Anda di halaman 1dari 7

MUSYAWARAH KOMISARIAT PERSATUAN PERAWAT

NASIONAL INDONESIA (PPNI)


DPK RS ISLAM LUMAJANG
Sekretariat : Jl. Kyai Muksin Nomer 19

TATA TERTIB MUSYAWARAH KOMISARIAT


PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA (PPNI)
DPK RS ISLAM LUMAJANG

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Musyawarah Komisariat selanjutnya disingkat Muskom merupakan pelaksanaan
kedaulatan tertinggi organisasi di tingkat komisariat yang dihadiri oleh DPK dan
Anggota Komisariat, DPD kabupaten/Kota serta undangan dari DPK
2. Muskom diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu periode kepengurusan
3. Muskom diselenggarakan oleh DPK
4. Musyawarah Komisariat ini mengacu pada AD/ART PPNI tahun 2021
5. Dewan Pengurus Daerah PPNI Kota Lumajang berada di atas Dewan Pengurus
Komisariat RS Islam Lumajang selanjutnya disebut DPD PPNI Kabupaten Lumajang
6. Dewan Pengurus Komisariat RS Islam Lumajang adalah Anggota PPNI yang
tergabung dalam 7 ruangan di Rumah Sakit Islam Lumajang, Klinik Sehat Islam serta
Praktek Dokter di Mustikatama Grup selanjutnya disebut DPK RS Islam Lumajang
7. Panitia Musyawarah Komisariat ke-X DPK RS Islam Lumajang berasal dari
anggota DPK RS Islam Lumajang

BAB II
Tugas dan Wewenang
Pasal 2
1. Mengesahkan Susunan Acara dan Tata Tertib Musyawarah Komisariat
2. Memilih dan mengesahkan Pimpinan Sidang Musyawarah Komisariat.
3. Membahas Laporan Pertanggung jawaban Dewan Pengurus Komisariat
RS Islam Lumajang periode 2016-2021 dan tanggapan terhadap Laporan tersebut.
4. Menetapkan dan menilai pelaksanaan program kerja DPK serta memperbaiki
program yang berjalan untuk dilaksanakan pada sisa periode kepengurusan
5. Memilih Ketua DPK Pasirian Periode 2022-2027
6. Menunjuk Ketua terpilih sebagai Ketua Tim Formatur dan Memberikan wewenang
untuk menyampaikan 3 (tiga) nama Anggota tim formatur.
7. Memberikan mandat kepada Tim Formatur untuk melengkapi Pengurus DPK periode
2022-2027

BAB III
PESERTA MUSYAWARAH KOMISARIAT
Pasal 3
1. Peserta Musyawarah Komisariat terdiri dari anggota PPNI dari DPK RS Islam
Lumajang
2. Peserta Musyawarah Komisariat berasal dari anggota PPNI Rumah Sakit Islam
Lumajang, Klinik Sehat Islam serta Praktek Dokter di Mustikatama Grup

Pasal 4
1. Peserta Musyawarah Komisariat Terdiri Dari :
a. Anggota DPK PPNI Rumah Sakit Islam Lumajang yang tidak sedang melaksanakan
dinas saat itu

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 5
Hak Peserta
1. Peserta Musyawarah Komisariat memiliki hak dipilih dan hak memilih
2. Peninjau tidak memiliki hak memilih dan dipilih.
3. Peserta dan Peninjau mempunyai hak mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun
tertulis.

Pasal 6
Kewajiban Peserta
1. Peserta dan peninjau diwajibkan untuk registrasi kepada Panitia sebelum mengikuti
Musyawarah Komisariat.
2. Peserta diwajibkan mengikuti seluruh acara Musyawarah Komisariat.
3. Peserta dan peninjau diwajibkan menjaga sopan santun dalam bertindak dan
menyampaikan pendapat baik secara lisan maupun tertulis saat mengikuti Musyawarah
Komisariat.
4. Peserta dan peninjau diwajibkan menjaga keamanan dan ketertiban selama
berlangsungnya Musyawarah Komisariat.
5. Peserta dan peninjau wajib mentaati tata tertib Musyawarah Komisariat.
BAB V
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 7
Hak Bicara
1. Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat atau pertimbangan baik secara
lisan maupun tertulis.
2. Semua peserta mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta, kecuali
dalam pandangan umum hanya diwakili oleh perwakilan dari masing- masing
puskesmas.
3. Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan disampaikan melalui Pimpinan
Musyawarah Komisariat.

Pasal 8
Hak Suara
1. Hak Suara adalah hak untuk mengambil keputusan baik melalui Musyawarah
Mufakat ataupun melalui voting.
2. Semua peserta Muskom memiliki hak suara
3. Jumlah hak suara pemilihan Calon Ketua berasal dari anggota
PPNI DPK Rumah Sakit Islam Lumajang adalah 87 suara yang sebelumnya sudah
tergabung dalam grup telegram dengan NIRA sebagai bukti kepesertaan aktif di DPK
Rumah Sakit Islam Lumajang

Pasal 9
Tata Cara Menyampaikan Pendapat
1. Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan, setiap peserta dan peninjau
terlebih dahulu meminta izin kepada Pimpinan Musyawarah Komisariat.
2. Apabila Pimpinan Musyawarah Komisariat memberikan izin, maka yang bersangkutan
akan diperkenankan menyampaikan pendapat atau pertimbangannya.
3. Lamanya menyampaikan pendapat atau pertimbangan secara lisan dibatasi waktu
maksimal 3 (tiga) menit dan apabila ternyata melebihi waktu yang sudah ditentukan,
Pimpinan Musyawarah Komisariat berhak menghentikannya.
4. Apabila peserta belum merasa puas terhadap jawaban dari Pimpinan Musyawarah
Komisariat tentang pendapat dan pertimbangan yang diajukan, yang bersangkutan
berhak meminta klarifikasi ulang kepada Pimpinan Musyawarah Komisariat ataupun
kepada peserta lain, setelah diizinkan oleh Pimpinan Musyawarah Komisariat.

