM
2. MUSKOM
a. Sidang paripurna adalah sidang yang membahas :
1) Tata tertib dan jadwal MUSKOM
2) Pemilihan Pimpinan MUSKOM
3) Penetapan hasil-hasil sidang komisi
4) Pemilihan calon ketua
5) Penutupan MUSKOM
b. Sidang paripurna dipimpin oleh pimpinan MUSKOM
Pasal 13
Sidang Komisi
1. PRA MUSKOM :
a. PRA MUSKOM dapat membentuk sidang komisi
b. Setiap peserta PRA MUSKOM wajib menjadi salah satu anggota komisi, kecuali pimpinan PRA
MUSKOM
c. Pimpinan komisi terdiri dari seorang ketua merangkap anggota, seorang sekretaris merangkap
anggota dan seorang anggota
d. Pimpinan Komisi dipilih oleh anggota komisi
e. Komisi bertugas membahas materi dan mengambil keputusan terkait pokok bahasan Komisi
yang menjadi bidang tugasnya
f. Laporan Komisi disusun oleh Pimpinan Komisi dengan meperhatikan masukan dan saran
anggota pada sidang komisi
g. Laporan hasil sidang Komisi disampaikan pada sidang Pleno untuk mendapatkan pembahasan
dan pengesahan
h. Apabila Komisi telah menyampaikan laporannya dan sudah mendapatkan persetujuan /
pengesahan Sidang Pleno, maka secara otomatis Komisi tidak berfungsi lagi dan tidak memiliki
kekuatan hukum.
2. MUSKOM :
a. Laporan hasil sidang Komisi disampaikan pada sidang Pleno untuk mendapatkan pembahasan
dan pengesahan
b. Apabila Komisi telah menyampaikan laporannya dan sudah mendapatkan persetujuan /
pengesahan Sidang Pleno, maka secara otomatis Komisi tidak berfungsi lagi dan tidak memiliki
kekuatan hukum.
Pasal 14
Tim Perumus
1. Tim Perumus dapat dibentuk untuk melakukan tugas perumusan hasil MUSKOM tanpa merubah
Hasil MUSKOM
2. Tim Perumus dibentuk oleh Pimpinan MUSKOM dengan persetujuan MUSKOM.
3. Tim perumus wajib menyelesaikan tugasnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tangal
ditetapkan.
4. Tim Perumus bertanggung jawab kepada DPK RSUD Ibnu Sina Gresik dengan mengacu pada
catatan hasil MUSKOM yang ditandatangani oleh Pimpinan MUSKOM.
5. Apabila Tim perumus telah menyampaikan hasil kerjanya kepada DPK terpilih RSUD Ibnu Sina
Gresik, maka status Tim perumus secara otomatis tidak berfungsi lagi dan tidak memiliki kekuatan
hukum.
Pasal 15
Tim Formatur
1. Tim Formatur bertugas menyusun kepengurusan lengkap DPK RSUD Ibnu Sina Gresik.
2. Tim Formatur diberikan kesempatan menyelesaikan tugasnya selama 14 hari kalender sejak tanggal
ditetapkan.
3. Anggota Tim formatur berjumlah 5 orang terdiri 2 orang pengurus DPK lama, 1 OC dan 1 SC dan
ketua terpilih.
4. Ketua Tim Formatur adalah Ketua DPK terpilih
5. Apabila tugas tim formatur telah selesai dan atau melewati batas akhir masa tugasnya, secara
otomatis tim formatur tidak berfungsi lagi dan tidak mempunyai kekuatan hukum. Tugas
selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab Ketua DPK Terpilih
6. Hasil kerja tim formatur dibuatkan berita acara dan dilampirkan dalam laporan MUSKOM
BAB VIII
TATA CARA PERSIDANGAN
Pasal 16
Pasal 17
Kuorum
1. PRA MUSKOM
a. Sidang pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% lebih satu dari jumlah peserta PRA
MUSKOM yang terdaftar pada panitia
b. Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% lebih satu dari jumlah anggota komisi
yang terdaftar pada panitia
c. Apabila sidang tidak mencapai kuorum seperti dimaksud dalam ayat 1 dan 2, sidang ditunda
sampai 2 kali 10 menit
d. Apabila setelah dua kali penundaan masih belum tercapai kuorum maka pimpinan PRA
MUSKOM mempunyai kewenangan menyatakan sah sidang tersebut atas persetujuan peserta
PRA MUSKOM
2. MUSKOM
a. Sidang paripurna dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% lebih satu dari jumlah peserta
MUSKOM yang terdaftar pada panitia
b. Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% lebih satu dari jumlah anggota komisi
yang terdaftar pada panitia
c. Apabila sidang tidak mencapai kuorum seperti dimaksud dalam ayat 1 dan 2, sidang ditunda
sampai 2 kali 10 menit
d. Apabila setelah dua kali penundaan masih belum tercapai kuorum maka pimpinan MUSKOM
mempunyai kewenangan menyatakan sah sidang tersebut atas persetujuan peserta MUSKOM
Pasal 18
Sifat Sidang
Pasal 19
Tata Cara Memimpin Sidang
1. Pimpinan sidang memberikan kesempatan yang cukup kepada setiap peserta untuk menyampaikan
pendapat sesuai alokasi waktu yang ditetapkan
2. Pimpinan sidang berbicara selalu pimpinan untuk menjelaskan yang menjadi pokok pembicaraan,
mengembalikan pada pokok persoalan jika menyimpang dan menyimpulkan pembicaraan
3. Pimpinan sidang berhak menetapkan keputusan sidang
4. Apabila pimpinan sidang hendak berbicara selaku peserta sidang, maka untuk sementara pimpinan
sidang diserahkan kepada salah satu anggota pimpinan sidang
Pasal 20
Tata Cara Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan melalui musyawarah untuk mufakat oleh yang
memiliki mandate.
