Tema :
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki akar sejarah yang panjang
sebagai lini-lini yang membentuk Nusantara. Indonesia juga menjadi tempat bertemunya
peradaban-peradaban besar di dunia, yang telah berakulturasi dengan budaya lokal
(indigoneus culture). Fenomena ini kemudian menjadi penanda kekayaan Nusantara
sekaligus menjadi tantangan tersendiri dalam upaya mengukuhkan diri sebagai sebuah
bangsa yang besar dan ini sudah menjadi sebuah keniscayaan.
Menjadi bangsa yang besar mestinya memahami sejarah yang memiliki muatan
akan proses refleksi terhadap masa lalu, termasuk bagaimana memaknai hari ini dan
merumuskan masa depan. Secara historis dapat dikategorikan bahwa pada masa Nusantara
awal, kita telah melahirkan peradaban yang memiliki kearifan serta kemajuan teknologi
internal dan eksternal yang luar biasa. Pada era awal inilah di bumi Nusantara telah
bersinar masa kegemilangannya, kegemilangan itu terbukti sudah sejak Ratu Sima di
Kalingga, ketika bangsa barat masih gelap gulita, kita sudah mempunyai sistem hukum
yang maju dengan adanya kitab undang-undang perdata maupun pidana yang telah
tersusun secara sistematis yang kemudian disempurnakan pada era kerajaan Majapahit.
Mulai sejak tahun 1511 M. kapal Nusantara kita mulai terombang ambing oleh
gelombang kolonialisme, imperialisme, primordialisme dan feodalisme sampai kemudian
pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta atas nama Indonesia
mengumumkan pada dunia atas kemerdekaan Indonesia. Namun, seperti apa yang
dikatakan Bung Karno bahwa “perjuangan belum selesai”, hal itu merupakan keniscayaan
yang tak bisa diingkari.
Yang tidak kalah penting ialah Indinosia menjadi Negara yang mayoritas beragama
Islam menjadi sebuah tantangan besar bagi sebuah bangsa untuk mampu merumuskan
bagaimana terciptanya sebuah keseimbangan. Apalagi Islam yang berkembang di
Nusantara tidak hanya satu faham saja namun memiliki ajaran dan pemahaman yang
berbeda ketika melihat rujukan ataupun pedomannya yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Dengan berbedanya pemahaman tentang Al Qur’an dan As-Sunnah memunculkan
perbedaan yang luar biasa bagi umat Islam dalam cara beribadah atau dalam hal
syariatnya. Itulah yang menyebabkan perbedaan pandangan dan saling menyalahkan satu
sama lain padahal rujukan pedomannya. Sejak abad XIV ketika Islam mulai berkembang
pesat dan mudah diterima oleh masyarakat Nusantara, yang di bawa oleh para Walisongo
Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Bayan Page 1
dimana kulturalisasi yang terjadi di nusantara antara nilai-nilai lokal bercampur dengan
nilai-nilai Islam dan mampu melekat di masyarakat pribumi, akan tetapi nilai-nilai yang
lama yang di tinggalkan oleh para Wali Songo kini mulai terkikis sedikit demi sedikit
dengan munculnya modernisasi dimana masyarakat dibuat lalai dan lupa dengan identitas
dan sejarah bangsanya, padahal Negara yang besar adalah Negara yang mau menghargai
sejarah masa lalunya untuk bercermin memandang masa depan.
Mengingat betapa pentingnya Islam sebagai agama maupun sebagai manhaj dalam
kehidupan masyarakat Indonesia, sebagai bentuk ikhtiyar Pengurus Anak Cabang Gerakan
Pemuda Ansor Bayan guna merespon sebuah perkembangan zaman (modernisasi) yang
berdampak kepada perpecahan dalam sebuah bangsa terutama terkait isu keagamaan dan
kebangsaan yang berkembang di nusantara. Perlu mengadakan sebuah agenda kaderisasi
yaitu Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) 2019 PAC GP Ansor Kecamatan Bayan, hal
ini diharapkan penanaman nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan tertanam secara
konfrehensif dalam diri kader Ansor dan mampu menjadi nafas yang tidak terpisahkan
dalam kehidupan sehari-hari. Selain Itu menjadi dasar untuk berjuang mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah diperjuangkan oleh para leluhur.
