Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR


BARISAN ANSOR SERBA GUNA
(DIKLATSAR BANSER)

DISUSUN OLEH : AHMAD SYAFI’I

MATERI : TATA UPACARA BANSER

Disusun sebagai salah satu syarat mengikuti Kursus Pelatih


(Suspelat) Angkatan II Satuan Koordinasi Wilayah Banser
Provinsi Lampung Tahun 2022

SATUAN KOORDINASI CABANG


BARISAN ANSOR SERBA GUNA
KABUPATEN TULANG BAWANG

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh


Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillahirobbil’alamin kehadirat
Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Karunianya sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Makalah ini berisi tetang “Tata Upacara Banser (TUB)” yang
merupakan salah satu materi dalam Pendidikan dan Latihan Dasar
(DIKLATSAR) BANSER. Makalah ini ditulis berdasarkan beberapa
referensi yang ada.
Dalam makalah yang bentuk dan isinya sangat sederhana ini,
semoga dapat membantu menambah pengetahuan bagi pembacanya
sehingga dapat diaplikasikan dalam kegiatan-kegiatan kebanseran
khususnya, dan dimasyarakat umumnya.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran demi perbaikan kedepannya.
Akhirnya kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tulang
Bawang dan Kepala Satuan Koordinasi Cabang Banser Kabupaten
Tulang Bawang yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk
mengikuti kegiatan Kursus Pelatih Banser dan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam bentuk apapun sehingga terselesaikannya
Makalah tentang Tata Upacara Banser (TUB) ini. Semoga Allah SWT
senantiasa melimpakan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah-Nya kepada
kita semua guna menegakkan li’I’laaikalimatillah dalam perjuangan
dibawah Panji Ansor. Aamiin.
Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamiththoriq.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.

Tulang Bawang, 20 Desember 2022


Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1


A. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................... 1
C. TUJUAN ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 2


A. PERSIAPAN DIKLATSAR .......................................................... 2
1. Perencanaan ......................................................................... 2
2. Persiapan .............................................................................. 3
B. PELAKSANAAN ......................................................................... 4
1. Kegiatan Awal ....................................................................... 4
2. Kegiatan Inti .......................................................................... 5
C. MATERI ....................................................................................... 5
1. Pengertian ............................................................................. 6
2. Maksud dan Tujuan ............................................................... 6
3. Factor-faktor .......................................................................... 6
4. Fungsi dan Tugas ................................................................. 7
5. Perlengkapan Upacara ......................................................... 10
6. Bentuk Barisan Upacara ....................................................... 10
7. Susunan Acara Upacara ....................................................... 12
D. EVALUASI .................................................................................. 14

BAB III PENUTUP ................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) adalah Lembaga semi-otonom
dari Gerakan Pemuda Ansor dan merupakan kader inti Gerakan Pemuda
Ansor yang bertugas sebagai pengaman kegiatan-kegiatan Gerakan
Pemuda Ansor serta Nahdlatul Ulama.
Pendidikan dan Latihan Dasar atau yang disebut dengan Diklatsar
adalah pengkaderan pertama dalam jenjang pendidikan BANSER.
Diklatsar sangatlah berperan penting dalam membangun fisik, mental,
serta pemahaman ideologi bagi anggota Banser.
Didalam pengkaderan Diklatsar umumnya ada dua jenis materi yang
dilaksanakan yaitu materi lapangan dan materi ruangan. Materi ruangan
dalam hal ini berisikan dengan materi-materi ideologi seperti ke-Ansor-
an, ke-Banser-an, ke-NU-an, Aswaja, dan materi-materi kepemimpinan
lainnya. Kemudian untuk materi lapangan berisi latihan–latihan fisik,
peraturan baris-berbaris, Tata Upacara Banser, Dasar Intelejen, dan
masih banyak lagi yang lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis merumuskan beberapa masalah yang
nantinya akan penulis bahas, yaitu :
1. Bagaimana persiapan Diklatsar?
2. Bagaimana pelaksanaan Diklatsar?
3. Apa materi-materi yang ada dalam Diklatsar?
4. Apa dan bagaimana proses evaluasi kegiatan diklatsar?

