LATAR BELAKANG
Tahun 2018 dan 2019 banyak disebut orang sebagai tahun politik.
Dalam 2 tahun tersebut, digelar hajatan besar demokrasi berupa
Pemilihan Kepala Daerah, Pemilihan Legislatif, dan Pemilihan Presiden.
Pada momen demokrasi elektoral seperti ini, rakyat biasanya disuguhi
intrik politik.
Dalam perkembangannya, intrik politik yang ada mensegregasi
pilihan hanya pada (kubu) kita atau mereka. Atau lebih jelasnya, hanya
pada dua kubu saja. Beruntungnya, di ranah media sosial, kita disuguhi
calon alternatif selain kedua pasangan yang secara resmi mendaftar ke
dan ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Meskipun calon
alternatif tersebut tentunya hanya guyonan belaka, namun kehadirannya
cukup meredakan ketegangan pendukung kedua kubu di laman media
sosial.
Jika kita kembali kepada makna pemilu yang sesungguhnya, misal-
nya salah satu substansinya adalah pemenuhan kesejahteraan sosial. Hal
ini sejalan dengan cita-cita dalam sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Namun sayangnya, pemilu saat ini masih
saja berkutat pada prosedur-prosedur demokrasi yang kadang miskin
substansi. Pemilu tampaknya hanya dimaknai sebagai mekanisme untuk
memilih para pemimpin politik.
Akibatnya, pemilu sebagai pengejawantahan dari bentuk demo-
krasi prosedural seringkali dituduh hanya melahirkan elite-elite politik
yang hanya mementingkan segelintir golongan. Bahkan tak jarang kita
temui, perilaku elite politik yang justru mengingkari kodrat kemanusiaan,
seperti berbohong dan melakukan berbagai tipu daya untuk menjatuh-
kan lawan politiknya.
Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu merupakan salah satu con-
toh konkret dari peristiwa politik yang merenggut keadaban publik.
Kohesifitas kita sebagai bangsa terkoyak atas nama ras dan agama.
Dalam momen itu pula, ujaran kebencian merajalela di media sosial.
Belakangan kita ketahui bahwa ujaran kebencian tersebut dilakukan
oleh sindikat yang dikenal dengan nama ‘saracen’.
Terkoyaknya kohesifitas bangsa atas nama apapun tentu saja
merupakan hal yang tidak kita inginkan. Terlebih bila hal itu misal-
nya terjadi karena perbedaan pandangan politik semata. Anak
muda yang pada tahun ini, beberapa di antaranya, menjadi pemilih
pemula harus menyikapi intrik politik yang ada dengan bijak.
Satu hal yang patut digaris bawahi adalah pemilu hanyalah
salah satu bagian dari demokrasi prosedural yang dipilih oleh
bangsa ini. Namun yang patut diwujudkan adalah keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana bunyi sila kelima. Kead-
ilan di sini jangan hanya dimaknai secara sempit dari aspek ekonomi
saja, namun perlu dilihat dari berbagai macam aspek.
Dari perjalanan panjang bangsa ini, generasi muda memikul
beban sekaligus memberi secercah harapan bagi cita-cita tersebut.
Untuk memperkuat karakter kebangsaan di kalangan anak muda,
sebagai respons atas tantangan-tantangan kekinian, upaya ini dapat
ditempuh melalui pelatihan Jambore Pelajar Teladan Bangsa.
Suatu forum yang mempertemukan siswa SMA/sederajat dari
beragam latar belakang untuk membincangkan 12 nilai pelopor
kebangsaan. “Satu Indonesia” merupakan tema yang dipilih untuk
Jambore kali ini. Tema ini mengisyaratkan bahwa anak-anak muda
harus tetap bersatu padu dalam satu barisan meskipun diterpa
dengan intrik politik di tahun politik.
Khusus untuk Jambore Pelajar, pelatihan ini telah
menghasilkan delapan angkatan dan menjadi agenda tahunan.
