Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji
bagi Allah yang mengasuh alam, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, yang
memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkaulah hamba menyembah,
dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba
akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang
tidak dimurkai dan tidak tersesat.
(Al-Fatihah, 1-7)
Bahwa, dimanapun borjuasi mendapatkan kekuasaan, dengan tanpa belas kasihan ia selalu
merenggut pertalian antarmanusia demi kepentingannya sendiri, demi “pembayaran tunai”
yang kejam. Ia telah menghanyutkan getaran paling suci dari cita-cita keagamaan dan gairah
kemanusiaan ke dalam air dingin perhitungan egois. Harga diri suatu bangsa telah disatukan
dengan nilai tukar dan diganti dengan kebebasan-kebebasan tanpa batas yang disebut dengan
perdagangan bebas. Suatu kebebasan yang telah disahkan oleh undang-undang yang seakan
tak boleh terbatalkan.
Namun daripada itu, borjuasi kapitalis tersebut kini sedang jatuh ke dalam krisis yang
dramatik. Imperialisme dijadikan alat untuk menyelamatkan diri, yaitu dengan jalan memaksa.
Negara-negara dunia ketiga; termasuk Indonesia untuk menerapkan kebijakan-kebijakan
Neoliberalisme-nya. Polarisasi sosial terus meningkat, elit-elit baru bermunculan, dan disisi
lain pemiskinan terhadap sebagian besar lapisan menengah masyarakat terjadi luar biasa.
Dan, telah nyata juga bahwa Neoliberalisme, yang merupakan revisi terbaru kapitalisme
tersebut juga telah gagal secara berkelanjutan dalam mengatasi krisis akumulasi; yaitu
berhentinya sistem kapitalisme dan jatuhnya tingkat keuntungan yang ia peroleh dibanding
pasca perang dunia kedua.
Dan oleh sebab itu, perjuangan pergerakan mahasiswa Indonesia telah sampailah kepada saat
yang tepat untuk mengantar rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kedaulatan sejati yang
sejahtera, adil dan makmur. Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorong oleh firman-Nya:
Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah golongan yang
beruntung.
Maka untuk mewujudkan keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang berdaulat,
adil dan makmur, kami Keluarga Besar Mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
menyatakan dengan ini perjuangannya.
Dan kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu dan
hendak menjadikan mereka pemimpin serta menjadikan mereka orang-orang yang
mewarisi bumi.
(Al-Qashash: 5)
Demi meyakini sepenuhnya bahwa firman Allah adalah benar, dan demi menyadari bahwa
orang-orang yang tertindas itu adalah rakyat Indonesia pada umumnya, maka orientasi
Keluarga Besar Mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT secara real adalah
mengabdikan keilmuannya kepada seluruh rakyat Indonesia; baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk mendorong lahirnya pemimpin-pemimpin rakyat yang sejati.
“Suatu negara yang indah, bersih suci dan makmur di bawah perlindungan Tuhan Yang
Maha Pengampun.”
TATA TERTIB KONGRES KELUARGA BESAR MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT KE- XIV
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
KONGRES KE- XIV dilaksanakan pada tanggal 19-21 Januari dan 24 Januari Mei 2024.
Pasal 3
BAB II
PENYELENGGARAAN KONGRES KE-XIII
Pasal 4
BAB III
PESERTA KONGRES KE- XIV
Pasal 5
Peserta sidang adalah mahasiswa aktif yang merupakan perwakilan delegasi masing-masing
organisasi kampus Politeknik Negeri Tanah Laut.
Pasal 6
1. Peserta Penuh
Peserta yang memiliki hak penuh dalam sidang.
2. Peserta Peninjau
Peserta yang tidak memiliki hak penuh dalam sidang, memberikan saran dan masukan tapi
tidak memiliki hak suara.
Pasal 7
BAB IV
PERSIDANGAN
Pasal 8
Persidangan dalam KONGRES KE- XIV terdiri dari sidang pleno dan sidang komisi
apabila diperlukan.
1. Sidang Pleno adalah sidang yang diikuti oleh peserta penuh dan/atau peserta peninjau dan
dipimpin oleh Presidium Sidang.
2. Sidang Komisi dibagi oleh presidium tetap dan dipimpin oleh komisi terpilih.
Pasal 9
Sidang Pleno diikuti seluruh peserta yang berada diruangan sidang dan dipimpin oleh
Presidium Sidang.
Pasal 10
Ketentuan persidangan:
BAB V
SANKSI
Pasal 11
Sanksi diberikan kepada peserta dan pemimpin sidang yang melanggar tata tertib sidang
berupa lisan atau tulisan.
Pasal 12
Sanksi diberikan kepada peserta dan pemimpin sidang yang melanggar tata tertib sidang
berupa:
1. Lisan.
2. Dicabut hak suaranya.
3. Dikeluarkan dari ruang sidang.
BAB VI
KEABSAHAN SIDANG
Pasal 13
1. Sidang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3 peserta sidang per ormawa dan telah
hadir.
2. Jika pada ayat satu tidak tercapai maka sidang ditunda 1 × 10 menit.
3. Jika pada ayat dua tidak tercapai maka sidang dapat dilanjutkan kembali.
BAB VII
PRESIDIUM SIDANG
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Presidium sidang berkewajiban untuk memimpin jalannya persidangan secara tegas, arif dan
bijaksana.
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
BAB IX
PENUTUPAN
1. Segala susunan yang belum diatur dalam tata tertib akan diatur dengan kesepakatan
forum.
2. Tata tertib ini berlaku sejak ditetapkan sampai berakhirnya KONGRES KE-XIV di
Politeknik Negeri Tanah Laut.
Ditetapkan
Presidium Sidang
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Keluarga Besar Mahasiswa Politeknik Negeri Tanah Laut yang
selanjutnya disebut KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
Pasal 2
Waktu
KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT didirikan pada tanggal 19 Februari 2011.
