Anda di halaman 1dari 10

TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR XVII

HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL DAN KEBUMIAN


POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Nama
Kegiatan ini bernama Musyawarah Besar XVI Himpunan Mahasiswa Sipil dan Kebumian Politeknik
Negeri Banjarmasin yang kemudian disingkat dengan MUBES XVI HMSB POLIBAN.

Pasal 2
Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilaksanakan dari pukul 13.30 s/d selesai, pada hari Jumat Tanggal 28 Januari 2022
bertempat di Gedung Serbaguna POLIBAN.

Pasal 3

Dasar Pelaksanaan
1. Pancasila dan UUD 1945.
2. Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Tingkat Nasional.
4. PP No. 60/1999 tentang pendidikan perguruan tinggi.
5. Kepmendikbud No. 155/1998 tentang pedoman organisasi kemahasiswaan.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 4
MUBES XVI HMSB POLIBAN mempunyai tugas dan wewenang untuk :
1. Menyusun dan menetapkan Agenda Sidang, AD/ART, GBHO, dan tata cara
Pemilihan Ketua HMSB POLIBAN
2. Menyusun dan menetapkan Rekomendasi Organisasi.
3. Mengambil dan menetapkan keputusan – keputusan lainnya.
BAB III
PESERTA, HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA

Pasal 5 Kriteria Peserta


Peserta MUBES XVI HMSB POLIBAN adalah seluruh mahasiswa/i Pengurus HMSB POLIBAN,
Calon Pengurus HMSB Poliban, Perwakilan Ikatan, dan Alumnus HMSB POLIBAN .

Pasal 6 Hak Peserta


Hak peserta adalah sebagai berikut :
1. Mengikuti dan menghadiri sidang MUBES XVI HMSB POLIBAN.
2. Mempunyai hak suara dan bicara untuk mengajukan usul, saran, pendapat, baik
tertulis maupun lisan.
3. Peserta MUBES akan hilang hak suara apabila tidak mengikuti sidang sebanyak 2
kali yang dibuktikan dengan presensi.

Pasal 7 Kewajiban Peserta

Kewajiban peserta adalah sebagai berikut:


1. Mengikuti ketentuan tata tertib sepenuhnya.
2. Peserta diwajibkan mengikuti seluruh acara.
3. Peserta dapat meninggalkan MUBES XVI HMSB POLIBAN atas persetujuan dan
pertimbangan pimpinan sidang MUBES dan ketua panitia pelaksana MUBES.
4. Selama sidang berlangsung peserta sidang tidak diperbolehkan mengkonsumsi
narkoba, membawa minuman keras, membawa senjata tajam, mengaktifkan nada dering HP, merokok,
bercanda, dan melontarkan pernyataan yang konyol dan tidak masuk akal sehingga mengganggu proses
persidangan.
BAB IV
KELENGKAPAN MUBES XVI HMSB POLIBAN

Pasal 8
1. Hak bicara adalah hak untuk mengemukakan pendapat, kritik, saran, atau ide/gagasan.
2. Hak suara adalah hak untuk memilih pada saat pemilihan langsung atau voting.
3. Hak dipilih adalah hak untuk dicalonkan dan dipilih dalam pemilihan pimpinan sidang.
4. Hak memilih adalah hak untuk memilih pimpinan sidang.

Pasal 9 Kelengkapan dan Perlengkapan

1. Pimpinan Sidang sementara 1, 2, 3


2. Pimpinan sidang Tetap 1, 2, dan 3
3. Panitia Pelaksana
4. Peserta Sidang
5. Palu Sidang
BAB V
PIMPINAN SIDANG

Pasal 10
1. Mubes HMSB Poliban dipimpin oleh Pimpinan/Presidium sidang yang terdiri dari :

a. 1 (satu) orang Ketua pimpinan sidang.

b. 2 (dua) orang pembantu pimpinan sidang.

