Anda di halaman 1dari 62

KONGRES KE-XIII

PERIODE TAHUN 2023


Muqaddimah

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji
bagi Allah yang mengasuh alam, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, yang
memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkaulah hamba menyembah,
dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba
akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang
tidak dimurkai dan tidak tersesat.

(Al-Fatihah, 1-7)

Bahwa, dimanapun borjuasi mendapatkan kekuasaan, dengan tanpa belas kasihan ia selalu
merenggut pertalian antarmanusia demi kepentingannya sendiri, demi “pembayaran tunai”
yang kejam. Ia telah menghanyutkan getaran paling suci dari cita-cita keagamaan dan gairah
kemanusiaan ke dalam air dingin perhitungan egois. Harga diri suatu bangsa telah disatukan
dengan nilai tukar dan diganti dengan kebebasan-kebebasan tanpa batas yang disebut dengan
perdagangan bebas. Suatu kebebasan yang telah disahkan oleh undang-undang yang seakan
tak boleh terbatalkan.

Namun daripada itu, borjuasi kapitalis tersebut kini sedang jatuh ke dalam krisis yang
dramatik. Imperialisme dijadikan alat untuk menyelamatkan diri, yaitu dengan jalan memaksa.
Negara-negara dunia ketiga; termasuk Indonesia untuk menerapkan kebijakan-kebijakan
Neoliberalisme-nya. Polarisasi sosial terus meningkat, elit-elit baru bermunculan, dan disisi
lain pemiskinan terhadap sebagian besar lapisan menengah masyarakat terjadi luar biasa.

Dan, telah nyata juga bahwa Neoliberalisme, yang merupakan revisi terbaru kapitalisme
tersebut juga telah gagal secara berkelanjutan dalam mengatasi krisis akumulasi; yaitu
berhentinya sistem kapitalisme dan jatuhnya tingkat keuntungan yang ia peroleh dibanding
pasca perang dunia kedua.

Dan oleh sebab itu, perjuangan pergerakan mahasiswa Indonesia telah sampailah kepada saat
yang tepat untuk mengantar rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kedaulatan sejati yang
sejahtera, adil dan makmur. Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorong oleh firman-Nya:
Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah golongan yang
beruntung.

(QS. Ali-Imran: 104)

Maka untuk mewujudkan keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang berdaulat,
adil dan makmur, kami Keluarga Besar Mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
menyatakan dengan ini perjuangannya.

Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu Pemerintahan Mahasiswa di POLITEKNIK


NEGERI TANAH LAUT yang menggenggam cita-cita besar perjuangan untuk bangsa
Indonesia yang sejahtera, berdaulat, adil dan makmur, maka disusunlah suatu Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga, yang terbentuk dalam suatu susunan Keluarga Besar
Mahasiswa Politeknik Negeri Tanah Laut, yang pada pelaksanaannya selalu
mempertimbangkan: nilai-nilai religius, intelektualitas, kemanusiaan, keadilan, dan
keberpihakan kepada kaum mustadh’afien; yaitu orang-orang yang dijanjikan oleh Allah
kemerdekaannya. Sebagaimana termaktub dalam firman-Nya:

Dan kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu dan
hendak menjadikan mereka pemimpin serta menjadikan mereka orang-orang yang
mewarisi bumi.

(Al-Qashash: 5)

Demi meyakini sepenuhnya bahwa firman Allah adalah benar, dan demi menyadari bahwa
orang-orang yang tertindas itu adalah rakyat Indonesia pada umumnya, maka orientasi
Keluarga Besar Mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT secara real adalah
mengabdikan keilmuannya kepada seluruh rakyat Indonesia; baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk mendorong lahirnya pemimpin-pemimpin rakyat yang sejati.

Kesemuanya itu dilakukan semata-mata untuk menunaikan kewajiban atas perintah-perintah


Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW., guna mendapatkan karunia
dan ridha-Nya di dunia dan akhirat, serta untuk mencapai cita-cita masyarakat Indonesia yang
sejahtera, berdaulat, adil dan makmur yang disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah,
sehingga terciptalah:

“Suatu negara yang indah, bersih suci dan makmur di bawah perlindungan Tuhan Yang
Maha Pengampun.”
TATA TERTIB KONGRES KELUARGA BESAR MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT KE- XIV

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

KONGRES KE-XIV Mahasiswa Politeknik adalah forum yang mempunyai wewenang


untuk mengevaluasi Buku KBM selama 1 tahun kepengurusan.

Pasal 2

KONGRES KE- XIV dilaksanakan pada tanggal 19-21 Januari dan 24 Januari Mei 2024.

Pasal 3

KONGRES KE- XIV dilaksanakan berdasarkan AD/ART KBM POLITEKNIK NEGERI


TANAH LAUT.

BAB II
PENYELENGGARAAN KONGRES KE-XIII

Pasal 4

KONGRES KE- XIV dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa.

BAB III
PESERTA KONGRES KE- XIV

Pasal 5

Peserta sidang adalah mahasiswa aktif yang merupakan perwakilan delegasi masing-masing
organisasi kampus Politeknik Negeri Tanah Laut.

Pasal 6

Peserta sidang terdiri dari :

1. Peserta Penuh
Peserta yang memiliki hak penuh dalam sidang.
2. Peserta Peninjau
Peserta yang tidak memiliki hak penuh dalam sidang, memberikan saran dan masukan tapi
tidak memiliki hak suara.

Pasal 7

a. Setiap ormawa dalam KONGRES KE- XIV memiliki hak:


1. Dipilih dan memilih.
2. Hak bicara.
b. Setiap peserta berkewajiban untuk:
1. Menghormati semua peserta KONGRES KE- XIV.
2. Menjaga sikap dan etika yang baik saat sidang.
3. Tidak memancing keributan.
4. Mentaati tata tertib sidang KONGRES KE- XIV.
5. Mengikuti seluruh rangkaian sidang KONGRES KE- XIV dan apabila berhalangan
wajib mendapatkan izin dari pimpinan sidang.
6. Peserta diwajibkan memakai almamater atau atribut ormawa internal.

BAB IV
PERSIDANGAN

Pasal 8

Persidangan dalam KONGRES KE- XIV terdiri dari sidang pleno dan sidang komisi
apabila diperlukan.

1. Sidang Pleno adalah sidang yang diikuti oleh peserta penuh dan/atau peserta peninjau dan
dipimpin oleh Presidium Sidang.
2. Sidang Komisi dibagi oleh presidium tetap dan dipimpin oleh komisi terpilih.

Pasal 9

Sidang Pleno diikuti seluruh peserta yang berada diruangan sidang dan dipimpin oleh
Presidium Sidang.
Pasal 10

Ketentuan persidangan:

1. Sidang Pleno bertugas menetapkan dan mengesahkan materi sebagai berikut:


a. Penetapan tata tertib.
b. Pembahasan laporan kerja ukm/ormawa selama 1 masa jabatan.
c. Pembahasan isi Buku KBM.
2. Ketukan palu sidang:
a. 3 ketuk pembukaan dan penutupan sidang.
b. 2 ketuk sidang di pending dan pencabutan skorsing.
c. 1 ketuk sebagai tanda sah atau disetujui oleh forum.
d. Ketukan berulang-ulang untuk menenangkan peserta sidang.

BAB V
SANKSI

Pasal 11

Sanksi diberikan kepada peserta dan pemimpin sidang yang melanggar tata tertib sidang
berupa lisan atau tulisan.

Pasal 12

Sanksi diberikan kepada peserta dan pemimpin sidang yang melanggar tata tertib sidang
berupa:
1. Lisan.
2. Dicabut hak suaranya.
3. Dikeluarkan dari ruang sidang.
BAB VI
KEABSAHAN SIDANG

Pasal 13
1. Sidang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3 peserta sidang per ormawa dan telah
hadir.
2. Jika pada ayat satu tidak tercapai maka sidang ditunda 1 × 10 menit.
3. Jika pada ayat dua tidak tercapai maka sidang dapat dilanjutkan kembali.

BAB VII
PRESIDIUM SIDANG

Pasal 14

Presidium sidang terdiri atas 3 orang.

Pasal 15

Tata cara pemilihan presidium sidang:

1. Presidium sidang dipilih dari peserta sidang penuh.


2. Tiap – tiap UKM/ORMAWA diperkenankan memberikan delegasi satu orang calon
untuk menjadi presidium sidang. Calon presidium sidang dinyatakan sah apabila
didukung minimal 60% dari peserta sidang.
3. Apabila presidium sidang tetap sebelumnya tidak bisa berhadir menjadi presidium sidang
sementara pada kongres selanjutnya, maka akan digantikan oleh panitia pelaksana

Pasal 16

Presidium sidang berkewajiban untuk memimpin jalannya persidangan secara tegas, arif dan
bijaksana.

Pasal 17

Presidium sidang berhak:


1. Memberikan penjelasan masalah kepada peserta sidang jika tidak tercapai kata
sepakat.
2. Memberikan sanksi kepada peserta yang melanggar tata tertib sidang.
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 18

Tata cara pengambilan keputusan:


1. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat selama 30 menit.
2. Jika tidak tercapai kata mufakat maka keputusan diambil melalui lobbying oleh
masing-masing 2 (dua) orang perwakilan yang bersangkutan selama 2 × 10 menit.
3. Jika pada ayat dua tidak tercapai maka keputusan melalui voting.
4. Setiap Ukm/Ormawa memiliki hak satu suara.

Pasal 19

Peninjauan kembali dilakukan setelah pembahasan per pleno.

BAB IX
PENUTUPAN

1. Segala susunan yang belum diatur dalam tata tertib akan diatur dengan kesepakatan
forum.
2. Tata tertib ini berlaku sejak ditetapkan sampai berakhirnya KONGRES KE-XIV di
Politeknik Negeri Tanah Laut.
Ditetapkan

Tanggal : 19 Januari 2024

Waktu : 17.14 WITA

Tempat : Ruang Aula Gedung TI Lantai


1 POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT

Presidium Sidang

Presidium Sidang I Presidium Sidang II Presidium Sidang


III

Eka Aprilia Anggraini Alya Lestari


Aklun Zacky
Raihan Fadillah
ANGGARAN DASAR
KELUARGA BESAR MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT

BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama

Organisasi ini bernama Keluarga Besar Mahasiswa Politeknik Negeri Tanah Laut yang
selanjutnya disebut KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.

Pasal 2
Waktu

KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT didirikan pada tanggal 19 Februari 2011.

Pasal 3
Tempat Kedudukan

KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT berkedudukan di POLITEKNIK NEGERI


TANAH LAUT.