C. TUJUAN
Selain menjadi salah satu syarat untuk mengikuti Kursus Pelatih
(Suspelat), pembuatan makalah ini bertujuan sebagai salah satu
referensi bagi seorang pelatih dalam mempersiapkan dan melaksanakan
serta mengevaluasi hasil dari sebuah pengkaderan Diklatsar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERSIAPAN DIKLATSAR
Sebelum pelaksanaan Diklatsar, ada tahapan-tahapan persiapan yang
harus dilalui yaitu :
1. Perencanaan
Yang dimaksud dalam perencanaan Diklatsar Banser adalah
kegiatan yang dilakukan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP
Ansor bersama Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser di
wilayah Pulau Jawa dan Propinsi Lampung dan Pimpinan Cabang
(PC) GP Ansor bersama Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab)
Banser untuk wilayah luar Pulau Jawa kecuali Lampung, yang
meliputi :
a. Rapat GP Ansor untuk memutuskan tentang rencana kegiatan
Diklatsar yang memuat tentang waktu pelaksanaan, lokasi
pelaksanaan, dan jumlah peserta. Selanjutnya juga diputuskan
tentang Struktur Komando Latihan (Skolat) sebagai pelaksana
untuk menyelenggarakan Diklatsar. Meskipun dalam prakteknya
ditahap persiapan ini biasanya kerjakan oleh Panitia, dan Skolat
dibentuk dan bekerja pada saat hari pertama Diklatsar
dilaksanakan.

b. Rapat koordinasi Satkoryon untuk mengisi pejabat-pejabat dalam


skolat yang selanjutnya di SK-kan oleh Satkoryon dengan
mengetahui ketua PAC GP Ansor dan Ketua PC GP Ansor
setempat. Selanjutnya Skolat melaksanakan rapat untuk
pemenuhan jumlah peserta yang ditargetkan dengan membuat
pemberitahuan ke publik, mempersiapkan formulir pendaftaran,
dan menetapkan syarat-syarat yang telah disepakati. Selanjutnya,
skolat juga membuat surat undangan untuk menjadi Instruktur
kepada Instruktur yang telah ada dengan mempertimbangkan
monitoring, supervisi, dan pembinaan oleh Pimpinan GP Ansor
bersama Satuan Koordinasi Banser setingkat diatasnya.

2
2. Persiapan
Dalam tahapan persiapan ini seluruh komponen akan dilibatkan,
baik dari pimpinan GP. Ansor maupun dari personalia Satuan
Kordinasi Banser.
Sebelum melaksanakan pelatihan, maka kepengurusan GP.
Ansor melaksanakan rapat guna membahas persiapan dan
membentuk kepanitiaan yang didalamnya juga melibatkan banser
guna membentuk struktur Skolat.

Gambar Struktur Skolat

Segala kebutuhan pelatihan diinventarisir dalam kegiatan


persiapan. dari sarana dan prasarana sampai kebutuhan administrasi
pelatihan. Dibentuk kepanitiaan dan skolat agar nantinya ketika
pelaksanaan tidak ada tumpang tindih tugas setiap seksinya.
Selain membentuk kepanitiaan, penyiapan administrasi dan
penyiapan kebutuhan diklat, maka juga dalam tahapan ini perlu juga
dipersiapkan dan diinventarisir peserta yang akan mengikuti diklatsar
agar dalam pelaksanaannya antara jumlah peserta dan kebutuhan
sesuai, selain itu juga kualifikasi peserta juga menjadi penting agar
pelaksanaan diklatsar dan atau DTD menjadi efektif dan sesuai visi-
misi organisasi.

3
Kualifikasi peserta Diklatsar/DTD adalah sebagai berikut :
a. Kader muda Nahdlatul Ulama.
b. Berusia maksimal 25 tahun.
c. Tinggi badan minimal 160 cm dan atau mempunyai kecakapan
khusus.
d. Minimal telah lulus SMP atau sederajat dan diutamakan
lulusan SMA.
e. Sehat jasmani dan rohani.
f. Memiliki kesetian terhadap jam'iyyah Nahdlatul Ulama.

Selanjutnya juga perlu diperhatikan mengenai penyelenggara


diklatsar dan atau DȚD, untuk kriteria penyelenggara Diklatsar adalah
sebagai berikut :
- Untuk di Jawa dan Lampung bisa dilaksanakan oleh Pimpinan
Anak Cabang (PAC) GP Ansor. yang dilaksanakan oleh Sistem
Komando Latihan (Skolat) yang dibentuk oleh Satkoryon Banser
setempat dan dalam situasi tertentu dapat dilaksanakan oleh PC.
GP .Ansor dengan Skolat yang dibentuk oleh Satkorcab Banser
setempat.
- Sedangkan untuk luar Jawa dan Lampung dilaksnakan oleh PC.
GP. Ansor dengan Skolat yang dibentuk oleh Satkorcab Banser
setempat.

