Anda di halaman 1dari 7

TATA TERTIB

KONFERENSI CABANG V NAHDLATUL ULAMA


KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
TAHUN 2019

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Yang dimaksud dengan Konferensi Cabang ini adalah Konferensi Cabang V Nahdlatul
Ulama Kabupaten Lampung Timur yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang
Nahdlatul Ulama (PCNU) Lampung Timur , selanjutnya disebut Konfercab V (AD NU
Bab III. Pasal 23).
2. Konfercab V NU Lampung Timur diselenggarakan pada tanggal 27 Rabi’ul Awal 1441
H, bertepatan dengan tanggal 25 nopember 2019, di Pondok Pesantren Darun Najah
Sambikarto Kecamatan Sekampung Lampung timur

Pasal 2
Yang dimaksud dengan Panitia Konfercab V adalah sebuah kepanitiaan yang terdiri dari
panitia Pengarah (SC) dan Panitia pelaksana (OC) yang dibentuk oleh PCNU Lampung
Timur , yang selanjutnya disebut dengan Panitia.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 3
Konfercab V NU Lampung Timur memiliki tugas dan wewenang :
1. Mendengar dan menilai laporan pertanggung-jawaban Pengurus Cabang Nahdlatul
Ulama Lampung Timur masa khidmat 2014-2019
2. Merumuskan dan menetapkan :
a. Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi
b. Bahtsul Masail
c. Masalah Keorganisasian
d. Program kerja PCNU Lampung Timur masa khidmat 2019-2024
3. Mendomisioner pengurus lama, menetapkan Ahlul Halli Wal Aqdi, memilih serta
mengangkat Rais, Ketua dan Tim Formatur Konferensi Cabang untuk penyusunan
pengurus baru.
BAB III
KUORUM
Pasal 4
Konfercab V sebagai permusyawaratan tertinggi Nahdlatul Ulama di tingkat Cabang
dianggap sah penyelenggaraannya jika dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
MWCNU se-Lampung Timur.

BAB IV
PESERTA
Pasal 5
Peserta Konfercab V terdiri dari:
1. Utusan dan;
2. Peninjau.
Pasal 6
1. Peserta Utusan Konfercab V terdiri dari:
a. Pengurus Cabang NU Lampung Timur;
b. Pengurus MWCNU se Lampung Timur ;
2. Jumlah Peserta Utusan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) Pasal 5 ditetapkan
oleh PCNU Lampung Timur

Pasal 7
1. Peserta Peninjau dalam Konfercab V ini adalah :
a. Pengurus Ranting NU se Lampung Timur
b. Pengurus Lembaga dan Badan Otonom tingkat Cabang Lampung Timur
c. Utusan Pondok Pesantren se Lampung Timur
d. Undangan khusus dari pengurus PCNU Lampung Timur dan atau Panitia.
2. Jumlah Peserta peninjau sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) Pasal diatas
ditetapkan oleh PCNU Lampung Timur

Pasal 8
Setiap Peserta Utusan dianggap sah jika :
1. Membawa surat mandat yang ditanda tangani oleh Rais, Katib, Ketua dan sekretaris
MWCNU masing-masing
2. Melampirkan photo Copy Surat Keputusan Kepengurusan MWCNU yang masih
berlaku

Pasal 9
Setiap peserta berkewajiban :
1. Menaati Peraturan Tata Tertib Konfercab V, serta ketentuan-ketentuan lain yang
berlaku selama konfercab V berlangsung.
2.  Menghadiri / mengikuti setiap persidangan dalam konfercab V.
3.  Memlihara ketertiban yang diperlukan bagi kelancaran dan kesuksesan konfercab V.

Pasal 10
1. Setiap utusan berhak mengemukakan pertanyaan, pendapat, usul dan saran tentang
beberapa masalah  yang  berkembang dalam persidangan dan mempunyai  hak suara
dalam pemilihan
2.   Setiap peninjau dapat mengemukakan, pendapat, usul atau saran tentang
beberapa masalah yang berkembang dalam sidang  setelah mendapat persetujuan
dari pimpinan sidang , dan tidak mempunyai hak suara
3.   Setiap utusan dan peninjau berhak untuk dipilih sebagai pengurus PCNU
Lampung Timur