BAB II
ASAS, BENTUK DAN KEDAULATAN

Pasal 4
Asas

KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT berasaskan Pancasila.

Pasal 5
Bentuk

KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT berbentuk kesatuan kekeluargaan.


Pasal 6
Kedaulatan

Kedaulatan tertinggi KBM berada di tangan mahasiswa dan dilaksanakan berdasarkan


Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
dan dengan pemberitahuan kepada Direktur POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.

BAB III
TUJUAN DAN USAHA

Pasal 7
Tujuan

Tujuan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT adalah membentuk akademisi dan
teknisi yang berakhlak mulia, berwawasan luas, mandiri, kreatif serta memiliki rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan untuk mencapai Indonesia yang sejahtera,
berdaulat, adil dan makmur.

Pasal 8
Usaha

(1) KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT melakukan serangkaian usaha untuk
mencapai segala tujuan yang dilaksanakan sepenuhnya oleh segenap komponen
organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT berdasarkan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga.
(2) KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT berusaha:
a. Membentuk mahasiswa yang memiliki integritas moral dan intelektual.
b. Melakukan koordinasi dengan organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan lain di
Indonesia untuk mencapai tujuan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
c. Membangun budaya kritis, kreatif dan ilmiah sebagai perwujudan rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
d. Membangun budaya koordinasi antaranggota KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT, dan
e. Membangun segala usaha yang tidak menyalahi asas dan tujuan KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT dengan mematuhi segala hukum yang berlaku dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 9
Anggota

Anggota KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT adalah seluruh mahasiswa


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang tercatat dan aktif secara akademik.

BAB V
LEMBAGA TERTINGGI KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT

Pasal 10
Pengertian

(1) Lembaga tertinggi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT adalah organisasi di
dalam KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang mengatur dan melaksanakan
pemerintahan mahasiswa secara umum di tingkat perguruan tinggi.
(2) Lembaga tinggi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT terdiri atas:
a. Dewan Perwakilan Mahasiswa, yang berperan sebagai pengatur pemerintahan
mahasiswa secara umum.
b. Badan Eksekutif Mahasiswa, yang berperan sebagai pelaksana pemerintahan
mahasiswa secara umum,
c. Himpunan Mahasiswa, yang berperan sebagai pelaksana pemerintahan jurusan/prodi
secara umum, dan
d. Unit Kegiatan Mahasiswa, yang berperan sebagai pelaksana kegiatan minat dan
bakat mahasiswa secara umum.

Pasal 11
Dewan Perwakilan Mahasiswa

(1) Dewan Perwakilan Mahasiswa merupakan kesatuan kolektif yang menjadi manifestasi
keterwakilan mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT di dalam KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang selanjutnya disebut DPM.
(2) Dewan Perwakilan Mahasiswa memiliki fungsi:
a. Advokasi, yaitu DPM berfungsi untuk mewadahi dan memperjuangkan aspirasi
mahasiswa.
b. Pengawasan, yaitu DPM berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dan
peraturan yang berlaku di KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT, dan
c. Legislasi, yaitu DPM berfungsi untuk membentuk peraturan KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT.
d. Apabila dalam kepengurusan mengkehendaki adanya fungsi di luar dari point a, b,dan
c maka dapat ditambahkan sesuai dengan kebijakan ketua terpilih.
(3) Anggota DPM dipilih dari masing-masing UKM di POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT.
(4) Ketentuan lainnya tentang DPM diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 12
Badan Eksekutif Mahasiswa

(1) Badan Eksekutif Mahasiswa merupakan pelaksana pemerintahan mahasiswa ditingkat


perguruan tinggi yang selanjutnya disebut sebagai BEM.
(2) BEM adalah Lembaga eksekutif tertinggi ditingkat perguruan tinggi
(3) BEM memiliki fungsi:
a. Eksekusi, yaitu berfungsi sebagai pelaksana Hasil Keputusan Kongres serta Peraturan
KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
b. Koordinasi, yaitu berfungsi untuk membangun koordinasi kerja dengan seluruh
komponen organisasi internal dan eksternal KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT.
(4) Ketua dan Wakil Ketua BEM disebut Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden
Mahasiswa.
(5) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dibantu oleh menteri-menteri beserta jajarannya
dalam melaksanakan tugasnya.
(6) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dibantu oleh menteri-menteri beserta jajarannya
dalam melaksanakan tugasnya
(7) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dipilih oleh mahasiswa melalui Pemilihan Umum
Mahasiswa atas delegasi independen mahasiswa.
(8) Ketentuan lainnya tentang BEM diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 13
Unit Kegiatan Mahasiswa

(1) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah organisasi di POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT yang berfungsi untuk mengembangkan minat dan bakat tertentu.
(2) Setiap UKM wajib menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya masing-
masing selama tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(3) Mengajukan permohonan pembentukan struktur anggota UKM Baru yang disetujui oleh
forum Kongres KBM dan disahkan oleh DPM menjadi status Uji Coba.
(4) Penetapan dan pembubaran akan disetujui oleh forum kongres dan disahkan oleh DPM.
(5) Berkoordinasi dengan BEM dan DPM sebelum melaksanakan program kerja.

BAB VI
KELUARGA MAHASISWA JURUSAN/PRODI

Pasal 14
Keluarga Mahasiswa Jurusan/Prodi

(1) Himpunan Mahasiswa Jurusan/ Program Studi merupakan bagian dari KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang selanjutnya disebut dengan HIMA
Jurusan/Prodi.
(2) Setiap HIMA Jurusan/ Prodi wajib menyusun dan menggunakan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangganya selama tidak bertentangan dengan AD/ART KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(3) Setiap HIMA Jurusan/ Prodi baru wajib menyusun dan menggunakan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangganya selama tidak bertentangan dengan AD/ART KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT. Dalam jangka waktu 6 bulan dan selambat-
lambatnya 1 tahun.
(4) Setiap HIMA Jurusan/ Prodi melalui komponen organisasinya memiliki otonomi dalam
menjalankan pemerintahannya kecuali dalam urusan yang sudah ditetapkan dalam aturan
KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(5) Ketua dan Wakil Ketua HIMA Jurusan/ Prodi dipilih melalui Pemilihan Umum
Mahasiswa yang dilaksanakan oleh KPUM melalui delegasi independent mahasiswa.
Tata cara pemungutan suara diatur dalam mekanisme internal.
(6) Melaksanakan mekanisme internal sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (5) harus
mendapat persetujuan dari DPM dan BEM.
(7) Ketua dan Wakil Ketua HIMA Jurusan/ Prodi disebut sebagai Gubernur dan Wakil
Gubernur Mahasiswa Jurusan/ Prodi.
(8) Ketentuan lain tentang komponen organisasi HIMA Jurusan/ Prodi diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB VII
MASA JABATAN DAN PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 15
Masa
Jabatan

Masa jabatan pengurus setiap komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT adalah 1 (satu) periode berdasarkan Surat Keputusan yang diberikan.

Pasal 16
Pemilihan Pengurus

(1) Pemilihan pengurus komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH


LAUT terdiri dari:
a. Pemilihan Umum Mahasiswa (PEMILUMA), dan
b. Mekanisme Internal
(2) Ketentuan tentang Pemilihan Umum Mahasiswa diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
(3) Ketentuan tentang pelaksanaan mekanisme pemilihan pengurus inti internal kampus
disepakati sesuai Anggaran Rumah Tangga KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT.

BAB VIII
LAMBANG

Pasal 17
Lambang

(1) Lambang komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT harus
mencantumkan nama dan lambang POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(2) Lambang POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT harus diletakkan sebelah kiri atas
dalam setiap kegiatan dan disesuaikan tingkatannya dalam pemerintahan kecuali dalam
pembuatan surat.
BAB IX
ATURAN

Pasal 18
Pengertian

Aturan adalah segala hasil hukum tertulis yang dibentuk oleh komponen organisasi KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang berwenang dan mengikat secara umum.

Pasal 19
Tata Urutan Aturan

Tata urutan aturan yang berlaku dalam KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT terdiri
dari:

a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT yang selanjutnya disebut AD/ART KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
b. Peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
c. Ketetapan DPM.
d. Keputusan Presiden Mahasiswa.
e. Keputusan Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi, dan
f. Keputusan Ketua UKM.

BAB X
PERMUSYAWARATAN

Pasal 20
Permusyawaratan

(1) Permusyawaratan terdiri dari:


a. Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT adalah forum
permusyawaratan tertinggi dalam organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT yang diselenggarakan 1 (satu) periode sekali.
b. Kongres Luar Biasa KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT adalah forum
permusyawaratan setingkat Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
untuk membahas masalah mendesak dan tidak bisa ditangguhkan sampai Kongres
KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT selanjutnya.
(2) Permusyawaratan Komponen Organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
diatur di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga masing-masing organisasi.

Pasal 21
Keabsahan Musyawarah

Setiap permusyawaratan dalam Pasal 20 dinyatakan sah apabila dihadiri oleh dua pertiga
peserta per UKM/Ormawa yang telah berhadir di acara Kongres KBM.

Pasal 22
Keputusan Musyawarah

Keputusan musyawarah tersebut dalam Pasal 20 dilakukan dengan cara mufakat. Apabila
keputusan secara mufakat tidak tercapai maka dilakukan lobbying dan apabila tidak
tercapai maka dilakukan voting.

BAB XI
KEUANGAN

Pasal 23
Keuangan

Keuangan organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT diperoleh dari:


a. Alokasi dana kemahasiswaan POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
b. Iuran anggota, dan
c. Sumber-sumber lain yang halal.

BAB XII
LAPORAN

Pasal 24
Laporan

(1) Setiap pengurus komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
wajib membuat laporan pertanggungjawaban keuangan dan perkembangan organisasinya
pada setiap triwulan dan akhir periode kepada DPM untuk dilaporkan pada saat rapat
KBM dan saat Kongres KBM.
(2) Ketentuan lain tentang laporan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 25
Anggaran Rumah Tangga

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

BAB XIV
PERUBAHAN

Pasal 26
Perubahan Anggaran Dasar

Anggaran Dasar ini hanya dapat diubah di dalam Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT dan perubahannya sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
peserta penuh kongres pada periode tersebut.