Pasal 3
Tempat Kedudukan
BAB II
ASAS, BENTUK DAN KEDAULATAN
Pasal 4
Asas
Pasal 5
Bentuk
BAB III
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 7
Tujuan
Tujuan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT adalah membentuk akademisi dan
teknisi yang berakhlak mulia, berwawasan luas, mandiri, kreatif serta memiliki rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan untuk mencapai Indonesia yang sejahtera,
berdaulat, adil dan makmur.
Pasal 8
Usaha
(1) KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT melakukan serangkaian usaha untuk
mencapai segala tujuan yang dilaksanakan sepenuhnya oleh segenap komponen
organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT berdasarkan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga.
(2) KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT berusaha:
a. Membentuk mahasiswa yang memiliki integritas moral dan intelektual.
b. Melakukan koordinasi dengan organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan lain di
Indonesia untuk mencapai tujuan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
c. Membangun budaya kritis, kreatif dan ilmiah sebagai perwujudan rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
d. Membangun budaya koordinasi antaranggota KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT, dan
e. Membangun segala usaha yang tidak menyalahi asas dan tujuan KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT dengan mematuhi segala hukum yang berlaku dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Anggota
BAB V
LEMBAGA TERTINGGI KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
Pasal 10
Pengertian
(1) Lembaga tertinggi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT adalah organisasi di
dalam KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang mengatur dan melaksanakan
pemerintahan mahasiswa secara umum di tingkat perguruan tinggi.
(2) Lembaga tinggi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT terdiri atas:
a. Dewan Perwakilan Mahasiswa, yang berperan sebagai pengatur pemerintahan
mahasiswa secara umum.
b. Badan Eksekutif Mahasiswa, yang berperan sebagai pelaksana pemerintahan
mahasiswa secara umum,
c. Himpunan Mahasiswa, yang berperan sebagai pelaksana pemerintahan jurusan/prodi
secara umum, dan
d. Unit Kegiatan Mahasiswa, yang berperan sebagai pelaksana kegiatan minat dan
bakat mahasiswa secara umum.
Pasal 11
Dewan Perwakilan Mahasiswa
(1) Dewan Perwakilan Mahasiswa merupakan kesatuan kolektif yang menjadi manifestasi
keterwakilan mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT di dalam KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang selanjutnya disebut DPM.
(2) Dewan Perwakilan Mahasiswa memiliki fungsi:
a. Advokasi, yaitu DPM berfungsi untuk mewadahi dan memperjuangkan aspirasi
mahasiswa.
b. Pengawasan, yaitu DPM berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dan
peraturan yang berlaku di KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT, dan
c. Legislasi, yaitu DPM berfungsi untuk membentuk peraturan KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT.
d. Apabila dalam kepengurusan mengkehendaki adanya fungsi di luar dari point a, b,dan
c maka dapat ditambahkan sesuai dengan kebijakan ketua terpilih.
(3) Anggota DPM dipilih dari masing-masing UKM di POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT.
(4) Ketentuan lainnya tentang DPM diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 12
Badan Eksekutif Mahasiswa
Pasal 13
Unit Kegiatan Mahasiswa
(1) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah organisasi di POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT yang berfungsi untuk mengembangkan minat dan bakat tertentu.
(2) Setiap UKM wajib menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya masing-
masing selama tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(3) Mengajukan permohonan pembentukan struktur anggota UKM Baru yang disetujui oleh
forum Kongres KBM dan disahkan oleh DPM menjadi status Uji Coba.
(4) Penetapan dan pembubaran akan disetujui oleh forum kongres dan disahkan oleh DPM.
(5) Berkoordinasi dengan BEM dan DPM sebelum melaksanakan program kerja.
BAB VI
KELUARGA MAHASISWA JURUSAN/PRODI
Pasal 14
Keluarga Mahasiswa Jurusan/Prodi
(1) Himpunan Mahasiswa Jurusan/ Program Studi merupakan bagian dari KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang selanjutnya disebut dengan HIMA
Jurusan/Prodi.
(2) Setiap HIMA Jurusan/ Prodi wajib menyusun dan menggunakan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangganya selama tidak bertentangan dengan AD/ART KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(3) Setiap HIMA Jurusan/ Prodi baru wajib menyusun dan menggunakan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangganya selama tidak bertentangan dengan AD/ART KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT. Dalam jangka waktu 6 bulan dan selambat-
lambatnya 1 tahun.
(4) Setiap HIMA Jurusan/ Prodi melalui komponen organisasinya memiliki otonomi dalam
menjalankan pemerintahannya kecuali dalam urusan yang sudah ditetapkan dalam aturan
KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(5) Ketua dan Wakil Ketua HIMA Jurusan/ Prodi dipilih melalui Pemilihan Umum
Mahasiswa yang dilaksanakan oleh KPUM melalui delegasi independent mahasiswa.
Tata cara pemungutan suara diatur dalam mekanisme internal.
(6) Melaksanakan mekanisme internal sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (5) harus
mendapat persetujuan dari DPM dan BEM.
(7) Ketua dan Wakil Ketua HIMA Jurusan/ Prodi disebut sebagai Gubernur dan Wakil
Gubernur Mahasiswa Jurusan/ Prodi.
(8) Ketentuan lain tentang komponen organisasi HIMA Jurusan/ Prodi diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB VII
MASA JABATAN DAN PEMILIHAN PENGURUS
Pasal 15
Masa
Jabatan
Masa jabatan pengurus setiap komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT adalah 1 (satu) periode berdasarkan Surat Keputusan yang diberikan.
Pasal 16
Pemilihan Pengurus
BAB VIII
LAMBANG
Pasal 17
Lambang
(1) Lambang komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT harus
mencantumkan nama dan lambang POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(2) Lambang POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT harus diletakkan sebelah kiri atas
dalam setiap kegiatan dan disesuaikan tingkatannya dalam pemerintahan kecuali dalam
pembuatan surat.