B. PELAKSANAAN
Tahapan pelaksaan adalah tahapan terpenting dalam
penyelenggaraan diklat, menindaklanjuti dari tahapan persiapan, maka
ditahapan ini segala sesuatu terkait dengan persiapan dari mulai sarana-
prasarana, administrasi dan struktur skolat sudah harus berjalan.
Dalam tahapan ini maka yang harus dilakukan adalah memastikan
seluruh materi dan kegiatan diklat berjalan dengan lancar serta tidak ada
kendala-kedala baik teknis maupun non teknis.
Adapun langkah-langkah dalam tahapan ini adalah langkah-langkah
sesuai dengan jadwal kegiatan. secara garis besarnya adalah sebagai
berikut :
1. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dalam Diklatsar/DTD adaiah sebagai berikut:

4
a. Upacara Pembukaan/Pembukaan Ruangan (jika tidak
memungkinkan diadakan upacara).
b. Bina Suasana : Adalah kegiatan serah terima peserta dari panitia
kegiatan setempat kepada tim Instruktur yang bertugas dilanjutkan
perkenalan tim instruktur yang bertugas kepada peserta diklat.
c. PreTes.
d. Pembagian Kompi, Pleton dan Regu.
e. Latihan Laporan, Do'a, Mars Ansor, Banser dan Syubanul
Wathon.

2. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, akan dibagi menjadi 2. Yaitu kegiatan
pengkaderan menjadi anggota Gerakan Pemuda Ansor, berupa
pemberian materi-materi khusus dan kebangsaan serta managemen
organisasi dan kegiatan diklatsar banser berupa materi-materi
lapangan, kedisplinan dan pengetahuan tentang kebanser-an.

C. MATERI
Dalam Diklatsar Banser ada banyak materi baik ruangan maupun
lapangan salah satunya adalah materi tentang Tata Upacara Banser
(TUB) yang akan penulis bahas sebagai salah satu kemampuan penulis
dalam menguasai materi lapangan dan juga materi TUB ini sangat
penting dalam sebuah kegiatan pembukaan diklatsar khususnya dan
kegiatan-kegiatan lain yang bersifat perayaan resmi.
Ada beberapa hal yang akan penulis bahas didalam makalah ini
tentang Tata Upacara Banser (TUB) yaitu:
1. Pengertian
2. Maksud dan Tujuan
3. Faktor-Faktor
4. Fungsi dan Tugas
5. Perlengkapan Upacara
6. Bentuk Barisan Upacara
7. Susunan Acara Upacara

5
Berikut pembahasan tentang Tata Upacara Banser (TUB) :
1. Pengertian
Menurut Wikipedia Upacara adalah rangkaian tindakan yang
direncanakan dengan tatanan, aturan, tanda, atau simbol kebesaran
tertentu. Pelaksanaan upacara menggunakan cara-cara yang
ekspresif dari hubungan sosial terkait dengan suatu tujuan atau
peristiwa yang penting. Upacara umumnya dibedakan menjadi
upacara kenegaraan, upacara adat dan upacara keagamaan.
Tata Upacara Banser adalah tindakan dan gerakan yang
dirangkaikan dan ditata dengan tertib dan disiplin. Pada hakekatnya
upacara Banser adalah pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa
yang merupakan salah satu pancaran peradaban bangsa, hal ini
merupakan ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain. Selain
itu, Tata Upacara Banser adalah perpaduan antara Tata Upacara
Militer dan Tata Upacara Sipil.

2. Maksud dan tujuan


Maksud dan tujuan dibuatnya Tata Upacara Banser adalah untuk
memperoleh suasana yang khidmat, tertib dan menuntut pemusatan
perhatian dari seluruh peserta, serta sebagai pedoman maupun
referensi pelatih dalam melaksanakan materi Tata Upacara di
Diklatsar maupun di masyarakat.