BAB XV
PEMBUBARAN

Pasal 27
Pembubaran

(1) Pembubaran KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT menjadi wewenang


Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(2) Setelah KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dibubarkan, maka segala
kewajiban dan aset menjadi tanggung jawab POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
BAB XVI
PENUTUP

Pasal 28
Penutup

Anggaran Dasar ini menjadi Anggaran Dasar tetap dan mulai berlaku sejak tanggal di
tetapkan.
Ditetapkan

Tanggal : 20 Januari 2024

Waktu : 15.05 WITA

Tempat : Ruang Aula Gedung TI Lantai


1 POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT

Presidium Sidang

Presidium Sidang I Presidium Sidang II Presidium Sidang


III

Eka Aprilya Anggraini Alya Lestari


Aklun Zacky
Raihan Fadillah
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KELUARGA BESAR MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Anggota

Anggota KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT adalah seluruh mahasiswa


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang tercatat dan aktif secara akademik.

Pasal 2
Hak Anggota

Setiap anggota KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT berhak:


a. Mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengajukan aspirasi kepada KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dan diperjuangkan aspirasinya.
b. Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT, dan
c. Mendapatkan informasi secara terbuka dan transparan dari KBM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT.

Pasal 3
Kewajiban Anggota

Setiap anggota KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT berkewajiban:


a. Menjaga nama baik KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dan Almamater
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
b. Menjunjung tinggi AD/ART dan segala peraturan yang berlaku.
c. Mendukung kebijakan dan program-program KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT selama tidak bertentangan dengan sumber hukum yang berlaku, dan
d. Mendorong terciptanya suasana KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang
harmonis dan dinamis.
Pasal 4

Anggota KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT berakhir jika hilang status
kemahasiswaannya.

BAB II
ATURAN

Pasal 5
Aturan Tertinggi

(1) Tata urutan aturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT adalah:
a. AD/ART KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT, merupakan aturan
tertinggi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang dibuat dan disahkan
dalam Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
b. Peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT, merupakan aturan yang
dibuat oleh DPM atau diusulkan oleh Presiden Mahasiswa, dibahas dan disetujui
dalam Sidang DPM dan kemudian ditetapkan oleh Ketua DPM bersama Presiden
Mahasiswa.
c. Ketetapan DPM, merupakan aturan yang dibuat oleh DPM dalam rangka
menjalankan fungsinya.
d. Keputusan Presiden Mahasiswa, merupakan aturan yang dibuat oleh Presiden
Mahasiswa dalam rangka melaksanakan pemerintahan mahasiswa sesuai dengan
AD/ART dan peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
e. Keputusan Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi, merupakan aturan yang dibuat
dengan musyawarah oleh Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi selama tidak bertentangan
dengan peraturan diatasnya.
f. Keputusan Ketua UKM, merupakan aturan yang dibuat oleh musyawarah bersama
dari UKM tersebut dan tidak bertentangan dengan peraturan diatasnya.
(2) Tata urutan hukum sebagaimana disebutkan dalam ayat (1) berlaku secara hierarkis dari
yang tertinggi ke terendah.
(3) Tata cara pembuatan aturan sebagaimana yang disebutkan dalam ayat (1), diatur di dalam
peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
BAB III
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

Pasal 6
Ketua dan Wakil Ketua DPM

(1) Ketua dan Wakil Ketua DPM dipilih melalui pemilihan umum Mahasiswa.
(2) Masa jabatan ketua DPM adalah 1 periode dan dapat dipilih kembali sebagai ketua DPM.
(3) Ketua dan Wakil Ketua DPM berwenang menyusun struktur kepengurusan inti.
(4) Ketua dan Wakil Ketua DPM dapat melakukan reshuffle struktur kepengurusannya.
(5) Jika hanya terdapat satu pasangan Ketua DPM dan Wakil Ketua DPM maka KPUM
mengambil keputusan aklamasi.
(6) Calon Ketua DPM diharuskan dari semester 3 terkecuali tidak ada yang memenuhi syarat
dari semester tersebut maka dari semester lain boleh mencalonkan diri.
(7) Calon wakil ketua DPM harus dari semester 1 yang masih berstatus mahasiswa aktif
terkecuali tidak ada yang memenuhi syarat dari semester tersebut maka dari semester lain
boleh mencalonkan diri.
(8) Ketua DPM dan Wakil Ketua DPM dapat diberhentikan maupun digantikan dari
jabatannya dalam kongres luar biasa yang diadakan oleh BEM atau 2/3 komponen
organisasi KBM Politeknik Negeri Tanah Laut.

Pasal 7
Anggota DPM

(1) Anggota DPM sebanyak-banyaknya berjumlah 5 persen dari jumlah mahasiswa.


(2) Anggota DPM dapat bertugas selama 2 (dua) periode.
(3) Anggota DPM dapat diberhentikan maupun digantikan dari jabatannya atas kebijakan
Ketua Umum, syarat dan tata caranya diatur dalam tata tertib internal DPM.

Pasal 8
Tugas dan Wewenang

(1) DPM bertugas:


a. Melaksanakan pengawasan terhadap:
1. Pelaksanaan AD/ART dan Peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT.
2. Kebijakan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dan civitas akademika
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
b. Mengakomodasi dan memperjuangkan aspirasi mahasiswa.
c. Menyelenggarakan Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
d. Melaksanakan hal-hal yang ditetapkan dalam Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT.
e. Meningkatkan hubungan koordinasi, komunikasi dan konsolidasi dengan KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
f. Meningkatkan hubungan dengan jaringan lembaga-lembaga legislatif mahasiswa di
tingkat daerah, wilayah, dan nasional.
(2) DPM berwenang:
a. Membentuk peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.Mengesahkan
rancangan kebijakan program BEM.
b. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan program BEM.
c. Menetapkan permasalahan kemahasiswaan, untuk diselesaikan bersama oleh seluruh
komponen KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT, setelah melalui
persetujuan bersama dengan BEM.
d. Bersama-sama dengan BEM menentukan kebijakan hubungan eksternal KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
e. DPM meminta pertanggungjawaban pengurus komponen organisasi KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT setiap triwulan dan pada akhir periode pada
saat Kongres KBM untuk dilaporkan.
f. DPM berhak meminta Laporan Pertanggungjawaban atas komponen organisasi KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
g. Apabila Laporan Pertanggungjawaban KBM ditolak 2 (dua) kali dengan alasan yang
jelas dan wajar oleh DPM maka Laporan Pertanggungjawaban yang ketiga adalah
menskorsing komponen KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT tersebut dari
organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT sampai dengan revisi
Laporan Pertanggungjawaban diterima,
h. DPM melakukan sosialisasi hasil Kongres KBM 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan
Kongres berakhir, dan
i. Mengoptimalkan peran regulasi dengan cara, diantaranya: Membuat dan melengkapi
aturan-aturan yang dibutuhkan untuk memperlancar program-program kerja KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
Pasal 9
Hak dan Kewajiban

(1) DPM dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya mempunyai hak:


a. Interpelasi, yaitu meminta keterangan kepada Presiden Mahasiswa dan komponen
organiasasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
b. Angket, yaitu melakukan penyelidikan dan menggali aspirasi mahasiswa.
c. Petisi, yaitu mengusulkan kegiatan kepada Presiden Mahasiswa dan komponen
organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT lainnya.
d. Menyatakan pendapat.
(2) Selain hak yang terdapat dalam ayat (1), setiap anggota DPM berhak mengajukan
pertanyaan, mengusulkan rancangan peraturan, serta menyatakan pendapat.
(3) Setiap anggota DPM berkewajiban menjalankan fungsinya sebagai Lembaga Perwakilan
Mahasiswa serta tunduk kepada aturan yang berlaku.
(4) Setiap kepengurusan DPM dapat mendelegasikan anggotanya untuk ikut andil dalam
kepengurusan Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) dalam upaya
untuk meningkatkan hubungan dengan jaringan lembaga-lembaga legislatif mahasiswa
di tingkat daerah, wilayah dan nasional.
(5) Untuk mencalonkan diri sebagai Ketua DPM maka harus sudah mengikuti kegiatan
LKMM-TD.

Pasal 10
Struktur DPM
(1) Struktur DPM terdiri dari:
a. Ketua.
b. Wakil ketua.
c. Sekretaris.
d. Bendahara.
e. Ketua dan anggota komisi yang terbagi dalam:
1. Komisi I (Komisi Advokasi)
2. Komisi II (Komisi Legislasi)
3. Komisi III (Komisi Pengawasan)
4. Ketua dan anggota komisi dapat ditambahkan sesuai dengan kebijakan Ketua
Terpilih, hal-hal terkait pembentukan komisi tersebut diatur dalam mekanisme
internal DPM.
(2) Pembagian tugas dan wilayah kerja struktur DPM diatur dalam tata tertib internal DPM.
(3) Pembentukan struktur pengurus DPM akan diselenggarakan dalam sidang internal DPM.
(4) Pelantikan struktur pengurus DPM dan serah terima jabatan dari DPM Demisioner
kepada DPM yang telah dilantik diselenggarakan di dalam Kongres KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT atau diwaktu lain jika ada halangan tertentu oleh direktur atau
yang dimandatkan.

Pasal 11
Panitia Khusus

(1) DPM dapat membentuk Panitia Khusus yang bersifat temporal yang membantu
pelaksanaan tugas-tugasnya.
(2) Panitia Khusus dapat berupa tim investigasi, tim advokasi, panitia angket dan
semacamnya.
(3) Ketentuan tentang Panitia Khusus diatur dalam tata tertib internal DPM.