Pada tahun ini, MAARIF Institute kembali akan menyelenggarakan
pelatihan Jambore Pelajar Teladan Bangsa 2019, yang akan meli-
batkan 100 pelajar SMA/MA/SMK Sederajat seluruh Indonesia dari
berbagai lintas suku, agama, ras, dan antargolongan Indonesia.
Hasil akhir dari acara Jambore Pelajar Teladan Bangsa 2019
ini agar para pelajar Indonesia, bisa berkollaborasi bersama dalam
keberagaman dan menciptakan karya sebagai bentuk kontribusi
mereka terhadap bangsa Indonesia.
TUJUAN ACARA
1. Memperkuat nilai-nilai toleransi, inklusivisme dan kebangsaan
dalam cara pandang dan perilaku pelajar Indonesia.
2. Mengarusutamakan nilai-nilai kebangsaan yang moderat,
toleran dan inklusif di kalangan pelajar, terutama para aktivis
OSIS dan pengurus ekstrakurikuler.
3. Membentuk jejaring pelajar di Indonesia yang memiliki
konsentrasi terhadap nilai-nilai kebangsaan.
METODE KEGIATAN
Pelatihan ini menggunakan metode secara visual (melihat),
auditori (mendengar) dan kinestetik (mempraktikkan)
melalui kegiatan-kegiatan seperti ceramah; pemutaran dan
diskusi film; kunjungan kepada komunitas lintas
agama, budaya, masyarakat; napak tilas dan kunjungan
ke tempat-tempat bersejarah; bermain peran; simulasi; dan
berbagai permainan edukatif lainnya.
RINGKASAN POKOK
MATERI
1. Pidato Kunci
2. Seminar Pembukaan
3. 12 Nilai Pelajar Teladan Bangsa
NARASUMBER
1. Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif (Pendiri MAARIF Institute)*
2. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP. (Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI)*
3. Sri Sultan Hamengkubuwono X (Gubernur DI Yogyakarta)*
4. Abd. Rohim Ghazali (Direktur Eksekutif MAARIF Institute)
5. Gustika Jusuf Hatta (Dewan Penasihat Youth of Indonesia)*
6. Diana Dewi (Pengrajin Kreatif Sangbun Yogyakarta)
7. Mas Aik (Kreator Konten @merawatjogja & @nksthi)
8. Mohammad Ali Ma’ruf (Kreator Konten Mojok.co)
9. Ismail Basbeth (Sutradara film Woo Woo)*
Fasilitator:
Pipit Aidul Fitriyana
Fithri D. Hafizah
Irfan Nazhran
Co-Fasilitator:
Fauzan Nu’man
Manda Danastri
Muhammad Hasan Basri
Wildane Aryabathi
Andisa Rizky
Elizabeth Puspanigrum
Rahmah Putri Fauziah
Bingkasiwi Inhardy
Ghazali Hasan Sakti
Whira Purnama Rizki
Fathiya Islamiya
Sukma Nurjagat
Tim Kreatif:
Wina Hafidh
Ichsanul Rizal
Tim Fotografi:
Mirza Zulfan
Aunillah Ahmad
Tim Videografi:
Satria Arif
Isa Muhammad
Tim Media:
Andisa Rizky
Ichsanul Rizal
Tim Perlengkapan:
Muhammad Wahyu
Hilal Rahman
Peserta
100 siswa SMA/sederajat se-Indonesia, yang terpilih melalui proses seleksi oleh panitia.
Persyaratan Peserta
1. Pelajar SMA/sederajat baik dari sekolah negeri atau swasta se-Indonesia.
2. Aktif sebagai pengurus OSIS atau kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
3. Membuat lembar motivasi mengikuti Jambore Pelajar Teladan Bangsa 2019 (250-400
kata). Lembar Motivasi berisi, “Jika saya dinyatakan lolos Jambore Pelajar Teladan
Bangsa 2019, maka saya akan….”
4. Melengkapi data pribadi yang telah disediakan dalam formulir pendaftaran. Formulir
pendaftaran dapat diakses di http://bit.ly/FormJPTB2019
5. Menyertakan Surat Rekomendasi dari sekolah.
6. Menyertakan Surat Keterangan Sehat dari dokter atau klinik atau puskesmas atau rumah
sakit setempat.