BAB IX
ATURAN
Pasal 18
Pengertian
Aturan adalah segala hasil hukum tertulis yang dibentuk oleh komponen organisasi KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang berwenang dan mengikat secara umum.
Pasal 19
Tata Urutan Aturan
Tata urutan aturan yang berlaku dalam KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT terdiri
dari:
a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT yang selanjutnya disebut AD/ART KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
b. Peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
c. Ketetapan DPM.
d. Keputusan Presiden Mahasiswa.
e. Keputusan Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi, dan
f. Keputusan Ketua UKM.
BAB X
PERMUSYAWARATAN
Pasal 20
Permusyawaratan
Pasal 21
Keabsahan Musyawarah
Setiap permusyawaratan dalam Pasal 20 dinyatakan sah apabila dihadiri oleh dua pertiga
peserta per UKM/Ormawa yang telah berhadir di acara Kongres KBM.
Pasal 22
Keputusan Musyawarah
Keputusan musyawarah tersebut dalam Pasal 20 dilakukan dengan cara mufakat. Apabila
keputusan secara mufakat tidak tercapai maka dilakukan lobbying dan apabila tidak
tercapai maka dilakukan voting.
BAB XI
KEUANGAN
Pasal 23
Keuangan
BAB XII
LAPORAN
Pasal 24
Laporan
(1) Setiap pengurus komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
wajib membuat laporan pertanggungjawaban keuangan dan perkembangan organisasinya
pada setiap triwulan dan akhir periode kepada DPM untuk dilaporkan pada saat rapat
KBM dan saat Kongres KBM.
(2) Ketentuan lain tentang laporan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 25
Anggaran Rumah Tangga
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB XIV
PERUBAHAN
Pasal 26
Perubahan Anggaran Dasar
Anggaran Dasar ini hanya dapat diubah di dalam Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT dan perubahannya sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
peserta penuh kongres pada periode tersebut.
BAB XV
PEMBUBARAN
Pasal 27
Pembubaran
Pasal 28
Penutup
Anggaran Dasar ini menjadi Anggaran Dasar tetap dan mulai berlaku sejak tanggal di
tetapkan.
Ditetapkan
Presidium Sidang
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota
Pasal 2
Hak Anggota
Pasal 3
Kewajiban Anggota
Anggota KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT berakhir jika hilang status
kemahasiswaannya.
BAB II
ATURAN
Pasal 5
Aturan Tertinggi
(1) Tata urutan aturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT adalah:
a. AD/ART KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT, merupakan aturan
tertinggi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang dibuat dan disahkan
dalam Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
b. Peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT, merupakan aturan yang
dibuat oleh DPM atau diusulkan oleh Presiden Mahasiswa, dibahas dan disetujui
dalam Sidang DPM dan kemudian ditetapkan oleh Ketua DPM bersama Presiden
Mahasiswa.
c. Ketetapan DPM, merupakan aturan yang dibuat oleh DPM dalam rangka
menjalankan fungsinya.
d. Keputusan Presiden Mahasiswa, merupakan aturan yang dibuat oleh Presiden
Mahasiswa dalam rangka melaksanakan pemerintahan mahasiswa sesuai dengan
AD/ART dan peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
e. Keputusan Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi, merupakan aturan yang dibuat
dengan musyawarah oleh Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi selama tidak bertentangan
dengan peraturan diatasnya.
f. Keputusan Ketua UKM, merupakan aturan yang dibuat oleh musyawarah bersama
dari UKM tersebut dan tidak bertentangan dengan peraturan diatasnya.
(2) Tata urutan hukum sebagaimana disebutkan dalam ayat (1) berlaku secara hierarkis dari
yang tertinggi ke terendah.
(3) Tata cara pembuatan aturan sebagaimana yang disebutkan dalam ayat (1), diatur di dalam
peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
BAB III
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
Pasal 6
Ketua dan Wakil Ketua DPM
(1) Ketua dan Wakil Ketua DPM dipilih melalui pemilihan umum Mahasiswa.
(2) Masa jabatan ketua DPM adalah 1 periode dan dapat dipilih kembali sebagai ketua DPM.
(3) Ketua dan Wakil Ketua DPM berwenang menyusun struktur kepengurusan inti.
(4) Ketua dan Wakil Ketua DPM dapat melakukan reshuffle struktur kepengurusannya.
(5) Jika hanya terdapat satu pasangan Ketua DPM dan Wakil Ketua DPM maka KPUM
mengambil keputusan aklamasi.
(6) Calon Ketua DPM diharuskan dari semester 3 terkecuali tidak ada yang memenuhi syarat
dari semester tersebut maka dari semester lain boleh mencalonkan diri.
(7) Calon wakil ketua DPM harus dari semester 1 yang masih berstatus mahasiswa aktif
terkecuali tidak ada yang memenuhi syarat dari semester tersebut maka dari semester lain
boleh mencalonkan diri.
(8) Ketua DPM dan Wakil Ketua DPM dapat diberhentikan maupun digantikan dari
jabatannya dalam kongres luar biasa yang diadakan oleh BEM atau 2/3 komponen
organisasi KBM Politeknik Negeri Tanah Laut.
Pasal 7
Anggota DPM
Pasal 8
Tugas dan Wewenang
Pasal 10
Struktur DPM
(1) Struktur DPM terdiri dari:
a. Ketua.
b. Wakil ketua.
c. Sekretaris.
d. Bendahara.
e. Ketua dan anggota komisi yang terbagi dalam:
1. Komisi I (Komisi Advokasi)
2. Komisi II (Komisi Legislasi)
3. Komisi III (Komisi Pengawasan)
4. Ketua dan anggota komisi dapat ditambahkan sesuai dengan kebijakan Ketua
Terpilih, hal-hal terkait pembentukan komisi tersebut diatur dalam mekanisme
internal DPM.
