Anda di halaman 1dari 10

PETUNJUK TEKNIS

PENDIDIKAN ANGGOTA
KORPS SUKARELA PMI UNIT I MARKAS
PMI KOTA PANGKALPINANG
TAHUN 2017

BAB I
UMUM

Pasal 1
Pendidikan merupakan proses pembekalan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas kepalangmerahan sesuai dengan prinsip dasar gerakan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah Internasional.

Pasal 2
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan misi organisasi, memenuhi kebutuhan
pembelajaran terhadap suatu program atau pelayanan, dan memenuhi kebutuhan pembelajaran
sukarelawan. Tujuan pendidikan harus dapat diukur, sesuai, dan dapat dikendalikan serta diarahkan
pada upaya peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan, teknis pelayanan kepalangmerahan, dan
pengembangan orientasi.

Pasal 3
Pendidikan anggota KSR PMI Unit I Markas PMI Kota Pangkalpinang mencakup :
1. Pendidikan Dasar,
2. Pendidikan Spesialisasi;
3. Pelatihan Pendukung

BAB II
PENDIDIKAN DASAR

Pasal 4
Pendidikan Dasar (DIKSAR) dilaksanakan dengan memenuhi kurikulum dan waktu/jam pendidikan
sesuai program kerja KSR PMI Unit I Markas PMI Kota Pangkalpinang.

Pasal 5
Materi DIKSAR adalah :
1. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional;
2. Palang Merah Indonesia;
3. Pertolongan Pertama;
4. Perawatan Keluarga;
5. Kesehatan Remaja;
6. Penangganan Bencana;
7. Pemulihan Hubungan Keluarga (Restoring Family Link);
8. Program Berbasis Masyarakat (ComMunity Based Programme);
9. Kepemimpinan;
10. Sanitasi Air (Water Sanitation);
11. Simulasi Lapangan.

BAB III
PENDIDIKAN SPESIALISASI

Pasal 6
PMI Kabupaten/Kota wajib memiliki Relawan spesialisasi sesuai dengan prioritas yang telah
ditetapkan PMI pusat.

Pasal 7
Pendidikan spesialisasi merupakan pengembangan kemampuan/pengetahuan anggota KSR dalam
rangka memperoleh sumber daya Relawan yang handal dan profesional dalam satu atau beberapa
materi pendidikan sesuai kebutuhan pelayanan PMI di wilayahnya dengan memperhatikan
kemampuan anggota Relawan.

Pasal 8
Yang dapat mengikuti Pendidikan Spesialisasi adalah Sukarelawan yang telah selesai mengikuti
DIKSAR, telah tersertifikasi, dan pernah mengikuti sedikitnya 2 (dua) kali kegiatan/penugasan serta
tercatat aktif dalam menunjang program kegiatan PMI selama minimal 1 (satu) tahun.

Pasal 9
Materi Pendidikan Spesialisasi adalah :
1. Pertolongan Pertama (PP)
2. Perawatan Keluarga/PK
3. Kesehatan Remaja (PRS)
4. Psycho-Social Support Programme (PSP)
5. Restoring Family Link (RFL)
6. Water and Sanitation (Watsan)
7. Assesment
8. Dapur Umum (DU)
9. Logistik dan Distribusi
10. Komunikasi-Kehumasan
11. Pengungsian/shelter (sphere project)
12. Manajemen Bencana koordinasi dengan PB
13. Kompetensi lainnya yang dapat menunjang pelayanan PMI (pengaturan tentang kebijakan
tersebut akan diatur Pengurus pusat/Bidang Pelayanan, Bidang Penguatan Organisasi, dan
Pusdiklat PMI)

Pasal 10
Sukarelawan yang dinyatakan lulus mengikuti Pendidikan Spesialisasi berhak mendapatkan Tanda
Spesialisasi.

Pasal 11
Tanda Spesialisasi adalah PIN dan diberikan sesuai spesialisasi yang telah ditempuh oleh Relawan
melalui Pendidikan Spesialisasi.

BAB IV
PELATIHAN PENDUKUNG

Pasal 12
PMI Kota Pangkalpinang atau KSR PMI UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang dapat
menyelenggarakan pelatihan materi Pendukung yang disesuaikan dengan kebutuhan program dan
pelayanan PMI di wilayahnya.

Pasal 13
Pelatihan Pendukung dapat dilaksanakan secara mandiri oleh PMI Kabupaten/kota dan KSR PMI
UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang atau bekerjasama dengan Lembaga/Instansi lain selaku
penyedia materi/penyelenggara pendidikan.