2. Wewenang pimpinan/Presidium sidang :


a. Memimpin sidang selama berlangsungnya MUBES XVI HMSB POLIBAN.
b. Menjaga kelancaran dan ketertiban selama MUBES XVI HMSB POLIBAN
berlangsung.
c. Menetapkan hasil-hasil sidang yang telah disetujui oleh peserta MUBES XVI HMSB
POLIBAN.
3. Hak pimpinan/Presidium sidang :
a. Pimpinan sidang tetap mempunyai hak bicara dan tetap menjaga kenetralan.
b. Pimpinan sidang yang terpilih, secara otomatis tidak mempunyai hak suara.
c. Memberikan teguran secara lisan kepada peserta MUBES sampai pada mengeluarkan
peserta MUBES jika dianggap mengacaukan acara sidang.

Pasal 11
Kriteria dan Persyaratan Presidium sidang :
1. Calon presidium sidang dipilih dari peserta penuh MUBES XVI HMSB
POLIBAN yang menghadiri forum.
2. Memiliki pengetahuan mengenai tata cara persidangan (mengerti).
3. Mampu bersikap adil dan netral serta mampu memimpin sidang agar berjalan
lancar.
4. Mampu membaca situasi kritis dalam sidang, untuk segera menetapkan tindakan
yang tepat.
5. Apabila point 1,2,3, dan 4 tidak terpenuhi maka dapat diambil dari SC (Steering
Committee) yang disepakati oleh forum MUBES.

Pasal 12
Tata Cara Pemilihan Presidium Sidang :
1. Pimpinan dipilih oleh forum dan dipandu oleh pimpinan sidang sementara.
2. Setiap peserta/delegasi mencalonkan satu orang calon pimpinan sidang.
3. Calon pimpinan sidang menyatakan kesediaannya pada peserta sidang dan
memberikan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan apabila menolak.
4. Tiap-tiap calon pimpinan sidang diberi kesempatan untuk memperkenalkan
identitasnya.
5. Apabila pimpinan sidang sementara termasuk salah seorang calon pimpinan
sidang tetap maka kedudukannya digantikan oleh panitia pengarah yang lainnya.
6. Kepada calon pimpinan sidang diberi kesempatan untuk melakukan lobbying
guna mencapai mufakat.
7. Apabila point 6 tidak tercapai, maka pemilihan dilakukan dengan cara
perhitungan suara terbanyak/voting.

BAB VI

KESEPAKATAN
Pasal 13
Bentuk - bentuk kesepakatan :
1. Bentuk - bentuk kesepakatan MUBES XVI HMSB POLIBAN:
a. Keputusan
b. Ketetapan
2. Ketetapan MUBES XVI HMSB POLIBAN adalah putusan yang mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat ke luar dan ke dalam organisasi.

BAB VII
TATA CARA BERBICARA

Pasal 14
1. Peserta sidang yang akan berbicara meminta izin terlebih dahulu kepada pimpinan
sidang dengan mengacungkan tangan kanan.
2. Peserta sidang yang belum meminta izin sebagaimana yang dimaksudkan pada
point 1 tidak boleh berbicara.
3. Bagi peserta yang akan meninggalkan sidang, harusterlebih dahulu meminta izin
kepada pimpinan sidang dengan mengacungkan tangan kiri
4. Peserta tidak menggunakan kata-kata atau kalimat yang sifatnya menyinggung
pribadi, harkat, dan martabat seseorang.
5. Peserta tidak diperbolehkan menggunakan kata-kata atau kalimat yang kurang sopan
dan mengganggu ketertiban serta mengajukan pertanyaan yang menentang tata tertib.
6. Apabila peringatan pimpinan sidang tidak dipatuhi, maka pimpinan sidang dapat
menyarankan yang bersangkutan untuk meninggalkan ruangan sidang atau
memerintahkan panitia untuk mengeluarkan yang bersangkutan.
7. Peserta mengakhiri pembicaraan yang menyimpang dari materi ketika mendapat
teguran dari pimpinan sidang.

Pasal 15
Setiap waktu, kapan, dan dimana saja, peserta sidang dapat diberi kesempatan interupsi untuk :
1. Meminta penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya tentang apa yang
menjadi materi pokok bahasan baik kepada pimpinan sidang maupun kepada peserta lain.
2. Mengajukan usul prosedur mengenai hal yang sedang dibicarakan.
3. Menjelaskan masalah dalam pembicaraan menyangkut diri dan tugasnya.
4. Mengajukan Peninjauan Kembali ( PK ) dengan catatan Peninjauan kembali
disetujui oleh pimpinan sidang.