(2) Pembagian tugas dan wilayah kerja struktur DPM diatur dalam tata tertib internal DPM.
(3) Pembentukan struktur pengurus DPM akan diselenggarakan dalam sidang internal DPM.
(4) Pelantikan struktur pengurus DPM dan serah terima jabatan dari DPM Demisioner
kepada DPM yang telah dilantik diselenggarakan di dalam Kongres KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT atau diwaktu lain jika ada halangan tertentu oleh direktur atau
yang dimandatkan.
Pasal 11
Panitia Khusus
(1) DPM dapat membentuk Panitia Khusus yang bersifat temporal yang membantu
pelaksanaan tugas-tugasnya.
(2) Panitia Khusus dapat berupa tim investigasi, tim advokasi, panitia angket dan
semacamnya.
(3) Ketentuan tentang Panitia Khusus diatur dalam tata tertib internal DPM.
Pasal 12
Rapat-Rapat DPM
Pasal 13
Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa
(1) Kekuasaan tertinggi pemerintahan mahasiswa berada ditangan Presiden Mahasiswa yang
dibantu oleh Wakil Presiden Mahasiswa serta kabinet yang dibentuknya.
(2) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa di SK kan oleh direktur dalam Kongres KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(3) Pembagian tugas dan wilayah kerja antara Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa
ditentukan berdasarkan kesepakatan internal diantara keduanya.
(4) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dilarang merangkap jabatan sebagai pengurus
inti di dalam komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
lainnya.
(5) Masa jabatan Presiden Mahasiswa adalah 1 (satu) periode dan jika Presiden Mahasiswa yang
menjabat saat ini Mahasiswa (D4) dapat mencalonkan diri kembali satu periode sebagai Presiden
Mahasiswa.
(6) Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa berwenang menyusun dan melakukan reshuffle
kabinet selama masa jabatannya.
(7) Ketentuan tentang reshuffle diatur dalam Peraturan Reshuffle Pengurus Organisasi KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(8) a. Calon Presiden Mahasiswa diharuskan dari semester tengah yang masih
berstatus mahasiswa aktif terkecuali tidak ada yang memenuhi syarat dari semester
tersebut maka dari semester lain diperbolehkan untuk mencalonkan diri.
b. Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa merupakan utusan dari independen
mahasiswa dan didukung sekurang-kurangnya satu UKM/Ormawa. UKM/Ormawa hanya
dapat mendukung satu paslon dengan menyerahkan surat dukungan kepada KPUM.
(9) Calon Wakil Presiden Mahasiswa harus dari semester 1 masih berstatus mahasiswa aktif ,
terkecuali tidak ada yang memenuhi syarat dari semester tersebut maka dari semester lain
diperbolehkan untuk mencalonkan diri.
Pasal 14
Menteri-Menteri
(1) Dalam melaksanakan pemerintahannya Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dibantu
oleh menteri-menteri beserta jajarannya.
(2) Setiap menteri membidangi urusan tertentu di dalam BEM.
(3) Bidang-bidang pokok Kementerian BEM diatur oleh Presiden Mahasiswa terpilih
(4) Menteri-menteri dilarang merangkap jabatan sebagai pengurus inti di dalam komponen
organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT lainnya kecuali mendapatkan
izin dari Presiden Mahasiswa secara lisan dan tertulis selain yang menjabat sebagai Ketua
Umum komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
Pasal 15
Tugas dan Wewenang
Pasal 16
Hak dan Kewajiban
(1) BEM melalui Presiden Mahasiswa berhak mengajukan rancangan peraturan KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(2) Setiap anggota BEM berkewajiban menjalankan pemerintahan mahasiswa dengan sebaik-
baiknya serta taat dan patuh atas aturan yang berlaku.
(3) Setiap kepengurusan BEM dapat mendelegasikan anggotanya dan merekomendasikan
mahasiswa umum untuk ikut andil dalam kepengurusan Forum Komunikasi Mahasiswa
Politeknik se- Indonesia (FKMPI) untuk meningkatkan hubungan dengan jaringan
lembaga-lembaga eksekutif mahasiswa ditingkat daerah, wilayah dan
nasional (BEM SI).
(4) Untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Mahasiswa maka harus sudah mengikuti
kegiatan LKMM-TD.
(5) Membangun dan melaksanakan koordinasi yang sistematis dan intensif dengan seluruh
civitas akademika dan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT serta
meningkatkan hubungan dengan jaringan lembaga-lembaga eksekutif mahasiswa
ditingkat daerah, wilayah dan nasional (BEM SI).
(6) BEM berkewajiban untuk meningkatkan proses transfer informasi terkait isu kampus,
kemasyarakatan dan kenegaraan kepada KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
BAB V
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN/ PROGRAM STUDI
Pasal 17
Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi dan Wakil Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi
Pasal 18
Tugas dan Wewenang
Pasal 19
Hak dan Kewajiban
Pasal 20
Unit Kegiatan Mahasiswa
(1) Unit Kegiatan Mahasiswa adalah organisasi kemahasiswaan yang berorientasi pada
pengembangan dan pembinaan minat bakat tertentu yang selanjutnya disebut UKM.
(2) Pergantian dan pemilihan pengurus UKM diatur dalam mekanisme internal organisasi.
(3) UKM berkoordinasi dengan DPM dan BEM.
(4) Ketentuan lainnya mengenai UKM diatur dalam peraturan KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT.
Pasal 21
Tugas dan Wewenang
Pasal 22
Hak dan Kewajiban
(1) Pengurus UKM berhak mengajukan AD/ART UKM kepada BEM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT.
(2) UKM berkewajiban mematuhi semua aturan yang berlaku dan melaksanakan
tugasnya sebagaimana mestinya.
(3) Untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum UKM maka harus/sudah mengikuti
kegiatan LKMM-TD.