Pasal 12
Rapat-Rapat DPM

(1) Jenis-jenis rapat yang dilaksanakan DPM, yaitu:


a. Rapat KBM, yaitu rapat yang diselenggarakan oleh DPM dan dihadiri oleh seluruh
komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT untuk
membahas hal yang dianggap penting dan mendesak untuk diselesaikan namun tidak
perlu dibahas di dalam Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
ataupun Kongres Luar Biasa KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
b. Rapat Pleno, yaitu rapat yang dihadiri oleh semua anggota DPM.
c. Rapat Komisi, yaitu rapat yang dilaksanakan internal komisi tertentu.
d. Rapat Pimpinan, yaitu rapat yang dihadiri oleh ketua, wakil ketua, sekretaris,
bendahara, dan ketua-ketua komisi.
e. Rapat Koordinasi, yaitu rapat yang dilaksanakan oleh DPM dengan komponen
organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT lainnya berdasarkan
kepentingan.
(2) Ketentuan lebih lanjut tentang rapat-rapat DPM diatur dalam tata tertib internal DPM.
BAB IV
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Pasal 13
Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa

(1) Kekuasaan tertinggi pemerintahan mahasiswa berada ditangan Presiden Mahasiswa yang
dibantu oleh Wakil Presiden Mahasiswa serta kabinet yang dibentuknya.
(2) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa di SK kan oleh direktur dalam Kongres KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(3) Pembagian tugas dan wilayah kerja antara Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa
ditentukan berdasarkan kesepakatan internal diantara keduanya.
(4) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dilarang merangkap jabatan sebagai pengurus
inti di dalam komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
lainnya.
(5) Masa jabatan Presiden Mahasiswa adalah 1 (satu) periode dan jika Presiden Mahasiswa yang
menjabat saat ini Mahasiswa (D4) dapat mencalonkan diri kembali satu periode sebagai Presiden
Mahasiswa.
(6) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa berwenang menyusun dan melakukan reshuffle
kabinet selama masa jabatannya.
(7) Ketentuan tentang reshuffle diatur dalam Peraturan Reshuffle Pengurus Organisasi KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(8) a. Calon Presiden Mahasiswa diharuskan dari semester tengah yang masih
berstatus mahasiswa aktif terkecuali tidak ada yang memenuhi syarat dari semester
tersebut maka dari semester lain diperbolehkan untuk mencalonkan diri.
b. Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa merupakan utusan dari independen
mahasiswa dan didukung sekurang-kurangnya satu UKM/Ormawa. UKM/Ormawa hanya
dapat mendukung satu paslon dengan menyerahkan surat dukungan kepada KPUM.
(9) Calon Wakil Presiden Mahasiswa harus dari semester 1 masih berstatus mahasiswa aktif ,
terkecuali tidak ada yang memenuhi syarat dari semester tersebut maka dari semester lain
diperbolehkan untuk mencalonkan diri.
Pasal 14
Menteri-Menteri

(1) Dalam melaksanakan pemerintahannya Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dibantu
oleh menteri-menteri beserta jajarannya.
(2) Setiap menteri membidangi urusan tertentu di dalam BEM.
(3) Bidang-bidang pokok Kementerian BEM diatur oleh Presiden Mahasiswa terpilih
(4) Menteri-menteri dilarang merangkap jabatan sebagai pengurus inti di dalam komponen
organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT lainnya kecuali mendapatkan
izin dari Presiden Mahasiswa secara lisan dan tertulis selain yang menjabat sebagai Ketua
Umum komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.

Pasal 15
Tugas dan Wewenang

(1) BEM bertugas:


a. Melaksanakan hasil Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
b. Menyelenggarakan Pemilihan Umum Mahasiswa melalui KPUM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT.
c. Melaksanakan tugas-tugas BEM lainnya sesuai amanah kongres dan aturan yang
berlaku.
d. Menindaklanjuti permasalahan kemahasiswaan yang telah di tetapkan oleh DPM.
(2) BEM berwenang:
a. Menyusun rancangan kebijakan program selama 1 (satu) periode.
b. Melaksanakan kegiatan secara mandiri.
c. Mengkoordinasikan program kerja seluruh HIMA Jurusan/ Prodi agar sejalan dengan
tujuan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
d. Bekerjasama dengan pihak-pihak yang dapat mendukung efisiensi dan efektifitas
kerjanya selama tidak melanggar aturan yang berlaku.
e. Bersama-sama dengan DPM menentukan kebijakan luar negeri KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT.
f. Membentuk aturan yang membantu pelaksanaan kebijakan KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT melalui Keputusan Presiden Mahasiswa.
g. Ikut andil dalam aksi mahasiswa yang dilaksanakan oleh forum daerah, wilayah, dan
nasional.

Pasal 16
Hak dan Kewajiban

(1) BEM melalui Presiden Mahasiswa berhak mengajukan rancangan peraturan KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(2) Setiap anggota BEM berkewajiban menjalankan pemerintahan mahasiswa dengan sebaik-
baiknya serta taat dan patuh atas aturan yang berlaku.
(3) Setiap kepengurusan BEM dapat mendelegasikan anggotanya dan merekomendasikan
mahasiswa umum untuk ikut andil dalam kepengurusan Forum Komunikasi Mahasiswa
Politeknik se- Indonesia (FKMPI) untuk meningkatkan hubungan dengan jaringan
lembaga-lembaga eksekutif mahasiswa ditingkat daerah, wilayah dan
nasional (BEM SI).
(4) Untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Mahasiswa maka harus sudah mengikuti
kegiatan LKMM-TD.
(5) Membangun dan melaksanakan koordinasi yang sistematis dan intensif dengan seluruh
civitas akademika dan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT serta
meningkatkan hubungan dengan jaringan lembaga-lembaga eksekutif mahasiswa
ditingkat daerah, wilayah dan nasional (BEM SI).
(6) BEM berkewajiban untuk meningkatkan proses transfer informasi terkait isu kampus,
kemasyarakatan dan kenegaraan kepada KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT

BAB V
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN/ PROGRAM STUDI

Pasal 17
Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi dan Wakil Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi

(1) Kekuasaan tertinggi pelaksanaan pemerintahan mahasiswa jurusan berada ditangan


Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi yang dibantu oleh Wakil Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi
bersama kepengurusan yang dibentuknya.
(2) Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi dan Wakil Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi dilantik oleh
Presiden Mahasiswa atau yang dimandatkan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari
setelah BEM dilantik.
(3) Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi dan Wakil Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi tidak boleh
merangkap jabatan sebagai pengurus inti di dalam komponen organisasi KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(4) Pasangan Calon Gubernur HIMA Jurusan/Prodi dan Wakil Gubernur HIMA
Jurusan/Prodi dinyatakan layak dan dipilih melalui Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa
dari independent mahasiswa di Prodi masing-masing. Tata cara pemungutan suara diatur
dalam mekanisme internal.
(5) Masa jabatan Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi adalah 1 (satu) periode dan jika Gubernur
HIMA Jurusan/ Prodi yang menjabat saat ini Mahasiswa (D4) dapat mencalonkan diri
kembali satu periode sebagai Gubernur HIMA Jurusan/Prodi.
(6) Masa jabatan Wakil Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi adalah 1 (satu) periode dan setelah
itu dapat mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi atau Wakil
Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi untuk 1 (satu) periode selanjutnya selama memenuhi
ketentuan dan syarat yang berlaku.
(7) Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi dan Wakil Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi berwenang
menyusun dan melakukan reshuffle kepengurusan selama masa jabatannya.
(8) Calon Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi diharuskan dari semester tengah terkecuali tidak
ada yang memenuhi syarat dari semester tersebut maka dari semester lain diperbolehkan
untuk mencalonkan diri.
(9) Calon Wakil Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi wajib dicalonkan dari semester awal yang
aktif.

Pasal 18
Tugas dan Wewenang

(1) HIMA Jurusan/ Prodi bertugas:


a. Melaksanakan program kerja yang berkaitan dengan penalaran, pengembangan
keilmuan, serta mengembangkan keterampilan mahasiswa sesuai dengan bidang
keilmuannya, dan
b. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan aturan yang berlaku.
(2) HIMA Jurusan/ Prodi berwenang:
a. Membentuk aturan dalam rangka menjalankan program kerjanya.
b. Mengesahkan program kerja studi di jurusannya, dan
c. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang mendukung efektifitas dan efisiensi
kerjanya selama tidak melanggar aturan yang berlaku.
(3) HIMA Jurusan/ Prodi melakukan koordinasi secara regular dengan BEM dalam rangka
mencapai tujuan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.

Pasal 19
Hak dan Kewajiban

(1) Pengurus HIMA Jurusan/Prodi berhak mengajukan AD/ART Himpunan Mahasiswa


kepada BEM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(2) HIMA Jurusan/ Prodi berkewajiban mematuhi semua aturan yang berlaku dan
melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya.
(3) Untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur HIMA Jurusan/Prodi maka harus/sudah
mengikuti kegiatan LKMM-TD.
BAB VI

Pasal 20
Unit Kegiatan Mahasiswa

(1) Unit Kegiatan Mahasiswa adalah organisasi kemahasiswaan yang berorientasi pada
pengembangan dan pembinaan minat bakat tertentu yang selanjutnya disebut UKM.
(2) Pergantian dan pemilihan pengurus UKM diatur dalam mekanisme internal organisasi.
(3) UKM berkoordinasi dengan DPM dan BEM.
(4) Ketentuan lainnya mengenai UKM diatur dalam peraturan KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT.

Pasal 21
Tugas dan Wewenang

(1) UKM bertugas:


a. Melaksanakan program kerja dan tugas tugas lain sesuai dengan aturan ya ng berlaku
sesuai bidang UKM masing-masing
b. Meningkatkan jaringan kerja UKM, baik di internal maupun di eksternal kampus.
c. Setiap kepengurusan inti UKM yang baru dilantik/diresmikan wajib mengikuti
LKMM-TD sesuai ketentuan kuota yang ditentukan panitia LKMM-TD.
d. Mengoptimalkan peran sebagai wadah minat bakat mahasiswa.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan aturan yang berlaku.
(2) UKM berwenang:
a. Membentuk aturan dalam rangka menjalankan program kerjanya.
b. Mengesahkan program kerjanya, dan
c. Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang mendukung efektifitas dan efisiensi
kerjanya selama tidak melanggar aturan yang berlaku.
(3) UKM melakukan koordinasi secara regular dengan BEM dalam rangka mencapai
tujuan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.

Pasal 22
Hak dan Kewajiban

(1) Pengurus UKM berhak mengajukan AD/ART UKM kepada BEM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT.
(2) UKM berkewajiban mematuhi semua aturan yang berlaku dan melaksanakan
tugasnya sebagaimana mestinya.
(3) Untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum UKM maka harus/sudah mengikuti
kegiatan LKMM-TD.

BAB VII
PERMUSYAWARATAN

Pasal 23
Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT

(1) Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT diselenggarakan oleh dan atas
tanggung jawab DPM.
(2) Ketentuan tentang pelaksanaan dan susunan acara Kongres KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT ditetapkan oleh DPM berdasarkan persetujuan minimal dua
pertiga komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(3) Pemberitahuan secara langsung dan tidak langsung kepada setiap ORMAWA agar
mempersiapkan LPJ masing-masing dua minggu sebelum kongres berlangsung.
(4) Undangan dan susunan acara Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
dikirim kepada peserta kongres selambat-lambatnya 5 (lima) hari sebelum kongres
berlangsung.
(5) Acara Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT terdiri dari:
a. Laporan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa tentang:
1. Pelaksanaan kebijakan dan program kerja BEM.
2. Pelaksanaan keputusan Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
3. Keuangan.
b. Laporan ketua atau anggota inti HIMA Jurusan/ Prodi dan Unit Kegiatan Mahasiswa
dalam melaksanakan program kerja, alokasi keuangan, pemaparan visi-misi,
pemaparan struktur jajaran, absensi kegiatan, dokumentasi, lembar pengesahan dan
lampiran nota, dengan catatan ketua memberikan arahan kepada anggotanya tersebut.
c. Pelantikan Ketua dan Wakil Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa beserta
jajarannya.
d. Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa beserta kabinetnya.
e. Pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Garis-Garis Besar
Haluan Organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dan rekomendasi-
rekomendasinya.
f. Masalah-masalah KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang bersifat umum.

g. Acara lainnya selama tidak mengganggu acara yang disebutkan diatas.