Pasal 16

1. Pimpinan Sidang Mubes berhak menunda sidang apabila dianggap perlu dan disetujui
oleh peserta MUBES.
2. Lamanya penundaan diatur oleh Pimpinan Sidang MUBES dengan memperhatikan situasi
dan kondisi.

Pasal 17
Penetapan dan hasil keputusan sidang dilakukan dengan pengetukan palu oleh pimpinan Sidang
MUBES.

Pasal 18
Pimpinan sidang mengetuk palu untuk:
1. Membuka, menutup sidang, dan memutuskan/menetapkan hasil sidang dengan 3
(tiga) kali ketukan.
2. Skorsing dan mencabut skorsing dengan 2 (dua) kali ketukan.
3. Pengalihan Ketua pimpinan sidang dan kesepakatan setiap pembahasan dengan 1
(satu) kali ketukan.
4. Memberikan peringatan atau teguran dengan ketukan berulang kali.

BAB VIII
FORUM (KESEPAKATAN) DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 19
1. Sidang pleno MUBES XVI HMSB POLIBAN dinyatakan forum ( Terpenuhi/Cukup )
apabila dihadiri lebih dari 50% +1 dari jumlah peserta yang terdaftar.

2. Apabila hal tersebut pasal 19 ayat 1 tidak tercapai maka sidang dapat ditunda paling lama 3 x
5 menit.
3. Apabila selama 2 ( dua ) kali penundaan seperti pasal 19 ayat
2 juga belum memenuhi forum maka sidang dapat dilaksanakan tanpa harus terpenuhi forum dan
dinyatakan sah.

Pasal 20
1. Pengambilan keputusan dimintakan secara musyawarah mufakat dan penuh rasa
kekeluargaan dan kebersamaan.

2. Jika tidak tercapai mufakat maka sidang diskors maksimal 1x10 menit sesuai kesepakatan
peserta sidang untuk dilakukan lobby.

3. Jika lobby tidak tercapai maka keputusan dilakukan dengan voting terbuka dengan
pengambilan suara terbanyak.

4. Untuk yang bersifat kerahasiaan voting dilakukan dengan cara tertutup.


Pasal 21
Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dianggap sah apabila :
1. Dalam pengambilan keputusan berdasarkan suaraterbanyak terdapat jumlah suara
yang seimbang ( sama ) maka pemungutan diulang lagi sampai mendapatkan selisih suara.
2. Penyampaian suara dilakukan oleh peserta untuk menyatakan sikap setuju, menolak
atau abstain dengan mengacungkan tangan kanan untuk voting terbuka, dan menggunakan kertas yang
disediakan untuk voting tertutup.
3. Pengambilan keputusan dengan suara terbanyak dilakukan dengan mengadakan
perhitungan suara secara langsung.

BAB IX RISALAH
Pasal 22
Setiap MUBES XVI HMSB POLIBAN harus dibuatkan risalah, yakni berupa laporan jalannya
sidang secara tertulis yang berisi :
1. Hari, tanggal, dan waktu dilaksanakan sidang.
2. Tempat acara sidang.
3. Pimpinan sidang.
4. Hasil sidang.
5. Agenda Sidang.
6. Absensi sidang.

BAB X KETENTUAN PENUTUP

Pasal 23
Segala sesuatu yang belum diatur dalam peraturan tata tertib ini, diserahkan kepada kebijaksanaan
pimpinan sidang dan diputuskan atas persetujuan peserta sidang.
Pasal 24
Peraturan tata tertib ini berlaku sejak tanggal diputuskan.

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :

PIMPINAN SIDANG
Musyawarah Besar XVI HMSB POLIBAN

Pimpinan Sidang 1 Pimpinan Sidang 2 Pimpinan Sidang 3

(…………………..…….) (………………………) (…………………..……)


NIM…………………. NIM…………………… NIM……………….

Anda mungkin juga menyukai