BAB VII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 23
Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
(1) Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT diselenggarakan oleh dan atas
tanggung jawab DPM.
(2) Ketentuan tentang pelaksanaan dan susunan acara Kongres KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT ditetapkan oleh DPM berdasarkan persetujuan minimal dua
pertiga komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(3) Pemberitahuan secara langsung dan tidak langsung kepada setiap ORMAWA agar
mempersiapkan LPJ masing-masing dua minggu sebelum kongres berlangsung.
(4) Undangan dan susunan acara Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
dikirim kepada peserta kongres selambat-lambatnya 5 (lima) hari sebelum kongres
berlangsung.
(5) Acara Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT terdiri dari:
a. Laporan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa tentang:
1. Pelaksanaan kebijakan dan program kerja BEM.
2. Pelaksanaan keputusan Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
3. Keuangan.
b. Laporan ketua atau anggota inti HIMA Jurusan/ Prodi dan Unit Kegiatan Mahasiswa
dalam melaksanakan program kerja, alokasi keuangan, pemaparan visi-misi,
pemaparan struktur jajaran, absensi kegiatan, dokumentasi, lembar pengesahan dan
lampiran nota, dengan catatan ketua memberikan arahan kepada anggotanya tersebut.
c. Pelantikan Ketua dan Wakil Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa beserta
jajarannya.
d. Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa beserta kabinetnya.
e. Pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Garis-Garis Besar
Haluan Organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dan rekomendasi-
rekomendasinya.
f. Masalah-masalah KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang bersifat umum.
Pasal 24
Kongres Luar Biasa KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
(1) Kongres Luar Biasa diadakan atas usulan DPM atau BEM atau dua pertiga komponen
organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(2) Keputusan mengenai penyelenggaraan Kongres Luar Biasa ditentukan di dalam rapat
mahasiswa dan dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya dua pertiga
dari peserta rapat mahasiswa yang hadir.
(3) Apabila DPM dalam keadaan vacuum dan/atau tidak memungkinkan melaksanakan rapat
mahasiswa, maka rapat mahasiswa dilaksanakan oleh BEM. Apabila tidak
memungkinkan juga, maka rapat mahasiswa dapat dilaksanakan atas inisiatif komponen
organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang mengusulkan.
(4) Ketentuan tentang pelaksanaan dan acara Kongres Luar Biasa di tetapkan dalam rapat
mahasiswa.
(5) Ketentuan di dalam Pasal 23 ayat (4) sampai dengan ayat (7) berlaku pula pada Kongres
Luar Biasa KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(6) Keputusan di dalam Kongres Luar Biasa KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya dua pertiga per UKM/Ormawa
yang telah hadir.
(7) Pembahasan KLB:
a. Pleno 1 membahas tata tertib KLB.
b. Pleno 2 hanya membahas isu-isu terkait.
Pasal 25
Keabsahan dan Permusyawaratan
Permusyawaratan dianggap sah apabila dihadiri oleh dua pertiga dari anggota
permusyawaratan. Apabila tidak memenuhi dua pertiga, maka musyawarah ditunda sepuluh
menit. Apabila setelah ditunda sepuluh menit belum juga memenuhi dua pertiga, maka
ditunda sepuluh menit lagi dan setelah itu dapat dibuka serta dinyatakan sah tanpa
memandang jumlah yang hadir.
Pasal 26
Keputusan Permusyawaratan
(1) Keputusan permusyawaratan diambil secara mufakat.
(2) Apabila keputusan secara mufakat tidak dapat tercapai, maka dilakukan lobbying diantara
pihak-pihak yang berbeda pendapat selama waktu sekurang-kurangnya satu kali lima
menit.
(3) Apabila setelah lobbying belum juga tercapai mufakat, maka dilakukan voting yang dapat
dilakukan secara terbuka ataupun tertutup.
BAB VIII
LATIHAN KETERAMPILAN MANAJEMEN MAHASISWA
Pasal 27
Pengertian dan Sifat
(1) Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa yang selanjutnya disebut LKMM adalah
pemberian bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam manajemen organisasi
mahasiswa baik intra maupun antar perguruan tinggi.
(2) Berdasarkan Panduan LKMM dengan Nomor Surat 485/E2/TU/2020, April 2020, dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) kepada Pimpinan
Perguruan Tinggi, bahwasanya perguruan tinggi wajib memfasilitasi mahasiswa yang
akan mengambil haknya dalam melaksanakan kegiatan LKMM.
Pasal 28
Peserta
(1) Peserta LKMM Tingkat pradasar di tingkat Program Studi adalah semua mahasiswa Jurusan/
Prodi yang selanjutnya disebut LDKM.
(2) Peserta LKMM-TD ditingkat perguruan tinggi adalah mahasiswa dari delegasi UKM/Ormawa.
(3) Peserta LKMM-TM adalah Mahasiswa yang telah dinyatakan Lulus dalam LKMM-TD
(4) Peserta LKMM-TL adalah Mahasiswa yang telah dinyatakan Lulus dalam LKMM-TM
Pasal 29
Penyelenggaraan dan Pelaksanaan
(1) Pelaksanaan LKMM dilakukan secara berjenjang dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tingkat Pradasar
b. Tingkat Dasar
c. Tingkat Menengah
d. Tingkat Lanjut
(2) LKMM diselenggarakan oleh komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT dan akan diawasi oleh Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan.
(3) LKMM dilaksanakan dalam satu rangkaian tahunan KONGRES KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT.
(4) Dalam keadaan tertentu, pelaksanaan LKMM dapat dipercepat atau diundur.
(5) Ketentuan lainnya tentang penyelenggaraan dan pelaksanaan diatur berdasarkan panduan
LKMM dengan Nomor Surat 485/E2/TU/2020, April 2020, dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD).
