Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN

TATA TERTIB MUSYAWARAH


KOMSARIAT

MUSYAWARAH KOMISARIAT VIII


PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
KOMISARIAT RSUD IBNU SINA GRESIK
Mojokerto, 07-08 Januari 2023
TATA TERTIB
MUSYAWARAH KOMISARIAT VIII
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
KOMISARIAT RSUD IBNU SINA GRESIK

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1. Musyawarah Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia Komisariat RSUD Ibnu Sina
Gresik merupakan pemegang kekuasaan tertinggi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di
tingkat komisariat yang selanjutnya di dalam tata tertib ini disebut MUSKOM
2. Kedaulatan Organisasi ada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MUSKOM
3. MUSKOM dalam melaksanakan tugasnya berlandaskan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku
4. MUSKOM dilaksanakan dalam dua tahap kegiatan : PRA MUSKOM dan MUSKOM

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2

1. Mengesahkan jadwal acara dan peraturan tata tertib MUSKOM


2. Memilih dan mengesahkan pimpinan MUSKOM
3. Menilai pertanggung jawaban DPK PPNI RSUD Ibnu Sina Gresik periode 2016 – 2021
4. Memilih ketua DPK PPNI RSUD Ibnu Sina Gresik periode 2022 – 2027
5. Menunjuk Ketua DPK PPNI RSUD Ibnu Sina Gresik terpilih sebagai Ketua Tim Formatur dan
memilih anggota tim formatur
6. Memberikan mandat kepada tim formatur untuk melengkapi personel DPK PPNI RSUD Ibnu Sina
Gresik periode 2022 – 2027
7. Menetapkan Garis-Garis Besar Program Kerja DPK PPNI RSUD Ibnu Sina Gresik periode 2022 –
2027
8. Memberikan mandat kepada tim perumus untuk menyusun hasil MUSKOM

BAB III
PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH KOMISARIAT
Pasal 3

1. MUSKOM diselenggarakan oleh DPK RSUD Ibnu Sina Gresik bersama dengan panitia pengarah
dan panitia pelaksana yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada Dewan Pengurus Komisariat
2. Panitia pengarah bertanggung jawab menyiapkan materi yang dibahas dalam sidang-sidang
MUSKOM
3. Panitia pelaksana bertanggung jawab terhadap teknis penyelenggaraan MUSKOM
4. Untuk ketertiban MUSKOM disusun peraturan tata tertib dan jadwal acara MUSKOM yang
disahkan pada sidang pleno PRA MUSKOM

BAB IV
PESERTA MUSYAWARAH KOMISARIAT
Pasal 4

1. PRA MUSKOM
a. Peserta PRA MUSKOM terdiri dari utusan
1) Perwakilan Ruang Rawat Inap
2) Perwakilan Area Klinik Rawat Jalan,
3) Perwakilan Instalasi
4) Pengurus DPK periode 2016-2021
5) Perwakilan area manajemen
b. Jumlah utusan PRA MUSKOM adalah:
1) Ruang Rawat Inap : tiap ruang rawat inap mengirimkan 3 orang terdiri dari Kepala Ruang
dan 2 Perawat Primer
2) Area Klinik Rawat Jalan : tiap area klinik mengirimkan 1 orang selanjutnya disebut
koordinator area klinik
3) Instalasi : tiap instalasi mengirimkan 3 orang terdiri dari Kepala Ruang dan 2 Perawat Primer
4) Pengurus DPK : 1 orang
5) Area manajemen : 1 orang
2. MUSKOM
a. Peserta MUSKOM terdiri dari utusan :
1) Perwakilan Ruang Rawat Inap
2) Perwakilan Area Klinik Rawat Jalan
3) Perwakilan Instalasi
4) Pengurus DPK periode 2016-2021
5) Perwakilan area manajemen
b. Jumlah utusan MUSKOM adalah:
1) Ruang Rawat Inap : tiap ruang rawat inap mengirimkan 5 orang
2) Area Klinik : tiap area klinik mengirimkan 2 orang
3) Instalasi : tiap instalasi mengirimkan 5 orang
4) Pengurus DPK : 3 Orang
5) Area Manajemen : 1 orang

BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 5
Hak Peserta

1. Utusan memiliki hak memilih dan dipilih


2. Utusan berhak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tertulis
3. Peserta berhak mendapatkan akomodasi selama MUSKOM berlangsung

Pasal 6
Kewajiban Peserta

1. Setiap peserta wajib mengikuti seluruh acara MUSKOM


2. Setiap peserta wajib mengisi daftar hadir setiap acara MUSKOM
3. Setiap peserta diwajibkan menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya MUSKOM
4. Setiap peserta berkewajiban mematuhi dan taat pada ketentuan yang diatur dalam tata tertib
MUSKOM
5. Mentaati keputusan rapat / musyawarah

BABVI
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 7
Hak Bicara

1. Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat atau pertimbangan secara lisan maupun
tertulis
2. Semua peserta mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta yang disetujui pimpinan
sidang
3. Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya, disampaikan melalui
pimpinan sidang, apabila tidak melalui pimpinan tidak perlu ditanggapi
4. Interupsi yang dapat diberikan harus berhubungan dengan hal-hal yang sedang dibicarakan

Pasal 8
Hak Suara

1. Hak suara adalah hak untuk mengambil keputusan, baik melalui musyawarah mufakat maupun
melalui voting
2. Setiap utusan memiliki 1 (satu) suara
3. Pengurus DPK setelah demisioner, tetap memiliki hak suara
4. Utusan memiliki hak suara

Pasal 9
Tata Cara Menyampaikan Pendapat

1. Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan setiap peserta terlebih dahulu meminta izin
kepada pimpinan sidang
2. Apabila pimpinan sidang memberikan izin, peserta bersangkutan baru diperkenankan
menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya dengan menyebut nama dan asal peserta
dengan menjunjung etika dengan menggunakan komunikasi yang baik.
3. Lamanya penyampaian pendapat dan atau pertimbangan secara lisan dibatasi maksimal 3 (tiga)
menit
4. Apabila seseorang menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan melebihi batas waktu 3 (tiga)
menit, pimpinan sidang berwenang menghentikannya
5. Apabila peserta merasa belum puas terhadap jawaban dari pimpinan siding terhadap pendapat dan
atau pertimbangannya, yang bersangkutan berhak meminta klarifikasi ulang dari pimpinan sidang
ataupun peserta lain setelah sebelumnya diizinkan oleh pimpinan sidang

BABVII
ALAT-ALAT KELENGKAPAN MUSKOM
Pasal 10

Alat kelengkapan MUSKOM terdiri dari:


1. Pimpinan MUSKOM : pmpinan Pra MUSKOM dan MUSKOM
2. Sidang Pleno / Paripurna
3. Sidang Komisi
Pasal 11
Pimpinan MUSKOM

1. PRA MUSKOM
a. PRA MUSKOM dipimpin oleh pimpinan PRA MUSKOM
b. Pimpinan PRA MUSKOM terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan 1 (satu) orang
anggota dari pengurus lama
c. Pimpinan PRA MUSKOM dipilih dan disahkan dalam sidang Paripurna II PRA MUSKOM
d. Penentuan komposisi dan pembagian tugas diantara unsur-unsur Pimpinan PRA MUSKOM
ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara anggota Pimpinan PRA MUSKOM
e. Pimpinan PRA MUSKOM mempunyai wewenang:
1) Memimpin sidang-sidang PRA MUSKOM, kecuali sidang pleno I dan II dipimpin oleh
Ketua DPK PPNI RSUD Ibnu Sina Gresik
2) Menjaga kelancaran dan ketertiban PRA MUSKOM
3) Mendokumentasikan dan mengesahkan hasil sidang melalui surat keputusan
2. MUSKOM
a. MUSKOM dipimpin oleh pimpinan MUSKOM
b. Pimpinan MUSKOM terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan 1 (satu) orang anggota
dari pengurus lama
c. Pimpinan MUSKOM dipilih dan disahkan dalam sidang Paripurna PRA MUSKOM
d. Penentuan komposisi dan pembagian tugas diantara unsur-unsur Pimpinan MUSKOM
ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara anggota Pimpinan MUSKOM
e. Pimpinan MUSKOM mempunyai wewenang:
1) Memimpin sidang-sidang MUSKOM, kecuali sidang pleno I dan II dipimpin oleh Ketua
DPK PPNI RSUD Ibnu Sina Gresik
2) Menjaga kelancaran dan ketertiban MUSKOM
3) Mendokumentasikan dan mengesahkan hasil sidang melalui surat keputusan
4) Mendampingi ketua DPD PPNI Kabupaten Gresik dalam melantik ketua DPK terpilih
f. Apabila Ketua DPK terpilih telah dilantik, Pimpinan MUSKOM tidak berfungsi lagi dan tidak
memiliki kekuatan hukum. Acara selanjutnya diserahkan kepada Ketua DPK terpilih periode
2022-2027

