Anda di halaman 1dari 17

TATA TERTIB MUSYAWARAH ANGGOTA III

KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA (KSR PMI) UNIT I


MARKAS PALANG MERAH INDONESIA KOTA PANGKALPINANG
TAHUN 2017

Pasal 1
NAMA DAN STATUS
1. Nama Rapat ini adalah MUSYAWARAH ANGGOTA (MUSYANG) III KORPS SUKARELA
PALANG MERAH INDONESIA (KSR PMI) UNIT I MARKAS PALANG MERAH
INDONESIA KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2017.
2. Penyelenggara MUSYANG III KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG
TAHUN 2017 adalah anggota KSR PMI Markas PMI Kota Pangkalpinang.

Pasal 2
WAKTU DAN TEMPAT
MUSYANG III KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2017
berlangsung pada hari Sabtu tanggal 22 April 2017 bertempat di Ruang Pertemuan MARKAS PMI
Kota Pangkalpinang.

Pasal 3
TUGAS DAN WEWENANG MUSYAWARAH ANGGOTA
Tugas dan Wewenang MUSYANG III adalah :
1. Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja dan menetapkan kebijakan organisasi lainnya.
2. Memilih dan menetapkan Komandan KSR PMI Unit I Markas PMI Kota Pangkalpinang masa
bakti 2017-2019.
3. Memilih dan menetapkan Pembina Teknis KSR PMI Unit I Markas PMI Kota Pangkalpinang
masa bakti 2017-2019.

Pasal 4
PESERTA DAN PENINJAU
1. MUSYANG III KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2017
dihadiri oleh Peserta penuh dan Peninjau.
2. Peserta penuh MUSYANG III KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG
TAHUN 2017 adalah anggota KSR PMI Markas PMI Kota Pangkalpinang.
3. Peninjau MUSYANG III KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG
TAHUN 2017 adalah Pengurus Daerah PMI Bangka Belitung, Pengurus PMI Cabang Kota
Pangkalpinang, Staff, Pembina PMR, Pengurus Ranting Markas PMI Kota Pangkalpinang.
4. Jumlah dan perincian peserta dan peninjau ditetapkan oleh Panitia

Pasal 5
HAK PESERTA DAN PENINJAU
1. Peserta penuh memiliki hak bicara dan hak suara.
2. Peserta peninjau hanya memiliki hak bicara.
3. Peserta penuh dan Peninjau dapat mengajukan pertanyaan, usul, saran dan pendapat baik secara
lisan maupun tertulis.
4. Pertanyaan atau pendapat disampaikan dengan singkat dan jelas kepada pimpinan sidang.
5. Peserta penuh dan peninjau berhak mendapatkan materi MUSYANG II KSR PMI UNIT I
MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2017

Pasal 6
HAK SUARA PESERTA
Setiap peserta penuh hanya memiliki 1 (satu) hak suara.

Pasal 7
KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU
1. Setiap peserta penuh dan Peninjau wajib mematuhi tata tertib ini serta menghargai Hak Pimpinan
Sidang dan peserta lainnya.
2. Peserta dapat memberikan hak suara setelah diberi izin oleh pimpinan sidang.
3. Peserta yang berbicara dan memberikan pendapatnya wajib membatasi waktu berbicara dengan
sesingkat-singkatnya dan hanya hal-hal yang berkaitan langsung dengan masalah yang sedang
dibahas.
4. Setiap Peserta wajib mematuhi semua Keputusan MUSYANG III KSR PMI UNIT I MARKAS
PMI KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2017
5. Dilarang merokok diruang sidang pada saat sidang berlangsung.
6. Dilarang meninggalkan ruangan pada saat sidang berlangsung kecuali atas izin pimpinan sidang.
7. Setiap peserta wajib mengikuti seluruh sidang MUSYANG III KSR UNIT I MARKAS PMI
KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2017 kecuali atas izin pimpinan sidang.
8. Setiap peserta penuh dan peninjau tidak diperbolehkan melakukan kegiatan yang menggangu
jalannya sidang.
Pasal 8
KELENGKAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA
1. Penanggung jawab MUSYANG
2. Panitia Pengarah (Steering Committee)
3. Panitia Pelaksana (Organizer Committee)
4. Pimpinan Sidang Pleno
5. Peserta sidang
6. Peninjau
7. Alat kelengkapan lain yang diperlukan untuk sidang