Pasal 11
1. Setiap Peserta Utusan diberi tanda pengenal serta wajib mengenakannya selama
Mengikuti persidangan dIdalam Konfercab V
2. Setiap Peserta Peninjau diberi tanda pengenal dan juga wajib mengenakannya
selama mengikuti persidangnan dalam Konfercab V;
3. Panitia berhak menolak kehadiran seorang Peserta yang masuk dalam persidangan
manakala tidak memakai tanda pengenal dan atau tidak jelas identitasnya.
BAB V
PERSIDANGAN
Pasal 12
Persidangan dalam Konfercab V terdiri dari:
1. Sidang Pleno
2. Sidang Komisi

Pasal 13
1. Sidang Pleno dihadiri oleh seluruh peserta Konfercab V dan dinyatakan sah apabila
dihadiri oleh sekurang-kurangnya separuh lebih satu dari Peserta Utusan Konfercab
2. Sidang Pleno membahas dan mengesahkan Jadwal Persidangan, Tata Tertib
Konfercab V, Laporan Pertanggungjawaban PCNU Lampung Timur , Laporan
Perumusan Hasil Sidang Komisi, dan Pemilihan AHWA, Ketua Tanfidziyah dan
formateur

Pasal 14
1. Sidang-sidang Komisi dihadiri oleh seluruh anggota komisi yang pembagiannya
dilakukan secara proporsional oleh panitia Konfercab V, berdasarkan usulan serta
masukan dari PCNU Lampung Timur, serta Pengurus MWCNU
2. Sidang Komisi dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya separuh lebih
satu jumlah anggota Komisi yang bersangkutan
3. Sidang Komisi dalam Konfercab V terdiri dari:
a. Komisi Batsul Masail
b. Komisi Program
c. Komisi Organisasi
d. Komisi Rekomendasi
4. Untuk menyelesaikan perumusan suatu masalah, Komisi dapat membentuk Tim
Perumus.hasil

BAB VI
PIMPINAN SIDANG
Pasal 15
1. Pimpinan Sidang Pleno ditetapkan oleh PCNU Lampung Timur
2. Pimpinan Sidang Pleno Pemilihan AHWA dan Ketua Tanfidziyah, serta Tim
Formateur adalah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Propinsi Lampung
3. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi bersangkutan

Pasal 16
Jumlah Pimpinan Sidang Pleno dan Sidang Komisi sekurang-kurangnya terdiri dari
seorang Ketua dan Seorang Sekretaris, yang selanjutnya bertindak sebagai pelapor.

Pasal 17
Pimpinan Sidang berkewajiban:
1. Memimpin jalannya persidangan
2. Menjaga agar Tata Tertib Konfercab V ditaati dengan seksama oleh seluruh Peserta
Sidang;
3. Memberi ijin kepada Peserta untuk berbicara dan menjaga agar pembicara dapat
mengemukakan pendapatnya dan tidak menyimpang dari materi yang sedang
dibahas
4. Menyimpulkan dan merumuskan secara tertulis persoalan yang diputuskan dan
menandatangani setiap keputusan

Pasal  18
Pimpinan sidang berhak :
1.  Mengatur urutan pembicaraan setiap peserta sidang
2.  Mengatur waktu  tiap-tiap pembicaraan dalam membahas suatu masalah.
3.  Menegur dan memberhentikan pembicara setelah diperingatkan terlebih dahulu bila
menyimpang dari pokok persoalan.

Pasal  19
Dalam keadaan tertentu sehingga ketua sidang turut serta dalam rundingan  (lobbying),
dan meninggalkan sidang sementara, maka pimpinan sidang diserahkan kepada
sekretaris sidang.

Pasal 20
1. Pada setiap awal persidangan Pimpinan Sidang berkewajiban mengumumkan bahwa
kuorum telah terpenuhi
2. Apabila waktu Sidang dimulai ternyata kuorum belum terpenuhi maka Pimpinan
Sidang dapat membuka Sidang dan kemudian menunda (skors) paling lama 10 menit
3. Apabila waktu penundaan sudah lewat dan kuorum belum terpenuhi juga, maka
Sidang dapat diteruskan dan dinyatakan sah tanpa memperhitungkan kuorum.