Pasal 12
Sidang Paripurna

1. PRA MUSKOM
a. Sidang pleno adalah sidang PRA MUSKOM yang membahas :
1) Tata tertib dan jadwal PRA MUSKOM
2) Pemilihan Pimpinan PRA MUSKOM
3) Hasil-hasil sidang komisi
4) Penjaringan bakal calon ketua
5) Penutupan PRA MUSKOM
b. Sidang pleno dipimpin oleh pimpinan PRA MUSKOM
2. MUSKOM
a. Sidang paripurna adalah sidang yang membahas :
1) Tata tertib dan jadwal MUSKOM
2) Pemilihan Pimpinan MUSKOM
3) Penetapan hasil-hasil sidang komisi
4) Pemilihan calon ketua
5) Penutupan MUSKOM
b. Sidang paripurna dipimpin oleh pimpinan MUSKOM

Pasal 13
Sidang Komisi

1. PRA MUSKOM :
a. PRA MUSKOM dapat membentuk sidang komisi
b. Setiap peserta PRA MUSKOM wajib menjadi salah satu anggota komisi, kecuali pimpinan PRA
MUSKOM
c. Pimpinan komisi terdiri dari seorang ketua merangkap anggota, seorang sekretaris merangkap
anggota dan seorang anggota
d. Pimpinan Komisi dipilih oleh anggota komisi
e. Komisi bertugas membahas materi dan mengambil keputusan terkait pokok bahasan Komisi
yang menjadi bidang tugasnya
f. Laporan Komisi disusun oleh Pimpinan Komisi dengan meperhatikan masukan dan saran
anggota pada sidang komisi
g. Laporan hasil sidang Komisi disampaikan pada sidang Pleno untuk mendapatkan pembahasan
dan pengesahan
h. Apabila Komisi telah menyampaikan laporannya dan sudah mendapatkan persetujuan /
pengesahan Sidang Pleno, maka secara otomatis Komisi tidak berfungsi lagi dan tidak memiliki
kekuatan hukum.
2. MUSKOM :
a. Laporan hasil sidang Komisi disampaikan pada sidang Pleno untuk mendapatkan pembahasan
dan pengesahan
b. Apabila Komisi telah menyampaikan laporannya dan sudah mendapatkan persetujuan /
pengesahan Sidang Pleno, maka secara otomatis Komisi tidak berfungsi lagi dan tidak memiliki
kekuatan hukum.

Pasal 14
Tim Perumus

1. Tim Perumus dapat dibentuk untuk melakukan tugas perumusan hasil MUSKOM tanpa merubah
Hasil MUSKOM
2. Tim Perumus dibentuk oleh Pimpinan MUSKOM dengan persetujuan MUSKOM.
3. Tim perumus wajib menyelesaikan tugasnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tangal
ditetapkan.
4. Tim Perumus bertanggung jawab kepada DPK RSUD Ibnu Sina Gresik dengan mengacu pada
catatan hasil MUSKOM yang ditandatangani oleh Pimpinan MUSKOM.
5. Apabila Tim perumus telah menyampaikan hasil kerjanya kepada DPK terpilih RSUD Ibnu Sina
Gresik, maka status Tim perumus secara otomatis tidak berfungsi lagi dan tidak memiliki kekuatan
hukum.