Pasal 14
Peserta Pelatihan Pendukung adalah sukarelawan yang telah selesai mengikuti DIKSAR dan
tersertifikasi.
BAB V
SERTIFIKASI

Pasal 15
Setiap Pendidikan Anggota yang diadakan KSR PMI UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang,
dilakukan sertifikasi.

Pasal 16
Anggota Sukarelawan PMI yang telah lulus dalam kegiatan Pendidikan Anggota yang dilaksanakan
oleh KSR PMI UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang atau PMI Pusat atau KSR-KSR sahabat
berhak mendapatkan sertifikat dari Pelaksana Kegiatan tersebut.

Pasal 17
Untuk Pelatihan Pendukung, sertifikat dapat dikeluarkan Markas PMI Kota Pangkalpinang dalam hal
pelatihan dilaksanakan secara mandiri, dan oleh Lembaga/Instansi dalam hal pelatihan dilakukan
melalui kerjasama dengan Lembaga/Instansi selaku penyedia materi/penyelenggara Pelatihan.

Pasal 18
Ketentuan lain menyangkut sertifikasi yang belum tercantum dalam Petunjuk Teknis ini akan
ditentukan dikemudian hari.

BAB VI
PENYEGARAN MATERI

Pasal 19
Penyegaran Materi diperlukan sebagai upaya untuk mengingatkan atau menyegarkan kembali materi-
materi pelatihan yang telah diperoleh serta memperbaharui materi dimana materi tersebut mengalami
perubahan/pengembangan terbaru.

Pasal 20
Penyegaran materi dilaksanakan minimal 1 (satu) kali setiap tahun.

Pasal 21
Penyegaran materi dapat dilaksanakan dalam bentuk pertemuan/latihan rutin, latihan bersama/latihan
gabungan, diskusi, seminar, Temu Karya Sukarelawan dan lain sebagainya.
BAB VII
PENUTUP

Pasal 22
Pengurus KSR PMI UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang memutuskan segala perbedaan
pendapat dan pemahaman mengenai Petunjuk Teknis ini.

Pasal 23
Dengan Berlakunya Petunjuk Teknis ini, aturan lain terkait pendidikan anggota KSR PMI UNIT I
Markas PMI Kota Pangkalpinang dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 24
Petunjuk Teknis ini berlaku sejak tanggal disahkan.

Pasal 25
Hal-hal terkait dengan pendidikan yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini akan diatur kemudian
hari.

Ditetetapkan di Markas PMI Kota Pangkalpinang


23 April 2017
Pukul 06:36 WIB
PETUNJUK TEKNIS
PELAYANAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
KORPS SUKARELA PMI UNIT I MARKAS
PMI KOTA PANGKALPINANG
TAHUN 2017

BAB I
PENDAHULUAN

Pasal 1
UMUM
1. Korps Sukarelawan Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit I Markas PMI Kota Pangkalpinang
adalah organisasi dalam bidang kemanusiaan, diwilayah Markas PMI Kota Pangkalpinang.
2. KSR PMI UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang mempunyai tugas dan kewajiban sesuai 7
Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
3. KSR PMI UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang menyadari bahwa pada hakikatnya anggota
Korps Sukarelawan terdiri dari mahasiswa, masyarakat yang berdedikasi tinggi, serta merupakan
anggota perhimpunan Palang Merah Indonesia.
4. Untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan manajemen organisasi dan tata cara kerja yang
tepat dan sistematis sehingga dapat digunakan sebagai pedoman Teknis Pelayanan dan
Pengabdian Pada Masyarakat KSR PMI Unit I Markas PMI Kota Pangkalpinang.

Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Petunjuk Teknis Pelayanan Pada Masyarakat KSR PMI UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang
dibuat untuk memberikan pedoman dan arah tentang teknis pelayanan dan pengabdian pada
masyarakat.
2. Tujuan
Tercapainya Pola Pelayanan dan Pengabdian Pada masyarakat yang efektif dan efisien.
Pasal 3
LANDASAN
1. Peraturan Organisasi KSR PMI UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang tahun 2017.
2. Ketetapan Musyawarah Anggota III KSR PMI UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang No.
/MUSY III/ KSR UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang/2017 Tentang Rekomendasi
Musyawarah Anggota III KSR UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang.