BAB VII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 21
1. Keputusan dalam Konfercab V diambil berdasarkan musyawarah mufakat
2. Apabila ayat (1) dalam pasal ini tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan
pemungutan suara (Votting)
3. Apabila hasil pemungutan suara berimbang, maka diadakan pemungutan suara
ulang, dan apabila dalam pemungutan suara ulang tetap berimbang, maka
mekanisme pengambilan keputusan diserahkan kepada Pimpinan Sidang;
4. Pemungutan suara mengenai semua masalah diambil secara terbuka, sedang
pemungutan suara yang menyangkut orang dilakukan secara tertutup (rahasia)

Pasal 22
Di dalam setiap pemungutan suara, Pengurus PCNU (Demisioner), dan MWC NU
masing-masing mempunyai hak 1 ( satu ) suara.

BAB VIII
PEMILIHAN RAIS DAN KETUA
Pasal 23
1. Pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah dilakukan di dalam Sidang Pleno yang
diadakan secara khusus untuk itu
2. Rais Syuriyah dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat dengan sistem
ahlul halli wal aqdi.
3. Ahlul halli wal aqdi terdiri dari 5 orang ulama yang ditetapkan secara langsung oleh
Konferensi Cabang.
4. Kriteria ulama yang dipilih menjadi ahlul halli wal aqdi diantaranya adalah sebagai
berikut: ;Beraqidah ahlu sunnah wa al-jama ah al-nahdiyah, bersikap adil, alim,
memiliki integritas moral, tawadlu, berpengaruh dan memiliki pengetahuan untuk
memilih pemimpin yang munadzdzim dan muharrik serta wara dan zuhud.
5. Ketua Tanfidziyah dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat /
pemungutan suara dalam Konfercab, dengan terlebih dahulu menyampaikan
kesediaannya secara lisan atau tertulis dan mendapat persetujuan dari Rais Syuriyah
terpilih.
6. Sebelum acara pemilihan dilakukan, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (5)
pasal ini, Pimpinan Sidang terlebih dahulu meminta PCNU masa khidmat 2014-2019
untuk menyatakan demisioner.

Pasal 24
1. Ahlul Halli wal Aqdi sebagaimana dimaksud ayat (3) pasal 23 diusulkan dan
ditetapkan melalui Rapat Syuriyah MWCNU dengan melibatkan Syuriyah Ranting se-
wilayah MWCNU setempat;
2. Keputusan Rapat Syuriyah MWCNU dimaksud ayat (1) dituangkan dalam surat
usulan Calon AHWA dan diserahkan kepada panitia konperensi saat registrasi

Pasal 25
1. Pemilihan Ahlul Halli wal Aqdi sebagaimana dimaksud ayat (3) pasal 23
dilaksanakan dengan mentabulasi nama-nama usulan Ahlul Halli wal Aqdi yang
sudah diserahkan oleh MWCNU ke panitia Konpercab V
2. Tabulasi nama-nama usulan Ahlul Halli wal Aqdi dalam Keputusan Rapat Syuriyah
MWCNU dilakukan oleh Panitia Konfercab sebelum Sidang Pleno Pemilihan Rais
Syuriyah dilaksanakan;
3. Pimpinan Sidang menetapkan 5 orang Ahlul Halli wal Aqdi yang mendapat dukungan
terbanyak dalam tabulasi nama-nama calon Ahlul Halli wal Aqdi.
4. Apabila 5 nama calon AHWA yang terpilih sebagaimana ayat (3) dimaksud tidak hadir
dalam Konfercab V maka digantikan yang memperoleh suara terbanyak di bawahnya

Pasal 26
1. 5 (lima) anggota Ahlul Halli Wal Aqdi yang telah ditetapkan dalam Sidang Pleno,
mengadakan Rapat, dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh anggota Ahlul
Halli Wal Aqdi secara musyawarah;
2. Rapat anggota Ahlul Halli Wal Aqdi memilih 1 (satu) di antara anggota Ahlul Halli Wal
Aqdi sebagai Rais Syuriyah;
3. Apabila diantara anggota Ahlul Halli Wal Aqdi tidak ada yang bersedia maka dapat
menunjuk ulama di luar anggota Ahlul Halli Wal Aqdi yang memenuhi syarat
sebagaimana anggota Ahlul Halli Wal Aqdi;
4. Calon Rais Syuriyah mengisi daftar kesediaan dan pakta integritas dihadapan
anggota Ahlul Halli Wal Aqdi;
5. Rais Syuriyah terpilih ditetapkan dan diumumkan dalam Sidang Pleno Pemilihan
sebagai Rais Syuriyah PCNU masa khidmat 2019-2024.