Pasal 15
Tim Formatur

1. Tim Formatur bertugas menyusun kepengurusan lengkap DPK RSUD Ibnu Sina Gresik.
2. Tim Formatur diberikan kesempatan menyelesaikan tugasnya selama 14 hari kalender sejak tanggal
ditetapkan.
3. Anggota Tim formatur berjumlah 5 orang terdiri 2 orang pengurus DPK lama, 1 OC dan 1 SC dan
ketua terpilih.
4. Ketua Tim Formatur adalah Ketua DPK terpilih
5. Apabila tugas tim formatur telah selesai dan atau melewati batas akhir masa tugasnya, secara
otomatis tim formatur tidak berfungsi lagi dan tidak mempunyai kekuatan hukum. Tugas
selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab Ketua DPK Terpilih
6. Hasil kerja tim formatur dibuatkan berita acara dan dilampirkan dalam laporan MUSKOM

BAB VIII
TATA CARA PERSIDANGAN
Pasal 16

Tata cara persidangan meliputi:


1. Kuorum
2. Sifat sidang
3. Tata cara memimpin sidang
4. Tata cara pengambilan keputusan
5. Tata cara mengajukan usul dan pendapat
6. Sanksi pelanggaran tata cara penyampaian pendapat
7. Risalah sidang

Pasal 17
Kuorum

1. PRA MUSKOM
a. Sidang pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% lebih satu dari jumlah peserta PRA
MUSKOM yang terdaftar pada panitia
b. Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% lebih satu dari jumlah anggota komisi
yang terdaftar pada panitia
c. Apabila sidang tidak mencapai kuorum seperti dimaksud dalam ayat 1 dan 2, sidang ditunda
sampai 2 kali 10 menit
d. Apabila setelah dua kali penundaan masih belum tercapai kuorum maka pimpinan PRA
MUSKOM mempunyai kewenangan menyatakan sah sidang tersebut atas persetujuan peserta
PRA MUSKOM
2. MUSKOM
a. Sidang paripurna dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% lebih satu dari jumlah peserta
MUSKOM yang terdaftar pada panitia
b. Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% lebih satu dari jumlah anggota komisi
yang terdaftar pada panitia
c. Apabila sidang tidak mencapai kuorum seperti dimaksud dalam ayat 1 dan 2, sidang ditunda
sampai 2 kali 10 menit
d. Apabila setelah dua kali penundaan masih belum tercapai kuorum maka pimpinan MUSKOM
mempunyai kewenangan menyatakan sah sidang tersebut atas persetujuan peserta MUSKOM

Pasal 18
Sifat Sidang

1. Sidang PRA MUSKOM dan Sidang MUSKOM dapat bersifat terbuka


2. Sidang pimpinan PRA MUSKOM dan Sidang pimpinan MUSKOM pada dasarnya bersifat terbuka
3. Pembicaraan dalam rapat tertutup hanya boleh diumumkan pimpinan sidang
4. Atas usul pimpinan dan peserta sidang, sidang dapat memutuskan bahwa pembicaraan bersifat
rahasia
5. Rahasia sebagaimana yang dimaksud pada ayat (4) pasal ini harus dipegang teguh oleh peserta
yang hadir

Pasal 19
Tata Cara Memimpin Sidang

1. Pimpinan sidang memberikan kesempatan yang cukup kepada setiap peserta untuk menyampaikan
pendapat sesuai alokasi waktu yang ditetapkan
2. Pimpinan sidang berbicara selalu pimpinan untuk menjelaskan yang menjadi pokok pembicaraan,
mengembalikan pada pokok persoalan jika menyimpang dan menyimpulkan pembicaraan
3. Pimpinan sidang berhak menetapkan keputusan sidang
4. Apabila pimpinan sidang hendak berbicara selaku peserta sidang, maka untuk sementara pimpinan
sidang diserahkan kepada salah satu anggota pimpinan sidang

Pasal 20
Tata Cara Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan melalui musyawarah untuk mufakat oleh yang
memiliki mandate.
2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dapat dilakukan
melalui voting.
3. Pengambilan Keputusan untuk pemilihan Ketua DPK RSUD Ibnu Sina Gresik dapat dilakukan
melalui voting.

