Anda di halaman 1dari 8

TATA TERTIB

MUSYAWARAH LUAR BIASA I


KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA (KSR PMI)
UNIT 0I MARKAS PALANG MERAH INDONESIA
KOTA PANGKALPINANG
TAHUN 2021

Pasal 1
NAMA DAN STATUS
1. Nama Rapat ini adalah MUSYAWARAH LUAR BIASA (MUSLUB) I KSR PMI UNIT 0I
MARKAS PALANG MERAH INDONESIA KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2021.
2. Penyelenggara MUSYAWARAH LUAR BIASA (MUSLUB) I KSR PMI UNIT 0I
MARKAS PALANG MERAH INDONESIA KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2021.
adalah anggota KSR PMI Unit 0I Markas Palang Merah Indonesia Kota Pangkalpinang
Tahun 2021.

Pasal 2
WAKTU DAN TEMPAT
MUSLUB I KSR PMI UNIT 0I MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG TAHUN
2021 berlangsung pada hari Minggu tanggal 06 Februari 2021 bertempat di MARKAS PMI Kota
Pangkalpinang.

Pasal 3
TUGAS DAN WEWENANG MUSYAWARAH LUAR BIASA
Tugas dan Wewenang MUSLUB I adalah :
1. Menetapkan Peraturan Organisasi KSR PMI Unit 01 Markas PMI Kota Pangkalpinang
Masa Bakti 2020-2021
2. Memilih bakal calon Pembina Teknis KSR PMI Unit 0I Markas PMI Kota Pangkalpinang
masa bakti 2020-2021.

Pasal 4
PESERTA DAN PENINJAU
1. Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) I KSR PMI UNIT 0I MARKAS PALANG MERAH
INDONESIA KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2021. dihadiri oleh Peserta penuh dan
Peninjau.
2. Peserta penuh Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) I KSR PMI UNIT 0I MARKAS
PALANG MERAH INDONESIA KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2021 adalah
anggota KSR PMI UNIT 0I MARKAS PALANG MERAH INDONESIA KOTA
PANGKALPINANG.
3. Peninjau MUSYAWARAH LUAR BIASA (MUSLUB) I KSR PMI UNIT 0I MARKAS
PALANG MERAH INDONESIA KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2021 adalah
Pengurus dan Staf Markas PMI Kota Pangkalpinang.
4. Jumlah dan perincian peserta dan peninjau ditetapkan oleh Panitia

Pasal 5
HAK PESERTA DAN PENINJAU
1. Peserta penuh memiliki hak suara dan hak pilih.
2. Peserta peninjau hanya memiliki hak usul dan saran.
3. Peserta penuh dapat mengajukan pertanyaan, usul, saran dan pendapat.
4. Pertanyaan atau pendapat disampaikan dengan singkat dan jelas kepada pimpinan sidang.
5. Peserta penuh dan peninjau berhak mendapatkan materi MUSYAWARAH LUAR BIASA
(MUSLUB) I KSR PMI UNIT 0I MARKAS PALANG MERAH INDONESIA KOTA
PANGKALPINANG TAHUN 2021.
Pasal 6
HAK SUARA PESERTA
Setiap peserta penuh hanya memiliki 1 (satu) hak pilih
Setiap peserta penuh memiliki hak suara.
Setiap Peserta Peninjau hanya memiliki Hak usul dan saran
Pasal 7
KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU
1. Setiap peserta penuh dan Peninjau wajib mematuhi tata tertib ini serta menghargai Hak
Pimpinan Sidang dan peserta lainnya.
2. Peserta dapat memberikan hak suara setelah diberi izin oleh pimpinan sidang.
3. Peserta yang berbicara dan memberikan pendapatnya wajib membatasi waktu berbicara
dengan sesingkat-singkatnya dan hanya hal-hal yang berkaitan langsung dengan masalah
yang sedang dibahas.
5. Setiap Peserta wajib mematuhi semua Keputusan MUSYAWARAH LUAR BIASA
(MUSLUB) I KSR PMI UNIT 0I MARKAS PALANG MERAH INDONESIA KOTA
PANGKALPINANG TAHUN 2021.
4. Dilarang merokok diruang sidang pada saat sidang berlangsung.
5. Dilarang meninggalkan ruangan pada saat sidang berlangsung kecuali atas izin pimpinan
sidang.
6. Setiap peserta wajib mengikuti seluruh MUSYAWARAH LUAR BIASA (MUSLUB) I
KSR PMI UNIT 0I MARKAS PALANG MERAH INDONESIA KOTA
PANGKALPINANG TAHUN 2021. kecuali atas izin pimpinan sidang.
6. Setiap peserta penuh dan peninjau tidak diperbolehkan melakukan kegiatan yang
menggangu jalannya sidang.
7. Setiap Peserta diwajibkan menggunakan seragam yang telah ditentukan panitia pelaksana