BAB II
SISTEMATIKA PELAYANAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Pasal 4
SISTEMATIKA PELAYANAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

1. Sistem Pelayanan dan Pengabdian Pada Masyarakat oleh KSR PMI UNIT I Markas PMI Kota
Pangkalpinang dilaksanakan secara internal maupun eksternal dalam lingkungan PMI Kota
Pangkalpinang.
2. Administrasi Pelayanan dan Pengabdian Pada Masyarakat
a. Surat Tugas
Dalam menjalankan pelayanan dan pengabdian perlu adanya surat yang dikeluarkan oleh
pengurus PMI Kota Pangkalpinang.
b. Data Barang
Merupakan daftar barang yang harus dibawa dalam sebuah pelayanan dan pengabdian yang
disesuaikan dengan kondisi atau keadaan pada saat berlangsung.
c. Emergency Report
Merupakan kertas khusus untuk mencatat riwayat korban bila sewaktu-waktu terjadi bencana
dan atau PPGD.
d. Pelaporan
Merupakan bentuk pertanggungjawaban kegiatan sebagai proses evaluasi.
BAB III
OPERASIONAL PERTOLONGAN DAN PENYELAMATAN

Pasal 5
Apel Siaga
1. Persiapan
a. Penyebaran informasi
b. Peserta Apel adalah semua anggota KSR PMI Unit I Markas PMI Kota Pangkalpinang
c. Pakaian yang digunakan dalam Apel Siaga adalah Pakaian Dinas Lapangan KSR PMI Unit I
Markas PMI Kota Pangkalpinang.
2. Pelaksanaan
a. Apel dipimpin oleh Komandan atau Wakil Komandan KSR PMI Unit I Markas PMI Kota
Pangkalpinang
b. Kegiatan meliputi :
1) Pengecekan personil
2) Pengecekan alat dan perlengkapan
3) Apel
4) Pembinaan fisik anggota

Pasal 6
Penjagaan Pertolongan Pertama
1. Persiapan
a. Personil tim Pertolongan Pertama terdiri dari anggota KSR PMI Unit I Markas PMI Kota
Pangkalpinang.
b. Personil penjagaan Pertolongan Pertama dilengkapi dengan surat tugas.
c. Jumlah anggota tim Pertolongan Pertama minimal 4 orang.
2. Pelaksanaan
a. Tim Pertolongan Pertama bertanggung jawab atas segala bentuk kejadian dan kegiatan selama
pelayanan Pertolongan Pertama.
b. Petugas penjagaan Pertolongan Pertama datang ke posko KSR PMI Unit I Markas PMI Kota
Pangkalpinang
c. Koordinasi atas penjagaan Pertolongan Pertama dilaksanakan oleh seksi PSK KSR PMI Unit
I Markas PMI Kota Pangkalpinang
d. Mempersiapkan sarana dan prasarana Pertolongan Pertama sesuai kebutuhan.
e. Menggunakan sarana dan prasarana yang meliputi:
1) Peralatan Pertolongan Pertama
2) Peralatan Komunikasi (bilamana diperlukan)
3) Peralatan Penunjang lainnya.
f. Tim Pertolongan Pertama bertanggung jawab atas peralatan yang digunakan.
g. Tim Pertolongan Pertama menjaga ketertiban dan kedisiplinan selama penjagaan Pertolongan
Pertama
h. Jenis tugas dan kegiatan :
1) Menempati pos pelayanan penjagaan Pertolongan Pertama yang telah ditentukan.
2) Mencatat segala bentuk kejadian atau kegiatan selama penjagaan Pertolongan Pertama
3) Memberikan pelayanan Pertolongan Pertama,
4) Apabila dianggap perlu melakukan evakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat,
i. Pendistribusian
1) Petugas yang sudah siap beserta peralatannya langsung dikirim ke lokasi penjagaan
Pertolongan Pertama dibawah koordinasi secara koordinator yang ditunjuk.
2) Koordinator Pertolongan Pertama yang ditunjuk bertugas :
a) Melapor ke instansi yang bersangkutan atas kesiapan dalam melakukan pelayanan
penjagaan Pertolongan Pertama.
b) Mengkoordinir sistem operasional di lapangan.
j. Pelaporan
1) Pelaporan yang dilaksanakan selama penjagaan Pertolongan Pertama dibuat secara
tertulis.
2) Isi laporan
a) Waktu dan tempat kejadian
b) Jenis kegiatan
c) Data pelapor
d) Data korban
e) Data khusus yang diperoleh dengan cara penanganannya
f) Data peralatan yang dibawa
g) Hambatan dan kesulitan
h) Solusi
i) Data petugas
3) Laporan disampaikan ke pengurus KSR PMI UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang
BAB IV
Pasal 7
Penutup

1. Hal-hal yang belum diatur karena perkembangan keadaan serta memerlukan pengaturan lebih
lanjut akan diatur kemudian hari.
2. Pengurus KSR PMI UNIT I Markas PMI Kota Pangkalpinang memutuskan segala perbedaan
pendapat mengenai petunjuk teknis ini.
3. Petunjuk teknis ini mulai berlaku sejak disahkan dan ditetapkan.

Ditetapkan di : Pangkalpinang

Tanggal : 23 April 2017

Pukul : 07:01 WIB

Anda mungkin juga menyukai