BAB IX
PEMILIHAN UMUM
MAHASISWA
Pasal 30
Pengertian dan Sifat
(1) Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut PEMILUMA adalah suatu cara
menetapkan Ketua dan Wakil Ketua DPM, Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa,
Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi dan Wakil Gubernur Hima Jurusan/ Prodi.
(2) Pemilihan Umum Mahasiswa bersifat langsung, jujur, adil dan rahasia.
Pasal 31
Peserta
(1) Peserta PEMILUMA ditingkat Perguruan Tinggi adalah independen.
(2) Peserta PEMILUMA ditingkat Program Studi adalah independen.
Pasal 32
Penyelenggaraan dan Pelaksanaan
BAB X
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
Pasal 33
Pengertian dan Sifat
Pasal 34
Pembentukan
(1) Pembentukan anggota BAWASLUMA wajibberasal dari anggota KPUM terdahulu
(terkecuali ketua KPUM terpilih) ditambah anggota baru (anggota KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT) yang mana dipilih atau ditunjuk langsung oleh Ketua
BAWASLUMA terpilih.
(2) DPM memberikan surat mandat kepada BEM untuk membentuk BAWASLUMA
selambat-lambatnya tiga bulan sebelum PEMILUMA.
(3) BAWASLUMA dibentuk selambat-lambatnya dua minggu setelah surat mandat diterima.
(4) BEM melalui Menteri Dalam Negeri melantik BAWASLUMA selambat-lambatnya satu minggu
setelah pembentukan.
Pasal 35
Syarat dan Ketentuan Keanggotaan
(1) Jumlah anggota BAWASLUMA minimal 5 orang dan maksimal tidak melebihi anggota
KPUM.
(2) Syarat ketua BAWASLUMA minimal dari semester 3.
(3) Anggota BAWASLUMA berasal dari mahasiswa aktif semester 1 dan 3.
(4) Anggota BAWASLUMA bukan anggota dari DPM dan BEM.
(5) BAWASLUMA terdiri dari:
a. Ketua merangkap anggota.
b. Wakil ketua merangkap anggota.
c. Sekretaris merangkap anggota, dan
d. Para anggota.
(6) Masa jabatan seluruh anggota BAWASLUMA setelah kepengurusan DPM, BEM serta
Gubernur dan Wakil Gubernur HIMA Jurusan/ Prodi dilantik.
Pasal 36
Tugas dan Wewenang
Pasal 37
Pengertian dan Sifat
(1) Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut KPUM adalah Komisi
penyelenggara PEMILUMA yang bertugas melaksanakan pemilu.
(2) Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa bersifat netral, mandiri dan temporer.
Pasal 38
Pembentukan
(1) Pembentukan anggota KPUM diwajibkan 1 orang dari masing-masing UKM/Ormawa
terkecuali BEM dan DPM.
(2) DPM memberikan surat mandat kepada BEM untuk membentuk KPUM selambat-
lambatnya tiga bulan sebelum PEMILUMA.
(3) KPUM dibentuk selambat-lambatnya dua minggu setelah surat mandat diterima.
(4) BEM melalui Menteri Dalam Negeri melantik KPUM selambat-lambatnya satu minggu
setelah pembentukan.
Pasal 39
Syarat dan Ketentuan Keanggotaan
Pasal 40
Tugas dan Wewenang
Pasal 41
Laporan
Pasal 42
Penilaian
(1) DPM berwenang mengevaluasi laporan selama 3 bulan yang dilaksanakan oleh seluruh
komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang disampaikan
secara lisan.
(2) Setiap Laporan Pertanggung jawaban diterima apabila syarat yang ditetapkan oleh DPM
terpenuhi, selanjutnya mempertimbangkan tanggapan-tanggapan dari ORMAWA.
(3) Apabila ada komplain organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang
terbukti melakukan penyelewengan keuangan dan kekuasaan, maka kongres disetiap
tingkatan berwenang menjatuhkan sanksi kepada organisasi tersebut.
BAB XIII
PERATURAN KHUSUS DAN PEDOMAN KERJA
Pasal 43
(1) Setiap komponen organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dapat
membuat peraturan khusus dan pedoman kerja selama tidak bertentangan dengan
AD/ART serta peraturan yang berlaku di KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(2) Pedoman administrasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT diatur oleh BEM.
BAB XIV
SANKSI DAN PEMBELAAN
Pasal 44
Sanksi
(1) Sanksi dikenakan kepada setiap komponen organisasi jika terbukti melanggar Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
serta aturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT lainnya.
(2) Sanksi berupa:
a. Surat Peringatan 1. Apabila UKM/Ormawa tidak aktif selama 3 (tiga) bulan dan tidak
menyampaikan laporan triwulannya. Dan Selama kurun waktu dua minggu tidak
memberikan pembelaan maka akan diberikan surat peringatan 2.
b. Surat Peringatan 2. Apabila selama kurun waktu 2 minggu UKM/Ormawa tidak
melakukan pembelaan setelah mendapatkan surat peringatan 1 maka akan diberikan
skorsing.
c. Skorsing, yaitu pemberhentian sementara seluruh kegiatan komponen organisasi yang
terkait.
d. Skorsing pencabutan hak administrasi.
(3) Sanksi sebagaimana yang dimaksud ayat (2) poin (c) dan (d) hanya dapat diberlakukan
setelah mendengar pembelaan yang disampaikan secara lisan dari organisasi terkait, jika
dalam waktu 2 minggu organisasi terkait tidak melakukan pembelaan maka akan
langsung diberlakukan poin (c), jika tidak melakukan pembelaan dalam waktu 1 bulan
maka akan langsung diberlakukan poin (d).
(4) Pemberian sanksi diberikan oleh BEM atas persetujuan DPM.
(5) Apabila setiap komponen organisasi yang sudah mendapatkan sanksi pada ayat (2) poin
(a) sampai (d) dan masih tidak memperbaiki kesalahan, maka akan dibekukan dan
dikeluarkan dari KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
Pasal 45
Pembelaan
(1) Organisasi yang akan diberikan sanksi dapat melakukan pembelaan di dalam rapat KBM.