Pasal 9
PENANGGUNG JAWAB MUSYAWARAH ANGGOTA
1. Penanggung jawab Musyang adalah Pengurus PMI Kota Pangkalpinang
2. Penanggung jawab Musyang bertanggung jawab atas:
a. Ketertiban, kelancaran dan kesuksesan MUSYANG
b. Suasana kebersamaan selama Musyang berlangsung
c. Dalam hal mendesak dapat bertindak sebagai Pimpinan Organisasi dan bersifat sementara.

Pasal 10
1. Panitia MUSYANG dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pengurus PMI Kota
Pangkalpinang
2. Panitia MUSYANG dibagi menjadi dua:
a. Panitia Pengarah MUSYANG yang bertugas menyiapkan dan mengarahkan materi yang akan
dibahas dan disahkan dalam MUSYANG.
b. Panitia Pelaksana MUSYANG yang bertugas menyiapkan teknis penyelenggaraan
MUSYANG agar berjalan lancar, tertib dan sukses.

Pasal 11
SIDANG PLENO
1. Sidang Pleno I MUSYANG dipimpin oleh Panitia Pengarah MUSYANG untuk membahas dan
menetapkan Jadwal Acara dan Tata Tertib Sidang serta melaksanakan pemilihan Pimpinan Sidang
Pleno selanjutnya.
2. Sidang Pleno II MUSYANG dipimpin oleh Pimpinan Sidang untuk membahas GBPO (Garis-
Garis Besar Peraturan Organisasi)
3. Sidang Pleno III MUSYANG dipimpin oleh Pimpinan Sidang untuk membahas petunjuk teknis
4. Sidang Pleno IV MUSYANG dipimpin oleh Pimpinan Sidang untuk membahas keputusan
MUSYANG .

5. Pimpinan Sidang Pleno MUSYANG berjumlah 3 (tiga) orang yang dipilih oleh peserta
MUSYANG.

Pasal 12
PIMPINAN SIDANG
1. Pimpinan Sidang dipilih dari Peserta MUSYANG
2. Pimpinan Sidang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota
3. Pimpinan Sidang merupakan satu kesatuan kolektif dan kolegial

Pasal 13
HAK DAN KEWAJIBAN PIMPINAN SIDANG
1. Pimpinan Sidang Pleno MUSYANG bertugas memimpin seluruh sidang Pleno MUSYANG
2. Pimpinan sidang berpedoman pada Tata Tertib MUSYANG yang telah disahkan dan memimpin
sidang sampai selesai dengan bijaksana
3. Demi keberhasilan dan kelancaran MUSYANG Pimpinan sidang diberi hak menetapkan
kebijaksanaan dan mengatur giliran berbicara, menghentikan pembicaraan, menskors dan
membuka sidang kembali.
4. Pimpinan sidang MUSYANG dengan atas persetujuan peserta MUSYANG dapat memberikan
kesempatan kepada undangan untuk menyampaikan pendapatnya.
5. Pimpinan Sidang berhak dan berkewajiban berusaha mempertemukan pendapat, menyimpulkan
pembicaraan, persoalan pada proporsinya serta meluruskan pembicaraan sesuai dengan acara
persidangan.
6. Pimpinan Sidang MUSYANG berhak memperingatkan dan mengeluarkan peserta dari ruang
sidang, apabila peserta dianggap mengganggu kelancaran jalannya sidang-sidang atau melanggar
ketentuan-ketentuan Tata Tertib.