(6) Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dihadiri oleh:
a. Peserta penuh kongres, terdiri atas:
1. Seluruh anggota DPM Demisioner dan DPM terpilih.
2. Seluruh anggota BEM Demisioner dan BEM terpilih.
3. Perwakilan HIMA Jurusan/ Prodi masing-masing 3 (tiga) orang.
4. Perwakilan UKM masing-masing 3 (tiga) orang.
b. Peserta peninjau kongres, terdiri atas:
1. Perwakilan alumni POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT 3 (tiga) orang yang
tergabung dalam kepengurusan IKA (Ikatan Alumni POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT).
2. Undangan Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT ditetapkan oleh
panitia pengarah Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
3. HIMA dan UKM uji coba dan yang dibekukan memiliki hak pendapat.
(7) Peserta penuh kongres berhak menyatakan pendapat, hak memilih dan hak dipilih.
Peserta peninjau berhak menyatakan pendapat, kecuali perwakilan IKA boleh
memberikan saran namun tidak memiliki hak suara.
Hak suara kongres berikutnya:
a. DPM Demisioner dan DPM terpilih masing-masing 1 (satu) suara.
b. BEM Demisioner dan BEM terpiilih masing-masing 1 (satu) suara.
c. Perwakilan UKM masing-masing 1 (satu) suara.
d. Perwakilan HIMA Jurusan/ Prodi masing-masing 1 (satu) suara.
(8) Hasil keputusan disosialisasikan oleh DPM kepada seluruh komponen organisasi KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT selambat-lambatnya 1 bulan setelah kongres
berlangsung.

Pasal 24
Kongres Luar Biasa KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT

(1) Kongres Luar Biasa diadakan atas usulan DPM atau BEM atau dua pertiga komponen
organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(2) Keputusan mengenai penyelenggaraan Kongres Luar Biasa ditentukan di dalam rapat
mahasiswa dan dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya dua pertiga
dari peserta rapat mahasiswa yang hadir.
(3) Apabila DPM dalam keadaan vacuum dan/atau tidak memungkinkan melaksanakan rapat
mahasiswa, maka rapat mahasiswa dilaksanakan oleh BEM. Apabila tidak
memungkinkan juga, maka rapat mahasiswa dapat dilaksanakan atas inisiatif komponen
organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang mengusulkan.
(4) Ketentuan tentang pelaksanaan dan acara Kongres Luar Biasa di tetapkan dalam rapat
mahasiswa.
(5) Ketentuan di dalam Pasal 23 ayat (4) sampai dengan ayat (7) berlaku pula pada Kongres
Luar Biasa KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(6) Keputusan di dalam Kongres Luar Biasa KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya dua pertiga per UKM/Ormawa
yang telah hadir.
(7) Pembahasan KLB:
a. Pleno 1 membahas tata tertib KLB.
b. Pleno 2 hanya membahas isu-isu terkait.

Pasal 25
Keabsahan dan Permusyawaratan

Permusyawaratan dianggap sah apabila dihadiri oleh dua pertiga dari anggota
permusyawaratan. Apabila tidak memenuhi dua pertiga, maka musyawarah ditunda sepuluh
menit. Apabila setelah ditunda sepuluh menit belum juga memenuhi dua pertiga, maka
ditunda sepuluh menit lagi dan setelah itu dapat dibuka serta dinyatakan sah tanpa
memandang jumlah yang hadir.

Pasal 26
Keputusan Permusyawaratan
(1) Keputusan permusyawaratan diambil secara mufakat.
(2) Apabila keputusan secara mufakat tidak dapat tercapai, maka dilakukan lobbying diantara
pihak-pihak yang berbeda pendapat selama waktu sekurang-kurangnya satu kali lima
menit.
(3) Apabila setelah lobbying belum juga tercapai mufakat, maka dilakukan voting yang dapat
dilakukan secara terbuka ataupun tertutup.
BAB VIII
LATIHAN KETERAMPILAN MANAJEMEN MAHASISWA
Pasal 27
Pengertian dan Sifat
(1) Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa yang selanjutnya disebut LKMM adalah
pemberian bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam manajemen organisasi
mahasiswa baik intra maupun antar perguruan tinggi.
(2) Berdasarkan Panduan LKMM dengan Nomor Surat 485/E2/TU/2020, April 2020, dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) kepada Pimpinan
Perguruan Tinggi, bahwasanya perguruan tinggi wajib memfasilitasi mahasiswa yang
akan mengambil haknya dalam melaksanakan kegiatan LKMM.

Pasal 28
Peserta

(1) Peserta LKMM Tingkat pradasar di tingkat Program Studi adalah semua mahasiswa Jurusan/
Prodi yang selanjutnya disebut LDKM.
(2) Peserta LKMM-TD ditingkat perguruan tinggi adalah mahasiswa dari delegasi UKM/Ormawa.
(3) Peserta LKMM-TM adalah Mahasiswa yang telah dinyatakan Lulus dalam LKMM-TD
(4) Peserta LKMM-TL adalah Mahasiswa yang telah dinyatakan Lulus dalam LKMM-TM

Pasal 29
Penyelenggaraan dan Pelaksanaan
(1) Pelaksanaan LKMM dilakukan secara berjenjang dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tingkat Pradasar
b. Tingkat Dasar
c. Tingkat Menengah
d. Tingkat Lanjut
(2) LKMM diselenggarakan oleh komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT dan akan diawasi oleh Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan.
(3) LKMM dilaksanakan dalam satu rangkaian tahunan KONGRES KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT.
(4) Dalam keadaan tertentu, pelaksanaan LKMM dapat dipercepat atau diundur.
(5) Ketentuan lainnya tentang penyelenggaraan dan pelaksanaan diatur berdasarkan panduan
LKMM dengan Nomor Surat 485/E2/TU/2020, April 2020, dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD).

BAB IX
PEMILIHAN UMUM
MAHASISWA

Pasal 30
Pengertian dan Sifat

(1) Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut PEMILUMA adalah suatu cara
menetapkan Ketua dan Wakil Ketua DPM, Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa,
Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi dan Wakil Gubernur Hima Jurusan/ Prodi.
(2) Pemilihan Umum Mahasiswa bersifat langsung, jujur, adil dan rahasia.

Pasal 31
Peserta
(1) Peserta PEMILUMA ditingkat Perguruan Tinggi adalah independen.
(2) Peserta PEMILUMA ditingkat Program Studi adalah independen.

Pasal 32
Penyelenggaraan dan Pelaksanaan

(1) PEMILUMA diselenggarakan oleh komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI


TANAH LAUT yang bertugas dan dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum
Mahasiswa (KPUM) yang bersifat mandiri dan temporer.
(2) Pemilihan Umum Mahasiswa diselenggarakan oleh KPUM dan akan diawasi oleh
BAWASLUMA.
(3) Pemilihan Umum Mahasiswa dilaksanakan dalam satu rangkaian pemilihan setiap bulan
November, yang kemudian disebut dengan bulan PEMILUMA.
(4) Dalam keadaan tertentu, pelaksanaan PEMILUMA dapat dipercepat atau diundur.
(5) PEMILUMA ditingkat HIMA Jurusan/ Prodi hanya dapat diselenggarakan jika sekurang-
kurangnya terdapat 60 (enam puluh) persen mahasiswa di program studinya.
(6) Ketentuan lainnya tentang penyelenggaraan dan pelaksanaan PEMILUMA diatur dalam
peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(7) Jika dikemudian hari tidak ada sama sekali pasangan calon Presiden Mahasiswa dan
Wakil Presiden Mahasiswa serta Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi dan Wakil Gubernur
HIMA Jurusan/ Prodi, maka KPUM akan melaksanakan rapat KBM atas persetujuan
DPM dalam rangka jajak pendapat untuk mengambil keputusan.
(8) Jika hanya terdapat satu pasangan calon KEtua Umum dan Wakil Ketua Umum DPM, calon
Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa serta Gubernur HIMA Jurusan/
Prodi dan Wakil Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi, maka KPUM akan mengambil
keputusan untuk aklamasi.
(9) Dalam jangka waktu dua minggu adalah jangka waktu sosialisasi penerimaan calon Ketua
Umum dan Wakil Ketua Umum DPM, calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden
Mahasiswa serta Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi dan Wakil Gubernur HIMA Jurusan/
Prodi.
(10) Bagi calon Ketua BEM, Ketua DPM, dan Gubernur HIMA Jurusan/Prodi wajib
menyertakan sertifikat LKMM-TD.

BAB X
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

Pasal 33
Pengertian dan Sifat

(1) Badan Pengawas Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut


BAWASLUMA adalah Badan yang bertugas untuk mengawasi
penyelenggaraan PEMILUMA di POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(2) Badan Pengawas Pemilihan Umum Mahasiswa bersifat netral, independen, dan
temporer.

Pasal 34
Pembentukan
(1) Pembentukan anggota BAWASLUMA wajibberasal dari anggota KPUM terdahulu
(terkecuali ketua KPUM terpilih) ditambah anggota baru (anggota KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT) yang mana dipilih atau ditunjuk langsung oleh Ketua
BAWASLUMA terpilih.
(2) DPM memberikan surat mandat kepada BEM untuk membentuk BAWASLUMA
selambat-lambatnya tiga bulan sebelum PEMILUMA.
(3) BAWASLUMA dibentuk selambat-lambatnya dua minggu setelah surat mandat diterima.
(4) BEM melalui Menteri Dalam Negeri melantik BAWASLUMA selambat-lambatnya satu minggu
setelah pembentukan.

Pasal 35
Syarat dan Ketentuan Keanggotaan

(1) Jumlah anggota BAWASLUMA minimal 5 orang dan maksimal tidak melebihi anggota
KPUM.
(2) Syarat ketua BAWASLUMA minimal dari semester 3.
(3) Anggota BAWASLUMA berasal dari mahasiswa aktif semester 1 dan 3.
(4) Anggota BAWASLUMA bukan anggota dari DPM dan BEM.
(5) BAWASLUMA terdiri dari:
a. Ketua merangkap anggota.
b. Wakil ketua merangkap anggota.
c. Sekretaris merangkap anggota, dan
d. Para anggota.
(6) Masa jabatan seluruh anggota BAWASLUMA setelah kepengurusan DPM, BEM serta
Gubernur dan Wakil Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi dilantik.