3. Faktor-Faktor
Perangkat upacara merupakan faktor penentu dalam pelaksanaan
upacara dengan baik.
Faktor penentu pelaksanaan upacara antara lain harus adanya
perangkat upacara meliputi :
1. Pejabat Upacara
2. Personil petugas pelaksana Upacara
3. Peserta Upacara dan
4. Tempat Upacara

Adapun faktor pendukung dapat terselenggaranya upacara


dengan baik antara lain meliputi :
1. Rencana Upacara
2. Tata Upacara

6
3. Susunan kegiatan Upacara
4. Pengeras suara (sound system)
5. Dan perlengkapan lain yang dianggap perlu

4. Fungsi Dan Tugas


Secara rinci tugas dan fungsi faktor pembantu dan pendukung diatas
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pejabat Upacara
1) Inspektur Upacara
Inspektur upacara adalah pejabat dalam suatu upacara yang
mendapat penghormatan tertinggi dari peserta upacara.
Tugas pokok inspektur upacara adalah :
1) Mensyahkan rencana upacara dan tata upacara serta
berwenang melakukan koreksi dalam rencana pelaksanaan
dengan mengambil acuan pada peserta dan tempat
upacara.
2) Menerima laporan Perwira Upacara sebelum terlaksananya
upacara.
3) Menerima penghormatan dari peserta upacara.
4) Menerima laporan dari Pemimpin Upacara.
5) Memimpin mengheningkan cipta.
6) Membacakan teks Pancasila.
7) Menyampaikan Amanat.
8) Dapat melimpahkan beberapa tugas pada pemimpin
upacara.
9) Penanggung jawab terakhir pelaksanaan upacara.

Yang dapat bertindak sebagai inspektur upacara adalah:


1) Ketua Pimpinan tertinggi pada instansi/lembaga terkait,
misalnya : Ketua Umum, Ketua PW, Ketua PC, Ketua PAC.
2) Kepala Satkornas, Satkorwil, Satkorcab, Satkoryon Banser.
3) Wakil Ketua pimpinan pada instansi/lembaga terkait
misalnya Ketua, Wakil Ketua PW, Wakil Ketua PC, Wakil
Ketua PAC.
4) Personil yang ditunjuk oleh ketua pimpinan tertinggi yang
terkait.

7
2) Komandan upacara
Komandan upacara adalah pejabat yang bertugas memimpin
atau memberikan komandan pada pelaksanaan upacara, yang
mempunyai tugas antara lain :
1) Mengambil alih pimpinan setelah peserta diatur dan ditata
dalam formasi barisan oleh komandan kelompok
(komandan kompi).
2) Menerima penghormatan dari komandan-komandan
(kompi) peserta upacara.
3) Menyiapkan peserta upacara.
4) Memimpin pemberian penghormatan dari peserta kepada
Irup.
5) Bertanggung jawab kepada inspektur upacara dan kepada
atasan yang memberikan perintah dalam hal tertibnya
upacara.
6) Menerima pelimpahan wewenang yang diberikan dari
inspektur upacara.
7) Memberikan pelimpahan wewenang kepada komandan-
komandan kelompok (kompi) peserta upacara.

3) Perwira Upacara
Perwira upacara adalah pejabat yang bertugas menyiapkan
rencana acara dan tata laksana upacara (secara tertulis) serta
segala sesuatu yang berkaitan dengan acara upacara. Tugas
dan tanggung jawabnya sebagai berikut :
1) Mengajukan rencana acara dan tata laksana upacara
kepada inspektur upacara untuk memperoleh persetujuan.
2) Menentukan menunjuk petugas upacara.
3) Menyiapkan / memeriksa tempat dan perlengkapan
upacara.
4) Melapor atau memberikan informasi kepada inspektur
upacara tentang segala sesuatunya sebelum upacara
dimulai.
5) Memeriksa mengatur serta mengendalikan jalannya
upacara.
6) Bertanggung jawab terhadap jalannya upacara kepada
inspektur upacara.

8
4) Pembawa Acara
Pembawa acara (Protokol) adalah pejabat yang membacakan
urutan acara upacara yang mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Membantu mengatur upacara dalam hal membacakan
acara sesuai urutan dalam saat-saat yang telah ditentukan.
2) Bertanggung jawab kepada perwira upacara.

b. Petugas Upacara
1) Ajudan Inspektur Upacara
Untuk memberikan penghormatan dan kemudahan kepada
inspektur upacara khususnya dalam membawa teks Pancasila
atau teks Amanat maka ditunjuk seorang ajudan yang
mempunyai tugas-tugas pokok sebagai berikut :
1) Membawa teks Pancasila.
2) Membawa teks Amanat jika dibutuhkan.
3) Menyerahkan teks tersebut kepada Pembina upacara dan
menerimanya kembali pada saat yang ditentukan.

2) Pembaca teks Nawa Prasetya Banser


Membawa dan membacakan Nawa Prasetya Banser dengan
diikuti oleh seluruh peserta upacara.