Pasal 14
TATA CARA BERBICARA DAN INTERUPSI
1. Demi ketertiban dan kelancaran persidangan, tiap berbicara harus melalui dan seizin pimpinan
sidang
2. Ketentuan mengenai waktu dan lamanya pembicara berbicara di atur oleh pimpinan sidang
3. Bila pembicara berbicara melampaui batas waktu yang telah ditentukan, pimpinan sidang
mengingatkan pembicara agar mengakhiri pembicaraan dan pembicara harus mentaati peringatan
itu
4. Untuk efisiensi waktu, maka setiap pembicara hendaknya langsung pada pokok masalahnya dan
disampaikan secara singkat
5. Setiap peserta dapat menyampaikan interupsi, setelah mendapat izin dari pimpinan sidang,
mengenai :
a. Memintakan penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya tentang masalah yang
dibicarakan
b. Mengjukan usul prosedur mengenai soal yang dibicarakan
c. Memberikan penjelasan tentang masalah yang dibicarakan

Pasal 15
QUORUM
1. MUSYANG dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah +1 dari jumlah presensi peserta
harian
2. Apabila ketentuan pada ayat 1 tidak dapat terpenuhi, maka sidang ditunda selama 2x5 menit
dan setelah itu dianggap memenuhi quorum
3. Apabila setelah 2 (dua) kali penundaan waktu seperti dimaksud dalam ayat 2 di atas, masih juga
belum mencapai quorum, maka sidang dapat dilanjutkan dan dianggap sah serta dapat mengambil
keputusan

Pasal 16
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengambilan keputusan MUSYANG sedapat mungkin diambil secara musyawarah untuk
mufakat.
2. Apabila pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mufakat tidak berhasil, maka
keputusan-keputusan dapat diambil berdasarkan suara terbanyak.
3. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak (voting) dinyatakan sah apabila;
a. Keputusan tersebut diambil dalam sidang yang memenuhi quorum
b. Disetujui oleh lebih ½ + 1 peserta yang hadir memenuhi quorum
4. Voting dilaksanaakan dua tahap yaitu voting terbuka dan voting tertutup.
5. Apabila dalam pengambilan keputusan berdasarkan voting tahap pertama diperoleh hasil yang
,sama, maka pemungutan suara diulang dengan cara voting tertutup.
6. Apabila dari hasil pemungutan suara yang terakhir masih menghasilkan suara yang sama, maka
pimpinan sidang memiliki hak untuk memutuskan hasil sidang.
7. Penyampaian hak suara yang dilakukakn peserta untuk menyampaikan sikap setuju, menolak,
atau abstain dapat dilakukan secara lisan, mengacungkan tangan, berdiri, atau tertulis.
8. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dilakukan dengan mengadakan perhitungan
suara secara langsung

Pasal 17
TATA CARA PEMILIHAN KOMANDAN
KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA UNIT I
MARKAS PALANG MERAH INDONESIA KOTA PANGKALPINANG
Tata cara pemilihan Komandan KSR PMI Unit I MARKAS PMI Kota Pangkalpinang Periode 2017-
2019 antara lain ;
1. Pemilihan bakal calon komandan KSR PMI Unit I Markas PMI Kota Pangkalpinang Periode
2017-2019 adalah:
a. Masing-masing peserta memiliki hak suara dengan memilih bakal calon komandan secara
Bebas dan Rahasia
b. 3 (tiga) suara terbanyak maka akan lolos menjadi calon komandan berdasarkan quorum yang
hadir dalam pemungutan suara baik yang tidak hadir.
2. Pemilihan Calon komandan KSR PMI Unit I Markas PMI Kota Pangkalpinang Periode 2017-
2019 adalah:
a. Calon Komandan KSR harus hadir di dalam persidangan
b. Masing-masing calon menyatakan kesediaan untuk menjadi Komandan KSR
c. Masing-masing calon mengutarakan visi dan misi menjadi Komandan KSR
d. Pemilihan calon dilakukan dengan pemungutan suara langsung, bebas dan rahasia.
e. Calon komandan yang mendapatkan suara terbanyak dari quorum ditetapkan sebagai
Komandan KSR PMI Unit I Markas PMI Kota Pangkalpinang Periode 2017-2019