Pasal 36
Tugas dan Wewenang

(1) Menyusun standar tata pelaksanaan dalam penyelenggaraan PEMILUMA.


(2) Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap :
a. Pelanggaran PEMILUMA, dan
b. Sengketa proses PEMILUMA.
(3) Mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan PEMILUMA.
(4) Mengawasi rekapitulasi yang dilakukan oleh KPUM.
(5) Mengawasi pelaksanaan putusan atau keputusan hasil PEMILUMA.
(6) Mengevaluasi pelaksanaan PEMILUMA.
(7) Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran, administrasi PEMILUMA.
(8) Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada BEM dan DPM.
BAB XI
KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

Pasal 37
Pengertian dan Sifat

(1) Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut KPUM adalah Komisi
penyelenggara PEMILUMA yang bertugas melaksanakan pemilu.
(2) Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa bersifat netral, mandiri dan temporer.

Pasal 38
Pembentukan
(1) Pembentukan anggota KPUM diwajibkan 1 orang dari masing-masing UKM/Ormawa
terkecuali BEM dan DPM.
(2) DPM memberikan surat mandat kepada BEM untuk membentuk KPUM selambat-
lambatnya tiga bulan sebelum PEMILUMA.
(3) KPUM dibentuk selambat-lambatnya dua minggu setelah surat mandat diterima.
(4) BEM melalui Menteri Dalam Negeri melantik KPUM selambat-lambatnya satu minggu
setelah pembentukan.

Pasal 39
Syarat dan Ketentuan Keanggotaan

(1) Jumlah anggota KPUM minimal 10 orang.


(2) Syarat ketua KPUM minimal dari semester 3 atau pernah menjabat sebagai anggota
KPUM periode sebelumnya.
(3) Anggota KPUM berasal dari mahasiswa aktif semester 1 dan 3.
(4) Anggota KPUM bukan anggota dari DPM dan BEM.
(5) KPUM terdiri dari:
a. Ketua merangkap anggota.
b. Wakil ketua merangkap anggota.
c. Sekretaris merangkap anggota, dan
d. Para anggota.
6 Masa jabatan seluruh anggota KPUM setelah kepengurusan DPM, BEM serta Gubernur dan
Wakil Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi dilantik.

Pasal 40
Tugas dan Wewenang

(1) Merencanakan program dan anggaran serta menetapkan jadwal.


(2) Menyusun dan melaksanakan tata kerja KPUM.
(3) Menyusun dan melaksanakan teknis untuk PEMILUMA.
(4) Mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan semua tahapan
PEMILUMA.
(5) Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi suara berdasarkan hasil perhitungan
suara di TPS.
(6) Membuat berita acara perhitungan suara.
(7) Menerbitkan keputusan KPUM untuk mengesahkan hasil PEMILUMA dan
mengumumkannya.
(8) Tugas dan wewenang dalam Pemilihan Umum Ketua DPM dan Wakil Ketua DPM,
meliputi:
a. Menetapkan calon Ketua DPM dan Wakil Ketua DPM yang telah memenuhi persyaratan.
b. Mengumumkan Ketua dan Wakil Ketua DPM terpilih dan membuat berita acara.
(9) Tugas dan wewenang dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum Presiden Mahasiswa
dan Wakil Presiden Mahasiswa, meliputi:
a. Menetapkan calon Presiden Mahasiwa dan Wakil Presiden Mahasiwa yang telah
memenuhi persyaratan.
b. Mengumumkan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa terpilih dan membuat berita
acara.
(10) Tugas dan wewenang KPUM dalam Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur
HIMA Jurusan/ Prodi:
a. Menetapkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang telah memenuhi persyaratan.
b. Mengumumkan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dan membuat berita
acara.
11) Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan PEMILUMA dan yang berkaitan dengan
tugas dan wewenang KPUM kepada mahasiswa.
12) KPUM wajib melaporkan segala kegiatanya kepada BAWASLUMA.
BAB XII
LAPORAN

Pasal 41
Laporan

(1) Seluruh komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT


berkewajiban menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban secara lisan dan tertulis di
dalam Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(2) DPM menyampaikan laporan perkembangan seluruh komponen organisasi KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT secara umum di dalam rapat evaluasi yang
diadakan setiap triwulan sebelum Kongres KBM berlangsung.

Pasal 42
Penilaian

(1) DPM berwenang mengevaluasi laporan selama 3 bulan yang dilaksanakan oleh seluruh
komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang disampaikan
secara lisan.
(2) Setiap Laporan Pertanggung jawaban diterima apabila syarat yang ditetapkan oleh DPM
terpenuhi, selanjutnya mempertimbangkan tanggapan-tanggapan dari ORMAWA.
(3) Apabila ada komplain organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang
terbukti melakukan penyelewengan keuangan dan kekuasaan, maka kongres disetiap
tingkatan berwenang menjatuhkan sanksi kepada organisasi tersebut.

BAB XIII
PERATURAN KHUSUS DAN PEDOMAN KERJA

Pasal 43

(1) Setiap komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dapat
membuat peraturan khusus dan pedoman kerja selama tidak bertentangan dengan
AD/ART serta peraturan yang berlaku di KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(2) Pedoman administrasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT diatur oleh BEM.
BAB XIV
SANKSI DAN PEMBELAAN

Pasal 44
Sanksi
(1) Sanksi dikenakan kepada setiap komponen organisasi jika terbukti melanggar Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
serta aturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT lainnya.
(2) Sanksi berupa:
a. Surat Peringatan 1. Apabila UKM/Ormawa tidak aktif selama 3 (tiga) bulan dan tidak
menyampaikan laporan triwulannya. Dan Selama kurun waktu dua minggu tidak
memberikan pembelaan maka akan diberikan surat peringatan 2.
b. Surat Peringatan 2. Apabila selama kurun waktu 2 minggu UKM/Ormawa tidak
melakukan pembelaan setelah mendapatkan surat peringatan 1 maka akan diberikan
skorsing.
c. Skorsing, yaitu pemberhentian sementara seluruh kegiatan komponen organisasi yang
terkait.
d. Skorsing pencabutan hak administrasi.
(3) Sanksi sebagaimana yang dimaksud ayat (2) poin (c) dan (d) hanya dapat diberlakukan
setelah mendengar pembelaan yang disampaikan secara lisan dari organisasi terkait, jika
dalam waktu 2 minggu organisasi terkait tidak melakukan pembelaan maka akan
langsung diberlakukan poin (c), jika tidak melakukan pembelaan dalam waktu 1 bulan
maka akan langsung diberlakukan poin (d).
(4) Pemberian sanksi diberikan oleh BEM atas persetujuan DPM.
(5) Apabila setiap komponen organisasi yang sudah mendapatkan sanksi pada ayat (2) poin
(a) sampai (d) dan masih tidak memperbaiki kesalahan, maka akan dibekukan dan
dikeluarkan dari KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.

Pasal 45
Pembelaan

(1) Organisasi yang akan diberikan sanksi dapat melakukan pembelaan di dalam rapat KBM.
(2) Mekanisme pembelaan diatur dalam tata tertib internal DPM.
BAB XV
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 46

Anggaran Rumah Tangga ini dapat diubah melalui Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT atau Kongres Luar Biasa KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dan
perubahan tersebut sah jika disetujui oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari peserta penuh.

BAB XVI
PENUTUP

Pasal 47

(1) Segala peraturan yang bertentangan dengan peraturan yang ada dalam ART ini
dinyatakan tidak berlaku.
(2) BEM dapat menentukan bidang-bidang di dalam kementeriannya selama belum diatur
dalam peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(3) Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan diatur lebih lanjut.

Pasal 48

Anggaran Rumah Tangga (ART) ini menjadi Anggaran Rumah Tangga (ART) tetap dan
mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan

Tanggal : 21 Januari 2024

Waktu : 11.37 WITA

Tempat : Ruang Aula Gedung TI Lantai


1 POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT

Presidium Sidang

Presidium Sidang I Presidium Sidang II Presidium Sidang


III

Muhammad Rama Dendy Fatimah Mardania


Muhammad Rafly
GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA ORGANISASI KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh firman-Nya:
“Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah golongan orang
yang beruntung.”
(Al Qur’an, S. Ali-Imran: 104).

Pasal 28E UUD 1945 ayat 3 tentang kebebasan berserikat, berkumpul


dan mengeluarkan pendapat.

Maka untuk mewujudkan keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang


berdaulat, adil dan makmur, kami Keluarga Besar Mahasiswa POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT menyatakan dengan ini perjuangannya untuk membentuk suatu
pemerintahan mahasiswa di POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang
menggenggam cita-cita besar perjuangan untuk bangsa Indonesia yang sejahtera,
berkedaulatan, adil dan makmur.

Tujuan perjuangan sebagaimana ditegaskan dalam pembukaan Anggaran Dasar


diwujudkan melalui penyelenggaraan pemerintahan mahasiswa di POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT yang berdaulat, adil dan demokratis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan antar elemen civitas akademika POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT.

Penyelenggaraan pemerintahan mahasiswa dilaksanakan melalui pengembangan segala


aspek kehidupan kemahasiswaan oleh lembaga tinggi pemerintahan mahasiswa bersama
seluruh Keluarga Besar Mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
Pengembangan segala aspek kehidupan kemahasiswaan bertujuan untuk membentuk
akademisi yang berakhlak mulia, berwawasan luas, mandiri, kreatif dan memiliki rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan untuk mencapai Indonesia yang
sejahtera, berdaulat, adil dan makmur, yang dalam pelaksanaannya selalu
mempertimbangkan nilai-nilai religius, intelektualitas, kemanusiaan, keadilan dan
keberpihakan kepada masyarakat umum.

Dengan mengacu pada dasar pemikiran itulah, disusun arah penyelenggaraan perjuangan
dan kegiatan mahasiswa dalam bentuk Garis-Garis Besar Haluan Kerja Organisasi KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang bertujuan untuk mengembangkan tatanan
kehidupan kemahasiswaan yang maju sehingga mempunyai peran yang nyata dalam
pembangunan kehidupan bangsa sebagaimana yang dicita-citakan.

