Kepada Yth,
Sahabat Ketua PW GP ANSOR Provinsi Lampung
di-
BANDAR LAMPUNG
Salam Silaturahim kami sampaikan semoga kita senantiasa dalam petunjuk dan perlindungan dari
Allah Swt serta senantiasa diberi kesuksesan dalam setiap aktifitas kita sehari-hari. Amin
Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan
terima kasih.
Mengetahui,
Ketua PC GP ANSOR Lampung Timur
A. LANDASAN PEMIKIRAN
Generasi muda Indonesia sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan nasional, perlu senantiasa meningkatkan pembinaan dan pengembangan dirinya, untuk
menjadi kader bangsa yang tangguh, yang memiliki wawasan kebangsaan yang luas dan utuh, yang
bertaqwa kepada Allah SWT,berilmu, berketrampilan dan berakhlaq mulia.
Bahwa sesungguhnya kelahiran dan perjuangan Gerakan Pemuda Ansor merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari upaya dan cita-cita Nahdlatul Ulama untuk berkhidmat kepada perjuangan bangsa dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju terwujudnya masyarakat yang demokratis, adil, makmur dan
sejahtera berdasarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.
Gerakan Pemuda Ansor yang didirikan pada tanggal 10 Muharrom 1353 H atau bertepatan 24 April 1934
M merupakan ormas kepemudaan (OKP) Islam terbesar di Indonesia. Namun demikian, sebagai badan
atonom (Banom) dari sebuah organsasi induk, keberadaan GP. Ansor menjadi bagian integral dari
Nahdlatul Ulama (NU) yang salah satu gerakannya bertujuan untuk mengorganisir para pemuda Indonesia
yang beragama Islam menjadi kader NU yang handal yang dapat mengawal cita-cita dan kebijakan NU
serta dapat meneruskan estafet kepemimpinan NU di masa yang akan datang. Dengan posisi yang
unik (uniqueness) itu, di satu sisi sebagai ormas kepemudaan, GP. Ansor mempunyai kemandirian dan
keleluasaan dalam mengaktualisasikan visi, misi, program, dan kegiatannya sesuai dengan aturan rumah
tangganya sendiri. Akan tetapi di sisi lain sebagai salah satu Banom NU, GP Ansor memiliki keterikatan erat
secara batin, kultural, dan kewajiban moral untuk mengawal dan tunduk pada ketentuan organisasi
NU. (Fikroh, Amaliyah dan Harokah Nahdliyah).
Gerakan Pemuda Ansor sebagai salah satu badan otonom yang menentukan masa depan NU dihadapkan
pada problematika dengan berbagai tantangan eksternal. Di sisi lain GP. Ansor dihadapkan oleh berbagai
kelemahan internal. Aswaja sebagai landasan berfikir, bersikap, dan bertindak dalam menggerakkan roda
organisasi, sudah mulai kehilangan karakternya. Akibatnya, berbagai agenda yang digerakkan oleh GP.
Ansor kehilangan watak fikroh nahdliyahnya. Aswaja meminggir dan tidak menjadi mainstream dalam
pendekatan sosial sejarah. Aswaja sebagai ideologi yang memuat nasionalistik, kerakyatan, populis,
amanah, dan nonkolaborasi, tidak nampak dalam gerak dan nafas organisasi GP. Ansor dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam ranah relasi individual, nilai–nilai kejujuran, keikhlasan, dan kepekaan sosial seolah
telah menjadi barang nan asing.
Oleh karena itu, dengan posisi yang begitu unik tersebut, GP Ansor tidak saja dituntut selalu peka dan
cermat dalam membaca situasi internal NU, akan tetapi juga dapat merespon situasi eksternal. Ini berarti
sikap dan kebijakan yang diambil GP Ansor tidak hanya dapat berdampak bagi dirinya dalam mendukung
pencapaian cita-cita yang dikehendaki Nahdlatul Ulama, akan tetapi juga berpengaruh bagi kesejahteraan
masyarakat, bangsa, dan negara.