B. DASAR KEGIATAN
Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Bayan Page 2
C. TUJUAN
1. Membentuk kader yang memiliki dasar keimanan yang kuat dan akhlaqul karimah,
serta memiliki pengetahuan, ketrampilan dan wawasan yang cukup agar mampu
memahami tugas, fungsi dan perannya sebagai penggerak GP Ansor.
2. Membantu terselenggaranya program pengkaderan di lingkungan Gerakan Pemuda
Ansor Bayan.
3. Memberikan bakat keterampilan dasar dalam usaha bela negara.
4. Memberikan pemahaman tentang persoalan keorganisasian, kemasyarakatan dan
dinamika bangsa.
5. Membentuk sikap dan perilaku anggota Ansor yang mencerminkan kedisiplinan,
dedikasi dan loyalitas yang tinggi, penuh daya juang serta memiliki kapasitas
kepemimpinan gerakan demi meneruskan cita-cita organisasi dan perjuangan para
ulama NU.
D. TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini memiliki tema; “Berpijak pada kebaikan lama dan bijak merespon kekinian.”
E. METODE KEGIATAN
1. Penginapan
2. Sertifikat
3. Makan
4. Snack & Coffee Break
5. Kaos
6. Modul
7. Materi
G. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Bayan Page 3
H. PENYELENGGARA
I. PESERTA PELATIHAN
Peserta PKD adalah Pengurus PAC Bayan, rekomendasi dari masing-masing ranting yang
ada di kecamatan Bayan serta delegasi dari PAC lain yang masuk dalam kreteria syarat
administrasi, dengan total peserta 50 orang.
J. ESTIMASI ANGGARAN
Terlampir
K. SUMBER DANA
Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Bayan Page 4
L. PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat untuk dasar pelaksanaan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan
Dasar (PKD) PAC GP Ansor Kec. Bayan Kab. Purworejo. Proposal ini juga sebagai bahan
kajian bagi semua pihak yang ingin berpartisipasi dalam menyukseskan acara tersebut.
KECAMATAN BAYAN
Mengetahui,
Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Bayan Page 5
Lampiran I
Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Bayan Page 6
Lampiran 2
RUNDOWN ACARA
Penanggung Keterang
Hari/Tgl Waktu Agenda
Jawab an
Ceremony Pembukaan:
Pembacaan Ayat Suci &
Petugas
Tahlil
Ketua Panitia
14.30 – 16.00 Prakata Panitia
Sambutan-sambutan
Ketua PAC
Pembukaan dan Orasi
GP Ansor
Gerakan Pemuda
Materi I :
16.30 – 17.30 Orientasi dan Tata Tertib Instruktur Wajib
Jumat,28
Pelatihan.
Juni 2019
17.30 – 19.30 ISHOMA ( Istigosah )
Materi II :
19.30 – 21.00 “Analisa Diri dan Instruktur Penunjang
Analisa Sosial”
Materi III :
21.45 – 23.15 “Ahlussunnah Wal Instruktur Pokok
Jama’ah I”
Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Bayan Page 7
Jama’ah Subuh, dan
04.00 – 06.00 Mujahadah, Olah Raga All Wajib
Materi IV :
08.00 – 10.00 “Ke-Indonesiaan dan Instruktur Pokok
Kebangsaan”
Materi V :
10.00 – 11.30 Instruktur Pokok
“Ke - NU – an I”
Materi VI :
13.00 – 15.00 Instruktur Pokok
“Ke – GP ANSOR – an”
Sabtu, 29
Juni 2019 Coffe Break dan FGD
15.00 – 15.30 All
Materi VII :
15.30 – 17.30 ”Amaliyah, Tradisi dan Instruktur Pokok
Dalil Keagamaan NU”
Materi VIII :
“Dasar-dasar
19.30 – 21.30 Instruktur Pokok
Keorganisasian dan
Kepemimpinan”
Materi IX :
Penyusunan RKTL
21.30 – 23.30 Intruktur Penunjang
(Individu dan Korp) dan
Penugasan
Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Bayan Page 8
01.00 - 03.00 Pembaiatan Instruktur Pokok
Abdul Karim A
Sie. Acara
Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Bayan Page 9
Lampiran 3
Estimasi Dana
Munawir
Bendahara
Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pengurus Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Bayan Page 10