B. Pengertian
1. Garis-Garis Besar Haluan Kerja Organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT adalah suatu haluan kemahasiswaan dalam garis-garis pernyataan kehendak
mahasiswa yang pada hakekatnya merupakan suatu pola umum kerja mahasiswa yang
ditentukan dalam Kongres Keluarga Besar Mahasiswa POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT.
2. Pola umum organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT merupakan
rangkaian program-program kegiatan yang menyeluruh, terarah dan terpadu yang
digunakan selama 1 (satu) periode kepengurusan.
3. Rangkaian program kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kehidupan
kemahasiswaan utuh; yang mempunyai peran sebagai pribadi yang berintelektual
yang kreatif, berwawasan luas, memiliki integritas yang tinggi terhadap kemajuan
bangsa dan masyarakat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
4. Rangkaian program kegiatan tersebut merupakan perwujudan dari Qoidah Perguruan
Tinggi, Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi:
a. Pendidikan dan pengajaran.
b. Penelitian, dan
c. Pengabdian masyarakat dalam kehidupan kemahasiswaan.
C. Maksud dan Tujuan
Maksud diterapkannya Garis-Garis Besar Haluan Kerja Organisasi KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT adalah untuk memberikan arah bagi perjuangan mahasiswa
untuk mengembangkan segala aspek kehidupan kemahasiswaan, yaitu terbentuknya
akademisi yang berakhlak mulia, berwawasan luas, mandiri, kreatif dan memiliki rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan untuk mencapai Indonesia sejahtera,
berdaulat, adil dan makmur, yang dalam pelaksanaannya selalu mempertimbangkan nilai-
nilai religius, intelektualitas, kemanusiaan, keadilan dan keberpihakan kepada masyarakat
umum.

D. Landasan
Garis-Garis Besar Haluan Kerja Organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT disusun berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, statute POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT dan AD/ART KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.

E. Pokok-Pokok Penyusunan dan Penuangan Garis-Garis Besar Haluan Kerja


Organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
1. Untuk memberikan gambaran mengenai wujud masa depan yang diinginkan, maka
perlu disusun pola kerja BEM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT secara
sistematika:
a) BAB I PENDAHULUAN
b) BAB II POLA DASAR HALUAN KERJA BEM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT
c) BAB III POLA UMUM HALUAN KERJA BEM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT
d) BAB IV ARAH, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KERJA BEM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
e) BAB V PENUTUP
2. Isi beserta uraian sebagaimana tersebut dalam nomor 1 terdapat dalam naskah Garis-
Garis Besar Haluan Kerja Organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam ketetapan ini.
BAB II
POLA DASAR HALUAN ORGANISASI
KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT

A. Makna dan Hakekat


Pola dasar haluan kerja KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT merupakan
landasan filosofis sebagai upaya mewujudkan arah kebijaksanaan yang
berkesinambungan dalam rangka mencapai cita-cita sebagaimana termaktub dalam
muqaddimah AD/ART KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
Pola dasar ini harus dilakukan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap,
arah kebijaksanaan dalam pola dasar ini harus didukung oleh seluruh mahasiswa yang
diamanatkan kepada KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.

B. Tujuan Garis-Garis Besar Haluan Kerja Organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI


TANAH LAUT
Tujuan Garis-Garis Besar Haluan Kerja Organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT adalah untuk mengembangkan segala aspek kehidupan mahasiswa, yaitu
terbentuknya akademisi yang berakhlak mulia, berwawasan luas, mandiri, kreatif dan
memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Adapun yang dimaksud dengan:
Berakhlak mulia adalah penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu sikap hidup yang menjunjung tinggi kejujuran, keadilan,
profesionalitas, rasa bertanggungjawab dan hormat-menghormati atas sesama manusia.
Berwawasan luas ialah manusia yang mempunyai pandangan dan pengetahuan luas,
yang tercermin dalam sikap kritis, ilmiah dan objektif untuk terus-menerus
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan umat manusia.
Mandiri ialah sikap mental manusia yang mempunyai rasa percaya diri, ulet dan pantang
menyerah serta selalu berusaha menyelesaikan setiap tugas dan tantangan dengan tidak
menggantungkan diri kepada pihak lain.
Kreatif ialah manusia yang mampu mengembangkan kemampuannya untuk menciptakan
kreasi, inovasi serta temuan-temuan baru dalam rangka menjawab tuntutan dan
kebutuhan masyarakat.
Rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan ialah suatu komitmen
perjuangan politik dan intelektual terhadap masyarakat umum hingga terciptanya
masyarakat Indonesia yang berdaulat, adil, makmur dan sejahtera.

C. Asas Kegiatan
Asas kegiatan terdiri atas Asas Ketaqwaan, Asas Kemitraan, Asas Kebebasan Akademik,
Asas Pengkaderan, Asas Manfaat, Asas Musyawarah, Asas Kepercayaan, Asas
Keterpaduan, Asas Dinamika Sosial, Asas Keterbukaan, Asas Otonom, Asas Komunitas.
Adapaun yang dimaksud dengan:
Asas Kemitraan, ialah bahwa usaha mencapai tujuan dan pengembangan organisasi
dilaksanakan secara bersama-sama antar civitas akademika dan pihak lain yang terkait.
Asas Kebebasan Akademik ialah kebebasan yang dimiliki civitas akademika untuk
bertanggung jawab dan mandiri dalam melaksanakan kegiatan akademika serta
pengembangan intelektualitas dengan menggunakan sumber daya perguruan tinggi untuk
kepentingan bersama.
Asas Pengkaderan ialah bahwa untuk keberlangsungan organisasi dalam mencapai
tujuannya diperlukan penanaman nilai-nilai dan pembentukan karakter anggota dan kader
yang selaras dengan tujuan organisasi.
Asas Manfaat ialah bahwa segala kegiatan dan usaha mahasiswa harus bermanfaat
sebesar-besarnya untuk tercapainya kebijakan program kerja organisasi KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
Asas Musyawarah ialah penyelesaian masalah kemahasiswaan dan kegiatan yang
dilakukan dari, oleh dan untuk mahasiswa diusahakan semaksimal mungkin menempuh
jalan permusyawaratan untuk mencapai mufakat dan dengan proses yang ilmiah
(memiliki dasar pemikiran dan argumentasi yang jelas) serta bertanggungjawab.
Asas Kepercayaan pada Diri dan pada Organisasi ialah keputusan dan kegiatan
mahasiswa harus berdasarkan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri,
bersendikan nilai-nilai keilmuan yang ada serta mempertimbangkan kepribadian bangsa
Indonesia.
Asas Keterpaduan ialah kegiatan kemahasiswaan merupakan suatu kegiatan terpadu
antara pemikiran, aktivitas dan kreatifitas dalam rangka menunjang proses pendidikan
dan tujuan yang dicita-citakan.
Asas Dinamika Sosial ialah organisasi kemahasiswaan mempunyai peranan dalam
dinamika sosial; terutama yang berhubungan dengan pemerintah Indonesia maupun
kelompok sosial lain, baik sebagai kelompok penekan (Pressure Group) maupun sebagai
kekuatan moral (Morale Force).
Asas Keterbukaan ialah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terbuka dan dapat
diikuti oleh seluruh mahasiswa.
Asas Otonom ialah setiap kegiatan kemahasiswaan harus dilakukan dari, oleh dan untuk
mahasiswa.
Asas Komunitas ialah organisasi kemahasiswaan harus benar-benar ditujukan kepada
kepentingan mahasiswa pada umumnya, bukan untuk pada kepentingan pribadi ataupun
golongan tertentu.

D. Wawasan Pengembangan Organisasi


1. Pengembangan organisasi kemahasiswaan harus mampu membentuk kepribadian
yang luhur dan secara moral bisa dipertanggungjawabkan kepada Tuhan YME.
2. Pengembangan organisasi kemahasiswaan harus mampu dan sanggup
mengembangkan kemampuan penalaran, kemampuan kreatifitas, kemampuan
emosional dan kemampuan fisik sebagai wujud intelektualitas dan profesionalisme
yang didukung oleh minat dan bakat mahasiswa.
3. Pengembangan organisasi kemahasiswaan harus memupuk rasa kepedulian sosial,
daya kritis transformatif dan pengabdian masyarakat.
4. Pengembangan organisasi harus memiliki ciri kegiatan yang terorganisir; mulai dari
pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan maupun administrasi organisasi, serta
mengupayakan minimalnya campur tangan dari pihak-pihak pertama.

BAB III
POLA UMUM HALUAN KERJA ORGANISASI
KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT

A. Pendahuluan
Berdasarkan pola dasar kegiatan haluan kerja organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT, disusunlah pola umum haluan kerja organisasi KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT yang menjadi pengarah dalam melaksanakan setiap kebijakan
program, dengan mempertimbangkan:
1. Mahasiswa sebagai individu harus memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
YME sebagai perwujudan makhluk yang berakhlak mulia.
2. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat ilmiah memiliki peran dalam
meningkatkan religius, intelektualitas, kreatifitas, kebenaran, keadilan dan kejujuran
ilmiah, kepribadian yang utuh serta memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang
tangguh.
3. Mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT sebagai bagian dari mahasiswa
Indonesia yang memiliki peran aktif dalam memperjuangkan nilai-nilai kebenaran
dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
4. Mahasiswa sebagai bagian dari komunitas sosial memiliki tanggung jawab dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan kemasyarakatan dan kebangsaan
semaksimal mungkin.

B. Realitas Obyektif
Kekuatan pengembangan kegiatan yang dimiliki mahasiswa POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT, merupakan modal dasar seluruh KBM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT, yaitu:
1. Adanya upaya-upaya untuk meningkatkan keimanan dan mewujudkan ketaqwaan
kepada Tuhan YME merupakan tenaga penggerak yang tak ternilai harganya bagi
peningkatan nilai-nilai intelektual di perguruan tinggi.
2. Besarnya jumlah mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang berasal
dari berbagai strata sosial, kemampuan dan latar belakang budaya yang beragam
memungkinkan terpadunya potensi yang konstruktif.
3. Prestasi yang bersifat produktif telah dicapai oleh POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT sepanjang sejarah yang meliputi bidang keagamaan, keilmuan, sosial, budaya,
politik dan kerjasama dari pihak luar, dan
4. Mulai tertatanya kehidupan kemahasiswaan yang sesuai dengan fungsi dasar
kelembagaan.