BAB VI
ALAT-ALAT KELENGKAPAN MUSYAWARAH KOMISARIAT
Pasal 10
Alat-alat kelengkapan Musyawarah Komisariat terdiri dari :
1. Pimpinan Musyawarah Komisariat.
2. Sidang Pleno
3. Tim Formatur

Pasal 11
Pimpinan Musyawarah Komisariat
1. Musyawarah Komisariat dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Komisariat.
2. Pimpinan Musyawarah Komisariat terdiri dari seorang ketua merangkap anggota, dan
seorang sekretaris merangkap anggota.
3. Pimpinan Musyawarah Komisariat berasal dari Panitia dan atau Peserta Musyawarah
Komisariat.
4. Penentuan komposisi dan pembagian tugas diantara unsur - unsur Pimpinan
Musyawarah Komisariat, ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara Anggota
Pimpinan Musyawarah Komisariat.
5. Pimpinan Musyawarah Komisariat berwenang dan berkewajiban :
a. Memimpin Sidang Musyawarah Komisariat sesuai susunan acara yang telah
disepakati.
b. Menjaga kelancaran dan ketertiban sidang
6. Apabila ketua sudah terpilih, selanjutnya pimpinan sidang diserahkan kepada Ketua
Terpilih dengan didampingi Pimpinan Musyawarah Komisariat.

Pasal 12
Tim Formatur
1. Ketua Tim Formatur adalah Ketua Terpilih
2. Tim Formatur bertugas menyusun kepengurusan lengkap Dewan Pengurus Komisariat
Pasirian Periode 2022-2027

3. Tim Formatur terdiri dari 4 (empat) orang termasuk ketua dan anggota yang dipilih
langsung oleh ketua terpilih.
4. Apabila tugas Tim Formatur sudah selesai dan atau sudah melewati batas akhir masa
tugasnya secara otomatis formatur tidak berfungsi lagi dan tidak mempunyai kekuatan
hukum, tugas selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab Ketua Terpilih.

BAB VII
QUORUM DAN TATACARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 13
Kuorum
1. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% (lima puluh persen) ditambah 1
(satu) dari jumlah utusan MUSKOM yang hadir di MUSKOM.
2. Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% (lima puluh persen) ditambah
1 (satu) dari jumlah anggota komisi yang hadir di MUSKOM
3. Penghitungan kuorum hanya didasarkan pada utusan yang hadir di ruang sidang.
4. Apabila sidang tidak mencapai kuorum seperti ayat 1) dan 2), sidang ditunda sampai 2
(dua) dua kali 10 (sepuluh) menit
5. Apabila sampai 2 (dua) kali penundaan masih belum tercapai kuorum, maka Pimpinan
MUSKOM mempunyai kewenangan menyatakan sah Sidang tersebut atas persetujuan
utusan MUSKOM.

Pasal 14
Tata Cara Pengambilan Keputusan
Tata cara Pengambilan Keputusan :
1. Pengambilan Keputusan pada dasarnya diusahakan melalui musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan dapat
dilakukan secara voting.
3. Dalam hal pengambilan keputusan Pemilihan Ketua DPK periode 2022-2027 jika satu
calon ketua maka pimpinan sidang secara aklamasi menetapkan langsung sebagai ketua
DPK Periode 2022-2027 dan jika ada beberapa calon maka pemilihan ketua dilakukan
melalui voting.
BAB VIII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMILIHAN
KETUA PPNI KOMISARIAT DPK RUMAH
SAKIT ISLAM LUMAJANG
Pasal 15
Persyaratan Calon Ketua Komisariat
Calon Ketua PPNI Komisariat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pendidikan Minimal D-III Keperawatan.
3. Terdaftar sebagai Anggota PPNI Komisariat RS Islam Lumajang
4. Berwawasan luas dengan komitmen yang tinggi terhadap organisasi dan profesi.
5. Berasal dari Peserta Musyawarah Komisariat dan atau DPK RS Islam Lumajang

Pasal 16
Tata Cara Pemilihan Ketua PPNI Komisariat
1. Pemilihan Ketua DPK RS Islam Lumajang dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap, yaitu
Tahap I (pertama) Pemilihan Calon Ketua yang sudah dilakukan sebelumnya dan Tahap
II (kedua) Pemilihan Ketua DPK.
2. Ketua terpilih adalah calon Ketua yang mendapatkan suara terbanyak.
3. Pemilihan dilakukan di ruang Sidang dengan menggunakan telegram grup

BAB IX
PENUTUP
Pasal 17
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini, diputuskan oleh Musyawarah
Komisariat sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART.
2. Apabila dalam musyawarah terjadi perbedaan pendapat yang tidak bisa diselesaikan,
maka keputusan akhir dikembalikan kepada AD/ART.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Lumajang
Pada Tanggal : 25 Juni 2022
Musyawarah Komisariat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
DPK PPNI Rumah Sakit Islam Lumajang

Pimpinan MUSKOM

JABATAN NAMA TANDA TANGAN

Ketua merangkap Mukhammad Agus Sholi, S.Kep.Ners 1.


anggota

Sekretaris merangkap Erica Sroka, A.Md.Kep 2.


anggota

Anggota Eno Aprilya Wati, A.Md.Kep 3.

Anda mungkin juga menyukai