Pasal 27
1. Ketua Tanfidziyah dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat atau
pemungutan suara, dengan terlebih dahulu menyampaikan kesediaannya secara
lisan atau tertulis;
2. Calon Ketua Tanfidziyah diajukan oleh Rais Syuriyah terpilih bersama-sama dengan
anggota Ahlul Halli Wal Aqdi.
3. Calon ketua Tanfidziyah ditetapkan oleh Pimpinan Sidang Pleno sebagai Calon untuk
dipilih oleh Peserta Konfercab V
4. Calon ketua Tanfidziyah sebagaimana ayat (2) dinyatakan dalam berita acara
pencalonan ketua Tanfidziyah yang ditanda tangani oleh Rais Syuriyah Terpilih
bersama anggota Ahlul Halli Wal Aqdi.

Pasal 28
1. Dalam mengajukan calon Ketua Tanfidziyah, Rais Syuriyah terpilih bersama Ahlul
Halli Wal Aqdi memperhatikan dan mempertimbangkan syarat-syarat calon ketua
sebagai berikut
a. Telah Menjadi anggota NU sebagaimana diatur dalam AD/ART NU Hasil
Muktamar 33 di Jombang;
b. Tidak sedang rangkap jabatan sebagaimana diatur dalam ART NU Bab XVI tentang
Rangkap Jabatan, pasal 51, yakni: jabatan pengurus harian pada semua tingkat
kepengurusan NU, Lembaga, Badan Otonom, Partai Politik, Organisasi yang
berafiliasi kepada Partai Politik dan Organisasi Kemasyarakatan yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip perjuangan dan tujuan NU;
c. Tidak diperkenankan mencalonkan diri atau dicalonkan dalam pemilihan jabatan
politik; antara lain: Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota, DPR RI, DPD,
DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota;
d. Harus sudah aktif menjadi pengurus harian atau pengurus harian lembaga tingkat
Cabang, dan/atau pengurus harian di tingkat MWCNU, dan/atau pengurus harian
Badan Otonom tingkat cabang serta sudah pernah mengikuti pendidikan
kaderisasi
2. Syarat-syarat calon ketua dituangkan dalam pernyataan bermaterai.

Pasal 29
1. Pemilihan Ketua Tanfidziyah dilakukan dengan menuliskan nama calon dalam surat
suara yang disediakan panitia;
2. Surat suara pemilihan ketua Tanfidziyah disediakan oleh Panitia Konfercab dengan
berstempel PCNU Lampung Timur;
3. Setelah kartu suara hasil pemungutan terkumpul, dihitung jumlahnya dan
disesuaikan dengan jumlah hak suara yang hadir dan sah, serta membaca nama yang
tertulis di kartu suara satu demi satu, yang disaksikan oleh 3 (tiga) orang saksi, dan
menuliskannya di papan tulis;
4. Seseorang dinyatakan terpilih sebagaib ketua Tanfidziyah apabila mendapat
dukungan suara terbanyak;
5. Pimpinan Sidang mengumumkan hasilnya dan menetapkan calon ketua terpilih
sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Lampung Timur Masa khidmat 2019-2024

Pasal 30
1. Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah terpilih bertugas melengkapi Susunan
Pengurus Harian Syuriah dan Tanfidziyah, dengan dibantu oleh mede formatur yang
mewakili zona, serta satu orang mewakili PCNU demisioner ; selambat-lambatnya
dalam waktu 10 (sepuluh) hari setelah Konfercab V selesai
2. Mede formatur ditetapkan sebanyak 5 orang yang dipilih dari MWCNU yang dipilih
dari dan oleh peserta Konfercab V.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 31
Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur dalam Tata Tertib ini akan
diatur kemudian oleh Pimpinan Sidang dengan persetujuan Peserta Sidang.

Ditetapkan Di : Pon-Pes Darunnajah Sekampung


Pada Tanggal : 28 Rabiul Awal 1441 H / 25 November 2019 M

KONFERCAB V NU LAMPUNG TIMUR


PIMPINAN SIDANG PLENO I

H. Z A I N I H. MUSTAQIM
Ketua Sekretaris

Anda mungkin juga menyukai