(2) Mekanisme pembelaan diatur dalam tata tertib internal DPM.
BAB XV
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 46
Anggaran Rumah Tangga ini dapat diubah melalui Kongres KBM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT atau Kongres Luar Biasa KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dan
perubahan tersebut sah jika disetujui oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari peserta penuh.
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 47
(1) Segala peraturan yang bertentangan dengan peraturan yang ada dalam ART ini
dinyatakan tidak berlaku.
(2) BEM dapat menentukan bidang-bidang di dalam kementeriannya selama belum diatur
dalam peraturan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
(3) Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan diatur lebih lanjut.
Pasal 48
Anggaran Rumah Tangga (ART) ini menjadi Anggaran Rumah Tangga (ART) tetap dan
mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan
Presidium Sidang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh firman-Nya:
“Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah golongan orang
yang beruntung.”
(Al Qur’an, S. Ali-Imran: 104).
Dengan mengacu pada dasar pemikiran itulah, disusun arah penyelenggaraan perjuangan
dan kegiatan mahasiswa dalam bentuk Garis-Garis Besar Haluan Kerja Organisasi KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang bertujuan untuk mengembangkan tatanan
kehidupan kemahasiswaan yang maju sehingga mempunyai peran yang nyata dalam
pembangunan kehidupan bangsa sebagaimana yang dicita-citakan.
B. Pengertian
1. Garis-Garis Besar Haluan Kerja Organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT adalah suatu haluan kemahasiswaan dalam garis-garis pernyataan kehendak
mahasiswa yang pada hakekatnya merupakan suatu pola umum kerja mahasiswa yang
ditentukan dalam Kongres Keluarga Besar Mahasiswa POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT.
2. Pola umum organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT merupakan
rangkaian program-program kegiatan yang menyeluruh, terarah dan terpadu yang
digunakan selama 1 (satu) periode kepengurusan.
3. Rangkaian program kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kehidupan
kemahasiswaan utuh; yang mempunyai peran sebagai pribadi yang berintelektual
yang kreatif, berwawasan luas, memiliki integritas yang tinggi terhadap kemajuan
bangsa dan masyarakat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
4. Rangkaian program kegiatan tersebut merupakan perwujudan dari Qoidah Perguruan
Tinggi, Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi:
a. Pendidikan dan pengajaran.
b. Penelitian, dan
c. Pengabdian masyarakat dalam kehidupan kemahasiswaan.
C. Maksud dan Tujuan
Maksud diterapkannya Garis-Garis Besar Haluan Kerja Organisasi KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT adalah untuk memberikan arah bagi perjuangan mahasiswa
untuk mengembangkan segala aspek kehidupan kemahasiswaan, yaitu terbentuknya
akademisi yang berakhlak mulia, berwawasan luas, mandiri, kreatif dan memiliki rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan untuk mencapai Indonesia sejahtera,
berdaulat, adil dan makmur, yang dalam pelaksanaannya selalu mempertimbangkan nilai-
nilai religius, intelektualitas, kemanusiaan, keadilan dan keberpihakan kepada masyarakat
umum.
D. Landasan
Garis-Garis Besar Haluan Kerja Organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT disusun berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, statute POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT dan AD/ART KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
C. Asas Kegiatan
Asas kegiatan terdiri atas Asas Ketaqwaan, Asas Kemitraan, Asas Kebebasan Akademik,
Asas Pengkaderan, Asas Manfaat, Asas Musyawarah, Asas Kepercayaan, Asas
Keterpaduan, Asas Dinamika Sosial, Asas Keterbukaan, Asas Otonom, Asas Komunitas.
Adapaun yang dimaksud dengan:
Asas Kemitraan, ialah bahwa usaha mencapai tujuan dan pengembangan organisasi
dilaksanakan secara bersama-sama antar civitas akademika dan pihak lain yang terkait.
Asas Kebebasan Akademik ialah kebebasan yang dimiliki civitas akademika untuk
bertanggung jawab dan mandiri dalam melaksanakan kegiatan akademika serta
pengembangan intelektualitas dengan menggunakan sumber daya perguruan tinggi untuk
kepentingan bersama.
Asas Pengkaderan ialah bahwa untuk keberlangsungan organisasi dalam mencapai
tujuannya diperlukan penanaman nilai-nilai dan pembentukan karakter anggota dan kader
yang selaras dengan tujuan organisasi.
Asas Manfaat ialah bahwa segala kegiatan dan usaha mahasiswa harus bermanfaat
sebesar-besarnya untuk tercapainya kebijakan program kerja organisasi KBM
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT.
Asas Musyawarah ialah penyelesaian masalah kemahasiswaan dan kegiatan yang
dilakukan dari, oleh dan untuk mahasiswa diusahakan semaksimal mungkin menempuh
jalan permusyawaratan untuk mencapai mufakat dan dengan proses yang ilmiah
(memiliki dasar pemikiran dan argumentasi yang jelas) serta bertanggungjawab.
Asas Kepercayaan pada Diri dan pada Organisasi ialah keputusan dan kegiatan
mahasiswa harus berdasarkan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri,
bersendikan nilai-nilai keilmuan yang ada serta mempertimbangkan kepribadian bangsa
Indonesia.
Asas Keterpaduan ialah kegiatan kemahasiswaan merupakan suatu kegiatan terpadu
antara pemikiran, aktivitas dan kreatifitas dalam rangka menunjang proses pendidikan
dan tujuan yang dicita-citakan.
Asas Dinamika Sosial ialah organisasi kemahasiswaan mempunyai peranan dalam
dinamika sosial; terutama yang berhubungan dengan pemerintah Indonesia maupun
kelompok sosial lain, baik sebagai kelompok penekan (Pressure Group) maupun sebagai
kekuatan moral (Morale Force).