Pasal 18
PEMILIHAN PEMBINA TEKNIS KSR
Tata cara pemilihan Pembina Teknis KSR adalah sebagai berikut ;
1. Bakal calon Pembina Teknis adalah Sukarelawan (KSR/TSR) yang memiliki pengalaman
berorganisasi PMI minimal 2 tahun.
2. Bakal Calon Pembina teknis hadir di persidangan
3. Pemilihan Bakal calon Pembina teknis KSR dilakukan secara terbuka, bebas dan rahasia
4. 4 (empat) suara terbanyak dari pemilihan bakal calon menjadi calon pembina teknis KSR
5. Masing-masing calon pembina teknis menyampaikan kesediaannya menjadi pembina teknis KSR
6. Calon pembina teknis menyampaikan visi dan misi menjadi pembina teknis KSR
7. Pemilihan Pembina Teknis KSR dilakukan dengan pemungutan suara secara langsung, bebas dan
rahasia oleh anggota KSR.
8. Calon pembina teknis KSR yang mendapatkan suara terbanyak dari quorum ditetapkan sebagai
pembina teknis KSR.
9. Pembina teknis KSR berjumlah 2 orang.

Pasal 19
RISALAH
Untuk setiap Sidang harus dibuat Risalah, yakni Laporan jalannya sidang secara tertulis yang berisi :
1. Acara dan Tempat Sidang
2. Hari, Tanggal dan Jam diadakannya sidang
3. Usulan, Pertanyaan, Kesimpulan dan Hasil Sidang
4. Daftar hadir Peserta Sidang

Pasal 20
PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum dalam Tata tertib ini akan ditentukan kemudian oleh Pimpinan Sidang
berdasarkan kesepakatan quorum.

Ditetapkan di Pangkalpinang
Tanggal 23 April 2017
Pukul 00:12 WIB
PERATURAN ORGANISASI
KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA UNIT I
MARKAS PALANG MERAH INDONESIA KOTA PANGKALPINANG

BAB I
NAMA, KEDUDUKAN, WAKTU DAN LAMBANG

Pasal 1
Organisasi ini bernama KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA UNIT I MARKAS
PALANG MERAH INDONESIA KOTA PANGKALPINANG yang disingkat menjadi KSR PMI
UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG

Pasal 2
Sekretariat KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG bertempat di MARKAS
PMI Kota Pangkalpinang

Pasal 3
KSR UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG diresmikan di Pangkalpinang pada hari
sabtu tanggal 13 Juni 2009 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 4
KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG menggunakan lambang Palang Merah
diatas dasar warna putih dilingkari garis merah yang berbentuk bunga berkelopak lima sebagai
pengejawantahan dari dasar negara yakni Pancasila dengan tulisan Palang Merah Indonesia atau PMI
sesuai dengan AD/ART PMI 2014-2019.

BAB II
SUMBER NILAI, SIFAT DAN TUJUAN

Pasal 5
Sumber nilai KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG adalah berasal dari 7
Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

Pasal 6
KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG bersifat Sukarela, mandiri dan
berjiwa kemanusiaan
Pasal 7
KSR PMI UNIT MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG bertujuan untuk :
1. Menyalurkan potensi minat dan bakat masyarakat untuk bergabung menjadi anggota Sukarelawan
(KSR PMI) Kota Pangkalpinang pada khususnya.
2. Media silaturahmi bagi Sukarelawan ( KSR PMI) Kota Pangkalpinang.
3. Menciptakan kader-kader Sukarelawan (KSR PMI) yang dapat menerapkan dan menyebarluaskan
Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

BAB III
KEGIATAN

Pasal 8
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA
PANGKALPINANG menyelenggarakan kegiatan-kegiatan berupa :
1. Melaksanakan Organisasi secara Profesional dengan berdasarkan Peraturan Organisasi KSR PMI
UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG.
2. Pembinaan Sumber Daya sebagai aset potensial untuk mengembangkan Organisasi PMI
3. Melaksanakan Kegiatan Tanggap Darurat Bencana dalam upaya Penanggulangan Bencana
4. Melaksanakan Pelayanan Sosial dan Kesehatan kepada Masyarakat.
5. Bekerjasama dengan Stakeholders untuk tujuan Kepalangmerahan dan Kemanusiaan.

BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 9
Anggota KSR PMI UNIT I MARKAS KOTA PANGKALPINANG terdiri atas :
1. Anggota Biasa
2. Anggota Luar Biasa adalah Warga Negara Asing (WNA)
3. Anggota Kehormatan

Pasal 10
Syarat menjadi anggota Biasa KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG adalah
sebagai berikut:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Berumur minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun
3. Berkelakuan baik dan tidak terlibat Organisasi terlarang
4. Bersedia Menghayati dan mengamalkan 7 Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional
5. Atas kesadaran sendiri dan sukarela bersedia mendaftarkan diri sebagai anggota KSR PMI
6. Bersedia mengikuti Pendidikan dan pelatihan (Diklat) KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA
PANGKALPINANG
7. Bersedia mentaati peraturan yang berlaku dengan menandatangani surat pernyataan.
8. Bersedia menandatangani surat pernyataan pengabdian di PMI minimal 3 tahun

Syarat menjadi anggota Luar Biasa KSR PMI UNIT 1 MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG
adalah sebagai berikut :
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Berumur minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun
3. Berkelakuan baik dan tidak terlibat Organisasi terlarang
4. Bersedia Menghayati dan mengamalkan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah Internasional
5. Atas kesadaran sendiri dan sukarela bersedia mendaftarkan diri sebagai anggota KSR PMI
6. Bersedia mengikuti Orientasi Kepalangmerahan KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA
PANGKALPINANG
7. Bersedia mentaati peraturan yang berlaku
8. Bersedia menandatangani surat peryataan pengabdian di PMI minimal 1 tahun

Pasal 11
1. Pengesahan keanggotaan dilaksanakan dengan pelantikan
2. Pelantikan anggota KSR PMI dilakukan oleh Pengurus PMI Kota Pangkalpinang

Pasal 12
Keanggotaan KSR PMI berakhir karena :
1. Berhalangan tetap
2. Mengundurkan diri
3. Diberhentikan karena telah melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku di PMI dan pelanggaran
Hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Melewati batas usia maksimum yang telah ditentukan (35 tahun)
Pasal 13
Perpindahan Anggota KSR PMI
1. Perpindahan anggota KSR PMI Unit dari satu Kota / Kabupaten ke Kota / Kabupaten yang lain
harus membawa rekomendasi dari Pengurus KSR PMI Unit dan Pengurus PMI Kota / Kabupaten
yang lama kemudian melapor ke PMI Kota / Kabupaten dan Unit KSR yang baru.
2. Perpindahan anggota KSR PMI dari satu unit yang lain dalam satu Kota/Kabupaten harus
membawa rekomendasi dari Pengurus KSR Unit yang lama dan diketahui oleh Pengurus Kota /
Kabupaten

BAB V
KEKUASAAN TERTINGGI

Pasal 14
Kekuasaan tertinggi dalam Organisasi KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA
PANGKALPINANG adalah sebagai berikut :
1. Musyawarah Anggota
2. Komandan KSR
BAB VI
MUSYAWARAH ANGGOTA