Pasal 21
Tata Cara Mengajukan Usul dan Pendapat

1. Peserta yang ingin mengajukan usul, pendapat atau pertanyaan harus dengan mengangkat tangan,
peserta yang tidak mengangkat tangan tidak akan dilayani.
2. Jika terdapat lebih dari satu peserta yang ingin mengajukan usul, pendapat atau pertanyaan, maka
giliran berbicara ditentukan oleh pimpinan sidang
3. Peserta berbicara setelah mendapatkan ijin dari pimpinan sidang
4. Pembicara tidak boleh diganggu selama berbicara, jika melebihi waktu yang telah ditentukan atau
tidak sesuai dengan pokok pembicaraan atau persoalan, maka pimpinan sidang berhak
mengingatkan dan atau menghentikan
5. Untuk memberikan kesempatan kepada peserta MUSKOM yang lain, maka usul, pendapat atau
pertanyaan yang diajukan harus disusun secara singkat; jelas dan disampaikan maksimal dalam
waktu 5 (lima) menit
6. Kesempatan interupsi diberikan kepada peserta untuk:
a. Meminta penjelasan duduk perkara yang dipersoalkan
b. Mengajukan usul mengenai prosedur tentang hal-hal yang dibicarakan
c. Mengajukan usul penundaan sidang tentang materi sidang
d. Waktu menyampaikan interupsi maksimal 5(lima) menit

Pasal 22
Sanksi Pelanggaran Tata Cara Penyampaian Pendapat

1. Apabila seorang pembicara dalam sidang menggunakan kata-kata tidak layak, keluar dari pokok
bahasan atau persoalan, mengganggu ketertiban sidang, maka pimpinan sidang dapat memberikan
peringatan
2. Apabila teguran atau peringatan pimpinan sidang diindahkan dan menarik kata-kata yang tidak
layak dan meminta maaf kepada pimpinan dan peserta sidang, maka kata-kata atau perbuatan
tersebut tidak dimuat dalam risalah sidang
3. Apabila tidak mengindahkan teguran atau peringatan pimpinan sidang, maka pimpinan sidang
menghentikan pembicara untuk berbicara
4. Apabila teguran sebanyak 3 (tiga) kali tidak diindahkan, maka pimpinan sidang dapat
mengeluarkan peserta sidang dari ruangan
5. Jika diperlukan pimpinan sidang dapat menunda waktu persidangan paling lama 1 (satu) jam
dengan persetujuan pesertasidang

Pasal 23
Risalah Sidang ( BAP )

Setiap sidang perlu dibuat risalah sidang yang memuat:


1. Tempat, jenis dan acara sidang
2. Hari, tanggal, jam permulaan dan penutupan sidang
3. Nama-nama pembicara dan usul, pendapat dan pertanyaan pembicara
4. Kejadian-kejadian dalam sidang