7. Menyertakan surat izin dari orang tua/wali.
8. Menuliskan esai (250-400 kata) dengan tema “Satu Indonesia”.
9. Esai dikirimkan ke jamborepelajar@maarifinstitute.org, cc ke fithri@maarifinstitute.org dan
Andisabakhri99@gmail.com disertai dengan kelengkapan dokumen persyaratan lainnya dengan
subjek: Jambore Pelajar 2019_Nama_Sekolah_Kota.
10. Mengikuti seluruh akun media sosial MAARIF Institute dan Jambore Pelajar
11. Membayar commitment fee di awal pendaftaran sebesar Rp. 50,000 yang menyatakan
kesanggupan apabila terpilih menjadi peserta serta tidak mengundurkan diri. Bukti
transfer dikirimkan melalui email ke jamborepelajar@maarifinstitute.org, cc ke
fithri@maarifinstitute.org dan Andisabakhri99@gmail.com.
12. Memasang twibbon “Saya siap mengikuti Jambore Pelajar Teladan Bangsa 2019” dan
posting di Instagram dengan hastag #JPTB2019 #SatuIndonesia dan mention ke
instagram @maarifinstitute dan @jamborepelajarteladanbangsa
13. Membayar biaya administrasi sebesar Rp. 200,000 bagi 100 orang peserta terpilih. Bukti
transfer dikirimkan melalui email ke jamborepelajar@maarifinstitute.org, cc ke
fithri@maarifinstitute.org dan Andisabakhri99@gmail.com.
Tahapan Kegiatan
No Kegiatan Waktu
1 Pendaftaran 24 Juni – 21 September 2019
2 Seleksi Calon Peserta 30 September – 10 Oktober 2019
3 Pengumuman Peserta Terpilih 12 Oktober 2019
4 Daftar Ulang Peserta 14-19 Oktober 2019
5 Pelaksanaan Acara 10 – 15 November 2019
Penyelenggara
Kegiatan ini diselenggarakan oleh MAARIF Institute bekerjasama dengan
Ikatan Alumni Jambore Pelajar Teladan Bangsa.
Jadwal Kegiatan
Terlampir.
Penutup
Demikian proposal ini dibuat untuk menjadi acuan sebagaimana mesti-
nya.
HARI PERTAMA
Senin, 10 November 2019
HARI KEDUA
Selasa, 11 November 2019
17.30-19.30 Break
19.30-21.30 Materi III
Adil
Tema
“Persekusi dan Keadilan Sosial”
HARI KETIGA
Rabu, 12 November 2019
07.30-09.30 Materi IV
Jujur
Tema
“Memahami Perbedaan Melalui Cerminan Diri”
09.30-09.50 Break
09.50-11.50 Materi V
Berbaik Sangka
Tema
“Berbaik Sangka Dengan Berbagi Sudut Pandang”
11.50-13.00 Break
13.00-15.00 Lanjutan Materi V
Berbaik Sangka
15.00-15.30 Break
15.30-17.30 Materi VI
Bersahabat
Tema
“Board Game Asik Tanda Persahabatan”
17.30-19.30 Break
Tema
“Board Game Asik Tanda Persahabatan”
21.30-22.00 Family Gorup
15.00-15.30 Break
15.30-17.30 Materi IX
Musyawarah
Tema
“Diskusi Dalam Kerukunan dan Kedamaian”
17.30-19.30 Break
19.30-21.30 Materi X
Toleransi
Tema
“Memanusiakan Manusia, Merawat Persaudaraan Intern dan Antar Umat Beragama”
HARI KELIMA
Kamis, 14 November 2019
07.30-11.30 Materi XI
Cinta Tanah Air
HARI KEENAM
Jumat, 15 November 2019
08.30-09.30 Post-Test
11.35-11.50 Penutupan
Jl.Tebet Barat Dalam II No.06, Jakarta Selatan 12810
Telp. 021-83794554/60 I Fax. 021-83795758