Pasal 15
Musyawarah Anggota adalah lembaga kekuasaan tertinggi KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA
PANGKALPINANG yang mempunyai wewenang:
1. Menetapkan Tata Tertib Musyawarah Anggota (MUSYANG)
2. Memilih dan Mengangkat Pembina Teknis KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA
PANGKALPINANG
3. Memilih dan mengangkat Komandan KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA
PANGKALPINANG
4. Meminta dan menilai laporan Pertanggungjawaban Pengurus KSR PMI UNIT I MARKAS PMI
KOTA PANGKALPINANG
5. Mengambil Keputusan –keputusan strategis dan rekomendasi lain yang diperlukan
Pasal 16
Musyawarah Anggota diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 2 tahun, dengan peserta
sebagai berikut :
1. Pembina Teknis KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG
2. Pengurus KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG
3. Anggota KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG
4. Peninjau dan undangan yang ditetapkan oleh Pengurus KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA
PANGKALPINANG

Pasal 17
Selain peyelenggara MUSYANG biasa dapat pula dilakukan MUSLUB anggota

Pasal 18
Musyawarah anggota Luar Biasa diselenggarakan apabila Komandan KSR PMI UNIT I MARKAS
PMI KOTA PANGKALPINANG :
1. Berhalangan Tetap
2. Mengundurkan diri
3. Melanggar Amanat Musyang

Pasal 19
Musyawarah Anggota dilaksanakan atas permintaan Pembina Teknis KSR PMI UNIT I MARKAS
PMI KOTA PANGKALPINANG atau atas permintaan Pengurus KSR PMI UNIT I MARKAS PMI
KOTA PANGKALPINANG

BAB VII
PEMBINA TEKNIS KSR

Pasal 20
1. Pembina Teknis KSR adalah seseorang atau beberapa orang yang dipilih dalam Musyawarah
Anggota untuk menjadi pengarah sekaligus dewan pertimbangan bagi Pengurus dalam
merencanakan, melaksanakan dan Mengevaluasi program kerja.
2. Pembina Teknis KSR bertugas mengawasi jalannya Organisasi agar sesuai dengan tujuan,
keputusan dan rekomendasi Musyawarah Anggota.

Pasal 21
Ketentuan Pembina Teknis KSR sebagai berikut :
1. Pembina Teknis KSR berjumlah 2 orang.
2. Kriteria anggota Pembina Teknis KSR terdiri dari :
a. Mempunyai pengalaman di PMI minimal 2 tahun
b. Mempunyai unsur kemanusiaan dan loyalitas terhadap PMI
c. Memahami organisasi PMI dengan segala aktivitasnya.

BAB VIII
PENGURUS

Pasal 22
Pengurus adalah beberapa orang anggota KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA
PANGKALPINANG yang dipilih dalam Musyawarah Anggota dan bertanggung jawab terhadap
jalannya kegiatan organisasi, sekurang-kurangnya terdiri atas :
1. Seorang Komandan KSR
2. Seorang Wakil Komandan KSR
3. Seorang Sekretaris
4. Seorang Bendahara
5. Bidang
6. Seksi

Pasal 23
Pengurus KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG berasal dari anggota biasa

Pasal 24
1. Masa jabatan Pengurus KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG berlaku
selama 2 (dua) tahun
2. Batas maksimal jabatan Komandan adalah 2 periode berturut-turut

Pasal 25
Syarat menjadi Komandan KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG, yaitu :
1. Anggota Aktif PMI
2. Mempunyai unsur kemanusiaan dan loyalitas terhadap PMI
3. Memahami organisasi PMI dengan segala aktivitasnya.
BAB IX
KEUANGAN

Pasal 26
Keuangan KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG bersumber dari :
1. Iuran Anggota
2. Bantuan dana dari PMI Kota Pangkalpinang
3. Bantuan dari donatur/sumbangan lainnya
4. Sumber-sumber lain yang halal dan tidak mengikat

Pasal 27
1. Penggunaan keuangan KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG harus
sepengetahuan Komandan KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG
2. Bendahara memberikan laporan keuangan setiap triwulan sekali kepada Komandan dan Anggota
KSR PMI UNIT I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG

BAB X
PENUTUP

Pasal 28
1. Peraturan organisasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
2. Hal-hal belum diatur dalam peraturan organisasi ini akan diatur kemudian berdasarkan ketetapan
melalui Musyawarah Anggota