Pasal 8
KELENGKAPAN MUSYAWARAH LUAR BIASA
1. Penanggung jawab MUSLUB
2. Panitia Pelaksana (Organizer Committee)
3. Pimpinan Sidang Pleno
4. Peserta sidang
5. Peninjau
6. Alat kelengkapan lain yang diperlukan untuk sidang
Pasal 9
PENANGGUNG JAWAB MUSYAWARAH LUAR BIASA
1. Penanggung jawab Muslub adalah Pengurus KSR PMI UNIT 0I MARKAS PALANG
MERAH INDONESIA KOTA PANGKALPINANG
2. Penanggung jawab Muslub bertanggung jawab atas:
a. Ketertiban, kelancaran dan kesuksesan MUSLUB I
b. Suasana kebersamaan selama Muslub berlangsung
c. Dalam hal mendesak dapat bertindak sebagai Pimpinan Organisasi dan bersifat
sementara.
Pasal 10
1. Panitia MUSLUB dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pengurus KSR PMI UNIT 0I
MARKAS PMI KOTA PANGKALPINANG.
2. Panitia MUSLUB dibagi menjadi dua:
a. Panitia Pengarah MUSLUB yang bertugas menyiapkan dan mengarahkan materi yang
akan dibahas dan disahkan dalam MUSLUB.
b. Panitia Pelaksana MUSLUB yang bertugas menyiapkan teknis penyelenggaraan
MUSLUB agar berjalan lancar, tertib dan sukses.

Pasal 11
SIDANG PLENO
1. Sidang Pleno I MUSLUB dipimpin oleh Panitia Pengarah MUSLUB untuk membahas dan
menetapkan Jadwal Acara dan Tata Tertib Sidang,
2. Sidang Pleno I MUSLUB selanjutnya memilih pimpinan Sidang untuk membahas
peraturan pengorganisasian, Struktur Organisasi dan Pemilhan Pembina Teknis
3. Sidang Pleno II MUSLUB dipimpin oleh Pimpinan Sidang untuk Pengesahan Struktur
serta bakal calon Pembina teknis.
4. Pimpinan Sidang Pleno MUSLUB berjumlah 3 (tiga) orang yang dipilih oleh peserta
MUSLUB.

Pasal 12
PIMPINAN SIDANG
1. Pimpinan Sidang dipilih dari Peserta MUSLUB
2. Pimpinan Sidang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota
3. Pimpinan Sidang merupakan satu kesatuan kolektif serta bersifat netral.

Pasal 13
HAK DAN KEWAJIBAN PIMPINAN SIDANG
1. Pimpinan Sidang Pleno MUSLUB bertugas memimpin seluruh sidang Pleno MUSLUB
2. Pimpinan sidang berpedoman pada Tata Tertib MUSLUB yang telah disahkan dan
memimpin sidang sampai selesai dengan bijaksana
3. Demi keberhasilan dan kelancaran MUSLUB Pimpinan sidang diberi hak menetapkan
kebijaksanaan dan mengatur giliran berbicara, menghentikan pembicaraan, menskors dan
membuka sidang kembali.
4. Pimpinan sidang MUSLUB dengan atas persetujuan peserta MUSLUB dapat memberikan
kesempatan kepada undangan untuk menyampaikan pendapatnya.
5. Pimpinan Sidang berhak dan berkewajiban berusaha mempertemukan pendapat,
menyimpulkan pembicaraan, persoalan pada proporsinya serta meluruskan pembicaraan
sesuai dengan acara persidangan.
6. Pimpinan Sidang MUSLUB berhak memperingatkan dan mengeluarkan peserta dari ruang
sidang, apabila peserta dianggap mengganggu kelancaran jalannya sidang-sidang atau
melanggar ketentuan-ketentuan Tata Tertib.