Asas Keterbukaan ialah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terbuka dan dapat
diikuti oleh seluruh mahasiswa.
Asas Otonom ialah setiap kegiatan kemahasiswaan harus dilakukan dari, oleh dan untuk
mahasiswa.
Asas Komunitas ialah organisasi kemahasiswaan harus benar-benar ditujukan kepada
kepentingan mahasiswa pada umumnya, bukan untuk pada kepentingan pribadi ataupun
golongan tertentu.
BAB III
POLA UMUM HALUAN KERJA ORGANISASI
KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
A. Pendahuluan
Berdasarkan pola dasar kegiatan haluan kerja organisasi KBM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT, disusunlah pola umum haluan kerja organisasi KBM POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT yang menjadi pengarah dalam melaksanakan setiap kebijakan
program, dengan mempertimbangkan:
1. Mahasiswa sebagai individu harus memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
YME sebagai perwujudan makhluk yang berakhlak mulia.
2. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat ilmiah memiliki peran dalam
meningkatkan religius, intelektualitas, kreatifitas, kebenaran, keadilan dan kejujuran
ilmiah, kepribadian yang utuh serta memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang
tangguh.
3. Mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT sebagai bagian dari mahasiswa
Indonesia yang memiliki peran aktif dalam memperjuangkan nilai-nilai kebenaran
dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
4. Mahasiswa sebagai bagian dari komunitas sosial memiliki tanggung jawab dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan kemasyarakatan dan kebangsaan
semaksimal mungkin.
B. Realitas Obyektif
Kekuatan pengembangan kegiatan yang dimiliki mahasiswa POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT, merupakan modal dasar seluruh KBM POLITEKNIK NEGERI
TANAH LAUT, yaitu:
1. Adanya upaya-upaya untuk meningkatkan keimanan dan mewujudkan ketaqwaan
kepada Tuhan YME merupakan tenaga penggerak yang tak ternilai harganya bagi
peningkatan nilai-nilai intelektual di perguruan tinggi.
2. Besarnya jumlah mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT yang berasal
dari berbagai strata sosial, kemampuan dan latar belakang budaya yang beragam
memungkinkan terpadunya potensi yang konstruktif.
3. Prestasi yang bersifat produktif telah dicapai oleh POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT sepanjang sejarah yang meliputi bidang keagamaan, keilmuan, sosial, budaya,
politik dan kerjasama dari pihak luar, dan
4. Mulai tertatanya kehidupan kemahasiswaan yang sesuai dengan fungsi dasar
kelembagaan.
Faktor-faktor dominan yang sebenarnya memiliki potensi kekuatan, namun disisi lain
dapat menjadi kelemahan apabila kita tidak mampu memanfaatkan dengan baik, meliputi:
BAB IV
ARAH, PELAKSANAAN DAN EVALUASI ORGANISASI
KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
Kegiatan BEM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT harus diarahkan untuk penggalian
potensi dan pengembangan nalar intelektualitas mahasiswa POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT dan digunakan sepenuhnya untuk kemajuan KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT terhadap masyarakat. Hal tersebut dapat dicapai dengan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
BAB V
PENUTUP
A. Internal
I. DPM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
1. Mengoptimalkan peran advokasi dengan cara, diantaranya:
a. Membentuk pansus/ tim ad hoc investigasi dan pengawalan kebijakan kampus,
dan
b. Membentuk sistem penjaringan aspirasi mahasiswa secara sistematis.
2. Mengoptimalkan peran kontroling dengan cara, diantaranya: Membentuk pansus/
tim ad hoc pengawas kualitas kebijakan BEM POLITEKNIK NEGERI TANAH
LAUT.
3. Mengoptimalkan peran regulasi dengan cara, diantaranya: Membuat dan
melengkapi aturan-aturan yang dibutuhkan untuk memperlancar program-program
kerja KBM POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
4. Mengontrol setiap regulasi kebijakan Pemerintah RI secara umum dan Pemerintah
Daerah secara khususnya.
5. Menentukan jadwal pergantian kepengurusan organisasi mahasiswa yang ada di
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dan mengontrol pelaksanaannya.
6. Melakukan hak angket dan audiensi dengan pihak terkait mengenai permasalahan
yang ada di lingkungan POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT dengan tujuan
memperjuangkan hak suara mahasiswa.
IV. UKM
1. Memperkuat dan mengoptimalkan proses kaderisasi.
2. Memperkuat wacana keagamaan terkait konteks kekhususan masing-masing UKM.
3. Saat UKM melakukan hubungan kerja dengan organisasi mahasiswa eksternal,
maka melakukan koordinasi dengan BEM dan DPM.
V. UMUM
VI. PEMILUMA
1. Bagi calon Ketua BEM, Ketua DPM, dan Gubernur HIMA Jurusan/Prodi
harus/wajib menyertakan sertifikat LKMM-TD.
VII. BAWASLUMA
VIII. KPUM
1. Mengumumkan jumlah kursi anggota DPM
2. Menetapkan calon ketua dan wakil ketua DPM yang telah memenuhi persyaratan
3. BEM melalui Menteri Dalam Negeri melantik KPUM selambat-lambatnya satu
minggu setelah pembentukan.
B. Eksternal
I. Bangsa Indonesia
1. Meningkatkan kesadaran diri dan kolektif bahwa proses politik bukan hanya pada
proses Pemilu, tetapi keterlibatan masyarakat pada pengawasan kebijakan
pemerintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
2. Meningkatkan kesadaran bahwa mall-mall dan minimarket didirikan bukan untuk
pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan
3. Meningkatkan kesadaran bahwa kemiskinan yang terus terjadi, tidak meratanya
akses pendidikan dan kesehatan disebabkan oleh korupsi yang banyak dilakukan
oleh pemerintah dan kebijakan pemerintah yang berpihak pada pihak asing.