Ditetapkan di Markas PMI Kota Pangkalpinang


Hari Minggu, 23 April 2016
Jam 01:56 WIB.
STRUKTUR ORGANISASI
KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA (KSR PMI)
UNIT I MARKAS PALANGMERAH INDONESIA
KOTA PANGKALPINANG

KETUA PMI KOTA

PEMBINA TEKNIS KSR

KOMANDAN KSR

WAKIL KOMANDAN KSR

SEKRETARIS BENDAHARA

Administrasi dan PELAYANAN Pengembangan


Humas Sumber Daya

Logistik Informasi PSK PB SDK SDM

ANGGOTA

Keterangan :
: Garis Instruksi / komando
: Garis Koordinasi
Job Deskripsi
A. Pembina Teknis KSR
1. Membantu Pengurus mengembangkan Organisasi.
2. Memberikan masukan , pertimbangan, pengarahan, saran dan Evaluasi kepada pengurus.
B. Komandan
1. Memimpin, mengelola dan bertanggung jawab atas jalannya organisasi.
2. Mewakili organisasi KSR PMI Unit I MARKAS PMI Kota Pangkalpinang baik ke dalam
maupun keluar organisasi.
3. Membawahi, mengarahkan, mengawasi dan mengkoordinasi unsur pembantu komandan,
bidang, seksi dan anggota.
C. Wakil Komandan
1. Membantu komandan dalam menjalankan tugas.
2. Menggantikan komandan bila yang bersangkutan berhalangan tetap atau sementara.
3. Membawahi, mengarahkan, mengawasi dan mengkoordinasi unsur pembantu komandan,
bidang, seksi dan anggota.
4. Bertanggungjawab terhadap komandan
D. Sekretaris
1. Membantu Komandan dalam menjalankan tugas.
2. Menggantikan komandan dan wakil komandan bila yang bersangkutan berhalangan tetap atau
sementara.
3. Merencanakan dan menyelenggarakan rapat atau pertemuan secara umum dan khusus.
4. Mengelola surat-menyurat dan benda benda kesekretariatan secara umum dan khusus.
5. Memberi saran dan pendapat kepada komandan demi kemajuan organisasi.
6. Bertanggung jawab terhadap komandan dan wakil komandan.
E. Bendahara
1. Mengelola keuangan dan bertanggungjawab terhadap perkembangan keuangan organisasi.
2. Menggantikan komandan, wakil komandan dan sekretaris bila yang bersangkutan
berhalangan tetap atau sementara.
3. Memberi saran dan pendapat kepada komandan demi kemajuan organisasi.
4. Bertanggungjawab terhadap komandan dan wakil komandan.
F. Bidang Administrasi dan Humas
1. Mengelola dan merencanakan administrasi non kesekretariatan dan mempublikasikan
organisasi.
2. Bertanggungjawab menyelenggarakan dan mengelola sarana dan prasarana organisasi.
3. Mensosialisasikan informasi tentang peranan Palang Merah di Lingkungan Internal dan
Eksternal.
4. Berkoordinasi ke pengurus bidang yang lain.
5. Bertanggung jawab terhadap sekretaris.
G. Bidang Pelayanan
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan sosial dan kesehatan kepada masyarakat
2. Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat
3. Berkoordinasi ke pengurus bidang yang lain.
4. Bertanggung jawab terhadap Wakil Komandan
H. Bidang Pengembangan Sumber Daya
1. Membantu pencarian dana melalui pihak internal dan eksternal
2. Mengelola keanggotaan secara umum
3. Berkoordinasi ke pengurus bidang yang lain.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya anggota
5. Mengembangkan PMR Binaan.
6. Bertanggung jawab terhadap Komandan dan Bendahara.

Ditetapkan di Markas PMI Kota Pangkalpinang


Hari Minggu, 23 April 2017
Jam 02:02 WIB

Anda mungkin juga menyukai