Pasal 14
TATA CARA BERBICARA DAN INTERUPSI
1. Demi ketertiban dan kelancaran persidangan, tiap berbicara harus melalui dan seizin
pimpinan sidang
2. Ketentuan mengenai waktu dan lamanya pembicara berbicara di atur oleh pimpinan sidang
3. Bila pembicara berbicara melampaui batas waktu yang telah ditentukan, pimpinan sidang
mengingatkan pembicara agar mengakhiri pembicaraan dan pembicara harus mentaati
peringatan itu
4. Untuk efisiensi waktu, maka setiap pembicara hendaknya langsung pada pokok
masalahnya dan disampaikan secara singkat
5. Setiap peserta dapat menyampaikan interupsi, setelah mendapat izin dari pimpinan sidang,
mengenai :
a. Memintakan penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya tentang masalah yang
dibicarakan
b. Mengjukan usul prosedur mengenai soal yang dibicarakan
c. Memberikan penjelasan tentang masalah yang dibicarakan

Pasal 15
QUORUM
1. MUSLUB dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah dari jumlah peserta harian.
2. Apabila ketentuan pada ayat 1 tidak dapat terpenuhi, maka sidang ditunda selama 2x5
menit dan setelah itu dianggap memenuhi quorum
3. Apabila setelah 2 (dua) kali penundaan waktu seperti dimaksud dalam ayat 2 di atas, masih
juga belum mencapai quorum, maka sidang dapat dilanjutkan dan dianggap sah serta dapat
mengambil keputusan

Pasal 16
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengambilan keputusan MUSLUB sedapat mungkin diambil secara musyawarah untuk
mufakat.
2. Apabila pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mufakat tidak berhasil, maka
keputusan-keputusan dapat diambil berdasarkan suara terbanyak.
3. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak (voting) dinyatakan sah apabila;
a. Keputusan tersebut diambil dalam sidang yang memenuhi quorum
b. Disetujui oleh lebih ½ + 1 peserta yang hadir memenuhi quorum
4. Apabila dalam pengambilan keputusan berdasarkan voting diperoleh hasil yang sama,
maka pemungutan suara dilakukan ulang dengan cara voting ulang.
5. Apabila dari hasil pemungutan suara yang terakhir masih menghasilkan suara yang sama,
maka dilakukan lah loby selama 1 x 15 menit.
6. Apabila dari hasil loby masih menghasilkan suara yang sama maka pimpinan sidang
berhak untuk memutskan hasil sidang.
7. Penyampaian hak suara yang dilakukakn peserta untuk menyampaikan sikap setuju,
menolak, atau abstain dapat dilakukan secara lisan, mengacungkan tangan dan berdiri.
8. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dilakukan dengan mengadakan
perhitungan suara secara langsung

Pasal 17
PEMILIHAN BAKAL CALON PEMBINA TEKNIS KSR
Tata cara pemilihan Pembina Teknis KSR adalah sebagai berikut ;
1. Bakal calon Pembina Teknis adalah Sukarelawan dari unsur PMI yang memiliki
pengalaman berorganisasi PMI minimal 3 tahun.
2. Bakal Calon Pembina teknis ditunjuk atau diajukan dalam MUSLUB
3. Pemilihan Bakal calon Pembina teknis KSR dilakukan secara terbuka, bebas dan rahasia
4. 4 (empat) suara terbanyak dari pemilihan bakal calon menjadi calon pembina teknis KSR
5. Masing-masing calon pembina teknis menyampaikan kesediaannya menjadi pembina
teknis KSR
6. 4 (empat) suara terbanyak dari pemilihan bakal calon akan diserahkan kembali ke
Pengurus Bidang PMR dan Anggota beserta jajaran Pengurus inti KSR Unit 01 Markas
PMI Kota Pangkalpinang masa bakti 2020-2021.
7. Pemilihan Pembina Teknis KSR dilakukan dengan pemungutan suara secara langsung,
bebas dan rahasia oleh anggota KSR.
8. Calon pembina teknis KSR yang mendapatkan suara terbanyak dari quorum ditetapkan
sebagai calon pembina teknis KSR.
9. Pembina teknis KSR maksimal berjumlah 2 orang.
Pasal 18
RISALAH
Untuk setiap Sidang harus dibuat Risalah, yakni Laporan jalannya sidang secara tertulis
yang berisi :
1. Acara dan Tempat Sidang
2. Hari, Tanggal dan Jam diadakannya sidang
3. Usulan, Pertanyaan, Kesimpulan dan Hasil Sidang
4. Daftar hadir Peserta Sidang

Pasal 19
PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum dalam Tata tertib ini akan ditentukan kemudian oleh
Pimpinan Sidang berdasarkan kesepakatan quorum.

Ditetapkan di Pangkalpinang
Hari : Sabtu, Tanggal 6 Februari 2021
Pukul :

Anda mungkin juga menyukai