Bab IX
PENILAIAN PERTANGGUNG JAWABAN
KETUA DEWAN PENGURUS KOMISARIAT
Pasal 24

1. Ketua Dewan Pengurus Komisariat PPNI RSUD Ibnu Sina Gresik Periode 2016-
2021menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban kepada sidang paripurna
2. Dilakukan tanggapan dan penilaian Laporan Pertanggung Jawaban oleh peserta sidang
3. Tanggapan dan penilaian Laporan Pertanggung Jawaban dilakukan dengan tetap memperhatikan
tata karma dan etika persidangan yang santun, jujur dan terbuka untuk perbaikan
4. Ketua Dewan Pengurus Komisariat RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik Periode 2016-2021
dan atau dibantu oleh pengurus wajib memberikan jawaban atas tanggapan dan penilaian peserta
sidang
5. Jika terdapat permasalahan terkait dengan tidak diterimanya Laporan Pertanggung Jawaban ketua
DPK, maka sidang memberikan catatan perbaikan untuk kemudian dipertanggung jawabkan ulang
6. Setelah Laporan Pertanggung Jawaban disampaikan dan diterima oleh peserta sidang, maka Dewan
Pengurus Komisariat PPNI RSUD Ibnu Sina Gresik Periode2016-2021 dinyatakan Demisioner
oleh Pimpinan Sidang
7. Pimpinan sidang bertanggung jawab terhadap keberadaan organisasi DPK PPNI RSUD Ibnu Sina
Gresik pasca demisioner kepengurusan sampai dengan terpilihnya ketua DPK baru periode 2022-
2027

BAB X
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMILIHAN CALON KETUA DPK
Pasal 24
Persyaratan Calon Ketua DPK

Persyaratan Calon Ketua DPK RSUD Ibnu Sina Gresik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Bertakwa terhadapTuhan Yang Maha Esa
2. Berijazah minimal DIII Keperawatan
3. Anggota PPNI dengan mempunyai Nomor Induk Registrasi Anggota (NIRA), Kartu tanda Anggota
(KTA) dan Surat Tanda Registrasi Perawat (STRP)
4. Bekerja di RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik
5. Bersedia:
a. Dicalonkan menjadi ketua dengan menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi calon
ketua DPK
b. Menyampaikanvisi-misi
6. Memiliki:
a. Wawasan luas dengan komitmen tinggi terhadap Organisasi dan Profesi
b. Komitmen yang kuat terhadap Profesi Keperawatan
c. Integritas tinggi dan berjiwa kepemimpinan
d. Kemampuanber komunikasi yang efektif

Pasal 25
Tata Cara Pemilihan Ketua DPK

1. Tata aturan umum pemilihan:


a. Pemilihan dilakukan secara LUBER (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia) oleh peserta PRA
MUSKOM
b. Pemilihan Ketua DPK dilaksanakan dengan 2 tahap, yaitu pemilihan calon dan pemilihan Ketua
DPK
c. Pemilihan bakal calon ketua DPK menggunakan aplikasi online
1) Setiap Ruang Rawat Inap, Area Klinik Rawat Jalan, Instalasi ,area manajemen dan pengurus
DPK lama mengusulkan :
a) 1 (satu) nama bakal calon dari area yang di wakili
b) 2 (dua) nama bakal calon dari luar area yang di wakili
c) Tiga (3) bakal calon peraih suara terbanyak berhak maju menjadi calon ketua DPK
d. Pemilihan ketua DPK
1) Setiap anggota PPNI Komisariat RSUD Ibnu Sina Gresik berhak memilih satu nama calon
ketua melalui aplikasi online
2) Ketua terpilih adalah calon dengan peraih suara terbanyak
3) Apapila jumlah voting suara yang sama maka akan dilakukan voting ulang dari nama bakal
calon yang memperoleh ovting yang sama tersebut.
4) Apabila dalam pemilihan calon ketua DPK ternyata hanya ada 1 (satu) calon, maka calon
tersebut dapat langsung terpilih secara aklamasi
2. Proses pemilihan: menggunakan aplikasi online
BAB XI
PENUTUP
Pasal 26

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini diputuskan oleh MUSKOM sepanjang tidak
bertentangan dengan AD/ART
2. Apabila dalam Musyawarah terjadi perbedaan pendapat yang tidak bisa
diselesaikan, maka keputusan akhir dikembalikan kepada AD/ART
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Mojokerto
Tanggal : 07 Januari 2023

PIMPINAN SIDANG

Ketua : PURTAJI, S.Kep., Ns …………

Sekretaris : RETNO YUNIATI, S.Kep., Ns …………

Anggota : MUHIBBUDDIN, S.Kep., Ns …………

Anda mungkin juga menyukai