Pada era sekarang GP. Ansor dihadapkan pada wacana dan implementasi pemberdayaan potensi
keswadayaan sebagai implementasi dari Panca Khidmad GP. Ansor dalam mempraktekkan sikap
kemasyarakatan yang Tawasuth (moderat), Tasamuh (toleran), Tawazun (seimbang) dan I’tidal (konsisten)
serta Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Oleh sebab itu, GP. Ansor harus jeli dan pandai memahami kondisi
kemasyarakatan. Kelahiran dan perjuangan GP Ansor merupakan bagian tak terpisahkan dari cita-cita
perjuangan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju terwujudnya masyarakat yang
demokratis, adil, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Oleh sebab itu GP Ansor dituntut akan keberadaannya untuk berperan aktif dan kritis dalam pembangunan
nasional demi terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berperikemanusian dan
bermartabat dengan mengisi kekaryaannya di segala lapisan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat
berperadaban (mutamaddin). Ansor menyadari bahwa pembentukan masyarakat berperadaban haruslah
dimulai bertahap dari individu, keluarga, komunitas hingga bangsa.
GP Ansor perlu merealisasikan berbagai program yang diarahkan untuk mendukung eksistensi dan
perannya di atas, utamanya bagaimana GP Ansor dapat mengkhidmatkan diri di tengah perubahan
transisional demokrasi di Indonesia, baik dalam kehidupan berbangsa maupun
bernegara. Pengkhidmatan yang telah dijalankan GP Ansor tersebut telah membawa hasil yang
menggembirakan. Sekalipun kemudian di sana sini masih dijumpai beberapa kekurangan dalam
pelaksanaannya. Memang, seiring dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan kian cepatnya
perubahan kehidupan yang terjadi dewasa ini, GP Ansor tentu saja juga turut menjaga perubahan itu agar
dapat berjalan dinamis dan konstruktif melalui aksi-aksi dan pengayaan wacana yang tidak terperangkap
ke dalam anarkhisme dan ekstremitas di luar gerakan Ansor.
Berbagai gejala sosial masyarakat yang terjadi di sekeliling kita seperti kekeringan, banjir, bencana alam
dan keadaan sosial kemasyarakatan (kemiskinan dan penggangguran) merupakan fenomena
dimasyarakat yang membuka mata hati bagi para anak bangsa, tidak terkecuali GP Ansor untuk
menyelesaikan segala pekerjaan tersebut. Sebagai upaya menanggulangi fenomena tersebut,
keberadaan GP Ansor dituntut untuk dapat memprogramkan berbagai kegiatan melalui kepengurusan yang
solid dan program kerja yang jelas dan terarah.
B. DASAR KEGIATAN
1. Peraturan Dasar Gerakan Pemuda Ansor;
2. Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor;
3. Peraturan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor tentang Sistem Pengkaderan;
4. Program Kerja PC GP.Ansor Lampung Timur;
5. Hasil keputusan Rapat Pengurus Pimpinan Cabang dan pengurus Pimpinan Anak Cabang Gerakan
Pemuda Ansor kecamatan Pekalongan pada tanggal 21 Mei 2021 tentang Pembentukan Panitia
Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Angkatan XIV Periode V di Pondok Pesantren Al- Qodiriyah
Desa Siraman Kec. Pekalongan Kab. Lampung Timur.
D. NAMA KEGIATAN
Kegiatan yang diselenggarakan ini diberi nama:
“Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) ANGKATAN XVI periode V Pimpinan Cabang GP. Ansor
Kabupaten Lampung Timur”
E. TEMA KEGIATAN
Dalam kegiatan ini mengambil tema sebagai berikut:
“MEMBENTUK KADER ANSOR YANG MILITAN ,BERINTEGRITAS DAN KOMPETITIF”
H. PENYELENGGARA
Pelatihan kepemimpinan dasar (PKD) ini diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor
Lampung Timur dengan membentuk Panitia Pelaksana sebagaimana terlampir.
I. PEMATERI/NARASUMBER
Adapun narasumber kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pimpinan Cabang GP. Ansor
Kabupaten Lampung Timur ini adalah Tim Instruktur dari Pimpinan Cabang Kabupaten Lampung Timur
dan Para Ahli atau Praktisi terkait.
K. SUMBER DANA
Pendanaan Kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Dasar ini bersumber dari :
1. Kas organisasi
2. Sumbangan donatur dari perorangan atau lembaga yang halal dan tidak mengikat.
3. Iuran Peserta
Adapun Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Angkatan XIV Pimpinan
Cabang GP. Ansor Kabupaten Lampung Timur sebesar Rp 10.850.000,- (Sepuluh Juta Delapan Ratus
Lima Puluh Ribu Rupiah) dengan perincian sebagaimana terlampir.
L. PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan atas dukungan dari semua pihak untuk kelancaran kegiatan ini kami
haturkan terima kasih.
Ketua Panitia
V
AGUS KURNIAWAN, S.Pd