2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dapat dilakukan
melalui voting.
3. Pengambilan Keputusan untuk pemilihan Ketua DPK RSUD Ibnu Sina Gresik dapat dilakukan
melalui voting.
Pasal 21
Tata Cara Mengajukan Usul dan Pendapat
1. Peserta yang ingin mengajukan usul, pendapat atau pertanyaan harus dengan mengangkat tangan,
peserta yang tidak mengangkat tangan tidak akan dilayani.
2. Jika terdapat lebih dari satu peserta yang ingin mengajukan usul, pendapat atau pertanyaan, maka
giliran berbicara ditentukan oleh pimpinan sidang
3. Peserta berbicara setelah mendapatkan ijin dari pimpinan sidang
4. Pembicara tidak boleh diganggu selama berbicara, jika melebihi waktu yang telah ditentukan atau
tidak sesuai dengan pokok pembicaraan atau persoalan, maka pimpinan sidang berhak
mengingatkan dan atau menghentikan
5. Untuk memberikan kesempatan kepada peserta MUSKOM yang lain, maka usul, pendapat atau
pertanyaan yang diajukan harus disusun secara singkat; jelas dan disampaikan maksimal dalam
waktu 5 (lima) menit
6. Kesempatan interupsi diberikan kepada peserta untuk:
a. Meminta penjelasan duduk perkara yang dipersoalkan
b. Mengajukan usul mengenai prosedur tentang hal-hal yang dibicarakan
c. Mengajukan usul penundaan sidang tentang materi sidang
d. Waktu menyampaikan interupsi maksimal 5(lima) menit
Pasal 22
Sanksi Pelanggaran Tata Cara Penyampaian Pendapat
1. Apabila seorang pembicara dalam sidang menggunakan kata-kata tidak layak, keluar dari pokok
bahasan atau persoalan, mengganggu ketertiban sidang, maka pimpinan sidang dapat memberikan
peringatan
2. Apabila teguran atau peringatan pimpinan sidang diindahkan dan menarik kata-kata yang tidak
layak dan meminta maaf kepada pimpinan dan peserta sidang, maka kata-kata atau perbuatan
tersebut tidak dimuat dalam risalah sidang
3. Apabila tidak mengindahkan teguran atau peringatan pimpinan sidang, maka pimpinan sidang
menghentikan pembicara untuk berbicara
4. Apabila teguran sebanyak 3 (tiga) kali tidak diindahkan, maka pimpinan sidang dapat
mengeluarkan peserta sidang dari ruangan
5. Jika diperlukan pimpinan sidang dapat menunda waktu persidangan paling lama 1 (satu) jam
dengan persetujuan pesertasidang
Pasal 23
Risalah Sidang ( BAP )
Bab IX
PENILAIAN PERTANGGUNG JAWABAN
KETUA DEWAN PENGURUS KOMISARIAT
Pasal 24
1. Ketua Dewan Pengurus Komisariat PPNI RSUD Ibnu Sina Gresik Periode 2016-
2021menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban kepada sidang paripurna
2. Dilakukan tanggapan dan penilaian Laporan Pertanggung Jawaban oleh peserta sidang
3. Tanggapan dan penilaian Laporan Pertanggung Jawaban dilakukan dengan tetap memperhatikan
tata karma dan etika persidangan yang santun, jujur dan terbuka untuk perbaikan
4. Ketua Dewan Pengurus Komisariat RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik Periode 2016-2021
dan atau dibantu oleh pengurus wajib memberikan jawaban atas tanggapan dan penilaian peserta
sidang
5. Jika terdapat permasalahan terkait dengan tidak diterimanya Laporan Pertanggung Jawaban ketua
DPK, maka sidang memberikan catatan perbaikan untuk kemudian dipertanggung jawabkan ulang
6. Setelah Laporan Pertanggung Jawaban disampaikan dan diterima oleh peserta sidang, maka Dewan
Pengurus Komisariat PPNI RSUD Ibnu Sina Gresik Periode2016-2021 dinyatakan Demisioner
oleh Pimpinan Sidang
7. Pimpinan sidang bertanggung jawab terhadap keberadaan organisasi DPK PPNI RSUD Ibnu Sina
Gresik pasca demisioner kepengurusan sampai dengan terpilihnya ketua DPK baru periode 2022-
2027
BAB X
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMILIHAN CALON KETUA DPK
Pasal 24
Persyaratan Calon Ketua DPK
Persyaratan Calon Ketua DPK RSUD Ibnu Sina Gresik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Bertakwa terhadapTuhan Yang Maha Esa
2. Berijazah minimal DIII Keperawatan
3. Anggota PPNI dengan mempunyai Nomor Induk Registrasi Anggota (NIRA), Kartu tanda Anggota
(KTA) dan Surat Tanda Registrasi Perawat (STRP)
4. Bekerja di RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik
5. Bersedia:
a. Dicalonkan menjadi ketua dengan menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi calon
ketua DPK
b. Menyampaikanvisi-misi
6. Memiliki:
a. Wawasan luas dengan komitmen tinggi terhadap Organisasi dan Profesi
b. Komitmen yang kuat terhadap Profesi Keperawatan
c. Integritas tinggi dan berjiwa kepemimpinan
d. Kemampuanber komunikasi yang efektif
Pasal 25
Tata Cara Pemilihan Ketua DPK
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini diputuskan oleh MUSKOM sepanjang tidak
bertentangan dengan AD/ART
2. Apabila dalam Musyawarah terjadi perbedaan pendapat yang tidak bisa
diselesaikan, maka keputusan akhir dikembalikan kepada AD/ART
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Mojokerto
Tanggal : 07 Januari 2023
PIMPINAN SIDANG