3) Pembaca Do’a
1) Menyusun dan menyiapkan teks doa sesuai dengan
maksud upacara.
2) Membawa serta membacakan doa tersebut pada saat dan
tempat yang telah ditentukan.
4) Pemimpin lagu dan mars
Memimpin pasukan upacara dalam menyanyikan lagu-lagu
yang telah ditentukan serta mars Ansor dan Mars Banser.

5) Komandan Kompi atau Komandan Pleton


Bertugas memimpin pasukan dalam barisan Kompi (100 orang
atau tiga sampai empat pleton) maupun barisan pleton (30
sampai 50 orang).

9
6) Cadangan tiap perangkat
Bertugas sebagai pengganti masing-masing perangkat apabila
dibutuhkan.

c. Peserta Upacara
Peserta upacara adalah sejumlah orang yang berbaris dilapangan
dalam bentuk Pleton. Peserta upacara dalam hal ini adalah
Anggota Ansor, Banser, dan calon peserta diklatsar.

d. Tempat Upacara
Tempat upacara merupakan tanah lapang yang dapat
menampung peserta upacara.

5. Perlengkapan Upacara
a. Bendera
Bendera yang dipersiapkan adalah Bendera Merah Putih, Bendera
NU, Bendera Ansor dan Bendera Banser.
Ukuran perbandingan 2:3
Ukuran terbesar 2 x 3 meter
Ukuran terkecil 1 x 1,5 meter

b. Tiang Bendera
Tiang dipersiapkan sesuai jumlah bendera.
Perbandingan bendera dengan tiang 1:7
Ukuran yang ideal antara 7 – 8 meter

c. Naskah-Naskah
Naskah yang harus dipersiapkan dan dibawa oleh petugas:
1) Teks Pancasila.
2) Teks Nawa Prasetya Banser.
3) Naskah do’a.
4) Naskah Acara.

6. Bentuk Barisan Upacara


Dalam suatu upacara dipergunakan bentuk barisan yang harus
disesuaikan dengan keadaan tempat/lapangan upacara yaitu :

10
a. Bantuk Barisan “SEGARIS”, ialah suatu bentuk barisan disusun
dalam satu baris dan menghadap ke pusat upacara.

Gambar Bentuk Barisan Segaris

b. Bentuk Barisan “U”/”ANGKARE”, ialah suatu bentuk barisan yang


disusun dalam berbentuk huruf U atau ANGKARE dan
menghadap ke pusat upacara.

Gambar Bentuk Barisan Angkare U


c. Bentuk Barisan “L” ialah suatu bentuk barisan yang disusun
berbentuk huruf L dan menghadap ke pusat upacara.

Dari tiga bentuk barisan tersebut diatas dapat


dipergunakan/diterapkan formasi-formasi barisan seperti :
1) Barisan SAF BER SAF
2) Barisan SAF BER BANJAR
3) Barisan BANJAR BER SAF

11
4) Barisan BANJAR BER BANJAR
Catatan :
Susunan Barisan Upacara diatas adalah suatu bentuk yang ideal,
tetapi ha tersebut dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi
lapangan upacara yang tersedia.

7. Susunan Acara Upacara


a. Pendahuluan
1) Komandan Kompi menyiapkan Pasukannya
2) Komandan upacara memasuki lapangan upacara.
3) Penghormatan kepada komandan upacara.
4) Laporan komandan Kompi kepada Komandan upacara
Kemudian Komandan upacara mengambil alih pasukan dan
diistirahatkan.

b. Acara Pokok
1) Inspektur upacara memasuki lapangan upacara
Perwira upacara menghadap Inspektur upacara guna
melaporkan bahwa inspektur upacara sudah dapat memasuki
lapangan upacara. Inspektur upacara memasuki lapangan
upacara dengan didampingi oleh pembawa naskah pancasila
menempati tempat 2 langkah disebelah kiri belakang inspektur
upacara.

2) Penghormatan umum
Penghormatan kepada Inspektur Upacara dipimpin oleh
Komandan upacara.

3) Laporan komandan upacara kepada inspektur upacara


Komandan upacara maju kedepan menghadap Inspektur
upacara, jaraknya antara 3 sampai 5 langkah melaporkan
maksud upacara tersebut.
Contoh :
“Lapor, upacara Pembukaan Diklatsar Banser Angkatan 21
Kabupaten Tulang Bawang tanggal 29 Bulan Desember tahun
2022 Siap dilaksanakan “
Inspektur upacara menjawab : Laksanakan

12
Komandan Upacara menjawab : Siap, laksanakan.
Kemudian komandan upacara balik kanan tanpa memberikan
penghormatan dan kembali ketempat.

4) Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars GP. Ansor, Mars


Banser dan Syubanul Wathon.
Petugas maju kedepan 2 sampai 3 langkah.

5) Pembacaaan Teks Pancasila.


Petugas maju kedepan 2 sampai 3 langkah kemudian
memberikan teks Pancasila kepada Inspektur Upacara.

6) Amanat Inspektur Upacara.


Pada saat amanat, Komandan Upacara mengistirahatkan
pasukan dengan tetap menghadap inspektur upacara.

7) Pembacaan do’a.
Petugas maju kedepan 2 sampai 3 langkah.

8) Laporan komandan Upacara.


Komandan upacara maju kedepan menghadap Inspektur
upacara, jaraknya antara 3 sampai 5 langkah melaporkan
maksud upacara tersebut.
Contoh :
“Lapor, upacara telah dilaksanakan laporan selesai“
Inspektur upacara menjawab : Bubarkan
Komandan Upacara menjawab : Siap, Bubarkan.
Kemudian komandan upacara balik kanan dan kembali
ketempat.

9) Penghormatan umum.

10) Inspektur upacara meninggalkan lapangan upacara.


Perwira upacara menghadap Inspektur upacara guna
melaporkan bahwa inspektur upacara dapat meninggalkan
lapangan upacara.

13
c. Acara Penutup
1) Penghormatan kepada Komandan Upacara
2) Pasukan diistirahatkan
3) Komandan upacara kembali ketempat semula.

D. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses dalam penentuan nilai atau
pentingnya kegiatan atau program yang sedang dilaksanakan. Evaluasi
biasanya berupa penilaian yang subyektif dan sistematik terhadap
sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung, atau yang
telah selesai.
Evaluasi sangatlah penting dalam rangkaian diklatsar, karena dapat
memberikan informasi terkait kinerja, efektivitas, serta membantu
pemecahan masalah yang terjadi selama kegiatan diklatsar dan tak lupa
juga untuk menilai tingkat keberhasilan suatu kegiatan.
Dalam proses evaluasi ini umumnya terbagi menjadi beberapa
tahap, diantaranya :
1. Menentukan topic maupun agenda kegiatan yang akan dievaluasi.
Dalam hal ini adalah diklatsar banser.
2. Membuat perencanaan kegiatan evaluasi supaya tidak ada aspek
yang tertinggal.
3. Mengumpulkan semua materi dan mencatat informasi tersebut.
4. Melakukan pengolahan serta analisis data berdasarkan informasi
yang disampaikan dalam proses evaluasi.
5. Membuat laporan evaluasi yang dapat digunakan sebagai acuan
kegiatan berikutnya.

14
BAB III
PENUTUP

Banser adalah organisasl semi otonom Nahdlatul Ulama dibawah


Gerakan Pemuda Ansor. Kader Inti Gerakan Pemuda Ansor. Kader inti
sebagai penggerak, pengemban dan pengaman program-program Gerakan
Pemuda Ansor.
Sebagai kader inti sudah barang tentu tugas Banser merupakan tugas
yang penting baik dalam tugasnya sebagai Kaderisasi, Dinamisator,
Stabilisator dan Katalisator yang tugas itu bukanlah tugas yang mudah dan
ringan.
Tetapi apabila dalam melaksanakan tugas tersebut dilaksanakan
dengan hati yang ikhlas serta sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan,
maka tidak ada yang sulit bagi kita sebagai kader muda NU.
Uraian diatas sudah mengajarkan dan memberikan pandangan kepada
kita bagaimana melaksanakan suatu kegiatan pengkaderan yang runtut dan
sesuai dengan Peraturan Organisasi yang telah ditetapkan.
Mari bersama-sama kita laksanakan fungsi-fungsi Banser untuk
menjaga NKRI, menegakkan Ahlussunah Wal Jam'ah An-Nahdliyyah serta
Nahdlatul Ulama di Negeri tercinta Indonesia.
Bravo Banser Indonesia.

15
DAFTAR PUSTAKA

Satkornas Banser. 2015. Buku Panduan Pendidikan dan Pelatihan Dasar


Barisan Ansor Serba Guna. Jakarta Pusat : Satuan Koordinasi NAsional
Barisan Ansor Serba Guna, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor.

https://id.wikipedia.org/wiki/Upacara

16

Anda mungkin juga menyukai