Faktor-faktor dominan yang sebenarnya memiliki potensi kekuatan, namun disisi lain
dapat menjadi kelemahan apabila kita tidak mampu memanfaatkan dengan baik, meliputi:

1. Pilihan aktifitas bagi mahasiswa yang semakin bervariasi, dan


2. Semakin luasnya jaringan yang dimiliki POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
yang tidak diimbangi dengan penataan birokrasi kampus.
Namun demikian, terdapat beberapa hambatan yang harus dihadapi dengan sikap taktis dan
penuh pertimbangan, yakni kenyataan bahwa terdapat hal-hal berikut:

1. Kurangnya kepedulian mahasiswa terhadap kehidupan kemahasiswaan, kampus dan


masyarakat.
2. Kuatnya arus kepentingan politik praktis yang mulai memasuki ranah kampus
mahasiswa.
3. Kurangnya fasilitas kampus terhadap kreatifitas mahasiswa.
4. Minimnya kesadaran civitas akademika untuk berdialektika dalam ranah akademik-
ilmiah.
5. Kurangnya kesadaran civitas akademika terhadap aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan kampus POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT, dan
6. Sistem pendidikan tinggi hanya meletakkan peserta didik sebagai obyek belaka; dari
proyek industrialisasi, dimana hal ini berpengaruh terhadap tidak adanya rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan, serta minimnya pribadi
berintelektual handal yang terlahir dari dunia pendidikan tinggi.

BAB IV
ARAH, PELAKSANAAN DAN EVALUASI ORGANISASI
KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT

Kegiatan BEM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT harus diarahkan untuk penggalian
potensi dan pengembangan nalar intelektualitas mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT dan digunakan sepenuhnya untuk kemajuan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT terhadap masyarakat. Hal tersebut dapat dicapai dengan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:

1. Penalaran dan Keilmuan, bertujuan untuk menumbuh-kembangkan daya kreatifitas


yang tinggi, pola fikir yang sistematis, obyektif, analitis, kritis serta memiliki
kemampuan manajemen organisasi yang baik.
2. Minat dan Bakat, bertujuan untuk menumbuh-kembangkan kemampuan, prestasi dan
apresiasi seni dan olahraga, serta kesehatan jasmani dan rohani guna memantapkan
kepribadiannya.
3. Upaya Perbaikan Kesejahteraan dan Advokasi Mahasiswa, bertujuan untuk
meningkatkan hubungan timbal balik yang selaras antarcivitas akademika dan
meningkatkan kesejahteraan material, spiritual dan produktifitas mahasiswa.
4. Pengabdian Masyarakat, merupakan tanggung jawab intelektual dan politis mahasiswa
dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan nasional kebangsaan dengan cara
pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Usaha-usaha tersebut bertujuan menumbuh-kembangkan rasa keimanan dan ketaqwaan


kepada Tuhan YME, membentuk manusia yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas,
bersemangat dalam pengetahuan IPTEK, mandiri, disiplin, kerja keras, ulet, tangguh dan
memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

BAB V
PENUTUP

Pertumbuhan dan pengembangan organisasi kemahasiswaan akan berhasil bila mendapat


dukungan dari seluruh mahasiswa akan besar jika pengembangan dan pertumbuhan organisasi
kemahasiswaan mampu menangkap kepentingan dan kebutuhan mahasiswa. Semua itu
dilakukan dalam rangka menyiapkan mahasiswa yang tangguh dan handal dalam berbagai
situasi untuk menghadapi masa depan.

Berdasarkan Garis-Garis Besar Haluan Kerja Organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI


TANAH LAUT diatas, maka:

1. Menegaskan kepada BEM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT untuk mengemban


dan melaksanakan ketetapan ini dengan sepenuh-penuhnya, dan
2. Ketetapan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan pada Kongres Keluarga besar
Mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang kedua tahun 2011.
REKOMENDASI-REKOMENDASI
KONGRES KELUARGA BESAR MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT TAHUN 2021

A. Internal
I. DPM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
1. Mengoptimalkan peran advokasi dengan cara, diantaranya:
a. Membentuk pansus/ tim ad hoc investigasi dan pengawalan kebijakan kampus,
dan
b. Membentuk sistem penjaringan aspirasi mahasiswa secara sistematis.
2. Mengoptimalkan peran kontroling dengan cara, diantaranya: Membentuk pansus/
tim ad hoc pengawas kualitas kebijakan BEM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT.
3. Mengoptimalkan peran regulasi dengan cara, diantaranya: Membuat dan
melengkapi aturan-aturan yang dibutuhkan untuk memperlancar program-program
kerja KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
4. Mengontrol setiap regulasi kebijakan Pemerintah RI secara umum dan Pemerintah
Daerah secara khususnya.
5. Menentukan jadwal pergantian kepengurusan organisasi mahasiswa yang ada di
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dan mengontrol pelaksanaannya.
6. Melakukan hak angket dan audiensi dengan pihak terkait mengenai permasalahan
yang ada di lingkungan POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dengan tujuan
memperjuangkan hak suara mahasiswa.

II. BEM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT


1. Pemerintah mahasiswa yang demokratis dan berdaulat sebagai perwujudan good
student government.
2. Menguatkan keseimbangan antara gerakan internal dan eksternal dengan
membentuk forum-forum diskusi lintas gerakan mahasiswa.
3. Mendorong terbentuknya kelompok-kelompok studi di POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT.
4. Mendorong meningkatnya budaya penelitian bagi mahasiswa POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT.
5. Mengadakan pembinaan dan pelatihan-pelatihan terhadap lembaga-lembaga di
KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
6. Menertibkan segera seluruh proses organisasi kemahasiswaan ditingkatan HIMA
Jurusan/ Prodi yang bermasalah.
7. Meningkatkan hubungan dan jaringan dengan lembaga-lembaga lain di luar
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dan memainkan peran kepeloporan
dalam isu-isu nasional.
8. Menetapkan grand design isu politik nasional secara jangka panjang dan
ditransformasikan kepada seluruh KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
agar dilaksanakan sebagai isu bersama KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT dengan disesuaikan menurut potensi dan kapasitas masing-masing lembaga
yang ada di POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
9. Ikut andil dalam aksi kemahasiswaan yang dilaksanakan oleh forum BEM daerah,
wilayah, dan nasional.
10. Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa di sahkan melalui surat keputusan oleh
direktur dalam Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
11. BEM dapat menentukan bidang-bidang di dalam kementeriannya selama belum
diatur dalam peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.

III. HIMA Jurusan/ Prodi


1. Mengoptimalkan peran sebagai wadah minat bakat dan keilmuan mahasiswa
jurusan/ prodi.
2. Mengadakan pengkaderan, pembinaan dan pelatihan terhadap mahasiswa di
jurusan/ prodi.
3. Mengadakan kegiatan dengan nuansa akademik di jurusan/ prodi.
4. Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan HIMA yang ada di kampus daerah,
wilayah dan nasional.
5. Menciptakan lingkungan yang kondusif demi terwujudnya tujuan pendidikan.
6. Mengusahakan kesejahteraan anggota HIMA Jurusan/ Prodi dan menyalurkan
aspirasi bagi anggotanya.
7. Memperkenalkan HIMA Jurusan/ Prodi pada masyarakat untuk menciptakan dan
mengembangkan kecintaan terhadap organisasi pada masyarakat dan khususnya
pada anggota.

IV. UKM
1. Memperkuat dan mengoptimalkan proses kaderisasi.
2. Memperkuat wacana keagamaan terkait konteks kekhususan masing-masing UKM.
3. Saat UKM melakukan hubungan kerja dengan organisasi mahasiswa eksternal,
maka melakukan koordinasi dengan BEM dan DPM.

V. UMUM

1. 1 (satu) periode dikembalikan menjadi 1 (satu) tahun.

VI. PEMILUMA
1. Bagi calon Ketua BEM, Ketua DPM, dan Gubernur HIMA Jurusan/Prodi
harus/wajib menyertakan sertifikat LKMM-TD.

VII. BAWASLUMA

1. BEM melalui Menteri Dalam Negeri melantik BAWASLUMA selambat-


lambatnya satu minggu setelah pembentukan.

VIII. KPUM
1. Mengumumkan jumlah kursi anggota DPM
2. Menetapkan calon ketua dan wakil ketua DPM yang telah memenuhi persyaratan
3. BEM melalui Menteri Dalam Negeri melantik KPUM selambat-lambatnya satu
minggu setelah pembentukan.

IX. REKTORAT (KAMPUS)


1. Meningkatkan apresiasi dengan pemberian reward atas prestasi dan kreatifitas
mahasiswa baik di bidang akademik maupun non akademik.
2. Membentuk pusat-pusat studi di berbagai disiplin keilmuan yang ada di
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT untuk diorientasikan pada terwujudnya
Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera.
3. Meningkatkan mutu, pelayanan dan fasilitas pendidikan bagi mahasiswa.
4. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber dana.
5. Menjadikan mahasiswa sebagai partner dalam membangun POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT.
6. Melibatkan dalam pembentukan kebijakan yang berdampak terhadap mahasiswa.
7. Meningkatkan standarisasi dosen secara akademis.
8. Mengangkat dosen dengan mempertimbangkan pengalaman organisasi sehingga
dapat mensukseskan tujuan organisasi-organisasi yang ada di POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT untuk kemajuan POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT.
9. Transparansi dana kemahasiswaan.
10. Menghitung kembali kuota penerimaan mahasiswa baru untuk direfleksikan
dengan kapasitas ruang dan tingkat kelulusan POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT.
11. Memberikan apresiasi kepada Presiden Mahasiswa berupa beasiswa.
12. Berdasarkan Panduan LKMM dengan Nomor Surat 485/E2/TU/2020, April 2020,
dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) kepada
Pimpinan Perguruan Tinggi, bahwasanya perguruan tinggi wajib memfasilitasi
mahasiswa yang akan mengambil haknya dalam melaksanakan kegiatan LKMM.
13. Adapun pelaksanaan LKMM dibahas secara rinci dalam Petunjuk Pelaksanaan dan
Petunjuk Teknis (Juklak dan Juknis) LKMM.
14. Penambahan BAB baru mengenai LKMM dalam ART.

B. Eksternal
I. Bangsa Indonesia
1. Meningkatkan kesadaran diri dan kolektif bahwa proses politik bukan hanya pada
proses Pemilu, tetapi keterlibatan masyarakat pada pengawasan kebijakan
pemerintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatkan kesadaran bahwa mall-mall dan minimarket didirikan bukan untuk
pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan
3. Meningkatkan kesadaran bahwa kemiskinan yang terus terjadi, tidak meratanya
akses pendidikan dan kesehatan disebabkan oleh korupsi yang banyak dilakukan
oleh pemerintah dan kebijakan pemerintah yang berpihak pada pihak asing.

Anda mungkin juga menyukai